َو َأَش اَر، ” َأَنا َو َك اِفُل اْلَيِتيِم ِفي اْلَج َّنِة َهَك َذ ا: َقاَل َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم: َع ْن َس ْهٍل ْبِن َس ْع ٍد َقاَل
ِبالَّسَّباَبِة َو اْلُو ْس َطى َو َفَّر َج َبْيَنُهَم ا َشْيًئا
Artinya:
“Dari Sahl bin Sa’ad r.a berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Saya dan
orang yang memelihara anak yatim itu dalam surga seperti ini.” Beliau
mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengahnya serta
merenggangkan keduanya.”
Daud a.s berkata: “Bersikaplah kamu kepada anak yatim sebagaimana
seorang bapak yang penyayang.”
“Dari Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah SAW bersabda: Saya dan orang
yang memelihara anak yatim di surga, seperti ini (sambil merenggangkan
jari telunjuk dan jari tengah).”
َك اِفُل اْلَيِتيِم َلُه َأْو ِلَغْيِر ِه َأَنا َو ُهَو َك َهاَتْيِن ِفي اْلَج َّنِة َو َأَش اَر َم اِلٌك ِبالَّسَّباَبِة َو اْلُو ْس َطى
Artinya:
“Orang yang menanggung (mengasuh) anak yatim miliknya atau milik
orang lain, aku dan dia seperti dua jari ini di surga.” Malik (perowi hadits)
mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah.” (HR. Muslim)
َم ْن َض َّم َيِتْيًم ا َبْيَن َأَبَو ْيِن ُم ْس ِلَم ْيِن ِفْي َطَع اِمِه َو َش َر اِبِه َح َّتى َيْسَتْغ ِنَي َع ْنُه َو َج َبْت َلُه اْلَج َّنُة
Artinya:
“Diriwayatkan oleh Abu Ya’la dan Thobrani, Shahih At Targhib Al Albani
bahwa: “Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim di
antara dua orang tua Muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga
mencukupinya maka ia pasti masuk surga. Terdapat seorang lelaki datang
kepada Nabi Muhammad SAW untuk mengeluhkan kekerasan hatinya.
Nabi pun bertanya padanya: sukakah kamu? Jika hatimu menjadi lunak
dan kebutuhanmu dapat terpenuhi? Kasihilah anak yatim dengan
mengusap mukanya, serta berilah makan dari makananmu, maka niscaya
hatimu menjadi lunak dan kebutuhanmu dapat terpenuhi.”
4. Hadits Riwayat Ahmad dan Abu Dawud
َأْقِر الَّضْيَف و َأْك ِر ِم اْلَيِتْيَم َو. يَا َس اِئُب اْنُظْر َأْخ َالَقَك اَّلِتْي ُكْنَت َتْص َنُع َها ِفْي الْج َاِهِلَّيِة َفاْج َع ْلَها ِفْي ْاِإل ْس َالِم
َأْح ِس ْن ِإَلى َج اِرَك
Artinya:
“Wahai Saib, perhatikanlah akhlak yang biasa kamu lakukan ketika kamu
masih dalam kejahiliyahan, maka laksanakanlah pula dalam keislaman.
Jamulah tamu, muliakanlah anak yatim dan berbuat baiklah kamu pada
tetanggamu.”
Kesimpulan
Demikian pembahasan singkat mengenai hadist tentang menyantuni anak
yatim, menghardik anak yatim merupakan akhlak, doa anak yatim,
pengertian anak yatim, menyantuni anak yatim bulan muharram, anak
yatim rumaysho, mengusap kepala anak yatim, hadits tentang
menyantuni dhuafa.
Salah satu cara membuka rezeki adalah dengan berbagi. Semakin banyak
Anda berbagi, maka semakin banyak yang menyayangi. Rasulullah SAW
bersabda ” Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan
mengeluarkan sedekah”. (HR Al-Baihaqi).
Dalam salah satu hadits Qudsi, Allah berfirman: ”Hai anak Adam, infaklah
(nafkahkanlah hartamu), niscaya Aku memberikan nafkah kepadamu“.(HR
Muslim).
Salah satu cara menghindarkan diri dari pedihnya azab neraka adalah
dengan bersedekah. Maka semakin banyak bersedekah, semakin jauh pula
tubuh dijauhkan dari jilatan api neraka pada hari kiamat kelak.
Saat hari kiamat, umat manusia hanya bisa melindungi dirinya sendiri,
tanpa peduli pada situasi yang ada di sekitarnya. Oleh karenanya, amal
ibadah selama hidup di dunia lah yang menjadi tameng alias pelindung.
Salah satunya adalah dengan bersedekah.
Salah satu obat baik bagi rohani maupun jasmani adalah dengan
bersedekah. Hal itu sebagaimana sabda Nabi:
"Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari
kalanganmu) dengan bersedekah dan persiapkan doa untuk menghadapi
datangnya bencana”. (HR Ath-Thabrani).
Nabi SAW bersabda: “Tidak ada hari yang disambut oleh para hamba
melainkan di sana ada dua malaikat yang turun salah satunya berkata ‘ya
Allah, berikanlah ganti kepada orang-orang yang berinfaq’ sedangkan
(malaikat) yang lainnya berkata ’ya Allah, berikanlah kehancuran kepada
orang-orang yang menahan (hartanya)”. (HR Bukhari-Muslim).
13. Pahala orang bersedekah akan dilipat gandakan oleh Allah SWT
Sebagaimana firman Allah : "Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah
baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah
pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya)
kepada mereka: dan bagi mereka pahala yang banyak" (QS 57:18)
Rasulullah bersabda:
“Tidak boleh hasad (iri hati) kecuali (kepada) dua orang. (Yaitu) seorang
yang diberikan Al-Qur’an oleh Allah, lalu ia mengamalkannya siang dan
malam. Dan seorang yang dikaruniakan (kekayaan) harta oleh Allah, lalu
ia menginfakkannya di (jalan) kebenaran siang dan malam.”
Manfaat sedekah lainnya dapat menyucikan hati, harta dan jiwa. Nabi
berwasiat kepada pedagang: "Wahai para pedagang, sesungguhnya (pada)
perdagangan ini terjadi kealphaan dan sumpah, maka campurilah dengan
sedekah". (HR. Ahmad).
Allah berflrman:
“Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan menyucikan mereka…” (QS At-Taubah:103).
Iman dan amal saleh adalah sesuatu yang sangat penting dalam Islam.
Selain terkait Iman, ada juga hadis tentang amal saleh
Dalam Alquran disebutkan adanya keterikatan iman dan amal saleh. Jika
amal saleh disebutkan tanpa iman, maka itu menjadi tidak berguna dan
tidak berpahala meski perbuatannya baik.
1. Tersenyum
pada tiap-tiap langkah yang kamu tempuh menuju salat adalah sedekah,
dan kamu membuang gangguan dari jalan adalah sedekah.” (HR Bukhari
Muslim)
ِإَّن َهَّللا َيْر َض ى َلُك م َثَالًثا َو َيْك َر ُه َلُك ْم َثَالًثا َفَيرَض ى َلُك ْم َأْن َتْعُبُدوُه َو َال ُتْش ِر ُك وا ِبِه َس ْيًئا َو َأْن َتعَتِص ُم وا ِبَح ْبِل ِهَّللا
َجِم يًعا َو َال َتَفَّر ُقواَو َيْك َر ُه َلُك ْم ِقْيَل َو َقاَل َو َك ْش َر َة الُّسَؤ اِل َو ِإَض اَع ِة اْلَم اِل
Artinya: “Sesungguhnya Allah meridhai kalian pada tiga perkara dan
membenci kalian pada tiga pula. Allah meridhai kalian bila kalian hanya
menyembah Allah semata dan tidak mempersekutukannya, serta
berpegang teguh pada tali (agama) Allah seluruhnya dan janganlah kalian
berpecah belah.
Dan Allah membenci kalian bila kalian suka qila wa qala (berkata tanpa
berdasar), banyak bertanya (yang tidak berfaedah) serta menyia-nyiakan
harta.” (HR )
5. Memberi Hadiah
Dari Abu Dzarr RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW: “Wahai Abu
Dzarr, jika engkau memasak masakan berkuah, maka perbanyaklah
kuahnya dan perhatikanlah tetanggamu.” (HR Muslim)
6. Silaturahmi
َلَقْد ُو ِّفَق َأْو َقاَل َلَقْد: يا َر ُسوَل ِهَّللا َأْخ ِبْر ِني ِبَم ا ُيْد ِخ ُلِني اْلَج َّنَة َو ُيَباِع ُد ِني ِم َن الَّناِر َفَقاَل الَّنِبُّي: َأَّن َر ُج اًل َقاَل
َتْعُبُد َهَّللا اَل ُتْش ِر ُك ِبِه َشْيًئا َو ُتِقيُم الَّص اَل َة َو ُتْؤ ِتي الَّز َكاَة َو َتِص ُل: ُهِدَي َكْيَف ُقْلَت ؟ َفَأَعاَد الَّرُجُل َفَقاَل الَّنِبُّي
ِإْن َتَم َّس َك ِبَم ا َأَم ْر ُت ِبِه َد َخ َل اْلَج َّنَة: َذ ا َر ِح ِم َك َفَلَّم ا َأْد َبَر َقاَل الَّنِبُّي
‘Sungguh telah diberi hidayah, apa tadi yang engkau katakan?’ Lalu orang
itupun mengulangi perkataannya. Setelah itu Nabi SAW bersabda:
7. Menyayangi Binatang
Tiba-tiba ada seekor anjing yang menjulurkan lidahnya. Dia makan tanah
lembap karena hausnya. Orang itu lalu berkata, ‘Anjing ini telah
mengalami kehausan seperti yang aku alami.’