Anda di halaman 1dari 11

1

AZAS-AZAS MANAJEMEN

PENTINGNYA KOORDINASI DALAM ORGANISASI

Dosen Pengampu : Retno Dewi Pramodia Ahsani, SIP, MPA.

Disusun oleh :

Mitta Alfian Hamzah (1710201085)

S1 ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TIDAR

2017

1
2

ABSTRAK

Koordinasi merupakan salah satu fungsi manajeman yang mengusahakan keselarasan,


keseimbangan antara pekerjaan seseorang dengan orang lain, antara bagian satu
dengan bagian yang lain., kesuksesan koordinasi akan menjamin keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan atau pencapaian tujuan organisasi. Koordinasi antar bagian di
dalam organisasi bertujuan agar tidak terjadi tumpang tindih wewenang, kekacauan,
percekcokan, dan berbagai masalah lainnya yang tidak diharapkan. Untuk itu perlu
pemahaman yang mendalam tentang konsep koordinasi yang meliputi pengertian
koordinasi, tujuan koordinasi, tipe koordinasi dan prinsip-prinsip koordinasi untuk
memanajemen dan untuk mengusahakan terjadinya keselarasan dan keseimbangan
antara pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang dengan yang lainnya di dalam
organisasi tersebut.

Keyword: Koordinasi, Manajemen, Keseimbangan, Keselarasan, Organisasi

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Organisasi adalah wadah sekumpulan manusia yang memiliki tujuan yang


sama dan terdiri dari tiga unsur yang saling berhubungan yaitu sekelompok
manusia, kerjasama dan tujuan yang melandasi proses berdirinya. Dilihat dari
pengertiannya, dalam organissasi pasti terdapat orang-orang yang berbeda, baik
pikiran, sikap, maupun cara pandang mereka. Untuk itu dalam memanajemen
organisasi, dalam hal menyelesaikan masalah ataupun ketimpangan pencapaian
tujuan memerlukan berbagai aspek pendukung. Sebenarnya banyak aspek
pendukung yang dapat dipakai untuk menyelesaikan masalah. Dari berbagai aspek
tersebut, salah satu aspek penting yang menjadi cara untuk berlangsungnya sebuah
proses manajemen organisasi yaitu koordinasi.

Berbicara tentang koordinasi, secara umum koordinasi dapat diartikan sebagai


proses penyatuan tujuan-tujuan yang akan dicapai oleh sebuah organisasi. Sebuah
organisasi dapat dikatakan sukses apabila tujuan-tujuan yang hendak dicapai dapat
terlaksana. Dengan adanya koordinasi ini akan membantu organisasi dalam
keberhasilan untuk pencapaian tujuan. Untuk membuat koordinasi dalam
organisasi dapat berlangsung dengan baik, maka dibutuhkan adanya pemberian
wewenang ataupun pembagaian kerja dari seluruh anggota organisasi. Dalam
pembagian wewenang tersebut juga harus sesuai dengan bidang kerjanya masing-

2
3

masing. Sehingga dengan adanya pembagian tugas dan wewenang yang sesuai
dengan bidang tugasnya masing-masing dapat menghindari adanya
kesimpangsiuran ataupun adanya tumpang tindih tugas dan tanggung jawab di
dalam satu bagian dan bagian yang lainnya dalam sebuah organisasi. Dari
penjabaran tersebut, dapat ditelaah bahwa koordinas itu penting dan harus ada
dalam pelaksanaan sebuah organisasi. akantetapi kebanyakan dari anggota
organisasi itu tidak memahami apa sebenaranya dan bagaimana arti pentingnya
sebuah koordinasi dalam organisasi. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis
tertarik untuk membahas mengenai pentingnya koordinasi dalam sebuah
organisasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari koordinasi?
2. Mengapa koordinasi itu penting dalam sebuah organisasi?

1.3 Tujuan
1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai koordinasi
2. Untuk mengetahui mengapa koordinasi itu penting dalam sebuah
organisasi
3. Untuk menyelesaikan tugas Ujian Akhir Semester 2 Mata Kuliah Azas-
azas Manajemen Program Studi Ilmu Administrasi Negara

1.4 Manfaat
1. Menambah wawasan dann pengetahuan mengenai koordinasi
2. Mengetahui pentingnya koordinasi dalam sebuah organisasi
3. Menyelesaikan tugas Ujian Akhir Semester 2 Mata Kuliah Azas-azas
Manajemen Program Studi Ilmu Administrasi Negara

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Koordinasi (dalam jurnalmanajemen.com)

Secara umum pengertian koordinasi adalah proses mensinergikan dan


menyeimbangkan segala aktivitas dalam pekerjaan antara satu pihak dengan pihak

3
4

lainnya untuk meraih tujuan tiap-tiap pihak sekaligus tujuan bersama. Secara
Khusus pengertian koordinasi adalah keahlian untuk saling bekerjasama yang
dilaksanakan oleh sebuah organisasi untuk meraih tujuan. Tujuan dari kerajsama
dalam koordinasi juga memiliki tujuan tersendiri yaitu untuk meraih
keefektifitasan dalam keberjalanan manajemen organisasi secara optimal.

Menurut para ahli pengertian koordinasi disampaikan dengan berbagai macam


penyampaian. Meskipun demikian arti koordinasi yang satu dan lainnya memiliki
makna yang sama. Berikut pengertian koordinasi menurut para ahli : (dalam
jurnalmanajemen.com pengertian koordinasi)

1. G.R Terry : Koordinasi adalah suatu usaha yang sikron dan teratur untuk
menyediakan jumlah dan waktu yang tepat dan mengarahkan pelaksanaan untuk
menghasilkan suatu tindakan yang seragam dan harmonis pada sasaran yng
telah ditentukan

2. E.F.L Brech: Koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan


memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok kepada masing-masing dan
menjaga agar kegiatan tersebut dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya
di antara para anggota itu sendiri.

3. M.c Farland : Koordinasi adalah suatu proses dimana pimpinan


mengembangkan pola usaha kelompok secara teratur di antara bawahannya dan
menjamin kesatuan tindakan didalam mencapai tujuan bersama.

4. Dr. Awaluddin Djamin M.P.A : Koordinasi adalah suatu usaha kerja sama
antara badan, instansi, unit dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu sehingga
terdapat saling mengisi, membantu dan melengkapi.

5. Drs. H Malayu S.P Hasibuan: Koordinasi adalah kegiatan mengarahkan,


mengintegrasikan, dan mengkoordinasikan unsur-unsur manajemen dan
pekerjaan-pekerjaan para bawahan dalam mencapai tujuan oganisasi.

6. Handoko : Koordinasi adalah proses pengitegrasian tujuan-tujuan kegiatan-


kegiatan pada satuan-satuan yang terpisah (departemen atau bidang-bidang
fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien.

4
5

Menurut James D.Thompson, ada tiga macam saling ketergantungan di antara


satuan-satuan organisasi, yaitu:

1. Saling ketergantungan yang menyatu (pooled interdependent), bila satuan-


satuan organisasi tidak saling tergantung satu dengan yang lain dalam
melaksanakan kegiatan harian tetapi tergantung kepada pelaksanaan kerja setiap
satuan yang memuaskan untuk suatu hasil akhir.

2. Saling ketergantungan yang berurutan (sequential interdependent), dimana


suatu satuan organisasi harus melakukan pekerjaan terlebih dahulu sebelum satuan
yang lain bekerja.

3. Saling ketergantungan timbal balik (reciporal interdependent) merupakan


hubungan memberi dan menerima antar satuan organisasi.

Adanya saling ketergantungan ini menyebabkan koordinasi sangat diperlukan


dalam mengintegrasi kinerja setiap unit. Peran koordinasi dalam hal ini adalah
berupaya membuat struktur dan memfasilitasi transaksi antar bagian yang saling
bergantung.

2.2 Jenis Koordinasi (dalam bppk.kemenkeu.go.id)

Menurut Drs. Soewarno Handayaningrat (1991) jenis koordinasi ada 2 (dua)


yaitu:

1. Koordinasi intern yang terdiri dari atas koordinasi vertikal, koordinasi


horizontal, dan koordinasi diagonal.

a. Koordinasi vertikal (koordinasi struktural), dimana antara yang


mengkoordinasikan secara struktural terdapat hubungan hierarchies. Hal
ini juga dapat dikatakan koordinasi yang bersifat hierarkhis, karena satu
dengan lainnya berada pada satu garis komando ( line of command ).
Misalnya koordinasi yang dilakukan oleh seorang kepela direktorat
terhadap para kepala sub direktorat yang berada dalam lingkungan
direktoratnya.

5
6

b. Koordinasi horizontal yaitu koordinasi fungsional, dimana kedudukan


antara yang mengkooordinasikan dan yang dikoordinasikan mempunyai
kedudukan setingkatnya eselonnya. Menurut tugas dan fungsinya kedua
mempunyai kaitan satu dengan yang lain sehingga perlu dilakukan
koordinasi. Misalnya koordinasi yang dilakukan oleh Sekretaris Badan
Pendidikan dan Pelatihan Keuangan dengan para kepala pusdiklat
dilingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK).
c. Koordinasi diagonal yaitu koordinasi fungsional, dimana yang
mengkoordinasikan mempunyai kedudukan yang lebih tinggi tingkat
eselonnya dibandingkan yang dikoordinasikan, tetapi satu dengan yang
lainnya tidak berada pada suatu garis komando (line of command).
Misalnya koordinasi yang dilakukan oleh kepala pusdiklat pengembangan
sumberdaya manusia dengan para kepala balai diklat keuangan BPPK.

2. Koordinasi ekstern, termasuk koordinasi fungsional. Dalam koordinasi ekstern


yang bersifat fungsional, koordinasi itu hanya bersifat horizontal dan diagonal.

a. Koordinasi ekstern yang bersifat horizontal, misalnya koordinasi yang


dilakukan oleh kepala pusdiklat pengembangan sumberdaya manusia
BPPK dengan Direktur Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber
Daya Aparatur (KITSDA) Direktorat Jenderal Pajak Kementerian
Keuangan dalam rangka pelaksanaan Leadership Development Program.
b. Koordinasi ekstern yang bersifat diagonal, misalnya koordinasi yang
dilakukan oleh kepala Pusdiklat Pengembangan Sumberdaya Manusia
dengan kepala kantor pelayanan Bea dan Cukai dalam rangka pelaksanaan
in house training.

2.3 Prinsip Koordinasi (dalam bppk.kemenkeu.go.id)

Dalam pelaksanaan proyek perubahan pasti membutuhkan koordinasi, untuk itu


kita perlu memahami terlebih dahulu prinsip koordinasi yang merupakan acuan
atau dasar dalam melaksanakan koordinasi. Penerapan prinsip koordinasi secara
tepat dapat mendukung terwujudnya proyek perubahan. Menurut para ahli
terdapat beberapa prinsip koordinasi, Prinsip-prinsip tersebut antara lain:

6
7

1. Komunikasi

Komunikasi yang terjalin dalam rangka koordinasi harus menciptakan hubungan


yang produktif. Komunikasi dilakukan secara formal dan informal, komunikasi
organisasi dan individu, komunikasi eksternal dan internal. Hubungan yang
produktif hasil komunikasi yang efektif akan sangat membantu keberhasilan
proyek perubahan.

2. Integrasi

Integrasi merupakan suatu usaha untuk menyatukan tindakan-tindakan berbagai


badan, instansi, unit, sehingga merupakan suatu kebulatan pemikiran dan kesatuan
tindakan yang terarah pada suatu sasaran yang telah ditentukan dan disepakati
bersama. Dengan adanya integrasi, koordinasi dapat berjalan secara terarah di
semua level.

3. Sinkronisasi

Sinkronisasi adalah suatu usaha untuk menyesuaikan, menyelaraskan kegiatan,


tindakan, dan unit sehingga diperoleh keserasian dalam pelaksanaan tugas atau
kerja. Keserasian dalam pelaksanaan tugas mampu mempermudah penerapan
koordinasi di suatu organisasi.

4. Simplifikasi

Simplifikasi dimaksudkan adalah bahwa perumusan organisasi yang ada harus


mampu dijabarkan secara sederhana, mudah dipahami oleh masing-masing unit
organisasi. Masing-masing unit akan mengkoordinasikan tentang tugas dan
pelaksanaanya kepada masing-masing bagian yang ada.

PEMBAHASAN

Berbicara tentang organisasi, yang terbesit dalam pikiran kita pastilah wadah dari
sekumpulan orang-orang yang berbeda-beda cara pandangnya. Dalam
menjalankan sebuah organisasi diperlukan cara agar organisasi tersebut tidak
hancur dan tujuan yang hendak dicapainya dapat terlaksana. Dalam organisasi
terdapat prinsip manajemen organisasi, yaitu Planning, Organizing, Leading, dan

7
8

Controling. Untuk menjalankan prinsip-prinsip tersebut diperlukan sebuah motor


penggerak agara organisasi dapat berjalan dan tujuan yang hendak dicapai dapat
terlaksana dengan baik. Salah satu cara untuk menjalankan organisasi tersebut
yaitu dengan adanya sebuah koordinasi. Dari penjelasan dalam tinjauan pustaka
yang penulis dapatkan, koordinasi dapat diartikan sebagai proses untuk
menyelaraskan secara teratur maupun proses untuk menyusun berbagai aktivitas
yang saling berkaitan dari tiap personal yang berbeda dalam rangka pencapaian
tujuan bersama. Sedangkan dari pengertian yang dimaksud oleh para ahli seperti
yang telah disebutkan dalam tinjauan pustaka, koordinasi juga dapat diartikan
sebagai suatu usaha yang sikron dan teratur untuk menggerakkan tim dengan
memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok kepada masing-masing untuk
mencapai tujuan organisasi secara efisien.

Dari penjelasan yang ada dalam tinjauan pustaka, kesuksesan koordinasi akan
menciptakan suatu keharmonisan dan keselarasan seluruh kegiatan organisasi
untuk mencapai tujuan yang diharapkan, sehingga beban tiap anggota tidak berat
sebelah, selaras dan seimbang. Jika sebuah organisasi tidak dibarengi dengan
adanya koordinasi, organisasi tersebut juga dapat dikatakan sebagai sebuah sepeda
motor tanpa adanya mesin. Dalam artian lain, organisasi tersebut ada tetapi
organisasi itu tidak dapat berjalan dengan semestinya karena tidak ada sebuah
koordinasi untuk menggerakkan organisasi tersebut. Koordinasi itulah yang
menggerakkan sebuah organisasi, yang menghidupkan organisasi, agar organisasi
tersebut tidak hanya ada namanya akan tetapi juga terlihat aksi nyatanya sebagai
sebuah wadah dari sekumpulan orang-orang.

Koordinasi merupakan kunci utama untuk meraih tujuan bersama dalam


organisasi dengan menyeimbangkan efisiensi dan efektifitas. Kebutuhan akan
koordinasi tidak dapat dipungkiri lagi bagi setiap organisasi yag ada karena setiap
organisasi pasti mempunyai bagian-bagian atau satuan-satuan yang memiliki
fungsi berdasarkan wewenang dan porsinya masing-masing tetapi bagian-bagaian
tersebut masih tetap mempunyai hubungan yang saling ketergantungan. Bagian-
bagain tersebut tidak dapat berjalan sendiri, meskipun wewenang dan tugasnya
berbeda namun bagian-bagian tersebut akan selalu memilik sebuah ikatan yang

8
9

tidak dapat dipisahkan. Jika ikatan tersebut dipisahkan, dengan kata lain berjalan
sendiri, maka organisasi tersebut juga tidak dapat berjalan dengan semestinya.
Apa jadinya sebuah organisasi jika semua bagian dari organisasi tersebut berjalan
sendiri tanpa adanya sebuah kesinambungan dan ketergantungan antara satu
dengan yang lainnya? Pasti organisasi tersebut tidak dapat mencapai tujuan yang
telah disepakati pada awalnya. Adanya saling ketergantungan menjadi landasan
utama bahwa koordinasi sangat diperlukan dalam mengintegrasi dan menyatukan
kinerja dari setiap bagian menjadi satu kesatuan yang utuh yaitu tujuan bersama.

Peran koordinasi dalam sebuah organisasi yaitu berupaya membuat struktur dan
memfasilitasi adanya hubungan antar bagian yang saling bergantung satu sama
lainnya. Di dalam struktur organisasi tersebut perlu adanya koordinasi dari tingkat
yang paling atas sampai dengan tingkat yang paing bawah agar tidak terjadi
tumpah tindih tugas yang akan dilaksanakan. Jika koordinasi tersebut dapat
terlaksana dengan baik dari bagain yang paling atas sampai dengan tingkat
terbawah, maka akan dapat meminimalisir terjadinya kesalahan dan konflik antar
bagian itu sendiri sehingga proses kegiatan organisasi dalam pencapaian tujuan
bersama dapat berjalan dengan efektif.

Koordinasi juga memiliki tujuan tersendiri dalam organisasi tersebut. Dengan


adanya tujuan dari koordinasi itu dapat membantu dalam penggerakan organisasi
agar dapat berjalan dengan semestinya. Tujuan dari koordinasi itu sendiri antara
lain:

1. Meminimalisir adanya penyimpangan ataupun tumpang tindih tugas dari


bagian-bagian yang berbeda.

2. Mengintegrasi dan menyatukan semua cara pandang dan tindakan dari


masing-masing bagian organisasi untuk mencapai tujuan bersama.

3. Mengoptimalkan kinerja dari setiap bagian.


4. Menjaga hubungan ketergantungan dan keterkaitan antar bagian agar dapat
berjalan secara kesinambungan.

9
10

Sebuah organisasi harus memahami konsep dari koordinasi itu sendiri. Organisasi
adalah tempat belajar bagi seluruh bagian atau anggota dari organisasi tersebut,
dimana mereka dapat mendapatkan hal yang mungkin tidak didapatkan oleh orang
lain. Meskipun mereka dalam organisasi yang sama, pasti akan mendapatkan hal-
hal dan kesan yang berbeda. Dalam hal ini koordinasi dapat dikatatakan efektif
dalam sebuah organisasi dengan melihat dari pencapaian semua tujuan organisasi
tersebut. Apakah tujuan yang hendak tercapai dapat terlaksana dengan tepat dan
sesuai sasaran atau tidak? Dari proses pencapaian tersebut sukses atau tidak?
Ketika organisasi itu ingin menjalankan koordinasi dengan baik, maka juga harus
melihat dan menyesuaikan segala kegiatan yang akan dilaksanakn berdasarkan
dengan prinsip-prinsip yang ada, seperti komunikasi, integrasi, sinkronasi, dan
simplifikasi. Diharapkan dengan menjalankan prinsip-prinsip koordinasi tersebut,
sebuah organisasi dapat menjalin hubungan dengan baik tanpa adanya
miskomunikasi, pepecahan, ketidaksesuaian, dan kesalahpahaman. Dengan
adanya koordinasi yang baik maka organisasi tersebut akan dapat mencapai tujuan
yang telah disepakati. Dan pasti akan tercipta pula sebuah organisasi yang selaras,
seimbang, dan harmonis.

PENUTUP

3.1 Simpulan

Dari hasil pemaparan diatas dapat diambil kesimpulan, jika sebuah organisasi
tidak dibarengi dengan adanya koordinasi, organisasi tersebut juga dapat
dikatakan sebagai sebuah sepeda motor tanpa adanya mesin. Dalam artian lain,
organisasi tersebut ada tetapi organisasi itu tidak dapat berjalan dengan
semestinya karena tidak ada sebuah koordinasi untuk menggerakkan organisasi
tersebut. Koordinasi itulah yang menggerakkan sebuah organisasi, yang
menghidupkan organisasi, agar organisasi tersebut tidak hanya ada namanya akan
tetapi juga terlihat aksi nyatanya sebagai sebuah wadah dari sekumpulan orang-
orang. Koordinasi merupakan kunci utama untuk meraih tujuan bersama dalam
organisasi dengan menyeimbangkan efisiensi dan efektifitas. Kebutuhan akan
koordinasi tidak dapat dipungkiri lagi bagi setiap organisasi yag ada karena setiap
organisasi pasti mempunyai bagian-bagian atau satuan-satuan yang memiliki

10
11

fungsi berdasarkan wewenang dan porsinya masing-masing tetapi bagian-bagaian


tersebut masih tetap mempunyai hubungan yang saling ketergantungan. Adanya
koordinasi yang baik maka akan menciptakan sebuah organisasi yang harmonis,
selaras, seimbang, dan tujuan yang telah disepakati bersama akan dapat tercapai.

3.2 Saran

Ada baiknya bahwa dalam setiap organisasi terdapat sebuah koordinasi, meskipun
koordinasi tersebut belum berjalan sesuai harapan, akantetapi setidaknya sudah
mulai menanamkan koordinasi, dengan begitu maka akan tercipta sebuah
organisasi sebuah organisasi yang selaras, seimbang, dan harmonis.

DAFTAR PUSTAKA

Apa dan Mengapa harus Koordinasi. Bppk.kemenkeu.go.id.


(https://bppk.kemenkeu.go.id/id/publikasi/artikel/168-artikel-pengembangan-
sdm/19963-apa-dan-mengapa-harus-koordinasi-bagian-1) diakses tanggal 30 Juni
2018 00.53.
Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen. Cetakan Kedelapanbelas. BPFE
Yogyakarta, Yogyakarta.
Mengapa Perlu Adanya Koordinasi?. www.dictio.id
(https://www.dictio.id/t/mengapa-perlu-adanya-koordinasi-dalam-manajemen-
organisasi/16733) diakses tanggal 28 Juni 2018 pukul 18.49.
Pengertian Koordinasi. Jurnalmanajemen.com
(http://jurnalmanajemen.com/pengertian-koordinasi/) diakses tanggal 30 Juni
2018 pukul 23.34.
Pentingnya Koordinasi Berorganisasi. Erudisi.com
(https://erudisi.com/pentingnya-koordinasi-berorganisasi/famp) diakses tanggal 30
Juni 2018 pukul 00.45.
Siswanto, H.B. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Syarat Terjadinya koordinasi Baik Organisasi. erudisi.com


(https://erudisi.com/syarat-terjadinya-koordinasi-baik-organisasi/?amp) diakses
tanggal 30 Juni 2018 pukul 00.47.
Terry , George. R. Alih bahasa oleh Winardi. 1983. Azas-Azas Manajemen.
Bandung : PT. Alumni.

11

Anda mungkin juga menyukai