1. Surat Perjanjian
Surat Perjanjian adalah bentuk perjanjian perikatan kontrak antara Pihak Pemberi Tugas /Pengguna
Jasa dengan Pihak penerima Tugas /Penyedia Jasa, yang ditandatangani oleh kedua belah pihak
diatas materai dengan ketentuan-ketentuan yg telah ditetapkan dalam syarat-syarat khusus kontrak
Ketentuan khusus kontrak adalah pasal-pasal yang berisi tentang penjelasan secara detail dan atau
perubahan terhadap pasal-pasal yang ada didalam syarat-syarat umum kontrak. Misalnya:
Ketentuan umum kontrak adalah pasal-pasal yg berisi tentang definisi dan penjelasan-penjelasan
“UMUM” yang akan diperikatkan dalam kontrak setelah diterbitkannya SPK yang antara lain
menjelaskan mengenai hak kewajiban para pihak, jaminan pekerjaan, asuransi, keselamatan kerja,
tata cara pembayaran, waktu pelaksaan pekerjaan, masa pemeliharaan, Pengawas pekerjaan,
kontrak /eskalasi, denda, tata cara perubahan pekerjaan dan pekerjaan tambah/kurang, dll.
Untuk proyek-proyek dikalangan Departemen Pekerjaan Umum Ketentuan Umum Kontrak ini sudah
ada Standarisasinya yang dinamakan Dokumen “Syarat-syarat Umum Kontrak”. Dan untuk type
kontrak yang menganut kepada standar FIDIC ketentuan Umum Kontrak ini dinamakan “Part I
Condition”
Surat Perintah Kerja (SPK) adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Pemberi Tugas kepada Pemenang
Lelang yang merupakan perintah untuk segera memulai kegiatan dilapangan berdasarkan dokumen
dari gambar s/d Berita Acara Rapat Klarifikasi di atas. Surat Perintah Kerja tersebut sekurang –
kurangnya berisi tentang nama paket pekerjaan, waktu pelaksanaan pekerjaan, dan besarnya nilai
pekerjaan.
Berita Acara Rapat Klarifikasi dibuat apabila Pemberi Tugas merasa perlu untuk meminta
beberapa hal yang dirasa belum jelas dari dokumen penawaran penawaran yg telah disampaikan,
misalnya produk material yang ditawarkan dll dan kesalahan yang dibuat oleh peserta lelang dalam
Addendum Dokumen Lelang adalah dokumen yang berisi segala macam perubahan baik
Spesifikasi Teknis, Spesifikasi Umum) yang terjadinya dalam kurun waktu setelah undangan lelang/
pengambilan sampai dengan pemasukan dokumen penawaran dari peserta lelang yang harus disetujui
Spesifikasi Teknis berisi uraian tentang peraturan-peraturan yang digunakan, lingkup pekerjaan,
persyaratan khusus lainnya dari pekerjaan-pekerjaan yang ditentukan dalam Gambar tersebut.
Spesifikasi teknis memiliki tingkat hirarki yang lebih tinggi dibandingkan gambar karena apabila dilihat
dari kronologis penyusunannya, spesifikasi teknis dibuat untuk menjelaskan, menegaskan dan
8. Spesifikasi Umum
Spesifikasi Umum selain memuat ketentuan yang telah diuraikan dalam “Definisi Spesifikasi Umum”,
juga menjelaskan tentang tata cara peserta lelang dalam memasukan penawaran pekerjaan yang
telah diuraikan dalam Gambar (butir A) dan Spesifikasi Teknis (butir B) termasuk dokumen-dokumen
9. Spesifikasi Gambar
Gambar adalah dokumen produk Konsultan Perencana yang disahkan oleh Pemberi Tugas yang berisi
tentang dimensi-dimensi dan ukuran-ukuran bangunan yang dipakai sebagai acuan bagi pelaksanaan
pekerjaan di lapangan. Jika dalam suatu dokumen terdapat perbedaan gambar antara antara lembar
satu dengan yang lain maka yang berlaku adalah gambar dengan skala yang lebih besar. Jika dalam
suatu dokumen terdapat perbedaan antara gambar arsitektur dengan gambar struktur maka untuk
dimensi ruang yang berlaku adalah sesuai dengan gambar arsitektur, namun untuk dimensi struktur
(misalnya dimensi penulangan pelat) yang berlaku adalah yang tercantum pada gambar struktur.
Berita Acara Rapat Penjelasan Lelang adalah notulen hasil rapat penjelasan terhadap Gambar Lelang,
Spesifikasi Teknis dan Spesifikasi Umum yang ditandatangani oleh Panitia Lelang, Konsultan dan Wakil
Peserta Lelang. Pada umumnya proyek swasta Berita Acara Aanwijzing ini juga memuat
Addendum/Perubahan spesifikasi teknis, gambar atau lingkup pekerjaan. Tetapi untuk proyek
pemerintah Berita Acara Aanwijzing hanya berisi penjelasan tentang Spesifikasi Teknis, Spesifikasi
Umum dan Gambar Lelang tanpa merubah substansi yang ada didalamnya. Namun apabila diperlukan
adanya perubahan harus dibuat Addendum Dokumen Lelang atas persetujuan Pengguna Jasa.
11. Bill of Quantity
Bill of Quantity adalah daftar item dan kuantitas pekerjaan yang penyusunan dan perhitungannya
didasarkan atas gambar lelang (butir A), spesifikasi teknis (butir B) dan spesifikasi umum (butir C)
yang digunakan sebagai standar acuan bagi Peserta Lelang dalam mengajukan penawaran harga.