Anda di halaman 1dari 4

Hierarki dokumen kontrak 

umumnya ada 11, dengan urutan sebagai berikut :


1. Surat Perjanjian dan Amandemen/Addendum Kontrak
2. Ketentuan khusus kontrak
3. Ketentuan umum kontrak, dimana beberapa jenis kontrak pada angka (2) dan (3) masuk
dalam pasal-pasal Surat Perjanjian
4. Surat Perintah Kerja
5. Berita Acara Klarifikasi / Negosiasi
6. Addendum Dokumen Lelang
7. Spesifikasi Teknis
8. Spesifikasi Umum
9. Gambar
10. Berita Acara Rapat Penjelasan Lelang (Aanwijzing)
11. Bill of Quantity / Rincian Anggaran Biaya.

Detail penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Surat Perjanjian

Surat Perjanjian adalah bentuk perjanjian  perikatan  kontrak antara  Pihak Pemberi Tugas /Pengguna 

Jasa  dengan  Pihak penerima  Tugas /Penyedia  Jasa,  yang  ditandatangani  oleh kedua belah pihak

diatas materai dengan ketentuan-ketentuan yg telah ditetapkan dalam syarat-syarat khusus kontrak

dan syarat-syarat umum kontrak diatas.

2.  Ketentuan Khusus Kontrak

Ketentuan khusus kontrak adalah pasal-pasal yang berisi tentang penjelasan   secara detail dan atau

perubahan terhadap pasal-pasal yang ada didalam syarat-syarat umum kontrak. Misalnya:

 penentuan besarnya jaminan penawaran:  jaminan pelaksanaan sebesar 5% dari harga


kontrak yaitu sebesar Rp…, jaminan pemeliharaan/retensi sebesar 5 % dari harga kontrak yaitu
sebesar Rp…, jaminan  uang muka  sebesar 20 %  dari  harga  kontrak yaitu sebesar Rp…
 penentuan tata cara pembayaran :  Pembayaran Uang Muka sebesar 20 % dari harga
kontrak yaitu sebesar Rp…, Pembayaran selanjutnya berdasarkan progress bulanan dengan
dikurangi pengembalian Uang mukan dan retensi secara proporsional, dan termin retensi sebesar
5 % dari harga kontrak yaitu sebesar Rp………setelah berakhirnya masa pemeliharaan
 Penentuan waktu pelaksanaan pekerjaan: waktu pelaksanaan pekerjaan adalah selama …
hari dimulai sejak dikeluarkannya SPK yaitu tgl. ………… s/d  tgl. …
 Penentuan masa pemeliharaan : masa pemeliharaan ditentukan selama …. hari
 Penyelesaian harga kontrak/eskalasi pasal ini tidak berlaku : (misalnya), dan seterusnya.
Untuk proyek-proyek yang mengacu kepada Kepres misalnya untuk Proyek-proyek dikalangan
Departemen Pekerjaan Umum. Ketentuan Umum Kontrak ini sudah ada standarisasinya yang
dinamakan Dokumen  “Syarat-syarat Khusus Kontrak”. Dan untuk type kontrak yang menganut
kepada standar FIDIC. Ketentuan khusus kontrak ini dinamakan “Part II Condition”

3.  Ketentuan Umum Kontrak

Ketentuan umum kontrak adalah pasal-pasal yg berisi tentang definisi dan penjelasan-penjelasan

“UMUM” yang akan diperikatkan dalam kontrak setelah diterbitkannya SPK yang antara lain

menjelaskan mengenai hak kewajiban para pihak, jaminan pekerjaan, asuransi, keselamatan kerja,

tata cara pembayaran, waktu pelaksaan pekerjaan, masa pemeliharaan, Pengawas pekerjaan,

keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, tata cara penyelesaian perselisihan, penyesuaian harga

kontrak /eskalasi, denda, tata cara perubahan pekerjaan dan pekerjaan tambah/kurang, dll.

Untuk proyek-proyek dikalangan Departemen Pekerjaan Umum Ketentuan Umum Kontrak ini sudah

ada Standarisasinya yang dinamakan Dokumen “Syarat-syarat Umum Kontrak”. Dan untuk type

kontrak yang menganut kepada standar FIDIC ketentuan Umum Kontrak ini dinamakan “Part I

Condition”

4. Surat Perintah Kerja

Surat Perintah Kerja (SPK) adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Pemberi Tugas kepada Pemenang

Lelang yang merupakan perintah untuk segera memulai kegiatan dilapangan berdasarkan dokumen

dari gambar s/d Berita Acara Rapat Klarifikasi di atas. Surat Perintah Kerja tersebut sekurang –

kurangnya berisi tentang nama paket pekerjaan, waktu pelaksanaan pekerjaan, dan besarnya nilai

pekerjaan.

5.  Berita Acara Rapat Klarifikasi/Negosiasi

Berita Acara Rapat Klarifikasi dibuat apabila Pemberi Tugas merasa perlu untuk meminta

penegasan/kesanggupan untuk melaksanakan pekerjaan kepada Pemenang Lelang terkait adanya

beberapa hal yang dirasa belum jelas dari dokumen penawaran penawaran yg telah disampaikan, 

misalnya produk material yang ditawarkan dll dan kesalahan yang dibuat oleh peserta lelang dalam

membuat penawaran namun bersifat tidak menggugurkan.

6. Addendum Dokumen Lelang

Addendum Dokumen Lelang adalah dokumen yang  berisi  segala macam perubahan baik

pengurangan, penambahan, maupun penyempurnaan terhadap Dokumen Lelang (Gambar lelang,

Spesifikasi Teknis, Spesifikasi Umum) yang terjadinya dalam kurun waktu setelah undangan lelang/

pengambilan sampai dengan pemasukan dokumen penawaran dari peserta lelang yang harus disetujui

oleh Konsultan & Pemberi Tugas/Pengguna Jasa.


7.  Spesifikasi Teknis

Spesifikasi Teknis berisi uraian tentang peraturan-peraturan yang digunakan, lingkup pekerjaan,

persyaratan material, persyaratan pelaksanaan pekerjaan, persyaratan-persyaratan peralatan, dan

persyaratan khusus lainnya dari pekerjaan-pekerjaan yang ditentukan dalam Gambar tersebut.

Spesifikasi teknis memiliki tingkat hirarki yang lebih tinggi dibandingkan gambar karena apabila dilihat

dari kronologis penyusunannya, spesifikasi teknis dibuat untuk menjelaskan, menegaskan dan

mendetailkan hal-hal yang belum tercantum dalam gambar.

8. Spesifikasi Umum

Spesifikasi Umum selain memuat ketentuan yang telah diuraikan dalam “Definisi Spesifikasi Umum”,

juga menjelaskan tentang tata cara peserta lelang dalam memasukan penawaran pekerjaan  yang

telah diuraikan dalam Gambar (butir A) dan Spesifikasi Teknis (butir B) termasuk dokumen-dokumen

yang harus dilampirkan.

9. Spesifikasi Gambar

Gambar adalah dokumen produk Konsultan Perencana  yang disahkan oleh Pemberi Tugas yang berisi

tentang dimensi-dimensi dan ukuran-ukuran bangunan yang dipakai sebagai acuan bagi pelaksanaan

pekerjaan di lapangan. Jika dalam suatu dokumen terdapat perbedaan gambar antara antara lembar

satu dengan yang lain maka yang berlaku adalah gambar dengan skala yang lebih besar. Jika dalam

suatu dokumen terdapat perbedaan antara gambar arsitektur dengan gambar struktur maka untuk

dimensi ruang yang berlaku adalah sesuai dengan gambar arsitektur, namun untuk dimensi struktur

(misalnya dimensi penulangan pelat) yang berlaku adalah yang tercantum pada gambar struktur.

10.  Berita Acara Rapat Penjelasan Lelang/Aanwijzing

Berita Acara Rapat Penjelasan Lelang adalah notulen hasil rapat penjelasan terhadap Gambar Lelang,

Spesifikasi Teknis dan Spesifikasi Umum yang ditandatangani oleh Panitia Lelang, Konsultan dan Wakil

Peserta Lelang. Pada umumnya proyek swasta Berita Acara Aanwijzing ini juga memuat

Addendum/Perubahan spesifikasi teknis, gambar atau lingkup pekerjaan. Tetapi untuk proyek

pemerintah Berita Acara Aanwijzing hanya berisi penjelasan tentang Spesifikasi Teknis, Spesifikasi

Umum dan Gambar Lelang tanpa merubah substansi yang ada didalamnya. Namun apabila diperlukan

adanya perubahan harus dibuat Addendum Dokumen Lelang atas persetujuan Pengguna Jasa.
11.  Bill of Quantity

Bill of Quantity adalah daftar item dan kuantitas pekerjaan yang penyusunan dan perhitungannya

didasarkan atas gambar lelang (butir A), spesifikasi teknis (butir B) dan spesifikasi umum (butir C)

yang digunakan sebagai standar acuan bagi Peserta Lelang dalam mengajukan penawaran harga.

Anda mungkin juga menyukai