Anda di halaman 1dari 24

SISTEM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

OLEH :
MUCHLISIN, SP. MH.
WIDYAISWARA BKD PROPINSI RIAU
PENDAHULUAN
A. DISKRIPSI SINGKAT
Mata diklat sistem penyelenggaraan pemerintahan negara RI
membahas pengertian sistem penyelenggaraan
pemerintahan RI, asas-asas pemerintahan negara RI (tujuh
kunci pokok), asas-asas umum penyelenggaraan negara
yang bersih dan bebas dari KKN, lembaga-lembaga
pemerintahan RI, hubungan presiden dengan lembaga-
lembaga negara lain dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan negara, dan proses manajemen pemerintahan
dengan mengacu pada UUD 1945 dan perubahannya serta
peraturan perundang-udangan lain yang berlaku.
B. MANFAAT PEMBERLAJARAN
Dengan mempelajari mata diklat ini peserta diklat akan
memperoleh pengetahuan tentang pelaksanaan sistem
penyelenggaraan pemerintahan negara RI yang diharapkan
dapat mendukung pelaksanaan tugas peserta.
C. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Tujuan Instruksional umum:
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu
memahami hal ihkwal tentang penyelenggaran pemerintahan negara
RI
2. Tujuan instruksional khusus :
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu :
a. Menjelaskan sistem penyelenggaraan pemerintahan
negara
b. Menjelasakan pemerintahan negara yang bersih dan
bebas dari KKN
c. Menjelaskan tata urut peraturan perundang dan
rancangan peraturan perundangan dan rancangan peraturan
pemerintah serta teknik penyusunannya
d. Menjelsakan lembaga penyelenggara negara
e. Menjelaskan proses manajemen pemerintahan
SISTEM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN NEGARA (SPPN)

A. Pengertian SPPPN:
SPPN merupakan uraian tentang bagaimana mekanisme
pemerintahan negara dijalankan oleh presiden sebagai
penyelenggara tertinggi pemerintahan negara.
SPPN ialah sistem bekerjanya pemerintahan sebagai fungsi
yang ada pada presiden.
B. Tujuh asas pokok sistem pemerintahan negara :
1. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum
(Rechtsstaat, tidak berdasarkan atas kekuasaan
machtstaat)
2. Pemerintah berdasarkan atas system konstitusi (Hukum
dasar, tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak
terbatas).
3. Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan rakyat
(pasal 1 ayat 2). Presiden dan wakil presiden dipilih
langsung oleh rakyat (pasal 6 A ayat 1).
4. Presiden ialah penyelenggara pemerintah negara
(pasal 4 ayat 1), Presiden adalah penyelenggara
pemerintahan Negara yang tertinggi karena
Presiden adalah pemegang kekuasaan
pemerintahan menurut UUD.
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR.
6. Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri
negara tidak bertanggun jawab kepada DPR (pasal
17 ayat 1 dan 2).
7. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas (pasal 7
dan 7A).
C. Menteri-menteri mempunyai peranan penting
dalam penyelenggaraan pemerintahan negara:
1. Dalam praktek, menteri-menterilah yang terutama
menjalan kekuasaan pemerintahan
2. Karena menguasai seluk-beluk bidang tugas
departemennya, maka ia mempunyai pengaruh yang
besar terhadap presiden dalam menentukan
kebijaksanaan suatu bidang pemerintah
3. Menteri adalah pimpinan (dalam bidang masing-masing)
penyelenggaran pemerintahan.
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG BAIK
(GOOD GOVERNANCE)

A. Ciri penyelenggaraan pemerintahan yang baik :


1. Setiap warga (baik langsung atau melalui perwakilan),
mempunyai suara atau peluang berpartisipasi dalam
pembuatan keputusan
2. Aturan hukum, kerangka hukum harus dilaksanakan
secara adil dan tanpa pandang bulu, terutama dalam
hal HAM
3. Transparasi, informasi dapat diperoleh oleh mereka
yang membutuhkan serta dapat memanfaatkan dan
menyebarluaskannya
4. Tanggap (responsiveness), setiap lembaga dan posisi
harus berupaya untuk memahami dan melayani setiap
stakeholder dan public secara baik.
5. Berorientasi pada consensus dan menjadi
perantara/mediasi dari kepentingan-kepentingan yang
berbeda
6. Kesetaraan (equity). Semua warga negara mempunyai
kesempatan yang sama untuk meningkatkan dan
mempertahankan kesejahteraannya
7. Efektif dan efisien (berdaya guna dan berhasil guna).

B. Asas-asas umum penyelenggaraan negara :


(UU No. 28 tahun 1999, tentang penyelenggaraan
negara yang bersih dan bebas dari KKN):
1. Asas Kepastian Hukum
(Mengutamakan landasan peraturan perundangan dan
keadilan dalam kebijakan peny. Neg.)
2. Azas tertib penyelenggaraan negara (keteraturan,
keserasian dan keseimbangan dalam peny. Neg.)
3. Asas kepentingan umum
(mendahulukan kepentingan umum dari kepentingan
pribadi dan golongan)
4. Asas keterbukaan (kesempatan pada masyarakat untuk
memperoleh informasi dan gambaran yang benar, jujur
dan tidak diskriminatif terhadap jalannya pemerintahan)
5. Asas proporsionalitas
(mengutamakan keseimbangan antara hak dan
kewajiban)
6. Asas profesionalitas (mengutamakan keahlian yang
berlandaskan kode etik dan ketentuan yang berlaku)
7. Asas akuntabilitas (setiap kegiatan peny. Neg. harus
dapat depertanggungjawabkan). Untuk itu dibentuk
KPKPN (amanah Tap MPR RI nomor XI/MPR/1998 dan
UU no 28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara
yang bebas dari KKN, dan Inpres no 7 tahun 1999)
tentang AKIP.
TATA URUTAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN
Berdasarkan TAP MPR No. III/MPR/2000 tentang sumber hukum dan tata
urutan perundang-undangan, adalah sebagai berikut :
1. UUD 1945
UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis negara RI, memuat dasar dan
garis besar hukum dalam penyelenggaraan negara
2. TAP MPR
TAP MPR merupakan putusan MPR sebagai pengemban kedaulatan
rakyat yang ditetapkan dalam sidang-sidang MPR
3. UU (Undang-undang)
UU dibuat oleh DPR bersama presiden untuk melaksanakan UUD 1945
serta TAP MPR
4. Perpu (Peraturan pemerintah pengganti UU)
Perup dibuat oleh presiden dalam hal ihwal keinginan yang memaksa,
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Perpu harus diajukan ke DPR dalam persidangan yang berikut
b. DPR dapat menerima atau menolaknya dengan tidak mengadakan
perubahan
c. Jika ditolak oleh DPR, perpu tersebut harus dicabut.
LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAH
A. Fungsi-fungsi penyelenggara pemerintah
1. Melayani (service function), dan
Mengatur (regulating function)
2. Mengayomi masyarakat
3. Menumbuhkembangkan prakarsa dan peran serta masyarakat dalam
pembangunan.
B. Prinsip penyelenggaraan pemerintah yang baik
1. Pemerintah berperan sebagai pengendali (steering) dan bukan sebagai
pendayung (rowing)
2. Pemerintah lebih berperan memberdayakan masyakat dari pada
melayani
3. Pemerintah menciptakan iklim persaingan yang sehat terutama dalam
pelaksanaan pelayanan kepada masayarakat
4. Pemerintah lebih berorientasi kepada misi dan bukan
kepada aturn pelaksanaan tugas yang kaku
5. Pemerintah lebih berorientasi pada hasil daripada proses
6. Pemerintah lebih berorientasi pada pemenuhan
kebutuhan/kepentingan masyarakat, bukan tata aturan
birokrasi itu sendiri
7. Pemerintah menerapkan prinsip “perusahaan”, yakni
memperoleh dan memanage ketimbang mengeluarakan
uang
8. Pemerintah memiliki daya tanggap dan mampu
mengantisipasi semua kemungkinan yang bakal terjadi
9. Pemerintah yang desentralisasi, yang berupaya
meningkatkan partisipasi dan kerjasama
10. Berorientasi pada pasar, berupaya memenuhi tuntutan
dan kebutuhan masyarakat.
C. Kewenangan pemerintah pusat :
1. Menurut UU No. 22 tahun 1999 dan PP nomor 25 tahun 2000 :
- Politik LN
- Pertahanan dan Keamanan
- Peradilan
- Moneter dan fiskal
- Agama
- Perencanaan nasional lainnya, seperti : pengendalian pembangunan
nasional secara makro, dana perimbangan keuangan, sistem administrasi
negara dan lembaga perekonomian negara, pembinaan dan
pemberdayaan SDM, pendayagunaan SDA, teknologi tinggi dan strategis,
konservasi dan strandarisasi nasional
2. Menurut PP no. 25 tahun 2000 : pertanian, kelautan, pertambangan
energi, kehutanan dan perkebunan, perindustrian dan perdagangan,
perkoperasian, penanaman modal, kepariwisataan, ketenagakerjaan,
kesehatan, pendidikan dan kebudayaan, sosial, penataan ruang,
pertanahan, pemukiman, pekerjaan umum, perhubungan, lingkungan
hidup, politik Dn dan administrasi publik, perimbangan keuangan,
kependudukan, olahraga, hukum dan perundang-undangan, penerangan.
3. Kesimpulan tentang kewenangan pemerintah
pusat :
a. Menetapkan kebijakan guna mendukung
pembangunan secara makro
b. Menetapkan pedoman tentang standar pelayanan
minimal dalam bidang yang wajib dilaksanakan
oleh Kabupaten/Kota
c. Menetapkan kriteria penentuan dan perubahan
fungsi ruang kawasan/lahan dalam rangka
penyusunan tata ruang
d. Menyusun rencana nasional secara makro
e. Menetapkan persyaratan akreditasi lembaga
pendidikan dan sertifikasi tenaga profesional/ahli
serta persyaratan jabatan
f. Membina dan mengawasi penyelenggaraan otonomi daerah
yang meliputi pemberian pedoman, bimbingan, pelatihan,
arahan dan supervisi
g. Menetapkan pedoman pengelolaan dan perlindungan SDA
h. Mengelola dan menyelenggarakan perlindungan SDA di
wilayah laut diluar 12 mil. (di dalam 12 mil wewenang
propinsi)
i. Mengatur penerapan perjanjian atau persetujuan
internasional yang disahkan atas nama negara
j. Menetapkan standar pemberian izin oleh daerah
k. Mengatur eksport import dan melaksanakan perkarantinaan
l. Menanggulangi wabah dan bencana yang berskala nasional
m. Menetapkan arah dan prioritas kegiatan riset dan
teknologi, termasuk penelitian dan
pengembangan teknologi strategis dan berisiko
tinggi
n. Menetapkan kebijakan sistem informasi nasional
o. Menetapkan persyaratan kualifikasi usaha jasa
p. Mengatur sistem lembaga perekonomian negara

Kewenangan diatas, terbatas hanya bertujuan


untuk:
a. Mempertahankan dan memelihara identitas dan
integritas bangsa dan negara
b. Menjamin kualitas pelayanan umum yang prima
dan setara bagi semua warga negara
c. Menjamin efisiensi pelayanan umum, karena jenis
pelayanan umum tersebut berskala nasional
d. Menjamin keselamatan fisik dan non-fisik semua
warga negara
e. Menjamin pengadaan teknologi keras dan lunak
yang langka, canggih, mahal dan beresiko tinggi
serta SDM yang berkualifikasi tinggi, seperti
tenaga nuklir, satelit penerbangan dan sejenisnya
f. Menjamin supremasi hukum nasional
g. Menciptakan stabilitas ekonomi dalam rangka
peningkatan kemakmuran rakyat
D. Kewenganan pemerintah propinsi :
1. Kewenangan dalam bidang pemerintahan yang bersifat
lintas kabupaten dan kota serta kewenangan dalam
bidang pemerintahan lainnya, seperti :
a. Perencanaan dan pengendalian pembangunan regional
secara makro
b. Pelatihan bidang tertentu, alokasi sumber daya manusia
potensial, penelitian yang mencakup wilayah propinsi
c. Pengelolaan pelabuhan regional
d. Pengendalian lingkungan hidup
e. Promosi dagang, budaya dan pariwisata
f. Penanganan penyakit menular dan hama tanaman
g. Perencanaan tata ruang propinsi
2. Kewenangan yang tidak atau belum dapat dilaksanakan
daerah kabupaten/kota
3. Kewenangan dalam bidang pemerintahan yang dilimpahkan
kepada gubernur selaku wakil pemerintah pusat di daerah
4. Kewenangan yang lahir karena melaksanakan fungsi
penyediaan pelayanan umum, pengaturan dan pembangunan
yang bersifat lintas kabupaten/kota
5. Kewenangan karena munculnya pertentangan kepentingan
antar kabupaten/kota

E. Kewenangan pemerintah kabupaten/kota


1. Kewenganan seluruh bidang selain kewenangan pemerintah
pusat dan pemerintah propinsi yang sudah diuraikan diatas
2. Meliputi pekerjaan umum, kesehatan, pendidikan dan
kebudayaan, pertanian, perhubungan, perindustrian dan
perdagangan, penanaman modal, lingkungan hidup,
pertahanan, koperasi dan tenaga kerja.
C. Lembaga penyelenggara pemerintah pusat :
1. Departemen : unsur pelaksana pemerintah yang dipimpin
oleh menteri negara, berada dibawah dan bertanggung
jawab pada presiden
2. Menteri koordinator : mengkoordinasikan penyiapan dan
penyusunan kebijakan serta pelaksanaanya dibidang
tertenu
a. Menko Polhukam
b. Menko Perekonomian
c. Menko kesra
3. Menteri negara : menangani bidang tugas tertentu.
4. Lembaga pemerintah non-departemen :
a. Lembaga administrasi negara
b. Arsip nsional republik indonesia
c. Badan kepegawaian negara
d. Perpustakaan nasional republik indonesia (PERPUSNAS)
e. Badan perencanaan pembangunan nasional
(BAPPENAS)
f. Badan pengendalian dampak lingkungan (BAPEDAL)
g. Badan pusat statistik (BPS)
h. Badan standarisasi nasional (BSN)
i. Badan pengawas tenaga nuklir (BAPETEN)
j. Badan tenaga nuklir nasional (BATAN)
k. Badan intelijen negara (BIN)
l. Lembaga sendi negara (LEMSANEG)
m. Badan urusan logistik (BULOG)
n. Badan koordinasi keluarga berencana nasional (BKKBN)
o. Badan penerbangan antariksa nasional (LAPAN)
p. Badan koordinasi survei dan pemetaan nasional
(BAKOSURTANAL)
q. Badan pengawasan keuangan dan pembangunan (BPKP)
r. Lembaga ilmu pengetahuan indonesia (LIPI)
s. Badan pengkajian dan penerapan teknologi (BKPM)
t. Badan koordinasi penanaman modal (BKPM)
u. Badan pertanahan nasional (BPN)
v. Badan pengawas obat dan makanan (BPOM)
w. Lembaga informasi nasional
x. Lembaga ketahanan nasional (Lemhanas)
y. Badan pengembangan kebudayanan dan pariwisata
(BPBUDPAR)

5. Kesekriatan lembaga negara ; Sekjen, MPR, Sekjen DPR,


Sekjen BPK, Sekjen DPA, Sekjen MA
6. Kejaksaan agung
7. Perwakilan RI di luar negeri
a. Perwakilan diplomatik
b. Perwakilan konsuler
8. Tentara nasional indonesia (TNI)
9. Kepolisian Negara RI
10. Badan/lembaga enstra struktural (dewan ekonomi
nasional, dewan pemulihan usaha nasional dewan
pertimbangan otonomi daerah, lembaga sensor film, tim
bakorlak inpres 6, KPU, KONI, KOMNASHAM.
D. Lembaga penyelenggara pemerintah tingkat daerah
1. Daerah propinsi
2. Daerah kabupaten
3. Daerah kota
4. kecamatan
5. kelurahan/desa
SOAL
 1. Sebutkan perngertian :
 A. Visi Bangsa Ind
 B. Misi Bangsa Ind
 C. Dimana Terdapatnya Visi tsb
 D. Dimana terdapatnya misi tsb
 E. Visi Instansi saudara bertugas
 F. Misi Instansi saudara
2. Sebutkan pengertian :
 A. Administrasi
 B. Unsur-unsur administrasi
 C. Hirarkhi aturan Per UU an (dasar hukum nya juga)
 D. Kewenangan Pemerintah Pusat
 E. UU Otanomi Daerah dari dulu sampai sekarang
 F. Alasan alasan munculnya otonomi daerah.
3. Sebutkan :
 A. Sistem Peny. Negara yg tlh berjalan dengan baik ( jelaskan)
 B. Sistem Peny. Negara yg blm berjalan degan baik (jelaskan)
 C. Solusi agar berjalan dengan baik

Anda mungkin juga menyukai