DINAS KESEHATAN
1.2.1. MAKSUD
1.2.2. TUJUAN
1.2.3. SASARAN
e. Penyelesaian akhir
Setelah mempelajari secara mendalam terhadap isi dari Kerangka Acuan Kerja
(KAK) serta penjelasan teknis dari pemberi pekerjaan, untuk pelaksanaan
pekerjaan Perencanaan Puskesmas Maukaro di Kabupaten Ende ini, CV.
ARCHILOGIC selaku konsultan perencana akan melibatkan tenaga ahli seperti
yang diminta dalam KAK serta akan dutunjang dengan fasilitas serta system
monitoring yang memadai serta efisien dan akurat. Dalam operasionalnya, tim
konsultan selalu akan berhubungan dengan instansi terkait. Hubungan ini sangat
diperlukan demi kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
c. Kondisi mekanika tanah yang dimiliki tanah pada kawasan ini memiliki sifat yang
cukup labil dengan kembang sudut yang relatif besar serta tegangan tanah
yang patut dicurigai rendah. Kondisi ini akan sangat berpengaruh pada
kestabilan pekerjaan yang akan dilaksanakan, baik pada timbunan maupun
konstruksi bangunannya.
d. Seperti disampaikan pada butir (c) di atas, maka diperkirakan tidak terjadi
kesulitan dalam penentukan jenis pondais bangunan yang akan dipergunakan
karena puskesmas ini hanya 1 (satu) lantai.
e. Hal terpenting yang harus dilakukan adalah pemeriksaan yang sangat teliti
atas sifat mekanika tanah setempat pada kondisi paling ekstreem.
f. Nusa Tenggara Timur diketahui sebagai bagian ujung akhir dari rangkaian
daerah gempa yang sangat dikenal sebagai Sirkum Mediterania, sehingga
kekuatan struktur sebagai perlawanan terhadap gempa juga menjadi perhatian
serius, baik itu gempa yang terjadi dari kegiatan vuklanik (akibat gunung berapi
di Flores) maupun tektonik (akibat pergeseran lempengan bumi).
g. Sumber material halus (pasir) dan Kasur (batu) yang cukup baik, jaraknya cukup
jauh, sehingga perlu pencermatan terhadap biaya angkut.
2.3. METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN
1). Bahan dasar; 2). Input; 3). Proses; 4). Keluaran (output).
Sebagai bahan dasar dari pekerjaan ini adalah kondisi lokasi perencanaan
baik kondisi teknis dan non teknis.
antara lain: terdiri dari teknologi (baik soft ware = metodologi, standard an
ketentuan, maupun hard ware = peralatan dan kebijakan). Terkait dengan
kondisi eksisting kawasan perencanaan yang menjadi bagan dasar, maka
input pertama yang harus diperhatikandan menjadi ketentuan yang
menyangkut aspek legal penetapan lokasi. Sementara input lain yang
menyangkut kondisi yang membentuk karakteristik pengembangan
kawasan perencanaan adalah kebijakan pembangunan dan pengembangan
wilayahnya, yaitu : Rencana Strategis (Renstra) dan Program
Pembangunan Daera (Propeda) Kabupaten Nagekeo serta Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Nagekeo.
Sementara kegiatan proses antara lain meliputi kegiatan kajian dan analisis
terhadap bahan dasar yang dimiliki dengan banguan input.
A. Persiapan
3.1. KESIMPULAN
3. Akan dilakukan koordinasi lebih untuk penentuan jenis pondasi yang akan
digunakan karena pertimbangan masalah waktu pelaksanaan dan struktur
tanah yang labil.
3.2. REKOMENDASI
1. Perlu diskusi lebih jauh berkenaan dengan luasan ruang – ruang yang ada
terhadap kondisi lahan yang sempit.