DAN ADIL
DISUSUN OLEH :
SALSABILA KEISHA FAQIHDINA
8.1
Pengertian jujur.
Jujur dilihat dari segi bahasa adalah mengakui, berkata, atau pun memberi suatu informasi yang
sesuai dengan apa yang benar-benar terjadi/kenyataan. Dari segi bahasa, jujur dapat disebut juga
sebagai antonim atau pun lawan kata bohong yang artinya adalah berkata tau pun memberi
informasi yang tidak sesuai dengan kebenaran.
Jika diartikan secara lengkap, maka jujur merupakan sikap seseorang ketika berhadapan dengan
sesuatu atau pun fenomena tertentu dan menceritakan kejadian tersebut tanpa ada
perubahan/modifikasi sedikit pun atau benar-benar sesuai dengan realita yang terjadi.
Sikap jujur merupakan apa yang keluar dari dalam hati nurani setiap manusia dan bukan
merupakan apa yang keluar dari hasil pemikiran yang melibatkan otak dan hawa nafsu.
Secara etimologi, jujur merupakan lawan kata dusta. Dalam bahasa Arab diungkapkan dengan
"Ash-Shidqu" sedangkan "Ash-Shiddiq" adalah orang yang selalu bersikap jujur baik dalam
perkataan mau pun perbuatan.
a) Jujur adalah kata hati yang sesuai dengan yang diungkapkan. Jika salah satu syarat itu ada
yang hilang, belum mutlak disebut jujur. (Raqib)
b) Jujur adalah hukum yang sesuai dengan kenyataan, dengan kenyataan, dengan kata lain,
lawan dari bohong.(7) (Jurjani)
c) Jujur adalah kesesesuaian antara lahir dan batin, ketika keadaan seseorang tidak didustakan
dengan tindakan-tindakannya, begitu pula sebaliknya.
d) Para ulama menjadikan ikhlas sebagai perkara yang tidak boleh luput dan kejujuran itu
sifatnya lebih umum, yakni bahwa semua orang yang jujur sudah tentu ikhlas. tetapi tidak semua
orang yang ikhlas itu jujur.
e) Imam Junaid pernah ditanya tentang makna ikhlas dan jujur, "Apakah keduanya sama atau
berbeda?' Dia menjawab, "Keduanya berbeda. Jujur merupakan asas segala sesuatu, sedangkan
ikhlas itu tidak dapat terwujud kecuali setelah masuk dalam amal. Amal terebut pun tidak akan
diterima kecuali jika disertai jujur dan ikhlas."(8)
f) Kejujuran adalah kemurnian hati Anda, keyakinan Anda yang mantap, dan ketulusan amal
Anda. (imam Qusyairi)
Pengertian Adil
Adil secara etimologi Yaitu suatu kalimat dari asal kata “adl” yang di ambil dari bahasa
Arab yang berarti lurus, tidak berat sebelah, kepatuhan dan kandungan yang sama, atau
menyamakan sesuatu dengan yang lainnya (al-musawah). Adil merupakan lawan kata dari
menyimpang. Dalam kamus bahasa Arab Adil pada mulanya berarti “sama”, yang sering
dikaitkan dalam hal-hal yang sifatnya immaterial. Adil juga bisa mengandung pengertian
”selaluberistiqmah dalam kebenaran”. Jadi adil adalah perbuatan yang berpihak pada kebenaran
serta tidak sewenang-wenang dalam melakukan tindakan.
Adapun secara Istilah adil adalah mempersamakan sesuatu dengan yang lain, baik dari
segi nilai maupun dari segi ukuran, sehingga sesuatu itu menjadi tidak berat sebelah dan tidak
berbeda satu sama lain. Juga adil adalah berpihak pada kebenaran. Al-Jurjani dalam al-Ta’rifat-
nya menyebutkan bahwa adil itu suatu kondisi di antara ifrat dan tafrit (seimbang). Bagi ulama
fikih, menurutnya juga, ia bermakna menjauhi diri dari dosa-dosa besar; tidak selalu melakukan
dosa-dosa kecil; perbuatan yang kebanyakannya benar; meninggalkan perbuatan-perbuatan
murahan, seperti kencing dan makan di jalan. Bahkan secara syariat ia merupakan kondisi
istiqamah pada yang benar (haq) dengan meninggalkan segala sesuatu yang dibenci agama
(syariat).
DALIL
JUJUR
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan
yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amal-amalmu dan mengampuni bagimu dosa-
dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah
mendapat kemenangan yang besar. [Al-Ahzab : 70 – 71]
: الصف. َ َكـبُ َر َم ْقتـًا ِع ْن َد هللاِ اَ ْن تَـقُوْ لُـوْ ا َما الَ تَـ ْف َعلُـوْ ن. َيـاَيـُّهَا الَّ َذيـْنَ ا َمنُوْ ا لِ َم تَـقُوْ لُـوْ نَ َما الَ تَـ ْف َعلُـوْ ن
3-2
Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat ?
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu
kerjakan. [Ash-Shaff : 2 – 3]
ُ اِ َّن ال َّش ْيطنَ يَ ْن َز،َو قُلْ لِّـ ِعبَا ِديْ يَـقُوْ لُـوا الَّـتِ ْي ِه َي اَحْ َس ُن
ِ اِ َّن ال َّش ْيطنَ َكانَ لِِإل نــْ َس،غ بَـ ْينَـهُ ْم
ان َع ُد ًّوا
53: االسراء.ُّمبِـ ْينًا
Dari Abu Bakar Ash-Shiddiq RA ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda : “Wajib atasmu
berlaku jujur, karena jujur itu bersama kebaikan, dan keduanya di surga. Dan jauhkanlah
dirimu dari dusta, karena dusta itu bersama kedurhakaan, dan keduanya di neraka”. [HR. Ibnu
Hibban di dalam Shahihnya]
Dari Abu Buraidah Al-Aslamiy RA ia berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda :
“Ketahuilah, sesungguhnya dusta itu menghitamkan wajah dan namimah itu (menyebabkan)
siksa qubur”. [HR. Abu Ya’la, Thabrani, Ibnu Hibban di dalam Shahihnya dan Baihaqi]
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Tidaklah beriman seorang
hamba dengan iman sepenuhnya sehingga ia meninggalkan berdusta dalam bergurau dan
(meninggalkan) berbantah meskipun ia benar”. [HR. Ahmad dan Thabrani]
َ ك ْال َك ِذ
ب َو اِ ْن َ ت فِى َو َس ِط ْال َجنَّ ِة لِ َم ْن تَـ َر َّ ِع َْن اَبــِى اُ َما َمةَ رض اَ َّن النَّب
ٍ اَنــَا َز ِع ْي ٌم بِـبَـ ْي:ي ص قَا َل
البيهقى بـإسناد حسن.از ًحا ِ َكانَ َم
Dari Abu Umamah RA sesungguhnya Nabi SAW bersabda : “Saya menjamin dengan rumah di
tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun dalam bergurau”. [HR. Baihaqi
dengan sanad Hasan]
ADIL
ان َوِإيتَا ِء ِذي ا ْلقُ ْربَى َويَ ْن َهى َع ِن ا ْلفَ ْحشَا ِء َوا ْل ُم ْن َك ِر ِ س َ ِإنَّ هَّللا َ يَْأ ُم ُر بِا ْل َعد ِْل َواِإْل ْح
90 : ون )النحل َ َوا ْلبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُر
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada
kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia
memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (Qs. an-Nahl: 90)
ُّ ظ ْل َم فَِإنَّ ال
ظ ْل َم ظُلُ َماتٌ يَ ْو َم ا ْلقِيَا َم ِة) صحيح مسلم ُّ اتَّقُوا ال
“Takutlah berbuat dlalim karena sungguh ia mendatangkan kegelapan-kegelapan di hari
Kiamat.” (HR. Muslim)
HIKMAH
JUJUR
Beberapa hikmah yang dapat dipetik dari perilaku jujur, antara lain
sebagai berikut.
1. Perasaan enak dan hati tenang, jujur akan membuat kita menjadi
tenang, tidak takut akan diketahui kebohongannya karena memang tidak
berbohong.
ADIL
https://tukiman25.wordpress.com/jujur/
http://tuntunanislam.com/adil-yang-patut-dan-standar/
http://www.kitapunya.net/2015/07/pengertian-macam-dah-hikmah-perilaku.html