NIM : 2018186201B0008
Akan tertapi, di dalam kehidupan bermasyarakat ini jauh lebih rumit dari kehidupan
keluarga, karna rentan terjadi perbedaan dan selisih dalam suatu persoalan baik pribadi
maupun umum. Sebabnya adalah setiap orang punya pendapat, pemikiran serta ego yang
berbeda-beda. Namun jika di keluarga sifat saling untuk menerima satu sama lain
cenderung labih mudah di dapatkan. Maka dari situlah menjalani kehidupan bermasyarakat
lebih rumit daripada menjalani kehidupan keluarga.
Setiap orang pasti menginginkan kehidupan yang bahagia di masyarakat, dalam hal ini
dapat kita ambil contoh dari hadist Rosulullah SAW., yang menjelaskan hak seorang
muslim kepada muslim lainnya. Sebagai berrikut:
Dalam hal ini Rosulullah sangat memperhatikan kita bagaimana cara kita hidup
bermasyarakat yang baik dan benar.
“Ada enam” tidak menafikan penyebutan lima perkara dalam hadits lain.
Sebagaimana kaidah dalam ilmu ushul “al-‘adad laa mafhuuma lahu”, jumlah di
sini tidak dijadikan patokan karena hak sesama muslim itu banyak sekali. Hak
sesama muslim itu tercakup dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ال يُْؤ ِمنُ َأ َح ُد ُك ْم َحتَّى يُ ِحبَّ َأِل ِخي ِه َما يُ ِحبُّ لِنَ ْف ِس ِه
Hendaknya mengucapkan salam kepada yang dikenal maupun tidak dikenal agar
ukhwah islamiyah terlihat seperti yang pernah di ajarkan Rosulullah SAW.
Mengucapkan salam adalah sunnah dalam islam, para ulama sepakat dalam hal ini,
dan menjawabnya adalah wajib. Diterangkan dalam QS. An-Nisa’ ayat 86 yang
artinya; “Dan apabila kamu dihormati dengan suatu (salam) penghormatan, maka
balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (penghormatan
itu, yang sepadan) dengannya. Sungguh, Allah memperhitungkan segala sesuatu.”
Ucapan salam lebih mulia dari ucapan “selamat pagi” dan semacamnya. Ucapan
selamat semacam ini bukanlah ucapan yang syar’i dan sama sekali tidak bisa
menggantikan ucapan salam; namun jika di ucapkan kepada non-muslim untuk
bentuk toleransi itu labih baik baginya daripada harus mengucapkan salam.
Namun jika ada halangan syar’I sebaiknya menyampaikan dengan baik kepada yang
mengundang.
Ini adalah bentuk solidaritas kita dalam bermasyarakat yang baik, karna dengan
saling mengingatkan dalam kebaikan saja itu adalah hal baik apa lagi diminta
nasihatnya.
Dalam bermasyarakat hal ini sangan dibutuhkan karna dalam bermasyarakat kita
tidak hidup sendiri dan jika kita peduli dan mau menjenguk sesama akan timbul hal
positif dari kedua belah pihak. Ikatan persaudaraan semakin dekat, tolong menolong
saling erat dan adanya tai persaudaraan antar sesame sehingga timbullah
keharmonisan dalam bermasyarakat
Ke-6 hal adalah bentuk akhlak kita sesame muslim yang di ajarkan oleh Rosulullah.
Kanapa kita harus mengikuti Rosulullah? Karna Rosulullah sendiri berwasiat kepada
umatnya “Taraktu fikum amraini lan tuzhilluu maa tamassaktum bihimaa. kitaballah wa
sunnata rasullihi.” Yang artinya; “saya tinggalkan untuk kalian dua perkara yang tidak
akan menyesatkanmu selama kamu berpegang teguh padanya yaitu; Kitabullah (al-
Qur’an) dan sunnah-sunnahnya (hadist-hadist Rosulullah SAW).”