Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH TAFSIR AYAT-AYAT DAN HADIS EKONOMI

Tentang:

HALAL,HARAM DAN SYUBHAT

Oleh :

Kelompok 1

Hanif Pangestu 2030403031


Putri Sundari 2030403074

Dosen Pengampu:

AHMAD SURYADI, Lc, MS

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAHMUD YUNUS BATUSANGKAR

1445 H/ 2023 M

i
PENDAHULUAN..................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN....................................................................................................................... 1
A.Kriteria Halal, Haram, dan Syubhat................................................................................ 1
B.Konsep harta dalam Islam.............................................................................................. 3
C.Usaha yang halal dan Usaha yang haram......................................................................6
D.Meninggalkan Hal-hal yang Meragukan/syubhat..........................................................10
PENUTUP.............................................................................................................................. 15
A.Kesimpulan................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................16

ii
PENDAHULUAN
Globalisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan umat Muslim,
baik mereka sadar maupun tidak. Mereka terikut serta terbawa arus globalisasi ini, terutama
dengan minimnya pengetahuan dan keimanan, serta jarak yang semakin menjauhkan umat
Muslim dari ajaran zaman kenabian. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika banyak
orang yang mengatakan "Hal yang haram itu sulit, apalagi yang halal. Ungkapan ini
mencerminkan rendahnya keadaan keimanan dan kepatuhan mereka terhadap rahmat dan
rezeki yang diberikan oleh Allah.1
Permasalahan halal dan haram merupakan suatu hal yang krusial bagi seorang
muslim, terbukti dengan keterkaitan Allah SWT antara makanan yang baik, termasuk
obat-obatan, dengan amal shaleh serta ibadah.Dalam firman Nya:
‫ف َويَ ْن ٰهىهُ ْم ع َِن ْال ُم ْن َك ِر‬ ِ ْ‫ي الَّ ِذيْ يَ ِج ُدوْ نَهٗ َم ْكتُوْ بًا ِع ْن َدهُ ْم فِى التَّوْ ٰرى ِة َوااْل ِ ْن ِجي ِْل يَْأ ُم ُرهُ ْم بِ ْال َم ْعرُو‬ َّ ‫ي ااْل ُ ِّم‬ َّ ِ‫اَلَّ ِذ ْينَ يَتَّبِعُوْ نَ ال َّرسُوْ َل النَّب‬
ٰ ۗ ٰ ۤ ْ
ُ‫صرُوْ ه‬ َّ
َ َ‫َت َعلَ ْي ِه ْم فَال ِذ ْينَ ا َمنُوْ ا بِ ٖه َو َع َّزرُوْ هُ َون‬ َّ
ْ ‫ض ُع َع ْنهُ ْم اِصْ َرهُ ْم َوااْل َ ْغل َل التِ ْي َكان‬ َ َ‫ث َوي‬ َ ‫ت َويُ َحرِّ ُم َعلَ ْي ِه ُم ال َخ ٰب ِٕى‬ ِ ‫َوي ُِحلُّ لَهُ ُم الطَّيِّ ٰب‬
ۤ ٰ ُ‫ي اُ ْنز َل َم َعهٗ ٓ ۙا‬
157ࣖ َ‫ك هُ ُم ْال ُم ْفلِحُوْ ن‬ َ ‫ول ِٕى‬ ِ ْٓ ‫َواتَّبَعُوا النُّوْ َر الَّ ِذ‬
“Bagi mereka yang beriman kepada-Nya, menghormati-Nya, membantunya, dan mengikuti
petunjuk yang jelas yang diwahyukan kepada-Nya (Al-Qur'an), merekalah yang
beruntung.”.(QS. Al-a’raf :157)2.Dan Ia berfirman:
,ُ ‫وا َواَ َح َّل هّٰللا‬
ۘ ‫ك بِاَنَّهُ ْم قَالُ ْٓوا اِنَّ َما ْالبَ ْي ُع ِم ْث ُل الرِّ ٰب‬ ۗ ‫اَلَّ ِذ ْينَ يَْأ ُكلُوْ نَ الرِّ ٰبوا اَل يَقُوْ ُموْ نَ اِاَّل َكما يَقُوْ ُم الَّ ِذيْ يَتَ َخبَّطُهُ ال َّشي ْٰطنُ ِمنَ ْالم‬
َ ِ‫سِّ ٰذل‬ َ َ
ٰۤ ُ ‫هّٰللا‬
ِ َّ‫ك اَصْ ٰحبُ الن‬
‫ار ۚ هُ ْم فِ ْيهَا‬ َ ‫وا فَ َم ْن َج ۤا َء ٗه َموْ ِعظَةٌ ِّم ْن َّرب ِّٖه فَانتَ ٰهى فَلَهٗ َما َسلَفَ َواَ ْمر ٗ ُٓه اِلَى ِ ۗ َو َم ْن عَا َد فَاول ِٕى‬
ۗ ْ ۗ ‫ْالبَ ْي َع َو َح َّر َم الرِّ ٰب‬
275 َ‫ٰخلِ ُدوْ ن‬
“Allah memperbolehkan transaksi jual beli dan melarang riba. (QS Al-Baqarah: 275).3
Hal ini tentunya cukup membuat kita memperhatikan dan berhati-hati dalam
menghadapi masalah ini. Meremehkan masalah halal dan haram dalam hal ini sangatlah
serius, karena hal ini dapat menimbulkan dampak buruk tidak hanya bagi amalan seseorang
tetapi juga bagi akhiratnya. Perhatikan sekali lagi sabda Rasulullah SAW: “Hamba mana pun
yang dagingnya tumbuh dari najis, maka Neraka lebih cocok baginya.” Hal ini menjadi
perhatian serius bagi mereka yang meremehkan makanan, obat-obatan, dan minuman yang
mereka konsumsi”.4

1
"UMAT ISLAM DI TENGAH PUSARAN ARUS GLOBALISASI." 3 Apr. 2017,Diakses pada 7 Sep.
2023.
2
"Al-A'raf Ayat 157 | 7:157 - Quran O." Diakses pada 7 Sep. 2023.
3
"‫ض َأ ْوﻧـَﻘ‬
ِ َ‫ِﺎل َﻋ َﻠﻰ َﺳﺒِﻴ ِْﻞ اﻟﱰﱠا‬
ٍ ‫ﲟ‬ َ ‫ ُﻣﺒَﺎدَ َﻟ ُﺔ َﻣﺎل‬- Repository UIN Suska." Diakses pada 7 Sep. 2023.
4
"HALAL, HARAM DAN SYUBHAT DALAM SYARI'AT ISLAM*. Diakses pada 7 Sep. 2023.

iii
PEMBAHASAN

A.Kriteria Halal, Haram, dan Syubhat


Ayat Alquran tentang Halal:
َ‫ت َما َر َز ْق ٰن ُك ْم َوا ْش ُكرُوْ ا هّٰلِل ِ اِ ْن ُك ْنتُ ْم اِيَّاهُ تَ ْعبُ ُدوْ ن‬ِ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا ُكلُوْ ا ِم ْن طَيِّ ٰب‬
Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan
kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah
kepada-Nya.(Quran, Al-Baqarah [2:172])
‫اض ِّم ْن ُك ْم ۗ َواَل تَ ْقتُلُ ْٓوا اَ ْنفُ َس ُك ْم ۗ اِ َّن هّٰللا َ َكانَ بِ ُك ْم‬ ٍ ‫اط ِل آِاَّل اَ ْن تَ ُكوْ نَ تِ َجا َرةً ع َْن تَ َر‬ ِ َ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا اَل تَْأ ُكلُ ْٓوا اَ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِ ْالب‬
‫ َر ِح ْي ًما‬. Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar
suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah
Maha Penyayang kepadamu Quran, An-Nisa :29.
Hadis tentang Halal:
“Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Allah adalah baik dan Dia hanya menerima
yang baik. Dan Allah memerintahkan kepada orang-orang mukmin apa yang Dia perintahkan
kepada para rasul, dan Allah berfirman: 'Hai para rasul, makanlah dari makanan yang
baik-baik, dan beramallah dengan baik-baik.'" (Hadis Riwayat Ahmad)
‫ وَِإ َّن هللاَ َأ َم َر ْال ُمْؤ ِمنِينَ بِ َما‬،‫ ِإ َّن هللاَ طَيِّبٌ اَل يَ ْقبَ ُل ِإاَّل طَيِّبًا‬:‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه عن النبي صلى هللا عليه وسلم قال‬
:‫] َوقَا َل‬51 :‫ ِإنِّي بِ َما تَ ْع َملُونَ َعلِي ٌم} [المؤمنون‬،‫صالِحًا‬ َ ‫ت َوا ْع َملُوا‬ ِ ‫ {يَا َأيُّهَا الرُّ ُس ُل ُكلُوا ِمنَ الطَّيِّبَا‬:‫ فَقَا َل‬، َ‫َأ َم َر بِ ِه ْال ُمرْ َسلِين‬
‫ يَ ُم ُّد يَ َد ْي ِه ِإلَى‬،‫ث َأ ْغبَ َر‬ َ ‫] ثُ َّم َذ َك َر ال َّر ُج َل ي ُِطي ُل ال َّسفَ َر َأ ْش َع‬172 :‫ت َما َر َز ْقنَا ُك ْم} [البقرة‬ ِ ‫{يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ُكلُوا ِم ْن طَيِّبَا‬
‫ فََأنَّى يُ ْستَ َجابُ لِ َذلِكَ؟‬،‫ي بِ ْال َح َر ِام‬ َ ‫ َو ُغ ِذ‬،‫ َو َم ْلبَ ُسهُ َح َرا ٌم‬،‫ َو َم ْش َربُهُ َح َرا ٌم‬،‫ط َع ُمهُ َح َرا ٌم‬ ْ ‫ َو َم‬، ِّ‫ يَا َرب‬، ِّ‫ يَا َرب‬،‫ال َّس َما ِء‬.
[‫ [رواه مسلم‬- ]‫]صحيح‬
Dari Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- dari Nabi -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- beliau
bersabda, “Sesungguhnya Allah itu baik, tidak menerima kecuali perkara yang baik, dan
sesungguhnya Allah memerintahkan orang-orang yang beriman dengan apa yang Dia
perintahkan kepada para rasul, Allah berfirman, "Wahai para Rasul, makanlah yang baik-baik
dan kerjakanlah amal saleh, sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(Al-Mu`minūn: 51). Dan Allah berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah di
antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu.” (Al-Baqarah: 172). Kemudian
beliau menyebutkan tentang seorang laki-laki yang mengadakan perjalanan jauh dalam
keadaan kusut dan berdebu, dia menengadahkan kedua tangannya ke langit (sembari berkata),
"Ya Rabb, ya Rabb," sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram,
dan dia dikenyangkan dengan yang haram, lalu bagaimana bisa doanya dikabulkan?” Hadis
sahih - Diriwayatkan oleh Muslim
Ayat Alquran tentang Haram:
َ‫صابُ َوااْل َ ْزاَل ُم ِرجْ سٌ ِّم ْن َع َم ِل ال َّشي ْٰط ِن فَاجْ تَنِبُوْ هُ لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُوْ ن‬ َ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اِنَّ َما ْال َخ ْم ُر َو ْال َمي ِْس ُر َوااْل َ ْن‬
. Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban
untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk
perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.
(Quran, Al-Ma'idah [5:90])
‫اح َشةً ۗ َو َس ۤا َء َسبِ ْياًل‬ ِ َ‫الز ٰن ٓى اِنَّهٗ َكانَ ف‬ ِّ ‫َواَل تَ ْق َربُوا‬

1
. Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu
jalan yang buruk.

Hadis tentang Haram:


‫ َشهَا َد ِة َأ ْن ال ِإلَهَ ِإاَّل هللاُ َوَأ َّن ُم َح َّمدًا‬: ‫س‬ ٍ ‫ بُنِ َي اِإل ْساَل ُم َعلَى َخ ْم‬:‫ قَا َل َرسُو ُل هللا ﷺ‬: ‫ض َي هللاُ َع ْنهُ َما قَا َل‬ ِ ‫ع َِن اب ِْن ُع َم َر َر‬
َ‫ضان‬ َ ‫صوْ ِم َر َم‬ ْ
َ ‫ َو‬، ِّ‫ َوال َحج‬، ‫ وَِإيتَا ِء ال َّز َكا ِة‬، ‫صاَل ِة‬ َّ ‫ وَِإقَ ِام ال‬، ِ‫َرسُو ُل هللا‬
Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah SAW bersabda, "Islam dibangun di atas lima hal:
Kesaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah,
mendirikan shalat, memberikan zakat, haji ke Baitullah, dan puasa Ramadhan." (Hadis
Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)
Ayat Alquran tentang Syubhat:
۞ ‫ت ال َّشي ْٰط ِن فَاِنَّهٗ يَْأ ُم ُر بِ ْالفَحْ َش ۤا ِء َو ْال ُم ْن َك ۗ ِر َولَوْ اَل فَضْ ُل هّٰللا ِ َعلَ ْي ُك ْم‬ ِ ‫ت ال َّشي ْٰط ۗ ِن َو َم ْن يَّتَّبِ ْع ُخطُ ٰو‬
ِ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا اَل تَتَّبِعُوْ ا ُخطُ ٰو‬
‫ َو َرحْ َمتُهٗ َما ز َٰكى ِم ْن ُك ْم ِّم ْن اَ َح ٍد اَبَد ًۙا َّو ٰل ِك َّن هّٰللا َ يُ َز ِّك ْي َم ْن يَّ َش ۤا ۗ ُء َوهّٰللا ُ َس ِم ْي ٌع َعلِ ْي ٌم‬.
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan.
Barangsiapa mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya dia (setan) menyuruh
mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar. Kalau bukan karena karunia Allah dan
rahmat-Nya kepadamu, niscaya tidak seorang pun di antara kamu bersih (dari perbuatan keji
dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang Dia kehendaki.
Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui
Hadis tentang Syubhat:
‫ (( ِإ َّن ْال َحالَ َل بَي ٌِّن وَِإ َّن‬:ُ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَقُول‬ َ ِ‫ْت َرسُو َل هللا‬ ُ ‫ َس ِمع‬:‫ض َي هللاُ َع ْنهُ َما قَا َل‬ ِ ‫ع َِن َأبِ ْي َع ْب ِد هللاِ النُّ ْع َم‬
ِ ‫ان ب ِْن بَ ِشي ٍْر َر‬
‫ َو َم ْن َوقَ َع فِي‬،‫ض ِه‬ ِ ْ‫ت فَقَ ِد ا ْستَ ْب َرَأ لِ ِدينِ ِه َو ِعر‬ ِ ‫ فَ َم ِن اتَّقَى ال ُّشبُهَا‬،‫اس‬ ِ َّ‫ الَ يَ ْعلَ ُمه َُّن َكثِي ٌر ِمنَ الن‬،‫ات‬ ٌ َ‫ َوبَ ْينَهُ َما ُأ ُموْ ٌر ُم ْشتَبِه‬،‫ْال َح َرا َم بَي ٌِّن‬
ِ‫ َأالَ وَِإ َّن ِح َمى هللا‬،‫ َأالَ وَِإ َّن لِ ُكلِّ َملِ ٍك ِح ًمى‬،‫ك َأ ْن يَرْ تَ َع فِي ِه‬ ِ ‫ت َوقَ َع فِي ْال َح َر ِام َكالرَّا ِعي يَرْ عَى َحوْ َل ْال ِح َمى ي‬
ُ ‫ُوش‬ ِ ‫ال ُّشبُهَا‬
‫ رواه‬.)) ُ‫َت فَ َس َد ْال َج َس ُد ُكلُّهُ َأالَ َو ِه َي ْالقَ ْلب‬ ْ ‫ وَِإ َذا فَ َسد‬،ُ‫صلَ َح ْال َج َس ُد ُكلُّه‬ َ ‫ت‬ ْ ‫صلَ َح‬ َ ‫ َأالَ وَِإ َّن فِي ْال َج َس ِد ُمضْ َغةً ِإ َذا‬،ُ‫ار ُمه‬ ِ ‫َم َح‬
‫ وهذا لفظ مسلم‬،‫البخاري ومسلم‬.
Dari Abu ‘Abdillah Nu’man bin Basyir Radhiyallahu anhuma berkata: Aku mendengar
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya yang halal itu telah jelas
dan yang haram pun telah jelas pula. Sedangkan di antaranya ada perkara syubhat
(samar-samar) yang kebanyakan manusia tidak mengetahui (hukum)-Nya. Barangsiapa yang
menghindari perkara syubhat (samar-samar), maka ia telah membersihkan agama dan
kehormatannya. Barangsiapa yang jatuh ke dalam perkara yang samar-samar, maka ia telah
jatuh ke dalam perkara yang haram. Seperti penggembala yang berada di dekat pagar
larangan (milik orang) dan dikhawatirkan ia akan masuk ke dalamnya. Ketahuilah, bahwa
setiap raja memiliki larangan (undang­undang). Ingatlah bahwa larangan Allah adalah apa
yang diharamkan-Nya. Ketahuilah, bahwa di dalam jasad manusia terdapat segumpal daging.
Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasadnya; dan jika ia rusak, maka rusak pula seluruh
jasadnya. Ketahuilah, bahwa segumpal daging itu adalah hati. [Diriwayatkan oleh al Bukhari
dan Muslim, dan ini adalah lafazh Muslim].
Kriteria Halal, Haram, dan Syubhat merupakan prinsip penting dalam Islam untuk
menentukan apakah suatu tindakan, produk, atau perilaku halal atau tidak. Berikut ini ikhtisar
singkat dari ketiga gagasan tersebut:5

5
"KONSEP PENENTUAN HALAL DALAM EKONOMI ISLAM (STUDI ...."Diakses pada 7 Sep. 2023.

2
Halal: Halal mengacu pada segala sesuatu yang diperbolehkan atau legal dalam Islam.
Makanan, minuman, pertunjukan, dan merchandise semuanya sudah termasuk. Kriteria
tertentu harus dipenuhi agar sesuatu dianggap halal, seperti:
● Tidak ada unsur haram pada produk ini, seperti daging babi atau alkohol.
● Persiapan dan pengolahan sesuai syariat Islam.
● Itu tidak melanggar nilai-nilai kesehatan atau etika Islam.
● Itu tidak diperoleh secara ilegal.6
Haram: Haram didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dilarang atau dianggap
ilegal dalam Islam. Jika perbuatan atau produk haram dibiarkan terus menerus maka dapat
berdampak buruk terhadap agama dan akhirat seseorang:
● Konsumsi alkohol dan produk beralkohol adalah contoh umum dari aktivitas atau
barang haram.
● Daging babi dan produk turunannya dikonsumsi.
● Riba (bunga) dan perjudian keduanya haram.
● Zina (zina) dan segala bentuk kontak seksual lainnya di luar nikah dilarang.7
Syubhat : Syubhat berada diantara halal dan haram. Ini adalah segala sesuatu yang
status halal atau haramnya tidak diketahui. Ada pertanyaan atau ketidakpastian mengenai
apakah suatu tindakan atau produk halal atau haram. Dalam Islam disarankan untuk
menghindari keraguan karena lebih aman daripada mengambil risiko melanggar hukum
Islam. “Lebih baik menghindari keraguan daripada mencari kepastian,” demikian gagasan
tersebut.8
Penting untuk dicatat bahwa pendapat mengenai apakah sesuatu itu halal, haram, atau
syubhat mungkin berbeda tergantung pada konteks dan aliran pemikiran (pendapat hukum
Islam). Akibatnya, umat Islam sering berkonsultasi dengan rekomendasi dari ulama atau
otoritas untuk mengevaluasi apakah sesuatu itu halal, haram, atau meragukan.9

B.Konsep harta dalam Islam


Ayat Al-Quran
‫َواَل تُْؤ تُوا ال ُّسفَهَ ۤا َء اَ ْم َوالَ ُك ُم الَّتِ ْي َج َع َل هّٰللا ُ لَ ُك ْم قِ ٰي ًما َّوارْ ُزقُوْ هُ ْم فِ ْيهَا َوا ْكسُوْ هُ ْم َوقُوْ لُوْ ا لَهُ ْم قَوْ اًل َّم ْعرُوْ فًا‬
. Dan janganlah kamu serahkan kepada orang yang belum sempurna akalnya, harta (mereka
yang ada dalam kekuasaan) kamu yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah
mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan
yang baik.
(Quran, An-Nisa [4:5])
Hadis tentang Penggunaan Harta dengan Bijak:
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Harta yang paling bermanfaat adalah harta
yang digunakan untuk memberi makan keluarga, dan harta yang paling buruk adalah harta
yang digunakan untuk menyia-nyiakan diri." (Hadis Riwayat Ahmad)
Pengertian Harta
6
"JAMINAN PRODUK HALAL DALAM PERSPEKTIF KELEMBAGAAN ....". Diakses pada 7 Sep.
2023.
7
"PUTUSAN Nomor 5/PUU-XV/2017 DEMI KEADILAN ....".Diakses pada 7 Sep. 2023.
8
"Halal Dan Haram Sudah Jelas - Almanhaj.". Diakses pada 7 Sep. 2023.
9
"HALAL, HARAM DAN SYUBHAT DALAM SYARI'AT ISLAM*.".Diakses pada 7 Sep. 2023.

3
Dalam Bahasa Arab,harta dikenal dengan nama Al-Mal, yang berasal dari kata “mala”
yang secara etimologis berarti condong, cenderung, miring, atau berputar dari tengah ke satu
sisi, dan Al-Mal diartikan sebagai segala sesuatu yang disukai dan disukai orang..Baik dari
segi materi maupun dari segi manfaatnya. Kekayaan merupakan kebutuhan yang beredar
dalam kehidupan dan sekaligus menjadi media kehidupan setelah kematian.“Harta dan anak
adalah perhiasan kehidupan dunia”(QS Al-Kahfi:46) merupakan salah satu ayat Al-Qur'an
yang menyatakan bahwa kekayaan merupakan salah satu permata dunia.10
Menurut Imam Syafi'i, harta benda adalah suatu hal yang memiliki nilai, dapat
diperdagangkan, dan memiliki konsekuensi bagi orang yang merusaknya, seperti mengganti
atau menanggung biaya atas kerusakan harta benda tersebut.Berdasarkan definisi di atas,
hakikat kekayaan yang dikemukakan oleh mayoritas ulama dan ulama Hanafiyah
berbeda-beda.Mayoritas ulama berpendapat bahwa kekayaan tidak hanya terbatas pada aspek
materi, melainkan juga mencakup manfaat yang dapat diperoleh dari suatu benda. Namun,
para ulama yang mengikuti aliran Hanafiyah berpendapat bahwa kekayaan hanya terkait
dengan aspek materi, sedangkan manfaat dianggap sebagai bagian dari pengertian harta..11
Namun, sebagai seorang Muslim, memiliki harta benda yang memiliki tujuan selain
keuntungan pribadi. Harta milik seorang muslim juga harus digunakan untuk berbuat baik
dan membantu orang lain. Harta dianggap sebagai amanah Allah SWT dalam Islam, dan
penggunaannya akan dipertanggungjawabkan di akhirat nanti.12
Fungsi harta
Fungsi kekayaan sangatlah penting, baik dalam hal positif maupun negatif.
1. Meningkatkan kepercayaan kepada Tuhan, karena kekurangan cenderung membuat
seseorang menjauh dari keimanan, maka memiliki harta dimaksudkan untuk meningkatkan
kesalehan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mempertahankan dan mengembangkan pengetahuan, karena mendapatkan pendidikan
tanpa sumber daya finansial akan menjadi sulit, sebagai contoh, seseorang tidak dapat
melanjutkan kuliah jika ia tidak memiliki biaya..13
Pembagian Harta dan Akibat Pembagiannya
a. Dalam konteks kebolehan pemanfaatan menurut syara', harta dapat dibagi menjadi:
1) Harta yang Mutaqawwim (bernilai) - Menurut definisi Mustafa Syalabi, harta
mutaqawwim adalah sesuatu yang dapat dikuasai dan diperbolehkan syara' untuk mengambil
manfaatnya.
2) Harta yang Ghairu Mutaqawwim (tidak bernilai) - Harta yang termasuk dalam kategori ini
adalah sesuatu yang tidak diperbolehkan syara' untuk mengambil manfaatnya, seperti babi,
anjing, dan khamar.14
b. Dilihat dari kemampuan untuk dipindahkan atau tidak, harta dibagi menjadi:
1) Harta bergerak (manqul)Ali Al-Khafif memberikan definisi harta bergerak sebagai benda
yang dapat dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain tanpa mengalami perubahan bentuk
dan kondisi akibat perpindahan tersebut. Dengan demikian, harta bergerak merujuk kepada

10
"kosntruksi konsep kepemilikan harta dalam.".Diakses pada 7 Sep. 2023.
11
"Iqtishaduna, Vol. 9 No. 2 Desember 2018." 2 Des. 2018. Diakses pada 7 Sep. 2023.
12
"EksistEnsi Harta Dalam islam (suatu kajian analisis teoritis).". Diakses pada 7 Sep. 2023.
13
"konsep harta dalam islam - UIN Jakarta.". Diakses pada 7 Sep. 2023.
14
"FIQIH MUAMALAH." Diakses pada 8 Sep. 2023.

4
benda-benda yang dapat dipindahkan baik dalam bentuk aslinya maupun dengan mengalami
perubahan kondisi akibat pemindahan. Contoh dari harta bergerak ini meliputi uang, pakaian,
makanan, buku, dan berbagai jenis barang yang dapat diukur dan ditimbang.
2)Harta tidak bergerak ('iqar) merujuk pada harta yang tidak dapat dipindahkan dari lokasinya
semula. Istilah ini mencakup tanah dan segala sesuatu yang terkait dengan tanah tersebut.15
Dalam hal kepemilikan harta, dapat dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu:
1) Mal Al-Mamluk (harta yang sudah dimiliki), merujuk pada harta yang berada di bawah
kekuasaan atau kepemilikan individu, kelompok masyarakat, atau entitas hukum seperti
pemerintah, organisasi, atau yayasan. Namun, kepemilikan ini dapat berubah melalui
perjanjian atau transaksi.
2) Mal Al-Mubah (harta bebas/tidak dimiliki), mengacu pada harta yang tidak memiliki
kepemilikan, seperti hewan liar di hutan, ikan di lautan, dan hal serupa. Harta semacam ini
dapat dimiliki oleh siapapun, asalkan tidak ada larangan khusus yang menyertainya..
3) Mal Al-Mahjur (harta yang tidak boleh dimiliki) mengacu pada harta yang tidak diizinkan
oleh syariat untuk dimiliki dan harus diserahkan kepada orang lain. Oleh karena itu, harta ini
tidak dapat digunakan untuk kepentingan pribadi tertentu. Contohnya termasuk harta wakaf
dan harta yang ditujukan untuk kepentingan umum.16
d. Dilihat dari kemampuannya untuk dibagi atau tidak, harta dapat dibedakan menjadi:
1) Qabilu lil qismah adalah jenis harta yang dapat dibagi tanpa menimbulkan kerusakan atau
mengurangi manfaatnya. Sebagai contoh, beras, tepung, minyak, dan air dapat dibagi secara
adil tanpa merusak atau mengurangi manfaat yang dapat diperoleh dari harta tersebut.
2) Ghairu qabili lil qismah merujuk pada harta yang tidak bisa diambil manfaatnya jika
dibagi, karena akan menjadi rusak dan tidak berguna. Contohnya, termasuk meja, kursi,
piring, gelas, dan lain-lain.17
Pemahaman dan Posisi Harta dalam Islam
Prinsipnya, tujuan kekhalifahan manusia adalah menciptakan kemakmuran dan
kesejahteraan yang dalam konteks yang luas diartikan sebagai ibadah. Untuk mencapai tujuan
ini, Allah Swt. memberikan manusia harta benda sebagai sarana kehidupan. Kepemilikan
manusia terhadap harta benda tersebut tidak bersifat mutlak. Kekayaan manusia hanya
bersifat relatif dan terbatas pada tanggung jawabnya dalam mengelola dan memanfaatkannya
sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam. Status harta yang dimiliki oleh manusia adalah
sebagai berikut:
1. Harta merupakan amanah yang diberikan oleh Allah Swt. kepada manusia. Manusia pada
dasarnya bertanggung jawab sebagai wali atau pemegang amanah terhadap harta benda yang
dimilikinya.
2. Harta, sebagaimana yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam QS. Al-Kahfi ayat 46,
dianggap sebagai perhiasan yang berharga dalam kehidupan dunia. Ayat ini menyatakan
bahwa harta dan anak-anak merupakan aspek yang memperindah kehidupan di dunia.

15
"Fiqih muamalah 3 - repository unmul."Diakses pada 8 Sep. 2023.
16
"FIQIH MUAMALAH.". Diakses pada 8 Sep. 2023.
17
"Analisis Fikih dan Ekonomi Syariah/H. Dudang Gojali & Iwan Setiawan.". Diakses pada 8 Sep.
2023.

5
3. Harta sebagai ujian iman, di mana harta digunakan sebagai ujian terhadap keimanan
manusia, apakah ia membelanjakannya sesuai dengan perintah Allah atau tidak, seperti yang
disebutkan dalam QS. At-Taghabun ayat 15.
4. Harta sebagai bekal ibadah, yaitu untuk memenuhi perintah Allah dan melaksanakan
hubungan sosial dengan sesama manusia, melalui zakat, infak, dan sedekah. (QS.
At-Taubah:60)
Prinsip kesederhanaan dan keseimbangan menjadi landasan utama dalam Ekonomi Islam.
Dalam Islam, harta memiliki kedudukan yang penting dan dihargai, serta memiliki peran
yang signifikan dalam kehidupan. Dalam pandangan Islam, manusia diizinkan untuk
menikmati kenikmatan dunia, karena kehidupan dipandang sebagai sarana untuk
meningkatkan martabat kemanusiaan dan menjalin hubungan yang baik dengan Allah dan
makhluk lainnya. Oleh karena itu, harta dalam Islam dipandang sebagai alat atau sarana
untuk mencapai kebaikan, menjadi perhiasan hidup, serta menjadi pondasi kesejahteraan dan
kebaikan dalam kehidupan manusia.18

C.Usaha yang halal dan Usaha yang haram


Ayat Al-Quran tentang Usaha yang Halal:
َ‫ت َما َر َز ْق ٰن ُك ْم َوا ْش ُكرُوْ ا هّٰلِل ِ اِ ْن ُك ْنتُ ْم اِيَّاهُ تَ ْعبُ ُدوْ ن‬ ِ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا ُكلُوْ ا ِم ْن طَيِّ ٰب‬
Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan .
.kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya
(Quran, Al-Baqarah [2:172])
‫اض ِّم ْن ُك ْم ۗ َواَل تَ ْقتُلُ ْٓوا اَ ْنفُ َس ُك ْم ۗ اِ َّن هّٰللا َ َكانَ بِ ُك ْم‬
ٍ ‫اط ِل آِاَّل اَ ْن تَ ُكوْ نَ تِ َجا َرةً ع َْن تَ َر‬ ِ َ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا اَل تَْأ ُكلُ ْٓوا اَ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِ ْالب‬
‫َر ِح ْي ًما‬
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu .
dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar
suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah
.Maha Penyayang kepadamu
(Quran, An-Nisa [4:29])
Hadis tentang Usaha yang Halal:
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang berdagang, hendaklah
dia tidak berbohong." (Hadis Riwayat Al-Bukhari)
Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang menipu bukanlah
dari golongan kami." (Hadis Riwayat Muslim)
Ayat Al-Quran tentang Usaha yang Haram:
َ‫صابُ َوااْل َ ْزاَل ُم ِرجْ سٌ ِّم ْن َع َم ِل ال َّشي ْٰط ِن فَاجْ تَنِبُوْ هُ لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُوْ ن‬ َ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اِنَّ َما ْال َخ ْم ُر َو ْال َمي ِْس ُر َوااْل َ ْن‬
Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban .
untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk
.perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung
(Quran, Al-Ma'idah [5:90])
.‫ف فِّى ْالقَ ْت ۗ ِل اِنَّهٗ َكانَ َم ْنصُوْ رًا‬ ْ ‫ْر‬ ٰ
ِ ‫ظلُوْ ًما فَقَ ْد َج َع ْلنَا لِ َولِي ِّٖه س ُْلطنًا فَاَل يُس‬ ْ ‫ق َو َم ْن قُتِ َل َم‬ ِّ ۗ ‫س الَّتِ ْي َح َّر َم هّٰللا ُ اِاَّل بِ ْال َح‬ َ ‫َواَل تَ ْقتُلُوا النَّ ْف‬
Dan janganlah kamu membunuh orang yang diharamkan Allah (membunuhnya), kecuali

18
"MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH DALAM PERSFEKTIF ISLAM - Neliti.". Diakses pada 8 Sep.
2023.

6
dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barang siapa dibunuh secara zalim, maka sungguh,
Kami telah memberi kekuasaan kepada walinya, tetapi janganlah walinya itu melampaui
.batas dalam pembunuhan. Sesungguhnya dia adalah orang yang mendapat pertolongan
(Quran, Al-Isra [17:33])
Hadis tentang Usaha yang Haram:
ُ ‫ َو ْال َم ْك ُر َو ْال ِخدَا‬،‫ْس ِمنَّا‬
ِ َّ‫ع فِي الن‬
‫ار‬ َ ‫ َم ْن َغ َّشنَا فَلَي‬.
“Barangsiapa yang menipu, maka ia tidak termasuk golongan kami. Orang yang berbuat
makar dan pengelabuan, tempatnya di neraka” (HR. Ibnu Hibban 2: 326. Hadits ini shahih
sebagaimana kata Syaikh Al Albani dalam Ash Shahihah no. 1058).
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak sah seorang muslim yang mengadakan perjanjian,
tetapi yang dilarang tidak sah adalah perjanjian yang menghalalkan yang haram atau
mengharamkan yang halal." (Hadis Riwayat At-Tirmidzi)
Dalam agama Islam, terdapat konsep halal, haram, dan syubhat (yang diragukan
kehalalannya). Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abi Abdillah An-Nu'man bin Al-Basyir
ra, Rasulullah SAW menyatakan, "Hal yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Di antara
keduanya terdapat masalah yang ambigu. Kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. Siapa
yang berhati-hati terhadap masalah yang diragukan, maka dia telah menjaga agama dan
kehormatannya. Namun, orang yang terjatuh dalam masalah yang diragukan, ia telah
melakukan perbuatan yang haram. (HR Bukhari dan Muslim).19
Halal (‫لح‬, halāl, halaal)Halal adalah istilah dalam agama Islam yang memiliki arti "diizinkan"
atau "boleh". Istilah ini sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk merujuk kepada
makanan dan minuman yang dapat dikonsumsi sesuai dengan ajaran Islam. Secara lebih
umum, istilah halal juga mencakup segala sesuatu yang diizinkan menurut hukum Islam,
seperti aktivitas, perilaku, dan cara berpakaian. Di Indonesia, sertifikasi kehalalan produk
pangan dikelola oleh Majelis Ulama Indonesia.20
Contoh bisnis yang halal
Bisnis yang halal merujuk pada jenis usaha yang menghasilkan produk atau layanan yang
sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Berikut ini adalah beberapa contoh bisnis yang termasuk
dalam kategori halal:
● Seorang Muslim bertanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai yang memberikan
manfaat dan hanya mengonsumsi apa yang dihalalkan. Sebagai seorang Muslim, kita
juga harus memproduksi barang-barang halal, baik untuk digunakan maupun
dikoleksi. Salah satu jenis produk yang disarankan untuk beredar adalah produk yang
memperkuat keyakinan, etika, dan moralitas manusia. Selain itu, kita juga harus
berinvestasi dalam bentuk harta yang memberikan keuntungan dan manfaat kepada
masyarakat melalui lembaga atau perusahaan yang sesuai dengan prinsip syariah. Hal
ini dapat dilakukan dengan menggunakan sistem bagi hasil dan menghindari praktik
Riba.
● Menghindari praktik-produksi yang tidak etis, seperti transaksi yang tidak jelas,
pencurian, perampokan, suap, dan perjudian. Menghindari praktik penimbunan atau
spekulasi karena dapat merugikan masyarakat dengan menahan peredaran barang

19
"Fathul Baari 27.pdf."Diakses pada 8 Sep. 2023.
20
"iFIKIH MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS VI FIKIH MI KELAS VIi .". Diakses pada 8 Sep. 2023.

7
sehingga banyak orang yang menderita kerugian. Mendorong praktik jual beli atau
perdagangan barang yang halal dan bermoral.
● Bertransaksi dengan prinsip syariah melibatkan beberapa konsep utama, yaitu titipan
(wadiah), bagi hasil (syirkah), jual-beli (tijaroh), sewa (ijarah), serta jasa atau fee (al
ajr walumullah).21
Haram adalah sebuah penilaian hukum terhadap suatu aktivitas atau keadaan suatu benda
(seperti makanan). Aktivitas yang diberi status hukum haram dianggap dilarang dengan tegas.
Individu yang melakukan tindakan yang diharamkan ini akan menghadapi konsekuensi
berupa dosa.
Contoh bisnis yang tidak diperbolehkan
1.Seorang Muslim tidak diizinkan untuk menanam atau memproduksi segala hal yang
berbahaya atau diharamkan, seperti ganja atau heroin, minuman beralkohol seperti anggur,
serta hasil riset yang berpotensi membahayakan manusia.
2. Seorang Muslim juga diharamkan untuk memproduksi barang-barang yang dianggap
haram, baik itu haram dalam penggunaannya atau haram untuk dikoleksi. Alasan ini dapat
ditemukan dalam hadis Shahih berikut ini:
"Barang siapa di dalam agama Islam mempertahankan tradisi buruk, maka ia akan
mendapatkan dosa, serta dosa dari orang-orang yang melakukannya setelahnya, tanpa
mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun”.(HR. Ahmad, Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah dari
Jasir. Shahih Jami’ Shaghir No. 6305)
3.Penyebaran produk yang merusak akidah, etika, dan moral manusia merupakan sesuatu
yang tidak diperbolehkan.
4.Investasi harta yang mengancam keselamatan masyarakat juga tidak diizinkan. Dalam
Islam, dilarang melakukan produksi yang hanya mengutamakan kepentingan pribadi dan
merugikan kepentingan umum. Produksi dan keuntungan yang diperoleh melalui eksploitasi,
penipuan, memanfaatkan kebutuhan orang lain, serta mengakibatkan bahaya bagi orang
miskin dengan cara apapun juga diharamkan. Sebuah hadis yang menunjukkan keharaman
produksi barang yang berbahaya adalah sabda Nabi SAW: "Dilarang membahayakan diri
sendiri dan membahayakan orang lain. (Abdullah Abdul Husain At-Tariqi. 2004: 181-201).22
5. Riba
Islam dan agama-agama samawi lainnya melarang praktik riba karena dianggap memiliki
dampak yang merugikan bagi masyarakat dan ekonomi. Ada beberapa alasan mengapa riba
dianggap tidak cocok sebagai mediator dalam kegiatan ekonomi, yang ditunjukkan oleh
risiko ekonomi yang terkait:
● Bunga yang diperoleh oleh pihak yang terlibat dalam praktik riba bukanlah hasil dari
kegiatan produksi, tetapi diperoleh dengan mengambil sebagian dari harta orang lain
atau sumber daya masyarakat tanpa melalui proses produksi.
● Riba dapat berkontribusi terhadap terjadinya inflasi di masyarakat.
● Riba adalah suatu beban bagi peminjam ketika mereka tidak mampu melunasi
pinjaman karena tingginya nilai bunga yang dikenakan.
6.Transaksi jual beli yang tidak jelas

21
"Bisnis Halal dalam Perspektif Etika Islam: Kajian Teoritis.". Diakses pada 8 Sep. 2023.
22
"Buku Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia - Simbi Kemenag." Diakses pada 8 Sep. 2023.

8
Gharar adalah jenis transaksi di mana tidak ada kejelasan mengenai ukuran dan sifat barang
yang diperdagangkan saat transaksi berlangsung. Unsur kesepakatan Yang terpenting dalam
jual beli tidak terdapat dalam transaksi ini. Jenis transaksi ini termasuk dalam kategori
transaksi yang tidak sah.
7.Pencurian.
Allah menegaskan bahwa tindakan mencuri merupakan bentuk pengkhianatan yang serius,
dan sebagai konsekuensinya, hukuman potong tangan ditetapkan. Allah berfirman:
"Bagi laki-laki dan perempuan yang melakukan tindakan mencuri, tangan mereka harus
dipotong sebagai pembalasan atas perbuatan mereka dan sebagai hukuman dari Allah. Allah
adalah Maha Perkasa dan Maha Bijaksana. (Al Maa-idah: 38)
8. Perampasan.
Menguasai harta orang lain secara tidak sah merupakan tindakan yang tidak diperbolehkan.
Para muslim telah sepakat bahwa perbuatan ini adalah haram, karena mengambil harta yang
bukan miliknya dianggap sebagai tindakan yang tidak benar, sesuai dengan ajaran Allah yang
tertuang dalam firman-Nya:
“Hai saudara-saudara yang beriman, hendaklah kamu tidak saling mengambil harta
sesamamu dengan cara yang tidak benar, kecuali melalui perdagangan yang sah dan
disepakati di antara kamu”.(An Nisaa': 29)
Perampasan diharamkan karena melibatkan tindakan mengambil harta orang lain, baik
dengan kekerasan dan penindasan, maupun dengan cara yang merugikan dan tanpa
persetujuan. Pelaku perampasan harus mengembalikan harta yang diambil. Jika hilang, harus
menggantinya dengan nilai yang setara dengan harta tersebut, baik sudah memperoleh
manfaat darinya atau belum. Jika rusak, harus mengganti barang tersebut.
9. Ada beberapa pekerjaan yang dilarang untuk dilakukan, seperti memberikan uang mahar
untuk perzinahan dan memberikan imbalan kepada dukun. Selain itu, mencari kekayaan
melalui penjualan minuman beralkohol, bangkai, babi, dan berhala juga tidak diperbolehkan.
Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Jabir RA, di mana Rasulullah saw
menyatakan:
"Allah dan Rasul-Nya melarang jual beli minuman beralkohol, bangkai, babi, dan berhala.
(Abdullah Abdul Husain At-Tariqi. 2004: 181-201).
10.Suap
Adalah tindakan memberikan sesuatu kepada hakim atau orang lain dengan tujuan
mempengaruhi keputusan hukum sesuai keinginan pemberi suap. Dalam agama Islam, suap
dianggap haram karena bertujuan untuk melindungi masyarakat dari terjadinya kerusakan dan
penyalahgunaan hukum serta untuk menjaga keadilan. Umat Muslim sepakat tentang
larangan suap ini.
Perbuatan ini sama dengan mengambil harta dengan cara yang tidak benar. Nabi Muhammad
saw. pernah melaknat pemberi suap dan penerima suap (Abdullah Abdul Husain At-Tariqi.
2004: 181-201). Suap yang dimaksud mencakup semua bentuk suap, seperti memberikan
suap untuk membatalkan hak atau membenarkan yang salah, serta segala macam cara yang
digunakan untuk menyembunyikan suap, seperti menyembunyikan suap dalam bungkusan
hadiah, memberikan pinjaman, pemberian, memberikan manfaat, bantuan, atau sejenisnya
kepada penerima suap. Dengan kata lain, segala tindakan yang bertujuan untuk menyuap
dengan cara apapun dianggap haram. Jika tindakan suap dilakukan, maka pemberi suap harus

9
mengembalikan apa yang telah diberikan sebagai bentuk minimal dari hukuman yang harus
ditanggung.
11.Menimbun/spekulan.
Menimbun adalah tindakan menahan komoditas yang dibutuhkan oleh masyarakat agar tidak
beredar di pasar dalam jangka waktu tertentu dengan tujuan untuk meningkatkan harga
(Abdullah Abdul Husain At-Tariqi, 2004). Setelah harga naik, komoditas tersebut kemudian
dijual kembali di pasar. Penimbunan merupakan tindakan yang dianggap haram, seperti yang
disampaikan oleh Nabi saw:
"Seseorang sebaiknya tidak menimbun kecuali jika dia memiliki niat yang buruk" (Abdullah
Abdul Husain At-Tariqi, 2004: 181-201)
12. Perjudian.
Merupakan setiap permainan antara dua kelompok yang akan menghasilkan kerugian bagi
satu pihak dan keuntungan bagi pihak lainnya, baik melalui kesepakatan atau keberuntungan.
Alasan yang menunjukkan keharaman perjudian adalah sebagai berikut:
“Hai saudara-saudara yang beriman, hendaklah diingat bahwa meminum khamar, berjudi,
berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah, dan perbuatan serupa lainnya,
semuanya adalah perbuatan yang dilakukan oleh setan. Oleh karena itu, marilah kita
menjauhi tindakan-tindakan tersebut agar kita dapat mencapai kesuksesan yang
diidamkan”.(Al Maa-idah: 90)23
Syubhat Terdapat kebingungan mengenai status halal atau haram suatu hal, yang
menyebabkan banyak orang tidak mengetahuinya. Namun, para ulama dapat menentukannya
melalui analisis Al-Qur'an, Sunnah, atau menggunakan metode qiyas. Apabila tidak terdapat
petunjuk yang jelas (Al-Qur'an atau Sunnah) dan tidak ada kesepakatan ulama, maka
diperlukan ijtihad. Namun, tindakan yang paling bijaksana adalah menghindari hal-hal yang
diragukan.
Bisnis yang dianggap meragukan, seperti MLM atau Multi Level Marketing, serta bisnis yang
dilakukan secara online, tidak memiliki regulasi yang diatur dalam Al-Qur'an atau Hadis.
Dengan meninggalkan hal-hal yang syubhat dan berkomitmen pada hal-hal yang halal dalam
segala masalah, seorang muslim dapat mengembangkan sikap wara' yang dapat melawan
bisikan setan. Selain itu, hal ini dapat membawa kebaikan yang besar, baik di dunia maupun
di akhirat. Dengan menjaga diri dari hal-hal yang syubhat, agama dan kehormatan seseorang
akan tetap terjaga.24

D.Meninggalkan Hal-hal yang Meragukan/syubhat


Ayat Al-Quran tentang Meninggalkan Hal-hal yang Syubhat:
َ‫اح َشةً قَالُوْ ا َو َج ْدنَا َعلَ ْيهَٓا ٰابَ ۤا َءنَا َوهّٰللا ُ اَ َم َرنَا بِهَ ۗا قُلْ اِ َّن هّٰللا َ اَل يَْأ ُم ُر بِ ْالفَحْ َش ۤا ۗ ِء اَتَقُوْ لُوْ نَ َعلَى هّٰللا ِ َما اَل تَ ْعلَ ُموْ ن‬
ِ َ‫َواِ َذا فَ َعلُوْ ا ف‬
Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata, “Kami mendapati nenek .
moyang kami melakukan yang demikian, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya.”
Katakanlah, “Sesungguhnya Allah tidak pernah menyuruh berbuat keji. Mengapa kamu
”?membicarakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui
Quran, Al-A'raf [7:28]

23
"jual beli dengan sistem tebasan; studi antar perspektif tokoh nu ...." Diakses pada 8 Sep. 2023.
24
"HALAL, HARAM DAN SYUBHAT DALAM SYARI'AT ISLAM*." Diakses pada 8 Sep. 2023.

10
‫ت ال َّشي ْٰط ۗ ِن اِنَّهٗ لَ ُك ْم َعد ٌُّو ُّمبِي ٌْن‬ َ ‫ض َح ٰلاًل‬
ِ ‫طيِّبًا ۖ َّواَل تَتَّبِعُوْ ا ُخطُ ٰو‬ ِ ْ‫ٰياَيُّهَا النَّاسُ ُكلُوْ ا ِم َّما فِى ااْل َر‬
ٓ
Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan .
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata
.bagimu
Quran, Al-Baqarah [2:168]
َ‫َمٓا اَفَ ۤا َء هّٰللا ُ ع َٰلى َرسُوْ لِ ٖه ِم ْن اَ ْه ِل ْالقُ ٰرى فَلِ ٰلّ ِه َولِل َّرسُوْ ِل َولِ ِذى ْالقُرْ ٰبى َو ْاليَ ٰتمٰ ى َو ْال َم ٰس ِكي ِْن َواب ِْن ال َّسبِي ۙ ِْل َك ْي اَل يَ ُكوْ نَ ُدوْ لَةً ۢ بَ ْين‬
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
‫ب‬ِ ۘ ‫ااْل َ ْغنِيَ ۤا ِء ِم ْن ُك ۗ ْم َو َمٓا ٰا ٰتى ُك ُم ال َّرسُوْ ُل فَ ُخ ُذوْ هُ َو َما نَ ٰهى ُك ْم َع ْنهُ فَا ْنتَهُوْ ۚا َواتَّقُوا َ ۗاِ َّن َ َش ِد ْي ُد ْال ِعقَا‬
Harta rampasan (fai') dari mereka yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (yang berasal) .
dari penduduk beberapa negeri, adalah untuk Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim,
orang-orang miskin dan untuk orang-orang yang dalam perjalanan, agar harta itu jangan
hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul
kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan
.bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya
Quran, Al-Hasyr [59:7]
Hadis tentang Meninggalkan Hal-hal yang Syubhat:
‫ت‬ ُ ‫ظ‬ ْ ِ‫ َحف‬:‫ض َي هللاُ َع ْنهُ َما قَا َل‬ ِ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َو َر ْي َحانَتِ ِه َر‬ َ ِ‫ب ِسب ِْط َرسُوْ ِل هللا‬ ٍ ِ‫ع َْن َأبِي ُم َح َّم ٍد ال َح َس ِن ب ِْن َعلِ ٍّي ب ِْن َأبِي طَال‬
‫ْث َح َس ٌن‬ ٌ ‫ َح ِدي‬: ُّ‫ َوقا َ َل التِّرْ ِم ِذي‬،‫ َر َواهُ التِّرْ ِم ِذيُّ َوالنَّ َساِئ ُّي‬.َ‫ك ِإلَى َما الَ يَ ِر ْيبُك‬ َ ُ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َد ْع َما يَ ِر ْيب‬ َ ِ‫ِم ْن َرسُوْ ِل هللا‬
‫ص ِح ْي ٌح‬ َ .
Dari Abu Muhammad Al-Hasan bin ‘Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam dan kesayangannya radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Aku hafal (sebuah hadits)
dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Tinggalkanlah yang meragukanmu lalu
ambillah yang tidak meragukanmu.’” (HR. Tirmidzi, An-Nasa’i. Tirmidzi mengatakan
bahwa hadits ini hasan shahih) [HR. Tirmidzi, no. 2518; An-Nasa’i, no. 5714. Al-Hafizh Abu
Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih]
َّ‫ ِإنَّ ا ْل َحالَ َل بَيِّنٌ وَِإن‬: ‫سلَّ َم يَقُ ْو ُل‬ َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ِ‫س ْو َل هللا‬ ُ ‫س ِم ْعتُ َر‬ َ ‫ض َي هللاُ َع ْن ُه َما قَا َل‬ ِ َ‫ان ْب ِن ب‬
ِ ‫ش ْي ٍر َر‬ ِ ‫عَنْ َأبِي َع ْب ِد هللاِ النُّ ْع َم‬
‫ َو َمنْ َوقَ َع‬،‫ض ِه‬ ِ ‫ستَ ْب َرَأ لِ ِد ْينِ ِه َو ِع ْر‬
ْ ‫ت فَقَ ْد ا‬ ِ ‫شبُ َها‬ ُّ ‫ فَ َم ِن اتَّقَى ال‬،‫س‬ ِ ‫شتَبِ َهاتٌ الَ يَ ْعلَ ُم ُهنَّ َكثِ ْي ٌر ِمنَ النَّا‬ ْ ‫ا ْل َح َرا َم بَيِّنٌ َوبَ ْينَ ُه َما ُأ ُم ْو ٌر ُم‬
ِ‫ َأالَ وَِإنَّ لِ ُك ِّل َملِ ٍك ِح ًمى َأالَ وَِإنَّ ِح َمى هللا‬،‫ش ُك َأنْ يَ ْرتَ َع فِ ْي ِه‬ ِ ‫ َكال َّرا ِعي يَ ْرع َى َح ْو َل ا ْل ِح َمى يُ ْو‬،‫ت َوقَ َع فِي ا ْل َح َر ِام‬ ِ ‫شبُ َها‬
ُّ ‫فِي ال‬
‫)رواه‬.‫ب‬ ُ ‫س ُد ُكلُّهُ َأالَ َو ِه َي ا ْلقَ ْل‬ َ ‫س َد ا ْل َج‬ َ َ‫سدَتْ ف‬ َ َ‫س ُد ُكلُّهُ وَِإ َذا ف‬ َ ‫صلَ َح ا ْل َج‬
َ ْ‫صلَ َحت‬ َ ‫ض َغةً ِإ َذا‬ ْ ‫س ِد ُم‬ َ ‫َم َحا ِر ُمهُ َأالَ وَِإنَّ فِي ا ْل َج‬
)‫البخاري ومسلم‬

“Dari Abu Abdillah An-Nu’man bin Basyir Radhiyallahu ‘Anhuma, beliau mengatakan,
“Saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Sungguh yang halal
itu jelas, yang haram pun jelas. Dan diantara keduanya ada perkara yang syubhat –perkara
yang rancu– yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Maka barangsiapa yang
menghindari syubhat, maka berarti dia telah membebaskan agama dan kehormatannya. Dan
barangsiapa yang terjatuh ke dalam perkara-perkara syubhat, maka dia jatuh dalam perkara
yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seperti seorang gembala
menggembalakan di sekitar tanah larangan. Hampir saja dia masuk dalam tanah larangan
itu. Dan sungguh setiap Raja itu memiliki tanah larangan. Dan tanah larangan Allah
Subhanahu wa Ta’ala adalah perkara-perkara yang diharamkanNya. Dan sungguh dijasad
ini ada sekerat daging yang jika dia baik maka seluruh anggota tubuh akan baik dan jika dia
rusak maka seluruh anggota tubuh akan rusak dan itu adalah hati.'” (HR. Al-Bukhari dan
Muslim)

11
Dalam catatan Abu Abdullah An Nu'man bin Basyir Radhiallahu 'Anhuma, beliau
pernah mendengar Rasulullah mengatakan: "Halal dan haram memiliki batasan yang jelas,
namun di antara keduanya terdapat beberapa hal yang ambigu dan tidak diketahui oleh
sebagian besar orang. Barangsiapa yang menjauhi hal-hal yang ambigu tersebut,Artinya,
seseorang telah menjaga keyakinan dan integritasnya. Namun, mereka yang terlibat dalam
hal-hal yang ambigu, berarti mereka terjerumus dalam tindakan yang dilarang, seperti
seorang penggembala yang berada dekat dengan pagar milik orang lain, khawatir ia akan
masuk ke dalamnya. Perlu diketahui, setiap pemimpin memiliki peraturan yang harus
dipatuhi,Dan aturan Allah adalah larangan-larangan-Nya. Sebenarnya, di dalam tubuh kita
terdapat sepotong daging. Jika daging itu baik, maka seluruh tubuh akan baik, tetapi jika
daging itu rusak, maka seluruh tubuh juga akan rusak. Harap diperhatikan bahwa daging itu
adalah hati. (HR. Bukhari dan Muslim) Imam Ibnu Daqiq Al 'Id Rahimahullah menjelaskan
mengenai hadis tersebut: "Seseorang yang terjatuh ke dalam area yang samar-samar, berarti
dia telah terjatuh ke dalam area yang dilarang. Hal ini bisa terjadi dalam dua situasi:

1) Seseorang yang tidak memiliki takwa kepada Allah dan tidak memperhatikan hal-hal yang
meragukan akan terjerumus ke dalam perbuatan haram. Atau bisa jadi, sikapnya yang
sembrono membuatnya berani melakukan perbuatan haram. Seperti yang dikatakan oleh
beberapa orang, "Dosa-dosa kecil dapat mendorong terjadinya dosa besar dan dosa besar
dapat membawa pada kekafiran.
2)Orang yang sering terlibat dalam perkara yang meragukan berarti sedang menyakiti hatinya
sendiri, karena kehilangan pengetahuan yang benar dan sikap yang berhati-hati di dalam
hatinya, sehingga tanpa disadari ia telah terperosok ke dalam tindakan yang dilarang.
Kadang-kadang hal seperti itu dapat mengakibatkan perbuatan dosa jika melanggar aturan
agama.25
Dalam hadis di atas, digambarkan situasi di mana seorang penggembala berada di
dekat pagar milik orang lain dan ada kemungkinan dia masuk ke dalamnya. Hal ini
disebabkan oleh kecerobohan, kebodohan, dan kecerobohannya dalam mendekati daerah
yang bukan haknya, sehingga akhirnya dia terjebak di dalam daerah terlarang tersebut. Orang
yang terjerumus dalam keraguan seperti penggembala yang membawa kambingnya
berkeliling di sekitar kebun yang terlarang, tentu saja mendekati yang haram. Meskipun
kambing berada di sekitar pagar kebun, namun jika penggembala lengah, kambing bisa
masuk ke dalam kebun, terutama jika pagar kebun tidak kuat. Kambing, begitu melihat
rumput yang hijau, pasti akan segera memakannya.
Sama halnya dengan nafsu manusia, ketika melihat kesenangan seperti harta yang menarik,
ada kemungkinan kurang selektif sehingga bisa terjerumus pada yang haram jika iman
seseorang tidak kuat.
Setiap raja memiliki pagar;Pagar Allah di bumi ini adalah semua yang diharamkan
oleh-Nya. Pagar Allah, atau larangan dan hukum-hukum yang ditetapkan oleh-Nya, harus
dihormati. Bagi mereka yang berhati-hati dalam beragama, mereka tidak akan berani
melanggar pagar Allah. Dalam kenyataannya, ada tiga kelompok dalam perkembangan umat

25
"Arba'in Nawawi : Kumpulan 40 Hadits Utama Imam An-Nawawi Dengan ....".Diakses pada 8 Sep.
2023.

12
Islam dalam menjauhi hal-hal yang meragukan. Pertama, ada kelompok yang sangat
berhati-hati dan konsisten dalam menjalankan agama, termasuk menjauhi hal-hal yang
meragukan meskipun belum terlarang secara tegas. Namun, hidup di tengah masyarakat
modern menjadi sangat sulit bagi mereka. Kedua, ada kelompok yang bersikap moderat
dalam menghadapi kondisi modern. Mereka menjauhi hal-hal yang meragukan dan yang
haram, namun dalam situasi sulit atau demi kepentingan, mereka mengambil langkah-langkah
yang meragukan dengan batas yang wajar untuk mengatasi kesulitan dan kepentingan
tersebut. Kelompok kedua ini lebih bijak dan dapat diterima dalam masyarakat. Ketiga, ada
kelompok yang tidak memperhatikan hal-hal yang meragukan dan mudah terjerumus pada
yang haram. Bagi mereka, hal-hal yang meragukan dianggap biasa dan dianggap halal tanpa
seleksi atau batasan apapun. Kelompok ini sangat perlu diwaspadai agar tidak terjerumus
pada yang haram.26
Menurut Imam Ibnu Daqiq Al ‘Id, perumpamaan ini menggambarkan individu yang
melanggar larangan-larangan Allah. Pada masa lalu, orang Arab sering kali membangun
pagar untuk mencegah binatang peliharaan mereka masuk ke area terlarang dan mengancam
siapapun yang mendekatinya. Individu yang takut akan hukuman dari penguasa akan
menjauhkan ternaknya dari daerah tersebut, karena biasanya mereka akan terjatuh jika
mendekati wilayah tersebut. Terkadang, seorang penggembala hanya berada sendirian dan
tidak mampu mengawasi semua binatang peliharaannya. Oleh karena itu, untuk berjaga-jaga,
mereka membangun pagar agar binatang peliharaan mereka tidak mendekati wilayah
terlarang tersebut dan terhindar dari hukuman.
Hadis di atas menganjurkan setiap Muslim untuk menghindari hal-hal yang samar
atau syubhat. Dalam konteks ini, menghindari berarti meninggalkan hal-hal tersebut dan
menjaga diri dari pengaruhnya. Dengan melakukannya, seseorang telah melindungi
agamanya dan menjaga kehormatannya. Mengingat kemungkinan seseorang terjerumus
dalam hal yang haram, menjaga integritas agama dan diri sendiri menjadi hal yang penting.
Seseorang yang berhati-hati dalam menjauhi yang haram tidak akan terlibat dalam hal-hal
yang samar, yang status hukumnya belum jelas, apakah halal atau haram. Orang yang mampu
menjaga atau menghindari hal-hal yang samar akan menjaga agamanya dari kekurangan dan
menjaga kehormatannya dari celaan. Jika agama seseorang terjaga dari kekurangan,itu
menunjukkan bahwa orang tersebut benar-benar mengamalkan agamanya dengan baik.Hadits
ini juga menguraikan betapa pentingnya peran hati dalam kehidupan manusia.Tidaklah cukup
bagi seseorang untuk menjadi baik hanya melalui tindakan-tindakannya, tetapi hati yang baik
juga diperlukan. Hati yang jahat akan mempengaruhi perilaku yang jahat pula. Oleh karena
itu, penting bagi kita untuk membangun dan menjaga hati dari berbagai penyakitnya, seperti
kesombongan, kikir, serakah, iri hati, putus asa, cinta dunia, takut mati, dendam, cinta
terhadap maksiat, benci terhadap ketaatan, dan lain sebagainya. Hal ini merupakan tanggung
jawab agama yang sangat penting. Sebaliknya, kita diharapkan untuk membangun hati agar
menjadi pribadi yang rendah hati, sabar, bersyukur, tidak terikat pada dunia, puas dengan apa
yang telah diberikan oleh Allah, dermawan, memiliki pandangan yang baik terhadap Allah,
lapang dada, berani, mencintai kebaikan, dan membenci kemaksiatan.

26
"HALAL, HARAM DAN SYUBHAT DALAM SYARI'AT ISLAM*." Diakses pada 8 Sep. 2023.

13
Hati seseorang adalah pemimpin dalam dirinya yang menggerakkan seluruh tubuh
untuk Manusia menjalankan segala aktivitasnya dengan tindakan dan perkataan. Dalam diri
manusia terdapat struktur kerajaan, di mana hati berperan sebagai pemimpin. Hati memimpin
seluruh bagian tubuh dalam membuat keputusan-keputusan yang harus diambil oleh manusia,
baik dalam melaksanakan perintah-perintah Allah maupun menjauhi larangan-Nya,
tergantung pada kondisi hati. Jika hati seseorang dipenuhi dengan pengetahuan, keimanan,
dan ketakwaan, maka dia akan menjalankan agamanya dengan baik. Begitu juga dalam
memilih antara yang halal, yang haram, dan yang samar. Seseorang akan taat beragama, tidak
berani melanggar larangan, dan sangat berhati-hati menghadapi situasi-situasi yang tidak
jelas jika hatinya bersih, penuh keimanan, dan takwa kepada Allah SWT.27

27
"PENDIDIKAN AKAL BUDI DAN RELEVANSINYA.".Diakses pada 8 Sep. 2023.

14
PENUTUP

A.Kesimpulan
Kriteria Halal, Haram, dan Syubhat:
Halal: Halal mengacu pada segala sesuatu yang diperbolehkan dalam Islam. Makanan,
minuman, perilaku, dan aktivitas lain yang sesuai dengan hukum Islam dianggap halal.
Kriteria utama untuk sesuatu dianggap halal adalah bahwa itu tidak melanggar aturan agama,
seperti tidak mengandung daging babi, alkohol, atau bahan haram lainnya. Haram: Haram
mengacu pada segala sesuatu yang dilarang dalam agama Islam. Contohnya termasuk
konsumsi alkohol, daging babi, perjudian, dan riba (bunga). Tindakan-tindakan ini dianggap
melanggar prinsip-prinsip agama dan dapat menghasilkan dosa menurut pandangan Islam.
Syubhat: Syubhat adalah istilah yang digunakan dalam Islam untuk merujuk pada situasi
yang ambigu atau meragukan. Ini adalah area yang tidak jelas apakah suatu hal halal atau
haram. Dalam konteks ini, disarankan untuk menghindari syubhat dan lebih baik memilih hal
yang jelas halal. Konsep Harta dalam Islam:
Dalam Islam, harta dianggap sebagai amanah dari Allah. Konsep ini menyiratkan bahwa
manusia bertanggung jawab atas harta yang mereka miliki dan akan dimintai
pertanggungjawaban di akhirat mengenai cara mereka memperlakukan harta tersebut.
Beberapa prinsip utama dalam konsep harta dalam Islam meliputi zakat (sumbangan yang
wajib diberikan kepada yang membutuhkan), larangan terhadap riba (bunga), dan prinsip
keadilan dalam perdagangan dan keuangan. Bisnis yang Halal dan Haram:
Bisnis yang halal merupakan bisnis yang mematuhi prinsip-prinsip Islam dan tidak
melibatkan kegiatan yang dianggap haram. Sebagai contoh, bisnis makanan halal,
perdagangan yang adil, atau jasa yang sah menurut hukum Islam. Usaha yang tidak halal
merujuk pada usaha yang melibatkan aktivitas yang dianggap tidak halal dalam Islam.
Beberapa contoh usaha yang tidak halal termasuk produksi atau perdagangan minuman
beralkohol, daging babi, perjudian, serta segala bentuk kegiatan yang melanggar
prinsip-prinsip Islam. Menghindari Hal-hal yang Meragukan/Syubhat:
Dalam Islam, disarankan untuk menjauhi hal-hal yang meragukan atau syubhat. Hal ini
dikarenakan syubhat dapat menjadi perangkap yang mengantarkan seseorang kepada dosa.
Sebagai contoh, jika seseorang meragukan apakah suatu makanan atau produk mengandung
bahan yang diharamkan, lebih bijaksana untuk menghindarinya daripada mengambil risiko.
Prinsip ini mencerminkan konsep kehati-hatian dalam menjalani kehidupan sesuai dengan
ajaran agama. Semua prinsip ini memberikan kontribusi pada pandangan umum Islam
mengenai etika dan perilaku yang tepat dalam kehidupan sehari-hari.

15
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z. (n.d.). FIQIH MUAMALAH.
Al-A'raf Ayat 157 | 7:157. (n.d.). Quran O. Diakses September 7, 2023, from
https://qurano.com/id/7-al-a-raf/ayat-157/
Astuti1, A. R. T., & Rukiah2. (2019). Bisnis Halal dalam Perspektif Etika Islam: Kajian
Teoritis. Bisnis Halal dalam Perspektif Etika Islam: Kajian Teoritis, 1. Diakses
September 8, 2023, from
Fathul Baari. (n.d.).
Gojali, D., & Setiawan, I. (2023). Hukum Ekonomi Syariah: Analisis Fikih dan Ekonomi
Syariah. PT RAJAGRAFINDO PERSADA. Hajiannor. (2016, Desember).
PENDIDIKAN AKAL BUDI DAN RELEVANSINYA. PENDIDIKAN AKAL BUDI
DAN RELEVANSINYA, 5. Diakses September 8, 2023, from
Halal Dan Haram Sudah Jelas. (n.d.). Almanhaj. Diakses September 7, 2023,
Himpunan Fatwa Majelis Ulama Indonesia. (n.d.).
iFIKIH MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS VI FIKIH MI KELAS VIi. (n.d.).
Ilyas1, R. (2016, Juni). MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH DALAM PERSFEKTIF ISLAM.
MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH DALAM PERSFEKTIF ISLAM, 1. Diakses
September 8, 2023, from
Investasi Syariah KONSEP DASAR DAN IMPLEMENTASINYA. (2011). UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Kholifah, U. (2020, Juni). JUAL BELI DENGAN SISTEM TEBASAN; STUDI ANTAR
PERSPEKTIF TOKOH NU STRUKTURAL DAN TOKOH NU KULTURAL DI
DESA SUMUR, KECAMATAN TAMANSARI, KEBUPATEN BOYOLALI. JUAL
BELI DENGAN SISTEM TEBASAN; STUDI ANTAR PERSPEKTIF TOKOH NU
STRUKTURAL DAN TOKOH NU KULTURAL DI DESA SUMUR, KECAMATAN
TAMANSARI, KEBUPATEN BOYOLALI, 8. Diakses September 8, 2023, f
Masduki, A. (n.d.). Arba'in Nawawi : Kumpulan 40 Hadits Utama Imam An-Nawawi Dengan
Maknanya.
Muttaqin, A. A. (n.d.). KONSEP PENENTUAN HALAL DALAM EKONOMI ISLAM
(STUDI KOMPARASI HADITS RIWAYAT BUKHARI DAN TIRMIDZI). Diakses
September 7, 2023.
PUTUSAN Nomor 5/PUU-XV/2017 DEMI KEADILAN. (n.d.). INDONESIA. Diakses
September 7, 2023, from
Ramadani1, L. A. (2018, Desember 2). IMPLEMENTASI HARTA DALAM AKAD
(HARTA SEBAGAI HAK MILIK JUGA SEBAGAI OBJEK BISNIS).
IMPLEMENTASI HARTA DALAM AKAD (HARTA SEBAGAI HAK MILIK JUGA
SEBAGAI OBJEK BISNIS), 9. Diakses September 7, 2023,
Rizal. (2015, Februari). Eksistensi Harta Dalam Islam (Suatu Kajian Analisis Teoritis).
Eksistensi Harta Dalam Islam (Suatu Kajian Analisis Teoritis), 9. Diakses September
7, 2023, from
Sayekti, N. W. (2014, Desember 30). JAMINAN PRODUK HALAL DALAM PERSPEKTIF
KELEMBAGAAN. Diakses September 7, 2023,

16
TAMSIR. (n.d.). KOSNTRUKSI KONSEP KEPEMILIKAN HARTA DALAM PERSPEKTIF
EKONOMI ISLAM (Studi Kritis Kepemilikan Harta Sistem Ekonomi Kapitalisme) S.
Repositori UIN Alauddin Makassar. Diakses September 7, 2023,
UMAT ISLAM DI TENGAH PUSARAN ARUS GLOBALISASI. (2017, April 3). STAI Al
Anwar. Diakses September 7, 2023.
Yazid Referensi : https://almanhaj.or.id/12129-halal-dan-haram-sudah-jelas.html. (n.d.).
Halal Dan Haram Sudah Jelas. Almanhaj. Diakses September 7, 2023.
ZAMAKHSYARI. (n.d.). HALAL, HARAM DAN SYUBHAT DALAM SYARI’AT
ISLAM*. MAKALAH SEMINAR NASIONAL HALAL, HARAM DAN SYUBHAT.pdf.
Diakses September 7, 2023.
ZAMAKHSYARI. (n.d.). HALAL, HARAM DAN SYUBHAT DALAM SYARI’AT
ISLAM*. HALAL, HARAM DAN SYUBHAT DALAM SYARI’AT ISLAM*. Diakses
September 7, 2023.
ZAMAKHSYARI. (n.d.). HALAL, HARAM DAN SYUBHAT DALAM SYARI’AT
ISLAM*. HALAL, HARAM DAN SYUBHAT DALAM SYARI’AT ISLAM*. Diakses
September 8, 2023.
ZAMAKHSYARI. (n.d.). HALAL, HARAM DAN SYUBHAT DALAM SYARI’AT ISLAM.
HALAL, HARAM DAN SYUBHAT DALAM SYARI’AT ISLAM. Diakses September 8,
2023,

17

Anda mungkin juga menyukai