Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

MANAJEMEN KONSTRUKSI

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Konstruksi

Dosen pengampuh : Ir. Deddy Sugi Hartawan, ST., MT

Disusun oleh:

BILLY RICHARSON YARDEN

2030020002

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK SENDAWAR

2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................I
BAB I PEMBERIAN TUGAS....................................................................................1
Pengertian Kepala Satuan Kerja.............................................................................1
Tugas Kepala Satuan Kerja....................................................................................1
Tanggung jawab Kepala Satuan Kerja...................................................................1
Pejabat Pembuat Komitmen...................................................................................2
o spesifikasi teknis barang atau jasa;.........................................................................2
o harga perkiraan sendiri;..........................................................................................2
o rancangan kontrak;.................................................................................................2
BAB II KONTRAKTOR............................................................................................4
1. General Superintendent......................................................................................4
2. Site Administration.............................................................................................4
Tugas Admin Proyek..............................................................................................4
Tanggung Jawab Admin Proyek.............................................................................5
3. Materials Superintendent.........................................................................................5
4.Construction Engineer.........................................................................................5
5. Equipment Superintendent.............................................................................6
6. Technicians.......................................................................................................6
7. Survaior..............................................................................................................7
Definisi Survaior.....................................................................................................7
8.Foremen...............................................................................................................8
Tanggung Jawab Foreman......................................................................................8
9.Mechanics............................................................................................................9
10................................................................................................................Laborers 9
11............................................................................................Equipment Operators
10
BAB III KONSULTAN...........................................................................................12
1. Team Leader......................................................................................................12
2. Co Team Leader................................................................................................13
Tugas dan Tanggung Jawab Co Leader................................................................14

I
.3.Highway Engineer............................................................................................15
4. Pavement & Materials Engineer........................................................................15
5. Chief Supervision Engineer...............................................................................15
6. Site Engineer......................................................................................................17
7. Quantity Engineer..............................................................................................18
8. Qualtiy Engineer................................................................................................19
9. Inspector............................................................................................................20
Tugas & Kewajiban Inspector..............................................................................20
10. Quantity Survaior.............................................................................................21
11. Laboratory Technician.....................................................................................23
12. Draftsman........................................................................................................23

II
BAB I
PEMBERIAN TUGAS

Pengertian Kepala Satuan Kerja


Kepala Satuan Kerja merupakan Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Barang yang merupakan bagian dari suatu unit organisasi pada Kementerian
Negara/Lembaga yang melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu
program.

Tugas Kepala Satuan Kerja

1. Melaksanakan seluruh tugas Satuan Kerja Pusat, terutama pelaksanaan


rencana kerja yang telah ditetapkan dan dituangkan dalam Daftar Isian
Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
2. Memimpin pelaksanaan seluruh rencana kerja yang telah ditetapkan dan
dituangkan dalam DIPA.
3. Menetapkan Panitia / Pejabat Pengadaan Barang / Jasa.
4. Menetapkan Penyedia Barang / Jasa sebagai hasil pelelangan dan atau
Pemilihan Langsung yang nilainya di atas 50 juta rupiah.
5. Mengusulkan struktur organisasi dan Pembantu Pejabat Inti Satuan Kerja
Pusat yang dipimpinnya sesuai kebutuhan yang selanjutnya ditetapkan oleh
Pejabat Eselon I terkait.
6. Melakukan pelimpahan sebagian kewenangan pelaksanaan kegiatan
operasional Satuan Kerja Pusat kepada Pejabat yang Melakukan Tindakan
Yang Mengakibatkan Pengeluaran Anggaran Belanja (Pejabat Pembuat
Komitmen) maupun kepada Pejabat Yang Melakukan Pengujian dan
Perintah Pembayaran yang ditetapkan oleh Menteri selaku Pengguna
Anggaran / Barang.
7. Menyusun dan membuat pelaporan seluruh kegiatan Satuan Kerja sesuai
aturan yang berlaku.
8. Melaporkan setiap terjadinya kerugian negara menurut bentuk dan cara yang
ditetapkan, tepat pada waktunya kepada Pengguna Anggaran sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
9. Menyusun usulan Rencana Kegiatan Satuan Kerja Tahunan yang merupakan
bagian dari Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian / Lembaga (RKA-KL)
untuk tahun berikutnya.

Tanggung jawab Kepala Satuan Kerja

1. Seluruh pelaksanaan kegiatan / rencana kerja yang tertuang dalam DIPA.


2. Semua penerimaan / pengeluaran Satuan Kerja yang membebani APBN.
3. Realisasi keuangan dan pencapaian keluaran / output yang telah ditetapkan.
4. Penatausahaan dan pemeliharaan barang milik / kekayaan negara Satuan
Kerja.

1
5. Tertib penatausahaan anggaran serta tertib pengadaan barang dan jasa yang
dialokasikan kepada Satuan Kerja yang dipimpinnya sesuai peraturan yang
berlaku.
6. Bertanggung jawab kepada Menteri selaku Pengguna Anggaran melalui
Atasan / Atasan Langsung / Penanggung jawab Program.
7. Usulan rencana dan pemberian petunjuk untuk pembuatan, penggunaan dan
perubahan desain dengan tingkat kesulitan yang rendah.
8. Subtansi pengarahan dan pemberian petunjuk untuk pembuatan, penggunaan
dan perubahan desain pekerjaan dengan tingkat kesulitan rendah.
9. Pembentukan Panitia Pengadaan Jasa Konsultan di lingkungan Satuan Kerja.

10.Pembentukan Tim Pengawas Pekerjaan dengan tingkat kesulitan yang

rendah. 11.Penyelenggaraan pembuatan desain pekerjaan.

12.Penetapan Kerangka Acuan Kerja (TOR) dan RAB untuk desain


pekerjaan dengan tingkat kesulitan rendah.

Pejabat Pembuat Komitmen

(PPK) adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang
atau jasa.

Tugas pokok dan kewenangan


Tugas pokok dan kewenangan pejabat pembuat komitmen meliputi:

1. Menetapkan rencana pelaksanaan pengadaan barang atau jasa yang meliputi:


o spesifikasi teknis barang atau jasa;
o harga perkiraan sendiri;
o rancangan kontrak;
2. Menerbitkan
Larangan
PPK dilarang mengadakan ikatan perjanjian atau menandatangani kontrak dengan
penyedia barang atau jasa apabila belum tersedia anggaran atau tidak cukup tersedia
anggaran yang dapat mengakibatkan dilampauinya batas anggaran yang tersedia
untuk kegiatan yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.

Lain-lain
Dalam hal PPK berselisih dengan Pokja ULP dalam hal penetapan pemenang, maka
kedua pihak bersama-sama menghadap ke pengguna anggaran atau kuasa pengguna
anggaran untuk diputuskan hasil dari perselisihan tersebut. Keputusan pengguna
anggaran atau kuasa pengguna anggaran terhadap perselisihan tersebut bersifat final.
Rujukan
1. Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 Pasal 1 angka 7 dan Pasal 11
2. ^ Konsolidasi Peraturan Presiden Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah. Terbitan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (LKPP) Tahun 2012. Hal. 4
3. ^ Buku Konsolidasi Peraturan Presiden Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah. Terbitan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (LKPP) Tahun 2012. Hal. 16
4. ^ Buku Konsolidasi Peraturan Presiden Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah. Terbitan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (LKPP) Tahun 2012. Hal. 19
5. ^ Buku Konsolidasi Peraturan Presiden Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah. Terbitan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (LKPP) Tahun 2012. Hal. 8
BAB II

KONTRAKTOR

General Superintendent.
General Superintendent adalah unit organisasi kontraktor pelaksana yang berada dilapangan. General Superinte

Tugas General Superintendent yaitu :


Mengkoordinir seluruh pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan proyek dari awal sampai selesai.
Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan kontrak.
Memotivasi seluruh stafnya agar bekerja sesuai dengan ketentuan dan sesuai dengan tugasnya masing- masing

Site Administration
Site Administration adalah sebagai salah satu posisi yang menunjang kinerja proyek dari segi administratif.

Tugas Admin Proyek


Sebuah proyek konstruksi akan berjalan dengan baik jika didukung oleh seorang
administrasi dan keuangan proyek dengan berbagai macam tugasnya. Peran
administrasi proyek dimulai dari masa persiapan pelaksanaan pembangunan
sampai dengan pemeliharaan dan penutupan kontrak kerja. Tugas administrasi
dan keuangan proyek bangunan adalah sebagai berikut :

 Melakukan seleksi atau perekrutan pekerja diproyek untuk pegawai bulanan


sampai dengan pekerja harian dengan spesialisai keahlian masing-masing
sesuai posisi organisasi proyek yang dibutuhkan.
 Pembuatan laporan keuangan atau laporan kas bank proyek, laporan
pergudangan, laporan bobot prestasi proyek, daftar hutang dan lain-lain.
 Membuat dan melakukan verifikasi bukti-bukti pekerjaan yang akan dibayar
oleh owner sebagai pemilik proyek.
 Melayani tamu – tamu intern perusahaan maupun ekstern dan melakukan
tugas umum. Mengisi data-data kepegawaian, pelaksanaan, asuransi tenaga
kerja, menyimpan data-data kepegawaian karyawan dan pembayaran gaji
serta tunjangan karyawan.
 Membuat laporan akutansi proyek dan menyelesaikan perpajakan serta
retribusi.
 Mengurus tagihan kepada pemilik proyek atau jika kontraktor nasional
dengan banyak proyek maka bertugas juga membuat laporan ke kantor pusat
serta menyiapkan dokumen untuk permintaan dana ke bagian keuangan
pusat.
 Membantu project manager terutama dalam hal keuangan dan sumber daya
manusia sehingga kegiatan pelaksanaan proyek dapat berjalan dengan baik.
 Membuat laporan ke pemerintah daerah setempat, lurah atau kepolisian
mengenai keberadaan proyek dan karyawan dalam pelaksanaan pekerjaan
pembangunan.
 Mencatat aktiva proyek meliputi inventaris, kendaraan dinas, alat-alat
proyek dan sejenisnya.
 Menerima dan memproses tagihan dari sub kontraktor jika proyek yang
dikerjakan berskala besar sehingga melakukan pemborongan kembali
kepada kontraktor spesialis sesuai dengan item pekerjaan yang dikerjakan.
 Memelihara bukti-bukti kerja sub bagian administrasi proyek serta data-data
proyek

Kewajiban

1. Menginput data
2. Memastikan Dokumentasi dari kegiatan proyek berjalan dengan baik dan
lancar
3. Bertanggung jawab atas inventaris kantor
4. Bertanggung jawab atas reimburstment ke kantor pusat selalu terorganisir
5. Membuat absensi, SPL dan surat jalan
6. Menginput laporan bulanan

Tanggung Jawab Admin Proyek


Dalam kesehariannya bekerja, seorang admin proyek memiliki beberapa tanggung
jawab yang harus diemban. cek daftar di bawah ini untuk lebih jelasnya.
1. Memastikan semua data proyek diinput ke komputer
2. Memastikan Dokumentasi dari kegiatan proyek berjalan dengan baik dan lancar
3. Memastikan semua inventory kantor terjaga dengan baik
4. memastikan semua reimburstment / klaim ke kantor pusat terorganisir secara
faktual.
5. Memastikan dokumentasi surat jalan berjalan dengan lancar
6. Memastikan laporan absensi dan lembur ada
7. Memastikan kalau laporan bulanan ada
8. Memastikan semua dokumen terduplikasi dan terjaga dengan baik.

3. Materials Superintendent
Bagian pekerjaan yang berada dibawah pengawasan umum.
Tugas Materials Superintendent adalah mengelola,memperoleh dan
mendistribusikan suku cadang kesetiap camp atau distrik.

4.Construction Engineer
Adalah mewakili perusahaan memantau dan mengkoordinir kegiatan-
kegiatan di lokasi yang dilakukan oleh kontraktror dan sub-
kontraktor,ikut serta dalam rapat-rapat harian,mingguan ataupun bulanan
mengenai perkembangan kontruksi,pengkoordinir kegiatan kerja
kontraktor dan pengkoordinir hubungan dengan kegiatan-kegiatan pihak
kegita.

Tugas Contruction Engineer


-Mengimplementasikan desain yang sudah dibuat dilapangan
-Membuat metode pelaksanaan proyek
-Mengidentifikasi resiko atas semua pengerjaan rencana yang tertulis di
kontrak
-Membuat Contigency plan
-Berkoordinasi dengan HSE (Healt Safety and Evironment) manager dan
QC(Quality Control)
-Memberikan bantuan dan arahan dalam penyelesaian Mekanikal
Commissioning dan kegiatan Strat-Up di lapangan

5. Equipment Superintendent
Mengawasi kru konstruksi,memastikan bahwa pemeliharaan yang
tepat dilakukan pada peralatan.
Mereka berfungsi sebagai penghubung komunikasi antara pekerjaan
tingkat dasar perusahaan dan eksekutif manajemen yang lebih tinggi.

6. Technicians
Teknikus atau teknisi umumnya adalah seseorang yang menguasai bidang
teknologi. Umumnya mereka lebih menguasai teknik dibandingkan layperson
rata-rata, atau malah profesional dalam bidang itu.

Tugas dan tanggung jawab technicians

1. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan lapangan;


2. Mengkoordinasi dan mengelola kegiatan sehari-hari dari Tim Konsultan;
3. Menyiapkan program kerja dan pelaksanaan;
4. Memobilisasi dan mengontrol tim serta mengkoordinir semua kegiatan;
5. Membantu tugas-tugas Pemberi Pekerjaan dalam menjamin terlaksananya
pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak;
6. Membantu Pemberi Tugas bila terjadi/adanya perubahan/modifikasi desain
dalam pekerjaan;
7. Menjembatani koordinasi antara instansi terkait dengan pemberi tugas dan
kontraktor pelaksana;
8. Menelaah dan mengevaluasi program, jadwal dan kemajuan pekerjaan serta
kinerja Penyedia Jasa Pemborongan;
9. Melaporkan untuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) terhadap Critical
Patch, mengevaluasi penyebab-penyebab terjadinya keterlambatan dan
memberikan saran tindakan yang harus diambil agar kemajuan kegiatan
tetap terjaga;
10. Menelaah gambar dan desain yang ada dan memantau penerapannya;
11. Mengesahkan semua pembayaran sesuai dengan kemajuan pekerjaan;
12. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam perubahan pekerjaan
(contract change order’s) dengan pihak perencana untuk mendapat
persetujuan dalam bentuk Justifikasi Teknis;
13. Membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) atas keberatan, permintaan
perubahan dan klaim pekerjaan yang diajukan oleh Penyedia Jasa
Pemborongan dalam bentuk Justifikasi Teknis;
14. Menelaah, mengevaluasi dan merekomendasikan persetujuan terhadap
usulan penggunaan bahan, peralatan dan pekerjaan yang disubkontrakkan
oleh Penyedia Jasa Pemborongan;
15. Mempersiapkan notulen rapat;
16. Membantu dan membuat rekomendasi tanggal PHO dan FHO setelah masa
Jaminan Pemeliharaan serta mempersiapkan daftar kekurangan dan
kerusakan.

7. Survaior
Definisi Survaior
Survaior adalah seseorang yang melakukan pemeriksaan atau mengawasi dan
mengamati suatu pekerjaan lainnya.

Dalam dunia kerja istilah Survaior kebanyakan menjurus pada dunia lapangan yg
nanti nya menjadi objek utama dalam hal menjalankan tugasnya.

Survaior kadang identik dengan dunia keproyekan, akan tetapi semakin


berkembangnya zaman semakin berkembang pula kata survaior di tempatkan
semisal di dunia "Leasing" dan perusahaan jasa lainnya. Namun perlu diketahui
sebelumnya Tugas surveyor sama saja "mata" bagi perusahaan itu sendiri sebagai
bagian yg melihat objek sasaran kerja. Pendidikan yang di utamakan biasanya
D3-S1, namun tidak ditutup kemungkinan level SMA juga ada peluang.

Kompetensi survaior
Kompetensi survaior adalah kemampuan minimal survaior yang wajib
dimilikinya agar dapat bekerja dengan baik dan profesional, meliputi
pengetahuan akademik, ketrampilan teknis dan karakternya. Ketiga komponen
itu saling mendukung dalam diri survaior dalam menghadapi pekerjaan yang
berat di lapangan.
Survaior kompeten harus memiliki pengetahuan tentang teori-teori pengukuran
dan ketrampilan-ketrampilan praktis. Pada pengukuran planimetris banyak
digunakan geometri, aljabar dan trigonometri. Pengetahuan itu, khususnya
trigonometri, wajib diberikan sejak awal kepada calon survaior pemula.
Sementara itu, pekerjaan-pekerjaan kantor pada survei geodetis memerlukan
pelatihan hitungan-hitungan khusus lanjut yang lebih rumit.

Untuk kesuksesan kerjanya, karakter dan pola fikir survaior merupakan faktor-
faktor potensial yang lebih penting daripada sekedar pengetahuan-pengetahuan
teknis. Survaior harus bisa memutuskan sesuatu dengan tepat dan rasional. Dia
harus memiliki kendali emosi, cepat tanggap terhadap rekan-rekan kerjanya,
membantu anak buahnya dan memperhatikan keperluan-keperluan kerja rekan-
rekannya itu. Dengan semua itu, dia merasa belum puas terhadap hasil kerjanya
kecuali diperoleh hasil akurat yang telah secara seksama dilakukan pengecekan-
pengecekan. Dengan hanya membaca buku, seorang survaior tidak akan dapat
mengembangkan ketrampilan dan kemampuan memutuskan, selain itu
kemungkinannya dapat menggapai kepuasan kinerja menjadi rendah. Kecakapan
bekerja hanya akan bisa terwujud hanya dengan pelatihan-pelatihan lapangan
yang rutin dan pembimbingan oleh survaior-survaior profesional.

Hal penting lain yang harus dimiliki oleh seorang survaior adalah kemampuan
bertahan-kerja di bawah tekanan alam dan kelelahan fisik. Keselamatan kerja dan
alat-alat survei juga merupakan hal yang harus diperhatikan.

8.Foremen
Foreman adalah seseorang yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan dalam lingkup area tertentu.

Tugas Foreman

1. Mengontrol dan mengatur job yang dikerjakan oleh leader beserta jajarannya
2. Membuat item check dan mengontrol mesin produksi dan proses produksi
3. Mengecek seluruh item abnormal yang terjadi di mesin produksi atau proses
produksi
4. Memonitoring pekerjaan yang dilakukan oleh leader beserta jajaran
bawahannya.

Tanggung Jawab Foreman

1. Menjaga stabilitas pekerjaan dilapangan, dan menjaga kondisinya agar tetap


aman.
2. Membentuk karakteristik dan skill bawahannya melalui program On the Job
Training.
3. Membantu menyelesaikan masalah dilapangan dengan cara memberikan
solusi dan jalan keluar.
4. Melakukan improvement terhadap proses kerja atau sistem kerja dari mesin
produksi
5. Memberikan judgment terhadap permasalahan yang terjadi di lapangan, baik
yang berhubungan dengan mesin produksi maupun proses produksi.
9. Mechanics
Bertanggung jawab untuk merancang, membangun, menginstal dan
memelihara segala jenis mesin mekanik, alat dan komponen yang terdapat di
perusahaan tempat bekerja.
 Merancang dan menerapkan modifikasi peralatan secara cost-effective
 Mengembangkan spesifikasi proyek
 Mengembangkan, menguji dan mengevaluasi desain teoritis
 Membahas dan memecahkan masalah kompleks dengan departemen
manufaktur, sub-kontraktor, supplier dan pelanggan
 Memastikan produk dapat dibuat dan akan bekerja secara konsisten di
lingkungan operasi tertentu
 Mengelola proyek dengan menggunakan prinsip rekayasa dan teknik
 Merencanakan dan merancang proses produksi baru
 Merekomendasikan modifikasi setelah hasil tes prototipe
 Mempertimbangkan dampak dari isu-isu seperti kendala biaya,
keselamatan dan waktu
 Memantau pabrik dan sistem

10. Laborers
Adalah tenaga kerja yang membantu para tukang.
Menurut undang-undang no 18 tahun 1999 tentang jasa kontruksi,
pasal 1,pelaksana kontruksi adalah penyedia jasa orang perorang atau badan
usaha yang dinyatakan ahli yang profesional di bidang pelaksanaan jasa
kontruksi yang mampu menyelenggarakan kegiatannya untuk mewujudkan
suatau hasil perencanaan menjadi bentuk bangunan/bentuk fisik yang lain.
Mengingat tenaga kerja kontruksi atau tukang merupakan bagian dari
pelaksana kontruksi,maka kemampuan yang di maksud tidak lepas dari
kemampuan atau kompetensi dari para tukang itu sendiri. Hal ini sesuai
dengan pasal 9 ayat 4 UU nomor 18 tahun 1999,bahwa tenaga kerja yang
melaksanakan pekerjaan keteknikan yang bekerja pada pelaksana konstruksi
bangunan harus memiliki sertifikat keterampilan dan keahilan kerja. Namun
kompetensi tukang sampai saat ini nampaknya kebanykan baru dapat
ditunjukan secara realitas dan belum dapat ditunjukan secara legalitas dan
secara akademik. Kompetensi tukang secara realitas ini dapat ditunjukan
dengan kinerja mereka dilapangan,kompetensi tukang ini hanya dapat
diketahui oleh orang yang pernah memakainya saja,orang lain yang tidak
pernah memakainya tak akan tahu. Kompetensi tukan secara legalitas dapat
ditunjukan dengan menggunakan sertifikat,sedangkan kompetensi tukang
secara akademis adalah tukang yang pernah mengikuti pendidikan baik
secara formal maupun secara non formal yang dapat ditunjukan dengan hasil
uji tertulis maupun lisan.
11. Equipment Operators
Memiliki tugas untuk menyelesaikan pekerjaan berat dengan menggunakan
peralatan berat yang tidak dapat dilakukan oleh manusia.

Definsi Operator Alat Berat

Pengertian Operator alat berat adalah orang yang memiliki keterampilan atau
keahlian khusus dalam bidang mengoperasikan alat-alat berat seperti excavator,
bulldozer, wheel loader, mobile crane, Dan Lain-lain.

Secara Umum Pengertian operator alat berat adalah pekerjaan yang


membutuhkan skill khusus untuk menjalankan berbagai macam tools seperti
Bulldozer, Hydraulic Excavator, Wheel Loader, Dump Truck, Forklift, maka dari
itu penguasaan terhadap alat tersebut sangatlah diperlukan tenaga yang sangat
profesional dibidangnya.

Dengan semakin meningkatnya penggunaan alat berat di bidang industri dan jasa,
dimana keran angkat/Alat Berat dapat juga menyebabkan kecelakaan yang dapat
menimbulkan kerugian baik terhadap harta maupun jiwa manusia, maka perlu
diusahakan pencegahan. Untuk mencegah kecelakaan perlu suatu kualifikasi dan
syarat-syarat bagi operator Alat Berat sesuai dengan :

1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. PER.05/MEN/1985 tentang pesawat


angkat dan angkut
2. P eraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. PER.01/MEN/1985 tentang
kualifikasi dan syarat-syarat operator mesin keran angkat
3. Surat keputusan Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan
Depnakertrans R.I No No. SKP. 003/DJPPK/PJK3-LAT/2009 tentang
penunjukan Kami sebagai Perusahaan Jasa K3 (penyedia jasa
pembinaan/pelatihan sertifikasi DepnakertranS RI )

Pedoman Dasar Operator Alat Berat

Untuk menjadi operator alat berat yang handal, seorang operator alat berat harus
memiliki pedoman dasar, yaitu ketahanan fisik dan mental serta teknik
operasional yang antara lain adalah :

Ketahanan Mental

1. Harus berani dan percaya diri. Katakanlah dengan tegas kepada diri sendiri
bahwa "Aku bisa". Tanpa rasa berani dan percaya diri, maka semua
kecerdasan yang dimiliki akan terpendam atau hilang.
2. Harus terus belajar dan belajar untuk mengasah keahlian agar semakin
sempurna. Tanpa keinginan untuk terus belajar, maka keahlian akan mentok
sampai disitu saja.
3. Jangan merasa pandai. Jika merasa dirinya pandai, maka akan malu bertanya
sehingga tidak bisa menyerap tambahan ilmu dari luar.

Ketahanan Fisik

1. Gunakan pola makan yang sehat. Makan yang bergizi dan teratur serta tepat
pada waktunya. Tanpa pola makan yang sehat tubuh akan lesu, kurang
bergairah dan mudah sakit.
2. Hindari mengkonsumsi makanan/minuman maupun penggunaan segala
bahan-bahan yang merugikan kesehatan. Tanpa menghindari hal-hal yang
merugikan kesehatan, maka tubuh kita tidak akan bisa diandalkan.
3. Istirahat yang cukup. Atur waktu sebaik mungkin dari semua aktivitas agar
tidur/istirahat bisa sempurna. Tanpa istirahat yang sempurna maka tenaga
tidak akan bisa maksimal.

Teknik Operasional

1. Utamakan keselamatan kerja. Safety is the first. Dengan mengutamakan


keselamatan selama bekerja, maka sukses akan menyusul. Jika mengabaikan
keselamatan kerja, maka celaka hanya tinggal menunggu waktu.
2. Kerjasama team. Selesaikan tugas secara bersama-sama dalam sebuah team
dan lakukan kerjasama team yang baik selama bekerja. Dengan kerjasama
team yang baik maka akan menghasilkan nilai tambah.
3. Fokus pada hasil dan kerja bukan formalitas. Kerjakan tugas dengan
memikirkan hasilnya, jangan hanya berpemikiran bahwa yang penting telah
melaksanakan perintah atasan tapi hasil tidak dipikirkan.
BAB III
KONSULTAN

1. Team Leader
Team Leader adalah seorang yang berperan dalam sistem tertentu. Oleh karena
itu, seseorang dalam peran formal tidak serta merta memiliki keterampilan
kepemimpinan dan mungkin tidak dapat memimpin. Istilah Leader pada dasarnya
mengacu pada kemampuan, keterampilan, dan tingkat pengaruh seseorang.

Oleh karena itu, kepemimpinan dapat menjadi milik orang yang bukan
“pemimpin”. Pentingnya seorang Team Leader adalah seseorang yang memiliki
keahlian di bidangnya sehingga dapat mempengaruhi banyak orang untuk
melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan bersama dengan orang-orang
di sekitarnya.

Pemimpin adalah orang yang memiliki ketrampilan dan kekuatan terutama yang
mempunyai ketrampilan dalam suatu bidang, sehingga dapat mempengaruhi
orang lain dan secara bersama-sama melaksanakan kegiatan tertentu untuk
mencapai tujuan. Seorang pemimpin juga bisa disebut “Lead” dalam bahasa
Inggris, dan dia bertanggung jawab untuk melakukan segala sesuatu di antara
anggotanya yang mengatur pesanan.

Fungsi Team Leader


Berikut adalah fungsi team leader (pemimpin):
-Fungsi pemandu
Pemimpin bertindak sebagai komunikator, menentukan kapan (kapan harus
mulai melaporkan hasil), di mana (di mana pesanan harus dilaksanakan) dan
apa (isi pesanan), bagaimana (bagaimana pesanan harus dilaksanakan) dan
keputusan untuk melanjutkan secara efektif. Dengan cara ini, pekerjaan orang
yang dipandu hanya dapat melaksanakan satu perintah.
-Fungsi Konsultasi
Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultasi untuk komunikasi timbal balik.
Metode ini digunakan ketika manajer setuju untuk mengambil keputusan
setelah berkonsultasi dengan pimpinan dan karyawan yang perlu
dipertimbangkan.
-Fungsi Partisipan Team Leader
Untuk menjalankan fungsi ini, manajer mencoba mengaktifkan manajer dalam
proses implementasi dan pengambilan keputusan. Saat menjalankan fungsi
yang ditugaskan, para pemimpin mendelegasikan kekuasaan untuk membuat
atau menentukan keputusan.
Kepercayaan pemimpin, dia mempercayai otorisasi dengan bertindak secara
bertanggung jawab atas orang lain. Jika tidak ada kelompok kerja, karena
kemajuan dan perkembangan, fungsi yang didelegasikan hanya bisa menjadi
pemimpin dan tidak bisa direalisasikan.

-Fungsi Kontrol

Fungsi ini menunjukkan bahwa para pemimpin harus mengatur aktivitas


mereka dalam koordinasi langsung dan efektif agar dapat secara efektif
mencapai tujuan bersama terbesar. Untuk menjalankan fungsi pengendalian,
manajer dapat melakukan kegiatan pengelolaan, pengelolaan, pemantauan dan
koordinasi.

Tugas Team Leader

Tugas utama team leader adalah melaksanakan dan mempertimbangkan kegiatan


perbaikan untuk mengendalikan kegiatan produksi yang tidak sesuai dengan
aturan atau parameter yang ditetapkan dalam proses produksi. Tanggung
jawabnya adalah:

1. Pengendalian biaya (gunakan APD dari waktu ke waktu dan bahan limbah
karena skrap).
2. Periksa keamanan kemungkinan kecelakaan di tempat kerja.
3. Laporkan hasil kualitas, produksi harian, keselamatan, dan penghentian jalur
produksi kepada manajer atau SPV.
4. Kontrol pengiriman tepat waktu (tanggal akhir baris).
5. Kontrol berhenti dan tindakan.
6. Periksa moral (absensi) dan aktivitas 5 R.
7. Periksa produksi harian (meningkatkan produktivitas) dan pencapaian tujuan
kualitas.
2. Co Team Leader

Seseorang yang memiliki tugas untuk membantu team leader dalam mengatur,
merencanakan dan menerapkan strategi untuk perusahaan, melakukan koordinasi,
mengawasi dan memberikan motivasi kepada para staf, melakukan komunikasi
dengan klien, dan masih banyak lagi tugas lainnya yang akan dilakukan oleh
seorang Co Leader
Tugas dan Tanggung Jawab Co Leader

Adapun beberapa tugas dan tanggung jawab menjadi seorang Asisten Manager
adalah sebagai berikut:

 Membantu team leader dalam mengatur, merencanakan, dan menerapkan


strategi untuk perusahaan
 Melakukan koordinasi dalam setiap kegiatan operasional
 Memastikan jadwal dan sasaran yang telah direncanakan telah terpenuhi
 Mengawasi dan memberikan motivasi kepada para staf
 Memantau biaya operasional, anggaran dan sumber daya yang ada pada
perusahaan
 Melakukan komunikasi dengan para klien dan mengevaluasi kebutuhan dan
spesifikasi yang diinginkan klien
 Mengadakan, merencanakan dan mengerjakan strategi kegiatan
mengumpulkan data, analisis data serta membuat laporan kerja
 Melakukan koordinasi, menyusun rencana, membantu melakukan evaluasi,
menyusun peraturan dan mengumpulkan data kinerja karyawan
 Memimpin rapat internal jika team leader berhalangan hadir
 Menjamu tamu yang datang tanpa perjanjian
 Menemui klien saat team leader tidak ada ditempat
 Menangani setiap keluhan karyawan
 Merekrut karyawan baru
 Membangun lingkungan kerja yang nyaman
 Membantu mengembangkan strategi untuk meningkatkan kinerja karyawan
 Memonitor dan melakukan evaluasi kinerja karyawan
 Membuat perencanaan kegiatan operasional
 Mengawasi sistem keuangan perusahaan
 Memantau pembuatan anggaran setiap departemen, biaya operasional dan
sumber daya manusia dan alam
 Melakukan komunikasi dengan karyawan atau klien
 Mengkomunikasikan kebijakan dan peraturan perusahaan kepada karyawan
 Menyampaikan setiap keluhan dan inspirasi kepada atasan
 Melayani kebutuhan karyawan dan kepentingan perusahaan
 Menjalin hubungan baik dengan semua pihak, baik atasan, bawahan maupun
klien

.3.Highway Engineer

Higway Engineer adalah seorang ahli dalam bidang konstruksi jalan raya pada
kontraktor dan mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

a. Memimpin dan mengkoordinasi semua pekerjaan konstruksi jalan raya.

b. Mambantu segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan jalan diantaranya


Geometik jalan Alinyemen Horizontal dan Alinyemen Vertikal dan segala
segala yang berkaitan dengan konstruksi jalan raya

4. Pavement & Materials Engineer

Membantu team leader dalam menangani masalah-masalah teknis di lapangan,


memberi bantuan teknis sesuai bidangnya pada CSE dan SE bila ada kesulitan.
PME adalah sarjana teknik sipil senior minimum S1 lulus ujian Negara
berpengalaman professional antara 5 – 8 tahun.

5. Chief Supervision Engineer

CSE berkedudukan di 6 propinsi dimana ada RBO/P3TNas.

a. Bertanggung jawab terhadap semua koordinasi kegiatan konsultan supervise


lapangan di beberapa propinsi dan menjadi penghubung dengan cpre team pusat.

b. CSE adalah sarjana teknik sipil senior minimum S1 lulus ujian Negara
berpengalaman 5-8 tahun sebagai professional di bidang pengawasan jalan dan
jembatan. Dan telah mengikuti program sertifikasi tenaga inti konsultan
supervise
c. Mempunyai kemampuan dibidang contract procurement. Administrasi kontrak
dan manajemen kontrak pada pekerjaan jalan dan jembatan.

d. Familiar dengan system perencanaan di bina marga ( Siscantek ) dan dapat


mengoprasikan road design system dan standarisasi dokumen kontrak.

e. Penanggungjawab utama dalam pekerjaan penyiapan review design dan


evaluasi design serta penyiapan addendumnya akibat review design tersebut
selama mobilisasi pekerjaan fisik.

f. Membuat jadwal review design pada masing-masing paket dan secara ketat
melaksanakan jadwal tersebut bersama-sama supervision engineer.

g. Familiar dengan design aspalt overlay, aggregate base design, soil cement
design, cheap seal surface dressing design, cement bounded base design dan
bridge design, DGEM, DBST dan lapen emulsi.

Tugas dan tanggung jawabnya termasuk, tetapi tidak terbatas pada hal sebagai
berikut :

a. Menjamin bahwa semua kerangka acuan tugas yang dikeluarkan oleh bina
marga dilaksanakan dengan baik, sehubungan dengan struktur organisasi dan
pelaksaan pekerjaan lain.

b. Membantu bina marga didalam pengawasan kontruksi dan monitoring


terhadap progress fisik dan kualitas.

c. Melaksanakan koordinasi pekerjaan diantara staf dan tim pengawas laporan.

d. Bekerjasama dengan instansi bina marga yang ada di propensi.

e. Memonitor progress pekerjaan yang dicapai oleh proyek dan menjaga agar
semua kebutuhan dana, laporan kemajuan pekerjaan dan data kontrol kualitas
terkirim secara benar dan tepat tanpa keterlambatan dari tim supervise lapangan.

f. Bersama tim pengawas lapangan mengawasi dan mengarahkan kontraktor


didalam pengambilan data lapangan serta kaitannya dengan rekayasa lapangan.
g. Menjaga bahwa semua kebijakan dan standart bina marga dapat terlaksana
pada semua proyek.

h. Didalam masa mobilisasi kontrak fisik, mengadakan review design bersama


dengan tim pengawas lapangan.

6. Site Engineer

Site engineer bertanggung jawab kepada pimpro/pimbagpro fisik/pimbagpro


P3TNas. Site engineer harus sarjana teknik sipil atau sarjana muda teknik sipil
lulusan perguruan tinggi negeri atau disamakan. Bila seorang sarjana teknik, dia
harus mempunyai pengalaman dibidang peningkatan atau pemeliharaan jalan 5 –
8 tahun. Sedangkan bila seorang sarjana muda teknik dia harus mempunyai
pengalaman 10 – 16 tahun. Dan telah mengikuti program sertifikasi tenaga inti
konsultan supervise. Dia akan berkedudukan ditempat berdekatan dengan
tempat-tempat pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Tugas dan tanggung
jawab site engineer akan mencakup, tapi tidak terbatas hal-hal sebagai berikut :

a) Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan,


terutama sehubungan dengan :

 Inspeksi secara teratur ke paket-paket pekerjaan untuk melakukan


monitoring kondisi pekerjaan dan melakukan perbaikan-perbaikan
agar pekerjaan dapat direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan
persyaratan yang telah ditentukan.
 Pengertian yang benar tentang spesifikasi
 Metode pelaksanaan untuk tiap jenis pekerjaan yang disesuaikan
dengan kondisi lapangan.
 Metode pengukur volume pekerjaan yang benar dan sesuai dengan
pasalpasal dalam dokumen kontrak tentang cara pengukuran dan
pembayaran.
 Rincian teknis sehubungan dengan “change order” yang diperlukan.

b) Membuat pernyataan penerimaan ( acceptance ) atau penolakan


( rejection ) atas material dan produk pekerjaan.

c) Melakukan pengawasan dan memberi pengarahan kepada


kontraktor didalam pengambilan data lapangan serta kaitannya
dengan rekayasa lapangan.
d) Mengadakan penyesuian di lapangan terhadap desain asli yang ada
di kontrak fisik.

e) Melakukan pemantapan atas prestasi kontraktor. Segera melapor


kepada pemimpin proyek fisik apabila kemajuan pekerjaan
ternyata mengalami kelambatan lebih dari 15 % dari rencana.
Membuat saran-saran penanggulangan serta perbaiakan.

f) Melaksanakan penyiapan review design dan evaluasi design serta


penyiapan addendumnya.

g) Melakukan pengecekan secara cermat pengukuran pekerjaan dan


secara khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran akhir
pekerjaan.

h) Menyususn laporan bulanan dan kemajuan fisik dan financial,


serta menyerahkannya kepada pemimpin bgian proyek fisik.

i) Menyusun justifikasi teknis,termasuk gambar dan perhitungan


sehubungan dengan usulan perubahan kontrak.
j) Mengecek dan menandatangani dokumen pembayaran bulanan
( Monthly certificate ).

k) Mengecek dan menandatangani dokumen-dokumen tentang


pengendalian mutu dan volume pekerjaan.
7. Quantity Engineer
Tugas utamanya harus menjamin bahwa metoda pelaksanaan pekerjaan
kontraktor dilapangan sesuai dengan ketentuan yang ada, dan cara pengukuran
kuantitas hasil pekerjaan kontraktor sesuai dengan ketentuan dalam dokumen
kontrak.

Tugas dan tanggung jawab Quantity Engineering

1.Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan nasihat dari Site Engineer dalam
melaksanakan tugas-tugasnya serta bekerjasama dengan Quality Engineer untuk
menyesuaikan metoda pelaksanaan di lapangan dengan di laboratorium.

2.Melakukan pengawasan di lapangan secara terus menerus pada semua lokasi


pekerjaan konstruksi yang sedang dilaksanakan, dan memberitahu dengan segera
kepada Site Engineer tentang semua pekerjaan yang tidak memenuhi/sesuai
dokumen kontrak.

3.Semua hasil pengamatan tersebut dilaporkan secara tertulis kepada Site


Engineer pada hari itu juga.
4.Secara terus menerus mengawasi, membuat catatan dan memeriksa semua hasil
pengukuran, perhitungan kuantitas dan sertiflkat pembayaran serta menjamin
bahwa pembayaran terhadap kontraktor sudah benar dan sesuai dengan ketentuan
dalam dokumen kontrak.

5.Bersama-sama kontraktor setiap hari membuat ringkasan/risalah tentang


kegiatan konstruksi, keadaan cuaca, pengadaan material, jumlah dan keadaan
tenaga kerja, peralatan yang digunakan, jumlah pekerjaan yang telah diselesaikan,
pengukuran dilapangan, Kejadian-kejadian khusus dan sebagainya dengan
menggunakan formulir laporan standar (Laporan Harian) yang harus
diserahkan/dikirim kepada Site Engineer dan Satuan Kerja Fisik tiap hari setelah
selesai kerja.

6.Melakukan pengawasan dilapangan secara terus menerus terhadap semua


pekerjaan harian (day work), termasuk membuat catatan mengenai peralatan,
tenaga kerja dan bahan-bahan yang digunakan kontraktor dalam melaksanakan
pekerjaan harian tersebut.

7.Mengevaluasi prosedur kerja yang diajukan oleh Kontraktor dan evaluasi hasil
pekerjaan (performa pekerjaan) dilapangan.

8.Membantu Site Engineer mengadakan pengukuran akhir secara keseluruhan


dari bagian pekerjaan yang telah diselesaikan yang mutunya memenuhi syarat.

8. Qualtiy
Engineer
adalah yang harus menjamin bahwa mutu material, mutu hasil pelaksanaan
pekerjaan memenuhi persyaratan/ketentuan dalam Dokumen Kontrak. Yang
mana Quality Engineer harus benar-benar paham mengenai semua standar
prosedur pengujian laboratorium yang ditetapkan dalam Dokumen Kontrak dan
mempunyai pengetahuan mengenai teknologi bahan serta kendali mutu.

Tugas & Tanggung Jawab Quality Engineer


1.Pengendalian terhadap mutu bahan dan pekerjaan yang dilaksanakan oleh
kontraktor berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan dalam
Dokumen KontrakQuality Engineer harus memahami benar metode test
laboratorium dan lapangan yangdisyaratkan dalam Dokumen Kontrak.

2.Mengikuti petunjuk teknis dan instruksi dari Site Engineer, serta berupa agar
Site Engineer dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan selalu mendapat informasi
yang diperlukan sehubungan dengan pengendalian mutu.

3.Melakukan pengawasan dan pemantauan ketat atas pengaturan personil dan


peralatan laboratorium kontraktor agar pelaksanaan pekerjaan selalu didukung
tersedianya tenaga dan peralatan pengendalian mutu sesuai dengan dalam
Dokumen Kontrak.

4.Melakukan pengawasan dan pemantauan atas pengaturan dan pengadaan Stone


Crusher dan Aspalt Mixing Plant atau peralatan lain yang diperlukan.

5.Melakukan pengawasan setiap hari semua kegiatan pemeriksaan mutu bahan


dan pekerjaan, serta segera memberikan laporan kepada Site Engineer setiap
permasalahan yang timbul sehubungan dengan pengendalian mutu bahan dan
pekerjaan.

6.Melakukan analisa semua hasil test, termasuk usulan komposisi campuran


(JobMix Formula), baik untuk pekerjaan aspal, soil cement, agregat dan beton,
sertamemberikan rekomendasi dan justifikasi teknis atas persetujuan dan
penolakan usulan tersebut.

7.Melakukan pengawasan atas pelaksanaan coring perkerasan jalan yang


dilakukanoleh kontraktor sehingga baik jumlah serta lokasi coring dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan dan persyaratan.
8.Menyerahkan kepada Site Engineer himpunan data bulanan pengendalian mutu
paling lambat tanggal 14 bulan berikutnya.

9.Himpunan data harus mencakup semua datatest laboratorium dan lapangan


secara jelas dan terperinci.

10.Memberi petunjuk kepada staf kontraktor, agar semua teknisi laboratorium


danstaf pengendali mutu mengenal dan memahami semua prosedur dan data cara
pelaksanaan test sesuai dengan yang tercantum dalam spesifikasi.

9. Inspector
Inspector adalah pengawas. Inspector bertanggungjawab terutama atas
pengendalian kegiatan yang berhubungan dengan desain, pengukuran volume
bahan dan hasil pekerjaan sesuai mutu/spesifikasi sebagai dasar pembayaran
prestasi pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor berdasarkan ketentuan dan
persyaratan yang ditentukan dalam dokumen kontrak.

Tugas & Kewajiban Inspector


1. Membantu Chief Inspector Dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari aspek
prosedur dan kuantitas pekerjaan berdasarkan dokumen kontrak.
2. Bertanggung jawab Penuh Terhadap Chief Inspector untuk mengawasi
kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor.
3. Melakukan Pemeriksaan gambar kerja kontraktor berdasarkan gambar rencana
serta memeriksa dan memberi ijin pelaksanaan pekerjaan kontraktor.

4. Mengawasi dan memberi pengarahan dalam pelaksanaan pekerjaan agar sesuai


dengan prosedur berdasarkan spesifikasi teknis.

5. Berhak Menerima dan menolak hasil pekerjaan kontraktor berdasarkan


spesifikasi teknis.

6. Membuat laporan harian mengenai aktivitas kontraktor untuk kemajuan


pekerjaan, terdiri dari cuaca, material yang dating (masuk), perubahan dan
bentuk dan ukuran pekerjaan, peralatan di lapangan, kuantitas dari pekerjaan
yang telah diselesaikan, pengukuran di lapangan dan kejadian-kejadian khusus.

7. Memeriksa gambar terlaksana (As Built Drawing).

8. Membuat catatan lengkap tentang peralatan, tenaga kerja dan material yang
digunakan dalam setiap pekerjaan yang merupakan atau mungkin akan menjadi
pekerjaan tambah (extra).

10. Quantity Survaior


adalah sebuah profesi yang mempunyai keahlian dalam perhitungan volume,
penilaian pekerjaan konstruksi, administrasi kontrak sedemikian sehingga suatu
pekerjaan dapat dijabarkan dan biayanya dapat diperkirakan, direncanakan,
dianalisa, dikendalikan dan dipercayakan.

Peran Quantity Survaior (QS) antara lain :

- Memberikan saran yang berkaitan dengan pengendalian biaya


pembangunan/proyek agar tidak melampaui rencana anggaran yang
ditetapkan oleh pemilik proyek (owner)
-Menangani aspek legal pelaksanaan proyek
- Membantu pekerjaan Kontraktor sebagai estimator atau manager kontrak.

Jasa Quantity Survaior (QS) dapat mewujudkan accountability terhadap proyek,


memberikan good value for money kepada pemilik proyek yang dapat
dipertanggungjawabkan dan memiliki ruang lingkup kerja mulai dari tahap pra
tender, tender dan pasca tender. Quantity Survaior akan lebih bermanfaat
apabila dilibatkan sejak tahap awal proyek/pekerjaan.

Seorang Quantity Survaior selain dapat berperan sebagai konsultan profesional


dalam membantu pemilik dari segi keuangan dengan mengendalikan biaya
proyek serta menangani aspek legal pelaksaanaan proyek juga dapat berperan
dalam membantu pekerjaan kontraktor sebagai estimator atau manager kontrak.
Dalam hal bertindak sebagai 'konsultan' yang memberi saran tentang biaya
pembangunan, maka peran Quantity Survaior sejalan dengan peraturan
pemerintah yang hingga saat ini masih berlaku yaitu yang berkaitan dengan
Keppres 80 tahun 2003 tentang kewajiban pengguna jasa memiliki harga
perkiraan sendiri (HPS) yang dikalkulasikan secara keahlian (Pasal 13 ayat 1).
Namun sayangnya pasal tersebut tidak menyebutkan secara eksplisit keahlian
yang dituntut.

Tugas quantity survaior pada kontraktor

- Menghitung luas m2 pekerjaan bangunan seperti pasangan batu bata,


plesteran, pasangan keramik, pekerjaan genteng dll.
- Menghitung volume m3 pekerjaan seperti pekerjaan beton, screed lantai,
pekerjaan urugan tanah dll.
- Menghitung volume kg pada pekerjaan besi beton bertulang, alumunium,
profil baja dll.
- Bekerja sama dengan logistik atau pengadaan barak untuk memberikan
informasi kebutuhan material yang harus didatangkan ke lokasi proyek
pembangunan.
- Menghitung volume pekerjaan bangunan yang sudah dilaksanakan dan sisa
pekerjaan untuk keperluan pembuatan opname mandor/ pemborong dan untuk
keperluan engineering dalam membuat schedule pekerjaan pelaksanaan
pembangunan.
- Menghitung kebutuhan material yang dibutuhkan dalam setiap item pekerjaan
bangunan.
- Mengecek penggunaan material apakah sudah sesuai dengan apa yang
dihitung oleh estimator.
- Mengecek setiap gambar shop drawing baru apakah terjadi perubahan dari
apa yang sudah dihitung sebelumnya, jika terjadi perubahan maka
tugas quantity survaior adalah menghitung ulang volume pekerjaan atau
menghitung pada item pekerjaan tambah kurang saja.

Quality control dan Quantity Survaior sekilas hampir sama namun sangat
berbeda tugas pekerjaanya, Quality control bertugas mengecek kualitas/baik-
buruknya pekerjaan sedangkan Quantity survaior bertugas mengecek
kuantitas/jumlah pekerjaan. Kemampuan yang sebaiknya dimiliki oleh quantity
survaior dalam melaksanakan pekerjaanya antara lain:

- Mampu mengoperasikan software autocad karena dengan ini pekerjaan


menghitung volume material bangunan akan lebih cepat dan teliti.
- Dapat mengopersikan software microsoft terutama microsoft excel karena
akan sangat membantu dalam melaksanakan pekerjaan perhitungan volume
bangunan.
- Mengetahui berbagai macam rumus bidang luas dan volume bentuk bangunan.
- Mempunyai sifat sabar dalam menghitung dan teliti dalam melaksanakan
perhitungan.
- Tidak mudah mengeluh karena terjadinya perubahan item pekerjaan/ gambar
pelaksanaan yang menyebabkan diperlukanya pekerjaan perhitungan ulang
volume bangunan.

11. Laboratory Technician

Me m p u n y a i t u g a s po k o k me m b a n t u Te a m Le a d e r da l a
m me l a k s a n a k a n pe n y i a p a n ba h a n pe r u m u s a n ke b i j a k a n t e
k n i s op e r a s i o n a l .

Ad a p u n t u g a s - t u g a s t e n a g a t e k n i s i La b o r a t o r i u m Te c h n i c i a n
diantaranya adalah, namun tidak terbatas hanya sebagai berikut :

 Membantu dan bertanggung jawab kepada Soil &


Material/PavementEngineer dalam melakukan pengujlan material
di laboratorium maupun laboratorium independent; Mengawasi,
mencatat danbertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan Batching Plant
dan AMPsejak penyiapan (peralatan dan material sampah dengan
prodüksitermasuk

pengendalian mutu hasil produksi.

 Membuat laporan terhadap seluruh kegiatan yang dilakukan


di laboratorium kepada Soil & Material/Pavement Engineer.

 Terampil mengoperasikan semua alat/mesin yang menjadi tanggung jawabnya.


 Melakaukan pengawasan peralatan laboratorium dan fasilitas yang menjadi
tanggung jawabnya.
 Menyimpan catatan dari peralatan dan perlengkapan laboratorium,
 Menjaga keamanan laboratorium.

12. Draftsman

Seseorang menyiapkan gambar, peta topografi dan peta timbul yang


digunakan dalam proyek teknik sipil, seperti jalan tol, jembatan, saluran
pipa, proyek kontrol banjir, sistem kontrol air dan sistem pembuangan.

Tugas Drafter Sipil


 Membuat gambar rancangan menggunakan program komputer,
mesin drafting, atau secara manual menggunakan tangan dengan bantuan
kompas, jangka, busur derajat, penggaris segitiga, dan sebagainya
 Menggambar peta, diagram, dan profil, menggunakan contoh keseluruhan
dan survei, untuk mewakili elevasi, kontur topografi, bentuk sub-permukaan,
serta struktur
 Membuat konsep perencanaan dan gambar detail bangunan, instalasi, serta
proyek konstruksi seperti jalan tol, saluran pembuangan kotoran, dan tanggul
Drafter Sipil bekerja berdasarkan sketsa atau catatan
Menentukan urutan pekerjaan dan metode presentasi, seperti gambar ortografis
atau isometris
Menyelesaikan dan menggandakan paket gambar dan dokumentasi, sesuai
dengan media yang dibutuhkan dan spesifikasi
reproduksi, menggunakan blueprint, foto, atau metode duplikasi lainnya

Anda mungkin juga menyukai