Anda di halaman 1dari 2

4 cara seorang hamba bisa masuk ke dalam surga

Kita selaku umat Islam sudah selayaknya memanjatkan syukur kepada Allah, Dzat yang memang
pantas kita mengucap syukur kepada-Nya. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada
baginda Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi Wasallam. Melalui perantara beliaulah Islam semakin
tersebar dan tidak pernah redup meskipun banyak golongan yang ingin meredupkan cahaya-Nya.

Setiap muslim tentu menginginkan surga Allah. Surga adalah tempat kenikmatan yang kekal dan
sempurna yang tidak ada kekurangan apapun di dalamnya.Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW
menyampaikan cara mudah masuk surga Allah, yakni menyebarkan salam, memberi makan,
menguatkan silaturahmi, dan salat tahajud.

Dari ‘Abdullah bin Salâm, ia berkata: “Ketika Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke
Madinah, orang-orang segera pergi menuju beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam (karena ingin
melihatnya). Ada yang mengatakan: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah datang, lalu aku
mendatanginya ditengah kerumunan banyak orang untuk melihatnya. Ketika aku melihat wajah
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam , aku mengetahui bahwa wajahnya bukanlah wajah
pembohong. Dan yang pertama kali beliau ucapkan adalah, ‘Wahai sekalian manusia, sebarkanlah
salam, berikan makan, sambunglah silaturrahim, shalatlah di waktu malam ketika orang-orang
tertidur, niscaya kalian akan masuk Surga dengan selamat.”(at-Tirmidzi no. 2485)

menerangkan 4 cara seorang hamba bisa masuk ke dalam surga Allah.

1. Pertama, dengan menyebarkan salam. Maksud dari hadis ini adalah menyebarkan salam
kepada siapapun baik yang dikenal maupun tidak.

Dalam sebuah hadits disebutkan, “Ada seorang yang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam , ‘Wahai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Islam yang bagaimanakah yang paling
baik ?’ Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab :
‫ُأ‬ ْ ُ‫ت‬.
ِ ‫ َوتَ ْق َر ال َّساَل َم َعلَى َم ْن ع ََر ْفتَ َو َعلَى َم ْن لَ ْم تَع‬، ‫ط ِع ُم الطَّ َعا َم‬
ْ ‫ْر‬
‫ف‬
Engkau memberi makan dan engkau mengucapkan salam kepada orang yang engkau kenal
maupun yang tidak kenal (HR. Al-Bukhâri no. 12 dan Muslim no. 39).
2. Kedua, adalah memberikan makan. Ini isyarat bahwa setelah kita saling mengenal
sesama muslim (personal) maka ikatan itu akan semakin kuat dengan kita saling
memberi makanan satu dengan lainnya. “Saling memberi maka kita akan saling
mencintai”. Inilah ungkapan yang luar biasa jika bisa kita lakukan. Sempurnalah
ikatan ukhuwah Islamiyah kita meskipun dengan segudang perbedaan yang ada akan
tetap menyatu dengan kedua langkah ini. Dalam hadis Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda
َ‫َأ ْنفِ ْق ُأ ْنفِ ْق َعلَ ْيك‬
“Berinfaqlah ! Niscaya Aku akan berinfaq kepadamu.” (HR. Al-Bukhari no. 4684 dan Muslim
no. 993 dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhuma
Tidak hanya dalam hadis, Allah pun menegaskan bahwa infaq itu akan langsung Allah ganti,
sebagaimana dalam ayat-Nya : “Dan apa saja yang kamu infakkan, Allâh akan menggantinya
dan Dialah pemberi rezeki yang terbaik [Saba’/34:39]
3. Ketiga, menguatkan silaturahim, dengan saling mengunjungi satu dengan lainnya.
Jika ada hubungan yang terputus dengan saudara atau tetangga maka segera kita
sambung kembali. Karena ada peringatan bagi orang yang sengaja memutus
silaturahim dengan tidak akan dimasukkan ke dalam surga. Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :

ِ َ‫اَ يَ ْد ُخ ُل ْال َجنَّةَ ق‬


‫اط ٌع‬
Tidak akan masuk sorga orang yang memutuskan (persaudaraan). [HR. Al-Bukhâri dan
Muslim, dari Jubair bin Muth’im]
Perintah menguatkan silaturahim ini juga akan berpengaruh pada kekuatan umat Islam.
Kekuatan umat Islam meskipun sudah kuat, akan rapuh ketika silaturahim ini tidak dijaga.
Akhirnya muncul sikap keegoisan satu dengan lainnya
4. Keempat, shalat tahajud. Allah mengingatkan dalam ayat-Nya: Lambung mereka jauh dari
tempat tidurnya…” [as-Sajdah/32:16]

Ketika malam hari, mari kita paksakan dalam diri untuk bisa tetap bersujud kepada Allah. Makna
ayat di atas bahwa orang yang beriman adalah orang yang menghidupkan malam mereka dengan
bersujud kepada Allah setelah pagi harinya mereka menjaga hubungan dengan sesama makhluk.

Anda mungkin juga menyukai