Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM 5 dan 6

Mengubah Data Curah Hujan Titik Menjadi Data Curah Hujan Wilayah

Di susun oleh : Nelis Syafa’ah

NPM : 1713034017

Dosen pengampu : Drs. I Gede Sugiyanta, M.si.

Mata kuliah : meteorologi & klimatologi

UNIVERSITAS LAMPUNG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

BANDAR LAMPUNG

2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Hujan merupakan salah satu bagian dari proses siklus air. Dalam bahasa
ilmiah hujan disebut dengan istilah prestisipasi atau jatuhnya titik titik air
ke permukaan bumi.
Curah hujan di setiap permukaan bumi berbeda-beda.Untuk mengetahui
curah hujan di masing-masing wilayah maka setiap wilayah tertentu harus
memiliki beberapa titik-titik stasiun pengamatan yang menghitung curah
hujan.Untuk menghitung rata-rata curah hujan di wilayah tersebut kita
perlu menggabungkan data dari titik-titik stasiun pengamatan untuk
dihitung rata-ratanya dengan berbagai cara dan rumus yang telah ada .
Hasil dari penghitungan akan disajikan dalam bentuk data curah hujan
wilayah .
Menghitung data curah hujan disuatu wilayah sangatlah penting. Salah
satunya adalah untuk menyusun strategi dalam memanfaatkan air dan
mengendalikan banjir pada musim hujan.

B. Tujuan praktikum

Tujuan praktikum kali ini adalah untuk melatih kemampuan mahasiswa


dalam mengubah data Curah Hujan Titik menjadi data Curah Hujan
Wilayah menggunakan cara Aritmatik, cara theisen dan cara Isohyet.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Metode perhitungan curah hujan wilayah

Dalam mengubah data curah hujan titik menjadi data curah hujan
wilayah dapat menggunakan berbagai cara. Diantaranya adalah :

1. Cara Rerata Aljabar ( Aritmatik )


Cara yang paling sederhana adalah adalah dengan melakukan
perhitungan rata – rata arimatik (aljabar) dari rerata presipitasi yang
diperoleh dari seluruh alat penakar hujan yang digunakan. Cara ini
dianggap cukup memadai sepanjang digunakan di daerah yang
relative landai dengan variasi curah hujan yang tidak terlalu besar
serta penyebaran alat penakar hujan diusahakan seragam. Kedaan
seperti ini sering tidak dapat dijumpai sehingga perlu cara lain yang
lebih memadai.

Keterangan :
R = Curah hujan rerata tahunan ( mm )
n = Jumlah stasiun yang digunakan
R1 + R2 + R3 +Rn = Curah hujan rerata tahunan di tiap titik
pengamatan (mm)

2. Cara Poligon Theissen


Metode ini digunakan secara luas karena dapat memberikan data
memberikan data presipitasi yang lebih akurat, karena setiap bagian
wilayah tangkapan hujan diwakili secara proposional oleh suatu
alat penakar hujan. Dengan cara ini, pembuatan gambar polygon
dilakukan sekali saja, sementara perubahan data hujan per titik
dapat diproses secara cepat tanpa menghitung lagi luas per bagian
poligon.

Keterangan :
R = Curah hujan rerata tahunan (mm)
R1,R2,R3 = Curah hujan rerata tahunan di tiap titik pengamatan
(mm)
Rn = Jumlah titik pengamatan
A1,A2 = Luas wilayah yang dibatasi polygon
A = Luas daerah penelitian

Cara membuat garis polygon :


1. Hubungkan setiap titik dengan stasiun terdekat dengan garis
putus-putus hingga terbentuk segitiga
2. Setelah terbentuk bagi ½ setiap segitiga
3. Tarik garis tegak lurus hingga membuat titik temu
4. Di bagi menjadi area-area A1 harus bertemu R1 demikian
selanjutnya

3. Cara Garis Isohyet


Peta Isohyet digambarkan pada peta topografi berdasarkan data
curah hujan (interval 10 – 20 mm) pada titik pengamatan di dalam
dan sekitar daerah yang dimaksud. Luas bagian daerah antara dua
garis isohyets yang berdekatan diukur dengan planimeter. Harga
rata – rata dari garis – garis isohyets yang berdekatan yang
termasuk bagian – bagian daerah itu dapat dihitung. Curah hujan
daerah dihitung menurut persamaan seperti dibawah ini,

Keterangan :
R = Curah hujan rerata tahunan
A1, A2 = Luas bagian antar dua garis isohyets
R1, R2, Rn = Curah hujan rata – rata tahunan pada bagian A1,
A2, .., An

Cara ini adalah cara rasoinal yang terbaik jika garis – garis isohyets
dapat digambarkan dengan teliti. Akan tetapi jika titik – titik
pengamatan itu banyak sekali dan variasi curah hujan di daerah
bersangkutan besar, maka pada pembuatan peta isohyet ini akan
terdapat kesalahan – kesalahan si pembuat. Namun teknik
perhitungan curah hujan dengan menggunakan metode ini
menguntungkan karena memungkinkan dipertimbangkannya
bentuk bentang lahan dan tipe hujan yang terjadi, sehingga dapat
menunjukkan besarnya curah hujan total secara realistis

B. Pengukuran curah hujan titik menjadi curah hujan wilayah

Diketahui data curah hujan


NO Titik stasiun Curah hujan ( mm )
1 R1 125
2 R2 150
3 R3 325
4 R4 225
5 R5 300
6 R6 250
7 R7 175
8 R8 250

1. Cara aritmatik

R = 1/8 ( 125+150+325+225+300+250+175+250 )
= 1800 / 8
= 225 mm
Jadi berdasarkan rumus Aritmatik Curah Hujan Wilayahnya adalah
225 mm.

2. Cara poligon theissen

Cara perhitungan luas wilayah :


Diketahui Skala 1 : 20.000
1. A1 diketahui jumlah kotak 758 mm = 75.8 cm
75.8 x 20.000 = 1.516.000 cm
L = 15.16 km
2. A2 diketahui jumlah kotak 859 mm = 85.9 cm
85.9 x 20.000 = 1.718.000 cm
L = 17.18 km
3. A3 diketahui jumlah kotak 605 mm = 60.5cm
60.5 x 20.000 = 1.210.000 cm
L = 12.1 km
4. A4 diketahui jumlah kotak 1569 mm = 156.9cm
156.9 x 20.000 =3.138.000 cm
L = 31.38 km
5. A5 diketahui jumlah kotak 480 mm = 48 cm
48 x 20.000 = 960.000 cm
L = 9.6 km
6. A6 diketahui jumlah kotak 1650 mm = 165 cm
165 x 20.000 = 3.300.000 cm
L = 33 km
7. A7 diketahui jumlah kotak 1700 mm = 170 cm
170 x 20.000 = 3.400.000 cm
L = 34 km
8. A8 diketahui jumlah kotak 1782 mm = 178.2 cm
178.2 x 20.000 = 3.564.000 cm
L = 35.64 km

NO R CH (mm) A
Luas wilayah (km)
1 R1 125 A1 15.16
2 R2 150 A2 17.18
3 R3 325 A3 12.1
4 R4 225 A4 31.38
5 R5 300 A5 9.6
6 R6 250 A6 33
7 R7 175 A7 34
8 R8 250 A8 35.64
R = 15.16 ( 125 )+ 17.18 ( 150 )+ 12.1 ( 325 )+ 31.38 (225)+ 9.6 ( 300 )+
33 (250) + 34 ( 175 ) + 35.64 ( 250 ) /
15.16+17.18+12.1+31.38+9.6+33+34+35.64
= 1895+ 2557+3932.5+7060.5+2880+8250+5950+8910 / 188.06
= 41.455 / 188.06
= 220.45 mm
Jadi curah hujan wilayah yang diperoleh dari cara polygon theisen adalah
220.45 mm

3. Cara isohyet

1. A1 diketahui jumlah kotak 827 mm = 82.7 cm


82.7 x 20.000 = 1.654.000 cm
L = 16.54 km
2. A2 diketahui jumlah kotak 1060 mm = 106 cm
106 x 20.000 = 2.120.000 cm
L = 21.2 km
3. A3 diketahui jumlah kotak 575 mm = 57.5 cm
57.5 x 20.000 = 1.150.000 cm
L = 11.5 km
4. A4 diketahui jumlah kotak 1043 mm = 104.3 cm
104.3 x 20.000 =2.086.000 cm
L = 20.86 km
5. A5 diketahui jumlah kotak 746 mm = 74.6 cm
74.6 x 20.000 = 1.492.000 cm
L = 14.92 km
6. A6 diketahui jumlah kotak 3150 mm = 315 cm
315 x 20.000 = 6.300.000 cm
L = 63 km
7. A7 diketahui jumlah kotak 1479 mm = 147.9 cm
147.9 x 20.000 = 2.958.000 cm
L = 29.58 km
8. A8 diketahui jumlah kotak 3150 mm = 315 cm
315 x 20.000 = 63.00.000 cm
L = 63 km

NO R CH (mm) A
Luas wilayah (km)
1 R1 125 A1 16.54
2 R2 150 A2 21.2
3 R3 325 A3 11.5
4 R4 225 A4 20.86
5 R5 300 A5 14.92
6 R6 250 A6 63
7 R7 175 A7 29.58
8 R8 250 A8 63

R = 16.54 ( 125 )+ 21.2 ( 150 )+ 11.5 ( 325 )+ 20.86 (225)+ 14.92 ( 300 )+
63 (250) + 29.58 ( 175 ) + 63 ( 250 ) /
16.54+21.2+11.5+20.86+14.92+63+29.58+63
= 2067.5+ 3180+3737.5+4693.5+4476+15750+5176.5+15750 / 240.6
= 54831 / 240.6
= 228 mm
Jadi curah hujan wilayah yang diperoleh dari cara isohyet adalah 228
mm.
BAB III
KESIMPULAN

Curah hujan di setiap permukaan bumi berbeda-beda.Untuk mengetahui


curah hujan di masing-masing wilayah maka setiap wilayah tertentu harus
memiliki beberapa titik-titik stasiun pengamatan yang menghitung curah
hujan. Dalam menghitung curah hujan wilayah terdapat beberapa cara
seperti Arithmatic, polygon theisen dan Ishoyet. Berdasarkan hasil
penghitungan yang telah di lakukan dengan tiga cara tersebut maka
diperoleh sebagai hasil berikut :
a. Aritmatik
Dengan cara aritmatic di peroleh curah hujan wilayah yaitu 225 mm
b. Poligon theisen
Dengan cara polygon theisen di peroleh hasil curah hujan wilayah
yaitu 220,45 mm
c. Isohyets
Dengan cara isohyets diperoleh hasil curah hujan wilayah yaitu 228
mm

Jadi perhitungan curah hujan dengn ketiga cara tersebut bisa dikatakan
akurat karena hasil dari perhitungan, selisihnya tidak jauh berbeda.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?
q=perhitungan+curah+hujan+wilayah&ie=utf-8&oe=utf-
8&client=firefox-b-ab

Anda mungkin juga menyukai