Dalam pembangunan suatu proyek, perlu adanya suatu aturan main/hukum yang
mengikat yang harus ditaati antara Pemberi Tugas/Pemilik Proyek, Konsultan
(Perencana/Manajemen Konstruksi/Quantity Surveyor/Perijinan) dan Kontraktor
(Direct Contract/Nominated Sub Contraktor), aturan main tersebut biasa disebut
dengan dokumen pelaksanaan proyek. Saya coba merangkum pengertian dokumen
pelaksanaan proyek.
PENGERTIAN UMUM
Fungsi Dokumen Pelaksanaan Proyek bagi para pihak yang terlibat dalam suatu
proyek secara garis besar adalah :
C. Bagi Konsultan
Sebagai acuan bagi Konsultan dalam membantu Pemilik Proyek didalam hal :
1. Gambar Lelang
Gambar design Konsultan Perencana yg dipakai sebagai acuan didalam proses
pelelangan untuk pengajuan penawaran harga.
Gambar lelang umumnya sesuai dengan Paket Pekerjaan yg dilelangkan, adapun
gambar yang lazim adalah gambar Struktur, gambar Arsitektur & gambar
Mekanikal/Elektrikal/Plumbing, Landscape dan lain-lainnya, tergantung jenis paket
pekerjaan yang dilelangkan.
2. Spesifikasi Teknis
Dokumen produk Konsultan Perencana yg memuat ketentuan-ketentuan mengenai
jenis material, metode pengerjaan, syarat-syarat yang dipergunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan dan peraturan-peraturan bahan yang digunakan.
3. Spesifikasi Umum
Dokumen produk Konsultan Perencana / QS yang memuat batasan, pengertian,
peristilahan yang digunakan, hak, kewajiban, tanggung jawab, sangsi, penyelesaian
perselisihan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam pelaksanaan
kontrak bagi para pihak ( Pihak Penerima Tugas dan Pemberi Tugas).
4. Bill of Quantity
Uraian singkat pekerjaan yg akan dilaksanakan yang biasanya berupa tabel yang
berisi item pekerjaan, satuan pekerjaan, volume / quantitas, harga satuan dan total
harga termasuk perhitungan Pajak Pertambahan Nilai ( PPN ) & pajak lain yang
berlaku.
5. Berita Acara Rapat Penjelasan Lelang (BA - Aanwijzing)
Notulen rapat yang berisi penjelasan-penjelasan administrasi/teknis dan ditanda
tangani bersama antara Panitia Pelelangan, Konsultan Perencana, konsultan QS,
Pemilik Proyek dan Wakil-wakil peserta lelang. Ada beberapa hal utama dalam
Rapat Penjelasan Lelang (RPL) yang harus dijelaskan kepada peserta lelang yaitu :
1. Metode Pelelangan
2. Cara penyampaian Surat Penawaran
3. Dokumen-dokumen yang harus dilampirkan dalam dokumen penawaran.
4. Undangan acara pembukaan dokumen penawaran
5. Metode evaluasi
6. Hal-hal yang menggugurkan penawaran
7. Sistem kontrak yang digunakan
8. Ketentuan dengan cara sub kontrak sebagian pekerjaan
9. Bes aran dan masa berlaku jaminan penawaran
c. Peninjauan Lapangan.
Kegiatan peninjauan lokasi proyek dan penjelasan serta informasi penting yang
berkaitan dengan lokasi proyek.
Adalah seluruh dokumen yang digunakan sebagai dasar perikatan kontrak antara
Pemberi Tugas dengan Kontraktor Pelaksana Pekerjaan yang juga merupakan
acuan bagi para pihak didalam melaksanakan pekerjaan.
Catatan :
“ Pasal-pasal lain yang dituangkan dalam Surat Perjanjian Pemborongan”
3. Gambar Kontrak.
Gambar lelang dan Addendum gambar lelang yang disahkan sebagai dasar
perikatan kontrak antara Pemberi Tugas dengan Kontraktor dan juga sebagai acuan
bagi para pihak dalam melaksanakan pekerjaan.
3. Metode Pelaksanaan
Adalah uraian rencana kerja yang dibuat oleh kontraktor pelaksana.
6. Program K-3
Adalah peraturan yang bertujuan untuk menjamin terjadinya kesehatan dan
keselamatan kerja bagi pekerja selama berlangsungnya proyek.
7. As Built Drawing
Adalah gambar yang dibuat sesuai dengan pekerjaan yg telah dilaksanakan
dilapangan.
8. Construction Drawing
Adalah gambar produk konsultan perencana pada fase setelah pelelangan yg
berstatus sebagai gambar penjelasa atau gambar perubahan terhadap gambar
lelang / gambar kontrak.