OLEH :
RACHMAD HIDAYAT
E1 A1 09 053
FAKULTAS TEKNIK
KENDARI
2014
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esakarena atas limpahan
rahmat dan karuniuanya sehingga kita semua masih di berikan kesehatandalam menyelesaikan makalah
Aspek Hukum dalam pembangunan konstruksi Gedung, Transportasi Dan Keairan.
Makalah ini sengaja di buat untuk pemenuhan tugas dalam mata kuliah aspek hukum.di
samping itu makalah ini dapat di jadikan juga sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa khususnya
mahasiswa jurusan teknik sipil.
Oleh karena itu makalah ini di buat semampunya, sehingga masih banyak kekurangan yang jauh
dari titik kesempurnaan.oelhnya itu, penulis berharap masukan saran dan kritik dari pembaca sangat di
harapkan untuk kesempurnaan makalah ini ke depan.
PENULIS
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ..
KATA PENGANTAR ..
DAFTAR ISI ..
BAB I PENDAHULUAN .
BAB II PEMBAHASAN .
2.1 Prinsip Hukum dalam Kontrak Konstruksi .
2.2 Aspek Hukum Kontrak Konstruksi .
2.3 Faktor Penyebab sengketa Konstruksi ..
2.4 Jenis Sengketa konstruksi.
2.5 Kekuatan hukum dokumen dalam kontrak konstruksi..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui prinsip prinsip Hukum yang harus di patuhi dalam suatu kontrak
konstruksi
2. Untuk mengetahui aspek hukum apa saja yang perlu di perhatikan dalam kontrak
konstruksi sehingga tidak berdampak oknum
3. Untuk mengetahui factor-faktor yang menyebabkan sengketa konstruksi
4. Untuk mengetahui jenis sengketa kontrak konstruksi yang sering terjadi dalam
pelaksanaan suatu kontrak konstruksi
5. Untuk mengetahui kekuatan dokumen apa yang di perlukan dalam sengketa
konstruksi.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut survey yang dilakukan Soekirno, dkk ( 2006 ) yang ditulis dalam
Makalah yang ditulis oleh Poernomo Soekirno, dkk ( FTSL, ITB Bandung ),
terhadap beberapa kontraktor nasional di Jawa Timur, penyebab sengketa yang
sering terjadi berdasarkan hasil survei tersebut adalah kondisi eksternal (26,79%),
gambar rencana (21,43%), kondisi lapangan (19,64%) dan spesifikasi
teknis (16,07%). Temuan ini sejalan dengan kenyataan bahwa pada tahap
pelaksanaan konstruksi bangunan gedung, kinerja kontraktor dipengaruhi oleh
perubahan kondisi eksternal, seperti kebijakan pemerintah dalam ekonomi dan
fiskal, serta kondisi sosial. Sebagai contoh bila terjadi lonjakan perubahan harga
atau biaya baik tenaga kerja, bahan/material, peralatan dll,dapatmenyebabkan
tersendatnya pelaksanaan pekerjaan di lapangan karena harga kontrak awal yang
diajukan oleh penyedia jasa (kontraktor) sangat jauh berbeda dengan harga pada
saat pelaksanaan pekerjaan. Agar pekerjaan dapat tetap diselesaikan maka
penyedia jasa (kontraktor) akan mengajukan permintaan perubahan kepada pihak
pemilik baik perubahan biaya, perubahan waktu maupun gabungan antara
perubahan biaya, waktu dan lingkup pekerjaan (jasa). Pada tahun 2005, kondisi
ekonomi dalam negeri masih belum stabil, termasuk adanya kenaikan harga dasar
bahan bakar minyak (BBM) yang signifikan, mempengaruhi harga-harga bahan
dasar material untuk pekerjaan konstruksi dan menyebabkan terjadinya
pembengkakan biaya untuk menyelesaikan pekerjaan konstruksi.
Perubahan gambar rencana sering terjadi di lapangan. Gambar rencana
berbeda dengan hasil akhir pembangunan sesuai yang diinginkan oleh pihak
pemilik. Pada tahap pelaksanaan pembangunan sering pihak pemilik
memerintahkan perubahan-perubahan terhadap gambar rencana, yang berakibat
pada klaim dari pihak penyedia jasa (kontraktor) berupa permintaan perubahan
baik biaya, waktu maupun gabungan antara perubahan biaya, waktu dan lingkup
pekerjaan (jasa). Penyebab sengketa lainnya yang mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan adalah kondisi lapangan (kondisi cuaca, kondisi tanah, kondisi
topografi, dll), spesifikasi teknis, surat perjanjian kerjasama (kontrak),
persyaratan kontrak dan administrasi kontrak.
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran