Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

QUR'AN HADIS
TENTANG

MAKANAN YANG HALAL DAN BAIK

Disusun Oleh:
1. Linny Aulia Putri (11)
2. Mellysa Nurlita Dewi (12)

Kelas: XI MIPA 3

Guru Pengajar: Hj. Lina herwaty. Lc

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 HULU SUNGAI

TENGAH TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunianya sehingga penyelesaian
tugas makalah ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Makalah ini disusun
dan dikemas dari berbagai sumber sehingga memungkinkan untuk dijadikan
referensi maupun acuan. Besar harapan makalah ini dapat memberikan kontribusi
besar terhadap kemajuan di bidang keilmuan khususnya dalam pelajaran Qur'an
hadis.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk lebih
menyempurnakan makalah ini. Akhir kata penyusun ucapkan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua orang yang membaca makalah ini.
Terima kasih.

Barabai, Mei 2022

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................ii
BAB 9 MAKANAN HALAL DAN BAIK....................................................1
A. Memahami QS. Al Baqarah [2]: 168-168...............................1
(Penjelasan ayat)
B. Memahami QS. Al Baqarah [2]: 172-173...............................2
(Penjelasan ayat)
C. Memahami hadis Nabi riwayat Abu Dawud..........................3
(Penjelasan hadis)
D. Memahami hadis Nabi riwayat At-Tirmidzi...........................3
(Penjelasan hadis)
E. Perilaku orang yang memakan makanan halal dan baik......1
KESIMPULAN...........................................................................................4
SARAN......................................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................5

ii
BAB 9
MAKANAN HALAL DAN BAIK

A. Memahami QS. Al Baqarah [2]: 168-168


‫ت ال َّشي ْٰط ۗ ِن اِنَّهٗ لَ ُك ْم َعد ٌُّو ُّمبِي ٌْن‬ َ ‫ض َح ٰلاًل‬
ِ ‫طيِّبًا ۖ َّواَل تَتَّبِعُوْ ا ُخطُ ٰو‬ ٓ
ِ ْ‫ٰياَيُّهَا النَّاسُ ُكلُوْ ا ِم َّما فِى ااْل َر‬
َ‫اِنَّ َما يَْأ ُم ُر ُك ْم بِالس ُّۤوْ ِء َو ْالفَحْ َش ۤا ِء َواَ ْن تَقُوْ لُوْ ا َعلَى هّٰللا ِ َما اَل تَ ْعلَ ُموْ ن‬
ARTINYA: "Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh,
setan itu musuh yang nyata bagimu. Sesungguhnya (setan) itu hanya menyuruh
kamu agar berbuat jahat dan keji, dan mengatakan apa yang tidak kamu ketahui
tentang Allah." (Q.S. Al-Baqarah : 168-169)

PENJELASAN AYAT

Allah Swt menyuruh manusia untuk memakan makanan yang halal dan baik.
Yang dimaksud makanan yang halal adalah makanan yang dibolehkan secara
agama dari segi hukumnya baik halal dari segi zatnya maupun hakikatnya.
Sebagai lawannya adalah makanan yang haram dari segi hukum agama, baik
haram secara zat maupun hakikat. Makanan yang halal dari segi dzatnya seperti
telor, buah-buahan, sayursayuran, daging sapi, kambing dan lain-lain. Sedang
makanan yang halal dari segi hakikatnya adalah makanan yang didapat ataupun
diolah dengan cara yang benar menurut agama.

syaitan selalu menyuruh manusia untuk melakukan kejahatan, dan perbuatan keji
serta yang mungkar. Syaitan tidak rela bila seseorang itu beriman kepada Allah
Swt dan menaati segala perintah serta menjauhi larangan-Nya. Setan selalu
membujuk manusia ingkar kepada Allah Swt. Ayat ini berkaitan erat dengan ayat
sebelumnya, yang mana manusia dibujuk dalam hal makanan, baik cara
mendapatkan maupun cara memakannya. Semua terlihat enak agar manusia
terperangkap dalam perangkap setan yang menjerumuskan.
B. Memahami QS. Al Baqarah [2]: 172-173

۟ ‫ت ما َر َز ْق ٰنَ ُك ْم َوٱ ْش ُكر‬ ۟ ۟ ٓ


َ‫ُوا هَّلِل ِ ِإن ُكنتُ ْم ِإيَّاهُ تَ ْعبُ ُدون‬ َ ِ َ‫ٰيََأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُوا ُكلُوا ِمن طَيِّ ٰب‬
ۚ ‫اغ َواَل عَا ٍد فَٓاَل ِإ ْث َم َعلَيْه‬ ‫ُأ‬
ٍ َ‫ير َو َمٓا ِه َّل بِ ِهۦ لِ َغي ِْر ٱهَّلل ِ ۖ فَ َم ِن ٱضْ طُ َّر َغي َْر ب‬ ِ ‫ِإنَّ َما َح َّر َم َعلَ ْي ُك ُم ْٱل َم ْيتَةَ َوٱل َّد َم َولَحْ َم ْٱل ِخ‬
ِ ‫نز‬
ِ ‫ِإ َّن ٱهَّلل َ َغفُو ٌر ر‬
‫َّحي ٌم‬

ARTINYA: “Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik
yang Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya
menyembah kepada-Nya." (QS. al-Baqarah : 172)

"Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi,


dan (daging) hewan yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah.
Tetapi barang siapa terpaksa (memakannya), bukan karena menginginkannya dan
tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sungguh, Allah Maha
Pengampun, Maha Penyayang." (QS. al-Baqarah : 173).

PENJELASAN AYAT

dalam ayat ini Allah Swt menyuruh orang-orang beriman agar selalu mensyukuri
nikmat-Nya jika benar-banar mereka beribadah atau menghambakandiri kepada-
Nya. Bersyukur artinya menggunakan nikmat Allah Swt untuk mengabdi kepada-
Nya, atau menggunakan nikmat Allah Swt sesuai yang dikehendaki oleh-Nya.
Antara bersyukur dan beribadah erat sekali kaitannya, sebab manifestasi syukur
hakikatnya adalah beribadah kepada Allah Swt, misalnya nikmat makanan atau
harta. Maka bersyukur yaitu membangun sarana agama, menolong orang yang
kelaparan, membangun jalan umum dan lain-lain, bersyukur yang demikian itu
berarti beribadah kepada Allah Swt.

Sedangkan dalam ayat 173, Allah Swt menjelaskan jenis-jenis makanan yang
diharamkan, yaitu bangkai, darah, daging babi dan binatang yang disembelih
dengan menyebut nama selain nama Allah Swt.
C. Memahami hadis Nabi riwayat Abu Dawud

‫الزبَ ْي ِديِّ ع َْن َمرْ َوانَ ب ِْن ُرْؤ بَةَ التَّ ْغلِبِ ِّي ع َْن َع ْب ِد‬
ُّ ‫ب ع َْن‬ ِ ‫صفَّى ْال ِح ْم‬
ٍ ْ‫ص ُّي َح َّدثَنَا ُم َح َّم ُد بْنُ َحر‬ َ ‫َح َّدثَنَا ُم َح َّم ُد بْنُ ْال ُم‬
‫ب‬ ‫َأ‬ َّ
ٍ ‫صلى ُ َعلَ ْي ِه َو َسل َم قَا َل اَل اَل يَ ِحلُّ ُذو نَا‬‫هَّللا‬ َّ ‫هَّللا‬
َ ِ ‫ب ع َْن َرسُو ِل‬ ْ
َ ‫ف ع َْن ال ِم ْقد َِام ْب ِن َم ْع ِدي َك ِر‬ ٍ ْ‫الرَّحْ َم ِن ْب ِن َأبِي عَو‬
‫ضافَ قَوْ ًما فَلَ ْم‬ َ ‫اع َواَل ْال ِح َما ُر اَأْل ْهلِ ُّي َواَل اللُّقَطَةُ ِم ْن َما ِل ُم َعاهَ ٍد ِإاَّل َأ ْن يَ ْستَ ْغنِ َي َع ْنهَا َوَأيُّ َما َرج ٍُل‬
ِ َ‫ِم ْن ال ِّسب‬
ْ ‫َأ‬ ْ
ُ‫يَقرُوهُ فَِإ َّن لَهُ ْن يُ ْعقِبَهُ ْم بِ ِمث ِل قِ َراه‬

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mushaffa Al


Himshi telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Harb dari Az Zubaidi
dari Marwan bin Ru`bah At Taghlibi dari Abdurrahman bin Abu 'Auf dari Al
Miqdam bin Ma'dikarib dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau
bersabda: "Ketahuilah, tidak halal hewan buas yang memiliki taring, keledai jinak,
barang temuan dari harta orang kafir Mu'ahad (yang menjalin perjanjian dengan
negara Islam) kecuali ia tidak membutuhkannya. Dan siapapun laki-laki yang
bertamu kepada suatu kaum dan mereka tidak menjamunya, maka baginya untuk
menuntut ganti yang seperti jamuan untuknya.

PENJELASAN HADIS

Hadis tersebut menjelaskan mengenai salah satu ciri hewan yang tidak halal untuk
dikonsumsi, yakni hewan buas yang bertaring. Selain itu rasulullah juga
menyebutkan secara spesifik tentang hewan yang yang diharamkan Allah SWT,
yakni keledai jinak dan dan barang temuan dari orang yang kafir mu'ahad. Dengan
demikian, bagian apapun yang berkaitan dengan binatang yang dilarang ini
hukumnya adalah haram

D. Memahami hadis Nabi riwayat At-Tirmidzi

‫ت عَنْ َأبِي َحا ِز ٍم عَنْ َأبِي‬ ٍ ِ‫ي ْب ِن ثَاب‬ِّ ‫ُوق عَنْ َع ِد‬ ٍ ‫ض ْي ُل بْنُ َم ْرز‬ َ ُ‫َح َّدثَنَا َع ْب ُد بْنُ ُح َم ْي ٍد َح َّدثَنَا َأبُو نُ َع ْي ٍم َح َّدثَنَا ف‬
‫ب اَل يَ ْقبَ ُل ِإاَّل طَيِّبًا َوِإنَّ هَّللا َ َأ َم َر‬
ٌ ِّ‫اس ِإنَّ هَّللا َ طَي‬ُ َّ‫سلَّ َم يَا َأيُّ َها الن‬
َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ِ ‫سو ُل هَّللا‬ ُ ‫ُه َر ْي َرةَ قَا َل قَا َل َر‬
َ‫صالِ ًحا ِإنِّي بِ َما تَ ْع َملُون‬ َ ‫ت َوا ْع َملُوا‬ ِ ‫س ُل ُكلُوا ِمنْ الطَّيِّبَا‬ ُّ ‫سلِينَ فَقَا َل { يَا َأيُّ َها‬
ُ ‫الر‬ َ ‫ا ْل ُمْؤ ِمنِينَ بِ َما َأ َم َر بِ ِه ا ْل ُم ْر‬
‫ش َع َث َأ ْغبَ َر‬ ْ ‫سفَ َر َأ‬َّ ‫ت َما َر َز ْقنَا ُك ْم } قَا َل َو َذ َك َر ال َّر ُج َل يُ ِطي ُل ال‬ ِ ‫َعلِي ٌم } َوقَا َل { يَا َأيُّ َها الَّ ِذينَ آ َمنُوا ُكلُوا ِمنْ طَيِّبَا‬
‫اب‬
ُ ‫ست ََج‬ ْ ُ‫ي بِا ْل َح َر ِام فََأنَّى ي‬ َ ‫سهُ َح َرا ٌم َو ُغ ِّذ‬ ْ ‫س َما ِء يَا َر ِّب يَا َر ِّب َو َم ْط َع ُمهُ َح َرا ٌم َو َم‬
ُ َ‫ش َربُهُ َح َرا ٌم َو َم ْلب‬ َّ ‫يَ ُم ُّد يَ َدهُ ِإلَى ال‬
َ‫لِ َذلِك‬
ARTINYA: Telah menceritakan kepada kami 'Abd bin Humaid telah
menceritakan kepada kami Abu Nu'aim telah menceritakan kepada kami Fudlail
bin Marzuq dari Adi bin Tsabit dari Abu Hazim dari Abu Hurairah ia berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Wahai sekalian manusia,
sesungguhnya Allah Maha Baik dan hanya menerima yang baik, sesungguhnya
Allah memerintahkan kaum mukminin seperti yang diperintahkan kepada para
rasul, Dia berfirman: "Wahai para rasul, Makanlah dari yang baik-baik dan
berbuatlah kebaikan, sesungguhnya Aku mengetahui yang kalian lakukan." Dia
juga berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, makanlah yang baik-baik dari
rizki yang Ku berikan padamu." Lalu beliau menyebutkan tentang orang yang
memperlama perjalanannya, rambutnya acak-acakan dan berdebu, ia
membentangkan tangannya ke langit sambil berdo'a; "Ya Rabb, ya Rabbi, "
sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan
diliputi dengan yang haram, lalu bagaimana akan dikabulkan do'anya.

PENJELASAN HADIS

hadis di atas menjelaskan bahwa salah satu kriteria dari makanan yang bisa
dikategorikan halal adalah harus baik. Mengkonsumsi dan menggunakan barang barang
yang baik dan halal adalah penyebab dikabulkannya berbagai keinginan kita dan
diangkatnya amalan amalan kita, sebab Allah SWT selamanya tidak akan menyatukan
yang baik dan yang jelek, walaupun kebanyakan manusia lebih cenderung kepada yang
jelek jelek.

E. Perilaku orang yang memakan makanan halal dan baik

Allah SWT menghalalkan jenis makanan tertentu pasti ada hikmah dan
manfaatnya. Dengan mengkonsumsi makanan yang halal, ada beberapa manfaat
yang kita peroleh, antara lain:

• Mendapat rida Allah karena telah menaati perintah-Nya dalam memilih jenis
makanan dan minuman yang halal.
• Terjaga kesehatannya karena setiap makanan dan minuman yang
dikonsumsi bergizi dan baik bagi kesehatan badan

• Memiliki akhlakul karimah karena setiap makanan dan minuman yang


dikonsumsi akan berubah menjadi tenaga yang digunakan untuk beraktivitas dan
beribadah.

KESIMPULAN

Dengan analogi ini dapat dipahami, Allah telah mengharamkan makanan dan
hewan-hewan yang jelek, karena makanan memiliki pengaruh terhadap akhlak
dan watak, sifat dan sikap serta perilaku seseorang. Harta dan makanan yang halal
dan baik akan menumbuhkan darah dan daging yang baik. Perilaku dan
perbuatannya pun (insya Allah) cenderung pada yang baik juga. Yang dihalalkan
dalam agama. Demikian pula sebaliknya. Kalau mengkonsumsi makanan yang
buruk, atau diharamkan dalam agama, maka akan berdampak akhlak dan watak
pun menjadi buruk pula. Cenderung pada perilaku dan perbuatan yang
diharamkan. Ringkasnya, bisa disimpulkan dengan ungkapan, “You Are What
You Eat”. Watak dan perilaku anda itu relatif sangat dipengaruhi oleh apa yang
anda makan.

SARAN

berhati-hatilah dalam memilih dan memilah harta dan makanan untuk diri kita,
anak dan keluarga kita. Jangan sampai memakan barang dan makanan-minuman
yang haram, baik berupa daging ataupun yang lainnya. Termasuk tentunya adalah
babi: “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging
babi, dan binatang (yang ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah.” (QS.
Al-Baqarah: 173).

DAFTAR PUSTAKA

Shihab, M. Quraisy (2004): membumikan Al-Quran l. Bandung, Mizan.


4

Anda mungkin juga menyukai