TOPIK 2
HUJAN DAN PARAMTER IKLIM
Pertemuan Ke 2 Dan 3
By : Nofrizal
Civil Engineering ITP
2022
3. HUJAN DAN PARAMETER IKLIM
N
R80 1
5
Re 0.7 xR80
Lanjutan :
Dimana :
R80 = Curah hujan andalan tengah bulan (mm/hari)
Re = Curah hujan efektif (mm/hari)
n = Jumlah tahun pengamatan curah hujan.
• Curah hujan efektif dapat juga dihitung dengan rumus:
Re = Rtot (125 – 0,2 Rtot)/125, → Untuk : Rtot < 250
mm
• Re = 125 + 0,1 Rtot, → Untuk : Rtot > 250 mm
Dimana : Rtot adalah jumlah curah hujan bulanan
(mm/hari)
Curah Hujan Wilayah
• Curah hujan wilayah adalah : Besarnya
curah hujan yang jatuh didalam suatu Das
atau sub Das yang akan mengalir pada
suatu sunagi,yang akan menimbulkan
debit aliran pada sungai tersebut.
• Hampir semua analisis hidrologi
membutuhkan data distribusi hujan.
Biasanya curah hujan rata-ratayang
mewakili suatu DAS atau Sub-DAS dapat
ditentukan dengan beberapa cara.
Frekuensi Curah Hujan Wilayah
Metoda Analisis Curah Hujan
Wilayah :
1. Metoda Aritmatik
2. Metoda Poligon Thiessen
3. Metoda Isohyet
Cara Aritmatik :
• Cara ini memberikan hasil yang dapat dipercaya jika
pos-pos penakarnya ditempatkan secara merata di areal
tersebut, dan hasil penakaran masing-masing pos
penakar tidak menyimpang jauh dari nilai rata-rata
seluruh pos di seluruh areal. (Sumber: Soemarto, 1987)
• R = l/n ( R1 + R2 + ... + Rn )
di mana :
R = curah hujan rata-rata daerah (mm)
n = jumlah titik-titik (pos-pos) pengamatan
R1, R2, ..., Rn = curah hujan di tiap titik pengamatan
Penempatan Sta Hujan Dalam DAS
2. Cara Poligon Thiessen
• Cara ini berdasarkan rata-rata timbang.
Masing-masing penakar mempunyai
daerah pengaruh yang dibentuk dengan
menggambarkan garis-garis sumbu
tegaklurus terhadap garis penghubung di
antara dua buah pos penakar. Hal yang
perlu diperhatikan dalam cara poligon
thiessen ini adalah stasiun pengamatan
minimal tiga stasiun dan penambahan
stasiun akan merubah seluruh jaringan.
Daerah Pengaruh Tangkapan
Hujan
Curah Hujan Rencana Dapat Dicari
Dengan Pers.Berikut :
A1R1 A2 R2 .... An Rn
R
A1 A2 ... An
Lanjutan :
Dimana :
R = Curah hujan maksimum rata-rata
(mm)
R1, R2, ,Rn = Curah hujan pada
stasiun 1,2, ,n (mm)
A1, A2, ...,An =Luas daerah pada poligon
1,2,......,n (km2)
3. Cara Isohyet
• Dengan cara ini, kita harus menggambar
dulu kontur tinggi hujan yang sama
(isohyet). Ini adalah cara yang paling teliti
untuk mendapatkan hujan real rata-rata,
tetapi memerlukan jaringan pos penakar
yang relatif lebih padat yang
memungkinkan untuk membuat isohyet.
Pada waktu menggambar isohyet
sebaiknya juga memperhatikan pengaruh
bukit atau gunung terhadap distribusi
hujan (hujan orografik).
Bentuk Kontur Dan Penempatan
STA Hujan
Curah Hujan Dapat Dicari Dgn
Formula Berikut :
R1 R2 R2 R3 Rn Rn1
A1 A2 ......... An
R 2 2 2
A1 A2 ....... An
Lanjutan :
di mana :
• R = Curah hujan rata-rata (mm)
• R1, R2, , Rn = Curah hujan stasiun 1, 2,
, n (mm)
• A1, A2, ..... , An = Luas bagian yang
dibatasi oleh isohyet-isohyet (Km2)
Soal :
• Selama tahun tertentu sebuah watershet mempunyai
luas 2500 km2 menerima presipitasi sebesar 1300 mm,
tingkat aliran rata - rata diukur disebuah sungai yang
berasal dari watershet tertentu adalah 30 m3/dt.
• Diminta :