Anda di halaman 1dari 4

PEDOMAN PENULISAN JURNAL TEKNIK SIPIL SIPIL

FTSP ITP

Penulis Pertama1*, Penulis Kedua1 dan Penulis Ketiga2


(Nama penulis ditulis lengkap tanpa gelar.
Jika penulis terdiri dari beberapa institusi, gunakan superscript 1,2,3, dst.
Tanda * digunakan sebagai penulis yang akan digunakan untuk korepondensi.)
1,2
Jurusan Teknik Sipil, Institut Teknologi Padang, Jl. Gajah Mada Kandis Nanggalo,
Padang – 25 143, Indonesia
(Alamat atau afiliasi masing-masing ditulis lengkap)

Email: penulis.pertama@itp.ac.id

ABSTRAK

Abstrak harus ditulis dalam satu paragraf dan tidak mengandung persamaan matematika. Isi abstrak dimulai
dengan jarak 1 spasi dari judul abstrak, serta harus secara ringkas menjelaskan latar belakang, tujuan
penelitian, metode penelitian, temuan kunci serta kesimpulan yang diperoleh. Panjang maksimum abstrak
adalah 250 kata. Dalam abstrak ini tidak diijinkan adanya referensi dan pembagian ke beberapa alinea.
Abstrak memuat kata-kata kunci yang terletak di bawah abstrak dan diawali oleh kata “Kata kunci:”. Kata-
kata kunci seluruhnya ditulis menggunakan huruf kecil (kecuali kata yang mengharuskan ditulis
menggunakan huruf besar di awal kalimat), dan disusun berdasarkan abjad.

Kata kunci: abstrak, JTS, template makalah

1. PENDAHULUAN

Naskah ditulis pada kertas A4, panjang naskah maksimum 12 halaman termasuk tabel dan gambar.
Naskah bisa ditulis dalam bahasa Indonesia baku atau academic English. Semua teks dan gambar harus
dapat termuat dalam area penulisan yang dibatasi dengan margin atas dan bawah sebesar 1 inci (2,54 cm)
serta margin kiri dan kanan sebesar 1,1 inci (2,79 cm). Gunakan font Times New Roman dengan ukuran 10 pt
untuk keseluruhan teks, kecuali tabel dan legenda peta yang diberi keleluasaan untuk menggunakan pilihan
Arial atau Arial Narrow. Seluruh naskah dari judul hingga referensi diketik 1 spasi. Naskah tidak boleh
memuat header, footer, kecuali page number. Seluruh pengetikan diharuskan menggunakan pengaturan rata
kiri-kanan (full justification). Apabila ada keraguan, gunakan pedoman penulisan naskah ini sebagai
template.

Bagian pendahuluan memuat latar belakang, penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan


dengan penelitian ini, tujuan, serta teori dasar menyangkut makalah ini. Sebelum memulai pengetikan, untuk
menghindari kesalahan format, penulis diharapkan mendownload template penulisan dan panduan penulisan
makalah di https://ejournal.itp.ac.id/index.php/tsipil. Cara untuk menampilkan pengutipan dalam teks adalah
dengan menampilkan nama belakang dan tahun publikasi (Kutip, 2010). Putra (2015) menjelaskan tata
penulisan yang lebih lengkap dibandingkan terbitan sebelumnya. Semua kutipan harus dicantumkan di daftar
pustaka.

1.1 Judul dan Informasi tentang Penulis

Judul makalah ditulis dengan font Times New Roman 12 pt bold, centered. Gunakan huruf
KAPITAL untuk seluruh teks dalam judul makalah, kecuali apabila teks tersebut memuat nama atau
identitas yang harus ditulis dengan huruf bukan kapital, misalnya nama unsur (Ge, Na, Pt). Gunakan cetak
miring (italic) apabila ada nama asing yang tidak disingkat, misalnya Ground Penetrating Radar. Hindari
singkatan, kecuali apabila nama-nama yang digunakan sudah dikenal secara luas, misalnya LANDSAT
ETM+. Nama penulis berada di bawah judul setelah diselingi dengan satu baris kosong dengan kombinasi
huruf kapital dan bukan kapital, Times New Roman bold, diikuti dengan nama lembaga afiliasi dan
alamatnya, serta alamat email yang tertulis di bawahnya, dan ditandai dengan kode angka 1, 2, 3 dan
seterusnya.
1.2 Pembagian Bagian, Sub-bagian, dan Sub-subbagian
Setiap judul bagian ditulis dengan angka 1, 2, 3, dan seterusnya, ukuran font 10 pt, KAPITAL, bold
dan rata kiri. Gunakan nomor secara urut kecuali untuk Ucapan Terimakasih dan Daftar Pustaka atau
Referensi. Bagian-bagian yang harus ada meliputi: (1) Pendahuluan, (2) Metode Penelitian, (3) Hasil dan
Pembahasan, serta (4) Kesimpulan. Sub-bagian di bawah setiap bagian diberi judul dengan jenis font yang
sama, ukuran 10 pt, bold, rata kiri, tetapi dicetak miring (italic) serta ditandai dengan dua angka yang
dipisahkan oleh titik, misalnya 1.1, 1.2, 2.1, 2.2, dan seterusnya. Untuk sub-subbagian sama seperti sub-
bagian, hanya tidak menggunakan bold.

1.3 Paragraf

Setiap awal paragraf dimulai dengan indentasi standar (1.27 cm masuk ke kanan). Beri spasi
tambahan untuk memisahkan satu paragraf dari paragraf lain, yang bisa diatur melalui spacing before atau
after sebesar 6 pt. Aturan penulisan paragraf yang berlaku secara umum, setiap paragraf memuat satu ide
pokok tertentu. Satu paragrah terdiri dari beberapa kalimat yang berhubungan antar kalimat. Satu paragraf
BUKAN satu kalimat.

2. METODE PENELITIAN

Persamaan menggunakan Old Style Microsoft Word’s Equation Editor. Untuk menuliskan
persamaan, penulis dapat mengcopy-paste Persamaan (1) (direkomendasikan). Penjelasan lebih lanjut
mengenai memformat persamaan dijelaskan pada sub bab 2.1

ρ ( ∂V x
∂t
+v x
∂V x
∂x
+vx
∂V x
∂y
+v z
∂V x
∂z ) =−
∂p
∂x
+μ (
∂2 V x ∂2 V x ∂2 V x
∂ x2
+
∂ y2
+
∂ z2 )+ ρgx
(
Untuk menjabarkan pengertian dari simbol yang digunakan, harus dibuat dalam kalimat sehingga
membentuk suatu paragraf. Simbol dituliskan langsung di MS Word dan ditulis miring (tidak meletakkan
template persamaan di dalam teks). Sebagai contoh, ρ adalah densitas, dan g merupakan percepatan gravitasi
bumi. Persamaan diletakkan di posisi tengah dengan nomor persamaan berada di ujung paling kanan.

3. HASIL DAN DISKUSI

3.1 Tabel

Semua tabel diberi judul dengan nomor berurutan (1, 2, 3, dan seterusnya), tanpa memperhatikan
posisinya di dalam suatu seksi atau bab. Judul tabel harus diletakkan pada posisi tepat di atas tabel, centered.
Awalan judul tabel (misalnya Tabel 1) harus diketik bold. Judul tabel diketik dengan ukuran font 10 pt,
sedangkan isi tabel diketik dengan ukuran font 10 pt atau lebih kecil. Tabel harus disitir pada teks paragraf
sebelum tabel disajikan.

Tabel 1 Format penulisan tabel


Judul Kolom Judul Kolom Judul Kolom
Nama baris X X
Nama baris X X
Nama baris X X

3.2 Gambar

Semua gambar diberi judul dengan nomor berurutan (1, 2, 3, dan seterusnya), tanpa memperhatikan
posisinya di dalam suatu seksi atau bab. Keterangan gambar harus diletakkan pada posisi tepat di bawah
gambar, centered. Awalan keterangan gambar (misalnya Gambar 1) harus diketik bold. Keterangan gambar
diketik dengan ukuran font 10 pt. Gambar diharapkan memberikan informasi yang lebih jelas dan
mendukung apa yang dijabarkan di dalam teks. Semua gambar harus dirujuk di dalam teks dengan
menuliskan “Gambar x” beserta informasi yang menjelaskan maksud dari gambar tersebut. Gambar
diletakkan sedekat mungkin dengan kalimat yang mengacu terhadap gambar tersebut.
Gambar berupa peta harus disertai dengan grid koordinat, skala batang, dan orientasi arah utara.
Anotasi pada isi peta dapat digunakan selama tidak mengganggu visualisasi pesan yang akan disampaikan.
Gambar citra atau peta tidak boleh direntang kanan-kiri atau atas-bawah saja, karena dimensi spasial akan
terdistorsi. Gambar yang berupa grafik harus menyajikan keterangan aksis dengan jelas dan keterangan pada
grafik dapat terbaca dengan jelas.

Gambar 1. Contoh citra satelit WorldView-2 dengan komposisi warna RGB (NIR1, Red, Green),
judul grafik centered.

4. KESIMPULAN

Kesimpulan menyatakan hasil akhir penelitian. Kesimpulan ditulis dalam paragraf, bukan dalam
urutan nomor.

UCAPAN TERIMA KASIH, (JUDUL BAB TANPA NOMOR), (JIKA ADA)

DAFTAR PUSTAKA, (JUDUL BAB TANPA NOMOR), (JIKA ADA)

Artikel di jurnal ilmiah:


Abe, K. (1981). Physical size of tsunamigenic earthquakes in the Northeast Pacific, Physics of the Earth
Planet Interiors. Vol 27, Issue 3, pp 194-205. Elsevier.

Artikel sebagai salah satu bab (chapter) dalam buku yang diedit:
Baatz, M., and Schape, A. (2000). Multiresolution Segmentation: An Optimization Approach for High
Quality Multiscale Image Segmentation, in Angewandte Geographische Informationsverarbeitung
XII, edited by J. Strobl, Blaschke, T., and Griesebner, G., pp. 12-23, Wichmann-Verlag, Heidelberg.

Buku:
Alexander, D. (2000). Confronting Catastrophe: New Perspectives on Natural Disasters.New York: Oxford
University Press.

Makalah yang dipresentasikan di pertemuan ilmiah:


Arkedani, A and Hosseini, M. (2012). Urban and Architectural Approaches to Design Against Tsunami. 15th
World Conference on Earthquake Engineering (WCEE). Lisboa.
Tesis atau disertasi:
Hajar, M. (2006). Pemetaan Tingkat Kerawanan Bencana Tsunami Menggunakan Data Pengindraan Jauh
dan Sistem Informasi Geografi (SIG) Studi Kasus: Kota Padang. Minithesis. Marine Science and
Technology Department, Bogor Agricultural University

Kutipan dari Internet (URL):


Sever, M., Vanholder, R., & Lameire, N. (2006). Management of crush-related injuries after disasters. New
England Journal of Medicine, Vol. 254, pp 1052–1063. http://www.nejm.org/

Anda mungkin juga menyukai