Oleh :
(2123716579)
2023
BAB III
PEMBAHASAN
R = 1/3 (R1+R2+R3)
R = 1/3 (17,00+66,00+144,00)
R = 75,67
Perhitungan seleksi curah hujan rata-rata stasiun hujan Atambua, Umarese dan
stasiun Fatukmesak, diperoleh nilai curah hujan rata-rata pada bulan Januari I sebesar 75,67
mm, untuk perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada table 3.1
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI
NO TAHUN
I II I II I II I II I II I II
1 2000 75.67 204.00 170.00 223.67 132.67 61.67 80.67 10.67 1.33 0.00 0.00 0.00
2 2001 270.00 228.00 203.67 297.33 122.33 116.33 89.67 48.67 0.00 0.00 11.67 2.33
3 2002 160.67 152.67 244.33 187.33 116.33 108.00 59.67 52.00 0.00 4.67 6.33 1.00
4 2003 144.00 219.00 273.67 329.00 264.67 73.33 48.00 4.00 0.00 0.00 0.00 0.00
5 2004 279.00 324.00 230.33 275.33 349.67 126.33 102.00 11.33 29.67 14.67 0.00 13.00
6 2005 118.33 153.67 202.33 262.00 263.00 60.67 63.33 49.67 29.33 23.00 0.00 0.00
7 2006 199.67 173.67 342.00 314.00 129.67 99.00 42.33 24.33 0.00 0.00 21.33 0.00
8 2007 234.33 235.33 237.67 258.00 84.67 224.33 168.00 81.33 65.33 27.33 35.67 0.00
9 2008 246.33 352.00 254.00 127.33 82.00 150.67 107.67 119.00 17.67 13.67 11.67 40.67
10 2009 168.67 164.00 112.33 136.00 272.67 116.67 194.33 118.67 60.33 29.67 13.33 0.00
JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
I II I II I II I II I II I II
0.00 0.00 0.00 3.33 0.00 0.00 53.00 17.33 31.33 73.33 164.33 97.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 31.00 1.00 47.67 33.33 169.33 282.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 43.67 88.67 180.67 213.67
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 10.33 33.00 198.00 188.33
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 8.67 10.00 116.33 119.67 164.67 194.67
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 20.00 19.33 4.67 133.33 160.33 421.33
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 12.00 0.00 2.33 58.33 198.00 248.33
8.33 4.33 0.00 15.33 5.00 34.00 4.33 84.67 175.67 30.33 139.00 175.00
43.33 38.67 14.67 0.00 11.67 0.00 41.00 46.00 35.33 165.67 196.67 214.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 62.67 5.33 24.33 44.33 127.67 121.67
m
P= x 100(%)
n+1
Dengan :
n = jumlah data
Dengan demikian, debit andalan 80% adalah berdasarkan pada debit yang
mendekati atau sama dengan nilai probabilitas (P) 80%.Sedangkan untuk perhitungan R80
diambil data pada bulan januari periode 1.
1
Pr 1= x 100 ( % )=9 %
10+1
Cara yang sama juga dilakukan untuk data urutan selanjutnya (m=2 sampai m=10)
Contoh perhitungan untuk menemukan nilai interpolasi dari nilai R80 pada bulan januari I
dapat ditulis sebagai berikut :
= 1,4x = 158,62
= x = 123,47 mm/hri
Jadi, nilai curah hujan andalan (R80) pada bulan januari periode I adalah sebesar 123,47
mm/hari. Selanjutnya perhitungan nilai R80 dengan metode weishbull untuk periode lainnya
dapat dilihat pada tabel 3.2.
tabel 4.2 hasil perhitungan andalan (R 80) dan curah hujan efektif tanaman (Re)
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI
NO P%
I II I II I II I II I II I II
1 9% 279.00 352.00 342.00 329.00 349.67 224.33 194.33 119.00 65.33 29.67 35.67 40.67
2 18% 270.00 324.00 273.67 314.00 272.67 150.67 168.00 118.67 60.33 27.33 21.33 13.00
3 27% 246.33 235.33 254.00 297.33 264.67 126.33 107.67 81.33 29.67 23.00 13.33 2.33
4 36% 234.33 228.00 244.33 275.33 263.00 116.67 102.00 52.00 29.33 14.67 11.67 1.00
5 45% 199.67 219.00 237.67 262.00 132.67 116.33 89.67 49.67 17.67 13.67 11.67 0.00
6 55% 168.67 204.00 230.33 258.00 129.67 108.00 80.67 48.67 1.33 4.67 6.33 0.00
7 64% 160.67 173.67 203.67 223.67 122.33 99.00 63.33 24.33 0.00 0.00 0.00 0.00
8 73% 144.00 164.00 202.33 187.33 116.33 73.33 59.67 11.33 0.00 0.00 0.00 0.00
9 82% 118.33 153.67 170.00 136.00 84.67 61.67 48.00 10.67 0.00 0.00 0.00 0.00
10 91% 75.67 152.67 112.33 127.33 82.00 60.67 42.33 4.00 0.00 0.00 0.00 0.00
Re PADI (mm/hr) 5.76 7.27 8.24 6.83 4.25 2.99 2.35 0.50 0.00 0.00 0.00 0.00
Re BAWANG (mm/hr) 4.11556 5.191111 5.882222 4.875556 3.033333 2.133333 1.677778 0.36 0 0 0 0
R80 123.47 155.73 176.47 146.27 91.00 64.00 50.33 10.80 0.00 0.00 0.00 0.00
Curah hujan efektif adalah hujan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
tanaman. Hujan efektif harian adalah 70% dari 80% probabilitas untuk tanaman padi dan
50% dari 80% untuk tanaman palawija. Perhitungan nilai curah hujan efektif menggunakan
persamaan berikut:
Untuk contoh perhitungan diambil perhitungan curah hujan efektif pada bulan
januari periode I dari curah hujan andalan (R80) metode weishbull sabagai berikut :
Dari data-data tersebut dapat dilihat bagaimana kondisi curah hujan yang terjadi
pada lokasi penelitian, dimana curah hujan terbesar terjadi pada bulan desember periode II
tahun 2000 dengan curah hujan sebesar 421,33 mm. Kondisi terburuk terjadi pada bulan
juni periode II tahun 2003, disebabkan karena selama 10 talum terakhir hujan yang turun
sangat sedikit dengan rata-rata curah hujan pada periode tersebut hanya sebesar 1,00 mm
dan hanya terjadi hujan satu kali pada tahun 2000 bulan juni periode II yaitu sebesar 14,47
mm.
Data hujan yang ada kemudian digunakan untuk menghitung curah hujan andalan
(R80) dan curah hujan efektif (Re) pada tabel 3.2 setiap periode. Dari perhitungan ini
diperoleh nilai R80 terbesar terjadi pada bulan januari periode I yaitu sebesar 123,47 mm.
ΔΗ : 359
a : 0,21 ( konstanta )
b : 0,50 ( konstanta )
Lintang : 10° 08’ 19” LS
Bujur : 123° 40’ 02” BT
Data klimatologi yang dibutuhkan untuk perhitungan evapotranspirasi potensial
adalah sebagai berikut :
a. Temperatur (T)
b. Kelembaban Relatif (RH)
c. Kecepatan Angin (u)
d. Penyinaran Matahari (n)
Data yang digunakan merupakan data klimatologi 10 tahun terakhir, yaitu dari
tahun 2000-2009 (data terlampir).
I. DATA
Tjanuari = 27,53
Temperatur ( °C ) 27 28 27,53
Cara interpolasi
ea=35 , 7+ ( 2728−27
,53−27
) x ( 37 ,8−35 , 7)
= 36,82 mbar
2. Menghitung nilai ed
ed = ea x ( RH / 100 )
= 36,82 x ( 94,1 / 100 )
= 34.65 mbar
3. ea – ed = 36,82 - 34.65
= 2.17 mbar
Tabel 3.5. harga faktor (1 – W) karena pengaruh kecepatan angin yang berbeda
temperatur dan ketinggin yang berbeda
Temperatur °C = 27,53 ? ?
26 0.25 0.26
28 0.23 0.24
Cara interpolasi
Mencari nilai 1-W pada ketinggian 0
0 , 25+ ( 27 , 53−26 )∗(0 , 23−0 , 25)
1−W =
(27 , 53−26)
= 0.235 mm/hari
=0.245 mm/hri
Elevasi 1-W
0 0.235
20 ?
500 0.245
0 0.75 0.77 ?
Cara interpolasi
Nilai W pada ketinggian 0
0 ,75+ ( 27 ,53−26 )∗(0 , 75−0 ,77)
W=
(28−26)
= 0.765 mm/hari
= 0.755 mm/hari
Elevasi W
0 0.765
20 ?
500 0.755
= 0.765 mm/hri
08 19
¿ 10+( )+( )
60 100
¿ 10 , 14
8. Ra = hasil interpolasi berdasarkan tabel berikut :
tabel 3. 7. Besarnya radiasi (Ra) pada garis lintang yang berbeda
Ls januari
12 16,6
10 16,4
Cara interpolasi
=16,41 mm/hr
9. Perhitungan nilai (n) pada bulan Januari, persamaan parameter yang dibutuhkan adalah
penyinaran matahari (%). Perhitungan nilai (n) pada bulan Januari adalah sebagai
berikut:
n = n / 100 / 12,1
= 60,2 / 100 / 12,1
= 0,049
Sehingga nilai pada bulan Januari didapatkan nilai sebesar 0,049.
10. N = hasil interpolasi berdasarkan tabel berikut tabel 3.8 berkut dengan
cara interpolasi berdasarkan pada letak lintang.
Tabel 3.8. lama penyinaran metahari rata- rata maksimum (N) yang
mungkin terjadi untuk bulan dan garis lintang yang berbeda
Ls Juli N
15 11,3
10 11,6
10.139 ?
Cara interpolasi
Interpolasi untuk mencari nilai Ra pada garis lintang Ls = 10,14 dan dapat
menggunakan persamaan berikut:
11, 6+ ( 10,139−10 )∗( 11,3−11, 6 )
N=
( 15−10 )
= 11.59
Sehingga nilai pada bulan Januari didapatkan nilai sebesar 11,59
n/N = 0,049/11.59
= 0.004
12. Rs merupakan radiasi gelombang pendek yang dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut:
Rs = ( a+b * n/N) * Ra
13. Menghitung radiasi gelombang bersih (Rns) Perhitungan radiasi gelombang bersih (Rns) pada
bulan Januari. Persamaan yang digunakan pada persamaan berikut :
Rns = (1 – a ) Rs
= (1- 0,21 )* 3,480
= 2,749 mm/hri
parameter yang dibutuhkan adalah radiasi bersih gelombang pendek matahari (Rns)
dan Albedo atau persentase radiasi yang dipantulkan, untuk tanaman acuan pada rumus
penman modifikasi diambil α = 0,21, sedangkan didapatkan hasil perhitungan untuk
radiasi gelombang bersih (Rns) pada bulan Januari sebesar 2,749 mm/hr.
Cara interpolasi
Interpolasi untuk mencari nilai f(T) dengan suhu = 27,5°C. Dan dapat menggunakan
persamaaan sebagai berikut:
15 , 9+ ( 27 , 5−26 )∗(16 , 3−15 , 9)
f (T )=
(28−26)
= 16.21 mm/hri
15. Menghitung pengaruh tekanan uap f(ed)
Parameter yang
dibutuhkan adalah
tekanan uap actual
(ed), Hasil
interpolasi berdasarkan tabel berikut :
Tabel 3.10. pengaruh tekanan uap jenuh (ed) pada radiasi gelombang panjang (Rn1)
ed (mbar) 32 34 34.648
Cara interpolasi
Interpolasi untuk mencari nilai f(ed) dengan nilai ed = 34,648 mbar.dan dapat
menggunakan persamaan berikut :
0 , 09+ ( 34,648−32 )∗( 0 , 08−0 ,09 )
f ( ed )=
( 34−32 )
= 0.077 mm/hari
f ( )
n
N
=
0 , 10+ ( 0,004−0 , 00 )∗( 0 , 15−0 , 10 )
( 0 , 05−0 , 00 )
= 0,104 m/hri
17. Menghitung radiasi bersih gelombang panjang (Rn1)
parameter yang dibutuhkan adalah parameter pengaruh temperature f(T), tekanan uap
f(ed) dan persentase penyinaran matahari f(n/N). Nilai Rn1 dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut :
Rn1 = f(T) x f(ed) x f(n/N)
= 16,21 x 0.077 x 0,104
= 0,129 mm/hari
18. Menghitung radiasi bersih (Rn)
parameter yang dibutuhkan adalah radiasi gelombang bersih (Rns) dan radiasi bersih
gelombang panjang (Rn1). Nilai Rn daoat dihitung dengan persamaan berikut :
Rn = Rns-Rn1
= 2,749 – 0,129
= 2,62 mm/hari
19. Menghitung kecepatan angin Rata-rata (Ud) dalam m/s
Ud = (U x 1,852 x 1000) / 3600
= 3,550
20. Menghitung perkiraan musim (C) bulan Januari, hasil interpolasi berdasarkan tabel
berikut :
Tabel 3.12 faktor perkiraan C pada persamaan penman
Menghitung nilai C dapata menggunakan persamaan penman
Diketaui : Rh max = 90%
Uday/Unaight = 1,0
Rs = 3,480
RH MAX = 90%
RS 3 6
Uday Uday/Unaihgt=1.0
0 1,02 1,06
3 0,89 0.98
Cara interpolasi
a. Interpilasi nilai c untuk Uday 0 m/s
( 3,480−3 )
¿ x ( 1 , 06−1 , 02 ) +1 , 02
(3−0 )
¿ 1,026
b. Interpolasi nilai c utuk Uday 3 m/s
( 3,480−3 )
¿ x ( 0 , 98−0 , 89 ) +0 , 89
(3−0 )
= 0,904
c. Interpolasi nilai c
(0−0)
c= x ( 0,904−1,026 ) +1,026
(3−0)
= 1,026
IV. Evapotranspirasi potensial
21. Perhitungan eapotranspirasi potensial (et0)
Parameter yang dibutuhkan adalah nilai (c), nilai (W), nilai (Rn), nilai (1-w),
nilai (ea-ed) dan f(U) maka akan mendapatkan nilai evapotranspirasi potensial (ET)
dalam mm/hr. dapat dihitung dengan persemaan berikut:
Et0 = c{W x Rn + (1-W) x f(u) x (ea-ed)}
= 1,026*{0,765 x 2,62+(1-1,026) x 0.235 x ( 2.17 ) }
= 1.71 mm/ hari
Jadi besarnya nilai et0 pada bulan januari sebesar 1,71 mm/hari
Untuk hasil perhitungan ini evepotranspirasi potensial secara keseluruhan dapat dilihat
pada tabel 3.13 berikut :
tabel 3.13. PERHITUNGAN EVAPOTRANSPIRASI DENGAN METODE PENMAN
NO URAIAN KETERANGAN SATUAN JAN FEB MARET APRIL MEI JUN JUL AUG SEP OKT NOV DES
I DATA
1 Temperature (T) (Data) c 27.53 27.11 26.90 27.46 27.39 26.24 25.78 26.01 27.14 28.63 29.18 28.21
2 Kecepatan Angin (U) (Data) Km/hour 7.59 7.04 5.74 7.22 10.37 12.41 13.44 13.13 11.41 9.80 8.31 6.66
3 Kelembaban Relatif (RH) (Data) % 94.1 94.6 95.3 86.3 79.3 77.9 74.1 71.8 74.1 75.4 82.1 91.3
4 Kelemb. Relatif Maks (RH maks) (Data) %
5 Peyinaran Matahari (n) (Data) % 60 54 66 83 87 89 91 93 93 91 83 63
ll KOREKSI DATA
6 T = ( T - 0.006 . H) C 25.38 27.11 26.90 27.46 27.39 26.24 25.78 26.01 27.14 28.63 29.18 28.21
7 n = ( n - 0.010 . H) % 56.61 54.3 65.5 82.9 87.2 88.9 90.78709677 93.3483871 92.75333333 90.658065 83.19 63.09355
8 ea ( Tabel ) mbar 36.82 33.83 35.49 15.99 26.24 14.24 35.24 31.72 33.90 39.24 38.21 36.14
9 ed= ea x RH/100 (8)x(3)/100 mbar 34.65 32.00 33.82 13.80 20.81 11.09 26.11 22.77 25.14 29.60 31.38 32.98
10 (ea-ed) (8)-(9) mbar 2.17 1.83 1.67 2.19 5.43 3.15 9.13 8.95 8.77 9.65 6.84 3.16
11 f (u) = 0.27 .( 1+U/100) 0.27.(1+(2)/100) Km/hr 0.275 0.275 0.275 0.275 0.275 0.275 0.275 0.275 0.275 0.275 0.275 0.275
12 (1-W) Tabel 0.235 0.239 0.241 0.236 0.237 0.248 0.253 0.250 0.239 0.227 0.224 0.228
13 W Tabel 0.765 0.761 0.759 0.764 0.764 0.752 0.747 0.750 0.761 0.773 0.776 0.771
14 Ra Tabel mm/hr 16.41 16.31 15.49 14.19 12.78 11.97 12.29 13.42 18.47 15.89 16.24 16.26
15 n n/100/12,1 0.047 0.045 0.054 0.069 0.072 0.073 0.075 0.077 0.077 0.075 0.069 0.052
16 N Tabel 11.59 11.794 12.00 12.31 12.61 12.72 11.64 12.41 12.10 11.83 11.59 11.49
17 n/N (15)/(16) 0.004 0.004 0.005 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006 0.006 0.005
18 Rs = (a+b n/N) Ra mm/hr 3.480 3.455 3.288 3.019 2.720 2.549 2.620 2.859 3.938 3.388 3.459 3.452
19 Rns = (1-a)Rs mm/hr 2.749 2.730 2.598 2.385 2.149 2.014 2.070 2.259 3.111 2.676 2.733 2.727
20 f(T) Tabel 16.21 16.12 16.08 16.19 16.18 15.95 15.84 15.90 16.13 16.43 16.54 16.34
21 f(ed) Tabel 0.08 0.09 0.08 0.18 0.14 0.19 0.12 0.13 0.12 0.10 0.09 0.11
22 f(n/N) Tabel 0.104 0.113 0.095 0.124 0.086 0.135 0.076 0.145 0.066 0.155 0.056 0.164
23 Rn1 = f(T)*f(ed)*f(n/N) (20)*(21)*(22) mm/hr 0.129 0.164 0.123 0.365 0.189 0.418 0.145 0.291 0.128 0.260 0.086 0.291
24 Rn = Rns-Rn1 (19)-(23) mm/hr 2.620 2.566 2.475 2.020 1.960 1.596 1.925 1.968 2.983 2.417 2.646 2.436
25 Kecepatan angin rata* (Ud) m/dtk 0.088 0.081 0.066 0.084 0.120 0.144 0.156 0.152 0.132 0.113 0.096 0.077
26 Faktor perkiraan kondisi musim © 0.78 0.78 0.78 0.78 0.78 0.78 0.78 0.78 0.78 0.78 0.78 0.78
IV EVAPOTRANSPIRASI POTENSIAL
𝑀 = 𝐸𝑜 + 𝑃
𝑀 = 2,23 + 2.00 = 4,23 𝑚𝑚/ℎ𝑟
3. Jangka waktu penyiapan lahan
𝑇 = 45 ℎ𝑎𝑟𝑖
4. Air yang dibutuhkan untuk penjenuhan ditambah dengan 50 mm
𝑆 = 250 + 50 𝑚𝑚 = 300 𝑚𝑚
5. Konstanta
𝐾 = 𝑀. 𝑇/𝑆
𝐾 = 4,23 𝑥 45 / 300 = 0.58
6. Kebutuhan air irigasi untuk penyiapan lahan
k
M xe
IR= k
e −1
4 , 23 X 1 ,79
¿ =9 ,58 mm/hari
1 , 79−1
Tabel 3.14 Rekapitulasi Perhitungan Air untuk Penyiapan Lahan
BULAN ET0 Etc P M k e^k LP S T
JAN 1.71 1.88 2.00 3.88 0.58 1.79 8.79 300 45
PEB 1.65 1.81 2.00 3.81 0.57 1.77 8.75 300 45
M ARET 1.58 1.74 2.00 3.74 0.56 1.75 8.71 300 45
APRIL 1.35 1.48 2.00 3.48 0.52 1.69 8.56 300 45
M EI 1.53 1.68 2.00 3.68 0.55 1.74 8.67 300 45
JUN 1.16 1.27 2.00 3.27 0.49 1.63 8.44 300 45
JUL 1.76 1.94 2.00 3.94 0.59 1.81 8.83 300 45
AGUS 1.77 1.95 2.00 3.95 0.59 1.81 8.84 300 45
SPE 2.35 2.59 2.00 4.59 0.69 1.99 9.22 300 45
OKT 2.07 2.27 2.00 4.27 0.64 1.90 9.03 300 45
NOP 2.03 2.23 2.00 4.23 0.63 1.89 9.00 300 45
DES 1.67 1.83 2.00 3.83 0.57 1.78 8.77 300 45
Sumber : Hasil Perhitungan
2. Koefisien tanaman :
C1 LP 1.1 1.1 1.05 1.05 0.95 0 LP 1.1 1.1 1.05 1.05 0.95 0 0.5 0.51 0.7 0.9 0.95 0
C2 LP LP 1.1 1.1 1.05 1.05 0.95 0 LP LP 1.1 1.1 1.05 1.05 0.95 0 0.5 0.51 0.7 0.9 0.95 0
C3 LP LP LP 1.1 1.1 1.05 1.05 0.95 0 LP LP LP 1.1 1.1 1.05 1.05 0.95 0 0.5 0.51 0.7 0.9 0.95 0
C (rata-rata) LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.32 0 LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.48 0.34 0.57 0.70 0.85 0.62 0.32 0.00
Sumber : Hasil Perhitungan
9. Efisiensi Irigasi
Merupakan besarnya kehilangan air pada saluran primer (80%), saluran sekunder
(90%), dan saluran tersier (90%).
𝐸𝐼 = 80% 𝑥 90% 𝑥 90% = 65%
2. Koefisien tanaman :
C1 LP 1.1 1.1 1.05 1.05 0.95 0 LP 1.1 1.1 1.05 1.05 0.95 0 0.5 0.51 0.7 0.9 0.95 0
C2 LP LP 1.1 1.1 1.05 1.05 0.95 0 LP LP 1.1 1.1 1.05 1.05 0.95 0 0.5 0.51 0.7 0.9 0.95 0
C3 LP LP LP 1.1 1.1 1.05 1.05 0.95 0 LP LP LP 1.1 1.1 1.05 1.05 0.95 0 0.5 0.51 0.7 0.9 0.95 0
C (rata-rata) LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.32 0 LP LP LP 1.08 1.07 1.02 0.67 0.48 0.34 0.57 0.70 0.85 0.62 0.32 0.00
3. Evapotranspirasi (Eto) mm/hr 2.03 1.67 1.67 1.71 1.71 1.65 1.65 1.58 1.58 1.35 1.35 1.53 1.53 1.16 1.16 1.76 1.76 1.77 1.77 2.35 2.35 2.07 2.07 2.03
4. Perkolasi mm/hr 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
5. Penggunaan Konsumtif (ETc) mm/hr 9.00 8.77 8.77 1.85 1.82 1.67 1.10 0.50 0.00 8.56 8.56 8.67 1.65 1.23 1.17 1.17 0.85 0.60 1.00 1.65 1.99 1.27 0.65 0.00
6. Penggantian lapisan air mm/hr
WLR1 3.3 3.3 3.3 3.3
WLR2 3.3 3.3 3.3 3.3
WLR3 3.3 3.3 3.3 3.3
WLR (rata-rata) 1.1 1.1 2.2 1.1 1.1 1.1 1.1 2.2 1.1 1.1
7. Total kebutuhan air 11.00 10.77 10.77 3.85 4.92 4.77 5.30 3.60 3.10 10.56 10.56 10.67 3.65 4.33 4.27 5.37 3.95 3.70 3.00 3.65 3.99 3.27 2.65 2.00
8. Hujan Efektif (Re) mm/hr 1.5 6.7 6.2 5.8 7.3 8.2 6.8 4.2 3.0 2.3 0.5 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.2
9. Kebutuhan Air Bersih (NFR) mm/hr 9.46 4.08 4.59 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.11 8.21 10.06 10.67 3.65 4.33 4.27 5.37 3.95 3.70 3.00 3.65 3.99 3.24 2.65 1.81
10. Kebutuhan Air Irigasi (NFr) l/dt/ha 1.67 0.72 0.81 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.02 1.45 1.78 1.89 0.65 0.77 0.76 0.95 0.70 0.65 0.53 0.65 0.71 0.57 0.47 0.32
11. Efisiensi Irigasi € 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65 0.65
12. Kebutuhan Air Irigasi diintake l/dt/ha 2.58 1.11 1.25 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.03 2.24 2.74 2.91 0.99 1.18 1.16 1.46 1.08 1.01 0.82 0.99 1.09 0.88 0.72 0.49
Menuju ke sungai A
Menuju ke sungai B
Permukiman
petak sawah sungai
bendungan jalan
sal. primer kontur
sal. sekunder
sal. tersier
B. bagi scala 1:25000
B. sadap
B. bagi sadap
3.4.1 Perhitungan Q rencana petak dan saluran
a) Perhitungan Q petak
Perhitungan petak KM 1
Rumus : Q=NFR x A
Q = 1.21 x 96.1746
Q = 116.37 L/dt
Dimana : Q = Debit Petak (L/dt)
b) Perhitungan Q saluran
• Perhitungan Saluran Tersier ST ATB 5
NFR x A
Rumus : Q=
EI
1.21 x 79 , 76
Q=
0 , 80
Q=¿290.14 L/dt
Q=¿290.14 / 1000
Q=0 ,29 m 3
1.21 x 646 , 58
Q=
0.72
Q=2, 61 m3
Dimana : pada saluran sekunder EI dipakai Eifisien Saluran yaitu 0.72 karena
Efisiensi saluran yang di pakai yaitu (Efisiensi saluran Tersier x Efisiensi saluran
sekunder ), EI = 0.80 x 0.90 = 0.72
• Perhitungan Saluran Primer SP
NFR x A
Rumus : Q=
EI
Q=3 , 43 m3
Dimana : pada saluran sekunder EI dipakai Eifisien Saluran yaitu 0.65 karena
Efisiensi saluran yang di pakai yaitu (Efisiensi saluran Primer x Efisiensi saluran
sekunder x Efisiensi Tersier ), EI = 0.90 x 0.90 x 0.80 = 0.65
Berikut adalah skema dari perhitungan Q petak dan Q saluran sebagai berikut :
B S2
B BS 3
B BS 2
79.1300
B S4 ss. KM 1
A: 649.9593
Q: 925.236847
B S3
Perhitungan :
• Luas Penampang basah
A=(B+m . h)h
A=( 2+1.0 , 96 ) 0 , 96
A=1.92m 2
• Luas keliling basah
P=B+2.0 , 96 ¿ 2+1)0.20
P=2+ 2.0 ,96 ¿2+1)0.20
P=¿ 2,92 m
• Jari-jari Hidrolis
A
R=
P
1.92
R=
2.92
R=0.66 m
• Debit Saluran
Q=V . A
Q=0.50 x 1.92
Untuk hasil perhitungan dimensi saluran dapat dilihat di table berikut :
Tabel perhitungan Dimensi saluran
Dimensi Saluran Irigasi berbentuk Trapesium
Dimensi Saluran SP
Diketahui :
Q = 3.336 m³/dtk
m= 1.5
V= 0.60 m/dtk
K= 40 (dari tabel)
b= 3 m (direncanakan)
Triall & error
Luas
Tinggi Kecepata Jari-jari
Penampa Keliling Debit saluran
muka air n Aliran Hidrolik
ng Basah basah (P) (Q)
(h) (V) (R)
(A)
SALURAN SEKUNDER
Luas Areal Debit B H A P R = (A / P) V (Q / A ) V lap ( STICK ) w
N o N ama Saluran K I n m CEK Bill. Froud Jenis Aliran Ket
Ha lt / dt m 3/ dt m m m m m m / det ( m / dt ) m
1 SP 742.76 3335.53 3.336 3.00 1.31 5.56 6.92 0.80 40 0.60 0.0002 0.0308 0.51 0.03 1.5 10.338 0.238 SUB KRITIS AM AN
2 SS. KM 1 646.58 2613.272 2.613 2.50 1.50 4.75 5.50 0.86 40 0.55 0.0002 0.0307 0.55 0.03 1 9.580 0.222 SUB KRITIS AM AN
3 SS.KM 2 561.37 73.084 0.073 2.50 1.27 4.13 5.05 0.82 40 0.02 0.0001 0.0281 0.50 0.03 1 8.318 0.007 SUB KRITIS AM AN
4 SS. ATB 1 405.74 1639.870 1.640 2.50 0.69 2.98 3.89 0.77 40 0.55 0.0001 0.0255 0.37 0.03 1 6.012 0.243 SUB KRITIS AM AN
5 SS. ATB 3 163.84 662.198 0.662 0.50 1.47 1.47 2.47 0.60 35 0.45 0.0001 0.0144 0.54 0.03 1 2.965 0.230 SUB KRITIS AM AN
SALURAN tersier
Luas Areal Debit B H A P R = ( A / P) V (Q / A ) V lap ( STICK ) w
N o N ama Saluran K I n m CEK Bill. Froud Jenis Aliran Ket
Ha lt / dt m 3/ dt m m m m m m / det ( m / dt ) m
1 ST . KM 3 90.23 73.084 0.073 0.20 0.30 0.29 0.81 0.36 35 0.25 0.0000 0.0030 0.25 0.03 1 0.590 0.176 SUB KRITIS AM AN
2 ST .ATB 2 85.22 69.026 0.069 0.20 0.28 0.28 0.75 0.37 35 0.25 0.0000 0.0031 0.24 0.03 1 0.558 0.177 SUB KRITIS AM AN
3 ST.ATB 4 81.91 66.349 0.066 0.10 0.22 0.15 0.53 0.28 35 0.45 0.0000 0.0043 0.21 0.03 1 0.297 0.364 SUB KRITIS AM AN
4 ST.ATB 5 79.76 290.142 0.290 0.50 0.68 0.97 1.87 0.52 35 0.30 0.0000 0.0067 0.37 0.03 1 1.952 0.166 SUB KRITIS AM AN
50
131 51
127 50
150
300 250 250
SS ATB 1 SS ATB 3 ST KM 3
100 100
54
37
25
100
83
250 50 20
30
147
21
28
20 10
150
22
65