HUBUNGAN KERJA
OLEH :
DRS. HASAN BASRI
WIDYAISWARA BADP PROPINSI RIAU
KOORDINASI DAN HUBUNGAN
KERJA
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti pelajaran ini peserta memiliki pemahaman tentang
pentingnya koordinasi dan hubungan kerja dalam pelaksanaan tugas
mengaplikasikan prinsip dan teknik organisasi dan hubungan kerja dengan
baik dan benar dalam satu jejaring yang melembaga.
TUJUAN INSTRUSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta mampu mamahami :
a. Pengertian koordinasi dan hubungan kerja
b. Prinsip koordinasi dan hubungan kerja
c. Jenis-jenis koordinasi
d. Teknik koordinasi dan hubungan kerja
e. Teknik kmunikasi dalam koordinasi dan hubungan kerja
f. Teknik koordinasi dan hubungan kerja dalam pelaksanaan tugas di unit
kerja masing-masing
POKOK BAHASAN
a. Pengertian koordinasi dan hubungan kerja
b. Prinsip koordinasi dan hubungan kerja
c. Jenis-jenis koordinasi dan hubungan kerja
d. Teknik koordinasi dan hubungan kerja
e. Teknik komunikasi dalam koordinasi dan
hubungan kerja
f. Teknik koordinasi dan hubungan kerja dalam
pelaksanaan tugas di unit kerja masing-masing
PENGERTIAN KOORDINASI
Beberapa pengertian/definisi tentang koordinasi :
Menurut Drs. Endar ma’moeri :
Koordinasi adalah usaha menyatukan kegiatan dari satuan-satuan (unit-
unit) organisasi, sehingga organisasi bergerak sebagai suatu kesatuan yang
bulat guna melaksanakan seluruh tugas organisasi untuk mencapai
tujuannya.
LAN dalam buku Sistem Administrasi Negara (1990) :
Koordinasi pada hakekatnya merupakan upaya memadaukan
(mengintegrasikan), menyerasikan dan menyelaraskan (sinkronisasi)
berbagai kepentingan dan kegiatan yang saling berkaitan beserta segenap
gerak langkah dan waktunya dalam rangka pendapaian tujuan dan sasaran
bersama.
Kamus besar bahasa indonesia :
Koordinasi adalah mengatur sesuatu organisasi dan cabang-cabangnya,
sehingga peraturan-peraturan dan tindakan-tindakan yang akan
dilaksanakan tidak saling bertentangan atau simpang siur.
PENGERTIAN HUBUNGAN
KERJA
1. Keterkaitan antara satu pihak (orang/unit kerja)
dengan pihak lain dalam satu organisasi atau
organisasi/pihak lainnya yang terkait untuk
mencapai tujuan bersama
2. Hubungan yang bersifat organisatoris yang
ditujukan kepada terlaksananya tugas pokok,
fungsi, wewenang dam tanggung jawab unit
kerja yang saling mendukung ke arah yang
sama yaitu tercapainya tujuan
organisasi/instansi.
BENTUK-BENTUK KOORDINASI
DALAM ORGANISASI
1. Koordinasi dari bawah ke atas (bottom up –
Coordination)
Koordinsi harus memperhatikan aspirasi dari bawah
supaya koordinasi dapat dilaksanakan secara optimal,
jelas dan trasnparan.
2. Forum koordinasi
Forum koordinasi biasanya dapat berupa atau
berwujud pertemuan atau rapat-rapat koordinasi yang
merupakan salah satu bentuk koordinasi
1. Koordinasi fungsional
Antara dua atau lebih instansi yang
mempunyai program yang berkaitan erat
2. Koordinasi instansional
Terhadap beberapa instansi yang menangani
satu urusan tertentu yang bersangkutan
3. Koordinasi teritorial
Terhadap dua atau lebih wilayah dengan
program tertentu
TINGKATAN KOORDINASI
1. Koordinasi tingka pusat
1.1. Sidang kabinet adalah suatu koordinasi yang di
pimpin langsung oleh presiden
- Sidang kabinet paripurna yaitu sidang kabinet
lengkap
- Sidang kabinet terbatas yaitu sidang kabinet yang
dihadiri oleh menteri-menteri tertentu sesuai
dengan bidang yang dibahas.
1.2. Rapat-rapat menteri koordinator
- Rapat koordinasi bidang polkam
- Rapat koordinasi bidang ekuin
- Rapat koordinasi bidang kesra
1.3. Koordinasi antar departemen/instansi tingkat pusat
2. Koordinasi tingkat daerah
2.1. Koordinasi gubernur terhadap
bupati/walikota, koordinasi
bupati/walikota terhadap camat,
koordinasi camat terhadap
lurah/kepala desa
2.2. Koordinasi antar daerah/wilayah
(regiaonal)
PRASYARAT TERWUJUDNYA
KOORDINASI
1. Adanya kesadaran dan kesediaan sukarela (prinsip : take dan give)
2. Adanya kemauan untuk saling bekerjasama
3. Adanya wewenang
4. Adanya tujuan yang disepakati/diingini bersama
FAKTOR DOMINAN
Kerjasama
Karena prinsip :
1. Adanya pembagian tugas habis
2. Adanya fungsionalisasi
CIRI-CIRI KOORDINASI
1. Suatu usaha bersama
2. Adanya koordinator
3. Adanya kesatuan tindakan
4. Tujuan bersama
5. Proses terus menerus
HAMBATAN PELAKSANAAN
KOORDINASI
Hambatan pelaksanaan koordinasi yang sering
dijumpai adalah
1. Pejabat menyadari bahwa tugas yang
kurang
TUJUAN KOMUNIKASI
Sumber Penerima
Memberi info Memahami info
Mendidik Mempelajari
Menghibur Menikmati
Menganjurkan suatu Menerima
tindakan
Keefektifan komunikasi
Kompetensi komunikator
Performance komunikator
Peran/kedudukan sosial komunikator
Kredibilitas komunikator
Menggunakan teknik human behavior
Dll
Hambatan komunikasi :
Gangguan psikologis
(Rasa takut, gugup, lelah, dsb)
Blocking
Gangguan fisik
(Suara, suhu, konstruksi) sehingga memperlancar pikiran yang terlibat
komunikasi
Bentuk komunikasi :
Komunikasi langsung
Komunikasi yang dilakukan secara langsung dengan pihak penerima pesan
tanpa melalui saluran media masa
Komunikasi melalui media
yang dilakukan dengan sejumlah orang melalui media massa
SIFAT KOMUNIKASI HARUS :
Sederhana
Tepat waktu
Lengkap
Jelas
Media yang tepat
Mudah dimengerti
Tepat alamat
CIRI-CIRI HUBUNGAN KERJA
YANG BAIK
Antar karyawan :
Tidak terdapat konflik antar karyawan
Semua bersemangat dan bergairah dalam
mengerjakan tugas
Satu unit kerja berupaya memberikan hasil
terbaik bagi proses berikutnya oleh unit kerja
lain
Setiap masalah dapat diselesaikan secara
kekeluargaan
Suasana kerja penuh keakraban
Saling percaya dan menghargai.
Antar karyawan – Atasan :
1. Para karyawan menghormati dan menghargai
kepemimpinan atasan
2. Atasan dipandang sebagai rekan sekerja yang
seluruh kebijakannya perlu didukung bukan
majikan yang menakutkan
3. Perhatian yang besar dari atasan terhadap
masalah bawahan dalam mencari pemecahan
4. Ada usaha atasan untuk memperlihatkan
sikap/keteladanan kerja
5. Para bawahan merasa termotivasi untuk bekerja
optimal karena adanya “Reward” atas prestasi
6. Terdapat peningkatan kinerja organisasi/unit kerja
dari waktu-kewaktu.