Anda di halaman 1dari 2

terus berjalan di kepenghuluan kami, sehingga 100% masyarakat di Kepenghuluan Serusa bisa

mendapatkan layanan air minum atau air bersih,” imbuhnya.

Dari total penduduk Desa Serusa sebanyak 691 KK atau 2.684 jiwa, program Pamsimas baru
mampu memberikan pelayanan bagi 71 Kepala Keluarga (KK) atau 284 jiwa. “Memang program
Pamsimas belum menjangkau pelayanan bagi seluruh warga desa, namun setikdaknya
masyarakat menjadi tahu bagimana mengelola suatu kegiatan,” tutur Nasri, Ketua KPSPAMS
Kepenghuluan Serusa. “Dulu sebelum ada Pamsimas masyarakat kesusahan untuk mendapatkan
layanan air bersih, sekarag sudah terasa manfaatnya. Kedepannya, tentu kami ingin seluruh
masyarakat Kepenghuluan Serusa bisa mendapatkan air minum yang layak dan berkelanjutan,”
imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut Bupati Rohil sekaligus mengesahkan pembentukan Asosiasi Pengelola
SPAMS Perdesaan ‘Seribu Kubah’ Kabupaten Rohil melalui Surat Keputusan Bupati. Kelak
Asosiasi akan menjadi wadah berhimpun dan media belajar bersama bagi KPSPAMS tingkat
desa se-Kabupaten Rohil yang terbentuk melalui program Pamsimas. Bupati sekaligus
mengukuhkan kepengurusan Asosiasi dibawah kepemimpinan Bambang Suherman selaku Ketua
dengan didampingi Muhammad Darwis sebagai Sekretaris, untuk periode kepengurusan tiga
tahun ke depan.

Adapun 23 sarana air minum Pamsimas yang diresmikan Bupati tersebar di: Desa Serusa, Bagan
Jawa Pesisir, Bagan Punak Meranti, Labuhan Tangga Besar (APBD), Sungai Manasib, Teluk
Bano I, Bantaian, Bantaian Baru, Sungai Sialang, Jojol, Sungai Majo, Sungai Panji-Panji, Sungai
Pinang, Rantau Panjang Kiri Hilir, Sungai Kubu,  Sungai Kubu Hulu,  Sungai Segajah Makmur,
Sungai Segajah Jaya, Tanjung Leban, Sungai Nyamuk, Panipahan Laut, Teluk Pulai, dan Desa
Kubu I. Satu desa mengundurkan diri yaitu Kepenghuluan Bangko Makmur dikarenakan tidak
dapat sumber air bakunya

Selain meresmikan dan melantik pengurus Pamsimas III Serusa, Bupati juga menyerahkan
bantuan rumah layak huni tahun 2020 dan bantuan berupa sembako kepada pondok pasantren
(Ponpes). Dalam sambutannya, Bupati Suyatno menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (PPW) Riau, Ichwanul Ihsan yang telah banyak
membantu terwujudnya pembangunan Pamsimas III tahun 2019 ini. 

"Tanpa bantuan beliau mungkin masyarakat serusa belum bisa menikmati air bersih," ucapnya.

Dikatakan Bupati, Pamsimas ini merupakan program pemerintah pusat yang pembangunan
berasal dari dana DAK.  "Selain program air bersih, harapan kita kepada BPPW Riau tidak
berhenti disini saja, akan tetapi juga ikut membantu kemajuan daerah kita di program yang
lainnya untuk kemakmuran masyarakat," katanya.

Sementara itu Kadis Perkim Rohil, Zulfahmi ST MT mengatakan, program pembangunan


Pamsimas III ini sudah terlaksana dengan baik dan manfaatnya sudah mulai dirasakan oleh
masyarakat. "Kita berharap kedepannya program ini terus dilanjutkan dalam rangka
mensejahterakan masyarakat di sektor air bersih," harapnya.
Zulfahmi mengatakan, rencana awal Pamsimas akan dibangun di 24 kepenghuluan, akan tetapi
dikarenakan satu kepenghuluan tidak ditemukan sumber air, maka hanya 23 kepenghuluan yang
dibangun. Kepenghuluan yang tidak memiliki sumber air itu yakni Kepenghuluan Bangko
makmur.

Untuk pembiayaan Pamsimas di 23 kepenghuluan itu bersumber dari APBN sebanyak 19


kepenghuluan dan APBD sebanyak 4 kepenghuluan dengan total anggaran Rp5 milliar lebih.

Dikatakannya, Pamsimas merupakan keluarga pemberdayaan yang mewajibkan peran serta


masyarakat dan kepenghuluan berbentuk investasi lain. 

"Inves sebesar 4 persen merupakan sumbangan partisipasi berbentuk uang. Invest 16 persen
dalam bentuk tenaga kerja dan DD sebesar 10 persen. Sebanyak 658 rumah dengan 2688 jiwa
yang dilayani. Hal ini masih bisa ditingkatkan mencapai 4600 jiwa," kata Zulfahmi.

Sedangkan program DAK infrastruktur air minum terdiri dari 14 kepenghuluan dengan total
anggaran Rp5 miliar yang bersumber dari dana APBN 2019. Sedangkan sambungan rumah yang
dilayani sebanyak 779 KK dan 3143 jiwa. 

"Program Pamsimas III dan DAK  air minum sudah bisa melayani total 5831 jiwa," ujarnya.

Kemudian program DAK infrastruktur sanitasi terdiri dari pembangunan Ipal dan MCK yang
terdapat di 6 kepenghuluan dan 7 pondok pesantren dengan total anggaran sebesar Rp6 miliar
lebih bersumber dari dana APBN 2019 yang melayani sebanyak 175 rumah dan 7 pondok
pesantren dengan 4236 jiwa.

“Sedangkan rumah layak huni yang dibangun pemerintah daerah Rohil 2020 sebanyak 106 unit
dengan total anggaran sebesar Rp12 miliar rupiah yang tersebar di 13 kecamatan," tutup
Zulfahmi.

Anda mungkin juga menyukai