Anda di halaman 1dari 3

Pertengkaran Dalam Islam

Pengertian Pertengkaran
Pertengkaran adalah perselisihan yang terjadi antara satu pihak dengan pihak yang lain.
Pertengkaran bisa berbentuk fisik maupun lisan. Mau bagaimanapun bentuknya, islam
melarang pertengkaran antar sesama muslim, sebab dapat memutuskan ukhuwah silaturahmi
diantara pelakunya.

Islam mengajarkan untuk menjalin hubungan yang baik di masyarakat. Pergaulan dalam
Islam diatur dengan sangat baik. Namun terkadang terdapat gesekan-gesekan yang
menimbulkan sifat marah dalam Islam dan pertengkaran dalam hubungan tersebut.
Pertengkaran dapat terjadi pada siapa saja, baik itu dengan pasangan sendiri, tetangga, teman,
atau saudara.  Sebagaimana firman Allah SWT:

ٰ ِ َ‫ت ۚ َو َءاتَ ْينَا ِعي َسى ٱ ْبنَ َمرْ يَ َم ْٱلبَيِّ ٰن‬


ِ ‫ت َوَأيَّ ْدنَهُ( بِر‬
‫ُوح‬ ٍ ‫ضهُ ْم َد َر ٰ َج‬ َ ‫ْض ۘ ِّم ْنهُم َّمن َكلَّ َم ٱهَّلل ُ ۖ َو َرفَ َع بَ ْع‬ ٍ ‫ْضهُ ْم َعلَ ٰى بَع‬ َ ‫تِ ْلكَ ٱلرُّ ُس ُل فَض َّْلنَا بَع‬
۟ ُ‫ٱختَلَف‬ ٰ ُ َ‫ُس ۗ َولَوْ َشٓا َء ٱهَّلل ُ َما ٱ ْقتَتَ َل ٱلَّ ِذينَ ِم ۢن بَ ْع ِد ِهم ِّم ۢن بَ ْع ِد َما َجٓا َء ْتهُ ُم ْٱلبَيِّ ٰن‬
ْ‫وا فَ ِم ْنهُم َّم ْن َءا َمنَ َو ِم ْنهُم َّمن َكفَ َر ۚ َولَو‬ ْ ‫ت َولَ ِك ِن‬ ِ ‫ْٱلقُد‬
ٰ ۟ ُ‫َشٓا َء ٱهَّلل ُ ما ٱ ْقتَتَل‬
‫وا َولَ ِك َّن ٱهَّلل َ يَ ْف َع ُل َما ي ُِري ُد‬ َ

Artinya: “Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di
antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah
meninggikannya beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa
mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus. Dan kalau Allah menghendaki,
niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu,
sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih,
maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir.
Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah
berbuat apa yang dikehendaki-Nya.” (Q.S. Al Baqarah: 253)

Allah telah memberitahukan bahwa perselisihan atau pertengkaran merupakan salah satu
ujian untuk mengetahui mana yang beriman dan tidak beriman. Berikut adalah 13 akibat
pertengkaran dalam Islam yang mungkin terjadi:

1. Timbul fitnah

Pertengkaran yang terjadi akan menimbulkan fitnah dalam Islam jika keduanya telah dibakar
api kemarahan. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Tinggalkanlah perbantahan, karena
dengan perbantahan tidak akan di pahami hikmah dan tidak akaan aman dari fitnah.” (H.R.
Ath-Thabrani).

2. Tidak mendapat ampunan

Rasulullah SAW bersabda : “Pintu-pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Maka
akan diampuni semua hamba yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatupun, kecuali
dua orang laki-laki yang terdapat permusuhan antara dia dengan saudaranya. Maka
dikatakan: ‘Tangguhkan oleh kalian kedua orang ini, sampai keduanya berdamai.
Tangguhkan oleh kalian kedua orang ini, sampai keduanya berdamai. Tangguhkan oleh
kalian kedua orang ini, sampai keduanya berdamai.’”(H.R. Bukhari).

Padahal terdapat pengampunan dosa pada rasa sabar ketika terjadi pertengkaran.Jangan
sampai pertengkaran menjadi dosa yang tak terampuni. “Tidak ada satu musibah yang
menimpa setiap muslim, baik rasa capek, sakit, bingung, sedih, gangguan orang lain, resah
yang mendalam, sampai duri yang menancap di badannya, kecuali Allah jadikan hal itu
sebagai sebab pengampunan dosa-dosanya.” (HR. Bukhari 5641).

3. Akhlak menjadi jelek

Seseorang yang sering bertengkar dengan sesamanya sesungguhnya ialah orang yang
berakhlak jelek karena lebih mengutamakan nafsunya dibanding kebaikan yang ada dalam
dirinya. Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada sesuatupun yang lebih berat di dalam
timbangan seorang mukmin pada hari kiamat, dari akhlak yang baik. Dan sesungguhnya
Allah membenci orang yang berakhlak jelek, lagi al-badzii’.” (HR. Tirmidzi, dan dia berkata,
“Hadis ini hasan shahih”). Akhlak dalam Islam sepatutnya dijaga dengan cara meningkatkan
akhlak. Dalam riwayat lain, Rasulullah bersabda: “Orang mukmin yang paling sempurna
imannya adalah orang yang paling baik akhlaknya. Dan orang yang paling baik diantara
kalian, adalah orang yang paling baik terhadap istrinya.” (HR. Tirmidzi, dan dia berkata,
“Hadis ini hasan shahih.”)

4. Jauh dari surga

Seseorang yang suka bertengkar tentunya akan jauh dari surga karena akhlaknya yang buruk.
Penghuni surga hanyalah orang yang memiliki akhlak yang baik, sebagaimana sabda
Rasul: “Sesungguhnya termasuk orang yang paling saya cintai diantara kalian, dan paling
dekat dengan saya tempat duduknya pada hari kiamat; adalah orang yang paling baik
akhlaknya.

Dan sesungguhnya termasuk orang yang paling saya benci diantara kalian, dan paling jauh
dengan saya tempat duduknya pada hari kiamat; adalah tsartsaarun (orang yang banyak
bicara dengan berlebih-lebihan dan keluar dari kebenaran), mutasyaddiqun (orang yang
banyak bicara dengan tidak hati-hati), dan mutafaihiqun.”

Para shahabat berkata, “Wahai Rasulullah, kami telah mengetahui


makna tsartsaarun dan mutasyaddiqun. Apakah makna darimutafaihiqun?”

Rasulullah bersabda, “(Mereka adalah) orang-orang yang sombong (yaitu orang yang
banyak bicara untuk menunjukkan kefasihan dan keutamaannya -pent).” (HR. Tirmidzi, dan
dia berkata, “Hadis ini hasan.”)

5. Mendatangkan musibah

Pertengkaran yang berkepanjangan hanya akan mendatangkan musibah. Jadikanlah sabar


sebagai cara mengatasi pertengkaran dan cara menghadapi musibah dalam Islam.

۟
ٍ ِ‫ت َأ ْي ِدي ُك ْم َويَ ْعفُوا عَن َكث‬
‫ير‬ ْ َ‫صيبَ ٍة فَبِ َما َك َسب‬ َ ٰ ‫َو َمٓا َأ‬
ِ ‫صبَ ُكم ِّمن ُّم‬

Artinya: ” Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh
perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-
kesalahanmu)” (Q.S. Asy Syuura: 30)
6. Putusnya tali silaturahmi

Pertengkaran yang terjadi dapat memutuskan tali silaturahmi jika kedua pihak saling kukuh
dengan pendapatnya masing-masing dan tidak mau mengalah. Padahal hukum memutuskan
tali silaturahmi adalah dilarang. Sebagaimana sabda Rasul:

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan
tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maha hendaklah ia
menyambung hubungan silaturahmi.” (HR.Bukhari)

7. Menjadi orang yang sesat

Rasululla SAW bersabda: “Suatu kaum yang sudah diberi hidayah oleh Allah tidak akan
sesat, kecuali bila mereka suka bertengkjar (HR Tirmizi).” 

8. Seolah makan bara api

Abu Hurairah RA, beliau berkata: “Ada seorang laki-laki yang menemui Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, dan laki-laki itu berkata: Wahai Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wa Sallam, aku mempunyai keluarga dan ketika aku berbuat baik kepada mereka,
mereka berbuat jelek terhadapku.

Mereka acuh terhadapku, padahal aku telah bermurah hati kepada mereka. Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: Jika demikian, maka seolah-olah kamu memberi
makan mereka dengan bara api. Dan pertolongan Allah akan selalu senantiasa menyertaimu
selama kamu begitu (berusaha bersilaturahmi).” (HR. Muslim)

9. Dibenci Allah

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya orang yang paling dibenci oleh Allah adalah
orang yang sangat sengit dalam bertengkar” (H.R.Bukhari,At tirmidzi dan Nasa’i)

Anda mungkin juga menyukai