Anda di halaman 1dari 10

BAHAYA

GHIBAH DAN
NAMIMAH
“Sungguh orang-orang beriman adalah bersaudara, satu
mukmin dengan mukmin lain bagaikan sebuah
bangunan yang saling menopang”

Referensi : https://almanhaj.or.id/59939-ghibah-dan-namimah.html
PENGERTIAN
 Ghibah : menggunjing
 Hukum Ghibah -- > Haram
 para pelaku ghibah ini diibaratkan seperti para pembawa kayu bakar. Semakin lama
mereka akan menebarkan gejolak api dan menebarkan permusuhan. Inilah yang
dicela oleh Allah dan diancam dengan ancaman neraka yang menyala-nyala.
 Hadist HR Muslim  Rasulullah SAW bersabda, “(yakni) Ghibah adalah apabila
Engkau menyebut saudaramu dengan apa yang dia tidak suka”. Ada sahabat rosul
yang berkata: “Lantas bagaimana menurut Anda wahai Rasulullah jika pada diri
saudaraku itu memang kenyataannya seperti yang aku katakan?”. Beliau SAW
bersabda, “Jika pada saudaramu itu kenyataannya seperti yang engkau katakan,
maka sungguh engkau telah berlaku ghibah, namun jika yang kamu katakan itu
tidak ada, berarti engkau telah berbuat fitnah kepadanya.” (HR. Muslim).
Karena sangat berbahaya dapat merusak persatuan dan menyebabkan perseteruan
maka Rasulullah dalam salah satu sabdanya menyebutkan bahwa :

“ seandainya kalimat ghibah itu dicampur dengan air lautan niscaya


akan merubah air laut itu (HR. Abu Dawud)”
PENGERTIAN
 Namimah adalah orang yang memindah isi pembicaraan orang ke
tengah-tengah orang dengan tujuan ingin merusak hubungan mereka.
Dan hukumnya juga sama dengan ghibah yaitu haram didalam syari’at
Allah Azza wa jalla. sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya:

 Namimah misalnya seseorang berkata kepada kawannya, bahwa si


Fulan telah mengatakan sesuatu tentang dirimu. Sehingga hal tersebut
membuat kawannya marah dan tidak suka kepada si Fulan itu.
 Namun bentuk namimah tidak hanya sebatas provokasi saja,
menyebarkan rahasia seseorang atau memberitahukan orang sesuatu
yang tidak disukainya pun termasuk Namimah jika hal tersebut
menyebabkan adu domba. Karena hal itu bisa menyebabkan
pertengkaran dan permusuhan, maka Islam melarangnya dengan keras.
 ]11-10 :‫[ القلم‬ ‫از َّم َّش ۤا ۢ ٍء بِنَ ِمي ۙ ٍْم‬ ٍ ‫َواَل تُ ِط ْع ُك َّل َحاَّل‬
ٍ ‫ هَ َّم‬١٠ ‫ف َّم ِهي ۙ ٍْن‬
 “Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela,
yang kian ke mari menghambur fitnah”. [al-Qolam/68: 10-11].

 Sedangkan Nabi kita Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam lebih tegas lagi dalam hal ini, beliau
bersabda:

َ ‫ «الَ يَ ْد ُخ ُل ْال‬:‫قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬


 ]‫جنَّةَ نَ َّما ٌم»[أخرجه مسملم‬

 “Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba”. HR Bukhari no: 6056. Muslim no: 105.

Referensi : https://almanhaj.or.id/59939-ghibah-dan-namimah.html
 ‫ض الظَّ ِّن اِ ْث ٌم َّواَل‬ ۖ ْ ‫ٰيٓا َ ُّيهَا الَّ ِذ ْي َن ٰا َمنُوا‬
َ ‫اجتَنِب ُْوا َكثِ ْي ًرا ِّم َن الظَّن اِن بَ ْع‬
َّ ِّ
‫ض ۗا اَي ُِحبُّ اَ َح ُد ُك ْم اَ ْن يَّْأ ُك َل لَ ْح َم اَ ِخ ْي ِه َم ْيتًا‬
ً ‫ض ُك ْم بَ ْع‬ ْ َ‫تَ َج َّسس ُْوا َواَل يَ ْغت‬
ُ ‫ب بَّ ْع‬
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
]12 :‫[ الحجرات‬ ‫َّح ْي ٌم‬ ِ ‫فَ َك ِر ْهتُ ُم ْو ۗهُ َواتَّقُوا َ ۗاِ َّن َ تَ َّوابٌ ر‬
 “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena
sebagian dari prasangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging
saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”. [al-
Hujuraat/49: 12]

 Referensi : https://almanhaj.or.id/59939-ghibah-dan-namimah.html
ٰۤ ُ
ْ
 ُ ‫ع نه‬ َ ‫ص َر َو ْالفَُؤ ا َد ُكلُّ اول ِٕى‬
َ ‫ك َك‬
َ ‫ان‬ َ َ‫ك بِ ٖه ِع ْل ٌم ۗاِ َّن ال َّس ْم َع َو ْالب‬
َ َ‫ْس ل‬ ُ ‫َواَل تَ ْق‬
َ ‫ف َما لَي‬
]36 :‫[ االسراء‬  ‫َم ْسـُٔ ْواًل‬

 “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan
jawabnya”. [al-Israa’/17: 36]

Referensi : https://almanhaj.or.id/59939-ghibah-dan-namimah.html
BAGAIMANA MENGHINDARI
GHIBAH DAN NAMIMAH?
 Apabila mendapatkan informasi yang dirasa miring hendaknya disikapi dengan sikap yang
bijak, yakni tidak menambah penyebaran berita itu, tetapi sebaiknya mendiamkan, kecuali
pemberitaan sesuatu yang ada manfaat dan maslahatnya bagi kaum muslimin atau untuk
mencegah bahayanya.
 Untuk itu setiap ada berita hendaknya di-tabayyun (diklarifikasi), jika tidak maka akan
berakibat fatal (Q.S. Al-Hujurat: 6).
 perbuatan ghibah ini berkaitan erat dengan lisan yang mudah bergerak dan berbicara, maka
hendaknya kita selalu memperhatikan apa yang kita ucapkan. Apakah ini mengandung
ghibah atau bukan, jangan sampai tidak terasa telah terjatuh dalam perbuatan ghibah bahkan
namimah.
 Bila kita bisa menjaga tangan dan lisan dari mengganggu atau menyakiti orang lain,
insyaallah kita akan menjadi muslim sejati. Rasulullah SAW bersabda: “Seorang muslim
sejati adalah bila kaum muslimin merasa selamat dari gangguan lisan dan tangannya.” (HR.
Muslim).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai