Anda di halaman 1dari 12

KAJIAN BENTUK DAN MAKNA ARSITEKTUR

PADA MASJID AL – AHDHAR

Astria Melanira, ST, M.Si


Staff pengajar prodi Arsitektur FT. UNKRIS

Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Krisnadwipayana


Kampus UNKRIS Jatiwaringin – Pondok Gede 13077
Email : arsitektur@unkris.ac.id

ABSTRAK

Masjid merupakan tempat atau wadah yang menjadi pusat berbagai kegiatan umat
muslim diseluruh dunia, kegiatan tersebut meliputi berbagai aspek mulai dari tempat ibadah,
pusat keberadaan dan proses kehidupan komunitas muslim. masjid juga dijadikan titik temu
berbagai bentuk seni. Pada setiap karya yang dihasilkan memilki simbol yang memberikan
makna dan ciri tersendiri. Terdapat salah satu masjid yang memiliki makna dalam
arsitekturalnya yaitu masjid Al – Ahdhar. bangunan ini memiliki banyak bentuk yang
mempunyai makna pada konsepnya yang menarik untuk di teliti. Tujuan dari penelitian ini
untuk mengetahui pesan makna yang terkandung dalam bentuk arsitektur pada masjid Al –
Ahdhar. Metode penelitian adalah kualitatif deskriptif dengan mengidentifikasi bentuk dan
makna melalui studi pustaka dan survey lapangan. Hasil dari penelitian ini terdapat makna
pada tatanan massa bangunan, struktur bangunan utama, struktur bangunan pria dan wanita,
tinggi minaret serta ornament. Secara keseluruhan mkana pada bentuk pada masjid ini
memberikan nilai – nilai keislaman, yang mana manusia diarahkan untuk beribadah.
Kata Kunci : Arsitektur, Bentuk, Makna, Masjid

ABSTRACT

The mosque is a place or container that is the center of various activities of Muslims around
the world, these activities cover various aspects ranging from places of worship, the center of
existence and the process of life of the Muslim community. mosques are also used as meeting
points for various art forms. Each work produced has a symbol that gives its own meaning
and characteristics. There is one mosque that has architectural significance, namely the Al-
Ahdhar mosque. This building has many forms that have meaning in the concept which is
interesting to examine. The purpose of this study was to determine the message of meaning
contained in the architectural form of the Al - Ahdhar mosque. The research method is
descriptive qualitative by identifying the form and meaning through literature study and field
survey. The results of this study have meaning in the arrangement of the building mass, the
main building structure, the male and female building structures, the height of the minaret
and the ornaments. Overall, the meaning of the shape of this mosque provides Islamic values,
which humans are directed to worship.
Keywords: Architecture, Form, Meaning, Mosque

Jurnal Ilmiah ARJOUNA Vol.4, No.1 Januari 2022 1


1. PENDAHULUAN – simbol religi yang menandakan adanya
persatuan pemahaman keislaman seseorang
Masjid merupakan tempat atau dalam menilai hasil artistic rancangan
wadah yang menjadi pusat berbagai bangunan yang kemudian melahirkan apa
kegiatan umat muslim di seluruh dunia, yang disebut sebagai arsitektur islam itu
kegiatan tersebut meliputi berbagai aspek sendiri. Dalam penjelasan Al-Ghazali yang
mulai dari tempat beribadah, pusat terinspirasi dari Al-Qur’an bahwa arti dari
keberadaan dan proses kehidupan simbolisme arsitektural tidak terletak pada
komunitas muslim (M.E.Ayub,2007). aspek keindahannya saja, melainkan
Perkembangan masjid yang sangat pesat di mampu menyejukan mata dengan beragam
buktikan dengan adanya masjid yang permainan warna wani dari ornamentasi,
mudah di temukan di berbagai tempat, memiliki tata ruang yang nyaman,
contohnya seperti terminal, lembaga – kekokohan bangunan yang selaras dengan
lembaga pendidikan, perumahan, bahkan di spirit Al-Qur’an dalam menggambarkan
tempat rekreasi sekalipun. Jika dilihat dari berbagai penciptaan alam smesta.
sisi sejarah arsitektur, masjid merupakan Simbolisme pun memainkan berbagai
bangunan peribadatan yang terpenting pemaknaan dalam setiap detail garis,
dalam budaya islam. masjid dikenal lengkung dan pola rancang bangunan yang
sebagai rumah ibadah umat Islam yang menampilkan kekayaan warisan budaya
telah dikenal masyarakat melalui bentuk islam. Masjid memiliki peran yang penting
dan ciri – ciri nya. Perkembangan masjid di bagi kehidupan di kalangan masyarakat
pengaruhi oleh persebaran agama Islam untuk meningkatkan ikatan emosional,
melalui jalur hubungan perdagangan yang spiritual dan soasial dengan sesama kaum
mengarahkan pemahaman masjid yang muslim. Sebagai unsur vital bagi umat
komprehensif dan menyeluruh islam, masjid memiliki sejarah
(LESFI,2016). perkembangan yang unik terutama di
Karya arsitektur merupakan wujud bidang arsitektur. Terdapat salah satu
dari penerapan dan metode teknis masjid yang memiliki makna dalam
bangunan seperti material, ragam hias, dan arsitekturalnya yaitu masjid Al-Ahdhar.
filosofi kontekstual wilayah pada masa Masijid ini terletak diperumahan Green
tersebut. Masjid juga dijadikan titik temu Park, Jatimelati, Pondok Melati, Masjid ini
berbagai bentuk seni yang terdiri dari seni memiliki nilai estetika yang didalam
spasial, ruang, bentuk, dan dekorasi, serta arsitekturnya terdapat bentuk – bentuk
seni suara. Pada setiap karya yang yang memiliki makna filosofi yang
dihasilkan oleh arsitektur memiliki symbol mendalam.
yang menjadikan karya tersebut memiliki Pada konsep bentuk massa bangunan
makna dan ciri kecenderungan, serta ini merupakan analogi dari posisi sujud
memiliki ciri khas tertentu. Simbolisme dalam sholat, sehingga kemiringan atap
tidak dapat dihasilkan dari sebuah serta kolom – kolom tidak simetris antara
kebetulan atau muncul begitu saja tanpa yang menghadap kedepan dengan yang
memikirkan maknanya. Simbolisme dalam kebelakang, serta beberapa aspek bangunan
arsitektur memberikan pesan pada masa juga merupakan representasi angka – angka
lampau yang di utarakan dalam sebuah yang berada dalam ajaran agama islam.
karya ruang social tertentu, agar masa Oleh karena itu banyak hal yang berkaitan
depan atau masa yang akan datang para dengan makna dan bentuk pada konsep
pembaca dapat menemukan pertukaran bangunan masjid Al-Ahdhar ini menarik
makna yang terjadi pada simbol – simbol untuk di kaji lebih lanjut, tentang
yang tersembunyi, termasuk dalam simbol

Jurnal Ilmiah ARJOUNA Vol.4, No.1 Januari 2022 2


pembahasan Kajian Bentuk dan Makna yang menunjang. Tata letak massa
Arsitektur Pada Masjid Al-Ahdhar Bekasi. bangunan ini disamping berdasarkan
zonasi, juga harus dibuat berdasarkan alur
2. METODOLOGI sirkulasi yang saling terkait. Massa sebagai
elemen site dapat tersusun dari massa
Metode yang digunakan pada berbentuk bangunan dan vegetasi, kedua –
penelitian ini adalah penelitian deskriptif duanya baik secara individual maupun
kualitatif. Yang mana penelitian ini berupa kelompok menjadi unsur pembentuk ruang
investigasi dimana data – data dan out door (Kustianingrum, Dkk, 2012).
pernyataan di peroleh dari hasil interaksi Menurut Ching, Francis Dkk dalam
langsung antara peneliti, objek yang diteliti bukunya membahas tentang prinsip –
dan orang-orang yang ada di tempat prinsip organisasi yang dapat di pakai
penelitian sehingga hasil dari penggunaan untuk menciptakan susunan suatu
metode ini berbasis dari Analisis dari komposisi arsitektur dan konfigurasi
subjek dan objek yang diteliti penataan massa. Berikut ini kategori
menggunakan argumentasi dan deskripsi bentuk bentuk dengan penambahan sifat
sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan. hubungan yang muncul diantara bentuk –
Adapun beberapa langkah dalam bentuk komponennya sebaik konfigurasi
suatu pengumpulan data pada penelitian keseluruhnya :
ini. Pengumpulan data dapat dilakukan 1) Bentuk Terpusat
dalam berbagai setting dengan cara di Terdiri dari sejumlah bentuk sekunder
dapat dari berbagai sumber. Bila dilihat yang mengelilingi satu bentuk
dari sumber data dapat digunakan sumber dominan yang berada tepat dipusat.
primer yaitu melakukan survey langsung 2) Bentuk Linear
ke lokasi yang menjadi objek penelitian, Terdiri atas bentuk – bentuk yang
dan sumber sekunder yaitu mencari data diatur berangkaian pada sebuah baris.
data melewati media seperti buku, jurnal 3) Bentuk Radial
ataupun internet yang mana penulis dapat Merupakan suatu komposisi dari
memperoleh data secara tidak langusung. bentuk – bentuk linear yang
Ruang lingkup pembahasan yang berkembang kearah luar dari bentuk
akan diteliti dari bentuk dan makna yang terpusat dalam arah radial.
terdapat pada konsep bangunan Masjid Al 4) Bentuk Grid
– Ahdhar antara lain: Merupakan bentuk – bentuk modular
1. Tatanan Massa Bangunan yang dihubungkan oleh grid – grid tiga
2. Gubahan Massa Bangunan dimensi.
3. Tampilan Bangunan Utama
4. Minaret Bentuk Dalam Arsitektur
5. Bangunan Wudhu Pria
6. Bangunan Wudhu Wanita Nix (1953) dalam Pamungkas (2002),
7. Ornamen bentuk ditentukan oleh adanya hubungan
campuran tangan dan kegiatan manusia,
3. LANDASAN TEORI dan mengenai penentuan secara langsung
maupun tidak langusng, tergantung kepada
Tatanan Massa apa – apa saja yang di dalam pemberian
bentuk ditentukan secara primer dan
Tatanan massa adalah peletakan massa kemudia apa yang timbul karena kegiatan
bangunan majemuk pada suatu site, yang primer tersebut.
ditata berdasarkan zona dan tuntutan lain

Jurnal Ilmiah ARJOUNA Vol.4, No.1 Januari 2022 3


(Dewi, dkk, 2017) Pengorganisasian kesatuan bentuk dan makna. Berbeda pula
bentuk terdiri dari empat macam, antara dengan tanda (sign), symbol merupakan
lain: kata atau sesuatu yang bisa dianalogikan
1) Artikulasi bentuk sebagai kata yang telah terkait dengan:
Penegasan bentuk atau organisasi 1) Penafsiran pemakai
disini berarti cara bagaimana 2) Kaidah pemakaian sesuai dengan jenis
permukaan suatu bentuk secara wacananya
bersamaan membentuk suatu wujud 3) Kreasi pemberian makna sesuai
dan volume. dengan intensi pemakainya
2) Sifat – sifat bentuk Simbol yang ada dalam kaitan dengan
a. Posisi ketiga point tersebut disebetu bentuk
b. Orientasi simbolik (Miftakhuddin, 2019).
c. Inersia visual
3) Transformasi bentuk Simbol Sebagai Tanda Pengenal
Beberapa perubahan yang dapat terjadi
dalam bentuk yaitu: Tanda pengenal yang biasanya
a. Perubahan dimensi terdapat pada bangunan kegamaan sebagai
b. Pengurangan bentuk (Subtractive) berikut :
c. Penambahan bentuk (additive) 1) Tanda bulan – bintang sebagai simbol
4) Klasifikasi bentuk Agama Islam.
a. Bentuk linear 2) Tanda salib sebagai simbol Agama
b. Bentuk grid Kristen.
c. Penggabungan bentuk geometri 3) Bentuk gereja yang ditandai dengan
d. Penegasan bentuk salib, patung Bunda Maria, Yesus
e. Penegasan permukaan Kristus, dll.
5) Faktor yang mempengaruhi bentuk 4) Pura dijumpai ukiran dan patung –
a. Garis patung dalam Agama Hindu.
b. Koridor 5) Dalam Agama Buddha dijumpai
c. Sisi lambing – lambing seperti Stupa,
d. Sumbu Mandala, Dharma Cakra, Dll.
e. Irama
Makna
Simbol
Menurut Ferdinand de Saussure
Secara etimologis, simbol (syimbol) tanda memiliki dua entitas, yaitu “Signifer
berasal dari kata Yunani “syimballen” yang dan signified” atau “tanda dan makna”
berarti melemparkan bersama (suatu benda, atau “penanda dan petanda”. Keduanya
perbuatan) dikaitkan dengan suatu ide. saling berkaitan satu sama lain. Kombinasi
Menurut Alex Sobur simbol adalah bentuk keduanya dalam semiotika disebut tanda.
yang menandai sesuatu yang lain di luar Istilah tanda dapat pula diidentikan dengan
perwujudan bentuk simbolik itu sendiri. bentuk yang mempunyai makna.
Sementara konsep Peirce simbol diartikan Entitas pertama disebut dengan
sebagai tanda yang mengacu pada objek penanda (Signifier), yaitu aspek material
tertentu diluar tanda itu sendiri. Simbol dari sebuah tanda, sedangkan entitas kedua
tidak dapat disikapi secara isolatif dari disebut petanda (signified) yang
hubungan asosiatifnya dengan simbol menjelaskan tentang konsep mental.
lainnya. Walaupun demikian berbeda Misalnya; kata “Pasar” bias menjadi tanda,
dengan bunyi, simbol telah memiliki karena dia memiliki signifier (yakni kata

Jurnal Ilmiah ARJOUNA Vol.4, No.1 Januari 2022 4


itu sendiri/konsep mental) dan signified tempat imam dalam memimpin acara
(yakni tempat nyata dimana kita salat jamaah.
berbelanja/konsep materil). Kesatuan 2) Mimbar: tempat khatib berkhotbah
antara kata dan kenyataan itulah yang atau memberi ceramah sebelum acara
membuat pasar menjadi tana (sign). salat jamaah.
Hubungan antara signifier dengan signified 3) Liwan: disebut juga charan yakni
ini disebut sebagai simbolik dalam arti ruangan yang luas tempat para jamaah
bahwa signifier menyimbolkan signified mendengarkan khotbah dan acara
(Sunardi, 2004). penyelenggaraan salat.
4) Shan: ruang terbuka yang berada
Masjid dalam halaman dalam bangunan
masjid.
Dalam perkembangan sejarah 5) Fawwarah: pancaran air atau kolam
arsitektur Islam perlu dicatat bahwa bersih untuk tempat mengambil air
bangunan masjid Nabi Muhammad di suci untuk salat.
Madinah yang dibangun pada awal tahun 6) Menara: disebut juga manarah atau
Hijriyah (622 M) merupakan bangunan minaret. Dalam bahasa Arab disebut
masjid yang pertama dibangun sebagai ma’dzan, yakni suatu bangunan
lambang syiar islam (Febri.Y,2016). ramping dan tinggi sebagai tempat
Meskipun bangunan masjid Nabi ini mengumandangkan suara azan.
sederhana, yang terletak diatas sebidang 7) Qubhat: kubah atau qubbah yakni
tanah berbentuk empat persegi. Masjid bentuk atap setengah lingkaran yang
yang dibangun Rasulullah selain terletak diatas bangunan masjid dan
disediakan untuk tempat beribadah, juga pada bagian puncak tengah lingkaran
digunakan sebagai tempat pertemuan kubah terdapat lambang bulan sabit
Rasulullah dengan para sahabatnya. Bahan dan ditengahnya terdapat bintang,
bangunan untuk dinding masjid tersebut keduanya ditopang oleh sebuah
dari batu yang di plester dengan tanah liat tongkat.
yang tingginya tujuh hasta, sedang tiang 8) Pintu Masuk: merupakan pintu lalu
penyangga atap bangunan terdiri atas lintas keluar masuknya orang-orang ke
batang kurma dan atapnya terbuat dari dalam masjid untuk melaksanakan
daun-daun serta pelepah kurma pula, salat.
sedangkan lantai terdiri atas hamparan 9) Teras atau serambi: serambi berfungsi
daun kurma dan pasir yang dilengkapi pula sebagai tempat berteduh dan tempat
dengan mimbar yang terbuat dari susunan istirahat untuk menunggu waktu salat.
batang korma juga, namun tidak 10) Dikkeh: tempat wakil imam (bilal)
mengurangi fungsi dan tujuannya sebagai untuk mengulang ucapan-ucapan
tempat ibadah dalam menjalankan perintah imam dalam saat-saat tertentu.
shalat lima waktu.
Olan Situmorang dalam bukunya 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
yang berjudul Seni Rupa Islam
Pertumbuhan dan Perkembangannya Masjid Al – Ahdhar
menjelaskan 10 bagian terpenting dari
masjid yaitu: Fenomena perkembangan masjid pada
1) Mihrab: disebut juga “maqsurah”, era modern saat ini menunjukan bagaimana
yakni suatu ruang berbentuk setengah arsitek – arsitek yang ada di Indonesia
lingkaran yang berfungsi sebagai mulai menerapkan berbagai rancangan
masjid yang dikemas secara kontenporer

Jurnal Ilmiah ARJOUNA Vol.4, No.1 Januari 2022 5


dan menyesuaikan dengan karakteristik menyatu dengan lingkungan sekitarnya,
iklim yang ada di Indonesia. Penerapan dan
rancangan yang diimplementasikan ke bentuknya ini di ambil dari bentuk
dalam berbagai elemen arsitektural baik bangunan awal perkembangan Islam di
secara gubahan bentuk maupun hubungan Indonesia yaitu Berbentuk Langgam atau
antar ruang dengan mencoba menanamkan pendopo tanpa dinding. Demikian juga
nilai – nilai keislaman ke dalam proses dalam penggunaan bahan material
perancangan. Salah satu bangunan masjid menggunakan bahan yang ramah
yang menerapkan rancangan tersebut lingkungan.
adalah masjid Al – Ahdhar yang terletak di
kawasan Jatimelati Kota Bekasi yang
dipilih sebagai objek peneltian.

Gambar 2. Materia yang digunakan

Untuk matrial yang digunakan pada


struktur kolom menggunakan Besi WF,
struktru pada dinding bangunan
menggunakan kaca dan habel, dan material
Gambar 1. Masjid Al – Ahdhar yang digunakan untuk atap sendiri
menggunakan besi WF dan di lapisi
Masjid Al – Ahdhar didsesain dan dengan metal berpasir sebagai gentingnya.
diselesaikan pembangunannya pada tahun
2017 oleh Nataneka, salah satu biro arsitek Tatanan Massa Bangunan Masjid Al –
ternama di Jakarta. Tim desain yang Ahdhar
dipimpin oleh Jeffry Sandy, menerapkan
konsep hijau dan menyatu dengan Dilihat dari Site Plan Masjid Al –
lingkungan sekitar dan mengenalkan Ahdhar dapat dilihat tatanan massa yang
kembali ke masa awal perkembangan Islam menerapkan bentuk sejajar dengan
di Indonesia, yaitu tempat ibadah menggunakan pola Grid pada penempatan
berbentuk langar atau pendopo tanpa struktur bangunannya, dengan
dinding. Masjid ini memiliki luas lahan penegelompokan massa bangunan sesuai
sekitar 1.800 meter persegi dengan luas dengan fungsinya sehingga memiliki
bangunan 700 meter persegi, masjid ini keterkaitan antara fungsi bangunan satu
memiliki 2 lantai didalamnya dan memiliki dengan yang lainnya.
daya tampung sebanyak 450 jamaah.

Bentuk Bangunan Masjid Al – Ahdhar

Pada bentuknya Masjid Al – Ahdhar


ini sesuai dengan konsep yang di terapkan
yaitu arsitektur hijau yang mana konsepnya
ini merupakan Arsitektur Hijau yang dapat

Jurnal Ilmiah ARJOUNA Vol.4, No.1 Januari 2022 6


masuk islam atau beriman harus siap
melaksanakan rukun iman dan islam
sebagai jaminan keselamatan bagi mereka
di dunia dan diakhirat. Kemudian pada
“Hablumminannas” yaitu hubungan
dengan Manusia yang mana perjanjian dari
kaum mukminin dalam bentuk jaminan
keamanan bagi mereka orang kafiri dzimmi
dengan membayar upeti bagi kaum
mukminin melalui pemerintahnya untuk
Gambar 3. Site Plan Masjid Al - Ahdhar
hidup sebagai warga negara islam dari
kalangan minoritas non – muslim.
Hal ini dapat dilihat dari bentuk
DILIHAT DARI LUAR TAMPAK SAMPING
lahan yang bergelombang, yang mana
membuat seorang arsitek harus
memaksimalkan kreatifitasnya, oleh karena
itu dari hasil pertimbangan susunan
bangunan ini di buat melebar kesamping
dengan penggunaan konsep yang ramah
lingkungan. Dan juga dalam kondisi
tersebut dipilih sebuah susunan struktur
yang diawali dengan minaret yang
menjulang tinggi sebagai petanda dan DALAM BANGUNAN
kemudian diikutin dengan bangunan
Gambar 5. Bentuk Gubahan
lainnya yang sejajar.
Bentuk gubahan massa yang
diterapkan pada Masjid ini yaitu
menganalogikan dari posisi sujud dalam
sholat. Makna yang disampaikan yaitu
merendahkan dan menghambakan diri
kepada Allah, Keutamaannya yaitu untuk
mendidik manusia bersikap rendah hati dan
menjauhkannya dari sikap sombong dan
takabur, semakin banyak orang yang
Struktur yang sejajar Minaret
Diibaratkan sebagai
bersujud maka semakin bersih pula
Diibaratkan
Jamaah sebagai Imam jiwanya dan semakin tinggi pula kesadaran
rohaninya.
Gambar 4. Sususan Struktur Pada Site
Bentuk Bangunan Utama Masjid Al –
Bentuk sejajar pada massa Ahdhar
bangunan Masjid ini di analogikan dari
susunan shaft dalam solat, yang mewakili Pada bangunan utama ini dijadikan
“Hablumminallah dan Hablumminanas” tempat ibadah dan juga merupakan
yang artinya Hubungan dengan Allah dan tempatnya berdiskusi, kajian dan kegiatan
Hubungan dengan sesama Manusia. lainnya yang dibuat oleh komunitas
Pada penjelasannya makna pada muslim yang ada disekitar bangunan ini.
“Hablumminallah” adalah sebuah Bangunan utama ini berada di tengah –
perjanjian dari Allah, yaitu seseorang yang

Jurnal Ilmiah ARJOUNA Vol.4, No.1 Januari 2022 7


tengah antara bangunan Wudhu Pria dan
Wudhu Wanita.

Gambar 7. Susunan Struktur


Makna yang disampaikan terdapat
pada 7 buah struktur utama yang menjadi
kolom penopang bangunan ini. Hal ini
mewakili jumlah ayat dalam surat Al –
Fatihah, yang artinya adalah pembuka.
Makna pada jumlah kolom tersebut
dijadikan pengertian dalam konsep struktur
Gambar 6. Bentuk Bangunan Utama pada bangunan ini, yang mana tanda ini di
jadikan sebuah pembukaan/awalan untuk
Bangunan ini memiliki bentuk dasar beribadah.
persegi Panjang dengan bentuk atap
pelana. Untuk struktur bangunan dan
rangka atapnya menggunakan material
Besi WF, sedangkan untuk dinding
menggunakan dinding kaca yang
merupakan konsep yang diterapkan yaitu
bentuk pendopo yang sudah dimodifikasi.
Material yang digunakan sebagai penutup
langit – langit pada bagian dalam bangunan
merupakan material kayu ulin dan metal
berpasir sebagai lapisan gentingnya. Gambar 8. Interior Masjid

Bangunan utama ini memiliki 2 lantai


didalamnya, yang mana pada lantai
pertama merupakan area ibadah tanpa sekat
dan lantai kedua memiliki sekat pemisah
antara ruang pria dan ruang wanita. Untuk
lantai pertama material yang digunakan
pada lantainya menggunakan granit yang
ditutupi dengan sajadah. Dan dilantai dua
menggunakan lantai cor-an yang ditutupi
dengan sajadah.

Jurnal Ilmiah ARJOUNA Vol.4, No.1 Januari 2022 8


Bentuk interior pada masjid ini Bentuk Bangunan Wudhu Wanita
memiliki dinding kaca. Makna yang
terkandung pada ruang bangunan ini yaitu,
ruang yang luas memberikan kesan
keagungan serta kebebasan, dinding kaca
yang digunakan memberikan pandangan
kepada seseorang seakan – akan
mengingatkan kita kembali kepada alam
sekitar dan ke Sang Pencipta Dunia.

Bentuk Minaret Gambar 10. Bangunan Wudhu Wanita

Bangunan Wudhu Wanita berada


disebelah timur masjid yang posisinya
berada diantara minaret dan bangunan
utama. Bangunan ini memiliki bentuk
dasar persegi Panjang dengan bentuk atap
pelana. Terdapat 2 buah struktur utama
pada bangunan ini, yang mana struktur
yang digunakan pada bangunan dan rangka
atap menggunakan material besi WF,
sedangkan untuk dinding menggunakan
material habel yang ditutupi dengan kayu
ulin. Untuk lapisan fasadnya menggunakan
kisi – kisi dari material kayu ulin.
Gambar 9. Minaret

Minaret ini terletak di sebelah timur


bangunan masjid, memilki bentuk
jajargenjang dengan kemiringan mengikuti
bentuk massa bangunan. Minaret ini
memiki tinggi 17 meter yang di fungsikan
sebagai petanda pada masjid Al – Ahdhar.
Material yang digunakan pada minaret ini Gambar 11. Struktur Bangunan Wudhu
adalah kontruksi besi WF yang dilapisi Wanita
dengan beton.
Pesan yang disampaikan pada minaret Pada bangunan wudhu wanita
ini terdapat pada tinggi 17meter yang juga memiliki 2 buah struktur utama yang
dijadikan sebagai petanda yang mana mewakili 2 kalimat syahdat dan 3 buah
maknanya adalah untuk mengingatkan kita keran wudhu mewakili 3 ayat dalam surat
kepada Sang Pencipta dan jumlah pada Al - Kautsar, Makna yang terkandung pada
tinggi tersebut mewakili jumlah Rakaat bangunan ini adalah pengakuan ketahuidan
dalam sholat 5 waktu. dan kerasulan, yang mana seorang muslim
hanya mempercayai Allah sebagai satu
satunya Tuhan dan tida tuhan lain selain
Allah yang terdapat pada awal kalimat
syahadat, dan kalimat kedia mengirarkan

Jurnal Ilmiah ARJOUNA Vol.4, No.1 Januari 2022 9


seorang muslim memantapkan diri untutk lantainya menggunakan material andesit
meyakini ajaran Allah yang disampaikan bakar.
melalui Rasul Allah, Muhammad.
Sedangkan 3 buah keran yang ada
memiliki makna seperti apa yang
disampaikan pada arti dari surat Al –
Kautsar yaitu selalu mengiklaskan dan di
niatkan disetiap kegiatan karena Allah.

Bentuk Bangunan Wudhu Pria

Gambar 14. Sususnan Struktur Tempat


Wudhu Pria

Pada bangunan whudu pria memiliki 3


struktur sebagai penopang bangunan yang
diartikan sebagai 3 ayat dalam surat
Gambar 12. Bangunan Wudhu Pria alkautsar, dan terdapat 7 buah keran wudhu
Bangunan Wudhu Pria berada di dalamnya yang diartikan sebagai 7 ayat
dibagian barat masjid yang posisinya dalam surat Al - Fatihah. Makna yang
berada di sebelah bangunan utama. terkandung dalam bangunan ini adalah
Bangunan ini memiliki bentuk dasar manfaat menebar kebaikan dan jangan lupa
persegi dengan bentuk atap pelana, untuk iklaskan dengan niatan karena Allah
terdapat 3 buah struktur utama pada dalam beribadah, sedangkan keran yang
bangunan ini, pada struktur bangunan dan memiliki 7 buah keran adalah sebagai
rangka atap menggunakan material besi awalan untuk malakukan sebuah ibadah
WF, sedangkan untuk dinding dengan cara berwudhu.
menggunakan material habel dengan
finshing plester acian. Untuk lapisan Bentuk Ornamen
fasadnya menggunakan kisi – kisi dari
material kayu ulin.

Gambar 13. Keran Wudhu Pria

Bangunan Wudhu Pria ini terdapat


14 keran air dialamnya, yang mana bagian
depan terdapat 7 keran wudhu dan bagian
belakang terdapat 7 keran wudhu. Untuk Gambar 15. Bentuk Ornamen

Jurnal Ilmiah ARJOUNA Vol.4, No.1 Januari 2022 10


Syahadat. Serta minaret yang memiliki
Ornament ini berada dibagian teras tinggi 17 meter dengan fungsi sebagai dan
bangunan utama, yang mana peletakannya adapun ornament yang digunakan yaitu
berada di setiap kolom bagian depan memiliki Lafadz Allah dan Muhammad
bangunan utama. Pembentukan ornament yang di letakan pada bagian depan
ini menggunakan material besi yang di bangunan.
buat sedemikian rupa menyerupai bentuk Secara keseluruhan bahwa makna
kaligrafi yang bertuliskan Lafadz Allah dan pada bentuk dan konsep yang ada pada
Muhammad yang memilki arti tersendiri. Masjid ini adalah untuk memberikan nilai
– nilai keislaman, yang mana manusia
diarahkan untuk beribadah, serta
memberikan pesan langsung hubungan
antara Manusia dengan Sang Pencitpa.
Contohnya makna yang disampaikan pada
bentuk tatanan massa bangunan masjid
yang mempunyai makna Hablumminallah
dan Hablumminannas, kemudian bentuk
gubahan massa bangunan yang maknanya
untuk merendahkan diri kepada Allah,
Gambar 26. Makna Ornamen dilanjut dengan susunan struktur bangunan
utama yang artinya pembuka perwakilan
Pada ornament Masjid ini memiliki dari 7 ayat dalam surat Al- Fatihah,
makna sebagai Pengingat akhir kehidupan kemudian struktur bangunan pria dan
umat islam, yang dimaksud bahwa, 2anita yang mewakili 3 ayat Al-Kautsar
manusia (khususnya umat Islam) harus dan 2 Kalimat Syahdat, dan juga ornament
mengingat pucak dari kehidupan yaitu yang digunakan memberikan makna
kematian atau menuju akhirat, agar kita sebagai Pengingat akhir kehidupan umat
selamat saat berada di alam akhirat maka islam.
kita harus selalu mengingatkan untuk terus
beribadah kepada Allah SWT dan DAFTAR PUSTAKA
menjalankan ibadah yang sudah diajarkan
sesuai dengan ajaran Rasulullah yaitu Nabi Paper dalam jurnal
Muhammad SAW a. Maryam Siti, dkk, 2016.
Sejarah Peradaban Islam Dari
5. KESIMPULAN Masa Klasik Hingga Modern,
Yogyakarta: LESFI.
Dilihat dari hasil pembahasan, b. Muhammad Azka, Anisa, 2019.
dapat di tarik kesimpulan bahwasannya Kajian Arsitektur Simbolik Pada
bentuk bentuk pada Masjid Al – Ahdhar Bangunan Masjid. Jurnal
yang mempunyai makna antara lain seperti Arsitektur PURWARUPA Volume 3
bentuk tatanan massa bangunan masjid ini c. Muktiono Ayub, 2019. Tinjauan
merupakan susunan shaft sholat, kemudian Semiotika Pada Masjid Jakarta
dilanjut dengan Bentuk gubahan massa Islamic Centre. Jakarta: Arjouna,
yang merupakan analaogi dari posisi sujud, Vol. 3, No.2.
kemudian struktur bangunan utama yang d. Pamungkas, S. T. & Tjahjono, R.
mewakili ayat surat Al-Fatihah, kemudian 2002. Tipologi – Topologi -
struktur bangunan pria dan wanita yang Morfologi Arsitektur Kolonial
mewakili 3 ayat Al-Kautsar dan 2 Kalimat Belanda Di Kompleks PG. Kebon

Jurnal Ilmiah ARJOUNA Vol.4, No.1 Januari 2022 11


Agung Malang. Malang: Fakultas
Teknik Universitas Brawijaya. Buku
e. a. D.K Ching Francis. 2008
Laporan penelitian Arsitektur, Bentuk, Ruang dan
a. Aminudin Faruk ht, I dewa P. dkk, Tatanan. Jakarta: Erlangga.
2002. Analisa Wacana, dari b. Data Statistik Kota Bekasi Dalam
Linguistik Sampai Dekontruksi. Angka 2020
Jogjakarta: Pusat Studi Kebudayaan c. Data Statistik Kecamatan
UGM. Pondokmelati Dalam Angka 2020
b. Anwar M, 2019. Analisis
Semiotika Hiasan dan Bangunan Artikel dari internet
Masjid Krapayak 1 Santren Setyo Indiawan, Wahyu Wibowo, 2013.
Gunung Putri Magelang. Semiotika Komunikasi Edisi 2
Yogyakarta: Universitas Islam Jakarta: Mitra Wacana Media.
Negeri Sunan Kalijaga.
c. Miftakhuddin, 2019. Makna
Simbolik Pada Arsitektur Masjid
Nur Sulaiman Banyumas.
Purwokerto: Institut Agama Islam
Negeri Purwokerto
d. Herusatoto, Budiono. 2008.
Simbolisme Jawa. Yogyakarta:
Ombak.
e. Muhammad E. Ayub, 2007.
Manajemen Masjid Petunjuk
Praktis Bagi Pengurus, Jakarta:
Gema Insani.
f. Nazir Moh, 2006, Metode
Penelitian, Ghalia Indonesia,
Jakarta
g. Situmorang, Olan. 1993. Seni Rupa
Islam Pertumbuhan dan
Perkembangannya. Bandung:
Angkasa.
h. Sobur, Alex. 2016. Semiotika
Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
i. Sugiyono ,2012, Metode Penelitian
Kualitatif. Alfabeta, bandung
j. Sutrisno, Mudji, Christ V, 1993.
Estetika: filsafat keindahan.
Yogyakarta: Kanisius
k. Wong 1993. Principless of From
and Design. New York
l. Yulika, Febri. 2016. Jejak Seni dan
Sejarah Islam. Padang: Institut
Seni Indonesia Padangpanjang.

Jurnal Ilmiah ARJOUNA Vol.4, No.1 Januari 2022 12

Anda mungkin juga menyukai