Anda di halaman 1dari 13

EKSPRESI BENTUK DALAM PEYAMPAIAN

MAKNA SAKRAL PADA BANGUNAN


GEREJA
OBYEK STUDI: GEREJA KATEDRAL KRISTUS RAJA DI KUPANG

Rangga Alexander (25213028)


 Topik: Ekspresi bentuk
 Boundary of condition:
• Arsitektur bangunan gereja katedral

• Lokasi: Kupang, NTT

 Area of study:
• Lokasi

• Ekspresi
Latar belakang
 Kupang sebagai ibu kota propinsi NTT, dengan mayoritas penduduk memeluk agama
kristen, memiliki sejarah yang kuat terkait masuknya agama Kristen khususnya Katolik di
Indonesia
 Gereja katedral Kristus Raja sebagai geraja pusat dari Keuskupan Agung Kupang
 Faktor daya tampung yang terbatas, mengakibatkan umat harus mengikuti peribadatan
dari luar bangunan, tanpa ada interaksi langsung dengan imam shingga mengurangi
kesan sakral (aspek fungsional)
 Katedral sebagai simbol identitas umat di wilayah setempat (aspek simbolik)
 Pemaknaan sakral oleh umat cenderung di pengaruhi oleh gaya arsitektur Gereja di era
awal penyebaran yaitu gaya arsitektur Gotik
 Dengan desain melalui pendekatan ekspresi bentuk diharapkan dapat memunculkan
makna sakral dari Gereja sekaligus dapat menampilkan Gereja sebagai simbol identitas
Latar belakang
Gedung Bank
Mandiri

Gereja Katedral Kristus Raja

Monumen Sonbai Gedung Bank


Indonesia
 Conceptual framework
Skala & Bentuk interior
Proporsi

eksterior
Irama Ekspresi
bentuk
Tempat
Tekstur ibadah
& Warna fungsi

Simbol
Makna
identitas
fungsional
Ekspresi bentuk
Reintepretasi sakral pada Lokalitas
sakral bangunan
gereja
Makna
simbolik

Katedral

Upacara Simbol
HIrarki
keagamaan keagamaan
Teori
 Ekspresi adalah apa yang telah kita lihat menurut
pangaruh atau pengalaman sebelumnya (Smithies,
1984).
 Ekspresi arsitektur adalah pernyataan mental dari
suatu bentuk arsitektur yang umumnya menggunakan
referensi dasar dari pengalaman seorang
pengamat dari bentuk-bentuk yang pernah
dialaminya (Poedio Boedojo, 1986)
Teori
 Menurut disiplin ilmu arsitektur,pengertian ekspresi mencakup
3 komponen, yaitu pesan, media, dan penerima.
• Pesan dapat dilihat sebagaipembahasan mengenai praktek
dan pengetahuan arsitektur, yaitu desain (Unwin, 2003:13;
Cook, 2007:5; Robinson, 2001:68).
• Media dipahami sebagai hasil karya desain arsitektur, yaitu
bangunan (Conway and Roenisch, 2005; Unwin, 2003:14;
Cook, 2007:5)
• Penerima adalah bagaimana respon penerima terhadap
karya desain arsitektur yang diukur dari kualitas desain dan
kinerja bangunan serta affordances hasil karya desain
tersebut (Lang, 1987; Conway and Roenisch, 2005:1).
Teori
 Apabila suatu isyarat, simbol maupun ekspresi adalah
suatu hal nyata, maka seseorang yang mengamati harus
mengartikan hal yang diamati sama dengan orang
yang membuat hal tersebut mengartikan hal tersebut
(Poedi Boedojo, 1989)
 Proses mengartikan dapat dihubungkan dengan proses
pengamatan melaui salah satu cara berikut ini
(Hesselgren, 1975:75):
• Mengartikan secara kesepakatan

• Mengartikan secara asosiatif

• Mengartikan secara spontan


Teori
 Menurut Rob Krier, elemen fisik yang dapat
mengkomunikasikan ekspresi desain dari suatu
bangunan:
• Fasade bangunan (eksterior)

• Ruang dalam (interior)

• Denah dan massa bangunan

 Selain elemen fisik diatas, beberapa eleman yang

turut berpengaruh pada ekspresi desain antara


lain: tekstur, pola, bentuk, serta warna
Teori
 istilah Katedral diambil dari istilah Cathedra yang
berada di dalam gereja tersebut
 Cathedra adalah sebutan dalam Bahasa Latin untuk
menyebut sebuah tahta Uskup
 Keuskupan adalah wilayah di bawah yurisdiksi
uskup, yang memerintah atas namanya sendiri,
bukan sebagai wakil apapun. Suatu keuskupan
terbagi atas beberapa paroki
Teori
 Persepsi religius adalah persepsi yang berkaitan
dengan pemaknaaan terhadap suatu aktifitas, ritual
maupun benda yang memiliki nilai sakral
 Sebuah simbol berperan menjembatani hal yang
konkrit dengan hal yang transenden; dan selalu
menunjuk pada sesuatu di luar dirinya sendiri,
sesuatu yang tingkatannya lebih tinggi dan memiliki
daya kekuatan yang melekat (Dillistone, 2002).
 Preseden
Daftar pustaka
 Bonta, J.P. 1979. Architecture and Its Interpretation. New York: Rizzoli
 Broadbent, Geoffrey, dkk. 1980. Sign, Symbols and Architecture. Los
Angeles: John Willey & Sons Ltd., Chichester
 Ching, Francis. 2007. Arsitektur: Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Jakarta:
Penerbit Erlangga
 Dillistone, FW. 2002. The Power of Symbols. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius
 Hendraningsih, dkk. 1992. Peran, Kesan dan Pesan Bentuk-bentuk
Arsitektur. Djambatan, Jakarta
 Priatmodjo, Danang. Arsitektur Gereja Katolik. Jakarta: Universitas
Tarumanagara
 Rasmussen, Steen.1962. Experiencing Architecture. Cambridge:
Massachusetts Institute of Technology

Anda mungkin juga menyukai