Anda di halaman 1dari 21

EVALUSI PROGRAM CPT TANAH UNTUK ESTIMASI HETEROGENITAS

TANAH

MENGGUNAKAN DATA SONDIR

Budhi Setiawan 1 and Ambiyar Setiojati 2

ABSTRAK: Karena di tanah lunak, penyelesaian yang besar mungkin terjadi di bawah

fondasi yang dimuat tanpa kegagalan geser yang sebenarnya

terjadi, profil tanah berdasarkan investigasi tanah di daerah tanah lunak mis.

Palembang menjadi penting. Diantara

berbeda dalam tes in situ, sondir adalah tes sederhana, cepat, dan ekonomis yang

memberikan suara kontinu in situ yang andal

tanah bawah permukaan. Di Indonesia, sondir dianggap sebagai metode yang paling

sering digunakan untuk karakterisasi geomedia.

Penelitian ini difokuskan pada karakterisasi situs sifat-sifat tanah berdasarkan data

sondir. Prosedur ini sangat penting

karena pengelolaan data uji lapangan tanah masih konvensional dan tidak terstruktur.

Kata kunci: program CPT tanah, sondir, klasifikasi tanah, tanah lunak

PENGANTAR

Investigasi pada klasifikasi tanah dan deskripsi

lapisan tanah dapat dilakukan dengan berbagai cara di

sesuai dengan kebutuhan penggunaan. Metode yang biasa adalah dengan

menerapkan uji penetrasi lapangan menggunakan teknik pengeboran,


dimana berdasarkan hasil uji pengeboran tanah

sampel akan diperoleh. Analisis tanah sampel adalah

dilakukan dengan uji laboratorium, jadi teknis dan fisik

properti akan ditemukan sebagai basis utama

menentukan klasifikasi tanah. Metode lain adalah dengan

menerapkan Cone Penetration Tests (CPT) untuk mencari tahu

perilaku tanah sampai kedalaman lapisan padat. Itu

Kelemahan CPT adalah bahwa sampel tanah tidak diperoleh, jadi

mencari tahu sifat-sifat teknis dan fisik tanah

dan profil tanah dengan cara yang akurat tidak bisa

Selesai.

Dengan kelemahan CPT, Lousiana

Departemen Transportasi dan Pengembangan

(LADOT) mengembangkan perangkat lunak seperti CPT Tanah

program untuk mengimplementasikan teknologi berbasis CPT.

Hasil pemrosesan perangkat lunak adalah jenis tanah

lapisan / profil dibandingkan dengan yang paling mudah,

tanpa harus melakukan pengambilan sampel tanah (uji pengeboran) dan

uji laboratorium.

Perangkat lunak CPT Tanah adalah salah satu yang dikembangkan di pangkalan

dari lima metode klasifikasi tanah yang berbeda, yaitu

Metode Estimasi Wilayah Probabilitas (1999), Fuzzy

Metode Logika (1999), Metode Scherthmann (1978),

Metode Robertson (1986) dan Dougles Olsen

Metode (1981). Semua lima metode klasifikasi tanah


adalah yang dipelajari dan dikembangkan berdasarkan data dari

tes CPT di Amerika (tanah Amerika). Berdasarkan

hasilnya, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi

tingkat akurasi perangkat lunak menggunakan data Sondir Test

(Dutch Cone Penetration Tests - DCPT) banyak digunakan di Indonesia

(tanah tropis). LIMA METODE KLASIFIKASI TANAH DARI PROGRAM CPT

Program CPT TANAH menggunakan program yang dikembangkan oleh

Lousiana Departemen Perhubungan dan Pengembangan (LADOT) sebagai

perangkat lunak untuk tanah Klasifikasi dikembangkan berdasarkan CPT-

based teknologi. Lima metode klasifikasi tanah dalam perangkat lunak

menghasilkan keluaran data seperti estimasi jenis lapisan tanah. Perangkat

lunak CPT Tanah berisi lima tanah metode klasifikasi. Kelima metode

pengelompokan tanah adalah: Zhang dan Tumay (1999), mengembangkan

metode yang terdiri dari dua metode, yaitu .: Probabilitas Metode dan Metode

Logika Fuzzy; Schmertmann, mengembangkan Metode Schmertmann (1978);

Robertson, mengembangkan Metode Robertson (1986); dan Douglas Olsen,

mengembangkan Dougles Olsen Metode (1981). Metode ini dikembangkan

berdasarkan perbandingan / korelasi antara CPT / PCPT (ujung kerucut

resistensi (qt) dan rasio gesekan (Rf) sebagai parameter input) profil dan

basis data jenis tanah yang dikumpulkan / dievaluasi dari membosankan

tanah yang luas. Metode Schmertmann (1978) Metode Schmertmann adalah

salah satu yang dikembangkan di pangkalan dari data yang diperoleh oleh

CPT (data mekanik kerucut) di daerah Florida Tengah Utara (California,

Oklahoma, Utah, Arizona, dan Nevada) melalui konversi data menjadi tes
pengeboran, dan berdasarkan hasil tersebut korelasi pembagian menjadi

empat zona untuk masing - masing tipe tanah terjadi ( Gambar 1)

Gambar.1 Grafik klasifikasi tanah Schmertmann

Metode Douglas Olsen (1981)

Metode klasifikasi Douglas Olsen menunjukkan tanah

klasifikasi berdasarkan korelasi antara USCS

klasifikasi dan data CPT (kerucut listrik

penetrometer) dikumpulkan dari banyak daerah pengujian di

wilayah barat Amerika Serikat. Douglas Olsen

tanah diklasifikasikan menjadi tiga garis lengkung secara vertikal

arah, mewakili tanah berbutir kasar dan empat

garis melengkung secara horizontal untuk membedakan banyak daerah

zona berpasir (pasir metasable) dan zona sensitif

(tanah campuran dan tanah liat).

Kelemahan dari metode ini adalah tidak dapat menyediakannya

prediksi akurat untuk mengetahui jenis tanah pada


komposisi dasar tanah (distribusi ukuran butiran), tetapi

berfungsi sebagai panduan menentukan perilaku jenis tanah.

Gambar. 2 Douglas Olsen (1981) grafik klasifikasi tanah Metode Robertson

(1986) Robertson et al. (1986) mengembangkan perilaku tanah metode

klasifikasi tipe yang berasal dari data PCPT (qc, fs, u). Mereka mengusulkan

dua grafik, satu menggunakan grafik resistensi tip dikoreksi (qt) dan rasio

gesekan (Rf) sebagai memasukan data; sedangkan bagan lainnya

menggunakan qt dan pori parameter tekanan (Bq = (u2 - uo) / (qt –σvo))

sebagai memasukan data. Mereka mengidentifikasi dua belas tanah yang

berbeda tipe perilaku. Memetikan tanah jatuh dalam dua zona berbeda di

bagan masing-masing, teknik penilaian diperlukan untuk mengklasifikasikan

perilaku tanah benar.


1. Berbutir halus sensitif, 2. Bahan organik, 3. Clay, 4.

Tanah liat berlumpur ke tanah liat, 5. Tanah liat berlumpur ke tanah liat berlumpur,

6. Pasir lanau sampai lanau berlumpur, 7. Pasir lanau menjadi lanau, 8.

Pasir menjadi pasir berlumpur, 9. Pasir,

10. Gravelly pasir ke pasir, 11. Butir halus sangat kaku, 12.

Pasir ke pasir liat.

Gambar. 3 Robertson et al. (1986) grafik klasifikasi tanah

Metode Estimasi Wilayah dan Logika Fuzzy

Metode (1999)

Metode Estimasi Wilayah Probabilitas adalah

mirip dengan metode klasifikasi tanah klasik,

yaitu, metode yang dikembangkan berdasarkan ukuran butir

distribusi. Ini mengidentifikasi tanah berdasarkan tiga jenis

tanah, yaitu tanah liat, tanah berlumpur dan berpasir. Ini menghasilkan

output seperti persentase komposisi tanah

(distribusi ukuran butir). Wilayah probabilitas

metode estimasi menentukan probabilitas

setiap konstituen tanah (tanah liat, lanau, pasir) pada tingkat tertentu

kedalaman.
Gambar. 4a Batas wilayah dan yang sesuai

probabilitas setiap kelompok tanah

Gambar. 4b CPT tabel klasifikasi tanah fuzzy

Metode Logika Fuzzy adalah salah satu yang dikembangkan berdasarkan pada

Metode Estimasi Wilayah Probabilitas, tetapi pada kenyataannya

output dari metode logika fuzzy tidak menghasilkan tanah

komposisi (distribusi ukuran butir), tetapi mengklasifikasikan tanah

hanya didasarkan pada perilaku jenis tanah. Ini membagi

klasifikasi tanah menjadi jenis-jenis, yaitu: Kemungkinan Tinggi

Pasir (HPS), Campuran Kemungkinan Tinggi (HPM), dan Tinggi

Kemungkinan Tanah Liat (HPC).

PENGOLAHAN DATA CPT TANAH

PROGRAM

Klasifikasi teknik tanah visual dasar

program, Klasifikasi Tanah Louisiana oleh Cone

Program Uji Penetrasi (LSC-CPT) (Gambar 7), adalah dikembangkan

memanfaatkan data CPT untuk menyediakan geoteknik insinyur dengan


metodologi ramah pengguna. Lima CPT metode klasifikasi tanah diterapkan

dalam hal ini program. Ini termasuk wilayah probabilistik metode estimasi dan

metode klasifikasi fuzzy, keduanya dikembangkan oleh Zhang dan Tumay

(1999), the Metode Schmertmann (1978), Douglas dan Olsen (1981) metode,

dan Robertson et al. (1986) metode klasifikasi. Metode ini menggunakan

ujung kerucut resistensi (qc atau qt) dan rasio gesekan (Rf) sebagai input

parameter. Program ini mampu membaca data input CPT file dari unit yang

berbeda (SI, Bahasa Inggris, atau data mentah millivolt). Sebelum

menjalankan program, pengguna dapat melihat file data. Langkah pertama

bagi pengguna adalah memasukkan proyek informasi. Program kemudian

memplot profil kerucut resistensi ujung, gesekan selongsong dan rasio

gesekan dengan kedalaman. Pengguna memiliki opsi untuk memilih klasifikasi

metode dan grafik tampilan yang sesuai untuk output (grafik dan / atau teks).

Jika pengguna memilih bagan teks untuk profil tanah, pengguna selalu dapat

mengubah lapisan secara manual. Program (Soil-CPT 4.0) tersedia untuk

unduh gratis dari situs Web LTRC (www.ltrc.lsu.edu/ downloads.html).

Gambar 5 menjelaskan fitur umum dari program klasifikasi tanah, sampel data

dari Proyek Pengembangan Islam Center (Sondir 1 Bore I).


ANALISIS RASIO OUTPUT TANAH

PROGRAM CPT UNTUK BAHWA USCS

KLASIFIKASI

Pengumpulan data

Data dikumpulkan dan digunakan untuk menganalisis akurasi

Program CPT tanah diperoleh dari yang relevan

pihak dalam perencanaan bangunan yang ada di Palembang

Kota (20 lokasi). Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah

dari DCPT, data uji laboratorium adalah

Klasifikasi tanah USCS diperoleh dari sampel pemboran

uji.

Analisis data

Pemrosesan data awal dilakukan dengan pemrosesan

data DCPT menggunakan Program CPT Tanah. Data

input yang dibutuhkan untuk memproses data adalah seperti kedalaman

nilai, nilai resistensi kerucut (qc) dan rasio gesekan

(fs). Output dari program pemrosesan adalah lima model

profil lapisan tanah pada dasar lima klasifikasi tanah

metode. Sampel data yang digunakan berasal dari

Proyek Pengembangan Islamic Centre (Sondir 1 Bore

SAYA).

Ara
Gambar 6. Klasifikasi Situs Proyek Islamic Center (Sondir 1 Bor I).
Fig.7 Proyek Data Islamic Centre (Bore I) Output dari lima model profil tanah
dari Tanah Program CPT dianalisis dengan membandingkan kedalaman
output dari lima model profil tanah masing-masing metode berdasarkan
kedalaman sampel tanah (pengeboran), dan diikuti oleh tes laboratorium
(berdasarkan klasifikasi USCS). Setelah rekapitulasi output program dan data
uji laboratorium berdasarkan klasifikasi USCS, the Tahap selanjutnya adalah
membandingkan rekapitulasi (hasil output perangkat lunak di atas untuk
setiap metode klasifikasi) ke hasil data sampel tanah dari uji laboratorium,
yaitu klasifikasi tanah USCS, dengan menggunakan USDA dan USCS
pendekatan klasifikasi. Proses analisis data adalah dilakukan dengan melihat
hasil keluaran dari menjalankan program dengan menggunakan hasil uji
laboratorium seperti klasifikasi USCS. Berikut ini adalah analisis data sebagai
keluaran berjalan. Tabel 1-5 adalah contoh analisis program keluaran
perbandingan dengan tanah USCS klasifikasi, Proyek Pengembangan Islamic
Centre (Sondir 1 Bore I).

Analisis data untuk Metode Schmertmann dengan

output dari program seperti Organic Clay (titik sampel

B.2 hingga B.4), dan output dari klasifikasi USCS seperti

CH. Menurut klasifikasi USCS, analisis data


menunjukkan bahwa keluaran tanah liat organik adalah OH. Dari

perbandingan antara dua output, dapat disimpulkan

bahwa kedua tanah memiliki kesamaan dalam jenis tanah, yaitu tanah liat

dimana yang satu adalah CH (palsticity hight clay) dan yang lainnya

adalah OH (lempung organik). Dari titik sampel B.5 ke B.8

output dari program ini adalah Sandy Clay, Silty Clay dengan lapisan

dari Sandy Clay, Clayey Sand and Silt dan

Pasir Padat / Semented dan output USCS

Klasifikasi adalah Clay (CH). Menurut USCS, analisis

sampel data menunjukkan bahwa semua output (sampel titik

B.5-B.8) berbeda dan dari semua perbandingan

antara dua output, dapat dikelompokkan bahwa semua tanah

tidak memiliki kesamaan dalam jenis tanah. Di mana semua hasilnya

program output menunjukkan untuk lanau dan pasir, dan output

Klasifikasi USCS adalah CH (plastisicty clay hight).


Analisis data untuk membandingkan Metode Robetson

dengan klasifikasi uji laboratorium USCS kedalaman 4 m.

- 4, 4, 6 m - 6,5 m, dan 8 m-8,5 m (13,124 kaki-14,4364 kaki,

19.686 kaki - 21.365 kaki, dan 26.248 kaki - 27.8885 kaki). adalah CH,

sedangkan output yang menjalankan program adalah clay. Analisisnya

bisa ke dua data menyimpulkan bahwa kedua tanah

memiliki kesamaan jenis tanah untuk klasifikasi

Metode Robertson dapat menentukan klasifikasi

tanah itu didasarkan pada USCS, yaitu tanah liat yang memiliki tingkat

plastisitas tinggi (CH).

Contoh lain adalah analisis data untuk Douglas

Metode Klasifikasi Olsen dengan output dari

program seperti tanah liat, dan output dari klasifikasi USCS


seperti CH. Menurut klasifikasi USCS, analisis

data menunjukkan bahwa output Clay adalah CL-CH. Dari

perbandingan antara dua output, dapat disimpulkan

bahwa kedua tanah memiliki kesamaan dalam jenis tanah, yaitu tanah liat

dimana yang satu adalah CH (palsticity hight clay) dan yang lainnya

adalah Clay (probabilitas lempung rendah hingga probabilitas lempung tinggi).

Dari titik sampel B.5 ke B.8 output program adalah,

dan lumpur dan campuran, Tanah Liat dengan lapisan Lumpur dan

campuran, pasir dan campuran, pasir. Output dari USCS

Klasifikasi adalah tanah liat (CH). Menurut USCS, analisis

sampel data menunjukkan bahwa semua output (sampel titik

B.5-B.8) berbeda dan dari semua perbandingan

antara dua output itu dapat dikelompokkan bahwa semua tanah

tidak memiliki kesamaan dalam jenis tanah. Di mana semua hasilnya

program output menunjukkan untuk lanau dan pasir, dan output

Klasifikasi USCS adalah CH (plastisitas hight tanah liat).


Untuk Estimasi Probabilitas

dan Logika Fuzzy

Metode, analisis data tanah awal dilakukan oleh

menganalisis output dari program yang berjalan berdasarkan

Klasifikasi USDA, diikuti dengan membandingkan data

dengan hasil klasifikasi tanah USCS. Output dari

Metode Estimasi Probabilitas diperoleh, termasuk a

komposisi tanah pasir, lanau dan tanah liat 5%, 41%, 54%,

masing-masing, jadi berdasarkan klasifikasi USDA (ukuran butir

distribusi) tanah dinyatakan sebagai tanah liat berlumpur. Menurut

klasifikasi USCS, tanah liat berlumpur termasuk dalam

kelompok tanah CL, dan dapat disimpulkan bahwa dua tanah

memiliki kesamaan dalam jenis tanah, yaitu tanah liat, tetapi memiliki

tingkat plastisitas yang berbeda.

Contoh lain adalah analisis data untuk Schmertmann

Metode dengan output program seperti tanah liat organik,

dan output dari klasifikasi USCS seperti CH.

Menurut klasifikasi USCS, analisis data

menunjukkan bahwa keluaran tanah liat organik adalah OH. Dari

perbandingan antara dua output, dapat disimpulkan


bahwa kedua tanah memiliki kesamaan dalam jenis tanah, yaitu tanah liat

dimana yang satu adalah CH (palsticity hight clay) dan yang lainnya

adalah OH (lempung organik).

Analisis Akhir

Berikut ini adalah tabel persentase akurasi

tingkat Program CPT Tanah berdasarkan lima tanah

metode klasifikasi dengan menggunakan input data dari

DCPT dibandingkan dengan yang berdasarkan hasil pengeboran

(Klasifikasi USCS) di 20 lokasi pengembangan

perencanaan.

Berdasarkan hasil tabulasi dari analisis Persentase lima metode klasifikasi,

dapat dilihat bahwa tingkat kebenaran setiap metode lebih dari 80%, dan

dapat disimpulkan bahwa Program CPT Tanah dengan lima metode klasifikasi
tanah (Metode Schmertmann, Metode Douglas Olsen, Metode Robertson,

Probabilitas Metode Estimasi Reion, dan Metode Logika Fuzzy) bisa

digunakan dengan menggunakan data uji sondir (DCPT). KESIMPULAN 1.

Program CPT Tanah didasarkan pada lima tanah metode klasifikasi, yaitu

milik Schmertmann Metode, Metode Douglas Olsen, Metode Robertson

Metode, Metode Logika Fuzzy, dan Probabilitas Metode Estimasi Wilayah. 2.

Program CPT Tanah dikembangkan hanya berdasarkan pada ukuran butir

(pasir, lanau, tanah liat) menggunakan lima metode klasifikasi tanah, dan

tidak mengacu pada parameter indeks plastisitas sebagaimana tersedia di

Klasifikasi tanah USCS. 3. Berdasarkan perbandingan menjalankan Tanah

Perangkat lunak CPT dengan data DCPT kepada mereka pengeboran

berdasarkan klasifikasi tanah USCS, itu dapat diketahui tingkat keakuratan

masing-masing klasifikasi adalah antara 80-85%, dengan level paling akurat

adalah Schmertmann Metode. 4. Berdasarkan hasil analisis pada profil PT

tanah dari hasil Program CPT Tanah, itu dapat disimpulkan sebagai berikut: •

Estimasi Wilayah Probabilitas dan Metode Fuzzy Logic dapat digunakan untuk

menemukan keluar ketebalan lapisan tanah. • The Schmertmann, Robertson,

dan Metode Douglas Olsen dapat digunakan untuk temukan jenis-jenis tanah

secara terperinci di masing-masing selang. 5. Program CPT Tanah dengan

lima tanah metode klasifikasi dapat digunakan sebagai inisial informasi

klasifikasi, profil dan kedalaman tanah oleh pihak yang membutuhkan seperti

pengguna jasa konstruksi, mengingat hal itu perangkat lunak lebih cepat dan

lebih efisien untuk klasifikasi tanah secara umum (pasir, lanau, tanah liat).

SARAN

1. Program CPT Tanah dengan lima tanah


Metode klasifikasi masih membutuhkan penyelesaian

menerapkan data berdasarkan DCPT.

2. Penelitian ini perlu diselesaikan dengan menambahkan

sejumlah sampel data dalam uji penetrasi

untuk lebih meningkatkan akurasi yang didapat

hasil.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada

Irma Sepriyanna dan Mutiara Ramadhaniati untuk

menyediakan data dan Ikatan Wali Mahasiswa (IWM)

Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya

(UNSRI) untuk dana pendukung untuk menghadiri konferensi ini.

REFERENSI
Abu-Farsakh, M., K. Farrag, F. Vilas, Guidelines for
Program The Soil Classification from Cone
Penetration Test (Soil CPT version 4.0), Louisiana
Transportation Research Center (LTRC), Baton
Rouge, LA, 2004.
Bowles, J. E., Physical and Geotechical Properties of
Soil. Erlangga, Edisi Secon Edition, Jakarta, 1991 (in
Indonesia)
Fellenius, B. H., and Eslami, A., (2000). Soil profile
interpreted from CPTu data. “Year 2000
Geotechnics” Geotechnical Engineering Conference,
Asian Institute of Technology, Bangkok, Thailand,
November 27 - 30, 2000, 18 p.
Robertson, P. K., 1990. Soil classification using the cone
penetration test. Canadian Geotechnical Journal, Vol.
27, No. 1, pp. 151 – 158.
Tumay, M.T., Abufarsakh, M.Y., Zhang, Z., (2008).
“From Theory to Implementation of a CPT-Based
Probabilistic and Fuzzy Soil Classification,” ASCE
Geotechnical Special Publication No. 180: From
Research to Practice in Geotechnical Engineering,
pp. 259-276.
Zhang, Z., and Tumay, M.T. (1999). “Statistical to
Fuzzy Approach toward CPT Soil Classification,”
ASCE Journal of Geotechnical and
Geoenvironmental Engineering, Vol. 125, No. 3, pp.
179-186.
View publication

Anda mungkin juga menyukai