(6160505190094)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha ESA, yang
telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun, selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih
luas kepada pembaca.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal
sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha ESA, senantiasa
memberkati segala usaha kita. Amin.
Makassar, 14 Juni 2023
ii
Daftar Isi
2.2 Sumber Hukum dan Ruang Lingkup Kontrak Kerja Konstruksi ............ 3
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Rumusan masalah yang akan kita bahas dalam makalah ini ialah :
iv
BAB II
ISI
Istilah kontrak berasal dari bahasa Inggris yaitu contract sedangkan dalam
bahasa belanda kontrak disebut dengan overeenkomst.Dalam beberapa
literatur ada yang membedakan antara istilah perjanjian dengan kontrak
namun ada juga yang menyebutkan bahwa perjanjian memiliki pengertian
yang sama dengan kontrak. Salah satu ahli yang memberikan pengertian
berbeda antara perjanjian dengan kontrak yaitu R. Subekti, menurut beliau
ruang lingkup suatu kontrak lebih sempit karena ditujukan pada suatu
persetujuan yang tertulis.Sedangkan menurut beberapa ahli lain seperti Jacob
Hans Niewenhuis, Mariam Darus Badrulzaman dan Purwahid Patrik
memberikan pengertian yang sama tentang perjanjian dan kontrak.
v
Menurut R. Subekti yang dimaksud dengan perjanjian jasa konstruksi
yaitu suatu perjanjian antara seseorang yaitu pihak yang memborongkan
pekerjaan dengan seseorang yang lain sebagai pihak pemborong pekerjaan,
dimana pihak pertama menghendaki suatu hasil yang disanggupi oleh pihak
lawan atas pembayaran sejumlah uang sebagai harga jasa konstruksi. Hal
yang terpenting bukanlah cara pemborong mengerjakan pekerjaan tersebut
melainkan hasil yang akan diserahkan dalam keadaan baik dalam suatu
jangka waktu yang telah diterapkan dalam perjanjian.
Menurut Black’s Law Dictionaryyang dikutip dari buku karya Salim H.S.
pengertian kontrak konstruksi atau contract contruction istype of contract in
which plans and specification for construction are made a part of contract
itself and commonly it secured by performance and payment bonds to
protect both subcontractor and party for whom building is being
constructed.Artinya kontrak konstruksi adalah suatu kontrak yang memuat
perencanaan dan spesifikasi untuk suatu konstruksi sebagai bagian dari
perjanjian tersebut dan pada umumnya kontrak tersebut untuk melindungi
subkontraktor dan para pihak pemilik bangunan.
Suatu kontrak kerja konstruksi merupakan suatu perikatan yang lahir dari
perjanjian oleh sebab itu kontrak kerja konstruksi tunduk pada ketentuan
Buku III KUH Perdata tentang perikatan. Selain KUH Perdata, sumber
hukum kontrak kerja konstruksi antara lain;
vi
i. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
Secara umum ruang lingkup diartikan sebagai suatu batasan atas suatu hal
tertentu. Menurut Pasal 23 Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2009
tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi menyebutkan bahwa kontrak kerja
konstruksi sekurang-kurangnya harus memuat uraian mengenai:
2. nama wakil/ kuasa badan usaha sesuai kewenangan pada akta badan
usaha atau sertifikat keahlian kerja dan sertifikat keterampilan kerja bagi
usaha orang perseorangan; dan
vii
2. pertanggungan sebagaimana yang dimaksud dalam angka 1, meliputi:
a. nilai jaminan;
e. hak dan kewajiban para pihak dalam kontrak kerja konstruksi meliputi:
1. volume/besaran fisik;
5. jaminan pembayaran;
viii
g. ketentuan mengenai cidera janji yang meliputi;
- terlambat membayar;
2. dalam hal terjadi cidera janji yang dilakukan oleh penyedia jasa atau
pengguna jasa, pihak yang dirugikan berhak untuk memperoleh
kompensasi, penggantian biaya dan atau perpanjangan waktu, perbaikan
atau pelaksanaan ulang hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan yang
diperjanjikan atau pemberian ganti rugi;
ix
j. keadaan memaksa mencakup kesepakatan mengenai:
1. risiko khusus;
3. hak dan kewajiban pengguna jasa dan penyedia jasa pada keadaan
memaksa;
Selain itu, ruang lingkup jasa konstruksi dapat dibagi menjadi tiga taha yaitu;
a. Survei;
x
e. Penelitian.
a. Arsitektural;
b. Sipil;
c. Mekanikal;
d. Elektrikal; dan
e. Tata Lingkungan.
Suatu kontrak kerja konstruksi pada dasarnya harus memuat tiga unsur
yaitu adanya para pihak yaitu pengguna jasa dan penyedia jasa, adanya
obyek yang diperjanjikan yaitu konstruksi dan adanya dokumen yang
mengatur hubungan hukum antara pengguna jasa dan penyedia jasa.Salah
satu unsur yang mutlak harus ada didalam suatu kontrak kerja konstruksi
yaitu para pihak yang ada didalam suatu kontrak kerja konstruksi baik pihak
yang terikat secara langsung maupun pihak yang terikat secara tidak
langsung.Kontrak kerja konstruksi meliputi tiga bidang pekerjaan yaitu
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.Pada prinsipnya pelaksanaan
pekerjaan ini harus dilaksanakan secara terpisah dalam suatu pekerjaan
konstruksi dengan tujuan untuk menghindari konflik kepentingan.Dengan
demikian tidak dibenarkan ada perangkapan fungsi pekerjaan misalnya
pelaksana konstruksi merangkap konsultan pengawas.
xi
Pihak-pihak dalam kontrak kerja konstruksi baik yang terikat secara
langsung maupun terikat secara tidak langsung disebut sebagai peserta dalam
kontrak kerja konstruksi. Peserta dalam kontrak kerja konstruksi terdiri dari;
b. Pihak Pemborong
xii
c. memperoleh paling kurang 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia
Barang/Jasa dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di
lingkungan pemerintah maupun swasta, termasuk pengalaman
subkontrak;
e. memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lain yang
diperlukan dalam Pengadaan Barang/Jasa;
SKP = KP – P
xiii
k. tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak pailit, kegiatan usahanya
tidak sedang dihentikan dan/atau direksi yang bertindak untuk dan atas
nama perusahaan tidak sedang dalam menjalani sanksi pidan, yang
dibuktikan dengan surat pernyataan yang ditandatangani oleh Penyedia
Barang/Jasa;
o. memiliki alamat tetap dan jelas serta dapat dijangkau dengan jasa
pengiriman; dan
c. Pihak Perencana
1. sebagai penasihat dalam hal ini membuat rencana biaya dan gambar
bangunan sesuai dengan pesanan dari pihak yang memborongkan; dan
xiv
memborongkan pekerjaan, memeriksa ketersediaan bahan, memeriksa
lamanya waktu pembangunan berlangsung dan terakhir memberikan
penilaian terhadap pelaksanaan pekerjaan.
xv
b. Jenis kontrak kerja konstruksi yang dilihat menurut imbalannya. Kontrak
kerja konstruksi yang dilihat menurut imbalannya diatur dalam Pasal 20
ayat (3) dan Pasal 21 Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000
tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi. Jenis-jenis kontrak kerja
konstruksi yang dilihat menurut imbalannya yaitu:
xvi
5. Kontrak kerja konstruksi dalam bentuk imbalan aliansi
1. Tahun tunggal
2. Tahun jamak
d. Jenis kontrak kerja konstruksi yang dilihat menurut cara pembayaran hasil
pekerjaan. Kontrak jenis ini dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu;
xvii
1. Kontrak pengadaan barang
yaitu suatu kontrak kerja konstruksi yang objeknya berupa barang
yang akan dipergunakan untuk kepentingan Pemerintah;
2. Kontrak konsultansi
yaitu kontrak kerja konstruksi yang dibuat oleh para pihak yang
mana pihak penyedia jasa memberikan layanan jasa professional
dalam berbagai bidang untuk mencapai sasaran tertentu yang hasilnya
berbentuk piranti lunak
Dokumen Teknis :
1. Surat pernyataan kesanggupan menyelesaikan
pekerjaan apabila ditunjuk sebagai pemenang dan
mengasuransikan tenaga kerja ( Jamsostek ).
xix
2. Surat penawaran (bermeterai, dibuat di kop perusahaan,
dicap, dan ditandatangani )..
3. Struktur organisasi dan personalia pelaksana proyek.
4. Daftar peralatan yang dimiliki dan akan digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
5. Time Schedule berupa barchart dan kurva S.
6. Metode pelaksanaan pekerjaan.
7. Spesifikasi teknis dan brosur material yang ditawarkan.
xx
7. Tahap Pengumuman Pemenang Tender
Dari hasil evaluasi dan klarifikasi maka pihak Owner akan memutuskan
siapa kontraktor yang menjadi pemenang tender. Umumnya sistem dalam
menentukan pemenang tender adalah The Lowest Responsible Bid (harga
terendah yang dapat dipertanggung jawabkan).
Pemenang akan mendapatkan Surat Keputusan Penunjukan Pemenang
dari Owner dan dilakukan penandatanganan kontrak dari kedua belah pihak.
Pelaksanaan pekerjaan harus sudah dimulai selambatlambatnya 7 hari
kalender setelah diterbitkannya Surat Perintah Kerja (SPK).
xxi
BAB III
PENJTUP
3.1 kesimpulan
Dari pembuatan makalah ini kita bisa mengetahui bagaimana
kontrak pekerjaan proyek mulai dari pengertian kontrak pekerjaan
proyek, tahapan-tahapan kontrak pekerjaan proyek, hingga jenis-jenis
kontrak kerja konstruksi
Dan juga kita bisa memahami berbagai proses dalam tender suatu
proyek.
xxii
DAFTAR PUSTAKA
https://www.teknikarea.com/proses-tender-dari-awal-sampai-akhir/
https://www.rumahmaterial.com/2020/10/7-tahapan-proses-tender
proyek.html
xxiii