KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….…………4
1.1 LatarBelakang…………………………………………………………………………4
1.2 Rumusan Masalah…………………………….…………………………………….5
1.3 Maksud dan Tujuan ……...…………………………………………….….……..5
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………….6
2.1 Pengertian Kontrak……………………………………………………..………….6
2.2 Bagian-bagian Dokumen Kontrak……………………………….…………….7
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………..16
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………......16
3.2 Saran…………………………………………………………………………………….16
DAFTAR PUSTAKA………..………………………………………………………………17
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi dan modernisasi pada saat ini perkembangan iptek
terus berkembang sangat cepat terutama di bidang jasa-jasa kontraktor,
dengan kemajuan ini sangat banyak membantu para penyedia barang/ jasa
dalam menyelesaikan pekerjaan baik itu secara fisik maupun non fisik. Begitu
juga pada saat pelelelangan paket pekerjaan terjadi, sehingga penyedia
barang/ jasa bisa memasukkan dokumen penawaran melalui media internet.
Sebelumnya kita harus mengetahui arti dari proyek. Dimana proyek
adalah bentuk usaha dalam mencapai tujuan yang ditentukan dan dibatasi oleh
waktu dan juga sumber daya yang terbatas. Sehingga garis besar dari proyek
konstruksi, yaitu suatu upaya untuk mendapatkan hasil yang dirubah menjadi
bangunan atau infrastruktur. Infrastruktur atau bangunan ini mencakup
beberapa pekerjaan utama yang termasuk di dalamnya bidang teknik
sipil/eangineer dan arsitektur/designer(perencana), juga dapat melibatkan
disiplin ilmu pengetahuan lainnya seperti akutansi/keuangan, teknik mesin,
teknik industri dan elektro.
Oleh karena itu berkat perkembangan iptek semuanya dapat
membantu proses kelancaran pembangunan. Setelah terjadi pengumuman
pemenang suatu perusaan tertentu maka yang dilakukan yaitu menyususun
berkas dokumen kontrak, maka Kontrak adalah perjanjian perikatan secara
hukum di antara pihak-pihak yang terkait, yaitu di antara penggunan jasa
sebagai pihak pertama dan penyedia jasa sebagai pihak kedua. Sedangkan
penandatanganan kontrak dilakukan selambat-lambatnya dalam waktu 14 hari
kelender setelah SPPJ diterbitkan apabila:
a. Dananya telah cukup tersedia dalam dokumen anggaran,
b. Surat jaminan pelaksanaan telah diserahkan oleh penyedia jasa.
Kontrak terdiri atas surat perjanjian dan lampiran-lampiran yang disebut
dokumen kontak, berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
54 Tahun 2010
4
1.2 Rumusan masalah
1. Pengertian kontrak
2. Apa isi masing-masing bagian kontrak
3. Apa-apa saja yang penting dalam dokumen kontrak
4. Apa-apa saja yang harus termuat dalam masing-masing bagian
5
BAB ll
PEMBAHASAN
6
f. Pembayaran kepada penyedia jasa
g. Pengawasan mutu, dan
h. Penyelesaian perselisihan.
6. Spesifikasi;
7. Gambar-gambar, dan;
8. Dokumen-dokumen lainnya seperti jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP,
dan lain-lain.
Jika nilai nominal pekerjaan di atas Rp 5 juta sampai dengan Rp 50 juta,
maka perjanjian antara penggunan jasa dengan penyedia jasa cukup dengan Surat
Perintah Kerja (SPK), SPK tidak memerlukan surat perjanjian, syarat-syarat khusus
kontrak, surat perintah mulai kerja, dan surat jaminan pelaksanaan.
Sebelum menandatangani kontrak, pihak pertama(pengguna jasa, biasa
di wakili oleh pejabat Pembuat Komitmen) dan pihak kedua (penyedia jasa) harus
memeriksa konsep (draft) kontrak. Hal-hal pokok yang wajib diteliti dan diperiksa
meliputi substansi, bahasa/redaksional, angka dan huruf. Jika konsep kontrak
sudah di sepakati oleh kedua belah pihak, maka harus dibubuhi paaraf pada setiap
lembar surat perjanjian, sebagai bukti bahwa kedua belah pihak telah memeriksa,
memahami, dan menyetujui draft kontrak, selanjutnya kontrak siap untuk
ditandatangani oleh kedua belah pihak. Pembahasan pada makalah ini hanya
terfokus pada isi dokumen kontak yang mengacuh pada peraturan pemerintah
republik Indonesia nomor 54 tahun 2010 dan peraturan pemerintah republik
Indonesia nomor 70 tahun 2012 (revisi).
7
- Penjelasan satu sama lain dalam dokumen yang lebih tinggi
berdasarkan urutan hirarki
- Hak dan kewajiban timbal balik PPK dan penyedia, dan
- Masa berlaku efektif kontrak.
8
2.2.4. Syarat-Syarat Khusus Kontrak berisikan tentang perubahan dan
penambahan ketentuan pasal – pasal syarat – syarat umum kontrak, antara
lain :
- Korespondensi
- Wakil sah para pihak
- Tanggal berlaku kontrak
- Masa pemeliharaan
- Umur konstruksi
- Pedoman pengoperasian dan perawatan
- Pembayaran tagihan
- Pencairan jaminan
- Tindakan penyedia yang mensyaratkan persetujuan PPK dan
pengawas pengerjaan
- Kepemilikan dokumen
- Fasilitas
- Sumber pembiayaan
- Pembayaran uang muka
- Pembayaran prestasi pekerjaan
- Denda,dan
- Penyelesaian perselisihan
2.2.5. Syarat-syarat umum kontrak;
a. Ketentuan umum
Defenisi dari istilah – istilah yang digunakan dalam syarat – syarat umum
kontrak.
➢ Penerapan syarat – syarat umum kontrak secara luas dalm pelaksanaan
pekerjaan konstruksi
➢ Bahasa dan hukum
➢ Larangan korupsi, kolusi, dan nepotisme serta penipuan
➢ Asal material atau bahan
➢ Korespondensi
➢ Wakil syah para pihak
➢ Pembukuan
9
➢ Perpajakan
➢ Pengalihan dan atau sub kontrak
➢ Pengabaian
➢ Penyedia mandiri
➢ Kemitraan
➢ Pengawasan pelaksanaan pekerjaan
➢ Persetujuan pengawas pekerjaan
➢ Perintah
➢ Penemuan – penemuan
➢ Akses ke lokasi kerja
10
- Perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan
Keadaan kahar
Penghentian dan pemutusan kontrak terdiri dari :
- Penghentian dan pemutusan kontrak
- Peninggalan
11
- Mengambil langkah – langkah yang cukup memadai unutuk
melindungi lingkungan tempat kerja dan membatasi kerusakan
serta gangguan kepada masyarakat maupun miliknya akibat
kegiatan penyedia
Penggunaan dokumen – dokumen kontrak dan informasi
➢ Hak kekayaan intelektual
➢ Penanggungan dan resiko
➢ Pelindungan tenaga kerja
➢ Pemeliharaan lingkungan
➢ Asuransi
➢ Tindakan penyedia yang mensyaratkan persetujuan PPk atau pengawas
pekerjaan
➢ Laporan hasil pekerjaan
➢ Kepemilikan dokumen
➢ Kerjasama anatara penyedia dan sub penyedia
➢ Usaha mikro,usaha kecil dan koperasi kecil
➢ Penyedia lain
➢ Keselamatan
➢ Pembayaran denda
➢ Jaminan
d. Personil dan peralatan penyedia jasa :
Personil inti dan atau peralatan yang ditempatkan harus sesuai dengan
yang tercantum dalam dokumen penawaran
➢ Penggantian personil inti dan atau peralatan tidak boleh dilakukan kecuali
atas persetujuan tertulis PPK
➢ Pengantian personil ini di lakukan oleh penyedia dengan mengajukan
permohonan terlebih dahulukepada PPK dengan melampirkan riwayathidup/
pengalaman kerga personil onti yang diusulkan beserta alasan pengantian
➢ PPK dapat menilai dan menyetujui penempatan/ pengantian personil inti
dan/atau peralatan menurut kualifikasi yang di butuhkan
➢ Jika PPK menilai bahwa personil inti:
- Tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan dengan baik
12
- Berkelakuan tidak baik
- Mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya. Maka, penyedia
berkewajiban untuk menyediakan pengganti dan menjamin personil
inti tersebut meninggalkan lokasi kerja dalam waktu 7 hari sejak
diminta oleh PPK
➢ Jika personil inti dan/atau peralatan perlu dilakukan, maka penyediakan
pengganti dengan kualifikasi yang setara atau lebih baik dari personil ini
dan/atau peralatan yang digantikan tanpa biayatambahan apapun
➢ Personil inti berkewajiban untuk menjaga untuk menjaga kerahasiaan
pekerjaannya, jika diperlukan oleh PPK, personil inti dapat sewaktu-waktu
disyaratkan untuk menjaga karahasiaan pekerjaan dibawah sumpah
e. Kewajiban pejabat pembuat komitmen
Fasilitas yaitu PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana
atau memudahkan lainnya (jika ada) yang tercantum dalam SSKK untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini.
➢ Peristiwa kompensasi yaitu peristiwa kompensasi dapat di berikan kepada
penyedia dalam hal sebagai berikut:
- PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan
- Keterlambatan pembayaran kepada penyedia
- PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi dan/atau
instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan
- Penyedia belum masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam kontrak
- PPK menginstruksikan kepada penyedia untuk melakukan
pengujian tambahan yang telah dilaksanakan pengujian ternyata
tidak ditemukan kerusakan/kegagalan/penyimpangan
- PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan
- PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi teebelumnyartentu
yang tidak dapat di duga sebelumnya dan disebabakan oleh PPK
- Ketentuan lain dalam SSKK
➢ Jika peristiwa kompensasi mengakibatkan pengeluarkan tambahan dan atau
keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka PPK berkewajiban untuk
13
membayar ganti rugi dan/atau memberikan perpanjangan waktu
penyelesaian pekerjaan
➢ Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data penunjang dan
penghitungan kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat
dibuktikan kerugian nyata akibat kompensasi
➢ Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan hanya dapat diberikan jika
berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan
oleh penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan perlunya tambahan waktu
akibat peristiwa kompensasi
➢ Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/ atau perpanjangan waktu
penyelesaian pekerjaan jika penyedia gagal atau lalai untuk memberikan
peringatan dini dalam mengantisipasi atau mengatasi dampak peristiwa
kompensasi
14
h. Penyelesaian perselisihan.
Peneyelesaian perselisian
- Para pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh
menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul dari
atau berhubungan dengan kontrak ini atau interprestasinya selama
atau setelah pelaksanaan pekerjaan ini
- Penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para pihak dalam
kontrak dapat dilakukan melalui musyawarah, arbitrase, mediasi,
konsiliasi atau pengadilan sesuai dengan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang disesuaikan
dengan hak-hak yang terdapat dalam kontrak
➢ Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur dengan jujur
tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak. Apabila selama
kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan, maka diupayakan tindakan yang
terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.
2.2.7. Gambar-gambar
Paduan dalam pelaksanaan yang terdiri dari:
- Gambaran prarencana
- Gambar rencana, dan
- Gambar detail
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kontrak adalah perjanjian perikatan secara hukum di antara pihak-pihak yang
terkait, yaitu di antara penggunan jasa sebagai pihak pertama dan penyedia jasa
sebagai pihak kedua. Sedangkan, dokumen kontrak adalah dokumen yang
ditetapkan oleh ULP/ pejabat pengadaan yang memuai informasi dan ketentuan
yang harus ditaati oleh para pihak dalam proses pengadaan barang/jasa. Serta
penandatanganan kontrak dilakukan selambat-lambatnya dalam waktu 14 hari
kelender setelah SPPJ diterbitkan apabila:
a.) Dananya telah cukup tersedia dalam dokumen anggaran,
b.) Surat jaminan pelaksanaan telah diserahkan oleh penyedia jasa.
Dokumen kontrak merupakan suatuinformasi dan ketentuan yang terikat.
3.2 Saran
Mengingat begitu pentingnya dan sentralnya dalam melaksanakan suatu
pekerjaan proyek yang posisinya sangat penting dalam menejemen konstruksi
maka di sarankan melakukan persiapan sematang – matangnya serta lebih
memerhatikan Kembali dalam melakukan perencanaan, manajemen, serta
menyiapkan dokumen kontrak, karena kalau adanya kesalahan menejemen maka
akan gagal total lah suatu proyek tersebut dan juga menghindari adanya
kesalahpahaman perjanjian.
16
DAFTAR PUSTAKA
17