Arsitektur bukan wujud fisik belaka, di balik wujud tersebut tersimpan nilai makna
bahkan juga menggambarkan kekuatan ideologi dan kepercayaan yang dianutnya.
Identitas atau ciri seperti ideologi, kepercayan dan lainnya merupakan aspek yang
sangat penting di karenakan menjadi indentitas dari arsitektur tersebut. Seiring berjalan
nya waktu globalisasi sangat berpengaruh terhadap identitas arsitektur terutama
arsitektur yang bersifat tradisional, sehingga mulai mucul ide dari beberapa arsitek yang
megadopsi atau menggabungkan antara arsitektur modern dan arsitektur tradisonal.
Dalam penulisan makalah ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan
komperatif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai cara atau prosedur pemecah
masalah dari suatu objek atau subyek bedasarkan fakta-fakta yang ada. Sedangkan
metode komperatif adalah metode deskriptif yang di pakai untuk mencari sebab dan
akibat dari suatu fenomena ataupun masalah.
Abstract
Architecture is not a mere physical form. Behind this form, there is a meaningful value
that even describes the strength of the ideology and beliefs it embraces. Identity or
characteristics such as ideology, beliefs and others are very important aspects because
they become the identity of the architecture. Over time, globalization has greatly
influenced architectural identity, especially traditional architecture, so that some
architects have adopted or combined modern and traditional architecture ideas.
In writing this paper, the methods used are descriptive and comparative methods.
Descriptive method can be defined as a method or procedure to solve the problem of
an object or subject based on existing facts. While the comparative method is a
descriptive method that is used to find the causes and effects of a phenomenon or
problem.
3. Metode penulisan
Penulisan ini menggunakan metode deskriptif-analisis dengan pendekatan
kualitatif. Metode deskriptif analisis yaitu suatu metode yang berfungsi untuk
mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui
data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Kemudian
melakukan analisis terhadap data yang sudah diperoleh untuk mencapai tujuan.
Mengfokuskan pada rancangan elemen bangunan baik itu eksterior maupun
interior, dan makna/identitas dari bangunan tersebut.
Tampak altar
Tampak pintu
masuk
Denah
Pada bagian interior ini terdiri dari bagian Mihrab, Liwan dan Sahn.
Pada bagian Mihrab ini mengusung bentuk desain yang lebih
modern, bentuk lingkaran bulat telur itu mengingatkan penulis
kepada karya rancangan desainer terkenal dunia yaitu Karim
Rashid seorang desainer yang sangat terkenal dengan gaya
futuristiknya, dia sering membuat bentuk-bentuk yang hampir
serupa dengan rancangan mihrab masjid ini. Di lain sisi, bentuk
mihrab seperti bulat telur juga mengingatkan kepada bentuk hajar
aswad yang berada di makkah. Sedangkan bentuk Liwan pada
masjid di desain sangat bersih dan kelihatan kokoh dengan
menggunakan material beton dan keramik. Pada bagian dinding
ruangan didominasi oleh pintu-pintu dan jendela yang memiliki
lubang-lubang vertikal sebagai sirkulasi udara yang masuk dari luar
ke dalam ruangan. Pada bagian plafonnya terdapat bentuk bagian
dalam kubah yang langsung membungkus semua ruangan,
meskipun tidak menampakkan bentuk kubah pada bagian luar,
namun bentuk kubah dapat terlihat pada bagian dalam masjid.
Plafon tersebut dipenuhi dengan tulisan kaligrafi Asmaul Husna
(nama-nama Allah) dan pada bagian tengah liwan terdapat
susunan
lampu-lampu yang menggantung membentuk lingkaran pada
bagian atas plafon ruangan, hal ini menunjukkan bentuk modern
dan tidak terlihat bentuk tradisional dari dalam masjid ini.
Sahn atau tempat berwudu pada masjid ini di desain sangat
sederhana dengan warna gelap. Tempat berwudu ini di desain
terbuka sehingga membabawa udara yang masuk ke dalam
sehingga menghasilkan hawa kesekukan. Tempat berwudu ini
terbilang modern dan ramah lingkungan dengan terbukti dari sistim
pemanfaatan air hujan yang digunakan.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa unsur yang kuat pada
elemen-elemen interior yaitu didominasi oleh bentuk-bentuk yang
unik, bersih dan licin. Selain itu sistim yang digunakan untuk
menampung air sudah menggunakan teknologi menetralisir air
hujan. Hal ini menunjukkan bahwa desain yang digunakan pada
masjid ini sudah mengarah kepada sistem kecanggihan tekonologi
dan ramah lingkungan, desain ini sangat populer akhir-akhir ini.
Sedangkan pada bagian arsitektur masjid atau eksterior masjid
didominasi oleh bentuk-bentuk tradisional seperti bentuk gonjong
dan ukiran khas.
Minangkabau yang terinspirasi dari motif kain songket
Minangkabau pada kubah masjid.
Denah
Konsep bentuk
Konsep bentuk sendiri sudah mengadopsi dari bentuk daerah asal (
arsitektur lokal) yaitu bentuk rumah adat.
5. Kesimpulan
Arsitektur dan identitas merupakan dua hal yang tidak bisa di pisahkan
mengapa? Karena identitas sendiri adalah jati diri dari sebuah daerah atau pun
kelompok. di era globalisasi saat ini identitas cenderung tidak diperhatikan,
arsitek-arsitek saaat ini cenderung lebih mementingkan estetika dan filosofi yang
yang ia mau, tanpa memperhatikan lingkungan sekitar sehingga budaya atau
pun ciri khas dari suatu daerah cenderung dikesampingkan. Oleh karena itu
sebagai calon arsitek kita di haruskan untuk menghidukan Kembali nilai-nilai
maupun budaya dalam bentuk karya arsitektur.
Daftar Pustaka
https://www.bluprin.com/id/project/gereja-ouikemene
http://www.constructionplusasia.com/id/gereja-oikumene-sajau
https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Raya_Sumatra_Barat
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/nucturenature/article/view/2436
Lampiran