Analisa Daerah Curah Hujan Wilayah DAS Percut Bendung Bandar Sidoras
oleh
NIM :41116310054
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Presipitasi (hujan) merupakan salah satu komponen hidrologi yang paling penting. Hujan adalah peristiwa
jatuhnya cairan (air) dari atmosfer ke permukaan bumi. Hujan merupakan salah satu komponen input dalam suatu
proses dan menjadi faktor pengontrol yang mudah diamati dalam siklus hidrologi pada suatu kawasan (DAS). Peran
hujan sangat menentukan proses yang akan terjadi dalam suatu kawasan dalam kerangka satu sistem hidrologi dan
mempengaruhi proses yang terjadi didalamnya (Bayong 2004). Metode yang dapat digunakan dalam menganalisis
curah hujan tersebut terdiri dari metode aritmatika, metode poligon thiessen, dan metode isohyet namun pada
penulisan kali ini metode yang digunakan hanyalah metode aritmatik dan metode polygon thiessen.
Data jumlah curah hujan (CH) rata -rata untuk suatu daerah tangkapan air (catchment area) atau daerah aliran
sungai (DAS) merupakan informasi yang sangat diperlukan oleh pakar bidang hidrologi, dalam bidang pertanian data
CH sangat berguna, misalnya untuk pengaturan air irigasi , mengetahui neraca air lahan, mengetahui besarnya aliran
permukaan (run off). Besarnya CH di suatu wilayah/daerah diperlukan penakar CH dalam jumlah yang cukup untuk
dapat mewakili, semakin banyak penakar dipasang di lapangan diharapkan dapat diketahui besarnya rata -rata CH
yang menunjukkan besarnya CH yang terjadi di daerah tersebut. Menurut (Hutchinson 1970 dalam Siagan P 2011)
Ketelitian hasil pengukuran CH tegantung pada variabilitas spasial CH, maksudnya bila kita mengukur CH di suatu
daerah yang variasi curah hujannya besar diperlukan penakar CH lebih banyak juga agar ketelitiannya lebih akurat,
sehingga penakar hujan yang dipasang juga lebih banyak, tetapi memerlukan biaya mahal dan juga memerlukan
banyak waktu dan tenaga dalam pencatatannya di lapangan.
Tujuan
Menentukan curah hujan wilayah dengan menggunakan metode rata-rata aritmatik, dan polygon thiessen
Manfaat
Dapat mengetahui cara menentukan curah hujan wilayah dengan menggunakan metode aritmatik, dan
polygon thiessen sehingga hasil yang didapatkan dapat digunakan untuk mengetahui cara menghitung dan
menganalisa data curah hujan untuk penyusunan suatu rancangan pemanfaatan air dan pengendalian banjir.
Rumusan Masalah
1. Carilah peta Daerah Aliran Sungai, dengan masing masing stasiung hujan yang ada pada Daerah Aliran
Sugai tersebut, minimal 3 stasiun hujan!
2. Cari data hujan harian dari stasiun hujan (point 1) selama 10 tahun!
3. Analisis data hujan harian menjadi curah hujan bulanan!
4. Uji Konsistensi datanya!
5. Gambar Polygon thiessenya!
6. Cari curah hujan wilayah metode artimatik/rata rata aljabar, dan metode polygon thiessen!
BAB II
PEMBAHSAN
1. Peta DAS
Dalam penulisan ini DAS yang akan digunakan ialah DAS Percut Bandar Bendung Sidoras dengan 3 stasiun hujan
yaitu :
Curah hujan selama 10 tahun dari masing masing stasiun dan perhitungan curah hujan bulanan:
Satu data hujan untuk stasiun tertentu, dimungkinkan sifatnya tidak konsisten (inconsistent). Data
semacam ini tidak dapat langsung dianalisa. Jadi sebelum data hidrologi tersebut ‘siap pakai’ atau sebagai
bahan informasi lebih lanjut, harus dilakukan pengujian terhadap konsistensinya. Metode-metode
banyak tersedia antara lain :
a). Kurva massa ganda (double mass curve)
b). Statistik antara lain : Von Neumann Ratio, Cummulative Deviation,
Rescaled Adjusted Partial Sums, Weighted Adjusted Partial Sums.
a. Kurva massa ganda (double mass curve), kurva massa ganda dapat
diinterprestasikan sebagai berikut :
Cara dengan kurva massa ganda ini masih mengundang pertanyaan karena pengujian dilakukan atas data
satu stasiun terhadap beberapa stasiun disekitarnya. Jika semua stasiun harus diuji, maka stasiun yang
semula diuji yang kemungkinan tidak konsisten, pada gilirannya akan menjadi stasiun acuan.
b. Statistik
Beberapa metode yang menggunakan pendekatan statistik antara lain : ‘Von Neumann Ratio’,
‘Cummulative Deviation’, ‘Rescaled Adjusted Partial Sums’, ‘Weighted Adjusted Partial Sums’.
Pada penulisan makalah ini metode yang digunakan ialah metode kurva massa ganda sehingga
metode scara statistik tidak akan dijelaskan lebih dalam
Dari data yang kita punya dihasilkan data yang cukup konsisten dengan hasil sebagai berikut:
60
KUMULATIF RATA RATA PEMBANDING
50
40
30
20
10
0
0 10 20 30 40 50 60 70
STASIUN SAMPALI
4. Gambar Poligon Thiessen
Luas tangkapan curah hujan dari 3 stasiun terhadap DAS Percut Bendung Bandar Sidoras
Metode yang dapat digunakan untuk menganalisis curah hujan terdiri dari beberapa metode, diantaranya metode
aritmatika, metode poligon thiessen, dan metode isohyet. Namun pada makalah ini hanya akan digunakan 2 metode
yaitu metode aritmatik dan metode polygon thiessen
Rumus:
∑ni=1 Hi
ṜH =
n
Menghubungkan setiap garis tegak lurus tersebut Menentukan titik tengah dari setiap
satu sam lain sehingga membentuk poligon- sisi segitiga kemudian membuat
poligon dimana setiap poligon hanya diwakili oleh sebuah garis tegak lurus terhadap
satu stasiun pengukuran hujan yang berada di masing-masing sisi segitiga tersebut
dalam atau paling dekat dengan batas daerah aliran tepat dititik tengah
sungai
Rumus:
∑𝑛𝑖=1 𝐻𝑖 . 𝐿𝑖
Ṝ𝐻 =
∑𝑛𝑖=1 𝐿𝑖
STA. TANJUNG MORAWA STA. SAMPALI STA. PATUMBUK ARITMATIK POLIGON THIESSEN
TAHUN
Hi Hi Hi 1/3 (A+B+C) (A x L1 + B x L2 + C x L3)/LT
Dari hasil perhitungan tersbut jika dirata ratakan menghasilkan besaran curah hujan wilayah secara Aritmatik sebesar
6.1834332 dan secara Poligon Thiessen sebesar 6.479554741, dimana perhitungan dengan metode Poligon Thiessen
lebih besar disbanding dengan Artimatik, dan curah hujan tertinggi terjadi pada tahun 2006.
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh curah hujan wilayah rata rata hasil dari aritmatik
sebesar 6.1834332 sedangkan curah hujan wilayah rata rata dari hasil metode Polygon Thiessen yaitu 6.479554741,
dengan curah hujan tertinggi terjadi pada tahun 2006 dan curah hujan tertinggi terjadi diwilayah stasiun Patumbuk.
DAFTAR PUSTAKA
1. Academia.edu/14019798/Analisa_Hidrologi_D.I_Bandar_Sidoras
3. Geo.web.id/2010/11/29/poligon-thiessen/amp/?espv=1
4. Webgis.dephut.go.id:8080/kemenhut/index.php/id/fitur
5. Google Earth
6. Eka yulianti,2014,AnalisaCurahHujanWilayah