PENDAHULUAN
Pada paper ini,kelompok kami akan membahas secara khusus pada salah
satu bagian dari proses manajemen yaitu pengkoordinasian.Koordinasi adalah
salah satu yang sangat penting dalam menjalankan suatu organisasi ataupun
dalam bidang kepemimpinan lainnya. Koordinasi adalah proses
pengintegrasian tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan yang
terpisah (departemen atau bidang-bidang fungsional) suatu organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi secara efesien. Koordinasi Koonzt (1989:65)
menjelaskan definisi koordinasi sebagai pencapaian keselarasan dari usaha
individu dan kelompok ke arah pencapaian maksud dan tujuan kelompok.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1.Pengertian Koordinasi
3
bidang fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara
efisien.
Koordinasi disebut juga kerjasama, akan tetapi sebenarnya lebih dari pada
sekedar kerjasama, karena dalam koordinasi juga terkandung sinkronisasi.
Sementara kerjasama merupakan suatu kegiatan kolektif dua orang atau lebih untuk
mencapai tujuan bersama. Dengan demikian, kerjasama dapat terjadi tanpa
koordinasi, sedangkan dalam koordinasi pasti ada upaya kerjasama. Untuk
mencapai tujuan yang kolektif perlu dilakukan koordinasi yang baik, sehingga kerja
sama yang dilakukan dapat menghasilkan satu tujuan yang sama dan diantara yang
melakukan kerja sama bisa mencapai tujuan yang diinginkan.Koordinasi dapat
terjadi apabila ada dua atau lebih, orang atau intansi yang melakukan kerja sama,
selain itu juga kordinasi tercipta karena pelaku kerja sama satu sama lainnya saling
mempengaruhi.
Dari berbagai definisi koordinasi yang dipaparkan oleh para ahli maka dapat
disimpulkan pengertian dari koordinasi adalah proses pengintegrasian tujuan dan
kegiatan, kerjasama antar institusi atau unit terkait, penyesuaian bagian-bagian
yang berbeda agar kegiatan dari tiap bagian –bagian dapat terlaksana secara
maksimal dan terealisasi dalam satu kesatuan tindakan.
4
Koordinasi memiliki tujuan untuk mengarahkan pelaksanaan dari kegiatan
organisasi agar dapat berjalan terarah, terpadu,dan sertasi walaupun didalamnya
terdapat berbagai unit kerja yang saling berlainan tugas atau fungsinya agar dapat
mencapai tujuan yang diinginkan.Seluruh langkah tersebut harus mengarah pada
prinsip-prinsip koordinasi yang disebutkan oleh Pamudji (1994: 40) bahwa terdapat
empat prinsip utama dalam melaksanakan koordinasi, yaitu:
sebagai berikut :
5
a. Tanggung jawab koordinasi terletak pada pimpinan. Oleh karena itu koordinasi
adalah menjadi wewenang dan tanggung jawab daripada pimpina n.Dikatakan
bahwa pimpinan berhasil, karena ia telah melakukan koordinasi dengan baik.
b. Koordinasi adalah suatu usaha kerjasama. Hal ini disebabkan karena kerjasama
merupakan syarat mutlak terselenggaranya koordinasi dengan sebaik-baiknya.
c. Koordinasi adalah proses yang terus menerus (continues process). Artinya suatu
proses yang berkesinambungan dalam rangka tercapainya tujuan organisasi.
d. Adanya pengaturan usaha kelompok secara teratur. Hal ini disebabkan karena
koordinasi adalah konsep yang diterapkan didalam kelompok,bukan terhadap usaha
individu tetapi sejumlah individu yang berkejasama di dalam kelompok untuk
mencapai tujuan bersama.
e. Konsep kesatuan tindakan adalah inti daripada koordinasi. Hal ini berarti bahwa
pimpinan harus mengatur usaha-usaha/tindakan-tindakan daripada setiap kegiatan
individu sehingga diperoleh adanya keserasian di dalam sebagai kelompok dimana
mereka bekerjasama.
6
Koordinasi sangat dibutuhkan berbagai organisasi organisasi yang
menetapkan tujuan yang tinggi.Menurut James D Thompson ada 3 macam saling
ketergantungan diantara satuan satuan organisasi yaitu:
Sumber : https://www.slideshare.net/Asepkelangit7/pertemuan-10-36331046
7
Ini digunakan , karena persyaratan koordinasi yang nyata mengkarakterisasi
sebagian besar organisasi , teknik untuk mencapai koordinasi telah banyak
dikembangkan seperti hierarki manajemen, aturan dan prosedur,peran
penghubung,satuan tugas dan departemen integrasi.
1.Hirarki Manajerial
Aktivitas koordinasi rutin dapat ditangani melalui aturan dan prosedur standar.
Akan tetapi betapapun bergunanya aturan dan prosedur dalam situasi rutin , aturan
dan prosedur tersebut tidak secara khusus efektif ketika masalah khusus menjadi
kompleks atau tidak biasa.
3.Peran penghubung
4. Satuan Tugas
Ketika saling ketergantungan bèrsifat kompleks dan terdapat beberapa unit yang
terlibat,seorang penghubung tunggal mungkin tidak cukup . Maka itu satuan tugas
dibentuk dengan menarik seorang perwakilan dari setiap kelompok. Sehingga
fungsi koordinasi tersebar pada beberapa indvidu, dan masing" memiliki informasi
khusus mengenai kelompok yang terlibat.
5. Departemen Integrasi
Hal ini hampir serupa dengan satuan tugas tetapi lebih bersifat permanen.
Departemen integrasi biasanya memiliki lebih banyak otoritas daripada satuan
8
tugas ,dan bahkan mungkin mengendalikan anggaran yang diberikan oleh
organisasi.Secara umum, semakin besar tingkat ketergantungan, semakin banyak
perhatian yang harus diberikan organisasi terhadap koordinasi.
Dari teknik-teknik tersebut tentu saja manajer juga harus bergantung pada
pengalaman dan wawasannya sendiri ketika memilih teknik koordinasi untuk
organisasi.
9
Kegiatan produksi memerlukan komunikasi dan pembuatan keputusan yang cepat
agar prosesnya lancar,sedang bagian penelitian dan pengembangan mungkin dapat
lebih santai dan setiap orang dapat mengemukakan pendapat serta berdiskusi satu
dengan yang lain
Sumber daya ( Tenaga Kerja ), dalam beberapa situasi sumber daya sangat penting
untuk satuan-satuan organisasi atau pengelompokan kembali satuan-satuan
organisasi agar tugas-tugas dapat berdiri sendiri.
10
2.7.Meningkatkan Koordinasi Potensial
11
b.Peranan penghubung,yang menangani komunikasi antar departemen sehingga
mengurangi panjangnya saluran komunikasi
12
Penciptaan tuga-tugas yang dapat berdiri sendiri. Teknik ini mengurangi kebutuhan
koordinasi dengan mengubah karaker, satuan-satuan organisasi. Kelompok tugas
yang dapt berdiri sendiri diserahi satu tanggung jawab penuh salah satu organisasi
operasi (perusahaan).
13
BAB III
PENUTUP
Oleh karena itu perlu dipahami hal-hal apa saja yang terdapat dalam
koordinasi,baik dalam kebutuhan akan koordinasi,teknik koordinasi
strukural,hingga masalah-masalah pada pencapaian koordinasi dan langkah untuk
mengatasi hal tersebut.Sehingga dengan koordinasi yang baik dapat memudahkan
dalam pencapaian suatu tujuan organisasi.
14
DAFTAR PUSTAKA
Prenhallindo.
http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/adinegara/article/download/9218/89
01
http://digilib.unila.ac.id/5177/14/BAB%20II.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/71859-ID-koordinasi-dan-usaha-
koordinasi-dalam-or.pdf
http://eprints.walisongo.ac.id/3534/3/101311010_Bab2.pdf
https://www.e-jurnal.com/2013/11/pengertian-manajemen.html
15