MANAJEMEN KONSTRUKSI
Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Konstruksi
Disusun oleh:
2030020002
POLITEKNIK SENDAWAR
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................I
BAB I PEMBERIAN TUGAS....................................................................................1
Pengertian Kepala Satuan Kerja.............................................................................1
Tugas Kepala Satuan Kerja....................................................................................1
Tanggung jawab Kepala Satuan Kerja...................................................................1
Pejabat Pembuat Komitmen...................................................................................2
o spesifikasi teknis barang atau jasa;.........................................................................2
o harga perkiraan sendiri;..........................................................................................2
o rancangan kontrak;.................................................................................................2
BAB II KONTRAKTOR............................................................................................4
1. General Superintendent......................................................................................4
2. Site Administration.............................................................................................4
Tugas Admin Proyek..............................................................................................4
Tanggung Jawab Admin Proyek.............................................................................5
3. Materials Superintendent.........................................................................................5
4.Construction Engineer.........................................................................................5
5. Equipment Superintendent.............................................................................6
6. Technicians.......................................................................................................6
7. Survaior..............................................................................................................7
Definisi Survaior.....................................................................................................7
8.Foremen...............................................................................................................8
Tanggung Jawab Foreman......................................................................................8
9.Mechanics............................................................................................................9
10................................................................................................................Laborers 9
11............................................................................................Equipment Operators
10
BAB III KONSULTAN...........................................................................................12
1. Team Leader......................................................................................................12
2. Co Team Leader................................................................................................13
Tugas dan Tanggung Jawab Co Leader................................................................14
I
.3.Highway Engineer............................................................................................15
4. Pavement & Materials Engineer........................................................................15
5. Chief Supervision Engineer...............................................................................15
6. Site Engineer......................................................................................................17
7. Quantity Engineer..............................................................................................18
8. Qualtiy Engineer................................................................................................19
9. Inspector............................................................................................................20
Tugas & Kewajiban Inspector..............................................................................20
10. Quantity Survaior.............................................................................................21
11. Laboratory Technician.....................................................................................23
12. Draftsman........................................................................................................23
II
BAB I
PEMBERIAN TUGAS
1
5. Tertib penatausahaan anggaran serta tertib pengadaan barang dan jasa yang
dialokasikan kepada Satuan Kerja yang dipimpinnya sesuai peraturan yang
berlaku.
6. Bertanggung jawab kepada Menteri selaku Pengguna Anggaran melalui
Atasan / Atasan Langsung / Penanggung jawab Program.
7. Usulan rencana dan pemberian petunjuk untuk pembuatan, penggunaan dan
perubahan desain dengan tingkat kesulitan yang rendah.
8. Subtansi pengarahan dan pemberian petunjuk untuk pembuatan, penggunaan
dan perubahan desain pekerjaan dengan tingkat kesulitan rendah.
9. Pembentukan Panitia Pengadaan Jasa Konsultan di lingkungan Satuan Kerja.
(PPK) adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang
atau jasa.
Lain-lain
Dalam hal PPK berselisih dengan Pokja ULP dalam hal penetapan pemenang, maka
kedua pihak bersama-sama menghadap ke pengguna anggaran atau kuasa pengguna
anggaran untuk diputuskan hasil dari perselisihan tersebut. Keputusan pengguna
anggaran atau kuasa pengguna anggaran terhadap perselisihan tersebut bersifat final.
Rujukan
1. Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 Pasal 1 angka 7 dan Pasal 11
2. ^ Konsolidasi Peraturan Presiden Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah. Terbitan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (LKPP) Tahun 2012. Hal. 4
3. ^ Buku Konsolidasi Peraturan Presiden Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah. Terbitan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (LKPP) Tahun 2012. Hal. 16
4. ^ Buku Konsolidasi Peraturan Presiden Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah. Terbitan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (LKPP) Tahun 2012. Hal. 19
5. ^ Buku Konsolidasi Peraturan Presiden Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah. Terbitan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (LKPP) Tahun 2012. Hal. 8
BAB II
KONTRAKTOR
General Superintendent.
General Superintendent adalah unit organisasi kontraktor pelaksana yang berada dilapangan. General Superinte
Site Administration
Site Administration adalah sebagai salah satu posisi yang menunjang kinerja proyek dari segi administratif.
Kewajiban
1. Menginput data
2. Memastikan Dokumentasi dari kegiatan proyek berjalan dengan baik dan
lancar
3. Bertanggung jawab atas inventaris kantor
4. Bertanggung jawab atas reimburstment ke kantor pusat selalu terorganisir
5. Membuat absensi, SPL dan surat jalan
6. Menginput laporan bulanan
3. Materials Superintendent
Bagian pekerjaan yang berada dibawah pengawasan umum.
Tugas Materials Superintendent adalah mengelola,memperoleh dan
mendistribusikan suku cadang kesetiap camp atau distrik.
4.Construction Engineer
Adalah mewakili perusahaan memantau dan mengkoordinir kegiatan-
kegiatan di lokasi yang dilakukan oleh kontraktror dan sub-
kontraktor,ikut serta dalam rapat-rapat harian,mingguan ataupun bulanan
mengenai perkembangan kontruksi,pengkoordinir kegiatan kerja
kontraktor dan pengkoordinir hubungan dengan kegiatan-kegiatan pihak
kegita.
5. Equipment Superintendent
Mengawasi kru konstruksi,memastikan bahwa pemeliharaan yang
tepat dilakukan pada peralatan.
Mereka berfungsi sebagai penghubung komunikasi antara pekerjaan
tingkat dasar perusahaan dan eksekutif manajemen yang lebih tinggi.
6. Technicians
Teknikus atau teknisi umumnya adalah seseorang yang menguasai bidang
teknologi. Umumnya mereka lebih menguasai teknik dibandingkan layperson
rata-rata, atau malah profesional dalam bidang itu.
7. Survaior
Definisi Survaior
Survaior adalah seseorang yang melakukan pemeriksaan atau mengawasi dan
mengamati suatu pekerjaan lainnya.
Dalam dunia kerja istilah Survaior kebanyakan menjurus pada dunia lapangan yg
nanti nya menjadi objek utama dalam hal menjalankan tugasnya.
Kompetensi survaior
Kompetensi survaior adalah kemampuan minimal survaior yang wajib
dimilikinya agar dapat bekerja dengan baik dan profesional, meliputi
pengetahuan akademik, ketrampilan teknis dan karakternya. Ketiga komponen
itu saling mendukung dalam diri survaior dalam menghadapi pekerjaan yang
berat di lapangan.
Survaior kompeten harus memiliki pengetahuan tentang teori-teori pengukuran
dan ketrampilan-ketrampilan praktis. Pada pengukuran planimetris banyak
digunakan geometri, aljabar dan trigonometri. Pengetahuan itu, khususnya
trigonometri, wajib diberikan sejak awal kepada calon survaior pemula.
Sementara itu, pekerjaan-pekerjaan kantor pada survei geodetis memerlukan
pelatihan hitungan-hitungan khusus lanjut yang lebih rumit.
Untuk kesuksesan kerjanya, karakter dan pola fikir survaior merupakan faktor-
faktor potensial yang lebih penting daripada sekedar pengetahuan-pengetahuan
teknis. Survaior harus bisa memutuskan sesuatu dengan tepat dan rasional. Dia
harus memiliki kendali emosi, cepat tanggap terhadap rekan-rekan kerjanya,
membantu anak buahnya dan memperhatikan keperluan-keperluan kerja rekan-
rekannya itu. Dengan semua itu, dia merasa belum puas terhadap hasil kerjanya
kecuali diperoleh hasil akurat yang telah secara seksama dilakukan pengecekan-
pengecekan. Dengan hanya membaca buku, seorang survaior tidak akan dapat
mengembangkan ketrampilan dan kemampuan memutuskan, selain itu
kemungkinannya dapat menggapai kepuasan kinerja menjadi rendah. Kecakapan
bekerja hanya akan bisa terwujud hanya dengan pelatihan-pelatihan lapangan
yang rutin dan pembimbingan oleh survaior-survaior profesional.
Hal penting lain yang harus dimiliki oleh seorang survaior adalah kemampuan
bertahan-kerja di bawah tekanan alam dan kelelahan fisik. Keselamatan kerja dan
alat-alat survei juga merupakan hal yang harus diperhatikan.
8.Foremen
Foreman adalah seseorang yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan dalam lingkup area tertentu.
Tugas Foreman
1. Mengontrol dan mengatur job yang dikerjakan oleh leader beserta jajarannya
2. Membuat item check dan mengontrol mesin produksi dan proses produksi
3. Mengecek seluruh item abnormal yang terjadi di mesin produksi atau proses
produksi
4. Memonitoring pekerjaan yang dilakukan oleh leader beserta jajaran
bawahannya.
10. Laborers
Adalah tenaga kerja yang membantu para tukang.
Menurut undang-undang no 18 tahun 1999 tentang jasa kontruksi,
pasal 1,pelaksana kontruksi adalah penyedia jasa orang perorang atau badan
usaha yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang pelaksanaan jasa
kontruksi yang mampu menyelenggarakan kegiatannya untuk mewujudkan
suatau hasil perencanaan menjadi bentuk bangunan/bentuk fisik yang lain.
Mengingat tenaga kerja kontruksi atau tukang merupakan bagian dari
pelaksana kontruksi,maka kemampuan yang di maksud tidak lepas dari
kemampuan atau kompetensi dari para tukang itu sendiri. Hal ini sesuai
dengan pasal 9 ayat 4 UU nomor 18 tahun 1999,bahwa tenaga kerja yang
melaksanakan pekerjaan keteknikan yang bekerja pada pelaksana konstruksi
bangunan harus memiliki sertifikat keterampilan dan keahilan kerja. Namun
kompetensi tukang sampai saat ini nampaknya kebanykan baru dapat
ditunjukan secara realitas dan belum dapat ditunjukan secara legalitas dan
secara akademik. Kompetensi tukang secara realitas ini dapat ditunjukan
dengan kinerja mereka dilapangan,kompetensi tukang ini hanya dapat
diketahui oleh orang yang pernah memakainya saja,orang lain yang tidak
pernah memakainya tak akan tahu. Kompetensi tukan secara legalitas dapat
ditunjukan dengan menggunakan sertifikat,sedangkan kompetensi tukang
secara akademis adalah tukang yang pernah mengikuti pendidikan baik
secara formal maupun secara non formal yang dapat ditunjukan dengan hasil
uji tertulis maupun lisan.
11. Equipment Operators
Memiliki tugas untuk menyelesaikan pekerjaan berat dengan menggunakan
peralatan berat yang tidak dapat dilakukan oleh manusia.
Pengertian Operator alat berat adalah orang yang memiliki keterampilan atau
keahlian khusus dalam bidang mengoperasikan alat-alat berat seperti excavator,
bulldozer, wheel loader, mobile crane, Dan Lain-lain.
Dengan semakin meningkatnya penggunaan alat berat di bidang industri dan jasa,
dimana keran angkat/Alat Berat dapat juga menyebabkan kecelakaan yang dapat
menimbulkan kerugian baik terhadap harta maupun jiwa manusia, maka perlu
diusahakan pencegahan. Untuk mencegah kecelakaan perlu suatu kualifikasi dan
syarat-syarat bagi operator Alat Berat sesuai dengan :
Untuk menjadi operator alat berat yang handal, seorang operator alat berat harus
memiliki pedoman dasar, yaitu ketahanan fisik dan mental serta teknik
operasional yang antara lain adalah :
Ketahanan Mental
1. Harus berani dan percaya diri. Katakanlah dengan tegas kepada diri sendiri
bahwa "Aku bisa". Tanpa rasa berani dan percaya diri, maka semua
kecerdasan yang dimiliki akan terpendam atau hilang.
2. Harus terus belajar dan belajar untuk mengasah keahlian agar semakin
sempurna. Tanpa keinginan untuk terus belajar, maka keahlian akan mentok
sampai disitu saja.
3. Jangan merasa pandai. Jika merasa dirinya pandai, maka akan malu bertanya
sehingga tidak bisa menyerap tambahan ilmu dari luar.
Ketahanan Fisik
1. Gunakan pola makan yang sehat. Makan yang bergizi dan teratur serta tepat
pada waktunya. Tanpa pola makan yang sehat tubuh akan lesu, kurang
bergairah dan mudah sakit.
2. Hindari mengkonsumsi makanan/minuman maupun penggunaan segala
bahan-bahan yang merugikan kesehatan. Tanpa menghindari hal-hal yang
merugikan kesehatan, maka tubuh kita tidak akan bisa diandalkan.
3. Istirahat yang cukup. Atur waktu sebaik mungkin dari semua aktivitas agar
tidur/istirahat bisa sempurna. Tanpa istirahat yang sempurna maka tenaga
tidak akan bisa maksimal.
Teknik Operasional
1. Team Leader
Team Leader adalah seorang yang berperan dalam sistem tertentu. Oleh karena
itu, seseorang dalam peran formal tidak serta merta memiliki keterampilan
kepemimpinan dan mungkin tidak dapat memimpin. Istilah Leader pada dasarnya
mengacu pada kemampuan, keterampilan, dan tingkat pengaruh seseorang.
Oleh karena itu, kepemimpinan dapat menjadi milik orang yang bukan
“pemimpin”. Pentingnya seorang Team Leader adalah seseorang yang memiliki
keahlian di bidangnya sehingga dapat mempengaruhi banyak orang untuk
melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan bersama dengan orang-orang
di sekitarnya.
Pemimpin adalah orang yang memiliki ketrampilan dan kekuatan terutama yang
mempunyai ketrampilan dalam suatu bidang, sehingga dapat mempengaruhi
orang lain dan secara bersama-sama melaksanakan kegiatan tertentu untuk
mencapai tujuan. Seorang pemimpin juga bisa disebut “Lead” dalam bahasa
Inggris, dan dia bertanggung jawab untuk melakukan segala sesuatu di antara
anggotanya yang mengatur pesanan.
-Fungsi Kontrol
1. Pengendalian biaya (gunakan APD dari waktu ke waktu dan bahan limbah
karena skrap).
2. Periksa keamanan kemungkinan kecelakaan di tempat kerja.
3. Laporkan hasil kualitas, produksi harian, keselamatan, dan penghentian jalur
produksi kepada manajer atau SPV.
4. Kontrol pengiriman tepat waktu (tanggal akhir baris).
5. Kontrol berhenti dan tindakan.
6. Periksa moral (absensi) dan aktivitas 5 R.
7. Periksa produksi harian (meningkatkan produktivitas) dan pencapaian tujuan
kualitas.
2. Co Team Leader
Seseorang yang memiliki tugas untuk membantu team leader dalam mengatur,
merencanakan dan menerapkan strategi untuk perusahaan, melakukan koordinasi,
mengawasi dan memberikan motivasi kepada para staf, melakukan komunikasi
dengan klien, dan masih banyak lagi tugas lainnya yang akan dilakukan oleh
seorang Co Leader
Tugas dan Tanggung Jawab Co Leader
Adapun beberapa tugas dan tanggung jawab menjadi seorang Asisten Manager
adalah sebagai berikut:
.3.Highway Engineer
Higway Engineer adalah seorang ahli dalam bidang konstruksi jalan raya pada
kontraktor dan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
b. CSE adalah sarjana teknik sipil senior minimum S1 lulus ujian Negara
berpengalaman 5-8 tahun sebagai professional di bidang pengawasan jalan dan
jembatan. Dan telah mengikuti program sertifikasi tenaga inti konsultan
supervise
c. Mempunyai kemampuan dibidang contract procurement. Administrasi kontrak
dan manajemen kontrak pada pekerjaan jalan dan jembatan.
f. Membuat jadwal review design pada masing-masing paket dan secara ketat
melaksanakan jadwal tersebut bersama-sama supervision engineer.
g. Familiar dengan design aspalt overlay, aggregate base design, soil cement
design, cheap seal surface dressing design, cement bounded base design dan
bridge design, DGEM, DBST dan lapen emulsi.
Tugas dan tanggung jawabnya termasuk, tetapi tidak terbatas pada hal sebagai
berikut :
a. Menjamin bahwa semua kerangka acuan tugas yang dikeluarkan oleh bina
marga dilaksanakan dengan baik, sehubungan dengan struktur organisasi dan
pelaksaan pekerjaan lain.
e. Memonitor progress pekerjaan yang dicapai oleh proyek dan menjaga agar
semua kebutuhan dana, laporan kemajuan pekerjaan dan data kontrol kualitas
terkirim secara benar dan tepat tanpa keterlambatan dari tim supervise lapangan.
6. Site Engineer
1.Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan nasihat dari Site Engineer dalam
melaksanakan tugas-tugasnya serta bekerjasama dengan Quality Engineer untuk
menyesuaikan metoda pelaksanaan di lapangan dengan di laboratorium.
7.Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh Kontraktor dan evaluasi hasil
pekerjaan (performa pekerjaan) dilapangan.
8. Qualtiy
Engineer
adalah yang harus menjamin bahwa mutu material, mutu hasil pelaksanaan
pekerjaan memenuhi persyaratan/ketentuan dalam Dokumen Kontrak. Yang
mana Quality Engineer harus benar-benar paham mengenai semua standar
prosedur pengujian laboratorium yang ditetapkan dalam Dokumen Kontrak dan
mempunyai pengetahuan mengenai teknologi bahan serta kendali mutu.
2.Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari Site Engineer, serta berupa agar
Site Engineer dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan selalu mendapat informasi
yang diperlukan sehubungan dengan pengendalian mutu.
9. Inspector
Inspector adalah pengawas. Inspector bertanggungjawab terutama atas
pengendalian kegiatan yang berhubungan dengan desain, pengukuran volume
bahan dan hasil pekerjaan sesuai mutu/spesifikasi sebagai dasar pembayaran
prestasi pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor berdasarkan ketentuan dan
persyaratan yang ditentukan dalam dokumen kontrak.
8. Membuat catatan lengkap tentang peralatan, tenaga kerja dan material yang
digunakan dalam setiap pekerjaan yang merupakan atau mungkin akan menjadi
pekerjaan tambah (extra).
Quality control dan Quantity Survaior sekilas hampir sama namun sangat
berbeda tugas pekerjaanya, Quality control bertugas mengecek kualitas/baik-
buruknya pekerjaan sedangkan Quantity survaior bertugas mengecek
kuantitas/jumlah pekerjaan. Kemampuan yang sebaiknya dimiliki oleh quantity
survaior dalam melaksanakan pekerjaanya antara lain:
Me m p u n y a i t u g a s po k o k me m b a n t u Te a m Le a d e r da l a
m me l a k s a n a k a n pe n y i a p a n ba h a n pe r u m u s a n ke b i j a k a n t e
k n i s op e r a s i o n a l .
Ad a p u n t u g a s - t u g a s t e n a g a t e k n i s i La b o r a t o r i u m Te c h n i c i a n
diantaranya adalah, namun tidak terbatas hanya sebagai berikut :
12. Draftsman