Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini sebagai tugas individu pada mata kuliah dasar-dasar
manajemen konstruksi. Tidak lupa kami berterima kasih kepada dosen yang telah memberikan
perhatian dan bimbingan selama mengikuti mata kuliah.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari segi isi
penulisan maupun kata-kata yang di gunakan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang
bersifat membangun guna perbaikan makalah ini lebih lanjut, akan kami terima dengan sangat
senang hati.
Kami juga menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan yang
disebabkan adanya keterbatasan data dan kemampuan kami yang masih tahap belajar. Akhir
kata, kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat untuk yang membacanya.
Sri Defila
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................3
2.1 Pengertian..................................................................................................................................3
2.2 Aspek-aspek Kontrak Konstruksi............................................................................................3
2.3 Proses Kontrak Kerja Konstruksi............................................................................................4
BAB III.....................................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Pada umumnya pengguna jasa akan terlebih dahulu membuat pengumuman atau pemberitahuan
dengan membuka penawaran melalui suatu pelelangan untuk mencari penyedia jasa yang
sanggup untuk melaksanakan pekerjaan. Pengumuman dilakukan diumumkan paling kurang
diwebsite K/L/D/I, dan papan pengumuman resmi untukmasyarakat serta Portal Pengadaan
Nasional melalui LPSE,sehingga masyarakat luas dan dunia usaha yang berminat danmemenuhi
kualifikasi dapat mengikutinya (Pasal 36 ayat (3) Perpres No. 54 Tahun 2010).
Dalam hal ini juga dijelaskan mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan tempat lokasi proyek
atau pekerjaan, dimana tempat pendaftaran dan batas waktu pendaftaran, dimana dan kapan saat
pelelangan akan diadakan.
Bagi pihak penyedia jasa atau kontraktor yang berminat untuk melaksanakan pekerjaan tersebut
dapat mendaftar secara tertulis dengan memasukkan dokumen penawaran sesuai dengan jangka
waktu yang telah ditetapkan dalam pengumuman untu ikut sebagai peserta pelelangan (tender).
Selanjutnya pejabat pemilihan penyedia jasa akan melakukan evaluasi terhadap dokumen
penawaran yang masuk. Pada fase penawaran, pejabat pemilihan wajib melakukan penilaian
terhadap semua penawaran yang masuk. Unsur yang dinilai meliputi segi administrasi, teknis dan
harga, menagcu pada keriteria, metode dan tatacara yang telah ditetapkan dalam dokumen
pemilihan penyedia jasa.
Penyedia jasa harus memiliki surat izin usaha pada bidang usahanya (IUJK);
Mempunyai kapasitas menandatangani kontrak pengadaan;
Tidak masuk daftar hitam dan tidak dalam pengawasan pengadilan;
Tidak bangkrut/pailit;
Kegiatan usahanya tidak sedang dihentikan dan/atau direksinya tidak sedang menjalani
sanksi pidana.
Kualifikasi dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu prakualifikasi atau pascakualifikasi,
berikut penjelasannya :
a) Prakualifikasi
Sebelum menentukan pihak pemenang yang dipilih untuk mengerjakan pekerjaan konstruksi
tersbut, terlebih dahulu dilakukan prakualifikasi terhadap calon-calon penyedia jasa yang ada.
Prakualifikasi merupakan proses penilaian kualifikasi yang dilakukan sebelum pemasukan
penawaran. Berdasarkan Perpre No. 54 Tahun 2010, prakualifikasi dilaksanakan untuk
pengadaan sebagai berikut:
Perbuatan prakualifikasi ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan dasar perusahaan, baik
yang berbentuk badan hukum, maupun yang tidak bentuk badan hukum dimana mereka
mempunyai usaha pokok berupa pelaksanaan pekerjaan pemborongan, konsultasi, dan
pengadaan barang/jasa lainnya.
b) Pascakualifikasi
2. Klasifikasi
Klasifikasi adalah bagian dari kegiatan registrasi untuk menetapkan penggolongan perusahaan
pemborong di bidang jasa pemborongan/konstruksi sesuai bidang dan sub-bidang pekerjaan atau
penggolongan profesi keterampilan dan keahlian kerja orang perseorangan di bidang jasa
pemborongan tersebut. Klasifikasi usaha jasa pemborongan/konstruksi terdiri dari:
Pelaksanaan klasifikasi dan kualifikasi usaha orang perorangan dan badan usaha dapat dilakukan
oleh asosiasi perusahaan yang telah mendapat akreditasi dari lembaga. Tujuan diadakannya
standarisasi klasifikasi dan kualifikasi jasa pemborongan/konstruksi yaitu untuk mewujudkan
standar produktivitas dan mutu hasil kerja sehingga mendorong berkembangnya tanggung jawab
profesional di antara para pihak.
Ukuran untuk menentukan pelulusan adalah penawaran yang paling menguntungkan bagi Negara
dan yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai calon pemenang, dengan memperlihatkan
keadaan umum dan keadaan pasar, baik untuk jangka pendek atau jangka menengah. Dalam
praktek pelaksanaan pelelangan, penentuan pelulusan pelelangan didasarkan atas penawaran
yang terendah yang dapat dipertanggung-jawabkan (the lowest responsible bid).
Dalam Perpres No. 54 Tahun 2010 ditentukan bahwa peserta pemilihan Penyedia atau lelang
yang merasa keberatan atas penetapan pemenang lelang diberikan kesempatan untuk mengajukan
sanggahan secara tertulis, selambat- lambatnya dalam waktu 5 (lima) hari kerja setelah
pengumuman pemenang lelang (Pasal 82 ayat (1) Perpres No. 54 Tahun 2010). Dalam Pasal 81
ayat (1) ditentukan bahwa Peserta pemilihan yang merasa dirugikan dapat mengajukan surat
sanggahan kepada instansi pemerintah pengguna jasa konstruksi, apabila menemukan :
1. Penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang telah diatur dalam Peraturan
Presiden ini dan yang telah ditetapkan dalam dokumen Pengadaan Jasa;
2. Adanya rekayasa tertentu yang mengakibatkan terjadinya persaingan yang tidak
sehat;
3. Adanya penyalahgunaan wewenang oleh ULP dan/ atau Pejabat yang berwenang
lainnya.
Kemudian Pengguna Jasa akan mengeluarkan surat penunjukan penyedia barang/jasa (SPPBJ)
sebagai pelaksana pekerjaan yang dilelangkan, dengan ketentuan :
3.1 Kesimpulan
Kontrak konstruksi merupakan kontrak yang dikenal dalam pelaksanaan konstruksi
bangunan, baik yang dilaksanakan oleh Pemerintah maupun pihak swasta.
Aspek teknis yang tercakup dalam Kontrak Kerja Konstruksi meliputi:
1. Syarat-syarat Umum Kontrak (General Condition of Contract)
2. Lampiran-lampiran (Apendices)
3. Syarat-syarat Khusus Kontrak (Special Condition of Contract/Condition of Contract –
Particulars)
4. Spesifikasi Teknis (Technical Specifications).
5. Gambar-gambar Kontrak (Contract Drawings)
Aspek Hukum yang tercakup dalam Kontrak Kerja Konstruksi meliputi:
1. Penghentian Sementara Pekerjaan (Suspension of Work)
2. Pengakhiran Perjanjian/Pemutusan Kontrak (Termination of Contract)
3. Ganti Rugi Keterlambatan (Liquidity Damages)
4. Penyelesaian Perselisihan (Settlement of Dispute)
5. Keadaan Memaksa (Force Majeure)
6. Hukum yang Berlaku (Governing Law)
7. Bahasa Kontrak (Contract Language)
8. Domisili (Domicile).
Proses terjadinya kontrak kerja konstruksi, meliputi:
1. Pemberitahuan atau pengumuman
2. Persyaratan kualifikasi dan klasifikasi
3. Pelelangan dan pelulusan
4. Sanggahan dan penunjukan pemenang
6.
DAFTAR PUSTAKA
Djatnika, Suntana. 2018. Kontrak Kerja Konstruksi. Indonesia: Institut Arbiter Indonesia
Hansen, Seng. 2017. Quantity Surveying: Pengantar Manajemen Biaya dan Kontrak Konstruksi.
Indonesia: Gramedia Pustaka Utama
Rani, Hafnidar. 2016. Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta : Deepublish
Sijabat, Emma. 2014. Tinjauan Yuridis tentang Kontrak Konstruksi Antara Disperindag Kab.
Asahan dengan PT. Menara Kharisma Internusa Medan. Medan: Universitas Sumatera
Utara
Slamet, Sri Redjeki. 2016. Kesempurnaan Kontrak Kerja Konstruksi Menghindari Sengketa. Lex
Jurnalica Vol. 13 No 3, Desember 2016. Jakarta: Universitas Esa Unggul
xiii
MAKALAH
KONTRAK KONSTRUKSI DAN PROSES KONSTRUKSI
Disusun Oleh :