DAFTAR ISI
BAB I ................................................................................................................................................. 1
BAB II .............................................................................................................................................. 14
1. URAIAN .............................................................................................................................. 14
5. PEMBESIAN....................................................................................................................... 46
i
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
ii
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
BAB I
PENJELASAN UMUM
1. URAIAN UMUM
1.1 PEKERJAAN
1) Pembangunan Gedung Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya
Pabean C Labuan Bajo berlokasi di Jalan Frans Nala, Desa Batu Cermin, Kabupaten
Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
2) Istilah “Pekerjaan” mencakup penyediaan semua tenaga kerja (tenaga ahli, tukang,
buruh dan lainnya), bahan bangunan dan peralatan/perlengkapan yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan termaksud.
3) Pekerjaan harus diselesaikan seperti yang dimaksud dalam Spesifikasi Teknis,
Gambar-Gambar Rencana, Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan serta Addendum
yang disampaikan selama pelaksanaan.
1.2 BATASAN/PERATURAN
Dalam melaksanakan pekerjaannya Kontraktor harus tunduk kepada:
1) Undang – Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
2) Undang – Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
3) Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
4) Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
5) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 8 Tahun 2023
tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat
6) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
7) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor
22/PRT/M/2018 Tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara
8) Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 12 Tahun
2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui
Penyedia
1
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
9) Surat Edaran Direktur Jendral Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat No. 86/SE/DC/2016 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Bangunan Gedung Hijau
10) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Jasa Konsultasi No. 07/PRT/M/2014 tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
11) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. 29/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Pembangunan Gedung
12) Peraturan Mentri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat No. 14/PRT/M/2009
tentang persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung
13) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. 26/PRT/M/2008 tentang
Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan.
14) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia No. 20/PRT/M/2009 tentang
Pedoman Teknis Manjemen Proteksi Kebakaran di Perkotaan
15) Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)
16) Peraturan-Peraturan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)
17) Peraturan Umum Instalasi Air (AVWI)
18) Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non
Gedung SNI 1726:2019
19) Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung SNI 2847:2019
20) Tata Cara Perhitungan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung SNI 1729:2020
21) Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung SNI 1727:2020
22) Keputusan Direktur Jenderal Perumahan dan Permukiman Departemen Permukiman
dan Prasarana Wilayah No. 58/KPTS/DM/2002 tentang Petunjuk Teknis Rencana
Tindakan Darurat Kebakaran pada Bangunan Gedung.
23) Algemenee Voorwarden (AV)
2
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
a. Bila terdapat perbedaan antara gambar rencana dengan gambar detail, maka
gambar detail yang diikuti.
b. Bila skala gambar tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran dengan angka
yang diikuti, kecuali bila terjadi kesalahan penulisan angka tersebut yang jelas
akan menyebabkan ketidaksempurnaan/ketidaksesuaian konstruksi, harus
mendapatkan keputusan Konsultan Pengawas lebih dahulu.
c. Bila terdapat perbedaan antara Spesifikasi Teknis dan gambar, maka spekteknis
yang diikuti kecuali bila hal tersebut terjadi karena kesalahan penulisan, yang jelas
mengakibatkan kerusakan/kelemahan konstruksi, harus mendapatkan keputusan
dari Direksi/Konsultan Pengawas.
d. Spesifikasi Teknis dan gambar saling melengkapi bila di dalam gambar
menyebutkan lengkap sedang Spesifikasi Teknis tidak, maka gambar yang harus
diikuti demikian juga sebaliknya.
e. Yang dimaksud dengan Spesifikasi Teknis dan gambar di atas adalah Spesifikasi
Teknis dan gambar setelah mendapatkan perubahan/penyempurnaan di dalam
berita acara penjelasan pekerjaan.
2. LINGKUP PEKERJAAN
2.1 KETERANGAN UMUM
1) Pekerjaan ini adalah meliputi Pembangunan Gedung Kantor Pengawasan dan
Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean C Labuan Bajo di Jalan Frans Nala, Desa
Batu Cermin, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, tersebut
secara umum meliputi pekerjaan standar maupun non standar.
3
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Tanah
c. Pekerjaan Pondasi
d. Pekerjaan Struktur
e. Pekerjaan Arsitektur
f. Pekerjaan Atap
g. Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal, Plumbing
h. Pekerjaan Penataan Halaman
i. Pekerjaan K3
j. Pekerjaan lain sesuai Gambar Kerja dan pekerjaan yang jelas – jelas terkait
dengan penyelesaian pekerjaan tersebut di atas
4
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
8) Penyelesaian yang dimaksud pada ayat b harus diartikan telah memperoleh persetujuan
Konsultan Pengawas setelah dilakukan pemeriksaan secara teliti.
9) Gambar sesuai pelaksanaan dan buku penggunaan dan pemeliharaan bangunan
merupakan bagian pekerjaan yang harus diserahkan pada saat penyerahan kesatu,
kekurangan dalam hal ini berakibat penyerahan pekerjaan kesatu tidak dapat dilakukan.
10) Pembenahan/perbaikan kembali yang harus dilaksanakan Kontraktor, bila :
11) Pembenahan lapangan yang berupa pembersihan lokasi dari bahan-bahan sisa-sisa
pelaksanaan termasuk bouwkeet dan direksikeet harus dilaksanakan sebelum masa
kontrak berakhir, kecuali akan dipergunakan kembali pada tahap selanjutnya.
12) Didalam setiap melaksanakan pekerjaan harus berkoordinasi dengan kontraktor lain,
dan setiap keputusan di lapangan harus didasari pada kesepakatan Direksi/ Konsultan
Pengawas.
13) Dalam proses konstruksi, kontraktor harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
Surat Edaran Nomor 86/SE/DC/2016
14) Dalam proses konstruksi kontraktor harus memakai peralatan yang telah lulus uji emisi
(jika menggunakan genset), memasang KWh meter pada panel induk dan panel
distribusi
5
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
6
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
4) Jika terdapat perselisihan mengenai kualitas bahan yang dipakai, Direksi/ Konsultan
Pengawas Lapangan berhak meminta kepada Kontraktor untuk memeriksakan bahan
itu ke Laboratorium Balai Penelitian Bahan yang resmi dengan biaya Kontraktor.
Sebelum ada kepastian hasil pemeriksaan dari Laboratorium, Kontraktor tidak diizinkan
untuk melanjutkan bagian-bagian pekerjaan yang menggunakan bahan tersebut.
5) Penyimpanan bahan-bahan harus diatur dan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga
tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan dan terhindarnya bahan-bahan
dari kerusakan.
6) Persyaratan mutu bahan bangunan secara umum adalah seperti di bawah ini,
sedangkan bahan-bahan bangunan yang belum disebutkan disini akan diisyaratkan
langsung di dalam pasal-pasal mengenai persyaratan pelaksanaan komponen
konstruksi di belakang
a. Air
Air yang digunakan sebagai media untuk adukan pasangan plesteran, beton dan
penyiraman guna pemeliharaan harus air tawar, tidak mengandung minyak,
garam, asam dan zat organik lainnya yang telah dikatakan memenuhi syarat,
sebagai air untuk keperluan pelaksanaan konstruksi oleh laboratorium tidak lagi
diperlukan rekomendasi laboratorium.
Semen Portland yang digunakan adalah jenis satu harus satu merek untuk
penggunaan dalam pelaksanaan satu satuan komponen bangunan, belum
mengeras sebagian atau keseluruhannya. Penyimpanannya harus dilakukan
dengan cara dan di dalam tempat yang memenuhi syarat sebagai air untuk
menjamin kebutuhan kondisi sesuai persyaratan di atas. Semen yang dipakai
harus berasal atau menggunakan dari pabrik semen yang menerapkan system
manajemen lingkungan
c. Pasir (Ps)
Pasir yang digunakan adalah pasir sungai, berbutir keras, bersih dari kotoran,
lumpur, asam, garam, dan bahan organik lainnya, yang terdiri atas:
• Pasir harus berasl dari sumber lokal dengan jarak maksimum 1000 km
dari lokasi proyek
• Pasir untuk urugan adalah pasir dengan butiran halus, yang lazim disebut
pasir urug.
7
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
Split untuk beton harus menggunakan split dari batu kali hitam pecah, bersih dan
bermutu baik, serta mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai dengan syarat-
syarat yang tercantum dalam SNI 2847:2019 dan berasal dari sumber local
dengan jarak maksimum 1000 km dari lokasi proyek.
a. Air kerja untuk pencampur atau keperluan lainnya yang memenuhi persyaratan
sesuai jenis pekerjaan, cukup bersih, bebas dari segala macam kotoran dan zat-
zat seperti minyak, asam, garam, dan sebagainya yang dapat merusak atau
mengurangi kekuatan konstruksi.
b. Air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti minum, mandi/buang air dan
kebutuhan lain para pekerja. Kualitas air yang disediakan untuk keperluan tersebut
harus cukup terjamin.
8
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
melaksanakan pekerjaan ini. Pemasangan sistem listrik sementara ini harus memenuhi
persyaratan yang berlaku. Kontraktor harus mengatur dan menjaga agar jaringan dan
peralatan listrik tidak membahayakan para pekerja di lapangan. Kontraktor harus pula
menyediakan penangkal petir sementara untuk keselamatan.
3.3 SALURAN PEMBUANGAN
Kontraktor harus membuat saluran pembuangan sementara untuk menjaga agar daerah
bangunan selalu dalam keadaan kering/tidak basah tergenang air hujan atau air buangan.
Saluran dihubungkan ke parit/selokan yang terdekat atau menurut petunjuk Direksi/
Konsultan Pengawas.
Kontraktor harus selalu membersihkan dan menjaga keamanan kantor tersebut beserta
peralatannya. Dengan seijin Pemimpin Pelaksana Kegiatan, Kontraktor dapat menggunakan
Direksi Keet yang sudah ada dengan diadakan penyempurnaan dan perlengkapan peralatan.
9
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
Kontraktor bisa menggunakan kembali pagar yang sudah ada dengan melakukan perbaikan-
perbaikan terlebih dahulu bila diperlukan.
➢ Kop Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Tipe Madya Pabean C Labuan Bajo
➢ Judul Kegiatan,
➢ Nilai Kegiatan,
➢ No. Kontrak,
➢ Masa Kontrak,
➢ Sumber Biaya,
➢ Pelaksana,
➢ Konsultan Pengawas.
10
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
pembangunan yang tercantum dalam gambar harus dibersihkan dan dibongkar kecuali untuk
hal-hal di bawah ini :
1) Semua penghalang di dalam batas tanah yang menghalangi jalannya pekerjaan seperti
adanya pepohonan, batu-batuan atau puing-puing bekas bangunan harus dibongkar
dan dibersihkan serta dipindahkan dari tanah bangunan kecuali barang-barang yang
ditentukan harus dilindungi agar tetap utuh.
2) Pelaksanaan pembongkaran harus dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk
menghindarkan bangunan yang berdekatan dari kerusakan. Bahan-bahan bekas
bongkaran tidak diperkenankan untuk dipergunakan kembali dan harus diangkut keluar
dari halaman proyek.
1) Kriteria obstacel berupa konstruksi berupa konstruksi beton pasangan batu kali,
pasangan dinding tembok besi-besi tua dan lain-lain. Bekas perlindungan maupun
bekas konstruksi bangunan lama yang cara pembongkarannya memerlukan metode
khusus dengan menggunakan peralatan yang lebih khusus pula (misalnya : concrete
breaker, compressor, mesin potong) dibandingkan dengan peralatan yang digunakan
pada pekerjaan galian tanah.
2) Semua berangkal dan kotoran dari bekas pembongkaran konstruksi existing galian dan
lain-lain harus segera dikeluarkan dari tapak dan dibuang ke tempat yang ditentukan
oleh Direksi/ Pengawas Lapangan. Semua peralatan yang diperlukan pada paket
pekerjaan ini harus tersedia di lapangan dalam keadaan siap pakai.
3) Kontraktor harus tetap menjaga kebersihan diarea pekerjaan dan disekitarnya yang
diakibatkan oleh semua kegiatan pekerjaan ini serta menjaga keutuhan terhadap
material/barang-barang yang sudah terpasang (existing)
4) Batasan pembongkaran obstacle adalah sebagai berikut :
11
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
a. Pada daerah titik pondasi setempat sampai mencapai kedalaman yang masih
memungkinkan obstacle tersebut bisa di bongkar/digali sesuai dengan kondisi dan
sifat tanah pada daerah tersebut.
b. Pada jalur yang akan dibuat pondasi setempat dan sloof mulai dari permukaan
tanah existing sampai dengan di bawah permukaan dasar urugan pasir dari
konstruksi pondasi dan sloof
3.9 PENGUKURAN PERMUKAAN ATAS LANTAI (PEIL)
1) Semua ukuran ketinggian galian, pondasi, sloof, kusen, langit-langit, dan lain-lain harus
mengambil patokan dari peil ± 0,00 tersebut.
2) Jika terdapat perbedaan antara gambar-gambar utama dengan gambar-gambar
perincian maka yang mengikat adalah ukuran-ukuran pada gambar utama atau
ditanyakan pada Direksi/ Konsultan Pengawas Teknis lapangan.
3) Peil ± 0,00 Bangunan diambil + 2 m dari tanah asal pada site yang ditentukan pada
gambar, dimana ketinggian site dari jalan kendaraan hampir sama.
4) Penetapan ukuran dan sudut siku-siku tetap dijaga dan antara lain dengan
mempergunakan alat-alat Waterpass dan Theodolith atau berpedoman pada bangunan
yang telah ada.
12
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
13
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
BAB II
1. URAIAN
1) Lingkup pekerjaan
a. Pekerjaan Tanah
• Galian pondasi menerus
• Galian pondasi telapak
• Urugan tanah
b. Pekerjaan Pondasi Telapak/Foot Plat
c. Pekerjaan Sloof
d. Pekerjaan Kolom
e. Pekerjaan Balok
f. Pekerjaan Pelat Lantai
g. Pekerjaan Struktur Atap Baja
h. Pekerjaan Ground Water Tank
i. Dan pekerjaan struktur lainnya sesuai Gambar Kerja dan pekerjaan lain yang jelas-jelas
terkait dengan pekerjaan penyelesaian pekerjaan struktur dan sipil
3) Pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam Spesifikasi
Teknis,Gambar Kerja,serta keputusan Direksi Lapangan.
4) Situasi
a. Lahan pembangunan akan diserahkan kepada pelaksana sebagaimana keadaan/
kondisi eksisting saat ini, untuk itu hendaknya para Kontraktor mengadakan penelitian
yang seksama terutama mengenai tanah bangunan yang ada, sifat, luas pekerjaan dan
lain-lain yang dapat mempengaruhi harga penawaran
14
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
a. Kontraktor harus mempunyai gudang yang terletak tidak jauh dari lokasi pekerjaan,
untuk menyimpan bahan bakar, bahan bangunan, peralatan, dan lain-lain;
b. Pemindahan (demobilisasi) segala peralatan yang digunakan untuk pelaksanaan
pekerjaan ini keluar dari lokasi harus mendapat persetujuan Direksi/ Konsultan
Pengawas.
3. PEKERJAAN TANAH
3.1 PEMBENTUKAN PERMUKAAN TANAH (GRADING), GALIAN PONDASI
1) Tanah halaman bangunan dibentuk sesuai rencana tapak antara lain jalan dan halaman
sehingga diperoleh ketinggian-ketinggian permukaan seperti yang ditentukan dalam
gambar pelaksanaan. Pekerjaan tanah (grading) dan pengerukan/pengurugan (cut and
fill) harus dilakukan dengan peralatan-peralatan yang memadai dan dilaksanakan
menurut ketentuan-ketentuan teknis yang berlaku.
2) Bahan-bahan tanah untuk pengurugan bisa berasal dari hasil galian atau didatangkan
dari luar proyek, dengan syarat harus bebas dari kotoran, batu-batu besar, dan tumbuh-
tumbuhan. Pengurugan harus dilaksanakan lapis demi lapis, tiap lapis tidak lebih dari
20 cm, dan dipadatkan dengan menggunakan stemper dan timbris.
3) Tanah yang berhumus atau yang masih terdapat tumbuh-tumbuhan di atasnya harus
dibuang dahulu permukaan bagian atasnya (top soil) sedalam 20 cm, khususnya pada
daerah bangunan sampai dengan 3 m disekelilingnya
4) Galian Pondasi telapak
15
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
a. Penggalian pondasi tidak boleh dimulai sebelum papan dasar, tanda peil lantai
serta sumbu dinding dan kolom disetujui Direksi.
b. Semua pekerjaan galian tanah pondasi dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja
dan tanah kelebihannya harus digunakan untuk urugan kembali atau untuk
mengurug site dan peilnya belum sesuai dengan peil rencana atau dibuang.
c. Kontraktor bertanggung jawab penuh, bilamana pekerjaan galian tersebut melalui
atau mengganggu jaringan instalasi yang ada dibawah tanah, dengan membuat
perlindungan atau saluran sementara
d. Kontraktor harus menjaga hasil galian dari longsoran, genangan air dan hal - hal
lain yang dapat merusak hasil galian.
e. Setelah galian disetujui Direksi/ Konsultan Pengawas, pekerjaan pondasi segera
dapat dimulai.
f. Kontraktor harus dapat menjaga keutuhan bangunan yang sudah ada apabila
didekat bangunan tersebut diadakan penggalian.
A. Jaminan Mutu
16
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
17
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
dengan material baru. Tes untuk menguji hasil pemadatan akan dilaksanakan
oleh direksi sesuai dengan spesifikasi berikut ini :
• Untuk pemadatan tanah kering, kepadatan maksimum pada kandungan
kelembaban harus ditentukan berdasarkan standard ASTM D-1557. Hasil
tes pengujian harus diserahkan kepada Direksi/ Konsultan Pengawas
lapangan untuk mendapatkan persetujuan lebih lanjut.
• Untuk pemadatan tanah kering ditempat, kepadatannya harus ditentukan
berdasarkan ASTM D-1556. Hasil tes pengujian harus diserahkan kepada
Direksi/Konsultan Pengawas lapangan untuk mendapat persetujuan lebih
lanjut.
viii) Metode pemadatan kering harus dilakukan sesuai dengan ketetuan berikut
ini :
18
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
19
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
4. PEKERJAAN BETON
4.1 UMUM
1) Lingkup Pekerjaan
20
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
bahan terperinci untuk setiap jensi dan kekuatan beton, dari perincian slump, yang
akan bekerja/berfungsi penuh untuk semua teknik dan kondisi penempatan dan
akan menghasilkan yang diijinkan oleh direksi lapangan. Kontraktor berkewajiban
mengadakan dan membiayai test laboratorium
iii) Mengatur benda-benda yang ditanam di dalam beton, kecuali tulangan beton
iv) Koordinasi dari pekerjaan ini dengan pekerjaan lain bagian sparing dalam
beton untuk instalasi MEP
ii) SNI 1726:2019 Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur
Gedung Dan Non Gedung
iii) SNI 1727:2020 Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung Dan
Struktur Lain
v) ACI – 304 ACI 304.1r-92, State Of Art Report On Preplaced Aggregate Concrete
For Structural And Mass Concrete, Part 2
21
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
xi) ACI 212.2R – 71, Guide for Use of Admixture in Concrete, Part 1
xii) ASTM – C143 Standard Test Method for Slump of Portland Cement Concrete
xiii) ASTM – C171 Standard Specification for sheet Material for Curing Concrete
xiv) ASTM – C231 Standar Test Method for Air Content of Freshly Mixed Concrete
xvi) ASTM – C42 Standard Method of Obtaining and Testing Drilled Cores and
Sawed Beans of Concrete
xvii) ASTM – C31 Standard Method of Making and Curing Concrete Test Speciment
in the field
xviii) ASTM – C309 Standard Specification for Liquid Membrane Forming Compounds
for Curing Concrete
xix) ASTM – D1752 Standard Specification for Performed Spange Rubberand Cork
Expansion Joint Fillers for Concrete Paving and Structural Construction
xx) ASTM – D1751 Standard Spesification for Performed Expansion Joint Fillers for
Concrete Paving and Structural Concstruction (Non – extruding and risillent
bituminous types)
xxiii) ASTM – A185 Standard Specification for Welded Steel Wire Fabric for
Concrete Reinforcement
xxiv) ASTM – A165 Standard Specification for Deformed and Plain Billet Steel Bars
for Concrete Reinforcement, Grade 40, deformed, for reinforcing bars, Grade
40, fro stirrups and ties.
3) Penyerahan-Penyerahan.
22
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
a. Gambar pelaksanaan
Untuk mendapat jaminan mutu beton, maka sebelum pengiriman; Kontraktor harus
sudah menyerahkan kepada Direksi/ Konsultan Pengawas Lapangan sedikitnya 5
hari kerja sebelum pengiriman; hasil-hasil percobaan laboratorium, baik hasil
percobaan bahan maupun hasil percobaan campuran (Mix Design dan Trial Mix)
yang diperuntukan proyek ini
c. Kontraktor harus mengirimkan contoh dari seluruh bahan yang hendak digunakan
dengan data pengujian yang memenuhi seluruh sifat bahan yang disyaratkan
dalam sepsifikasi ini.
d. Pengujian kuat tekan beton yang harus dilaksanakan minimum meliputi pengujian
kuat tekan beton yang berumum 3 hari, 7 hari, 14 hari, 28 hari setelah tanggal
percampuran
e. Kontraktor harus mengajukan Gambar Kerja Detail untuk seluruh pekerjaan
perancah dan acuan yang digunakan untuk mendapatkan persetujuan direksi
pekerjaan sebelum pekerjaan tersebut dimulai
f. Kontraktor harus memberitahu direksi pekerjaan secara tertulis paling lambat 3 x
24 jam sebelum tanggal rencana mulai melakukan pencampuran atau pengecoran
setiap jenis beton
g. Pengecoran beton hanya boleh dilakukan setelah seluruh pekerjaan acuan dan
pembesian diperkisa serta mendapatkan persetujuan direksi pekerjaan
h. Harus diajukan minimal 2 (dua) supplier beton ready-mix untuk memperlancar
pelaksanaan dan mendapatkan persetujuan direksi lapangan sebelum memulai
pengecoran
23
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
a. Umum
Test bahan : Sebelum membuat campuran, test laboratorium harus dilakukan
untuk test berikut, sehubungan dengan prosedur-prosedur ditunjukan ke standard
referensi untuk menjamin pemenuhan spesifikasi proyek untuk membuat
campuran yang diperlukan.
Semen : berat jenis semen
c. Adukan beton harus didasarkan pada trial mix dan design masing-masing untuk
umur 7 hari, 14 hari, atau 21 hari dan 28 hari yang didasarkan pada minimum 20
hasil pengujian atau lebih sedemikian rupa sehingga hasil uji tersebut dapat
disetujui oleh direksi lapangan
iii) Untuk perincian umum dan maximum slump untuk setiap jenis dan kekuatan
dari berat beton normal, dibuat empat (4) adukan campuran dengan memakai
nilai faktor air semen yang berbeda-beda
iv) Pengujian mutu beton ditentukan melalui pengujian sejumlah benda uji
silinder beton diameter 15 cm x tinggi 30 cm sesuai SNI 2847:2019, ACI
Committee – 304, ASTM C 94-98
24
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
d. Pengujian Slump
ii) “Kontraktor”harus menjamin bahwa dia mampu dengan slump berikut, beton
dengan mutu dan kekuatan yang memuaskan, yang akan menghasilkan hasil
akhir yang bebas keropos, ataupun berongga-rongga. Pelaksanaan dari
persetujuan kontrak adalah bahwa “Kontraktor” bertanggung jawab penuh
untuk produksi dari beton dan pencapaian mutu, kekuatan dan penyelesaian
yang memenuhi syarat batas slump. Bila dipakai pompa beton, slump harus
didasarkan pada pengukuran di pelepasan pipa, bukan di truk mixer.
Maksimum slump harus 150 mm.
25
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
iii) Rekomendasi slump untuk variasi beton konstruksi pada keadaan atau
kondisi normal :
iv) Untuk beton dengan bahan tambahan plasticizer, slump dapat dinaikan
sampai maksimum 1,5 cm
e. Percobaan Tambahan
4.2 BAHAN-BAHAN
Sedapat mungkin, semua bahan dan ketenagaan harus disesuaikan dengan peraturan-
peraturan Indonesia
1) Semen
a. Mutu Semen
26
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
Semen yang digunakan harus berasal dari pabrik yang menerapkan sistem
manajemen lingkungan.
b. Penyimpanan Semen
i) Curah semen harus disimpan didalam konstruksi silo secara tepat untuk
melindungi semen dari penggumpalan semen dalam penyimpanan.
ii) Semua semen harus baru, bila dikirm setiap pengiriman harus disertai
dengan sertifikat test dari pabrik.
iii) Semen harus diukur terhadap berat untuk kesalahan tidak lebih dari 2,5%
iv) “Kontraktor” harus hanya memakai satu merk dari semen yang telah disetujui
untuk seluruh pekerjaan. “Kontraktor”tidak boleh mengganti merk semen
selama pelaksanaan dari pekerjaan, kecuali dengan persetujuan tertulis dari
Direksi/ Konsultan Pengawas lapangan
27
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
2) Agregat
Agregat untuk beton harus memenuhi ketentuan dan persyaratan dari SII-0052-80
“Mutu dan Cara Uji Agregat Beton”dan bila tidak tercakup dalam SII 0052-80, maka
harus memenuhi spesifikasi agregat untuk beton. Agregat halus maupun kasar harus
berasal dari sumber maksimum jaraknya 1000 km dari lokasi proyek.
i) Mutu pasir untuk pekerjaan beton harus terdiri dari : butir-butir tajam, keras,
bersih, dan tidak mengandung lumpur dan bahan-bahan organic
ii) Agregat halus harus terdiri dari distribusi ukuran partikel-partikel seperti yang
ditentukan di pasal 3.5 dari NI-2 dan SNI 2847:2019
iii) Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% (ditentukan
terhadap berat kering). Yang diartikan dengan lumpur adalah bagian-bagian
yang dapat melalui ayakan 0,063 mm. Apabila kadar lumpur melampaui 5%,
maka agregat halus harus dicuci. Sesuai SNI 2847:2019 atau SII 0051-82.
iv) Ukuran butir-butir agregat halus, sisa diatas ayakan 4mm harus minimum 2%
berat; sisa diatas ayakan 2mm harus minimum 10% berat; sisa diatas ayakan
0,25 mm harus berkisar antara 80% dan 90% berat.
v) Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk semua mutu beton
i) Yang dimaksud dengan agregat kasar yaitu kerikil hasil disintegrasi alami dari
batu-batuan atau batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu, diperoleh
dari pemecahan batum dengan besar butir lebih dari 5 mm sesuai SNI
2847:2019
ii) Mutu koral : butir-butir keras, bersih dan tidak berpori, batu pecah jumlah
butir-butir pipih maksimum 20% bersih, tidak mengandung zat-zatr alkali,
bersifat kekal, tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca
28
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
iii) Tidak boleh mengandung lumpur bersih lebih dari 1% (terhadap berat kering)
yang diartikan lumpur adalah bagian-bagian yang melalui ayakan 0,063 mm
apabila kadar lumpur melalui 1% maka agregat kasar harus dicuci
iv) Tidak boleh mengandung zat-zat yang reaktif alkali yang dapat merusak
beton
v) Ukuran butir : sisa diatas ayakan 31,5 mm, harus 0% berat; sisa diatas
ayakan 4mm, harus berkisar anatar 90% dan 98%, selisih antara sisa-sisa
kumulatif diatas dua ayakan yang berurutan, adalah maksimum 60% dan
minimum 10% berat.
Kekerasan butir-butri agregat kasar diperiksa dengan bejana penguji dari Rudeloff
dengan beban penguji 20 T, harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut
ii) Tidak terjadi pembubukan sampai fraksi 19-30 mm lebih dari 22% atau
dengan mesin pengaus Los Angles, tidak boleh terjadi kehilangan berat lebih
dari 50 % sesuai SII 0087-75, atau SNI 2847:2019
Penyimpanan kerikil atau batu pecah harus sedemikian rupa agar terlindung dari
pengotoran bahan-bahan lain.
3) Air
Air untuk pembuatan dan perawatan beton harus bersih, tidak boleh mengandung
minyak, asam alkali, garam-garam, bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat
merusak beton serta baja tulangan atau jaringan kawat baja. Untuk mendapatkan
kepastian kelayakan air yang akan dipergunakan, maka air harus diteliti pada
laboratorium yang disetujui oleh direksi lapangan.
29
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
Kekuatan ultimate tekan silinder 150 mm x 300 mm pada umur 28 hari, kecuali
ditentukan lain, harus seperti berikut :
ii) Semua beton kolom, sloof, balok, plat lantai, tangga, dan dinding beton: f’c 21,7
MPa
Untuk semua baton non-struktural seperti lantai kerja dan sebagainya: beton f’c 7,4
MPa.
a. Adukan beton harus dibuat sesuai dengan perbandingan campuran yang sesuai
dengan yang telah diuji di laboratorium, serta secara konsisten harus dikontrol
bersama-sama oleh kontraktor dan supplier beton ready-mixed. Kekuatan beton
minium yang dapat diterima adalah berdasarkan hasil pengujian yang diadakan di
laboratorium.
b. Pemeriksaan oleh Direksi/Konsultan Pengawas lapangan diadakan di jalan masuk
ke proyek dan ketempat pengantar contoh atau pemeriksaan yang dapat dilalui
setiap waktu. Denah dan semua peralatan untuk pengukuran, adukan dan
pengantar beton harus diperiksa oleh direksi lapangan sebelum pengadukan
beton
c. Adukan beton harus didesain dan disesuaikan dengan pemeriksaan laboratorium
oleh kontrator dan harus diperiksa teratur. Kekuatan tercantum adalah kekuatan
yang diijinkan minimum dan hasil dari hasil test oleh percobaan laboratorium
adalah dasar dari yang diijinkan.
d. Batas temperature untuk beton ready-mix sebelum dicor disyaratkan tidak
melampaui 38⁰C
e. Penambahan bahan additive dalam proses pembuatan beton harus sesuai dengan
petunjuk pabrik additive tersebut. Bila diperlukan dua atau lebih bahan additive
maka pelaksanaanya harus dilaksanakan secara terpisah. Dalam pelaksanaanya
harus sesuai SNI 2847:2019 dilakukan hanya oleh teknisi incharge dengan
persetujuan direksi lapangan sebelumnya.
30
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
a. Persiapan
iii) Galian harus dibentuk sedemikian rupa sehingga daerah yang langsung
disekeliling struktur dapat efektif dan menerus dicor. Seluruh galian harus
dijaga bebas dari rembesan, luapan dan genangan air sepanjang waktu, baik
di titik sumur, pompa, drainase ataupun segala perlengkapan dari kontraktor
yang berhubungan dengan listrik untuk pengadaan bagi maksud
penyempurnaan. Dalam segala hal, beton tidak boleh ditimbun di galian
manapun, kecuali bila galian tertentu telah bebas air dan lumpur.
31
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
iv) Penulangan harus sudah terjamin dan diperiksa serta disetujui. Logam-
logam yang ditanam harus bebas dari adukan lama, minyak, karat besi dan
pergerakan lain ataupun lapisan yang dapat mengurangi rekatan. Kereta
pengangkut adukan beton yang beroda tidak boleh dijalankan melalui
tulangan ataupun disandarkan pada tulangan. Pada lokasi dimana beton
baru ditempelkan ke pekerjaan beton lama, buat lubang pada beton lama,
masukan pantek baja, dan kemas cairan tanpa adukan nonshrink.
vi) Penutup beton. Bila tidak disebutkan lain, tebal penutup beton harus sesuai
dengan persyaratan SNI 2847:2019
vii) Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepan tebal penutup beton,
untuk itu tulangan harus dipasang dengan penahan jarak yang terbuat dari
beton dengan mutu paling sedikit sama dengan kualitas beton yang akan
dicor. Bila tidak ditentukan lain, maka penahan-penahan jarak dapat
membentuk blok-blok persegi atau gelang-gelang yang harus dipasang
berjumlah minimum 8 buah setiap meteran dicetak atau lantai kerja.
Penahan-penahan jarak tersebut harus tersebar merata.
b. Pengangkutan
ii) Cara pengangkutan adukan beton harus lancer sehingga tidak terjadi
perbedaan waktu pengikatan yang mencolok anatara adukan beton yang
sudah dicor dan yang akan di cor. Memindahkan adukan beton dari tempat
pengadukan ke tempat pengecoran dengan perantaraan talang-talang miring
hanya dapat dilakukan setelah disetujui oleh direksi lapangan. Dalam hal ini,
direksi lapangan mempertimbangkan persetujuan penggunaan talang miring
ini, setelah mempelajari usul dari pelaksana mengenai konstruksi,
kemiringan dan panjang talang itu. Batasan tinggi jatuh maksimum 1,5m
32
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
iii) Adukan beton pada umumnya sudah harus dicor dalam waktu 1 jam setelah
pengadukan dengan air dimulai. Jangka waktu ini harus diperhatikan, apabila
diperlukan waktu pengangkutan yang panjang. Jangka waktu tersebut dapat
diperpanjang sampai 2 jam, apabila adukan beton digerakan kontinyu secara
mekanis.
iv) Apabila diperlukan jangka waktu yang lebih panjang lagi, maka harus dipakai
bahan-bahan penghambat pengikat yang berupa bahan pembantu yang
ditentukan dalam SNI 2847:2019.
c. Pengecoran
ii) Beton yang akan dituangkan harus ditempatkan sedekat mungkin kecetakan
terakhir dalam posisi lapisan horizontal kira-kira tidak lebih dari ketebalan 30
cm
iii) Tinggi jatuh dari beton yang di cor jangan melebihi 1,50 m bila tidak
disebutkan lain atau disetujui Direksi/ Konsultan Pengawas lapangan
iv) Untuk beton expose, tinggi jatuh dari beton yang dicor tidaj boleh lebih dari 1
m. Bila diperlukan tinggi jatuh yang lebih besar, belelai gajah corong pipa cor
ataupun benda-benda lain yang disetujui harus diperiksa, sedemikian
sehingga pengecoran beton efektif pada lapisan horizontal tidak lebih dari
ketebalan 30 cm dan jarak dari corong haruslah sedemikian sehingga tidak
terjadi segresi/pemisahan bahan-bahan.
v) Beton yang telah mengeras sebagian atau yang telah dikotori oleh bahan
asing tidak boleh dituangkan ke dalam struktur
vii) Bila pelaksanaan pengecoran akan dilakukan dengan cara atau metoda di
luar ketentuan yang tercantum di dalam SNI 2847:2019 termasuk pekerjaan
yang tertunda ataupun penyambungan pengecoran, maka “Kontraktor”harus
membuat usulan termasuk pengujiannya untuk mendapatkan persetujuan
dari direksi lapangan paling lambat 3 minggu sebelum pelaksanaan dimulai.
33
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
d. Pemadatan Beton
ii) Alat penggetar harus type elektrik atau pneumatic power driven, type
immersion”, beroprasi pada 7000 RPM untuk kepala penggetar lebih kecil
dari diameter 180 mm dan 6000 RPM untuk kepala penggetar berdiameter
180 mm, semua dengan amplitude yang cukup untuk menghasilkan
kepadatan yang memadai.
iii) Alat penggetar cadangan harus dirawat selalu untuk persiapan pada
keadaan darurat di lapangan dan lokasi penempatannya sedekat mungkin
mendekati tempat pelaksanaan yang masih memungkinkan.
iv) Hal-hal lain dari alat penggetar yang harus diperhatikan adalah:
• Harus dijaga agar jarum tidak mengenai cetakan atau bagian beton
yang sudah mulai mengeras. Karena itu jarum tidak boleh dipasan
lebih dekat dari 5 cm dari cetakan atau dari beton yang sudah
mengeras. Juga harus diusahakan agar tulangan tidak terkena oleh
jarum agar tulangan tidak terlepas dari betonnya dan getaran-
getaran tidak merambat ke bagian-bagian lain dimana betonnya
sudah mengeras.
• Lapisan yang digetarkan tidak boleh lebih tebal dari panjang jarum
dan pada umumnya tidak boleh lebih tebal dari 30-50 cm.
Berhubungan dengan itu, maka pengecoran bagian-bagian
34
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
3) Penghentian Pekerjaan
4) Siar Pelaksanaan
35
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
5) Perawatan Beton
ii) Dalam jangka waktu tersebut cetakan dan acuan beton pun harus tetap
dalam keadaan basah. Apabila cetakan dan acuan beton tersebut
pelaksanaan perawatan beton tetap dilakukan dengan membasahi
permukaan beton terus menerus dengan menutupinya dengan karung-
karung basah atau dengan cara lain yang disetujui oleh Direksi/ Konsultan
Pengawas lapangan
iii) Perawatan dengan uap bertekanan tinggi, uap bertekanan udara luar,
pemanasan atau proses-proses lain untuk mempersingkat waktu pengerasan
dapat dipakai tetepi harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi/ Konsultan
Pengawas lapangan
6) Toleransi Pelaksanaan
Sesuai dengan dimensi/ukuran dan ketentuan toleransi pada cetakan SNI 2847:2019;
ACI-301 dan ACI-347
36
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
ii) Toleransi untuk pelat beton yang akan diexpose dan pelat yang akan diberi
karpet harus 7.0 mm dari 3 m dengan jarak maksimum variasi tinggi dan
rendah yang terjadi tidak kurang dari 6 m
iii) Toleransi untuk pelat dalam menerima kepegasan lantai haruslah 7.0 mm
dalam 3 m dengan maksimum variasi tinggi dan rendah yang tidak terjadi
kurang dari 6 m
iv) Toleransi untuk pelat dalam menerima adukan biasa untuk dasar mengatur
keramik, batu bata, ubin lain dan “pavers”(mesin lapis jalan beton), harus 10
mm dalam 1m.
Pindahkan atau perbaiki, semua pelat yang tidak memenuhi peraturan ini seperti yang
dicantumkan. Kemiringan lantai beton untuk pengaliran seperti tercantum. Apabila pelat
gagal mengalir, alihkan aliran dari bagian lantai yang salah lalu akhiri lagi dengan
lapisan atas sehingga kemiringan pengaliran sesuai dengan gambar. Permohonan
toleransi pelaksanaan dalam pengecoran beton harus tidak mengecualikan kegagalan
terhadap pemenuhan syarat-syarat ini. Buat kesempatan untuk lendutan dari system
lantai, pelat atau balok untuk mengadakan pengaliran aliran.
37
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
e. Ataupun semua konstruksi beton yang tidak memenuhi seperti yang tercantum
dalam dokumen kontrak.
f. Atau yang menurut pendapat direksi lapangan pada suatu pekerjaan akhir, atau
dapat mengenai bahannya atau pekerjaanya pada bagian manapun dari suatu
pekerjaan, tidak memenuhi pernyataan dari spesifikasi
g. Semua pekerjaan yang dianggap cacat tersebut pada dasarnya harus dibongkar
dan diganti dengan yang baru, keculai direksi lapangan dan kosultan menyetujui
untuk diadakan perbaikan atau perkuatan dari cacat yang ditimbulkab tersebut.
Untuk itu kontraktor harus mengajukan usulan-usulan perbaikan yang kemudia
akan diteliti/diperiksa dan disetujui bila perbaikan tersebut dianggap
memungkinkan
h. Perluasan dari pekerjaan yang akan dibongkar dan metoda yang akan dipakai
dalam pekerjaan pengganti harus sesuai dengan pengarahan dari direksi
lapangan
i. Dalam hal pemongkaran dan perbaikan pekerjaan beton harus dilaksanakan
dengan memuaskan
j. Semua pekerjaan pembongkaran dan penggantian dari pekerjaan cacat pada
beton dan semua biaya dan kenaikan biaya dari pembongkaran atau penggantian
harus dtanggung sebagai pengeluaran Kontraktor.
k. Retak-retak pada pekerjaan beton harus diperbaiki sesuai dengan instruksi
Direksi/ Konsultan Pengawas lapangan
l. Dalam hal terjadi beton keropos atau retak yang bukan struktur (karena
penyusutan dan sebagainya) atau cacat beton lain yang nyata pada
pembongkaran cetakan, Direksi Lapangan harus diberitahu secepatnya, dan tidak
boleh diplester atau ditambal kecuali diperintahkan oleh Direksi/ Konsultan
PengawasLapangan. Pengisian/injeksi dengan air semen harus diadakan dengan
perincian atau metoda yang paling memadai/cocok.
m. Perlindungan dari Kerusakan Akibat Cuaca (Weather Injury)
i) Selama pegadukan
38
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
o Umum
o Perlindungan bahan-bahan
9) Penyelesaian struktur
39
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
ii) Semua pengikat-pengikat dari logam, termasuk yang dari spreaders, harus
dipotong kembali dan lubang-lubang dirapikan. Semua tambalan bila
diijinkan (pengisian dari cetakan yang diikat dengan tekanan) harus
diselesaikan sedemikian untuk dapat melengkapi dalam perbedaan pada
penyelesaian beton.
ii) Beton terlindung dan beton unexposed perlu ditambal dan diperbaiki dari
keropos dan kerusakan-kerusakan permukaan sebagaimana semestinya
sebelum ditutup permukaannya.
c. Penambalan beton
Siapkan bahan campuran (mortar) untuk penambahan beton yang terdiri dari 1
(satu) bagian semen (yang diatur dengan semen putih atau tambahan bahan
pewarna bila diijinkan untuk menyesuaikan dengan warna disekitarnya) dengan 2
1/2 (dua setengah) bagian pasir dengan air secukupnya untuk mendapatkan
adukan yang diperlukan.
Siapkan campuran percobaan (trial mixes) untuk menentukan mutu yang
sebenarnya. Siapkan panel-panel contoh (30 cm persegi) dan biarkan sampai
berumur 14 hari sebelum keputusan akhir dibuat dan penambalan dikerjakan.
Olah lagi adukan seperti di atas sampai mencapai kekentalan yang tertinggi yang
diijinkan untuk pengecoran. Sikat bagian yang akan ditambah dengan bahan
perekat yang terdiri dari pasta campuran air dan semen murni serta tambalkan
adukan bila bahan perekat masih basah.
Hentikan penambalan sedikit lebih luas di sekeliling bagian yang ditambal, biarkan
untuk kira-kira satu sampai dua jam untuk memberi kesempatan terhadap
penyusutan dan penyesuaian penyelesaian (finish flush) dengan permukaan
sekelilingnya.
40
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
a. Semua penyelesaian dari lantai harus diselesaikan sampai kemiringan yang benar
sesuai dengan kemiringan untuk pengaliran.
b. Beton yang ditandai untuk mempunyai penyelesaian akhir dengan memakai merek
lain, harus bebas dari segala minyak, karet ataupun lainnya yang dapat
menyebabkan terjadinya lekatan pada penyelesaian.
c. Pemeliharaan dari penyelesaian beton harus dimulai sedini mungkin setelah
selesai pengerjaan.
i) Penyelesaian menyatu
41
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
d. Pengecoran penutup lantai beton harus memenuhi level dan kemiringan yang
dikehendaki.
e. Pada lantai parkir, lantai atap, perkerasan lantai harus diadakan seperti diperinci
pada : 4.3.13.C.2.
i) Semen
ii) Agregat
42
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
Bahan-bahan untuk campuran beton yang akan dipakai haruslah dari bahan
yang mempunyai suhu serendah mungkin.
d. Proporsi/perbandingan campuran
e. Penulangan
ii) Peraturan lain tentang penulangan harus sesuai dengan bab ini pasal C.4.
tentang pembesian.
iii) Apabila temperatur di bagian dalam beton mulai meningkat maka perawatan
beton harus sedemikian sehingga tidak mempercepat kenaikan temperatur
tersebut. Perhatian dicurahkan agar temperatur pada permukaan beton
43
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
v) Campuran beton yang direncanakan untuk adukan beton yang dibuat harus
berdasarkan pada kekuatan beton umur 28 hari.
vi) Bila campuran beton yang direncanakan tersebut sudah dibuat maka
perkiraan kekuatan tekan beton dalam struktur harus dilaksanakan sesuai
dengan persyaratan khusus untuk itu atau sesuai instruksi Direksi/ Konsultan
Pengawas Lapangan.
vii) Cara perawatan dari benda uji untuk pengujian kekuatan tekan beton guna
dapat menetukan waktu yang sesuai untuk pembongkaran cetakan beton
sesuai dengan persyaratan khusus untuk itu atau sesuai persetujuan Direksi/
Konsultan Pengawas Lapangan.
Selama masa pemeliharaan, beton harus dilindungi dari kerusakan akibat mekanik,
tegangan-tegangan akibat beban utama, kejutan besar (heavy shock) dan getaran yang
berlebihan.
44
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
b. Percobaan Laboratorium.
Contoh-contoh untuk test kekuatan harus diambil sesuai dengan SNI 2847:2019,
ASTM C-172, ASTM C-31.
Apabila mutu benda uji berdasarkan hasiil percobaan kekuatan kubus ternyata
lebih rendah dari yang disyaratkan, maka harus dilakukan percobaan-percobaan
dengan tahapan sebagai berikut :
i) Hammer test, percobaan palu beton, harus sesuai dengan ASTM C-805-79.
Apabila hasil dari percobaan ini masih lebih rendah dari yang disyaratkan,
maka harus dilakukan percobaan tahap berikut di bawah ini.
ii) Drilled Core Test, harus sesuai dengan ASTM C42-94. Apabila hasil dari
percobaan drilled core ini masih lebih rendah dari yang disyaratkan, maka
harus dilakukan percobaan tahap berikut di bawah ini.
Kecuali ditentukan lain, secara umum harus sesuai dengan ACI-301 (Specification for
Structural Concrete for Building). Apabila didapati beberapa toleransi yang dapat dipakai
bersamaan, maka harus diambil/dipakai adalah yang terhebat/terkeras.
16) Lain-lain
Satu bagian semen, 2 bagian pasir dan air secukupnya agar dapat mengalir
dengan sendirinya. Pengurangan air dan bahan tambahan untuk kemudahan
pekerjaan beton boleh diberikan sesuai dengan pertimbangan "kontraktor" melalui
persetujuan Direksi/ Konsultan Pengawas Lapangan.
45
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
Satu bagian semen, 2 bagian pasir dengan air sekadarnya untuk mengikat bahan-
bahan menjadi satu.
c. Installation/Pengerjaan
Basahkan permukaan sebelum digrout dan taburi (slush) dengan semen murni.
Tekankan grout sedemikian agar mengisi kekosongan/celah-celah dan
membentuk lapisan seragam di bawah pelat. Haluskan penyelesaian pada
permukaan beton expose dan adakan perawatan dengan
pembasahan/pelembaban sedikitnya 3 hari.
Non-Shrink Grout
Campurkan dan tempatkan di bawah pelat dasar baja struktur dan di tempat lain dimana
non-shrink grout diperlukan, sesuai dengan instruksi dan rekomendasi yang tercantum
dari pabrik. Technical service harus dikerjakan oleh perusahaan/pabrik.
Perusahaan/pabrik yang bahan groutnya dipakai, harus mengerjakan percobaan hasil
yang memperlihatkan bahwa grout non-shrink tidak ada penyusutan sejak awal
pengecoran atau sambungan setelah pemasangan sesuai CRD-C621-80 (susut);
mempunyai kekuatan tekan 1 hari tidak kurang dari 3000 psi dan 8000 psi pada 28 hari
sesuai ASTM C109; mempunyai waktu pengikatan awal tidak kurang dari 45 menit
sesuai ASTM C191, memperlihatkan luasan bearing effective (EBA = Effective Bearing
Area) sebesar 90 sampai 100 persen.
Grout yang terdiri dari accelatator inorganis, pengurangan air, atau "fluidifiers" harus
tidak boleh mempunyai penyusutan kering lebih besar dari persamaan semen pasir dan
campuran air seperti percobaan di bawah ASTM C 596. Semua grout harus menurut
syarat petunjuk dari CRD-C611-80 (flow cone).
5. PEMBESIAN
5.1 BAHAN-BAHAN / PRODUK
1) Tulangan
46
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
a. Dudukan tulangan haruslah tahu beton yang dilengkapi dengan kawat pengikat
yang ditanam, atau batang kursi tinggi sendiri (Individual High Chairs).
b. Bolstern, kursi, spacers, dan perlengkapan-perlengkapan lain untuk mengatur
jarak.
ii) Jangan memakai kayu, bata atau bahan-bahan lain yang tidak
direkomendasi.
iii) Untuk pelat di atas tanah, pakai penunjang dengan lapisan pasir atau
horizontal runners dimana bahan dasar tidak akan langsung menunjang
batang kursi (chairs legs). Atau pakai lantai kerja yang rata.
4) Kawat Pengikat
47
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
lengkung untuk setiap diameter batang baja tulangan. Pengambilan contoh baja
tulangan akan ditentukan oleh Direksi/Konsultan Pengawas Lapangan.
3) Semua pengujian tersebut di atas meliputi uji tarik dan lengkung, harus dilakukan di
laboratorium Lembaga Uji Konstruksi BPPT atau laboratorium lainnya direkomendasi
oleh Direksi/ Konsultan Pengawas Lapangan dan minimal sesuai dengan SII-0136-84
salah satu standard uji yang dapat dipakai adalah ASTM A-615. Semua biaya
pengetesan tersebut ditanggung oleh Kontraktor.
4) Segala macam kotoran, karat, cat, minyak atau bahan-bahan lain yang merugikan
terhadap kekuatan rekatan harus dibersihkan.
5) Tulangan harus ditempatkan dan dipasang cermat dan tepat dan diikat dengan kawat
dari baja lunak.
6) Sambungan mekanis harus ditest dengan percobaan tarik.
7) Sebelum pengecoran beton, lakukan pemeriksaan dan persetujuan dari pembesian,
termasuk jumlah, ukuran, jarak, selimut, lokasi dari sambungan dan panjang
penjangkaran dari penulangan baja oleh Direksi/ Konsultan Pengawas Lapangan.
8) Sertifikat :
Untuk mendapatkan jaminan atas kualitas atau mutu baja tulangan, maka pada saat
pemesanan baja tulangan kontraktor harus menyerahkan sertifikat resmi dari
Laboratorium. Khusus ditujukan untuk keperluan proyek ini dan dilakukan pada saat
pelaksanaan.
Pemasangan tulangan dan pembengkokan harus sedemikian rupa sehingga posisi dari
tulangan sesuai dengan rencana dan tidak mengalami perubahan bentuk maupun
tempat selama pengecoran berlangsung.
48
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
Tulangan harus bebas dari kotoran, lemak, kulit giling (mill steel) dan karat lepas, serta
bahan-bahan lain yang mengurangi daya lekat. Bersihkan sekali lagi tonjolan pada
tulangan atau pada sambungan konstruksi untuk menjamin rekatannya.
2) Pemilihan/seleksi
Sesuai dengan yang tercantum pada gambar dan SNI 2847:2019 Koordinasi dengan
bagian lain dan kelancaran pengadaan bahan serta tenaga perlu diadakan untuk
menghindari keterlambatan. Adakan/berikan tambahan tulangan pada lubang-lubang
(openings) / bukaan.
2) Pemasangan
a. Tulangan harus dipasang sedemikian rupa diikat dengan kawat baja, hingga
sebelum dan selama pengecoran tidak berubah tempatnya.
b. Tulangan pada dinding dan kolom-kolom beton harus dipasang pada posisi yang
benar dan untuk menjaga jarak bersih digunakan spacers/penahan jarak.
c. Tulangan pada balok-balok footing dan pelat harus ditunjang untuk memperoleh
lokasi yang tepat selama pengecoran beton dengan penjaga jarak, kursi
penunjang dan penunjang lain yang diperlukan.
d. Tulangan-tulangan yang langsung di atas tanah dan di atas agregat (seperti pasir,
kerikil) dan pada lapisan kedap air harus dipasang/ditunjang hanya dengan tahu
beton yang mutunya paling sedikit sama dengan beton yang akan dicor.
e. Perhatian khusus perlu dicurahkan terhadap ketepatan tebal penutup beton. Untuk
itu tulangan harus dipasang dengan penahan jarak yang terbuat dari beton dengan
49
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
mutu paling sedikit sama dengan mutu beton yang akan dicor. Penahan-penahan
jarak dapat berbentuk blok-blok persegi atau gelang-gelang yang harus dipasang
sebanyak minimum 4 buah setiap m2 cetakan atau lantai kerja. Penahan-penahan
jarak ini harus tersebar merata.
f. Pada pelat-pelat dengan tulangan rangkap, tulangan atas harus ditunjang pada
tulangan bawah oleh batang-batang penunjang atau ditunjang langsung pada
cetakan bawah atau lantai kerja oleh blok-blok beton yang tinggi. Perhatian khusus
perlu dicurahkan terhadap ketepatan letak dari tulangan-tulangan pelat yang
dibengkok yang harus melintasi tulangan balok yang berbatasan.
ii) balok dengan tinggi lebih dari 200 mm tapi kurang dari 600 mm : ± 12 mm
a. Batang tulangan tidak boleh dibengkok atau diluruskan dengan cara-cara yang
merusak tulangan itu.
b. Batang tulangan yang diprofilkan, setelah dibengkok dan diluruskan kembali tidak
boleh dibengkok lagi dalam jarak 60 cm dari bengkokan sebelumnya.
c. Batang tulangan yang tertanam sebagian di dalam beton tidak boleh dibengkokkan
atau diluruskan di lapangan, kecuali apabila ditentukan di dalam gambar-gambar
rencana atau disetujui oleh Konsultan Perencana.
d. Membengkok dan meluruskan batang tulangan harus dilakukan dalam keadaan
dingin, kecuali apabila pemanasan diijinkan oleh perencana.
50
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
e. Apabila pemanasan diijinkan, batang tulangan dari baja lunak (polos atau
diprofilkan) dapat dipanaskan sampai kelihatan merah padam tetapi tidak boleh
mencapai suhu lebih dari 850 °C.
f. Apabila batang tulangan dari baja lunak yang mengalami pengerjaan dingin dalam
pelaksanaan ternyata mengalami pemanasan di atas 100 °C yang bukan pada
waktu las, maka dalam perhitungan-perhitungan sebagai kekuatan baja harus
diambil kekuatan baja tersebut yang tidak mengalami pengerjaan dingin.
g. Batang tulangan dari baja keras tidak boleh dipanaskan, kecuali diijinkan oleh
Konsultan Perencana.
h. Batang tulangan yang dibengkok dengan pemanasan tidak boleh didinginkan
dengan jalan disiram dengan air.
i. Menyepuh batang tulangan dengan seng tidak boleh dilakukan dalam jarak 8 kali
diameter (diameter pengenal) batang dari setiap bagian dari bengkokan.
a. Batang tulangan harus dipotong dan dibengkok sesuai dengan yang ditunjukkan
dalam gambar-gambar rencana dengan toleransi-toleransi yang disyaratkan oleh
perencana. Apabila tidak ditetapkan oleh perencana, pada pemotongan dan
pembengkokan tulangan ditetapkan toleransi-toleransi seperti tercantum dalam
ayat-ayat berikut.
b. Terhadap panjang total batang lurus yang dipotong menurun ukuran dan terhadap
panjang total dan ukuran intern dari batang yang dibengkok ditetapkan toleransi
sebesar ± 25 mm, kecuali mengenai yang ditetapkan dalam ayat (3) dan (4).
c. Terhadap panjang total batang yang diserahkan menurut sesuatu ukuran
ditetapkan toleransi sebesar + 50 mm dan - 25 mm.
d. Terhadap jarak turun total dari batang yang dibengkok ditetapkan toleransi
sebesar ± 6 mm untuk jarak 60 cm atau kurang dan sebesar ± 12 mm untuk jarak
lebih dari 60 cm.
e. Terhadap ukuran luar dari sengkang, lilitan dan ikatan-ikatan ditetapkan toleransi
sebesar ± 6 mm.
51
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
c. Penyambungan tidak boleh diadakan pada titik dimana terjadi tegangan terbesar.
Sambungan untuk tulangan atas pada balok dan pelat beton harus diadakan di
tengah bentang, dan tulangan bawah pada tumpuan. Sambungan harus ditunjang
dimana memungkinkan.
d. Ketidak-lurusan rangkaian tulangan kolom tidak boleh melampaui perbandingan 1
terhadap 10.
7) Standard Pembengkokan
6.4 LAS
Bila diperlukan atau disetujui, pengelasan tulangan beton harus sesuai dengan
Reinforcement Steel Welding Code (AWS D 12.1). Pengelasan tidak boleh dilakukan pada
pembengkokan di suatu batang, pengelasan pada persilangan (las titik) harus diijinkan
kecuali seperti dianjurkan atau disahkan oleh Direksi Lapangan. ASTM specification harus
dilengkapi dengan keperluan jaminan kehandalan kemampuan las dengan cara ini.
52
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
Kecuali ditentukan lain pada gambar atau seperti terperinci disini, Cetakan dan
Perancah untuk pekerjaan beton harus memenuhi persyaratan dalam SNI 2847:2019.
Kontraktor harus terlebih dahulu mengajukan perhitungan-perhitungan serta gambar-
gambar rancangan cetakan dan perancah untuk mendapatkan persetujuan Direksi
Lapangan sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan. Dalam gambar-gambar tersebut
harus secara jelas terlihat konstruksi cetakan/acuan, sambungan-sambungan serta
kedudukan serta sistem rangkanya, pemindahan dari cetakan serta perlengkapan untuk
struktur yang aman.
2) Lingkup Pekerjaan
i) Pekerjaan Pembesian
c. Referensi-Referensi
Pekerjaan yang terdapat pada bab ini, kecuali ditentukan lain pada gambar atau
diperinci berikut, harus mengikuti peraturan-peraturan, standard-standard atau
spesifikasi terakhir sebagai berikut :
53
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
3) Penyerahan
b. Data Pabrik
c. Gambar kerja
d. Contoh
7.2 BAHAN-BAHAN/PRODUK
Bahan-bahan dan perlengkapan harus disediakan sesuai keperluan untuk cetakan dan
penunjang pekerjaan, juga untuk menghasilkan jenis penyelesaian permukaan beton seperti
terlihat dan terperinci.
1) Perancangan Perancah
54
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
a. Definisi Perancah
Perancah adalah konstruksi yang mendukung acuan dan beton yang belum
mengeras. Kontraktor harus mengajukan rancangan perhitungan dan gambar
perancah tersebut untuk disetujui oleh Direksi Lapangan. Segala biaya yang perlu
sehubungan dengan perancangan perancah dan pengerjaannya harus sudah
tercakup dalam perhitungan biaya untuk harga satuan perancah.
b. Perancangan/Desain
iii) Perancah dan acuan harus dirancang terhadap beban dari beton waktu
masih basah, beban-beban akibat pelaksanaan dan getaran dari alat
penggetar. Penunjang-penunjang yang sepadan untuk penggetar dari luar,
bila digunakan harus ditanamkan kedalam acuan dan diperhitungkan baik-
baik dan menjamin bahwa distribusi getaran-getaran tertampung pada
cetakan tanpa konsentrasi berlebihan.
c. Acuan
ii) Acuan harus cukup kokoh dan rapat sehingga mampu mencegah kebocoran
adukan.
iii) Acuan harus diberi pengaku dan ikatan secukupnya sehingga dapat menyatu
dan mampu mempertahankan kedudukan dan bentuknya.
55
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
a. Cetakan dengan jenis ini (papan) harus terdiri dari papan-papan yang kering
dioven dengan lebar nominal 8 cm dan tebal min. 2.5 cm. Semua papan harus
bebas dari mata kayu yang besar, takikan, goncangan kuat, lubang-lubang dan
perlemahan-perlemahan lain yang serupa.
b. Denah dasar dari papan haruslah tegak seperti tercantum pada gambar. Cetakan
dari papan haruslah penuh setinggi kolom-kolom, dinding dan permukaan-
permukaan pada bidang yang sama tanpa sambungan mendatar dengan
sambungan ujung yang terjadi hanya pada sudut-sudut dan perubahan bidang.
c. Lengkapi dengan penunjang plywood melewati cetakan papan untuk stabilitas dan
untuk mencegah lepas/terurainya adukan. Cetakan papan harus dikencangkan
pada penunjang plywood dengan kondisi akhir dari paku yang ditanam tidak
terlihat.
Pola dari paku harus seragam dan tetap seperti disetujui oleh Direksi/ Konsultan
Pengawas Lapangan.
56
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
a. Cetakan untuk beton terlindung haruslah dari logam (metal), plywood atau bahan
lain yang disetujui, bebas dari lubang-lubang atau mata kayu yang besar. Kayu
harus dilapis setidak-tidaknya pada satu sisi dan kedua ujungnya.
6) Jalur Kayu
7) Melapis Cetakan
a. Melapis cetakan untuk memperoleh penyelesaian beton yang halus, harus tanpa
urat kayu dan noda, yang tidak akan meninggalkan sisa-sisa/bekas pada
permukaan beton atau efek yang merugikan bagi rekatan dari cat, plester, mortar
atau bahan penyelesaian lainnya yang akan dipakai untuk permukaan beton.
b. Bila dipakai cetakan dari besi, lengkapi cetakan dengan form-oil (bahan untuk
melepaskan beton) dari pabrik khusus untuk cetakan dari besi. Pakai lapisan
sesuai dengan spesifikasi perusahaan sebelum tulangan dipasang atau sebelum
cetakan dipasang.
8) Pengikat Cetakan
a. Pengikat cetakan haruslah batang-batang yang dibuat di pabrik atau jenis jalur
pelat, atau model yang dapat dilepas dengan ulir, dengan kapasitas tarik yang
cukup dan ditempatkan sedemikian sehingga menahan semua beban hidup dari
pengecoran beton basah dan mempunyai penahan bagian luar dari luasan
perletakan yang memadai.
b. Untuk beton-beton yang umum, penempatannya menurut pendapat Direksi
Lapangan.
c. Pengikat untuk dipakai pada beton dengan permukaan yang diekspose, harus dari
jenis dengan kerucut (cone snap off type). Kemiringan kerucut haruslah 2.5 cm
maximum diameter pada permukaan beton dengan 3.8 cm tebal/tingginya ke
pengencang sambungan. Pengikat haruslah lurus ke dua arah baik mendatar
57
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
maupun tegak di dalam cetakan seperti terlihat pada gambar atau seperti disetujui
oleh Direksi/ Konsultan Pengawas Lapangan.
9) Penyisipan Besi
Penanaman/penyisipan besi untuk angker dari bahan lain atau peralatan pada
pelaksanaan beton haruslah dilengkapi seperti diperlukan pada pekerjaan.
Pemasangan pipa saluran listrik dan lain-lain yang akan tertanam di dalam beton :
58
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
c. Bila tidak ditentukan secara detail atau ditunjukkan di dalam gambar, tidak
dibenarkan untuk menanam saluran listrik di dalam struktur beton.
d. Apabila dalam pemasangan pipa-pipa, saluran listrik, bagian-bagian yang
tertanam dalam beton dan lain-lain terhalang oleh adanya baja tulangan yang
terpasang, maka kontraktor segera mengkonsultasikan hal ini dengan Direksi
Lapangan.
e. Tidak dibenarkan untuk membengkokkan/memindahkan baja tulangan tersebut
dari posisinya untuk memudahkan dalam melewatkan pipa-pipa saluran tersebut
tanpa ijin tertulis dari Direksi/ Konsultan Pengawas Lapangan.
f. Semua bagian-bagian/peralatan tersebut yang ditanam dalam beton seperti
angkur-angkur, kait dan pekerjaan lain yang ada hubungannya dengan pekerjaan
beton, harus sudah dipasang sebelum pengecoran beton dilaksanakan.
g. Bagian-bagian/peralatan tersebut harus dipasang dengan tepat pada posisinya
dan diusahakan agar tidak bergeser selama pengecoran dilakukan.
7.3 PELAKSANAAN
1) Umum
a. Perancah harus merupakan suatu konstruksi yang kuat, kokoh dan terhindar dari
bahaya kemiringan dan penurunan, sedangkan konstruksinya sendiri harus juga
kokoh terhadap pembebanan yang akan ditanggungnya, termasuk gaya-gaya
prategang dan gaya-gaya sentuhan yang mungkin ada.
b. Kontraktor harus memperhitungkan dan membuat langkah-langkah persiapan
yang perlu sehubungan dengan lendutan perancah akibat gaya yang bekerja
padanya sedemikian rupa hingga pada akhir pekerjaan beton, permukaan dan
bentuk konstruksi beton sesuai dengan kedudukan (peil) dan bentuk yang
seharusnya.
59
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
c. Perancah harus dibuat dari baja atau kayu yang bermutu baik dan tidak mudah
lapuk. Pemakaian bambu untuk hal ini tidak diperbolehkan. Bila perancah itu
sebelum atau selama pekerjaan pengecoran beton berlangsung menunjukan
tanda-tanda penurunan > 10 mm sehingga menurut pendapat Direksi Lapangan
hal ini akan menyebabkan kedudukan (peil) akhir sesuai dengan gambar
rancangan tidak akan dapat dicapai atau dapat membahayakan dari segi
konstruksi, maka Direksi/ Konsultan Pengawas Lapangan dapat memerintahkan
untuk membongkar pekerjaan beton yang sudah dilaksanakan dan mengharuskan
kontraktor untuk memperkuat perancah tersebut sehingga dianggap cukup kuat.
Biaya sehubungan dengan itu sepenuhnya menjadi tanggungan kontraktor.
d. Gambar rancangan perancah dan sistem pondasinya atau sistem lainnya secara
detail (termasuk perhitungannya) harus diserahkan kepada Direksi/ Konsultan
Pengawas Lapangan untuk disetujui dan pekerjaan pengecoran beton tidak boleh
dilakukan sebelum gambar tersebut disetujui.
e. Perancah harus diperiksa secara rutin sementara pengecoran beton berlangsung
untuk melihat bahwa tidak ada perubahan elevasi, kemiringan ataupun
ruang/rongga. Bila selama pelaksanaan didapati perlemahan yang berkembang
dan pekerjaan perancah memperlihatkan penurunan atau perubahan bentuk,
pekerjaan harus dihentikan, diberlakukan pembongkaran bila kerusakan
permanen, dan perancah diperkuat seperlunya untuk mengurangi penurunan atau
perubahan bentuk yang lebih jauh.
f. Pada saat pengecoran, pelaksana dan surveyor harus memantau terus menerus
agar bisa dicegah penyimpangan-penyimpangan yang mungkin ada.
g. Rancangan perancah dan cetakan sedemikian untuk kemudahan pembongkaran
untuk mengeliminasi kerusakan pada beton apabila cetakan & perancah
dibongkar.
h. Aturlah cetakan untuk dapat membongkar tanpa memindahkan penunjang utama
dimana diperlukan untuk disisakan pada waktu pengecoran.
2) Pemasangan
a. Perancah dan cetakan harus sesuai dengan dimensi, kelurusan dan kemiringan
dari beton seperti yang ditunjukkan pada gambar; dilengkapi untuk bukaan
(openings), celah-celah, pengunduran (recesses), chamfers dan proyeksi-
proyeksi seperti diperlukan.
60
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
b. Cetakan-cetakan harus dibuat dari bahan dengan kelembaban rendah, kedap air
dan dikencangkan secukupnya dan diperkuat untuk mempertahankan posisi dan
kemiringan serta mencegah tekuk dan lendutan antara penunjang-penunjang
cetakan.
c. Pekerjaan denah harus tepat sesuai dengan gambar dan kontraktor bertanggung
jawab untuk lokasi yang benar. Garis bantu yang diperlukan untuk menentukan
lokasi yang tepat dari cetakan, haruslah jelas, sehingga memudahkan untuk
pemeriksaan.
d. Semua sambungan/pertemuan beton ekspose harus selaras dan segaris baik
pada arah mendatar maupun tegak, termasuk sambungan-sambungan konstruksi
kecuali seperti diperlihatkan lain pada gambar.
e. Toleransi untuk beton secara umum harus sesuai SNI 2847:2019.
f. Cetakan harus menghasilkan jaringan permukaan yang seragam pada permukaan
beton yang diekspose.
g. Pembuatan cetakan haruslah sedemikian rupa sehingga pada waktu
pembongkaran tidak mengalami kerusakan pada permukaan.
h. Kolom-kolom sudah boleh dipasang cetakannya dan dicor (hanya sampai tepi
bawah dari balok di atasnya) segera setelah penunjang dari pelat lantai mencapai
kekuatannya sendiri. Bagaimanapun, jangan ada pelat atau balok yang dicetak
atau dicor sebelum balok lantai di bawahnya bekerja penuh.
i. Pada waktu pemasangan rangka konstruksi beton bertulang, Kontraktor harus
benar-benar yakin bahwa tidak ada bagian dari batang tegak yang mempunyai
"plumbness"/kemiringan lebih atau kurang dari 10 mm, yang dibuktikan dengan
data dari surveyor yang diserahkan sebelum pengecoran.
3) Pengikat Cetakan
Pasanglah di dalam cetakan jalur kayu, blocking, moulding, paku-paku dan sebagainya
seperti diperlukan untuk menghasilkan penyelesaian yang berbentuk khusus/berprofil
dan permukaan seperti diperlihatkan pada gambar dan bentuk melengkapi pemasangan
paku untuk batang-batang kayu dari ciri-ciri lain yang dibutuhkan untuk ditempelkan
61
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
pada permukaan beton dengan suatu cara tertentu. Lapisilah jalur kayu, blocking dan
pencetakan bentuk khusus dengan bahan untuk melepaskan.
5) Chamfers
Lapisilah cetakan dengan bahan untuk pelepas beton sebelum besi tulangan dipasang.
Buanglah kelebihan dari bahan pelepas sehingga cukup membuat permukaan dari
cetakan sekedar berminyak bila beton maupun pada pertemuan beton yang diperkeras
dimana beton basah akan dicor/dituangkan.
Jangan memakai bahan pelepas dimana permukaan beton dijadwalkan untuk menerima
penyelesaian khusus dan/atau pakailah penutup dimana dimungkinkan.
7) Pekerjaan Sambungan
Untuk mencegah kebocoran oleh celah-celah dan lubang-lubang pada cetakan beton
ekspose, perlu dilengkapi dengan gasket, plug, ataupun caulk joints. Cetakan
sambungan-sambungan hanya diijinkan dimana terlihat pada gambar kerja. Dimana
memungkinkan, tempatkan sambungan ditempat yang tersembunyi. Laksanakan
perawatan sambungan dalam 24 jam setelah jadwal pengecoran.
8) Pembersihan
a. Untuk beton pada umumnya (termasuk cetakan untuk permukaan terlindung dari
beton yang dicat). Lengkapi dengan lubang-lubang untuk pembersihan
secukupnya pada bagian bawah dari cetakan-cetakan dinding dan pada titik-titik
lain dimana diperlukan untuk fasilitas pembersihan dan pemeriksaan dari bagian
dalam dari cetakan utama untuk pengecoran beton. Lokasi/tempat dari bukaan
pembersihan berdasar kepada persetujuan Direksi/ Konsultan Pengawas
Lapangan.
b. Untuk beton ekspose sama dengan beton pada umumnya, kecuali bahwa
pembersihan pada lubang-lubang tidak diijinkan pada cetakan beton ekspose
untuk permukaan ekspose tanpa persetujuan Direksi/ Konsultan Pengawas
Lapangan.
c. Dimana cetakan-cetakan mengelilingi suatu potongan beton ekspose dengan
permukaan ekspose pada dua sisinya, harus disiapkan cetakan yang bagian-
62
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
10) Dinding-dinding
11) Waterstops
63
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
Cetakan-cetakan untuk kolom haruslah dengan ukuran dan bentuk seperti terlihat pada
gambar-gambar. Siapkan bukaan-bukaan sementara pada bagian bawah dari semua
cetakan-cetakan kolom untuk kemudahan pembersihan dan pemeriksaan, dan tutup
kembali dengan cermat sebelum pengecoran beton.
Buatlah semua lubang-lubang pada cetakan lantai beton seperti diperlukan untuk
lintasan tegak dari duct, pipa-pipa, conduit dan sebagainya. Puncak dari chamber
(penunjang) harus sesuai dengan gambar. Lengkapi dengan dongkrak-dongkrak yang
sesuai, baji-baji atau perlengkapan lainnya untuk mendongkrak dan untuk mengambil
alih penurunan pada cetakan, baik sebelum ataupun pada waktu pengecoran dari beton.
64
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
tinggal ditempatnya sampai beton mencapai kriteria umur kekuatan tekan 28 hari.
Periksa dengan teliti kekuatan beton dengan test silinder dengan biaya kontraktor.
e. Penunjang-penunjang sementara, sebelum pengecoran beton; tulangan menerus
balok-balok dengan bentang panjang (12 m) haruslah ditunjang dengan
penopang-penopang sementara sedemikian untuk me"minimum"kan lendutan
akibat beban dari beton basah.
f. Penunjang-penunjang sementara harus diatur sedemikian selama pengecoran
beton dan selama perlu untuk mencegah penurunan dari penunjang karena
tingkatan kerja. Perancah harus tidak boleh dipindahkan sampai beton mencapai
kekuatan yang mencukupi ( > 80 % f’c).
65
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
Buatlah cetakan untuk semua bagian pekerjaan beton yang diperlukan dalam hubungan
dengan kelengkapan pekerjaan proyek, meskipun setiap bagian diperlihatkan secara
terperinci atau dialihkan ke "Referred to" ataupun tidak.Dilarang menanamkan pipa di
dalam kolom atau balok kecuali pipa-pipa tersebut diperlihatkan pada gambar-gambar
struktur atau pada gambar kerja.
8.2 BAHAN
1) Standar Mutu Bahan
2) Water proofing harus berasal dari pabrik yang telah menerapkan sistem manajemen
lingkungan
3) Bahan Utama
• Jenis material waterproofing yang dipakai pada Plat Beton Atap (plat lantai
Roof Top) adalah lapisan Membrane Bakar Bitumen Bituline single layer
ukuran 1000 x 100 x 0,3 cm, yang terdiri atas bahan Bituline Primer 17 kg
dan Waterproofing Bituline PP-300 tebal 3 mm.
• Jenis material waterproofing yang dipakai pada toilet dan Ground water tank
adalah produk Propan Ultralastic UL-920
4) Pengujian
66
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
6) Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan tertutup (belum dibuka)
dan masih tersegel dan berlabel sesuai pabriknya.
7) Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung, tertutup, tidak lembab, kering dan
bersih.
8) Kontraktor bertanggungjawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpannya, baik
sebelum atau selama pelaksanaan.
67
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
3) Sebelum pekerjaan ini dimulai permukaan bagian yang akan diberi lapisan harus
dibersihkan sampai kondisi yang dapat disetujui oleh Direksi/ Konsultan Pengawas
lapangan. Peil dan ukuran harus sesuai dengan gambar.
4) Cara-cara dan pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari
pabrik yang bersangkutan serta petunjuk dari Direksi/ Konsultan Pengawas lapangan.
5) Bila ada perbedaan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya, kontraktor
harus segera melaporkan kepada Direksi/ Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan
dimulai.
6) Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan dalam hal terdapat kelainan/perbedaan
ditempat itu.
8.5 PELAKSANAAN
1) Umum
a. Semua pelaksanaan Waterproofing di lapangan harus dikerjakan oleh aplikator yang
berpengalaman. Pekerjaan harus diawasi oleh Supervisor yang berpengalaman .
b. Persiapan permukaan yang dilapis waterproofing lantai beton harus bebas dari
kotoran yang melekat seperti bitumen, oli, bercak-bercak cat, lemak dan lain-lain.
c. Lapisan dasar primer untuk meratakan permukaan lantai beton dan membuat
kemiringan dengan screeding beton campuran 1 : 2 ditambahkan 0,5 kg/m2 dengan
semen slurry bonding agent lain. Kemiringan screeding beton sekurang-kurangnya
68
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
2) Jenis material waterproofing yang dipakai pada Plat Beton Atap (plat lantai Roof Top)
adalah lapisan Membrane Bakar Bitumen Bituline single layer ukuran 1000 x 100 x 0,3
cm, yang terdiri atas bahan Bituline Primer 17 kg dan Waterproofing Bituline PP-300
tebal 3 mm.
Jenis waterproofing membrane torching 1 layer + screed dengan spesifikasi sebagai
berikut:
a. Deskripsi: Waterproofing membrane bakar bitumen modified APP atau SBS
dengan penguat polyester, topsurface film ketebalan 3 mm
b. Terbuat dari bahan dasar : Polimer Bitumen dengan serat fiber glass atau
polyester
c. Dimensi / ukuran : Panjang 10 meter ; Lebar 1 meter ; Tebal 3 mm
d. Jenis lembaran : -Hitam untuk pemakaian waterproofing di bawah
screed
e. Standar Spesifikasi : TS-EN 13707, TS-EN 13969, TS 11758-2.
69
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
9.2 BAHAN
1) Struktur Baja Rangka Atap
a. Material baja yang digunakan adalah rangka Pipa Baja dan jenis baja lainnya sesuai
dengan gambar kerja, serta harus memenuhi ketentuan SNI 1729:2020 kecuali
ditentukan lain dalam gambar kerja.
b. Bahan yang dipakai untuk pekerjaan baja harus diperoleh menurut profil yang
diminta baik bentuk, ukuran dan beratnya. Bagian bagian dan lembaran
lembarannya tidak bengkok atau cacat.
c. Pelaksanaan pekerjaannya harus sesuai dengan standard pabrik pembuatnya.
d. Penggantian dimensi profil harus selalu tetap mempertahankan nilai keamanan
konstruksi atau menambah lebih besar.
e. Setiap perubahan teknis tersebut dinilai sah bila telah disetujui oleh pihak Konsultan
Pengawas
2) Penutup Atap
• Sebagai cadangan pengganti bahan atap yang ruasak selama umur efektif
bangunan. Kontraktor diwajibkan untuk mengadakan pemesanan bahan atap
melebihi kebutuhan terpasang sejumah 0,5 % dan bubungan atap sejumlah
0,5 %.
• Bahan cadangan ini diserahkan kepada pemilik dalam kondisi baik dan
dipacking dengan tong kayu paling lambat pada saat serah terima kedua
pekerjaan.
70
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
a. Fabrikasi
• Setelah gambar kerja telah dicek dan re-cek serta disetujui oleh Pimpinan
Teknik untuk dilaksanakan maka pihak bengkel dapat segera melaksanakan
fabrikasi di bengkel atau di site dengan selalu diadakan pengawasan dan
pengecekan oleh pelaksana.
• Untuk pekerjaan baja yang terkait dengan gambar sipil seperti misalnya
pengangkuran dan stek-stek, agar dibuat terlebih dahulu untuk dapat segera
dipasang.
b. Peng-angkuran
Lingkup :
• Melingkupi pemasangan angkur untuk pelebaran pondasi, angkur pedestal
kolom baja, angkur kolom baja ke dalam kolom beton, angkur pedestal
rangka atap dan angkur lainnya yang diperlukan dalam proyek ini sesuai
dengan gambar perencanaan atau atas permintaan pengawas
• Fungsi: Pemegang Struktur atas (Kolom/Kuda-kuda) pada posisi yang
sebenarnya / tepat.
Bahan
• Material baja yang digunakan untuk penyambungan beton bertulang adalah
baja tulangan sesuai dengan spesifikasi pada gambar.
• Material Angkur pedestal kolom, kolom baja dan pedestal atap menggunakan
baja kelas SS-41dengan tegangan tarik antara 410 MPa-520 MPa.
71
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
c. Pengelasan
• Peralatan :
72
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
o Generator / Genset
o Topeng las
o Kawat las :
- Kawat las yang biasa dipakai ada 3 jenis : Diameter 2,6 mm untuk
Pelat baja tipis, diameter 3,2 mm, dan 4,0 mm untuk plat baja yang
lebih tebal Selain itu type Kawat RD 460 dan RD 260, yang biasa
dipakai adalah type RD 460.
- Energi / daya yang digunakan untuk pengelasan yang sempurna :
▪ Untuk kawat diameter 2,6 mm -> 3.000 Watt - 8.000 Watt
▪ Untuk kawat diamater 3,2 dan 4,0 mm -> 5.000 Watt - 12000
Watt.
- Dihindarkan adanya pengelasan pokok setelah kap baja terpasang
terhadap bahaya keruntuhan.
- Yang sangat penting untuk hasil yang ingin kita capai dalam melas
konstruksi baja, ialah cara melas, dimana yang perlu diperhatikan
adalah keserbasamaan (keseragaman) dan rupa las, serta
kematangan pengelasan.
- Setelah pengelasan biasanya akan timbul kerak-kerak las ini harus
dibersihkan dengan cara diketok-ketok dengan palu (hammer).
d. Erection
73
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
74
Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
e. Pasca Erection
75
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
BAB III
Pekerjaan ini terdiri tetapi tidak terbatas pada hal – hal berikut :
1) Keterangan.
Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan dinding yang terbuat bata ringan disusun ½ bata, meliputi
penyediaan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini.
2) Pengiriman dan Penyimpanan.
Semua bahan harus disimpan dengan baik, terlindung dari kerusakan. Bata ringan harus disusun
dengan baik dan teratur dengan tinggi maksimal 150 cm. Semen harus dikirim dalam kemasan aslinya
yang tertutup rapat dimana tertera nama pabrik serta merek dagangnya. Penyimpanan semen harus
dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.
1.3 BAHAN-BAHAN
1) Bata Ringan
Bata ringan yang dipakai adalah produksi Grand Elephant atau setara, ukuran 10x20x60 cm. Syarat
batu bata ringan harus memenuhi ketentuan-ketentuan dalam NI-10 dan PUBI 1982. Kontraktor harus
menunjukkan contoh terlebih dahulu kepada Pengawas Lapangan. Konsultan berhak menolak bata
ringan yang tidak memenuhi syarat. Bahan-bahan yang ditolak harus segera diangkut keluar dari
tempat pekerjaan.
76
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
2) Mortar
Adukan terdiri dari bahan Grand Elephant Perekat Beton Ringan GE-100 atau produk lain yang setara,
dan air dipakai untuk pemasangan dinding bata ringan. Komposisi adukan sesuai dengan yang
disyaratkan oleh pabrikan. Bekas adukan yang sudah mulai mengeras tidak boleh digunakan kembali.
Adukan mortar untuk pasangan bata ringan harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis.
3) Beton bertulang
Beton bertulang dibuat untuk rangka penguat dinding bata ringan, yaitu : sloof, kolom praktis dan
ringbalok.
Komposisi bahan beton rangka penguat dinding (sloof, kolom praktis, ring balok) adalah 1 pc : 2 pasir
: 3 kerikil.
Semen PC yang dipakai adalah produk semen Gresik/Tiga Roda/Tonasa atau setara. Pasir beton
harus bersih, bebas dari tanah/lumpur dan zat-zat organik lainnya. Kerikil/split dari pecahan batu keras
dengan ukuran 1 - 2 cm, bebas dari kotoran. Baja tulangan menurut ketentuan SNI 2847:2019.
4) Bahan Penutup dan Pengisi Celah.
Bahan penutup dan pengisi celah harus memenuhi persyaratan Spesifikasi Teknis.
Dinding harus dipasang (uitzet dengan peralatan yang memadai) dan didirikan menurut masing-masing
ukuran ketebalan dan ketinggian yang disyaratkan seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
a. Kolom praktis 11 x 11 cm untuk dinding bata ringan, ringbalok 11x11 untuk dinding bata ringan.
Kolom praktis dan ringbalok diplester sekaligus sehingga mencapai tebal 15 cm untuk dinding
bata ringan. Bekisting terbuat dari kayu terentang/kayu hutan lainnya dengan tebal minimum 2
cm yang rata dan berkualitas papan baik. Pemasangan bekisting harus rapi dan cukup kuat.
Celah-celah papan harus rapat sehingga tidak ada air adukan yang keluar. Bekisting baru boleh
dibongkar setelah beton mengalami proses pengerasan.
77
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
c. Setiap luas pasangan dinding bata ringan mencapai 12 m2 harus dipasang beton praktis
(kolom, dan ring balok)
Bata ringan dipasang tegak lurus dan berada pada garis-garis yang seharusnya dengan bentang
benang yang sipat datar. Kayu penolong harus cukup kuat dan benar-benar dipasang tegak lurus.
Dinding yang menempel pada kolom beton harus diberi angker besi setiap jarak 40 cm. Permukaan
beton harus dibuat kasar. Pemasangan bata ringan di atas kusen harus dibuat balok lintel 10/10 cm.
Pemasangan harus dijaga kerapihannya, baik dalam arah vertikal maupun horizontal. Sela-sela di
sekitar kusen-kusen harus diisi dengan aduk. Pemasangan bata ringan harus dipasang sedemikian
rupa dengan menggunakan trowel/rostam sehingga hasil akhir pemasangan rapi dan tidak ada
celah/tembus pandang
Pasangan batu bata ringan yang terkena udara terbuka, selama waktu – waktu hujan lebat harus
diberi perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok. Siar atau celah antara dinding dengan
kolom bangunan, dinding dengan bukaan dinding atau dinding dengan peralatan, harus ditutup
dengan bahan pengisi celah.
Pekerjaan plesteran meliputi semua pekerjaan plesteran dinding, kolom beton, plat beton, listplang
beton, got atau sesuai dengan yang tertera dalam Gambar kerja.
2) Toleransi Dimensi :
a) Tebal plesteran rata-rata 15 mm untuk setiap lapis plesteran dengan toleransi perbedaan
ketebalan tidak lebih dari 2,5 mm setiap bidang plesteran.
b) Toleransi kemiringan vertikal dan horizontal plesteran adalah 1 mm per 1 m’ baik Tinggi atau
Panjang per seribu.
78
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
a) Sebelum memulai pekerjaan plesteran, Kontraktor harus mengajukan kepada Direksi Pekerjaan
contoh bidang plesteran untuk setiap jenis adukan untuk mendapatkan persetujuan Direksi
Pekerjaan.
b) Pekerjaan plesteran tidak boleh dimulai sebelum Direksi/ Konsultan Pengawas lapangan
menyetujui formasi/kedudukan dan kondisi bidang plesteran untuk setiap bagian pekerjaan sesuai
Gambar, namun Kontraktor tetap bertanggung jawab atas ketepatan dan presisi pekerjaan.
c) Bilamana terdapat pekerjaan yang cacat atau tidak sesuai dengan rencana Gambar dan ketentuan
yang disyaratkan harus segera diperbaiki atas biaya dan tanggungjawab Kontraktor hingga dapat
diterima oleh Direksi/ Konsultan Pengawas lapangan.
4) Jadwal Kerja :
a) Jumlah pekerjaan plesteran yang dilaksanakan setiap satuan waktu haruslah dibatasi sesuai
dengan tingkat kecepatan pekerjaan plesteran untuk menjamin agar seluruh pekerjaan plesteran
hanya digunakan adukan plester baru.
b) Lebar bidang plesteran maksimum setiap tahap plesteran tidak boleh lebih dari 1 m’ untuk setiap
tahap kerja yang dibatasi dengan membuat plesteran kepala secara vertikal.
c) Setiap tahap pekerjaan, tebal plesteran tidak boleh lebih tebal dari 20 mm, hari guna memberikan
kesempatan mengeringnya plesteran lapis pertama sebelum pekerjaan plesteran dilanjutkan.
d) Setiap memulai pekerjaan plesteran harus sepengetahuan dan seijin Direksi/ Konsultan
Pengawas lapangan.
2.2 BAHAN
1) Bahan
Mortar instan siap pakai untuk plesteran yang digunakan adalah Premium Plaster Grand Elephant
GE-200 atau produk lain yang setara kualitasnya.
Mortar instan siap pakai untuk acian yang digunakan adalah Skim Coat Grand Elephant GE-300 atau
produk lain yang setara kualitasnya.
c) Air
79
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
Air harus bersih, bebas dari asam, minyak, alkali dan zat – zat organik yang bersifat merusak. Air
dengan kualitas yang diketahui dan dapat diminum tidak perlu diuji. Pada dasarnya semua air, kecuali
yang telah disebutkan di atas, harus diuji sesuai ketentuan AASHTO T26 dan / atau disetujui Direksi/
Konsultan Pengawas lapangan.
2.3 PELAKSANAAN
1) Persiapan
Pekerjaan plesteran hanya diperkenankan setelah selesainya pemasangan instalasi listrik dan air dan
seluruh bagian yang akan menerima plesteran telah terlindung di bawah atap. Permukaan yang akan
diplester harus telah berusia tidak kurang dari dua minggu.. Pekerjaan persiapan adalah sebagai
berikut :
a) Bersihkan area yang akan diaplikasikan dari kotoran, debu, minyak, lemak, lilin, cat, dan
partikel yang merugikan
b) Apabila terdapat lubang celah pada spesi atau potongan conduit harus ditutup/diperbaiki
terlebih dahulu menggunakan concrete fill.’
c) Buat kepala plesteran menggunakan adonan/material drymix plester ringan dan diamkan
selama 1 hari
b) Masukan adukan kering GE-200 (40 kg) ke dalam bak adukan sercara bertahap.
d) Tunggu 5 menit hingga aditif larut, lalu diaduk kembali (disarankan mengaduk dengan
menggunakan mixer)
e) Siapkan permukaan bidang aplikasi dalam kondisi lembab kering (SSD), bersih dari kotoran, debu,
minyak
3) Pengapilkasian Plesteran.
d)Hindari aplikasi produk dari terpaan sinar matahari langsung dan angin dengan menggunakan
pelindung (terpal/plastik)
80
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
• Tuang air kedalam bak adukan sebanyak 15,5 – 16 liter untuk tiap kantong GE-300 (40 kg).
• Masukan adukan kering GE-300 kedalam bak adukan secara bertahap sambil diaduk.
• Tunggu ± 5 menit hingga aditif larut, dan diaduk kembali (disarankan mengaduk dengan
menggunakan mixer agar lebih homogen)
• Siapkan permukaan bidang aplikasi dalam kondisi lembab kering (SSD), bersih dari kotoran, debu,
minyak
5) Pengapilkasian Plesteran.
• Pengacian dilakukan secara manual sebagaimana umumnya yang kemudian diratakan dengan
jidar panjang.
• Aplikasikan adukan acian menggunakan roskam stainless steel dengan tebal ±1,5-2 mm
• Tidak perlu digosok dengan kertas semen, amplas atau sejenisnya.
• Hindari selama proses aplikasi produk dari terpaan angin dan sinar matahari langsung dengan
menggunakan pelindung (terpal/plastik sheet)
• Bidang plesteran halus, rata atau tidak bergelombang, dan tidak retak-retak
3. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
3.1 PEKERJAAN LANGIT-LANGIT PVC
1) UMUM
Pekerjaan ini mencakup pembuatan dan pemasangan langit-langit dengan bahan PVC, pada posisi
sesuai dengan gambar kerja, meliputi penyediaan alat, bahan dan tenaga untuk keperluan pekerjaan
ini.
2) LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan, tenaga kerja, peralatan bantu, plafond PVC dan aksesoris
pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
81
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
3) PROSEDUR UMUM
• Plafond PVC dan aksesoris harus didatangkan ke lokasi sesaat sebelum pemasangan
untuk mengurangi resiko kerusakan.
• Plafond PVC harus ditumpuk dengan rapi dan kuat di atas penumpu yang ditempatkan
pada setiap jarak 450 mm, dengan penumpu bagian ujung berjarak tidak lebih dari 150 mm
terhadap ujung tumpukan.
• Plafond PVC dan aksesoris harus disimpan di tempat terlindung, lepas dari muka tanah, di
atas permukaan yang rata dan dihindarkan dari pengaruh cuaca.
d. Ketidaksesuaian
4) BAHAN-BAHAN
a. Plafond PVC
82
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
• Plafond PVC harus dari produk yang memiliki teknologi yang sesuai untuk daerah tropis
dan memliki ukuran modul sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja. Plafon PVC yang
digunakan adalah merek Adaron/Shunda Plafond/Plafonesia
• Untuk list plafond menggunakan list plafond PVC merk Adaron/Shunda Plafond/Plafonesia
• Untuk variasi level plafond (drop ceiling) harus disesuaikan dengan Gambar Kerja.
b. Rangka Plafond
Rangka untuk pemasangan dan penumpu Plafond PVC adalah Rangka Hollow Galvalum, dalam
bentuk dan ukuran yang dibuat khusus untuk pemasangan plafon PVC. Ukuran profil rangka
hollow adalah 40x40x0,6 mm, penggantung drat, besi dengan jarak 120x60 cm.
c. Alat pengencang
Alat pengencang berupa sekrup dengan tipe sesuai jenis pemasangan harus sesuai
rekomendasi dari pabrik pembuat Plafond PVC yang memenuhi ketentuan AS 2589.
d. Perlengkapan lainnya
Perlengkapan lainnya untuk pemasangan Plafond PVC harus sesuai rekomendasi dari pabrik
pembuat Plafond
5) PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Umum
b. Pemasangan
83
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
• Plafond PVC dipasang kerangkanya dengan sekrup atau dengan alat pengencangan yang
direkomendasikan, dengan diameter dan panjang yang sesuai.
Pekerjaan ini mencakup pembuatan dan pemasangan penutup langit-langit gypsum pada posisi
sesuai dengan Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis, meliputi penyediaan alat, bahan dan tenaga
untuk keperluan pekerjaan ini.
2) LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan, tenaga kerja, peralatan bantu, papan gipsum dan
aksesori pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
3) PROSEDUR UMUM
ii) Gambar Detail Pelaksanaan harus mencakup penjelasan mengenai jenis/data bahan,
dimensi bahan, ukuran-ukuran, jumlah bahan, cara penyambungan, cara fabrikasi, cara
pemasangan dan detail lain yang diperlukan.
i) Papan gipsum dan aksesori harus didatangkan ke lokasi sesaat sebelum pemasangan
untuk mengurangi resiko kerusakan.
ii) Papan gipsum harus ditumpuk dengan rapi dan kuat di atas penumpu yang ditempatkan
pada setiap jarak 450mm, dengan penumpu bagian ujung berjarak tidak lebih dari 150mm
terhadap ujung tumpukan.
iii) Papan gipsum dan aksesori harus disimpan di tempat terlindung, lepas dari muka tanah,
di atas permukaan yang rata dan dihindarkan dari pengaruh cuaca.
84
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
d. Ketidaksesuaian
ii) Bila bahan-bahan yang didatangkan atau difabrikasi ternyata menyimpang atau tidak
sesuai yang telah disetujui, maka akan ditolak dan Kontraktor wajib menggantinya dengan
yang sesuai.
iii) Biaya yang ditimbulkan karena hal di atas menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya
dan tanpa tambahan waktu.
4) BAHAN-BAHAN
a. Papan gypsum
i) Papan gypsum harus dari produk yang memiliki teknologi yang sesuai untuk daerah tropis
dan memliki ketebalan minimal 9 mm untuk plafond dan 12 mm untuk dinding dan ukuran
modul sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja, dari produk Elephant atau Aplus
ii) Untuk list plafond yang digunakan harus menggunakan list plafond shadow line
iii) Untuk variasi level plafond (drop ceiling) harus disesuaikan dengan Gambar Kerja
iv) Papan gypsum harus dari tipe standar yang memenuhi ketentuan AS 2588, BS 1230 atau
ASTM C 36.
b. Semen penyambung
Semen penyambung papan gipsum harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat
papan gipsum.
c. Rangka
Rangka untuk pemasangan dan penumpu papan gipsum harus dibuat dari bahan baja ringan
lapis seng dan alumunium (galvalum) dalam bentuk dan ukuran yang dibuat khusus untuk
pemasangan papan gipsum. Ukuran profil rangka hollow adalah 40x40x0,6 mm rangka metal
furing, penggantung drat (metal furring), besi dengan jarak 100x40 cm.
d. Alat pengencang
Alat pengencang berupa sekrup dengan tipe sesuai jenis pemasangan harus sesuai
rekomendasi dari pabrik pembuat papan gipsum yang memenuhi ketentuan AS 2589.
85
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
e. Perlengkapan lainnya
Perlengkapan lainnya untuk pemasangan papan gipsum, antara lain seperti tersebut berikut,
harus sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat papan gypsum :
i) Perekat
iv) Dan lainnya disesuaikan dengan kebutuhan agar papan gypsum terpasang dengan baik.
5) PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Umum
ii) Pemasangan papan gipsum dan kelengkapannya harus sesuai dengan petunjuk
pemasangan dari pabrik pembuatnya.
iii) Jenis/bentuk tepi papan gipsum harus dipilih berdasarkan jenis pemasangan seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
b. Pemasangan
ii) Papan gipsum dipasang kerangkanya dengan sekrup atau dengan alat pengencangan
yang direkomendasikan, dengan diameter dan panjang yang sesuai.
iii) Sambungan antara papan gipsum harus menggunakan pita penyambung dan perekat serta
dikerjakan sesuai petunjuk pelaksanaan dari pabrik pembuat papan gipsum.
c. Pengecatan
i) Permukaan papan gipsum harus kering, bebas dari debu, oli atau gemuk dan permukaan
yang cacat telah diperbaiki sebelum pengecatan dimulai.
86
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
ii) Kemudian permukaan papan gipsum tersebut harus dilapisi dengan cat dasar PropanEco
Gypsum Primer EPG untuk menutupi permukaan yang berpori.
iii) Setelah cat dasar papan gipsum kering kemudian dilanjutkan dengan pengaplikasian cat
akhir sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan penutup langit-langit kalsiboard, pada posisi
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.
2) PROSEDUR UMUM
Sebelum memulai pekerjaan di lapangan, Kontraktor harus menyerahkan contoh bahan, data teknis
dan detail pemasangan pekerjaan ini kepada Direksi/ Konsultan Pengawas Lapangan untuk disetujui.
Bahan – bahan di sini diidentifikasikan dengan nama suatu produk / merek.
• Semua panel kalsium silikat harus disimpan di atas lantai kering yang rata, dan harus
ditutup dengan papan pelindung yang bertulis yang berasal dari pabrik pembuat panel.
• Tumpukan panel harus ditutup dengan terpal yang longgar agar udara dapat bersirkulasi
dengan bebas di sekitar tumpukan.
c. Ketidaksesuaian.
Direksi/ Konsultan Pengawas Lapangan berhak menolak setiap pekerjaan yang dilaksanakan tidak
sesuai ketentuan yang disyaratkan atau tidak sesuai dengan ketentuan Spesifikasi Teknis ini. Semua
biaya yang ditimbulkan karena perbaikan atau penolakan pekerjaan ini menjadi beban Kontraktor.
Penolakan dapat disebabkan antara lain kesalahan Kontraktor dalam pemasangan bahan yang tidak
sesuai, atau pengaplikasian yang tidak sesuai dengan ketentuan Gambar Kerja atau Spesifikasi
Teknis ini.
3) BAHAN-BAHAN
a. Plafond Kalsiboard
87
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
Papan kalsiboard dengan tebal 4,5 mm harus dibuat dari bahan baku semen dan tepung pasir alam
yang diperkuat dengan serat sekaligus sebagai penulangan, dan dengan proses pengeringan
autoclave, dan memiliki sifat dan karakteristik sebagai berikut :
viii) Memiliki permukaan yang rata sehingga tidak memerlukan dempul atau meni
ix) Ukuran harus sesuai dengan petunjuk dalam Gambar Kerja
Rangka metal berupa produk jadi (prefabrikasi) untuk pemasangan panel pada langit – langit, eksterior
dan tempat – tempat lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Harus dibuat dari bahan baja
ringan lapis seng dan alumunium seperti Zincalume atau Galvalum, dengan bentuk dan ukuran yang
sesuai untuk pemasangan panel kalsium silikat yang sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat panel.
Produk panel rangka kalsiboard yang digunakan adalah produk Jayaboard
c. Rangka
Rangka untuk pemasangan dan penumpu papan kalsiboard harus dibuat dari bahan baja ringan lapis
seng dan alumunium (galvalum) dalam bentuk dan ukuran yang dibuat khusus untuk pemasangan
papan gipsum. Ukuran profil rangka hollow adalah 40x40x0,6 mm rangka metal furing, penggantung
drat (metal furring), besi dengan jarak 100x40 cm.
d. Alat pengencang
Alat pengencang panel pada rangka metal harus berupa sekrup jenis self-embeded-head dan self-
tapping yang memiliki lapisan anti karat jenis electro-plating.
Pita penyambung harus dibuat dari bahan serat gelas (fibreglass) yang kuat dan memiliki perekat,
sesuai atau dengan Join Tape Kalsiboard.
88
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
f. Kompon
Kompon untuk pemasangan panel kalsium silikat harus didesain khusus sehingga dapat digunakan
untuk sistem sambungan tertutup (flush joint system), penutup kepala sekrup atau paku.
Bahan penutup dan pengisi celah untuk setiap sambungan dan celah antara panel semen berserat
harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.
h. Pengecatan
Pengecatan untuk penyelesaian permukaan panel harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
pembuat panel dan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.
4) PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Umum.
Panel kalsium silikat digunakan untuk pemasangan pada tempat – tempat seperti ditunjukkan dalam
Gambar Kerja. Panel kalsium silikat harus diolah dan dikerjakan sesuai dengan petunjuk dari pabrik
pembuatnya. Panel harus dipasangan oleh pekerja yang memiliki keahlian dan pengalaman pada
pekerjaan pemasangan panel.
b. Persiapan.
Panel kalsium silikat memiliki permukaan yang halus yang membutuhkan persiapan minimal sebelum
penyelesaian. Panel kalsium silikat harus dipotong dengan alat pemotong yang direkomendasikan
pabrik pembuat panel sehingga akan dihasilkan potongan yang rata dan licin. Pengebor elektris dapat
digunakan untuk melubangi panel untuk penempatan peralatan, seperti armatur lampu, kisi – kisi
udara dan lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
c. Pengencangan.
Ukuran dan jenis alat pengencang yang akan digunakan harus sesuai rekomendasi dari pabrik
pembuat panel kalsium silikat. Penempatan paku atau sekrup harus sesuai rekomendasi dari pabrik
pembuat panel. Paku atau sekrup harus terbenam sampai rata dengan permukaan panel. Kepala
paku atau sekrup kemudian ditutup dengan kompon agar diperoleh permukaan panel yang halus.
d. Sambungan.
89
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
Setiap sambungan panel, baik sambungan terbuka / bercelah ataupun berbentuk garis, harus diisi
dengan bahan penutup dan pengisi yang bersifat lentur dan tahan cuaca seperti direkomendasikan
pabrik pembuat panel, atau sesuai ketentuan.Bahan pengisi sambungan harus diaplikasikan di atas
batang penumpu yang memiliki ukuran yang sesuai, seperti direkomendasikan oleh pabrik pembuatan
bahan pengisi.Agar diperoleh permukaan yang halus dan menerus tanpa sambungan, sambungan
harus ditutup dengan sistem sambungan tertutup yang direkomendasikan pabrik pembuat panel.
e. Aplikasi.
Untuk aplikasi langit–langit dan lainnya, pemasangan antara lain harus sebagai berikut :
• Panel harus dipotong dalam ukuran sesuai Gambar Kerja dan ukuran di lokasi pekerjaan.
• Panel dipasang pada rangka metal atau rangka kayu yang sudah diberi bahan pengawet,
dengan alat pengencang dalam ukuran yang sesuai rekomendasi pabrik pembuatnya.
• Sambungan antara panel harus ditutup / diisi dengan pita penyambung dan kompon
penutup sesuai rekomendasi pabrik pembuat panel.
f. Penyelesaian
Untuk mendapatkan penyelesaian yang baik, permukaan harus diamplas ringan dengan amplas halus
dan setiap debu harus disingkirkan dari permukaan dengan kain kasar yang bersih. Butir – butir lepas
yang menempel pada permukaan harus dihilangkan dengan pengikis besi. Panel kemudian dilapisi
dengan 2 (dua) lapis cat Propan Eco Emultion Acrylic Emultion Paint EE-4010. Warna – warna cat
harus sesuai Skema Warna yang akan ditentukan kemudian.
Pekerjaan ini mencangkup seluruh pekerjaan pembuatan dan pemasangan kusen pintu jendela, dan
ventilasi dengan bahan Aluminium atau sesuai dengan Gambar Kerja, termasuk menyediakan bahan,
tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini
2) Persyaratan Bahan
90
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
a. Terbuat dari bahan Aluminium merk Alexindo atau YKK, dari produk dalam negeri warna putih
atau dengan kualitas sama yang memenuhi standar ISO dan TKDN (tingkat komponen dalam
negeri) yang dikeluarkan oleh Kementerian terkait.
b. Bentuk profil sesuai yang ditunjukkan dalam gambar, dengan terlebih dahulu dibuatkan gambar
detail rinci dalam shop drawing yang disetujui direksi dan Konsultan Pengawas.
c. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna profil-profil harus
diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit jendela, pintu, partisi dan
lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang
sama.
d. Bahan yang akan melalui proses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu dengan seksama
sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan,kesikuan, kelengkungan, pewarnaan yang
disyaratkan
e. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi Rencana Kerja dan Syarat-syarat dari
pekerjaan kusen Aluminium serta memenuhi ketentuan- ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan.
f. Konstruksi kusen Aluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail gambar kerja
termasuk bentuk dan ukurannya.
g. Nilai deformasi diijinkan maksimum 2 mm
3) Prosedur umum
i) Contoh penyelesaian permukaan yang harus meliputi tipe kusen Aluminium, warna dan
penyelesaian, harus diserahkan kepada direksi dan konsultan pengawas untuk disetujui
sebelum pengadaan bahan ke lokasi
i) Gambar detail pelaksanaan yang harus meliputi detail-detail, pemasangan rangka dan
bingkai, pengencangan dan sistem pengukuran seluruh pekerjaan, harus disiapkan oleh
kontraktor dan diserahkan kepada Direksi/ Konsultan Pengawas lapangan untuk disetujui
sebelum pelaksanaan pekerjaan.
ii) Semua dimensi harus diukur di lokasi pekerjaan dan ditunjukan dalam gambar detail
pelaksanaan.
91
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
iii) Kontraktor bertanggung jawab atas setiap perbedaan dimensi dan akhir penyetelan semua
pekerjaan lain yang diperlukan untuk menyempurnakan pekerjaan yang tercangkup dalam
spesifikasi teknis ini, sehingga sesuai dengan ketentuan gambar kerja.
i) Pekerjaan kusen Aluminium dan kelengkapan harus diadakan sesuai ketentuan gambar
kerja, bebas dari bentuk punturan, lekukan dan cacat.
ii) Segera setelah didatangkan, pekerjaan kusen Aluminium dan kelengkapan harus ditumpuk
dengan baik di tempat yang bersih dan kering dan dilindungi terhadap kerusakan dan
gesekan sebelum dan setelah pemasangan. Semua bagian harus dijaga tetap bersih dan
bebas dari ceceran adukan, pleteran, cat dan lainnya.
e. Garansi
Kontraktor harus memberikan garansi kepada pemilik proyek. Garansi tertulis meliputi kesempurnaan
pemasangan, pengoperasian dan kondisi semua pintu, jendal dan lainnya seperti ditunjukan dalam
spesifikasi ini untuk periode selama 1 tahun setelah pekerjaan yang rusak dengan biaya kontraktor.
i) Alat pengencang harus terdiri dari sekrup baja anti karat AISI seri 300 dengan pemasangan
kepala tertanam untuk mencegah reaksi elektronik antara alat pengencang dan komponen
yang dikencangkan
ii) Angkur harus dari baja anti karat AISI seri 300 dengan tebal minimal 2 mm
iv) Bahan penutup sekrup agar tidak terlihat yang memenuhi ketentuan spesifikasi teknis
i) Kaca untuk pintu dan jendela harus sesuai dengan Gambar Kerja.
ii) Neoprene/ gasket untuk pelindung cuaca pada pemasangan kaca pekerjaan kayu harus
memenuhi ketentuan.
92
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
ii) Perekat
4) Pelaksanaan pekerjaan
a. Fabrikasi
i) Pekerjaan fabrikasi atau pemasangan tidak boleh dilaksanakan sebelum gambar detail
pelaksanaan yang diserahkan kontraktor disetujui Direksi/ Konsultan Pengawas lapangan.
ii) Semua komponen harus difabrikasi dan dirakit secara tepat sesuai bentuk dan ukuran
aktual dilokasi serta dipasang pada lokasi yang telah ditentukan.
b. Pemasangan
i) Bagian pertama yang terpasang harus disetujui pengawas lapangan sebagai acuan dan
contoh untuk pemasangan berikutnya,
ii) Kontraktor bertanggung jawab atas kualitas konstruksi komponen-komponen. Bila suatu
sambungan tidak digambarkan dalam gambar kerja, sambungan-sambungan tersebut
harus ditempatkan dan dibuat sedemikian rupa sehigga sambungan-sambungan tersebut
dapat meneruskan beban dan menahan tekanan yang harus diterimanya.
iv) Bila dipasang langsung ke dinding atau beton, kusen harus dilengkapi dengan angkur pada
jarak setiap 500 mm
vi) Pemasangan kaca pada profil kusen harus dilengkapi dengan gasket atau sealant.
vii) Kunci dan engsel harus dipasang sesuai kebutuhan dalam gambar kerja dan memenuhi
ketentuan
viii) Penutup celah harus digunakan sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat dan memenuhi
ketentuan.
93
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
ix) Semua bahan kusen, daun pintu dan jendela, boleh dibawa ke lapangan/ halaman
pekerjaan jika pekerjaan konstruksi benar-benar mencapai tahap pemasangan kusen, pintu
dan jendela
xi) Semua detail pertemuan daun pintu dan jendela harus runcing (adu manis) halus dan rata,
serta bersih dari goresan-goresan serta cacat-cacat yang mempengaruhi permukaan.
xii) Detail pertemuan kusen pintu dan jendela harus lurus dan rata serta besih dari goresan-
goresan serta cacat yang mempengaruhi permukaan.
xiii) Pemasangan harus sesuai dengan gambar rancangan pelaksanaan serta persyaratan
teknis yang benar.
xiv) Setiap sambungan atau pertemuan dengan dinding atau benda yang berlainan sifatnya
harus diberi “sealant”.
5. PEKERJAAN KACA
5.1 LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan ini meliputi pengangkutan, penyediaan tenaga kerja, alat-alat dan bahan-bahan serta
pemasangan kaca polos, kaca tempered, dan cermin beserta aksesorinya, pada tempat-tempat seperti
ditunjukan dalam gambar kerja.
5.2 STANDAR/RUJUKAN
Standar rujukan untuk pekerjaan kaca mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI)
Contoh bahan berikut data teknis bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada pengawas
lapangan dalam ukuran dan detail yang dianggap memadai, untuk dapat diuji kebenarannya terhadap
standar atau ketentuan yang disyaratkan
Semua bahan kaca yang didatangkan harus dilengkapi dengan merk pabrik dan data teknisnya.
Bahan kaca tersebut harus disimpan di tempat yang aman dan terlindungi sehingga terhidar dari
kertakan, pecah, cacat atau kerusakan lainnya yang tidak diinginkan.
5.4 BAHAN-BAHAN
1) Kaca polos
94
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
Kaca polos harus merupakan lembaran kaca bening jenis clear float glass yang datar dan
ketebalannya merata, tanpa cacat dari kualitas yang baik memenuhi ketentuan SNI 15-0047-1987
dan SNI 15-0130-1987, sepeti tipe indoflot buatan Asahimas. Ukuran dan ketebalan kaca sesuai
petunjukan dalam gambar kerja.
Kaca tahan panas harus terdiri dari float glass yang diperkeras dengan cara dipanaskan sampai
temperatur sekitar 700°C dan kemudian didingikan secara mendadak dengan semprotan udara
secara merata pada kedua permukaannya. Produk yang digunakan adalah Asahimas. Ukuran dan
ketebalan kaca sesuai petunjuk dalam gambar kerja
3) Cermin
Cermin harus merupakan jenis clear mirror dengan ketebalan merata, tanpa cacat dan dari kualitas
baik dari Asahimas. Ukuran dan ketebalan cermin sesuai petunjuk dalam gambar kerja
a. Ukuran-ukuran kaca dan cermin yang tertera dalam kerja adalah ukuran yang mendekati
sesungguhnya. Ukuran kaca yang sebenarnya dan besarnya toleransi harus diukur di tempat
oleh kontraktor berdasarkan ukuran ditempat kaca atau cermin tersebut akan dipasang, atau
menurut petunjuk dari pengawas lapangan, bila dikehendaki lain.
b. Setiap kaca haru tetap ditempeli merk pabrik yang menyatakan tipe kaca, ketebalan kaca dan
kualitas kaca
c. Merk-merk tersebut baru boleh dilepas setelah mendapatkan persetujuan dari pengawas
lapangan
d. Semua bahan harus dipasangan dengan rekomendasi dari pabrik.
e. Pemasangan harus dilakukan oleh tukang-tukang yang ahli dalam bidang pekerjaannya.
2) Pemasangan kaca
iv) Toleransi pemotongan maksimal untuk seluruh kaca adalah +3mm atau -1,5 mm
95
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
v) Sela untuk gasket harus ditambahakan sesuai dengan jensi gasket yang digunakan
b. Persiapan permukaan
i) Sebelum kaca-kaca dipasang, daun pintu, daun jendela, bingkai partisi dan bagian-bagian
yang akan diberi kaca harus diperiksa bahwa mereka dapat bergerak dengan baik
ii) Daun pintu dan daun jendela harus diamankan atau dalam keadaan terkunci atau tertutup
sampai pekerjaan pemolesan dan pemasangan kaca selesai.
iii) Sebelum pelaksanaan, permukaan kaca aharus bebasa dari debu, lembab dan lapisan
bahan kimi yang berasal dari pabrik
Setiap pemasangan kaca pada dun pintu dan jendela harus dilengkapi dengan neoprene/gasket
yang sesuai. Neoprene/gasket dipasang pada bilang antara kusen dengan daun pintu dan
jendela, yang berungsi sebagai seal pada ruangan yang dikondisikan
d. Pemasangan cermin
Cermin harus dipasang lengkap dengan sekrup-sekrup kaca yang memiliki dop penutup
stainless steel. Penempatan sekrup-sekrup harus sedemikian rupa sehingga cermin terpasang
rata dan kokoh pada tempatnya seperti ditunjukan dalam gambar kerja
Pada waktu penyeraahn pekerjaan, semua kaca harus sudah dalam keadaan bersih, tidak ada
lagi ada merk perusahaan, kotoran-kotoran dalam bentuk apapun. Semua kaca yang retak,
pecah, atau kurang baik harus diganti oleh kontraktor tanpa tambahan biaya dari pemilik proyek.
96
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
Contoh bahan beserta data teknis bahan alat penggantung dan pengunci yang akan dipakai harus
diserahkan kepada Direksi/Konsultan Pengawas lapangan untuk disetujui, sebelum dibawa kelokasi
proyek.
Alat penggantung dan pengunci harus dikirimkan ke lokasi proyek dalam kemasan asli dari pabrik
pembuatannya, tiap alat harus dibungkus rapi dan masing-masing dikemas dalam kotak yang masih
utuh lengkap dengan nama pabrik dan mereknya.
Semua alat harus disimpan dalam tempat yang kering dan terlindung dari kerusakan.
3) Ketidaksesuaian.
Pengawas Lapangan berhak menolak bahan maupun pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan
dan Kontraktor harus menggantinya dengan yang sesuai. Segala hal yang diakibatkan karena hal di
atas menjadi tanggung jawab Kontraktor.
i) Pemasangan semua alat penggantung dan pengunci harus sesuai dengan persyaratan serta
sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya.
ii) Semua peralatan tersebut harus terpasang dengan kokoh dan rapi pada tempatnya, untuk
menjamin kekuatan serta kesempurnaan fungsinya.
2) Pemasangan Pintu.
ii) Pemasangan engsel atas berjarak maksimal 120mm dari tepi atas daun pintu dan engsel bawah
berjarak maksimal 250mm dari tepi bawah daun pintu, sedang engsel tengah dipasang diantar
kedua engsel tersebut.
97
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
iii) Semua pintu memakai kunci tanam lengkap dengan pegangan (hendel), pelat penutup muka dan
pelat kunci.
iv) Jumlah aksesories yang terpasang pada seluruh pintu mengikuti table 6.1 serta posisinya
mengikuti gambar kerja .
3) Pemasangan Jendela.
i) Daun jendela dengan engsel tipe kupu-kupu dipasangkan ke kusen dengan menggunakan engsel
dan dilengkapi hak angin, dengan cara pemasangan sesuai petunjuk dari pabrik pembuatnya
dalam Gambar Kerja.
ii) Daun jendela tidak berengsel dipasangkan ke kusen dengan menggunakan friction stay yang
merangkap sebagai hak angin, dengan cara pemasangan sesuai petunjuk dari pabrik
pembuatnya.
iii) Penempatan engsel harus sesuai dengan arah bukaan jendela yang diinginkan seperti ditunjukkan
dalam Gambar Kerja, dan setiap jendela harus dilengkapi dengan sebuah pengunci.
98
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
Contoh bahan – bahan beserta Sertifikat Pabrik yang mencakup sifat mekanik, data teknis / brosur
bahan metal bersangkutan, harus diserahkan kepada Konsultan untuk disetujui terlebih dahulu
sebelum pengadaan bahan ke lokasi proyek.
Sebulan sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harus membuat dan menyerahkan Gambar Detail
Pelaksanaan dan daftar bahan untuk disetujui Konsultan. Daftar berikut harus tercakup dalam Gambar
Detail Pelaksanaan :
Semua bahan yang didatangkan harus dilengkapi dengan sertifikat pabrik yang menyatakan bahwa
bahan tersebut sesuai dengan standar yang ditetapkan. Semua bahan harus disimpan di tempat yang
terlindung dan aman sehingga terhindar dari segala jenis kerusakan, baik sebelum dan selama
pelaksanaan.
4) Ketidaksesuaian.
a. Kontraktor wajib memeriksa Gambar Kerja yang ada terhadap kemungkinan kesalahan /
ketidaksesuaian, baik dari segi dimensi, jumlah maupun pemasangan dan lainnya.
b. Konsultan berhak menolak bahan maupun pekerjaan fabrikasi yang tidak sesuai dengan
Spesifikasi Teknis maupun Gambar Kerja.
c. Kontraktor wajib menggantinya dengan yang sesuai dan beban yang diakibatkan sepenuhnya
menjadi tanggung jawab Kontraktor, tanpa adanya tambahan biaya dan waktu.
99
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
a. Contoh bahan-bahan yang akan dipakai harus diperlihatkan kepada Pengawas untuk disetujui.
Contoh itu harus memperlihatkan kualitas pengelasan dan penghalusan untuk standar dalam
pekerjaan ini.
b. Pengerjaan harus yang sebaik-baiknya. Semua pengerjaan harus diselesaikan bebas dari
puntiran, tekukan dan hubungan terbuka.
c. Pengerjaan di bengkel ataupun di lapangan harus mendapat persetujuan Direksi/ Konsultan
Pengawas lapangan. Semua pengelasan, kecuali ditunjukkan lain, harus memakai las listrik.
Tenaga kerja yang melakukan hal ini harus benar-benar ahli dan berpengalaman.
d. Semua bagian yang dilas harus diratakan dan di finish sehingga sama dengan permukaan
sekitarnya. Bila memakai pengikat-pengikat lain seperti clip keliling dan lain-lain yang tampak
harus sama dalam finish dan warna dengan bahan yang diikatnya.
e. Penyambungan dengan baut harus dilakukan dengan cara terbaik yang sesuai dengan
maksudnya termasuk perlengkapannya. Lubang-lubang untuk baut harus dibor dan di-punch.
f. Pemasangan (penyambungan dan pemasangan accesorise) harus dilakukan oleh tukang yang
ahli dan berpengalaman. Semua railling tangga utama harus terbungkus crome/stainles steel
kecuali disebutkan lain.
g. Semua untuk pekerjaan ini harus mengacu pada gambar rencana, kecuali ditentukan lain.
h. Kontraktor bertanggung jawab memperbaiki segala kesalahan dalam penggambaran, tata letak
dan pabrikasi atas biaya Kontraktor.
Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan dan pemasangan homogenous tile pada tempat-tempat
sesuai petunjuk Gambar Kerja serta Spesifikasi Teknis ini.
2) PROSEDUR UMUM
100
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
Contoh bahan dan teknis bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada Direksi/ Konsultan
Pengawas lapangan untuk disetujui terlebih dahulu sebelum dikirim ke lokasi proyek.Biaya pengadaan
contoh bahan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Pengiriman Homogenous Tile ke lokasi proyek harus terbungkus dalam kemasan pabrik yang belum
dibuka dan dilindungi dengan label/merek dagang yang utuh dan jelas.Kontraktor wajib menyediakan
cadangan sebanyak 2,5% dari keseluruhan bahan terpasang untuk diserahkan kepada Pemilik
Proyek.
3) BAHAN - BAHAN
a. Umum.
Homogenous Tile harus memiliki kualitas yang baik dari merek Valentino Gress/Niro
Granite/Granito. Homogenous Tile cacat yang tidak rata permukaan dan warnanya, sisinya tidak
lurus, sudut-sudutnya tidak siku, retak atau cacat lainnya, tidak boleh dipasang.
b. Penutup Dinding
4) PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Persiapan.
Pekerjaan pemasangan Homogenous Tile dapat dan bisa dilakukan setelah pekerjaan lainnya
benar-benar selesai. Pemasangan dinding Homogenous Tile harus menunggu sampai semua
pekerjaan pemipaan air bersih/air kotor atau pekerjaan lainnya yang terletak dibelakang atau
dibawah pasangan Homogenous Tile ini telah diselesaikan terlebih dahulu.
b. Pemasangan.
i) Sebelum pemasangan Homogenous Tile pada dinding dimulai, plesteran harus dalam
keadaan basah, padat, rata dan bersih. Adukan untuk pasangan Homogenous Tile dinding
harus kedap air terdiri dari campuran 1 semen, 3 pasir .
ii) Adukan untuk pasangan Homogenous Tile pada dinding harus diberikan pada permukaan
plesteran dan permukaan belakang homogenous tile, kemudian diletakkan pada tempat
yang sesuai dengan yang direncanakan atau sesuai petunjuk Gambar Kerja.
101
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
iii) Homogenous Tile harus kokoh menempel pada alasnya dan tidak boleh berongga. Harus
dilakukan pemeriksaan untuk menjaga agar bidang Homogenous Tile yang terpasang tetap
lurus dan rata.
iv) Homogenous Tile yang salah letaknya, cacat atau pecah harus dibongkar dan diganti.
v) Homogenous Tile mulai dipasang dari salah satu sisi agar pola simetri yang dikehendaki
dapat terbentuk dengan baik.
vi) Sambungan atau celah-celah antar Homogenous Tile harus lurus, rata dan seragam, saling
tegak lurus. Lebar celah tidak boleh lebih dari 1,6mm, kecuali bila ditentukan lain.
viii) Pemotongan Homogenous Tile harus dikerjakan dengan keahlian dan dilakukan hanya
pada satu sisi, bila tidak terhindarkan.
ix) Pada pemasangan khusus seperti pada sudut-sudut pertemuan, pengakhiran dan bentuk-
bentuk yang lainnya harus dikerjakan serapi dan sesempuna mungkin.
x) Siar antar Homogenous Tile dicor dengan semen pengisi/grout yang berwarna sama
dengan warna keramiknya dan disetujui Direksi/ Konsultan Pengawas
lapangan.Pengecoran dilakukan sedemikian rupa sehingga mengisi penuh garis-garis siar.
xi) Setelah semen mengisi cukup mengeras, bekas-bekas pengecoran segera dibersihkan
dengan kain lunak yang baru dan bersih.
xii) Setiap pemasangan Homogenous Tile seluas 8m2 harus diberi celah mulai yang terdiri dari
penutup celah yang ditumpu dengan batang penyangga berupa polystyrene atau
polyethylene. Lebar celah mulai harus sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja atau sesuai
pengarahan dari Direksi/ Konsultan Pengawas Lapangan.
xiii) Bahan berikut cara pemasangan penutup celah dan penyangganya harus sesuai ketentuan
Spesifikasi Teknis.
Setelah pemasangan selesai, permukaan Homogenous Tile harus benar-benar bersih, tidak ada
yang cacat, bila dianggap perlu permukaan Homogenous Tile harus diberi perlindungan
misalnya dengan sabun anti karat atau cara lain yang diperbolehkan, tanpa merusak permukaan
Homogenous Tile.
102
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
1) LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan pemasangan Aluminium Composite Panel (ACP) sesuai
petunjuk dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis
2) PROSEDUR UMUM
a. Contoh bahan
Contoh bahan berikut data teknis bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada Pengawas
Lapangan dalam ukuran dan detail yang dianggap memadai, untuk dapat diuji kebenarannya terhadap
standar atau ketentuan yang disyaratkan. Gambar Detail Pelaksanaan.
b. Pengiriman dan penyimpanan
Semua bahan ACP yang didatangkan harus dilengkapi dengan merek pabrik dan data teknisnya.
Bahan ACP tersebut harus disimpan di tempat yang aman dan terlindung sehingga terhindar dari
kerusakan-kerusakan yang tidak diinginkan.
3) BAHAN-BAHAN
4) PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Umum
• Sebelum ACP dipasang, Kontraktor harus memeriksa kesesuaian tinggi/kerataan permukaan,
pembagian bidang, ukuran dan konstruksi pemasangan terhadap ketentuan Gambar Kerja, serta
lurus dan waterpass pada tempat yang sama.
• Pemasangan ACP dan kelengkapannya harus sesuai dengan petunjuk pemasangan dari pabrik
pembuatnya.
b. Pemasangan
• Ukuran serta jarak pemasangan dari rangka hollow harus mengikuti Gambar Kerja.
• ACP dipasang dikerangkanya dengan di sekrup atau alat pengencang yang direkomendasikan
dengan dimensi yang sesuai.
103
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan dan pemasangan finishing dinding dari bahan lapisan HPL (High
Pressure Laminated), pada posisi sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis.
2) PROSEDUR UMUM
c. Contoh bahan
Contoh bahan berikut data teknis bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada Pengawas
Lapangan dalam ukuran dan detail yang dianggap memadai, untuk dapat diuji kebenarannya terhadap
standar atau ketentuan yang disyaratkan Gambar Detail Pelaksanaan.
d. Pengiriman dan penyimpanan
Semua bahan HPL yang didatangkan harus dilengkapi dengan merek pabrik dan data teknisnya.
Bahan HPL tersebut harus disimpan di tempat yang aman dan terlindung sehingga terhindar dari
kerusakan-kerusakan yang tidak diinginkan.
3) BAHAN-BAHAN
Finishing dinding HPL dengan produk TACO atau produk yang setara lainnya, dengan diproses high
pressure laminates harus memenuhi spesifikasi sebagai berikut :
- Standard test : memenuhi British Standard BS. 3794 th. 1986.
- Ukuran : 2.050 X 1.300 X 0.8 mm atau sesuai standar pabrik pembuat
- Ketahanan goresan : 2 - 4,5 N.
- Stabilitas ukuran pada : - panjang < 0,45
- lebar < 0,90
4) PELAKSANAAN PEKERJAAN
c. Umum
• Sebelum HPL dipasang, Kontraktor harus memeriksa kesesuaian tinggi/kerataan permukaan,
pembagian bidang, ukuran dan konstruksi pemasangan terhadap ketentuan Gambar Kerja, serta
lurus dan waterpass pada tempat yang sama.
• Pemasangan HPL dan kelengkapannya harus sesuai dengan petunjuk pemasangan dari pabrik
pembuatnya.
d. Pemasangan
• Pemasangan lapisan HPL pada dinding backdrop, built in furniture atau pada bidang interior
lainnya sesuai gambar kerja
104
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
• Pemasangan dengan menggunakan sistim moulding atau bahan perekat lainnya lain sesuai
yang disyaratkan dari pabrik pembuat atau perekat jenis lain yang setara
• Pemasangan harus dengan mesin press serta lekat dengan baik, rapi, tidak menggelembung
atau cacat apapun.
Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan dan pemasangan homogenous tile pada tempat-tempat
sesuai petunjuk Gambar Kerja serta Spesifikasi Teknis ini.
2) STANDAR / RUJUKAN
3) PROSEDUR UMUM
a. Contoh bahan dan teknis bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada Direksi/ Konsultan
Pengawas Lapangan untuk disetujui terlebih dahulu sebelum dikirim ke lokasi proyek.Biaya
pengadaan contoh bahan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
b. Pengiriman dan Penyimpanan. Pengiriman Homogenous Tile ke lokasi proyek harus terbungkus
dalam kemasan pabrik yang belum dibuka dan dilindungi dengan label/merek dagang yang utuh
dan jelas.
4) BAHAN - BAHAN
a. Umum
105
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
Homogenous tile harus dari kualitas yang baik dari merk Valentino Gress/NiroGranite/Granito.
Homogenous Tile yang cacat tidak rata permukaan dan warnanya, sisinya tidak lurus, sudut-
sudutnya tidak siku, retak atau cacat lainnya, tidak boleh dipasang.
5) PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Persiapan.
Pekerjaan pemasangan Homogenous Tile baru boleh dilakukan setelah pekerjaan lainnya
benar-benar selesai. Pemasangan Homogenous Tile harus menunggu sampai semua pekerjaan
pemipaan air bersih/air kotor atau pekerjaan lainnya yang terletak dibelakang atau dibawah
pasangan Homogenous Tile ini telah diselesaikan terlebih dahulu.
b. Pemasangan.
• Adukan untuk pasangan Homogenous Tile pada lantai, dan bagian lain yang harus kedap
air harus terdiri dari campuran 1 semen, 3 pasir dan sejumlah bahan tambahan, kecuali
bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja.
• Tebal adukan untuk semua pasangan tidak kurang dari 25mm, kecuali bila ditentukan lain
dalam Gambar Kerja.
• Adukan untuk pasangan homogenous tile pada lantai harus ditempatkan di atas lapisan
pasir dengan ketebalan sesuai Gambar Kerja.
• Homogenous Tile harus kokoh menempel pada alasnya dan tidak boleh berongga. Harus
dilakukan pemeriksaan untuk menjaga agar bidang Homogenous Tile yang terpasang tetap
lurus dan rata.
• Homogenous Tile yang salah letaknya, cacat atau pecah harus dibongkar dan diganti.
• Homogenous Tile mulai dipasang dari salah satu sisi agar pola simetri yang dikehendaki
dapat terbentuk dengan baik.
• Sambungan atau celah-celah antar homogenous tile harus lurus, rata dan seragam, saling
tegak lurus. Lebar celah tidak boleh lebih dari 1,5 mm, kecuali bila ditentukan lain.
• Pemotongan Homogenous Tile harus dikerjakan dengan keahlian dan dilakukan hanya
pada satu sisi, bila tidak terhindarkan.
106
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
• Pada pemasangan khusus seperti pada sudut-sudut pertemuan, pengakhiran dan bentuk-
bentuk yang lainnya harus dikerjakan serapi dan sesempuna mungkin.
• Siar antar Homogenous Tile dicor dengan semen pengisi/grout yang berwarna sama
dengan warna nya dan disetujui Direksi/ Konsultan Pengawas lapangan.
• Setiap pemasangan homogenous tile seluas 8m2 harus diberi celah mulai yang terdiri dari
penutup celah yang ditumpu dengan batang penyangga berupa polystyrene atau
polyethylene. Lebar celah mulai harus sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja atau sesuai
pengarahan dari Konsultan.
• Bahan berikut cara pemasangan penutup celah dan penyangganya harus sesuai ketentuan
Spesifikasi Teknis.
Setelah pemasangan selesai, permukaan homogenous tile harus benar-benar bersih, tidak ada yang
cacat, bila dianggap perlu permukaan homogenous tile harus diberi perlindungan misalnya dengan
sabun anti karat atau cara lain yang diperbolehkan, tanpa merusak permukaan homogenous tile.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga dan semua peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan
ini.
107
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
Kontraktor harus menyerahkan data teknis dan kartu warna dari cat yang akan digunakan, untuk
disetujui terlebih dahulu oleh Direksi/ Konsultan Pengawas lapangan.
Semua warna ditentukan oleh Pihak Pemberi Tugas dan atau USER, akan diterbitkan secara terpisah
dalam suatu Skema Warna.
Cat yang telah disetujui untuk digunakan harus disimpan di lokasi proyek dalam kemasan tertutup,
bertanda merek dagang dan mencantumkan identitas cat yang ada di dalamnya, serta harus
diserahkan tidak kurang 2 (dua) bulan sebelum pekerjaan pengecatan, sehingga cukup dini untuk
memungkinkan waktu pengujian selama 30 (tiga puluh) hari. Pada saat bahan cat tiba di lokasi,
Kontraktor dan Direksi/ Konsultan Pengawas Lapangan mengambil 1 liter contoh dari setiap takaran
yang ada dan diambil secara acak dari kaleng/kemasan yang masih tertutup. Isi dari kaleng/kemasan
contoh harus diaduk dengan sempurna untuk memperoleh contoh yang benar-benar dapat mewakili.
Untuk pengujian, Kontraktor harus membuat contoh warna dari cat-cat tersebut di atas 2 (dua)
potongan kayu lapis atau panel semen berserat berukuran 300mm x 300mm untuk masing-masing
warna. 1 (satu) contoh disimpan Kontraktor dan 1 (satu) contoh lagi disimpan Pengawas Lapangan
guna memberikan kemungkinan untuk pengujian di masa mendatang bila bahan tersebut ternyata
tidak memenuhi syarat setelah dikerjakan.
Biaya pengadaan contoh bahan dan pembuatan contoh warna menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Cat harus dalam kaleng/kemasan yang masih tertutup patri/segel, dan masih jelas menunjukkan
nama/merek dagang, nomor formula atau Spesifikasi cat, nomor takaran pabrik, warna, tanggal
pembuatan pabrikpetunjuk dari pabrik dan nama pabrik pembuat, yang semuanya harus masih absah
pada saat pemakaiannya. Semua bahan harus sesuai dengan Spesifikasi yang disyaratkan pada
daftar cat. Cat dasar yang dipakai dalam pekerjaan ini harus berasal dari satu pabrik/merek dagang
dengan cat akhir yang akan digunakan serta harus dari pabrik yang menerapkan sistem manajemen
lingkungan yang baik dibuktikan dengan memiliki ISO 14001. Disamping itu cat harus memiliki
kandungan racun yang rendah. Untuk menetapkan suatu standar kualitas, disyaratkan bahwa semua
108
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
cat yang dipakai dari merk Propan produksi PT. Propan Raya (kecuali cat besi baja berat harus
menggunakan produk dari Nippon Paint)
2) Cat Dasar.
a. Decor Alkali Resisting Primer AR-300 untuk permukaan untuk permukaan acian :
▪ tembok interior,
▪ tembok exterior,
▪ kolom, balok, plat expose
b. Décor Alkali Resisting Primer AS-310 untuk cansteen
c. Eco Gypsum Primer EPG untuk plafond gypsum dan kalsiboard
d. Fiberkote Penetrating Sealer FPS-820 untuk kayu semen
3) Cat Akhir.
Cat akhir yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut, atau yang sejenis :
a. Cat Interior dinding bata ringan menggunakan Propan Decorlotus DLI-480 / Dulux/ Nippon Paint
untuk interior
b. Cat Exterior dinding bata ringan dan kolom, balok, plat beton ekpose menggunakan Propan
Decorshield DW-500 / Dulux Weathershield/ Nippon paint untuk eksterior
c. Cat plafond gypsum dan kalsiboard menggunakan Propan Eco Emultion Acrylic Emultion Paint
EE-4010 / Dulux / Nippon paint
d. Cat listplank kayu semen menggunakan Propan Fiberkote FBK 888/ Dulux/ Nippon Paint
e. Cat kusen aluminium menggunakan Propan Acrylux AAC-995
f. Cat cansteen Propan Decor Acrylic Enamel DAE - 550 SB
g. Cat rambu jalan menggunakan Propan Traffikote TFK - 108 WB
h. Coating batu andesit menggunakan menggunakan Propan Propan Water Based Sicosol
i. Coating batu bata press dan batu paras menggunakan Propan Propan Water Based Sicosol
j. Cat baja berat menggunakan Nippon Paint Hydro Primer
a. Umum.
i) Semua peralatan gantung dan kunci serta perlengkapan lainnya, permukaan polesan
mesin, pelat, instalasi lampu dan benda-benda sejenisnya yang berhubungan langsung
dengan permukaan yang akan dicat, harus dilepas, ditutupi atau dilindungi, sebelum
persiapan permukaan dan pengecatan dimulai.
109
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
ii) Pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli dalam bidang tersebut.
iii) Permukaan yang akan dicat harus bersih sebelum dilakukan persiapan permukaan atau
pelaksanaan pengecatan. Minyak dan lemak harus dihilangkan dengan memakai kain
bersih dan zat pelarut/pembersih yang berkadar racun rendah dan mempunyai titik nyala
diatas 38ºC.
iv) Pekerjaan pembersihan dan pengecatan harus diatur sedemikian rupa sehingga debu dan
pecemar lain yang berasal dari proses pembersihan tersebut tidak jauh diatas permukaan
cat yang baru dan basah.
Permukaan gypsum dan kalsiboard harus kering, bebas dari debu, oli atau gemuk. Permukaan
palfond gypsum yang cacat harus diperbaiki terlebih dahulumenggunakan Propan DÉCOR Wall
Filler DWF-200, sebelum pengecatan dimulai. Kemudian permukaan gypsum dan kalsiboard
tersebut harus dilapisi dengan cat dasar khusus untuk gypsum dan kalsiboard, untuk menutup
permukaan yang berpori, seperti ditentukan dalam Spesifikasi Teknis.
i) Besi/Baja Baru.
Permukaan besi/baja yang terkena karat lepas dan benda-benda asing lainnya harus
dibersihkan secara mekanis dengan sikat kawat atau penyemprotan pasir/sand blasting
sesuai standar Sa21/2.
110
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
Semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan sebagainya harus dibersihkan dengan zat
pelarut yang sesuai dan kemudian dilap dengan kain bersih.
Sesudah pembersihan selesai, pelpisan cat dasar pada semua permukaan barang
besi/baja dapat dilakukan sampai mencapai ketebalan yang disyaratkan.
Bahan dasar yang diaplikasikan di pabrik/bengkel harus dari merek yang sama dengan cat
akhir yang akan diaplikasikan dilokasi proyek dan memenuhi ketentuan dalam butir 4.2.
dari Spesifikasi Teknis ini.
Barang besi/baja yang telah dilapis dasar di pabrik/bengkel harus dilindungi terhadap karat,
baik sebelum atau sesudah pemasangan dengan cara segera merawat permukaan karat
yang terdeteksi.
Permukaan harus dibersihkan dengan zat pelarut untuk menghilangkan debu, kotoran,
minyak, gemuk.
Bagian-bagian yang tergores atau berkarat harus dibersihkan dengan sikat kawat sampai
bersih, sesuai standar St 2/SP-2, dan kemudian dicat kembali (touch-up) dengan bahan
cat yang sama dengan yang telah disetujui, sampai mencapai ketebalan yang disyaratkan.
Permukaan besi/baja berlapis seng/galvani yang akan dilapisi cat warna harus dikasarkan
terlebih dahulu dengan bahan kimia khsus yang diproduksi untuk maksud tersebut, atau
disikat dengan sikat kawat. Bersikan permukaan dari kotoran-kotoran, debu dan sisa-sisa
pengasaran, sebelum pengaplikasian cat dasar.
Permukaan yang sudah dibersihkan, dirawat dan/atau disiapkan untuk dicat harus mendapatkan
lapisan pertama atau cat dasar seperti yang disayaratkan, secepat mungkin setelah persiapan-
persiapan di atas selesai. Harus diperhatikan bahwa hal ini harus dilakukan sebelum terjadi
kerusakan pada permukaan yang sudah disiapkan di atas.
3) Pelaksanaan Pengecatan.
a. Umum.
i) Permukaan yang sudah dirapikan harus bebas dari aliran punggung cat, tetesan cat,
penonjolan, pelombang, bekas olesan kuas, perbedaan warna dan tekstur.
111
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
ii) Usaha untuk menutupi semua kekurangan tersebut harus sudah sempurna dan semua
lapisan harus diusahakan membentuk lapisan dengan ketebalan yang sama.
iii) Perhatian khusus harus diberikan pada keseluruhan permukaan, termasuk bagian tepi,
sudut dan ceruk/lekukan, agar bisa memperoleh ketebalan lapisan yang sama dengan
permukaan-permukaan di sekitarnya.
iv) Permukaan besi/baja atau kayu yang terletak bersebelahan dengan permukaan yang akan
menerima cat dengan bahan dasar air, harus telah diberi lapisan cat dasar terlebih dahulu.
b. Proses Pengecatan.
i) Harus diberi selang waktu yang cukup di antara pengecatan berikutnya untuk memberikan
kesempatan pengeringan yang sempurna, disesuaikan dengan kedaan cuaca dan
ketentuan dari pabrik pembuat cat dimaksud. Pengecatan harus dilakukan dengan
ketebalan minimal (dalam keadaan cat kering), sesuai ketentuan berikut.
• Permukaan Plafond
112
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
113
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
ii) Ketebalan setiap lapisan cat (dalam keadaan kering) harus sesuai dengan ketentuan
dan/atau standar pabrik pembuat cat yang telah disetujui untuk digunakan.
i) Pada saat pengerjaan, cat tidak boleh menunjukkan tanda-tanda mengeras, membentuk
selaput yang berlebihan dan tanda-tanda kerusakan lainnya.
ii) Cat harus diaduk, disaring secara menyeluruh dan juga agar seragam konsistensinya
selama pengecatan.
iii) Bila disyaratkan oleh kedaan permukaan, suhu, cuaca dan metoda pengecata, apabila
dalam ketentuan cat boleh dilakukan pencampuran maka cat boleh diencerkan sesaat
sebelum dilakukan pengecatan dengan mentaati bahan pengencer dan volume sesuai
dengan ketentuan dari pabrik cat. Apabila dalam ketentuan cat tidak boleh dilakukan
pencampuran maka pada saat pelaksanaan tidak boleh sama sekali dilakukan
pengenceran dari cat tersebut.
iv) Pemakaian zat pengencer tidak berarti lepasnya tanggung jawab kontraktor untuk
memperoleh daya tahan cat yang tinggi (mampu menutup warna lapis di bawahnya).
d. Metode Pengecatan.
• Cat dasar Alkali Resisting Primer AR-300 dapat diaplikasikan menggunakan kuas, roll,
spray atau airless spray.
• Cat dasar Alkali Resisting Primer AR-310 dapat diaplikasikan menggunakan kuas, roll,
spray atau airless spray.
114
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
• Cat dasar Eco Gypsum Primer EPG dapat diaplikasikan menggunakan kuas, roll, spray
atau airless spray.
• Cat dasar Fiberkote Penetrating Sealer FPS-820 dapat diaplikasikan menggunakan kuas.
• Cat akhir Propan Decorlotus DLI-480 dapat diaplikasikan menggunakan kuas, roll, spray
atau airless spray. Selang waktu pengecatan sesudah lapisan film cat pertama kering
minimal 2 jam pada suhu 30 derataj celcius.
• Cat akhir Propan Decorshield DW-500 dapat diaplikasikan menggunakan kuas, roll, spray
atau airless spray. Selang waktu pengecatan sesudah lapisan film cat pertama kering
minimal 2 jam pada suhu 30 derataj celcius.
• Cat akhir Propan Eco Emultion Acrylic Emultion Paint EE-4010 dapat diaplikasikan
menggunakan kuas, roll, spray atau airless spray.Selang waktu pengecatan sesudah
lapisan film cat pertama kering minimal 2 jam pada suhu 30 derataj celcius.
• Cat akhir Propan Fiberkote FBK 888 dapat diaplikasikan menggunakan kuas, spray.
Selang waktu pengecatan sesudah lapisan film cat pertama kering minimal 2 jam pada
suhu 30 derataj celcius.
• Cat Propan Acrylux AAC-995 dapat diaplikasikan menggunakan kuas, roll, spray. Sebelum
diaplikasikan permukaan substrate harus dibersihkan terlebih dahulu kemudian diamplas
dengan kertas amplas.
• Cat akhir Propan Decor Acrylic Enamel DAE - 550 SB dapat diaplikasikan menggunakan
kuas, roll, spray atau airless spray. Selang waktu pengecatan sesudah lapisan film cat
pertama kering minimal 5 jam pada suhu 30 derataj celcius.
• Cat akhir Propan Traffikote TFK - 108 WB dapat diaplikasikan menggunakan kuas, roll,
spray. Interval pengecatan 1-2 jam.
• Cat akhir Propan Water Based Sicosol SC-91 WB dapat diaplikasikan menggunakan kuas.
• Cat akhir Nippon Paint Hydro Primer dapat diaplikasikan menggunakan kuas, roll.
Sesudah selesainya pekerjaan pengecatan, maka barang-barang yang dilepas harus dipasang
kembali oleh pekerja yang ahli dalam bidangnya.
115
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
Bagian ini mencakup semua pekerjaan sanitair dan yang berhubungan seperti ditunjukkan dalam
gambar, meliputi penyediaan bahan, tenaga dan alat yang diperlukan.
2) BAHAN - BAHAN
Bahan porselen, produk dalam negeri (TOTO), lengkap dengan jet shower dan peralatan
lain (warna standard).
ii) Wastafel
Wastafel Meja Bahan porselen, produk dalam negeri (TOTO), lengkap dengan keran,
siphon dan perlengkapan lainnya (warna standard).
Barang-barang yang akan dipasang harus benar-benar mulus dan tidak cacat sedikitpun.
Kontraktor harus mengajukan contoh-contoh untuk disetujui oleh Pengawas bersama dengan
Konsultan Perencana.
3) PELAKSANAAN PEKERJAAN
i) Semua sambungan harus kedap air dan udara. Bahan penutup sambungan tidak diijinkan.
116
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
ii) Cat, vernis, dempul dan lainnya tidak diijinkan dipasang pada bidang-bidang pertemuan
sambungan sampai semua sambungan dipasang kuat dan diuji.
iii) Semua saluran ekspos ke perlengkapan sanitasi harus diselesaikan sedemikian rupa
sehingga tampak bersih dan rapih dan sesuai ketentuan Gambar Kerja dan petunjuk
pemasangan dari pabrik pembuat
iv) Pemipaan dari perlengkapan sanitasi ke pipa distribusi utama harus dilaksanakan sesuai
ketentuan Spesifikasi Teknis.
v) Bak cuci tangan tipe pemasangan di meja harus dipasang pada ketinggian sesuai petunjuk
dalam Gambar Kerja.
vi) Bak cuci dari bahan stainless steel harus dipasang sedemikian rupa pada meja/kabinter
seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
vii) Sistem penumpu dan penopang harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat
perlengkaan sanitasi atau sesuai persetujuan Pengawasan Lapangan.
viii) Kaca cermin dan tempat alat-alat pada wastafel harus dipasang sipat datar dan
diskrupkan pada dinding. Barang-barang yang akan dipakai harus tidak bercacat
sedikitpun. Floor drain harus dipasang dengan saringannya, dan dipasang rapih. Semua
sela-sela antara floor drain dengan lantai, harus diisi dengan adukan 1 Pc : 2 Ps.
Pasangan harus sedemikian sehingga bidang atas floor drain rata dan sebidang dengan
bidang lantai. Paper holder hanya dipasang pada toilet yang closetnya duduk. Tempat
sabun hanya dipasang pada toilet yang ada bak airnya saja. Tinggi pemasangan pada
dinding 100 cm di atas lantai
Lingkup pekerjaan mencakup pengangkutan, pengadaan dan pemasangan aksesori daerah basah
pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi Teknis ini.
2) STANDAR / RUJUKAN
3) PROSEDUR UMUM
Contoh dan/atau data teknis aksesoris daerah basah yang akan digunakan harus diserahkan
kepada Pengawas Lapangan untuk disutujui terlebih dahulu sebelum dikirimkan ke lokasi
117
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
proyek. Data teknis harus mencantumkan tipe, dimensi, warna dan data lain yang diperlukan
untuk pemasangan.
c. Penyimpanan.
Semua bahan-bahan harus disimpan dalam tempat yang bersih dan kering serta terlindungi dari
kerusakan, sebelum dan sesudah pemasangan.
4) BAHAN – BAHAN
a. Aksesori.
Kecuali ditentukan lain, aksesori untuk daerah basah, seperti kamar mandi harus sesuai atau
dengan produk berikut dan terdiri dari :
b. Cermin.
Kecuali ditentukan lain harus menggunakan cermin dengan tebal 6mm dengan ukuran sesuai
petunjuk dalam Gambar Kerja dan cermin harus merupakan produk jadi seperti tipe TX 716 A
buatan Toto.
5) PELAKSANAAN PEKERJAAN
a. Semua aksesoris harus dipasang menurut petunjuk pabrik dan Gambar Kerja, kecuali bila
dinyatakan lain secara tertulis. Letak/posisi pemasangan dan jumlah setiap jenis aksesori harus
dengan petunjuk dalam Gambar Kerja.
b. Kontraktor bertanggung jawab melengkapi semua aksesori daerah basah yang diperlukan
sehingga pemasangan terlaksana dengan baik.
c. Cermin berupa produk jadi harus dipasang sesuai petunjuk dari pabrik pembuatnya, sedang
cermin selain produk jadi harus dipasang sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja dan sesuai
ketentuan Spesifikasi Teknis 08800.
118
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
d. Perlengkapan plambing seperti kloset, wastafel dan lainnya dapat dilihat dalam Spesifikasi
Teknis.
Contoh dan brosur bahan – bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini harus diserahkan lebih
dahulu kepada Pengawas Lapangan untuk diperiksa dan disetujui, sebelum pengadaan bahan –
bahan ke lokasi proyek.
119
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor harus membuat dan menyerahkan kepada Pengawas
Lapangan, Gambar Detail Pelaksanaan yang mencakup ukuran – ukuran, cara pemasangan dan
detail lain yang diperlukan, untuk diperiksa dan disetujui.
Bahan – bahan harus dikirimkan ke lokasi proyek dalam keadaan utuh, baru dan tidak rusak serta
dilengkapi tanda pengenal yang jelas.
4) Bahan-bahan harus disimpan dalam tempat yang kering dan terlindungi dari segala kerusakan
5) Kontraktor diwajibkan memberikan contoh-contoh untuk mendapatkan persetujuan pengawas
lapangan. Penggunaan alat bantu dan teknis pelaksanaan pemasangan agar sesuai dengan petunjuk
dari penyedia produk tersebut
Bahan – bahan harus disimpan dalam tempat yang kering dan terlindung dari segala kerusakan.
Semua bahan – bahan yang tercantum dalam Spesifikasi Teknis ini harus seluruhnya dalam keadaan
baru berkualitas baik secara telah disetujui Pengawas Lapangan.
a. Sebelum pemasangan penutup atap dimulai, semua rangka baja, seperti kuda – kuda, reng, harus
sudah terpasang dengan baik .
b. Penutup atap Bitumen, sebelum dibawa ke lapangan, harus terlebih dulu disesuaikan bentuk serta
ukurannya sesuai dengan yang tertera dalam gambar kerja.
c. Jarak antar penutup atap Bitumen, harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
2) Pemasangan.
a. Pemasangan penutup atap Bitumen dan kelengkapannya harus dilaksanakan sesuai petunjuk
pemasangan dari pabrik pembuatnya dengan tetap memperhatikan ketentuan dalam Gambar
Kerja.
120
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
b. Penutup atap Bitumen berikut talang – talang (bila ditunjukkan dalam Gambar Kerja) harus
dipasang dengan baik, dimulai dari bagian tepi bawah menuju ke atas sesuai kemiringan atap
yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
121
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
BAB IV
PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN MEKANIKAL, ELEKTRIKAL, PLUMBING
- Marger test
- Test pentanahan (grounding)
122
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
Terhadap item pekerjaan yang disubkontrakkan (apabila disubkontrakkan), sub penyedia memiliki Pas
Instalasi (SPI) dan SIKA minimal golongan B yang masih berlaku dan akan diminta pada saat
pelaksanaan.
123
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
124
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
o Current : 5 (40) A
o Frequency : 50 Hz
• MCB box
o Dimensi : w 123 x 165 x 59 mm
125
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
2) “Splice” Pencabangan.
Tidak diperkenankan adanya “Splice” atau sambungan-sambungan baik dalam feeder maupun
cabang-cabang, kecuali pada outlet atau kotak-kotak penghubung yang bisa dicapai (accesible).
Sambungan pada kabel circuit cabang harus dibuat secara mekanis dan harus teguh secara elektrik,
dengan cara-cara “solderless connector” jenis kabel tekanan, jenis compression atau soldered.
Dalam membuat splice connector harus dihubungkan dengan konduktor-konduktor dengan baik
sehingga semua konduktor tersambung, tidak ada kabel-kabel telanjang yang kelihatan dan tidak
lepas oleh getaran. Semua sambungan kabel baik dalam junction box, panel ataupun tempat lainnya
harus menggunakan connector yang dibuat dari tembaga yang diisolasi dengan porselin atau
bakelite ataupun PVC yang diameternya disesuaikan dengan diameter kabel.
3) Bahan Isolasi
Semua bahan atau splice, connection dan lain-lain seperti karet, PVC, asbes, tape sintetis, resin,
splivce case dan lain-lain harus dari type yang disetujui untuk penggunaan, lokasi voltage dan lain-
lain tertentu itu harus dipasang memakai cara yang disetujui menurut anjuran perwakilan pemerintah
dan atau manufacture.
4) Penyambungan
Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambung yang khusus untuk
itu (misalnya junction box dan lain-lain). Kontraktor harus memberikan brosur-brosur mengenai cara
penyambungan yang dinyatakan oleh pabrik kepada Perencana. Kabel-kabel harus disambung
sesuai dengan warna-warna atau nama-namanya masing-masing dan harus diadakan pengetesan
tahanan isolasi sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan. Hasil pengetesan harus ditulis dan
disaksikan oleh Konsultan Pengawas. Penyambungan kabel tembaga harus menggunakan
penyambungan-penyambungan tembaga yang dilapisi dengan timah putih dan kuat.
Penyambungan-penyambungan harus dari ukuran yang sesuai. Penyambungan kabel yang
berisolasi PVC harus diisolasikan dengan pipa PVC/protolen yang khusus untuk listrik. Penyekat-
126
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
penyekat khusus harus dipergunakan bila perlu untuk menjaga nilai isolasi tertentu. Cara-cara
pengecoran yang sudah ditentukan oleh pabrik harus diikuti misalnya : temperatur-temperatur
pengecoran. Bila kabel dipasang tegak lurus permukaan yang terbuka, maka harus dilindungi dengan
pipa baja dengan tebal 3 mm setinggi maksimum 2.5 m.
5) Saluran Penghantar dalam Bangunan
Untuk instalasi stop kontak di daerah tanpa menggunakan ceiling gantung, saluran penghantar
(counduit) ditanam dalam beton. Untuk instalasi stop kontak di daerah yang menggunakan ceiling
gantung, saluran penghantar (conduit) dipasang di atas kabel tray dan diletakan di atas ceiling dan
tidak membebani ceiling. Untuk instalasi stop kontak di lantai, saluran penghantar dipasang di dalam
floor duct. Setiap saluran kabel dalam bangunan dipergunakan pipa conduit diameter minimum 5/8”.
Setiap pencabangan atau pengambilan keluar harus menggunakan junction box yang sesuai dan
sambungan yang lebih dari satu harus menggunakan terminal strip di dalam junction box. Ujung pipa
kabel yang masuk dalam panel dan junction box harus dilengkapi dengan socket/lock nut sehingga
pipa tidak mudah tercabut dari panel. Bila tidak ditentukan lain, maka setiap kabel yang berada pada
ketinggian muka lantai sampai dengan 2 meter harus dimasukkan dalam pipa PVC dan pipa harus
diklem ke bangunan setiap jarak 50 cm.
4.3 SYARAT PENERIMAAN.
Sebelum serah terima dilakukan pengujian dan pengetesan. Pengujian ini perlu dilakukan dengan
disaksikan oleh pengawas lapangan dan disahkan oleh petugas PLN setempat, dimana pengujian
tersebut meliputi:
127
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
50 Hz dan solidly grounded dan harus dibuat mengikuti standard IEC, VDE/DIN, BS, NEMA dan
sebagainya.
Panel-panel yang disebut dibawah ini adalah tipe tertutup (metal enclosed), free standing untuk
pasangan dalam/luar (indoor/outdoor use) lengkap dengan semua komponen-komponen yang ada
yaitu panel penerangan dan panel - panel daya.
1.2 SYARAT KUALITAS
1) Tegangan kerja : 400 Volt.
2) Tegangan uji : 3.000 Volt.
3) Tegangan Uji Impuls : 20.000 Volt.
4) Frekwensi : 50 Hz.
1.3 DAFTAR BAHAN DAN CONTOH BAHAN.
1) Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas daftar material/bahan yang akan
dipergunakan dalam pekerjaan ini dan menjadi tanggung jawab Kontraktor untuk disetujui lebih
dahulu.
2) Lokasi yang tepat dari seluruh peralatan harus dinyatakan di dalam Shop Drawing dan disesuaikan
dengan ukuran-ukuran yang diberikan oleh pabrik pembuat peralatan-peralatan tersebut.
1.4 PERSYARATAN-PERSYARATAN KERJA STARTER MOTOR Y-
Kerja started Y- adalah automatic starter motor Y- dan harus dapat dihidupkan secara automatic dan
manual. Starter motor Y- terdiri dari :
128
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
3) Peralatan yang merupakan bagian dari sistem pengamanan/interclock harus sedemikian rupa,
sehingga tidak mungkin terjadi kecelakaan akibat kesalahan-kesalahan operasi yang dibuat oleh
petugas.
4) Panel/kubikel dibuat dari plat baja yang tebalnya tidak kurang dari 2 mm dan diberi penguat besi siku
atau besi kanal dengan ukuran standard, sehingga dapat dipertukarkan dan diperluas dengan mudah
dan masing-masing terpisah dengan alat pemisah. Khusus untuk panel-panel free standing tebal plat
minimum 2.3 mm2.
129
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
dipasang horizontal dibagian atas dan mempunyai kemampuan hantar arus kontinue minimal
sebesar 1.5 (satu setengah) kali dari rating ampere frame main pemutus dayanya
CB/MCCB/ACB. Busbar dari bahan tembaga murni dengan konduktivitas 98%. Busbar harus
dicat sesuai dengan code warna PUIL phase yakni merah, kuning, dan hitam. Nol : biru dan
ground : hijau, kuning.
3) Pemberian tanda pengenal.
Tanda pengenal harus dipasang yang menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
a. Fungsi peralatan dalam panel.
b. Posisi terbuka atau tertutup.
c. Arah putaran dari handle penutup dari switch.
d. Dan lain-lain.
e. Tanda pengenal ini harus jelas dan tidak dapat dihilangkan.
4) Sistem Pentanahan.
a. Semua bagian metal yang dalam keadaan normal tidak bertegangan harus dihubungkan
dengan baik secara elektris kepada relay pentanahan. Hubungan antara bagian yang tetap dan
yang bergerak dilakukan dengan pita tembaga fleksibel yang harus dilindungi dari gangguan
mekanis.
b. Pasangan kebel sedemikian rupa sehingga peralatan dalam panel dengan mudah dijangkau,
tergantung dari type/macam panel. Maka bila dibutuhkan alas/pondasi/
penumpuk/penggantung maka Kontraktor harus menyediakan dan memangsanya sekalipun
tidak tertera dalam gambar.
1.7 SYARAT PEMELIHARAAN.
1) Suatu sertifikat pengujian harus diserahkan oleh pabrik. Bila peralatan mengalami kegagalan
pengujian-pengujian yang disyaratkan di atas, maka pabrik harus bertanggung jawab terhadap
peralatan yang diserahkan, sampai peralatan tersebut memenuhi syarat-syarat setelah mengalami
pengujian ulang, dan sertifikat pengujian telah diterima dan disetujui oleh Konsultan Pengawas / MK.
2) Pengujian ini perlu dilakukan bila pabrik tidak menunjukkan sertifikat pengujian yang diakui oleh PLN
(LMK) :
a. Tes kekuatan tegangan ompuls.
b. Test kenaikan tempratur.
c. Test untuk alat-alat pengaman.
d. Pemeriksaan apakah peralatan sudah sesuai dengan yang dimaksud.
e. Pemeriksaan alat-alat interlock dan fungsi handle-handle.
f. Pemeriksaan kekuatan mekanis dan handle dan alat interlock.
g. Pemeriksaan kontinuitas rangkaian.
h. Pendidikan dan Latihan.
130
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
i. Kepada tiga orang yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas tentang operasi dan perawatan lengkap
dengan 3 (tiga) copy operating/maintenance dan Repair Manual, segala sesuatunya atas biaya
Kontraktor.
131
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
c. Lubang-lubang ventilasi harus ada dan ditutup dengan kasa nylon untuk mencegah masuknya
serangga.
4) Armature : Luminare.
5) Stop Kontak Biasa.
a. Stop kontak biasa yang dipakai adalah stop kontak satu phase, untuk pemasangan rata dinding
dan harus mempunyai terminal phasa, netral dan pentanahan.
b. Stop kontak dinding harus satu type untuk pemasangan dengan ketinggian sesuai gambar
6) Stop Kontak Saklar.
a. Stop Kontak saklar yang dipakai adalah Stop kontak satu phase, untuk pemasangan rata
dinding dengan ketinggian 30 cm diatas lantai, kecuali ditentukan lain.
b. Stop Kontak ini harus mempunyai terminal phase, netral dan pentanahan. SKS harus dilengkapi
dengan saklar dan lampu rating sesuai dengan Gambar Rencana.
c. Stop Kontak harus dipasang di box dari bahan logam.
7) Saklar Dinding.
Saklar harus dari tipe untuk pasangan rata dinding, tipe rocker dengan rating sesuai dengan Gambar
Rencana dan dipasang dengan ketinggian 1.50 m atau ditentukan lain. Saklar harus dipasang di box
bahan logam.
Isolating Switches.
a. Isolating Switch harus dipasang pada dinding dan dilengkapi dengan indicating lamp. Rating
isolasi switch harus lebih tinggi dari rating MCB/MCCB pada feeder di panelnya. Rating
tegangan adalah untuk 1 phase 250 volt dan untuk 3 phase 415 volt.
b. Switches harus dipasang pada box yang dibuat dari logam.
8) Box untuk Saklar dan Stop Kontak.
Box harus dari bahan baja dengan kedalaman tidak kurang dari 35 mm. Kontak dari metal harus
mempunyai terminal pentanahan saklar atau stop kontak dinding terpasang pada box harus
menggunakan baut, pemasangan dengan cahar yang mengembang tidak diperbolehkan.
9) Syarat Pemasangan.
a. Pada umumnya kabel instalasi pada penerangan dan instalasi stop kontak harus kabel inti
tembaga dengan isolasi PVC satu inti atau lebih (NYA atau NYM, NYY).
b. Kabel harus mempunyai penampang minimal 2.5 mm2 kode warna insulasi kabel harus
mengikuti ketentuan PUIL sebagai berikut :
i) Fasa R : Merah.
132
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
v) Grounding : Hijau.
Semua bahan/alat yang tertulis dibawah ini harus seluruhnya baru, berkualitas baik dan.
Penerangan pada tiap ruangan harus mengacu pada dokumen BGH.
Pek. Lampu Downlight LED 18 Watt (FREZA ART 150 18W 6000K)
"Pek. Lampu Downlight LED 18 Watt + Nicad Battery (FREZA ART 150 18W 6000K
"Pek. Lampu Downlight 12 Watt + Nicad Battery (FREZA ART 150 12W 6000K
"Pek. Lampu RM 2x LED TUB 18 Watt + Nicad Battery (RM M2 1200-2 /-/ART LED
133
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
Pek. Lampu Downlight LED 18 Watt (FREZA ART 150 18W 6000K)
"Pek. Lampu Downlight LED 18 Watt + Nicad Battery (FREZA ART 150 18W 6000K
"Pek. Lampu RM 2x LED TUB 18 Watt + Nicad Battery (RM M2 1200-2 /-/ART LED
7. SISTEM PENTANAHAN
1) Seluruh bagian-bagian besi dalam bangunan harus diketanahkan secara baik, dengan cara
menghubungkan kepada rel/cooper plate/bare conductor pembumian yang telah tersedia di power
house, yaitu semua frame besi, tangki minyak, panel-panel housing, generator, housing dari
peralatan metal lainnya.
2) Hubungan bagian antara yang tetap dan yang bergerak (pintu-pintu) dilakukan dengan pita tembaga
fleksible yang harus dilindungi dari gangguan mekanis.
3) Semua sambungan-sambungan pada sistem pentanahan harus dilakukan dengan baut dari
campuran tembaga.
134
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
4) Electroda pembumian terbuat dari batang tembaga diameter 1” dan harus ditanam minimal sedalam
6 m, sehingga dapat dicapai tahanan pembumian menurut standard dari NFPA 76 BT ground wire
impedance < 0,15 .
5) Sistem pembumian peralatan-peralatan dari bahan metal (panel-panel, housing peralatan, cable
rack, pintu-pintu besi, tangki-tangki dan lain-lain) harus dihubungkan pada elektroda pembumian baik
secara terpadu atau secara terpisah (individual). Untuk peralatan-peralatan yang terletak di lantai
atas, dapat dibuat hubungan pembumian terpadu yaitu dengan mengikuti standard-standard yang
berlaku dalam PUIL 1987.
6) Ketentuan-ketentuan yang harus diikuti antara lain sebagai berikut :
8. PEKERJAAN CCTV
8.1 LINGKUP PEKERJAAN
Sebagaimana tertera dalam gambar-gambar rencana, Kontraktor pekerjaan instalasi ini harus melakukan
pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.
Garis besar lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Penyediaan, pemasangan dan pengujian peralatan sentral sistem CCTV yang meliputi: Network
Video Recorder (NVR), kamera, monitor lengkap dengan aksesoris dan koneksinya.
b. Penyediaan dan pemasangan instalasi kabel Coaxial ke masing masing titik kamera lengkap
dengan aksesoris dan koneksinya. Mengadakan testing dari semua peralatan, unit, bagian
maupun fasilitas yang ditawarkan.
135
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
c. Penyediaan, pemasangan dan pengujian peralatan accsess Card yang meliputi: Card Reader,
Electric Lock, Software lengkap dengan aksesoris dan koneksinya.
d. Penyediaan dan pemasangan instalasi kabel twistead shielded lengkap dengan aksesoris dan
koneksinya. Mengadakan testing dari semua peralatan, unit.
SERVER
Divar Network Recorder 32 Ch, 16 PoE, no HDD ; DDN-5532-400N16 ; BOSCH
24/7 Surveillance HDD Expansion 6 TB ; DVR-XS600A ; BOSCH
Monitor Signage 43" 24/7 LCD Full HD ; 43UH5J-H ; LG
LANTAI 1
Pek. CCTV Indoor Camera 1080p 2MP
Pek. CCTV Outdoor Camera 1080p Autotracking
Instalasi CCTV
LANTAI 2
Pek. CCTV Indoor Camera 1080p 2MP
Instalasi CCTV
1) Kabel Instalasi
Harus dilindungi dengan PVC conduit high impact 3/4” dan diklem sadle dengan jarak maksimum 1 m.
Semua kawat penghantar berikut PVC conduit high impact 3/4” tidak diperkenankan menumpang pada
rangka plafond, tetapi harus digantung/menempel pada dak beton ataupun menggunakan suatu cable
tray, untuk expose dan kabel dari dak beton ke kamera harus pakai flexible cable
136
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
137
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
a. Seluruh material dan peralatan yang dipergunakan harus didesain, dikonstruksi dan dipasang
agar dapat bekerja dengan normal dan wajar pada kondisi tersebut dalam spesifikasi ini tanpa
menimbulkan panas, tegangan dan getaran yang berlebihan dan kesulitan-kesulitan kerja
lainnya.
b. Getaran suara (noise), tegangan mekanis dan thermis, korosi dan erosi yang terjadi haruslah
tidak lebih besar dan sistem yang sejenis dengan desain dan cara pemasangan terbaik yang
akan bekerja pada kondisi yang serupa (sediakala).
c. Peralatan yang dipasang harus memenuhi dan disetujui oleh Perusahaan Air Minum setempat
untuk dipasang di Gedung ini.
d. Seluruh peralatan harus didesain dan dibuat sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kerusakan
yang diakibatkan oleh cuaca/iklim selama pengiriman, penyimpanan, pemasangan dan
pemakaian.
5) Pemasangan Peralatan.
a. Kegiatan pemasangan peralatan yaitu dari penerimaan, penyimpanan, pemindahan
ketempatnya, setting di atas pondasi dan persiapan untuk dioperasi harus dilaksanakan sesuai
dengan spesifikasi dan instruksi dari pabrik pembuatnya.
b. Kontraktor harus menyediakan sendiri dan memasang support, bracket atau mouting dari
peralatan yang akan dipergunakan.
6) Pekerjaan Pondasi, Pembobokan, Pengeboran.
a. Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas, semua gambar-gambar detail
pondasi, penembusan-penembusan dinding, slab dan lain-lain yang berkaitan dengan
pekerjaan.
b. Seluruh pembobokan pada dinding, tembok, lantai dan sebagainya yang diperlukan dalam
rangka pemasangan, instalasi, termasuk perbaikan kembali akibat-akibat pembobokan ini
menjadi tanggung jawab Kontraktor.
7) Masa Pemeliharaan.
a. Masa pemeliharaan ialah selama 3 (tiga) bulan terhitung dari saat penyerahan seluruh
pekerjaan yang harus dilaksanakan, dan selama masa pemeliharaan ini Kontraktor diwajibkan
untuk mengatasi segala kerusakan baik perbaikan maupun penggantian peralatan tenaga-
tenaga yang diperlukan untuk pekerjaan ini.
b. Selama masa pemeliharaan tersebut, Kontraktor pekerjaan instalasi ini masih harus
menyediakan tenaga-tenaga yang diperlukan dan bertanggung jawab penuh terhadap seluruh
instalasi yang telah dilaksanakan.
c. Selama masa pemeliharaan ini, pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan pemeriksaan rutin
dilaksanakan maksimal tiap 2 (dua) minggu sekali.
8) Garansi / Service Purna Jual
138
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
a. Kontraktor bertanggung jawab atas semua kerusakan peralatan yang dipasang dalam waktu 1
(satu) tahun semenjak serah terima pertama pekerjaan.
b. Dalam waktu garansi, maka semua kerusakan yang diakibatkan oleh kesalahan pabrik (factory
fault) menjadi tanggung jawab Kontraktor untuk mengganti/memperbaikinya tanpa boleh
mengajukan claim.
c. Testing Instalasi
d. Kontraktor pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran-pengukuran
yang diperlukan untuk memeriksa/mengetahui apakah seluruh instalasi yang sudah
dilaksanakan dapat berfungsi dengan baik dan semua persyaratan.
9) Testing instalasi plumbing yang dimaksud adalah :
a. Pada waktu instalasi telah selesai, sistem yang dipasang harus ditest untuk membuktikan
bahwa seluruh perangkat instalasi telah mampu bekerja dengan baik.
b. Semua panel yang telah dipasang harus diperiksa (dicek) satu persatu sehingga yakin tidak
terdapat cacat atau kesalahan pemasangan.
c. Semua pipa harus di cek agar yakin tidak ada kebocoran.
10) Laporan hasil test.
Kontraktor harus menyerahkan kepada Pemberi Tugas dalam rangkap 3 (tiga) mengenai hal-hal
sebagai berikut :
a. Hasil test pipa, dengan pipa tekan.
b. Hasil test pipa air limbah dan pipa hawa.
c. Hasil pengetesan semua persyaratan operasi dan instalasi.
Hasil pengukuran - pengukuran dan lain-lain.
Semua pengetesan dan atau pengukuran tersebut harus disaksikan oleh Pemberi Tugas dan
Konsultan Pengawas.
139
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
b. Kontraktor diwajibkan mengurus ijin - ijin (bila ada) yang diperlukan selama masa konstruksi
dan harus sudah diserahkan kepada Pemberi Tugas sebelum pekerjaan dimulai.
c. Sebelum serah terima pekerjaan, Kontraktor harus sudah menyerahkan petunjuk operasi dan
pemeliharaan lengkap, dari seluruh sistem dalam rangkap 3 (tiga) kepada Konsultan
Pengawas.
d. Buku petunjuk ini harus diketik di atas kertas yang berkualitas baik serta dijilid pula dengan baik
yang sebelumnya diberikan contoh untuk disetujui.
Petunjuk operasi ini haruslah berisi hal-hal sebagai berikut :
a. Uraian dan sistem.
b. Bab yang menjelaskan sistem secara singkat dan jelas.
i) Kontraktor diwajibkan melatih cara-cara mengoperasikan dan memelihara sistem ini
kepada operator yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas selama 1 (satu) bulan sejak serah
terima pertama, sehingga operator akan mampu dan cakap menjalankan dan memelihara
sistem dengan baik.
o Pembobokan tembok, lantai dinding dan lain sebagainya yang diperlukan dalam
rangka pemasangan instalasi ini serta mengembalikannya dalam keadaan
semula, termasuk pekerjaan Kontraktor.
iii) Walaupun tidak disebutkan dalam gambar, rencana kerja dan syarat-syarat teknis atau bill
of quantity, namun Kontraktor tetap diharuskan melaksanakan dan memasang semua
material, yang menuntut ketentuan/kelaziman harus dipasang sedemikian sehingga
seluruh sistem dapat berfungsi dengan baik-baiknya.
iii) Pipa distribusi, dari tangki air atas sampai ke semua alat-alat sanitair, yaitu wastafel, closet,
urinal kitchen zink, kran tembok, kran taman, dsb.
iv) Pipa dari tangki air atas sampai pompa booster ke sistem air bersih.
140
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
16) Elevated water tank atau tangka air atas, berikut pemipaan sesuai dengan gambar rencana meliputi
:
i) Satu buah tangki.
ii) Semua pipa dari kitchen zink sampai ke pipa tegak air limbah.
iii) Semua pipa dari floordrain sampai ke pipa tegak air limbah.
iv) Semua pipa tegak air limbah sampai tergabung dengan saluran air bekas menuju ke
saluran septic tank.
vii) Semua pipa dari clean out sampai ke pipa tegak air limbah.
viii) Semua pipa dari sumpit sampai ke sump dan dari sump pump sampai ke Septic tank.
iv) Pipa hawa dari kitchen zink menuju pipa hawa tegak.
141
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
i) Roof drain.
ii) Pipa air hujan dan kelengkapannya sampai tergabung dengan saluran drainage.
iii) Kabel dari panel sampai ke pompa - pompa transfer 1 dan 2 dan pompa booster.
iii) Garansi selama satu tahun penuh terhitung mulai serah terima pertama pekerjaan.
ii) Fitting.
142
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
harus dilindungi dengan plat beton setebal 10 cm yang dipasang sedemikian rupa
untuk selanjutnya diurug sampai padat.
• Pipa hendaknya dibalut dengan aspal dan karung goni untuk mencegah korosi.
Urugan kembali dilakukan segera setelah pipa terpasang, namun di tempat-
tempat sambungan dibiarkan terbuka dan baru diurug setelah ditest ternyata baik.
• Tiap sambungan pipa diberi penyangga dari beton tumbuk untuk menghindari
lenturan pipa.
Pipa tegak di dalam saft dipasang pada rak pipa tegak dan rak pipa tegak dipasang dengan
kokoh ke dinding shaft dengan bantuan las ke angkur atau dengan dynabolt atau ramset.
Pipa tegak yang menuju ke fixture harus ditanam di dalam tembok/lantai. Kontraktor harus
membuat alur-alur dan lubang-lubang yang diperlukan pada tembok sesuai dengan
kebutuhan pipa. Setelah pipa dipasang, diklem dan diuji harus ditutup kembali sehingga
tidak kelihatan dari luar. Cara penutupan kembali harus seperti semula dan finish yang rapi
sehingga tidak terlihat bekas-bekas dari pembobokan.
Pipa datar di bawah lantai beton/di atas langit-langit, dipasang cara menggantung pipa
tersebut ke lantai beton. Penggantung direkatkan ke konstruksi beton dengan bantuan
ramset pada balok beton. Untuk hal ini Kontraktor harus mengajukan permohonan kepada
Konsultan Pengawas untuk mendapatkan ijin.
143
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
• Pipa datar di atas atap harus dipasang di atas rak pipa datar, tetapi ikatan rak pipa
terhadap lantai harus pada beton yang dicor khusus untuk dudukan rak pipa, tidak
dipergunakan untuk menggunkan ramset atau dynabolt untuk menghindari
kebocoran.
Setelah pipa terpasang maka dilakukan pengujian terhadap kebocoran, sebagai berikut :
• Tidak boleh diikut sertakan dalam test, valves dan alat-alat sanitair.
• Tekanan yang dikenakan menggunakan pompa test atau test pump, sampai
tekanan 10 kg/cm2 harus bertahan 12 jam tanpa boleh ada penurunan.
• Bila penurunan tekanan test harus diperbaiki dan ditest ulang sampai berhasil
baik.
Pada akhir kegiatan pemasangan pipa air bersih, harus dilakukan trial run atau percobaan
jalan yang disaksikan oleh Konsultan Pengawas meliputi:
• Percobaan pembuang air di kloset, apakah kemudian reservoir kloset terisi lancar
dan berhenti setelah isi reservoir penuh.
• Percobaan semua push kran pada urinoir, apakah mengalir dengan baik.
Pipa disekitar ground water reservoir (GWR) dipasang sebelum percobaan berlangsung
dilengkapai dengan flange yang berfungsi sebagai water stop.
Tangki air ini terdiri dari dua buah dengan volume masing-masing sama, dilengkapi dengan
:
144
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
• Pipa inlet.
• Pipa Overflow.
• Pipa drain.
• Pipa hawa.
Kontraktor agar mengajukan gambar kerja yang menyatakan bentuk, ukuran, warna dan
kelengkapan lainnya untuk mendapat persetujuan Konsultan Pengawas MK
ii) Alat-alat bantu pipa harus menggunakan bahan yang sama dengan bahan pipanya dan
hendaknya menggunakan jenis injeksi mold
Setelah semua alat-alat sanitair terpasang diadakan pengujian - pengujian semua sistem
dengan disaksikan Konsultan Pengawas meliputi :
i) Apakah air limbah segera masuk ke floor drain dan tidak terjadi genangan - genangan di
lantai toilet /KM/WC / lantai wastafel.
ii) Apakah air limbah dari wastafel dan kichen zink segera turun dan tidak terjadi taa yang
tidak lancar karena tersumbatnya pipa air limbah atau pipa hawa.
iii) Apakah air limbah dari closet tidak ada yang keluar / rebas pada batasan closet dengan
lantai WC.
iv) Apakah ada ketidak lancaran air limbah yang dikarenakan pipa hawa terganggu.
vi) Apakah tidak terjadi kebocoran-kebocoran yang akibatkan karena revisi pipa, setelah test
kebocoran dinyatakan baik.
vii) Apabila terjadi kegagalan, harus diperbaiki dan ditest ulang sampai sempurna.
c. Pipa hawa
Pipa hawa dipasang di:
145
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
i) Closet duduk
ii) Wastafel
Pipa hawa dari bahan acoustic dipasang dari tiap-tiap alat sanitair sesuai dengan gambar
rencana, menuju pipa hawa tegak didalam shaft. Pipa hawa didalam shaft dipasang pada rak
pipa, diklem dengan klem besi, diberi dudukan dan sebagainya pada ujung paling atas
dilengkapi vent cup.
SUBMERSIBLE DEEPWELL
MERK : GRUNDFOS
TYPE : SP 5A-33
Kapasitas : 4 m3/ jam
head : 120 M
disch : 1,5"
power : 3 kw, 3 x 380 v, 50 hz, 2900 rpm
POMPA TRANSFER
MERK : LEO
TYPE : ECHM 4 SP KR
Kapasitas : 4 m3/ jam
head : 30 m
such x disch : 1"
power : 0,55 kw, 1 x 220 v, 50 hz, 2900 rpm
146
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
BOOSTER PUMP
MERK : LEO
"TYPE : packaged 2 x MAC SP KR
Kapasitas : 2 x 3 m3/ jam
head : 40 m
header : 4""
power : 2 x 0,55 kw, 1 x 220 v, 50 hz, 2900 rpm
include :"
"- 2 unit pompa MAC SP KR
- 1 unit box panel mcb single wlc
- 2 set header suction & discharge
- 1 pcs presure gauge
- 1 unit presure tank
- 2 pcs check valve
- 5 pcs ball valve
- base plate"
Panel Pompa :
Ex lokal dengan komponen pompa dilengkapi dengan pengaman dan start stop button
ii) Pada saat air di dalam reservoir tersedia cukup pompa boleh bekerja.
iii) Pada saat air di dalam reservoir habis, pompa tidak boleh bekerja.
Saklar untuk merubah kerja pompa : ex lokal, dengan pariasi : pompa 1-0I-Pompa2.
147
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
i) Alat-alat sanitair dipasang sesuai dengan ketentuan pabrik pembuat dan memperhatikan
instruksi-instruksi Konsultan Pengawas. Pemasangan harus rapi disesuaikan dengan cat
dari lantai dan dinding kamar mandi, WC atau ruang toilet.
ii) Floor drain dipasang pada sparing di lantai yang telah tersedia kemudian dilakukan
grooting dengan beton untuk mencegah kebocoran.
iii) Join dengan pipa-pipa air bekas atau air kotor menggunakan T-Y (Tee-Way).
Roof Drain yang dipakai ialah dari bahan besi tiang, Ex lokal, dan pipa yang menembus
atap beton dipasang sekaligus dengan pengecoran atap, pipa dilengkapi dengan flange
untuk water stop dan terbuat dari GIP medium class diameter 4”.
ii) Pipa tegak air hujan ialah pipa acoustic, tekanan 8 kg/cm2 diklem bersama-sama pipa dan
pipa hawa, pada rak pipa di dalam shaft Fitting pipa menggunakan bahan yang sama
dengan injection Moul. Bagian paling bawah pipa disangga oleh konstruksi beton cor.
Pipa dipasang dengan U-Klem sesuai dengan diameter pipa. Jarak antara U-Klem yang
satu dengan U-Klem lain = 2.5 m. Pipa harus diberi pelindung (sadel) agar jangan sampai
pecah karena tekanan. Pengkleman sesuai dengan cara-cara yang ditunjukkan pada
gambar. Setelah terpasang pipa harus dilindungi / ditutup dengan batu bata/kayu dan lain-
lain sehingga tidak kelihatan dari luar.
vi) Apabila dijumpai perletakkan pipa melintasi jalan kendaraan, sarana dalamnya galian tidak
memenuhi syarat 80 cm, maka pipa pada bagian pengurugan harus dilindungi beton
bertulang setebal 10 cm yang sedemikian rupa sehingga plat beton tidak tertumpu pada
148
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
pipa, untuk selanjutnya diurug dengan tanah sampai padat. Konstruksi permukaan tanah -
jalan lepas galian harus dikembalikan seperti semula.
ix) Pada tiap-tiap sambungan pipa harus dibuat lubang galian yang dalamnya 50 mm untuk
penempatan sambungan pipa.
x) Pada sambungan pipa harus disemen dengan kuat, sehingga tidak terjadi kebocoran.
xi) Setiap pertemuan pipa harus diberi bak kontrol, penempatan (pemasangan) bak control
seperti pada gambar rencana.
Pipa air hujan setelah dipasang lengkap dites dengan pengisi air sampai penuh bagian
bawah di dop, dan tidak boleh ada penurunan permukaan selama 24 jam.
Bak kontrol yang berada di dalam gedung harus dibuat dari beton tutupnya harus rata
dengan lantai dan yang mudah diangkat.
Bak kontrol yang berada di luar gedung harus disesuaikan dengan keadaan setempat dan
harus diberi tutup yang mudah diangkat. Waktu pelaksanaan harus diketahui dan disetujui
oleh Konsultan Pengawas MK
Apabila pipa menembus dinding harus digunakan sleeve dari pipa yang diameternya lebih
besar dan ditutup oleh Styrophore atau seal, untuk memberi kemungkinan gerak pipa bila
terjadi gempa.
f. Water Meter
a. Spesifikasi teknis water meter
i. Jenis meter : Multimag TMII, type Multijet
ii. Standarisasi:
Memenuhi standar SNI 2547-2008 dan dibuktikan dengan copy sertifikat.
iii. Persyaratan teknis :
1. Body meter terbuat dari kuningan dan dilapisi cat epoxy yang tahan
goresan
149
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
150
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
Setelah semua jaringan pipa air bersih dipasang dan dites dengan tekanan untuk mengetahui apakah
tidak ada kebocoran, dilakukan flushing dengan air bersih bertekanan cukup.
Setelah bersih maka ke dalam pipa diisikan bahan larutan disinfektan dan biarkan mengisi jaringan
selama 24 jam.
Setelah waktu 24 jam dilampaui diadakan lagi flushing dengan air bertekanan, sampai selama 1 jam
terus menerus.
Setelah butir-selesai, maka instalasi air bersih dinyatakan benar-benar siap untuk dipergunakan, dan
dialirkanlah air bersih dari tangki air atas, sampai kesemua titik pemakaian.
Desinfektansi yang dipergunakan adalah larutan chorine, dengan dosisi 50 PPM (part per million).
PERALATAN UTAMA
OFFICE
151
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
Kabel instalasi TB/FA, bell dan push botton FRC 6387 OS 2 x 1,5mm dalam conduit
Pekerjaan – pekerjaan lainnya yang menunjang sistem ini agar dapat beroperasi dengan baik.
152
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
b. Instalasi yang terpasang pada daerah langit – langit tanpa plafon dicor dalam plat beton lengkap
doos – doos penyambungan menggunakan pelindung pipa conduit.
c. Pada daerah langit – langit dengan plafon instalasi terpasang / dikle setiap 60 cm menggunakan
pelindung pipa conduit PVC type high Impact.
d. Dibawah plafon terpasang wall mounted ke dinding batu bata memakai pelindung pipa conduit
diameter 5/8”
e. Dalam shaft diklem ke dinding shaff memakai pelindung pipa 5/8”
f. Control panel terpasang floor mounted ke dinding batu bata lantai dasar menurut rencana
setinggi 150 cm di atas ubin beton.
g. Detector terpasang outbow menghadap ke arah bawah plafon atau digantung pada pelat beton.
h. Glass push button terpasang inbow di kolom atau dinding batu bata setinggi 150 cm di atas
ubin lantai.
i. Bell alarm terpasang opbouw pada dinding batu bata atau kolom setinggi 200 cm di atas lantai.
j. Battery dan charger terpasang dalam kotak kabinet control station.
k. Instalasi kabel harus mengiuti persyaratan di dalam PUIL 2000.
4) Pengetesan Semua Sistem yang Terpasang
a. Pada waktu yang disesuaikannya pemasangan dari seluruh perlengkapan instalasi Fire Alarm
harus dalam kondisi baik dan bebas cacat.
Bagian – bagian yang rusak harus diganti oleh kontraktor atas biaya kontraktor
a. Mengadakan perbaikan lain terhadap kerusakan – kerusakan yang diakibatkan kecerobohan
para pekerja.
b. Pengetesan dan pemeriksaan instalasi Fire Alarm yang terpasang
c. Setelah terpasang sistem yang baik, wiring yang telah sesuai, maka pemeriksaan dan
pengetesan harus dilakukan apakah sistem sudah bekerja dengan baik.
d. Pengetesan
Kontraktor harus melakukan semua pengetesan seperti yang dipersyaratkan disini dan
mendemonstrasikan cara kerja dari segenap sistem, yang disaksikan oleh C. M (Pengawas
Lapangan). Semua tenaga, bahan dan perlengkapan yang perlu untuk percobaan tersebut,
merupakan tanggung jawab kontraktor.
Peralatan, bahan dan pengerjaan yang tidak baik harus diganti dan diperbaiki oleh Kontraktor
untuk dicoba dan didemonstrasikan kembali.
153
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
11.2 UMUM
Spesifikasi teknis yang diuraikan dibawah ini, adalah sebagai kebutuhan dasar yang harus diikuti.
Sedangkan ketentuan ketentuan spesifik terhadap type, kemampuan (performance) peralatan,
kelengkapan dan lainnya dapat dilihat pada lembar gambar rencana "Daftar Peralatan" ataupun data
sheet bila dilampirkan.
Fan harus sudah mendapatkan sertifikat, sesuai standard yang berlaku dinegara dimana fan tersebut
dibuat untuk testing dan rating (performance) seperti sebagai contoh AMCA standard 210 - 74 di Amerika.
1) Sound pressure level harus dilengkapi dalam DB dengan Re - 10 E 12 watt pada octave band mid
freq. 60 - 4000 hz.
2) Dasarnya semua fan harus mempunyai noise level yang rendah dalam operasinya, dan dalam batas-
batas yang normal. Bilamana ternyata noise levelnya tinggi harus diberi tambahan noise silencer
(sound Attenuator) tanpa adanya tambahan biaya sehingga sound pressure level (SPL) yang
dihasilkan tidak lebih dari 60 dba dari jarak 3 m.
3) Pemasangan fan termasuk instalasi kabel dari panel, remote, on off switch dan pilot lamp.
4) Bagian fan yang berhubungan dengan udara luar, didaerah outletnya harus diberi kawat nyamuk
Stainless Steel yang bisa dibuka untuk dibersihkan
11.3 SPESIFIKASI TEKNIS UMUM
1) Fan dari tipe propeller untuk dinding maupun ceiling, kecuali bila dinyatakan ceiling fan dari type
centrifugal seperti ditunjukkan dalam gambar atau data sheet.
2) Fan harus digerakan langsung.
3) Untuk fan dinding yang berhubungan dengan luar lengkap dengan automatic shutter dari jenis
alluminium (bila ditunjukkan dalam gambar rencana atau data sheet).
4) Untuk fan dinding dengan kapasitas besar dan static pressure tinggi (high pressure fan), rangka fan
dari baja yang dicat anti karat dengan impeller dari alluminium die- cast.
11.4 SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN
1) Exhauts Fan Toilet
- Tipe : Ceilling
- Kapasitas : 100 CFM
- Power : 21 Watt
- Merk : Panasonic, Conexa, KDK
154
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
155
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
1. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian genzet, lengkap dengan kontrol dan
accessoriesnya.
2. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian sumber daya listrik, panel-panel,
peralatan control dan lain-lain bagi instalasi ini.
3. Pengadaan, pemasangan semua pekerjaan sipil yang diperlukan dari instalasi genzet ini.
4. Mengadakan pengetesan keseluruhan sisyem genzet sesuai dengan standard yang berlaku
sampai dengan keluar perijinan dari instansi setempat.
5. Menyerahkan gambar-gambar, buku petunjuk cara menjalankan dan memelihara serta data
teknis lengkap peralatan instalasi yang terpasang.
- Type : Silent
- Industrial Silencer
- DCA Coolant
156
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
12.4 COMMISSIONING
Pemborong harus menyiapkan dokumen dan peralatan lengkap sebelum dilakukan testing dan dilaporkan
pada Pemberi Tugas / MK antara lain :
1. Pemborong pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran-pengukuran
yang dianggap perlu untuk memeriksa / mengetahui apakah seluruh instalasi tepat dapat
berfungsi dengan baik dan memenuhi semua persyaratan.
2. Semua tenaga, bahan dan perlengkapannya yang perlu untuk testing tersebut merupakan
tanggung jawab pemborong. Termasuk peralatan khusus yang perlu untuk testing dari seluruh
sistem ini, seperti diajukan oleh pabrik, harus disediakan oleh Pemborong.
: 8 m3
157
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
c. COMMISSIONING
Pemborong harus menyiapkan dokumen dan peralatan lengkap sebelum dilakukan testing dan dilaporkan
pada Pemberi Tugas / MK antara lain :
- Pemborong pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua testing dan pengukuran-
pengukuran yang dianggap perlu untuk memeriksa / mengetahui apakah seluruh
instalasi tepat dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi semua persyaratan.
- Semua tenaga, bahan dan perlengkapannya yang perlu untuk testing tersebut
merupakan tanggung jawab pemborong. Termasuk peralatan khusus yang perlu untuk
testing dari seluruh sistem ini, harus disediakan oleh Pemborong.
d. TESTING
Air hasil akhir dari pengolahan limbah Sewage Treatment
Plant dengan system bio tech ini harus memenuhi hasil berikut :
No Unsur-Unsur Metode Satuan Maks. Yang Diperbolehkan
1 Zat padat tersuspensi (TSS) Spektrofotometri mg/l 50
2 pH Elektrometri - 6-9
3 Ammonia bebas (NH3 N) Nessler mg/L 10
4 BOD5 Titrimetri mg/L 28
5 COD Titrimetri mg/L 50
6 Senyawa aktif biru metilen Biru metilen mg/L 5
7 Minyak dan lemak Gravimetri mg/L 10
158
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
▪ Setiap Kontraktor yang menangani pekerjaan ini, haruslah mempelajari seluruh Dokumen Kontrak
dengan teliti, untuk mengetahui kondisi yang berpengaruh pada pekerjaan ini
▪ Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi
ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan dan peralatan yang digunakan
harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada spesifikasi ini
▪ Bila ternyata ada perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang dipasang dengan
spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk mengganti
bahan atau peralatan tersebut, sehingga sesuai dengan ketentuan pada RKS ini tanpa adanya
ketentuan tambahan biaya.
159
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
14.4 SALURAN/PENGHANTAR
▪ Saluran/penghantar haruslah memenuhi test standard IEC 60 – 1 : 1989 dari kabel high voltage.
Saluran penghantar ini mampu mencegah terjadinya side flashing dan electrification building.
Penghantar dari batang peninggi/tiang ke bak kontrol pentanahan seperti gambar rencana.
▪ Seluruh saluran penghantar, harus diusahakan tidak ada sambungan baik yang horizontal maupun
yang vertical/jalur menara, dengan kata lain kabel tersebut harus menerus dan utuh tanpa
sambungan.
14.6 PENAMBAT/KLEM
▪ Kabel yang turun kebawah vertikal harus diklem agar kuat, lurus dan rapi dan ditambatkan pada
rangka/dinding bangunan.
14.7 PENTANAHAN
▪ Tahanan tanah harus lebih kecil dari 2 Ohm. Ground rod harus terbuat dari tembaga seperti
gambar rencana, ditanamkan kedalam tanah sehingga mampu menghasilkan tahanan pentanahan
minimal 2 ohm.
160
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
▪ Kontraktor berkewajiban dan bertanggung jawab atas pengurusan perijinan instalasi sistem
penangkal petir oleh instalasi Depnaker wilayah setempat hingga memperoleh
sertifikasi/rekomendasi
14.10 PENGUJIAN/PENGETESAN
Untuk mengetahui baik atau tidaknya sistem penangkal petir yang dipasang, maka harus
diadakan pengetesan terhadap instalasinya maupun terhadap sistem pentanahannya.
Pengetesan yang harus dilakukan :
• Grounding resistant test : ukuran tahanan dari pentanahan dengan mempergunakan
metode standard
• Continuity test : memberikan laporan hasil testing tersebut
14.11 BAHAN
Semua bahan-bahan yang digunakan harus sesuai dengan gambar rencana serta kualitas dari
bahan yang digunakan harus sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).
Pek. Pas. Penangkal petir
- Pekerjaan Head Penangkal Petir LPI Store Master ESE 60
- Pekerjaan Tiang Penerima Giv1" lengkap dengan splitzem 1"
- Kabel Penyalur BC 70 mm2 dalam conduit
- Grounding dengan Kedalaman 12 m (max 2 ohm) lengkap dengan Bak Kontrol dan terminal
konektor
- Perizinan Depnaker
161
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
3. Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi peralatan dan material yang
dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan, merupakan kewajiban Kontraktor
untuk menggantinya tanpa ada penggantian biaya.
Lingkup pekerjaan utama ini akan meliputi tetapi tidak terbatas pada:
1. Pekerjaan instalasi ini meliputi seluruh pekerjaan, pengadaan dan pemasangan
Instalasi Tata Udara (Air Conditioning) dan Ventilasi Mekanis (Mechanical
Ventilation) secara lengkap termasuk semua perlengkapan dan sarana
penunjangnya, sehingga diperoleh suatu instalasi yang lengkap dan baik serta diuji
dengan seksama dan siap untuk dipergunakan.
2. Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Unit AC jenis AC Split Wall
3. Pengadaan, pemasangan, dan pengujian seluruh instalasi air pengembunan
(drainage) sampai ke saluran air terdekat.
4. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel daya listrik AC masing-masing
panel lengkap dengan kabel tray.
5. Pengadaan dan pemasangan dudukan unit fan lengkap dengan spring mounting.
6. Pengadaan, pemasangan, pengaturan dan pengujian supply air grille, return air grille,
162
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
exhaust air grille maupun fresh air louver lengak dengan rangka dan volume damper.
7. Pengadaan dan pemasangan system ducting udara berikut dengan damper, penggantung
dan kelengkapan lainnya
8. Memberikan training mengenai cara pengoperasian, pemeliharaan dan perbaikan
dari peralatan-peralatan Air Conditioning dan instalasi perpasang (program training
harus mencakup segi teori /prinsip dasar serta aplikasinya).
9. Menyerahkan gambar-gambar, buku petunjuk cara menjalankan dan memelihara
serta data teknis lengkap peralatan instalasi terpasang.
10. Melakukan testing dan commissioning.
11. Memberikan garansi terhadap peralatan mesin yang dipasang untuk system
instalasi ini.
12. Sarana-sarana penunjang lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan ini yaitu:
• Kontraktor harus mengadakan semua peralatan kerja seperti tool kit, alat-alat
keselamatan (termasuk APD) sesuai dengan sifat pekerjaannya.
• Kontraktor harus mempersiapkan pekerjaan pekerjaan sesuai dengan
instruksi pengawas lapangan lengkap dengan peralatannya.
Pekeraan yang diuraikan di dalam spesifikasi ini adalah pekerjaan struktur, sipil atau
finishing yang diperlukan untuk keperluan operasi dan pemeliharaan instalasi ini yang harus
dikerjakan oleh Kontraktor ini, kecuali disebutkan lain di dalam BQ bahwa akan dikerjakan
oleh Kontraktor lain/ tidak termasuk lingkup pekerjaan.
1. Pengadaan dan pemasangan semua pekerjaan sipil yang terjadi akibat pekerjaan
instalasi tata udara ini.
2. Perbaikan kembali semua kerusakan dan finishing yang diakibatkan oleh
pekerjaan instalasi ini.
3. Melakukan pekerjaan atau ketentuan lain yang tercantum dalam dokumen ini
berserta addendumnya.
4. Pekerjaan sipil dan finishing yang diperlukan dan perapian kembali yang
diakibatkan oleh instalasi AC dan Fan.
163
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
Publikasi, code dan standar yang berlaku di Indonesia wajib dijadikan pedoman untuk
instalasi peralatan ini. Untuk publikasi, code dan standar yang belum ada di Indonesia,
Kontraktor wajib mengikuti publikasi, code dan standar internasional yang berlaku dan
merupakan edisi terakhir antara lain seperti:
• SMACNA – 85
• ASHRAE – Guide and data Book, ARI
• NFPA – 90A
• ASTM, ASME
• AMCA
• CTI
• PUIL 2000
• Pedoman Plumbing Indonesia
• Keputusan/ Peraturan Menteri, Gubernur dan Pemerintah Daerah
• Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang
• Petunjuk dari pabrik pembuat peralatan
- Relative Humidity : 70 – 75 %
- Temperatur : 22° ± 2° C
164
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
- Relative Humidity : 35 – 60 %
1.1. AC SPLIT
1. Lingkup Pekerjaan
Pemasangan dan pengadaan unit air cooled system AC Split lengkap dengan kontrolnya.
Kapasitas masing-masing unit sebagaimana yang tertera pada gambar rencana.
FTKC15TVM4
STKC15TV
R32 REFRIGERANT
RKC15TVM4
STKC15TV
R32 REFRIGERANT
3. AC RA Indoor Inverter 1 PK
FTKC25TVM4
STKC25TV
R32 REFRIGERANT
165
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
RKC25TVM4
STKC25TV
R32 REFRIGERANT
5. AC RA Indoor Inverter 2 PK
FTKC50TVM4
STKC50TV
R32 REFRIGERANT
RKC50TVM4
STKC50TV
R32 REFRIGERANT
FTKC71TVM4
STKC71TV
R32 REFRIGERANT
8. AC RA Outdoor Inverter 3 PK
RKC71TVM4
STKC71TV
R32 REFRIGERANT
166
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
9. Wired Remote
BRC51A62
SV140DXYR
2. Spesifikasi Teknis
- Alat peredam getaran (Vibration Isolator) ini harus dapat meredam getaran dengan
efisiensi 90%.
- Jenis peredam getaran yang dipilih harus sesuai dengan kebutuhan mesin/ unit
yang akan diredam getarannya. Peredam getaran yang terpasang haruslah sesuai
dengan persyaratan rekomendasi pabrik pembuat alat/mesin. Peredam getaran
dapat berupa neoprene pad, neoprene mounts, spring, isolator, restrain isolator, pipe
hanger, dll.
3.2. Umum
Seperti yang ditunjukan dalam gambar rencana, Kontraktor wajib membuat contoh cara
mengerjakan isolasi yang diperlukan untuk mendapatkan persetujuan dari Pengawas Lapangan
sebelum dilaksanakan.
3.3. Peralatan
Isolasi pipa refrigerant dan pipa drain : Elastomeric Rubber Closed Cell Insulation, tebal 1” class
1, dengan thermal conductivitycoefficient/ koefisien konduktivitas panas0.0374 W/mK pada suhu
20ºC, density rating 0.08 – 0.12 kg/cm³.
Isolasi peralatan dan alat bantu pipa : Elastomeric Rubber Closed Cell Insulation, tebal 1” class
1, dengan thermal conductivitycoefficient/ koefisien konduktivitas panas0.0374 W/mK pada suhu
20ºC, density rating 0.08 – 0.12 kg/cm³.
167
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
• Untuk pipa dan alat bantu pipa (accessories) yang diisolasi dan berada di ruang terbuka
yang terkena sinar matahari dan hujan, harus memakai pelindung aluminium sheet
168
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
jacketing ketebalan 0,5 mm dengan sistem sambungan yang sedemikian rupa sehingga air
hujan tidak bias merembes/ bocor kedalam isolasi tersebut.
• Untuk alat bantu pipa cara pelaksanaan pelindung dengan metal jacketing sedemikian rupa
sehingga mudah dilepas/ dibuka tanpa merusak pelindungnya, apabila ada perbaikan.
• Setiap gantungan pipa yang diisolasi tetapi tanpa memakai metal jacketing, antara clamp
gantungan dan isolasi harus memakai metal dudukan (saddle) dari BJLS 80selebar 150
mm dan setengah lingkaran atau penuh sesuai tipe gantungan yang sisi-sisinya dilipat agar
tidak tajam.
169
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
3.1. Umum
Seperti apa yang ditunjukkan dalam gambar rencana, jalur-jalur pipa yang terlihat pada adalah
gambar dasar yang menunjukkan rute dan ukuran pipa. Kontraktor wajibmenyesuaikan dengan
keadaan setempat (shop drawing) dan dengan jalur-Jalur instalasi lainnya, diperlukan dan
mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan/ Manajemen Konstruksi sebelum dilaksanakan.
Pekerjaan pengadaan dan pemasangan pemipaan termasuk isolasi, pengelasan, pengisian
refrigerant, support, hanger, rak/ ladder, pem-vacuman, pengetesan kebocoran, penarikan kabel
listrik dan kabel kontrol, transportasi, pengangkatan dan pekerjaan lainnya sampai sistem
pemipaan bekerja dengan sempurna.
3.2. Peralatan
1. Pipa Refrigerant
- Hendaknya semua pipa refrigerant harus dikerjakan secara hati-hati dan sebaik
mungkin, sebelum dipasang semua bagian harus sudah bersih, kering dan bebas
dari debu dan kotoran dan hendaknya dipasang sependek mungkin.
- Pipa tembaga dari jenis K yang dehydrated dan sealed. Diameter pipa yang dipakai
harus disesuaikan kembali dengan kapasitas pendingin mesin dan panjang ekivalen
pipa.
- Perbedaan tinggi antara condensing dan evaporator dan panjang pipa tidak melebihi
yang ditentukan oleh pabrik pembuat.
- Sambungan pipa jenis “hard drawn” tubing harus disambung dengan perantaraan
wrought copper fitting atau non porous brass fittings, dan dianjurkan dipakai solder
perak dengan meniupkan gas mulia seperti nitrogen kering ke dalam pipa yang
sedang disambung untuk menghindarkan terbentuknya kerak oksida di dalam pipa.
- Solder lunak “tintlead 50-50” tidak boleh dipergunakan. Solder “tintlead 95-5” dapat
dipergunakan kecuali pada pipa discharge gas panas.
- Pipa jenis “soft drawn tubing” dapat disambung dengan solder, nyala api atau
lainnya yang sesuai untuk pipa refrigerant. Pada pipa “precharger refrigerant lines”
yang disediakan oleh pabriknya maka harus dipasang sesuai dengan persyaratan
pabrik.
170
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
- Pipa refrigerant harus disangga dan digantung dengan baik untuk mencegah
melentur dan meneruskan getaran mesin kepada bangunan.
- Pipa refrigerant harus dipasang sesuai dengan persyaratan “Ashrae Guide Book”
dan atau persyaratan pabrik.
- Fitting untuk flare points hendaknya jenis standard SAE forged brassflare nenurut
ARI/ standard 720 dengan unit short shank flare.
- Pipa-pipa yang menembus dinding/ plat betton harus memakai sleeve dan sekitarnya
diisi dengan bahan caulking umpamanya compriband atau building sealant.
- Gantungan pipa sesuai dengan gambar detail, jarak gantungan pipa/ penyangga
pipa tidak boleh lebih dari:
• sampai ½” : berjarak 1,2 m
• diameter ¾“ s/d 1” : berjarak 1,8 m
• diameter 1¼“ s/d 2” : berjarak 2,3 m
- Penggantung pipa pada plat beton memakai Phillips red heat (dyna-bolt).
- Pipa-pipa yang ditahan lantai, ditunjang pakai clamp atau collar yang dipasang erat
pada pipa dan menumpu pada floor memakai rubber pad.
- Semua pipa harus dipasang lurus sejajar dengan dinding/ bagian dari bangunan
pada arah horizontal maupun vertikal.
- Sudut belokan yang diperbolehkan ialah 90º dan 45º pada dasarnya untuk sudut
belokan 90º dan 45º terutama untuk pipa pembuangan digunakan long radius dan
dalam hal kondisi setempat tidak memungkinkan maka menggunaan short radius
harus mendapat persetujuan tertulis dari MK dan konsultan perencana.
- Sebelum pipa dipasang, support harus dipasang dulu dalam keadaan sempurna.
- Type dan fitting harus bebas dari tegangan dalam yang diakibatkan dari bahan yang
dipaksakan.
171
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
- Pipa sebelum disambung harus dibersihkan dahulu bagian luar dari kotoran-kotoran
yang melekat dan disambung dengan lem perekat yang dianjurkan oleh pabrik pipa.
- Untuk sambungan ulir harus memakai seal tape untuk mencegah kebocoran dan
tidak diperkenankan memakai plumber rope, sedangkan untuk sambungan
menggunakan lem, semua bagian yang akan disambung harus sudah bersih, kering
dan bebas dari debu, kotoran dan hendaknya dipasang sependek mungkin.
- Pipa sebelum dipasang harus dibersihkan dahulu bagian dalamnya dari kotoran-
kotoran yang melekat.
- Gantungan pipa sesuai dengan gambar detai, jarak gantungan pipa/ penyangga
pipa tidak boleh lebih dari:
• sampai ½” : berjarak 1,2 m
• diameter ¾“ s/d 1” : berjarak 1,8 m
• diameter 1¼“ s/d 2” : berjarak 2,3 m
• diameter 2¼“ s/d 5” : berjarak 2,5 m
- Penggantung pipa pada plat betton memakai phillip red head (dyna-bolt).
- Pipa-pipa yang ditahan lantai, ditunjang pakai clamp atau collar yang dipasang erat
pada pipa dan menumpu pada floor memakai rubber pad.
- Semua pipa harus dipasang lurus sejajar dengan dinding/ bagian dari bangunan
pada arah horizontal maupun vertikal.
- Sudut belokan yang diperbolehkan ialah 90º dan 45º pada dasarnya untuk sudut
belokan 90º dan 45º terutama untuk pipa pembuangan digunakan long radus dan
dalam hal kondisi setempat tidak memungkinkan maka menggunaan short radius
harus mendapatpersetujuan tertulis dari MK dan konsultan perencana.
- Sebelum pipa dipasang, supports harus dipasang dulu dalam keadaan sempurna.
- Type dan fitting harus bebas dari tegangan dalam yang diakibatkan dari bahan yang
dipaksakan.
- Pipa drain (kondensasi) dari PVC class D dan dilengkapi dengan isolasi.
172
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
1.1. Umum
1. Seperti yang ditunjukan dalam gambar rencana, jalur-jalur kabel, perletakan paneldan motor
seperti yang tercantum adalah gambar dasar yang menunjukkan route,lokasi panel dan
perletakan instrument control. Kontraktor wajib menyesuaikan dengan keadaan setempat
(shop drawing) dan dengan jalur-jalur instalasi lainnya, diperlukan dan mendapat
persetujuan dari Pengawas Lapangan/ Manajemen Konstruksi sebelum dilaksanakan.
1. Motor Listrik
- Motor, AC Dx system:
• Jenis induction motor, permanent split, dengan thermaloverload protector.
• 3 phase 220/380 V/50 Hz
• 3 tingkat kecepatan
• Insulation class E
- Motor Fan:
• Motor yang menjadi satu dengan fan, jumlah phase tergantung kapasitas fan
Semua motor listrik yang digunakan untuk proyek ini mempunyai power factor minimal 0,8. Putaran
maksimum 1450 rpm (untuk motor-motor tersebut di atas). Motor-motor yang digunakan disini harus
sudah memenuhi standard NEMA (Amerika), BS (Inggris), DIN (Jerman) dan JIS (Jepang)
2. Panel
173
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
- Semua komponen yang digunakan untuk panel tenaga dan panel-panel kontrol
harus dari merek yang sama dengan yang digunakan pada instalasi listrik.
- Panel-panel tenaga harus dibuat dari plat bsi setebal 2 mm, dilengkapi dengan kunci
Yale atau setaraf. Pengecatan dengan cat dasar dan duco minimal 2 kali. Warna
finishing ditentukan kemudian.
- Panel-panel yang bukan berasal langsung dari produk peralatan tertentu yaitu
panel-panel yang dirakit lokal haruslah berasal dari pembuat panel khusus, untuk
merek komponen yang dipakai.
- Tiap-tiap panel dan unit mesin harus di-grounded. Tahanan pentanahan harus lebih
kecil dari 2 ohm, diukur setelah minimal tidak hujan 2 (dua) hari.
3. Panel Starter
- Star Delta Starter : Bila motor berkapasitas lebih besar atau sama dengan 7,5HP
- Direct on Line : Bila motor berkapasitas dibawah 7,5 HP
- Panel starter harus dilengkapi dengan pilot lamp green, red, white untuk ON, OFF,
O/L, plat nama untuk peralatan yang dilayani serta push button ON/OFF dan
disconnecting switch bila memakai remote star stop.
- Semua komponen yang dipergunakan untuk panel tenaga dan panel-panel control
harus dari merk yang sama yang digunakan pada instalasi listrik.
- Panel-panel tenaga harus dibuat dari plat besi setebal 2 mm, dilengkapi dengan
kunci Yale atau setaraf. Pengecatan dengan cat dasar dan duco minimal 2 kali.
Warna finishing ditentukan kemudian.
- Panel-panel yang bukan berasal langsung dari produk peralatan tertentu yaitu
panel-panel yang dirakit lokal haruslah berasal dari pembuat panel khusus, untuk
merek komponen yang dipakai.
- Tiap-tiap panel dan unit mesin harus di-grounded. Tahanan pentanahan harus lebih
kecil dari 2 ohm, diukur setelah minimal tidak hujan 2 (dua) hari.
4. Wiring
- Wiring untuk instalasi listrik dan kontrol harus dipasang dalam PVC conduit high
impact.
174
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
- Setiap kabel yang menuju terminal peralatan harus dilindungi memakai metal
flexible conduit.
- Kabel yang dipasang pada dinding luar harus memakai metal conduit dan diclamp
rapi ke dinding memakai clamp pipa.
- Kabel-kabel yang digantung pada plat beton harus memakai clamp penggantung
dan wire rod yang diramset ke beton.
15.6 PENGECATAN
1.1. Kontraktor harus mengecat semua rangka penggantung, rangka penyangga, semua unit-unit yang
dirakit dilapangan dan bahan-bahan yang mudah berkarat dengan lapisan cat dasar (prime
coating) dan cat akhir sesuai dengan persyaratan pengecatan yang sesuai untuk bahan masing-
masing dan disetujui oleh Konsultan Pengawas, Perencana atau pihak lain yang ditunjuk untuk ini.
1.2. Pengecatan tidak diperlukan bila alat-alat sudah dicat dari pabriknya atau dinyatakan lain dari
dalam spesifikasinya. Tetapi bila cacat akibat pemasangan Kontraktor wajib mencat kembali
khusus ditempat yang cacat tadi dengan warna yang disetujui oleh Konsultan Pengawas,
Perencana.
1.3. Untuk peralatan-peralatan yang tampak maka bahan-bahan tersebut harus dicat akhir (spray)
dengan warna yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, Perencana.
1.5. Kontraktor harus memberikan tanda-tanda huruf atau nomor identifikasi bagi peralatannya.
Sebelumnya Pemborong wajib memberitahukan mengenai tanda- tanda yang hendaknya
dipasang pada peralatan-peralatan itu.
175
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
15.7 INSTALASI
1.1. Umum
Semua peralatan dan alat-alat bantu harus dipasang sesuai dengan cara pemasanganyang secara
teknis praktis, baik dan dapat dipertanggung jawabkan serta sesuai dengan petunjuk dan instruksi
pada brosur atau publikasi yang dikeluarkan pabrik dari peralatan atau alat-alat bantu tersebut.
1.3. Platforms
Untuk peralatan seperti OU, IU, fan dan sejenisnya yang menggantung dan duduk pada suatu
platform, maka platform harus diperkuat dengan suatu frame besi channel (siku) yang dilas atau
dibautkan, atau dikeling ke frame sehingga cukup kuat, kaku dan tidak bergetar dalam operasinya.
3. Bila dalam gambar rencana sudah ditunjukkan ada acces panel yang diperlukan, maka
penggeseran untuk posisi yang tepat dari acces panel tersebut sehubungan dengan letak
176
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
1. Menjadi tanggung jawab dan keharusan bagi Kontraktor untuk melindungi peralatan-
peralatan, bahan-bahan, baik yang sudah, maupun belum terpasang bila diperkirakan bisa
rusak, cacat ataupun mengganggu situasi sekitarnya ataupun oleh alam (hujan, debu, pasir,
lembab) ataupun oleh bahan-bahan kimia sekitarnya.
3. Peralatan dan bahan yang rusak atau cacat karena tidak dilakukan perlindungan yang
benar adalah merupakan bagian instalasi yang tidak bisa diterima (serah terima belum
100%).
1.7. Pengecatan
1. Semua bagian pekerjaan yang menyangkut carbon steel yang tidak digalvanis harus dicat
dasar dan cat finish. Sebelum pengecatan dilakukan, bagian-bagian harus bebas dari
grease, minyak dan segala kotoran yang melekat.
2. Urut-urutan pengecatan adalah cat dasar anti karat dan cat finish terdiri atas dua lapis cat
copolymer.
3. Untuk peralatan-peralatan yang cat pabriknya rusak/ cacat dalam pengangkutan,
peyimpanan dan lain sebagainya harus dicat kembali sesuai aslinya atau sesuai dengan
warna yang ditentukan Pengawas Lapangan. Untuk jalur-jalur pipa, kode warna
disesuaikan dengan standar.
1. Semua peralatan bantu instalasi, yang berasal dari besi dan sebelumnya tidak diperlukan
untuk anti karat (semacam penggantung, dudukan, landasan, flange dan lain-lain) harus
dicat dengan cat anti karat, yaitu Zinchromate dan selanjutnya cat finish dengan warna
yang ditentukan kemudian. Semua baut, mur dan washer haruslah Zinc electroplate.
2. Landasan penyangga peralatan (steel bases), seluruhnya harus bersih dan bebas dari las-
177
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
lasan, dicat dasar dengan Zinchromate dan cat akhir finish dua lapis.
2. Semua pipa tembus dinding harus menggunakan sleeve dengan clearance ¾” jika pipa
berisolasi, cleareance tetap dibutuhkan ¾” antara isolasi dan sleeve menembusatap harus
diperpanjang ± 200 mm di atas atap lantai. Setelah pemasangan pipa cleareance harus
diisi dengan sealant yang tahan api atau fire stop.
1. Sebelum dilakukan pengujian test running, seluruh pemipaan baik pemipaan air- dingin
maupunair-kondenser harus dilakukan flushing (dibilas) beberapa kali untuk mengeluarkan
seluruh kotoran yang ada di dalam pemipaan sampai air yang mengalir di dalam pemipaan
menjadi jernih.
2. Pekejaan flushing untuk ducting juga harus dilaksanakan dengan cara memberikan aliran
udarake instalasi duct (supply & return) sedemikian sehingga kotoran-kotoran yang masih
tersisa di dalam ducting dapat dibersihkan.
3. Sebelum pekerjaan flushing ini dilakukan, samasekali test running system tidak
diperbolehkan.
4. Seluruh peralatan filtering dan pengumpul kotoran harus dibersihkan, sebelum pekerjaan
testingdilaksanakan.
Jenis pekerjaan pengujian balancing dan adjusting instalasi ini, secara garis besarnya mencakup
penguraian tersebut di bawah ini, antara lain:
- Pengujian terhadap kebocoran pada semua sambungan pada saat pipa diberi
tekanan 550 psi dalam waktu 1x24 jam.
- Sebelum dilakukan refrigerant charging harus dilakukan vacuum dahulu.
179
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
1. Pengukuran dan pengujian kuat arus dan tegangan, putaran/rpm dan arus setiap phasa
motor-motor pompa dan AHU/FCU dan sistem pengaturan listrik yang ada.
Pengukuran dan pengujian temperatur dan kelembaban pada seluruh ruangan yangdikondisikan
pada beberapa titik ukur serta noise yang terjadi di dalam ruangan.
180
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
Pemborong harus melakukan pengujian terhadap mekanisme kerja seluruh peralatan yang
terkaitan dengan sistem pengaturan kapasitas, overload protection, putaran, aliran udara/air dan
sebagainya.
181
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
BAB V
TABEL RINGKASAN SPESIFIKASI
(OUTLINE SPESIFICATION)
182
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
NO MATERIAL SPESIFIKASI/MERK
1 TATA CAHAYA ARTOLITE ( TKDN,SNI)
(LAMPU PENERANGAN)
2 KABEL ARUS KUAT JEMBO,METAL ( TKDN,SNI)
3 KABEL ARUS LEMAH BELDEN,SUPREME (TKDN,SNI)
4 SAKLAR/STOPKONTAK SCHAINEDER,PANASONIC(TKDN,SNI)
5 PANEL LVMDP NUENG (NATA ULTIMA ENGGAL).
(TKDN,SNI)
6 PANEL SDP NUENG, NCK (NIRWANA CIPTA KREASI).(
SNI,SERTIFIKASI)
7 CONDUIT DAN ASESORIS PIPA MAS,LESSO (TKDN.SNI)
8 PIPA AIR BERSIH TORO,WESFEX ( TKDN,SNI)
9 PIPA AIR KOTOR/BEKAS TYPE AW PIPA MAS,PARALON ( TKDN,SNI)
10 VALVE ARITA,KITZ (TKDN,SNI)
11 ALAT SANITER TOTO
12 ZINK TOTO
13 BIOTANK/STP BIO TUNAS (SERTIFIKASI)
14 GESTRAP BIO TUNAS ( SERTIFIKSI )
15 POMPA BOOSTER/TRANSFER LEO, GRUNFOS
(SERTIFIKASI AUTORIZED)
16 PANEL POMPA LEO, GRUNFOS
( SERTIFIKASI AUTORIZED)
17 TANDON AIR BIO TUNAS (SERTIFIKASI)
18 CCTV HIKVISION ( SERTIFIKASI AUTORIZED)
19 DATA WIFFI TP-LINK ( SERTIFIKASI AUTORIZED)
20 TATA SUARA TOA ( SERTIFIKASI AUTORIZED,TKDN)
21 SMOKE DETECTOR BOSCH
22 HEAT DETECTOR BOSCH
23 FIRE ALARM BOSCH
24 APAR OCEAN ( TKDN,SNI)
183
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
25 AC SPLIT DAIKIN
26 EXHAUST FAN PANASONIC ( TKDN,SNI)
27 WATER HEATER ARISTON (SERTIVIKASI)
28 PIPA BESI GALVANIS SPINDO ( SNI )
184
` Perencanaan Pembangunan Gedung Kantor KPPBC TMP C Labuan Bajo
BAB VI
PENUTUP
1) Uraian pekerjaan yang belum termuat dalam ketentuan dan syarat-syarat ini tetapi di
dalam pelaksanaannya harus ada, maka pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan
setelah ada perintah tertulis dari Pemberi Tugas dan akan diperhitungkan dalam
pekerjaan tambahan.
2) Apabila terdapat jenis pekerjaan yang semula diestimasi oleh Konsultan Perencana
perlu dikerjakan dan sudah termuat dalam Daftar Rencana Anggaran Biaya, tetapi
menurut pertimbangan Pemberi Tugas yang dapat dipertanggungjawabkan tidak perlu
lagi dilaksanakan, maka atas perintah tertulis dari Pemberi Tugas pekerjaan tersebut
tidak dilaksanakan dan akan diperhitungkan sebagai pekerjaan kurangan.
3) Apabila terdapat perbedaan antara gambar, spesifikasi teknis, dan Rencana Anggaran
Biaya, maka sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan harus diadakan rapat terlebih
dahulu untuk mendapatkan kepastian.
185