Anda di halaman 1dari 14

Konstruksi Beton

Material Beton
• Beton adalah Material komposit yang terdiri dari medium pengikat/ perekat (pada
umumnya campuran semen hidrolis dan air), agregat halus (pada umumnya pasir)
dan agregat kasar (pada umumnya kerikil) dengan atau tanpa bahan
tambahan/campuran/additives

• Tugas perekat yaitu menghubungkan biji


pasir atau kerikil dan mengisi lubang-
lubang diantaranya. Tambahan air baru
memungkinkan pengikatan dan
pengerasan dari perekat
Material Beton
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BETON
Kelebihan
- Dapat dengan mudah dibentuk sesuai kebutuhan konstruksi
- Mampu memikul beban berat
- Tahan terhadap temperature yang tinggi
- Biaya pemeliharaan yang kecil
Kekurangan
- Bentuk yang telah dibuat sulit untuk diubah
- Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi
- Berat
- Daya pantul suara yang besar
Material Beton
JENIS-JENIS BETON

a. Beton ringan

Berat jenisnya<1900 kg/m3, dipakai untuk elemen non-struktural. Dibuat dengan cara-cara berikut:
membuat gelembung udara dalam adukan semen, menggunakan agregat ringan (tanah liat
bakar/batu apung) atau pembuatan beton non-pasir.

b. Beton normal

Berat jenisnya 2200-2500 kg/m3, dipakai hampir pada semua bagianstruktural bangunan.

c. Beton berat

Berat jenis>2500 kg/m3, dipakai untuk struktur tertentu, misal: struktur yang harus tahan terhadap
radiasi atom.
Material Beton
JENIS-JENIS BETON

d. Beton jenis lain

• Beton massa (mass concrete)

Beton yang dituang dalam volume besar, biasanya untuk


pilar, bendungan dan pondasi turbin pada pembangkit
listrik. Pada saat pengecoran beton jenis ini, pengendalian
diutamakan pada pengelolaan panas hidrasi yang timbul,
karena semakin besar massa beton maka suhu didalam
beton semakin tinggi. Bila perbedaan suhu didalam beton
dan suhu di permukaan beton >20 °C dapat
menimbulkan terjadinya tegangan Tarik yang disertai
retak-retak
Material Beton
• Ferosemen (ferrocement)

Mortar semen yang diberi anyaman kawat baja. Beton


ini mempunyai ketahanan terhadap retakan, ketahanan
terhadap patah lelah, daktilitas, fleksibilitas dan sifat
kedap air yang lebih baik dari beton biasa.

• Beton serat (fibre concrete)

Komposit dari beton biasa dan bahan lain yang berupa


serat, dapat berupa serat plastik/baja. Beton serat lebih
daktail daripada beton biasa, dipakai pada bangunan
hidrolik, landasan pesawat, jalan raya dan lantai
jembatan.
Material Beton
• Beton siklop

Beton biasa dengan ukuran agregat yang relatif besar-besar.


Agregat kasar dapat sebesar 20 cm. Beton ini digunakan pada
pembuatan bendungan dan pangkal jembatan.

• Beton hampa

Seperti beton biasa, namun setelah beton tercetak padat, air


sisa reaksi hidrasi disedot dengan cara vakum (vacuum
method)

• Beton ekspose

Beton ekspose adalah beton yang tidak memerlukan proses


finishing, biasanya beton ini dihasilkan dengan menggunakan
bahan bekisting yang dapat menghasilkan permukaan beton
yang halus (misal baja dan multiplek). Beton ini sering dijumpai
pada gelagar jembatan, lisplang, kolom dan balok bangunan
Material Beton
SIFAT-SIFAT BETON

a. Beton Segar

• Kemudahan pengerjaan/Workability,umumnya dinyatakan dalam besaran nilai slump (cm) dan dipengaruhi
oleh:
- Jumlah air yang dipakai. Makin banyak air, beton makin mudah dikerjakan
- Penambahan semen. Semen bertambah, air juga ditambah agar FAS (faktor air semen) tetap, maka beton
makin mudah dikerjakan
- Gradasi campuran pasir dan kerikil
- Pemakaian butir maksimum kerikil yang dipakai
- Pemakaian butir-butir batuan yang bulat
Material Beton
• Segregasi, kecenderungan agregat kasar untuk memisahkan diri dari campuran adukan beton, peluang
segregasi diperbesar dengan:
- Campuran yang kurus/kurang semen
- Pemakaian air yang terlalu banyak
- Semakin besar butir kerikil yang dipakai
- Campuran yang kasar, atau kurang agregat halus
- Tinggi jatuh pengecoran beton yang terlalu tinggi

• Bleeding, kecenderungan air campuran untuk naik keatas (memisahkan diri) pada beton segar yang baru saja
dipadatkan. Hal ini dapat dikurangi dengan cara:
- Memberi lebih banyak semen dalam campuran
- Menggunakan air sesedikit mungkin
- Menggunakan pasir lebih banyak
- Menyesuaikan intensitas dan durasi penggetaran pemadatan sesuai engan nilai slump campuran
Material Beton
b. Beton Keras

1. Sifat jangka pendek

• Kuat tekan, dipengaruhi oleh:


- Perbandingan air semen dan tingkat pemadatan
- Jenis semen dan kualitasnya
- Jenis dan kekasaran permukaan agregat
- Umur (pada keadaan normal, kekuatan
bertambah sesuai dengan umurnya)
- Suhu (kecepatan pengerasan bertambah dengan
naiknya suhu)
- Perawatan
Material Beton
• Kuat tarik
Kuat tarik beton berkisar 1/18 kuat tekan beton saat umurnya masih muda dan menjadi 1/20 sesudahnya.
Kuat tarik berperan penting dalam menahan retak-retak akibat perubahan kadar air dan suhu

• Kuat geser
Didalam prakteknya, kuat tekan dan tarik selalu diikuti oleh kuat geser.
Material Beton
2. Sifat jangka Panjang

• Rangkak, adalah peningkatan deformasi (regangan) secara bertahap terhadap waktu akibat beban yang bekerja
secara konstan, dipengaruhi oleh:
- Kekuatan. Rangkak berkurang bila kuat tekan makin besar
- Perbandingan campuran. Bila FAS (faktor air semen) berkurang maka rangkak berkurang
- Agregat. Rangkak bertambah bila agregat halus dan semen bertambah banyak
- Umur. Kecepatan rangkak berkurang sejalan dengan umur beton

• Susut, adalah berkurangnya volume beton jika terjadi kehilangan kandungan uap air akibat penguapan,
dipengaruhi oleh:
- Agregat. Berperan sebagai penahan susut pasta semen
- Faktor air semen. Efek susut makin besar jika FAS (faktor air semen) makin besar
- Ukuran elemen beton. Laju dan besarnya penyusutan berkurang jika volume elemen beton makin besar
Material Beton
MUTU BETON

• Mutu suatu beton dikenal dengan istilah “K”. K adalah suatu nilai statistik dari suatu kumpulan hasil kuat tekan
benda uji kubus dalam jumlah tertentu pada umur 28 hari dengan nilai gagal yang diijinkan sebesar 5 %, satuan
kg/cm2.

• Contoh: Beton dengan mutu K-250 menyatakan kekuatan tekan karakteristik minimum adalah 250 kg/cm2
pada umur beton 28 hari, dengan menggunakan kubus beton ukuran 15x15x15 cm

Mutu Beton Pengunaan

K < 125 Biasanya untuk elemen bangunan non-struktural

K125 - <K175 Biasanya digunakan sebagi lantai kerja

K175 - <K250 umumnya digunakan sebagai struktur beton tanpa tulangan, misal: beton siklop, trotoar
dan pasangan batu kosong yang diisi adukan dan pasangan batu
K250 - <K400 umumnya digunakan untuk beton bertulang, misal: pelat lantai jembatan, gelagar beton
bertulang, diafragma, kerb beton pracetak, gorong-gorong beton bertulang dan bangunan
bawah jembatan
K400 - K800 umumnya digunakan untuk beton prategang, seperti tiang pancang
beton prategang, gelagar beton prategang, pelat beton prategang dan
sejenisnya
Material Beton
Takaran material penyusun beton sesuai dengan mutu

Air
NO Mutu Beton Semen (kg) Pasir (kg) Kerikil (kg) w/c ratio
(liter)
1. 7,4 MPa (K 100) 247 869 999 215 0,87

2. 9,8 MPa (K 125) 276 828 1012 215 0,78

3. 12,2 MPa (K 150) 299 799 1017 215 0,72

4. 14,5 MPa (K 175) 326 760 1029 215 0,66

5. 16,9 MPa (K 200) 352 731 1031 215 0,61

6. 19,3 MPa (K 225) 371 698 1047 215 0,58

7. 21,7 MPa (K 250) 384 692 1039 215 0,56

8. 24,0 MPa (K 275) 406 684 1026 215 0,53

9. 26,4 MPa (K 300) 413 681 1021 215 0,52

10. 28,8 MPa (K 325) 439 670 1006 215 0,49

11. 31,2 MPa (K 350) 448 667 1000 215 0,48

Anda mungkin juga menyukai