Arsitektur/Schematic Design
MODUL 3 LSP 2020-2021
OBJEKTIF
Melaksanakan Koordinasi dengan Pihak Terkait
Membuat Bentuk Rancangan Awal
Menyusun Laporan Prarancangan
Melaksanakan Koordinasi dengan Pihak Terkait
Koordinasi berarti mengikat, mempersatukan, dan menyelaraskan semua aktivitas dan usaha.
Sifat mengikat dari fungsi koordinasi membuat fungsi lainnya tidak dapat berjalan tanpa ada koordinasi,
apalagi menghubungkan dengan fungsi manajemen yang lainnya.
Inti dari fungsi koordinasi adalah komunikasi.
Mengapa komunikasi yang menjadi inti dari fungsi koordinasi? Karena dengan komunikasi, semua orang
mampu melakukan hubungan dengan orang lain, bidang pemasaran bisa berkoordinasi dengan bidang
keuangan, dan bidang sumber daya manusia bisa berkoordinasi dengan pemimpin organisasi
Pengertian dan pentingnya koordinasi menurut para ahli:
1. G.R Terry: Koordinasi adalah suatu usaha yang sinkron dan teratur untuk menyediakan jumlah dan waktu yang
tepat dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran
yng telah ditentukan.
2. E.F.L Brech: Koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan
pekerjaan yang cocok kepada masing-masing dan menjaga agar kegiatan tersebut dilaksanakan dengan keselarasan
yang semestinya di antara para anggota itu sendiri.
3. M.c Farland: Koordinasi adalah suatu proses dimana pimpinan mengembangkan pola usaha kelompok secara
teratur di antara bawahannya dan menjamin kesatuan tindakan di dalam mencapai tujuan bersama.
4. Dr. Awaluddin Djamin M.P.A: Koordinasi adalah suatu usaha kerja sama antara badan, instansi, unit dalam
pelaksanaan tugas-tugas tertentu sehingga terdapat saling mengisi, membantu dan melengkapi.
5. Drs. H Malayu S.P Hasibuan: Koordinasi adalah kegiatan mengarahkan, mengintegrasikan, dan
mengkoordinasikan unsur-unsur manajemen dan pekerjaan-pekerjaan para bawahan dalam
mencapai tujuan oganisasi.
6. Handoko: Koordinasi adalah proses pengintegrasian tujuan-tujuan kegiatan-kegiatan pada
satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi secara efisien.
Jadwal koordinasi dengan pihak terkait disusun sesuai dengan
kebutuhan
(1) Membangkitkan kesadaran pada setiap orang dan setiap manajer bahwa kedudukan, fungsi dan pekerjaannya
berkaitan dengan kedudukan, fungsi, dan pekerjaan pihak lainnya sehingga merasa bahwa kedudukan, fungsi
dan pekerjaannya tidak lepas dari yang lain.
(2) Memelihara dan mengembangkan saling pengertian di antara para pejabat di dalam organisasi sehingga dapat
menumbuhkan kesadaran bahwa dirinya memerlukan bantuan pihak lain dan sebaliknya dirinya memerlukan
bantuan pihak lain sehingga timbul semangat kerja sama dalam pelaksanaan tugas masing-masing.
(3) Memelihara dan mengembangkan semangat persatuan pada setiap orang karena tugas dirinya dan tugas pihak
lain di dalam organisasi merupakan bagian-bagian dari tugas yang lebih besar sehingga setiap tugas berkaitan
erat dan pelaksanaannya perlu saling mendukung.
Bahan rapat koordinasi dengan pihak terkait disiapkan sesuai
dengan materi koordinasi
1. Pemberi Tugas/Pemilik/Owner
2. Konsultan Perencana
3. Konsultan Pengawas
4. Kontraktor Pelaksana
Sistem Hubungan Kerja Pelaksana Proyek
Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetika, dan berbagai macam aspek lainnya dengan
sumber data yang didapatkan dari riset, pemikiran, brainstorming, maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya.
Akhir-akhir ini, proses (secara umum) juga dianggap sebagai produk dari desain, sehingga muncul
istilah "perancangan proses".
Arsitek dalam pekerjaan perencanaan dan perancangan Arsitektur akan dilaksanakan dalam tahapan pekerjaan
sebagai berikut:
Pekerjaan Tahap ke 1 : Tahap Konsep Rancangan
Pekerjaan Tahap ke 2 : Tahap Pra Rancangan / Skematik Desain
Pekerjaan Tahap ke 3 : Tahap Pengembangan Rancangan
Pekerjaan Tahap ke 4 : Tahap Pembuatan Gambar Kerja
Pekerjaan Tahap ke 5 : Tahap Proses Pengadaan Pelaksanaan Konstruksi
Pekerjaan Tahap ke 6 : Tahap Pengawasan Berkala.
Sasaran tahap ini adalah untuk:
Membantu pengguna jasa dalam memperoleh pengertian yang tepat atas program dan
konsep rancangan yang telah dirumuskan arsitek.
Mendapatkan pola dan gubahan bentuk rancangan yang tepat, waktu pembangunan yang
paling singkat, serta biaya yang paling ekonomis.
Memperoleh kesesuaian pengertian yang lebih tepat atas konsep rancangan serta
pengaruhnya terhadap kelayakan lingkungan.
Menunjukkan keselarasan dan keterpaduan konsep rancangan terhadap ketentuan
Rencana Tata Kota dalam rangka perizinan.
Didalam Proses skematik desain biasanya berisi tentang
Analisis Site
Tahap Analisis Site harus menangani pemilihan konsep Kamu. Ini
mencakup topik "relevan" seperti:
topografi, iklim, jalan matahari, angin, view (ke dan dari), akses,
bangunan, dll
Karakteristik fisik: ukuran, konfigurasi, topografi, geoteknik, dll
Iklim: angin, orientasi matahari, suhu, kelembaban, curah hujan,
dll
Faktor Lingkungan: view, vegetasi yang ada, drainase, dll
Akses penggunaan lahan yang berdekatan dan faktor site lainnya
Analisis Program
Fungsi dinyatakan sebagai nama
kamar atau ruang. Mereka juga
diidentifikasi sebagai daerah yang
dibutuhkan untuk mengakomodasi
fungsi tersebut. Mereka kemudian
diterjemahkan ke dalam bentuk
untuk membantu kita
membandingkan secara visual
ukuran satu sama lain.
Desain skematik juga akan semakin
mengintegrasikan konsep desain
dengan pengaruh bangunan terhadap
kelayakan lingkungannya, serta
menunjukkan keselarasan dan
keterpaduan konsep desain terhadap
ketentuan Rencana Tata Kota agar
mendapat perizinan pembangunan.