PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, kita telah mengenal yang namanya “kalimat”. Kalimat sering
kita nyatakan dengan tulisan maupun tulisan. Kalimat juga sering disampaikan dalam berbagai
Bahasa.
Dalam kegiatan sehari – hari, kita sering menjumpai kalimat, seperti kalimat dalam berita
pagi, kalimat dalam buku yang kita baca, kalimat dari buku harian kita, dan sebagainya. Kalimat
yang kita jumpai ini tersusun oleh kata dan frasa atau kelompok kata.
Pada kesempatan kali ini, Kami akan menyusun sebuah makalah Bahasa Indonesia
mengenai “Kalimat”.
B. Tujuan
Penyususnan makalah ini bertujuan agar mahasiswa dapat memahami bagaimana cara
pengungkapan dan penulisan kalimat secara tepat dan benar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalimat.
Ada beberapa pengertian, yaitu sbb:
o Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan
menyatakan makna yang lengkap.
o Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara
lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras
lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir.
o Kalimat menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) adalah :
kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan
perkataan
satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual
ataupun potensial terdiri atas klausa.
2. Predikat
Predikat adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dinyatakan oleh penulis tentang
subjek. Predikat biasanya berbentuk kata kerja, frasa kata kerja, frasa numeral (bilangan), kata
benda, frasa kata benda, frasa preposisi (kata depan), kata sifat, atau frasa kata sifat. Contoh:
3. Objek
Objek adalah bagian kalimat yang melengkapi kata kerja. Objek dapat berbentuk kata
benda atau frasa kata benda. Bagian kalimat ini terletak setelah predikat berkata kerja aktif
transitif (-kan, -i, me-). Contoh:
Opick telah memasukkan laptop barunya ke dalam tas itu. (frasa kata benda)
4. Pelengkap
Pelengkap atau komplemen sering disamakan dengan objek. Padahal, pelengkap beda
dengan objek karena tidak dapat menjadi subjek jika kalimat dipasifkan. Pelengkap mengikuti
predikat yang berimbuhan ber-, ter-, ber-an, ber-kan, dan kata-kata khusus (merupakan,
berdasarkan, dan menjadi). Contoh:
5. Keterangan
Keterangan adalah bagian kalimat yang berfungsi meluaskan atau membatasi makna
subjek atau predikat. Contoh:
Opick tinggal di Jakarta.
Ada dua ciri keterangan. Pertama, posisinya dapat dipindahkan ke awal, tengah, atau
akhir kalimat. Contoh:
Opick, yang menjabat Direktur Keuangan PT Morat-Marit, adalah warga negara Korea.
(konstruksi yang sebagai keterangan tambahan)
Opick yang menjabat Direktur Keuangan PT Morat-Marit adalah warga negara Korea.
(konstruksi yang sebagai keterangan pewatas)
Opick, Direktur Keuangan PT Morat-Marit, adalah warga negara Korea. (Direktur Keuangan PT
Morat-Marit sebagai keterangan aposisi)