Anda di halaman 1dari 4

Tinjauan Teori

BAB 3

4
BAB 3
ARSITEKTUR GEREJA - Bentuk empat pusat :
Gereja yang memiliki iman yang Lutheran merancang gedung gereja yang mempunyai 4 perhatian :
Tujuan rancangan gedung gereja : 1. Altar
- menggambarkan dan mengkomunikasikan kemuliaan Allah Simbol kehadiran Allah dan lambang pengorbanan Kristus.
- menunjukkan apa yang sangat berharga bagi mereka yang beribadah kepada Allah. Meletakkan altar di tempat yang sangat penting berada di depan dan ditengah-tengah gereja

PERKEMBANGAN
Melihat inti dari iman kita yaitu Allah yang telah mengutus AnakNya untuk kita

- Format satu ruang :


Mula-mula beribadah dalam rumah pribadi sehingga
jemaat saling berdekatan dan pendeta juga demikian.
Para jemaat ibadah berkumpul di sekitar mimbar dan
altar.
Tujuan :
Mengekspresikan kedekatan Allah kepada umatnya.

Contoh altar yang dibuat istimewa

- Format dua ruang : 2. Mimbar


Ada ruang untuk Allah dan ada ruang untuk umat. Hal yang istimewa bagi gereja Lutheran. Tempat dimana Firman di proklamasikan
Adanya pemisahan ruang kudus dan pelataran (POINT UTAMA DALAM GEREJA).
(Tarbernakel). Format yang umum kita jumpai
saat ini.
Menekankan:
Mendekati Allah dan berdiri di hadiratNya

- Gaya bentuk Salib :


Terutama di Eropa, lantai gereja di rancang berbentuk Salib.
Contoh mimbar yang di desain megah dan menarik
Missionaris Eropa yang datang ke tanah Batak, membuat
banyak gereja bergaya bentuk salib.
Gaya salib identik dengan bangunan ghotik, yaitu langit-langit, 3. Tempat air babtisan
menara, dan jendela yang tinggi. Babtisan adalah salah satu sakramen umat kristen protestan, maka perlu air babtisan.
Tujuan : Tempat air babtisan dapat dipindah-pindah sesuai waktu pemakaiannya dan di letakkan di Altar.
Mengajak umat untuk mengarahkan hati ke surga dan
mengekspresikan kemuliaan dan kebesaran Allah.
4. Nave (Ruang tengah)
Ruang terbesar di gereja dimana umat berkumpul.
- Gaya Basilika : Tempat saling berdekatan maka menggambarkan untuk saling menguatkan.
Gaya sebuah agama kerajaaan Romawi, yaitu bangunan gaya Roman dan
Byzantium, dimana daya tahan konstruksi gedung yang kokoh dan kuat. Hal ini
menggambarkan hakekat Allah yang abadi.

Contoh tempat umat berkumpul (Nave)

REDESAIN GEREJA HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN (HKBP) JATIMURNI RESSORT JATIASIH DI BEKASI, JAWA BARAT
4
Arsitektur Tradisional Batak Toba sebagai Pendekatan Desain Maya Emelda Siahaan (21051139)
BAB 3
DENAH-DENAH POSISI TEMPAT DUDUK PADUAN SUARA MATERIAL GEREJA

Kayu, batu cahaya --> material alami

Menggunakan bahan-bahan yang langsung dari alam dapat menjadi lambang :


- menggunakan ciptaan Allah untuk ibadah kepadaNya
- Allah yang kita sembah adalah pencipta segala yang ada
- mengambarkan kemurnian dan ketulusan umat yang beribadah kepadaNya.

Cahaya :
Merupakan unsur yang sangat penting dalam gereja, karena :
- lambang Kristus yang menyebut DiriNya “ terang Dunia” (Yohanes 8:12)
- sebuah gambaran tentang cahaya abadi dari Yerusalem baru (Wahyu 21)

1. Paduan suara berada diposisi kiri-kanan area mimbar


2. Paduan suara berada ditengah di belakang altar
3. Paduan suara berada disalah satu samping area mimbar
4 Paduan suara berada diarea tempat dudu jemaat
5. Paduan suara berada di balkon gereja
Contoh penggunaan cahaya alami

Jenis-jenis peletakan mimbar pada beberapa gereja :

Standart ukuran tempat duduk jemaat Bagi ajaran Lutheran penting adanya meja altar

Standart ukuran jarak tempat duduk jemaat

REDESAIN GEREJA HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN (HKBP) JATIMURNI RESSORT JATIASIH DI BEKASI, JAWA BARAT
5
Arsitektur Tradisional Batak Toba sebagai Pendekatan Desain Maya Emelda Siahaan (21051139)
BAB 3
Denah perkampungan suku Batak Toba Pembagian Ruma Batak
Ruma dan sopo saling
berhadapan atau bersampingan
(jika lahan tidak memungkinkan)
agar dapat dipantau dengan
mudah

Halaman sebagai pusat aktifitas Menurut tingkatan Ruma Batak


yang berlangsung setiap hari dibagi atas 3 bagian :
maupun acara adat
Banua/dunia Ginjang = bagian atas --> atap
(tempat penyimpanan benda berharga)

Sebagai pembatas kampung


ditanam pagar bambu dan tembok
batu mengelilingi kampung
Banua / dunia Tonga = bagian tengah --> dinding
(ruangan tempat hunian manusia)

Selain tempat berkumpul,


difungsikan juga sebagai tempat
berjaga-jaga (mengawasi
kampung) Banua / dunia Toru = bagian bawah --> pondasi,
tiang-tiang, tangga (tempat ternak)

Denah rumah tradisional Batak Toba

Bahan-bahan bangunan :
Tungku masak
Berada di bagian tengah rumah, antara ruang kiri dan kanan
Berada dalam satu garis lurus dengan pintu masuk Atap dari ijuk, bentuknya melengkung
Sifatnya publik (dapat diakses semua anggota keluarga)
Menikmati hasil masakan secara bersama-sama
Dinding dari papan atau tepas
Lantai dari papan
Makanan untuk kehidupan sehari-hari
Tiang-tiang besar dan kokoh dari kayu

Tungku masak Material didominasi oleh bahan kayu

Ruang anak gadis Tempat pemilik rumah

Jenis Ruma menurut fungsinya :


- ruma --> tempat tinggal Tempat berkumpul
- sopo --> lumbung Tempat berkumpul
seisi rumah
- tari sopo --> ruma khusus tempat bermusyawarah seisi rumah
- ruma parsantian --> ruma hak anak bungsu
- dll
Tempat anak sulung Ruang untuk tamu
yang sudah menikah

Pintu masuk
REDESAIN GEREJA HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN (HKBP) JATIMURNI RESSORT JATIASIH DI BEKASI, JAWA BARAT
6
Arsitektur Tradisional Batak Toba sebagai Pendekatan Desain Maya Emelda Siahaan (21051139)

Anda mungkin juga menyukai