Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“PERAN KONSULTAN HUKUM DALAM


ADMINISTRASI PROYEK KONSTRUKSI”

Disusun Oleh :
RABIATUL JANNAH
(202112017)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NUKU
TIDORE 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga Kami dapat menyusun makalah ini dengan baik
dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas tentang Peran konsultan
Hukum dalam Administrasi Proyek Konstruksi. Makalah ini dibuat dengan berbagai sumber-
sumber dan tidak ada hambatan selama mengerjakan makalah ini.

Saya menyadari bahwa tidak ada yang sempurna selain Tuhan Yang Maha Esa dan
kebenaran milik Tuhan Yang Maha Esa dan Kesalahan Milik saya sendiri.masih banyak
kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu saya memberikan makalah ini
untuk saran serta kritik yang dapat membangun saya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
saya harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya

Tidore 02 november 2022


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL------------------------------------------------------------------------------------i
KATA PENGANTAR----------------------------------------------------------------------------------i

BAB IPENDAHULUAN-------------------------------------------------------------------------------
A. Latar Belakang -----------------------------------------------------------------------------------
1.1.---------------------------------------------------------------------------------R
umusan Masalah-------------------------------------------------------------
1.2.---------------------------------------------------------------------------------M
etode Penulisan--------------------------------------------------------------
BAB II PEMBAHASAN-------------------------------------------------------------------------------
A. Administrasi Kontrak Konstruksi dan Administrasi Proyek Konstruksi--------
B. Peran Administrasi Kontrak-----------------------------------------------------------
C. Dasar Pemikiran/Filosofi -------------------------------------------------------------
BAB III KESIMPULAN ------------------------------------------------------------------------------
3.1 Kesimpulan-----------------------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

PERANAN KONSULTAN HUKUM

Para pelaku industri jasa konstruksi di indonesia baik sebagai penyedia jasa(kontraktor
pelaksan /konsultan perencana'pengawas) maupun oengguna jasaumumnya hingga saat
ini jarang sekali atau sedikit sekali yang melibatkan peran sertakonsultan hukum dalam
penyusunan kontrak konstruksi.Mengapa ?Jawabannya mungkin ada 2 yaitu:

1. Tidak mengetahui'menyadari bahwa kontrak secara hukum harus benar dan tidak mempunyai
pena&siran yang berbeda antara para pihak dan hal ini memerlukan  jasa konsultan
hukum untuk membuatnya
2. Masih menggunakan “filosofi” orang Jawa Barat : “Kumaha engkek” (bagaimana nanti).
Pokoknya kontrak ditanda tangani dulu, nanti kalau ada masalah baru cari Konsultan Hukum.
Dalam setiap memberikan Seminar, Pelatihan atau Kuliah Umum, selalu dianjurkan agar
“Filosofi” dibalik bukan “Kumaha engkek” tapi “Engkek Kumaha” (nanti bagaimana
?.)

Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk memilih dan menggunakan konsultan hukum
yang kompeten dan memahami hukum-hukum konstruksi.

CARA MEMILIH KONSULTAN HUKUM YANG TEPAT

Bagi para pelaku industri jasa konstruksi di indonesia memilih konsultan hukum
yang tepat untuk keperluan kontrak konstruksi rasanya memang tidak mudah,
karena hal-hal berikut :

1. Jarang sekali ada seorang ahli teknik yang profesional sekaligus juga
seorangkonsultan hukum/lawyer apalagi sebaliknya : seorang sarjana hukum
yang ahli teknik. Hal ini disebabkan karena sistim pendidikan kita berbeda
dengan sistim pendidikan di Amerika Serikat misalnya. Disana seseorang
menamatkan dulu studinya dalam suatu bidang tertentu, misalnya Teknik
Sipil. Setelah dia mencapai Baschelor Degree. Setelah lulus maka dia punya
MasterDegree bidang hukum dengan berbekal latar belakang bidang Teknik.
2. Belum banyak (sedikit sekali) kantor-kantor Firma Hukum di Indonesia
yang mampu menangani masalah-masalah jasa konstruksi karena umumnya
mereka tidak memiliki sarjana-sarjana teknik yang mengetahui kasus-kasus
industri jasa konstruksi.
3. Ada kekhawatiran bila menggunakan jasa konsultan hukum untuk
keperluankontrak. Hal ini biasanya kurang disukai Pemerintah sebagai
pengguna jas.Pemerintah/pengguna jasa beranggapan bahwa calon penyedia
jasa yangmembawaLawyer/konsultan hukum beritikad kurang baik,seolah-
olah mau berperkara. Ini anggapan yang sangat keliru dan diharapkan
dimasa mendatang anggapan ini dapat dihilangkan.
Dari uraian di atas dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut:
1.1 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Peran Konsultan Hukum Dalam Administrasi Proyek
konstruksi?
2. Bagaimana Cara memilih Konsultan Hukum yang tepat?

1.2 Metode Penulisan


Metode penulisan yang digunakan dalam memubuat makalah ini  bersifat
kepustakaan. Penulis mengambil referensi dari beberapa situs internet yang membahas
mengenai Peran Konsultan Hukum Dalam Administrasi Proyek Konstruksi
BAB II
PEMBAHASAN

A. ADMINISTRASI KONTRAK KONSTRUKSI & ADMINISTRASI


PROYEK KONSTRUKSI

Administrasi kontrak adalah suatu terminologi (istilah) yang


menggambarkan penanganan komersial dari suatu kontrak sejak kontrak tersebut ditanda
tanganisampai diakhiri secara resmi atau putus tak direncanakan (karena
kesalahankontrak) atau pengakhiran kontrak dini (Gilbreath, 1992).

Administrasi kontrak mengawasi penanganan komersial berdasarkan ketentuandari


setiap kontrak. Pengguna jasa harus memantau bukan saja pemenuhan tugasoleh penyedia
jasa tapi juga pemenuhan tugas pengguna jasa sendiri. !ugas" tugas rutin termasuk
penerimaan dan pengawasan dari pengajuan penyedia jasa,memelihara catatan kontrak
dan pembayaran termyn bulanan kadang"kadangmengaburkan resiko"resiko kritis
yang ditemukan selama masa pelaksanaan (Gilbreath, 1992).

Perubahan pekerjaan, klaim"klaim, pembayaran dini atau kelebihan


membayar dan unjuk kerja yang tidak memuaskan dapat dicegah dengan
melaksanakansuatu struktur program standar administrasi kontrak yang baik. (Gilbreath
1992).

Administrasi kontrak merupakan suatu bagian dari


a d m i n i s t r a s i p r o y e k   konstruksi.

B. Beberapa Pengertian

Ada beberapa pengertian yang dikutip dari beberapa sumber kepustakaan barat.

1. Administrasi Kontrak memiliki dwifungsi yaitu pembentukan penyusunan dan


pengadministrasian biasanya dibagi atas dua kategori kronologis :
yang pertama telah terjadi sampai dengan saat kontrak dibentuk dan yang kedua terus
berlanjut selama masa pelaksanaan dan berakhir (diharapkan) d e n g a n
penyelesaian pekerjaan yang sukses, pembayaran akhir
d a n  pengakhiran kontrak . (Gilbreath 1992) 

2. Pengelolaan transaksi komersial yang diperlukan untuk pemenuhan kontraktual.


dimulai sejak kontrak ditandatangani hingga pengakhiran kontrak atau
pemutusan kontrak. (Gilbreath 1992)
 
3. Administrasi kontrak termasuk tanggung jawab mengawasi pekerjaan s e s u a i
syarat"syarat kontrak, menyiapkan dan memproses
p e r u b a h a n "  perubahan yang akan dibuat, menyediakan penafsiran dengan bantuan
hukum bila diperlukan dari bahasa kontrak dan menyetujui penagihan
sesuai pekerjaan yang dilaksanakan. (Celand 1995).
4. Pengelolaan atau penanganan dari suatu hubungan usaha antara
p a r a p i h a k   yang berkontrak yang secara pikiran populer terbatas sebagai
pekerjaan administrasi. (Fisk, 1997)
C. Peran Administrasi Kontrak

Berdasarkan pengertian pengertian tersebut dalam butir 1.2


sebelumnya,dapatlah dikatakan bahwa dalam melaksanakan suatu
k o n t r a k k o n s t r u k s i , administrasi kontrak memegang peranan yang sangat penting.
memajuan pekerjaan &isik dilapangan (proyek) seharusnya diimbangi
dengan pengelolaan administrasi kontrak yang sistimatis, lengkap dan akurat sesuai
ketentuan"ketentuan dan syarat"syarat kontrak.

Secara umum yang dimaksudkan pekerjaan"pekerjaan administrasi


k o n t r a k   adalah pekerjaan"pekerjaan yang berhubungan dengan administrasi proyek dari
kontrak tersebut seperti menyiapkan jaminan"jaminan, asuransi,
m e m b u a t laporan kemajuan pekerjaan, tata persuratan (korespondensi) antara para
pihak y a n g m e n g i k a t k a n d i r i d a l a m k o n t r a k k o n s t r u k s i ( a n t a r a p e n g g u n a
j a s a d a n  penyedia jasa).

Selanjutnya sejalan dengan kemajuan proyek itu sendiri, administrasi


kontrak  juga mencakup proses penagihan dan pembayaran, perubahan pekerjaan
amandemen/addendum kontrak, pembuatan berita acara sampai
k e p a d a  pengurusan masalah klaim.

Oleh karena itu dalam pelatihan ini akan diterangkan terlebih dulu apa
dasar  pemikiran/Filsofi batasan atau definisi, maksud dan tujuan serta fungsi administrasi
kontrak.

D. Dasar Pemikiran/Filosofi

Suatu kontrak konstruksi seharusnya diawali dengan suatu perencanaan


yang matang, kemudian dilanjutkan dengan proses pembentukan penyusunan dan
diteruskan dengan pelaksanaan kontrak tersebut.

Selanjutnya kontrak ini harus di administrasikan dan dikelola. ketiga tahapan ini
haruslah bersifat terpadu/integral dan dapat di umpamakan seperti pembesian
didalam beton bertulang.

  Kebutuhan merencanakan, membentuk, mengadministrasikan dan


mengelola kontrak pada saat ini mutlak merupakan keharusan sebagai suatu
disiplin yang memerlukan pandangan khusus, keahlian dan penanganan secara profesional.
pada suatu proyek terdapat ada 2 aspek (sudut pandang) yang harus berjalan
parale l satu sama lain, yaitu :

 Aspek kongkrit artinya dalam bentuk yang nyata apa yang


t e r l i h a t , y a i t u  pembangunan fisiknya seperti galian pondasi, bekisting, besi beton,
betondan sebagainya. 
 Aspek lain yang sering terabaikan adalah suatu perangkat yang rumit yang
memungkinkan aspek kongkrit tadi di akui diterima dan kemudian dibayar
i n i l a h y a n g s e s u n g g u h n y a d i a r t i k a n s e b a g a i s u a t u proses administrasi
konstruksi (gilbreat 1992).
 
2.1 Kebutuhan akan Administrasi Kontrak yang baik

Sebagaimana, diketahui industry jasas konstruksi mulai berkembang tahun 1967 Dan
mencapai puncaknya dalam kurun waktu 30 tahun lalu berhenti sama sekali karena
terjadi krisis moneter pada pertengahan tahun 1997. Barangkali mulaisaat itulah para
pelaku usaha jasa konstruksi menyadari betapa pentingnya Administrasi Kontrak

2.2 Hubungan Administrasi Kotrak dengan Aspek Hukum

Dipahami bahwa Administrasi Kontrak berkaitan dengan disiplin ilmu yang lain yaitu
hukum. Bila diperhatikan dengan teliti tugas-tugas atau Kewajiban-kewajiban
administrasi kontrak adalah melakanakan seluruh ketentuan dalam dokumen kontrak
yang bersifat teknis yaitu ketentuan atas semua kesepakatan yang bersifat hukum
dipatuhi dengan baik oleh pengguna jasa maupun penyedia jasa

2.3 Pihak-pihak yang terlibat dalam Administrasi Kontrak

Pengguna jasa ( pemilik atau pemberi tugas)

 Konsultan Perencana

 Penyedia jasa (pembangun, Kontraktor)

Dalam praktek biasanya pengguna jasa membuat kontrak dengan :

a. Arsitek/konsultan perencana mengenai :

 Rencana dan desain proyek untuk memenuhi kebutuhan pengguna jasa

 Asa/waktu untuk menciptakan kriteria desain

 Batasan biaya dan waktu untuk menyelesaikan desain\

 Pemilihan penyedia jasa penawaran terendah untuk pekerjaan umum.

b. Dan penyedia jasa utama mengenai

Perencanaan semoga spesifik peraturan sehubungan untuk membangun proyek


BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

Kontrak konstruksi adalah suatu dokumen/produk hukum dengan pengertia kontrak


yang dibuat harus secara hukum adalah benar.

Yang dapat Menyusun kontrak konstruksi dengan benar secara hukum adalah orang
yang mengerti hukum secara umum yaitu para Lawyer konsultan hukum dan yang
mengerti mengenai hukum namun tidak melanggar kaidah atau peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

Anggapan kebanyakan orang bahwa keterlibatan konsultan hukum dalam industry


jasa konstruksi khususnya dalam pengelolaan kontrak konstruksi beritikad kurang
baik ( ingin berperkara ) kiranya sudah waktunya dihilangkan mengingat negara-
negara maju malah berkeyakinan bahwa peran konsultan hukum disini adalah suatu
keharusan.

Mengingat sistim Pendidikan kita berbeda dengan Dunia Barat ( Amerika Serikat )
maka konsultan hukum yang diplih haruslah konsultan hukum profesioal yang bekerja
sama dengna ahli Teknik yang professional dan berpengalaman dibidang konstruksi
dan hukum konstruksi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Managing Construction contracts. 1992 oleh Robert D Gilberth

2. Buku Mengenal “KONTRAK KONSTRUKSI” di Indonesia oleh H. Nazarkhan Yasin, Ir

3. Buku “ADMINISTRASI PROYEK KONSTRUKSI” oleh H. Nazarkhan Yasin, Ir

Anda mungkin juga menyukai