Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Reka Karsa ©Jurusan Teknik Arsitektur | No. | Vol.

Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [Agustus 2016]

Penerapan Tema Struktur Sebagai Ornamen Pada


Perancangan Velodrome And Field Athletic Arena
Kota Cimahi, Jawa Barat

MUHAMMAD KAHFI
Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Bandung

khfmuhammad@gmail.com

ABSTRAK
Olahraga Velodrome, Atletik Non-Lintasan, dan Inline Skate adalah salah satu cabang olahraga
yang dipertandingkan pada event olahraga nasional seperti Pekan Olahraga Nasional maupun
internasional seperti Asian Games. Demi mendukung para atlet yang bertanding, maka
dibutuhkan sarana yang memfasilitasi kegiatan tersebut. Velodrome and Field Athletic Arena
adalah bangunan yang berlokasi di Kota Cimahi, Jawa Barat yang mewadahi sejumlah
kegiatan bagi atlet Velodrome, Atletik Non-Lintasan, dan Inline Skate untuk bertanding dan
berlatih serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung berupa asrama yang bisa dijadikan pusat
pelatihan untuk atlet Pelatihan daerah Jawa Barat. Tema yang diangkat pada Velodrome and
Field Athletic Arena ini adalah “Struktur sebagai Ornamen” yaitu suatu pendekatan desain
yang menekankan interupsi bentuk struktur, modifikasi bentuk struktur maupun
penggabungan bentuk struktur sehingga menjadi elemen estetika pada bentuk maupun fasad
bangunan.
Kata kunci: sarana olahraga, Velodrome, Kota Cimahi

ABSTRACT
Velodrome, Field Athletic, and Inline Skate is one of the sports contested at national sporti
events such as the PON and internationally such as the Asian Games. In order to support the
athletes who compete, it is necessary to build the facilities. Velodrome and Field Athletic Arena
is a building that located in Cimahi City, West Java. The building accommodate a number of
activities for Velodrome, Field Athletic, and Inline Skate athletes such as practicing and
competing. This building equipped with supporting facilities like Athlete Dorm that can be
used as a training center for athletes in West Java. Specific approach for Velodrome and Field
Athletic Arena design is "Structure as Ornaments", design approach that emphasizes
interruption on the structure, modification form of the structure as well as the incorporation
of the structure so that it becomes aesthetic elements in shape and building facades.
Keywords: stadium, Velodrome, Cimahi City

Jurnal Reka Karsa - 1


Kahfi

1. PENDAHULUAN

Menilik dari geliat olahraga yang terjadi belakangan ini pada masyarakat khususnya bagi para
pemuda dan pemudi Indonesia yang semakin pesat dan berkembang maka dibutuhkan sarana
pendukung yang mewadahi kegiatan untuk mengembangkan bakat olahraga mereka yang
akan mendukung prestasi Indonesia pada kegiatan olahraga baik tingkat nasional maupun
internasional guna membanggakan Negara Indonesia. Olahraga Velodrome, Atletik Non-
Lintasan (cabang lompat dan lempar), dan Inline Skate adalah cabang yang dipertandingkan
pada Pekan Olahraga Nasional, demi mendukung para atlet yang bertanding, maka
dibutuhkan Sarana yang memfasilitasi kegiatan tersebut. Kota Cimahi merupakan salah satu
kota berkembang di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Pembangunan dan pengembangan
berbagai kegiatan masyarakat khususnya dalam bidang olahraga sangat penting dan harus
difasilitasi. Sarana olahraga yang memadai untuk event olahraga bertaraf nasional maupun
internasional seharusnya dimiliki oleh Kota Cimahi. Selain sebagai sarana apabila ada event
olahraga, sarana olahraga ini pun bisa dimanfaatkan sebagai sarana pengembangan bakat
dan kesehatan bagi masyarakat dan sarana latihan untuk atlet-atlet profesional maupuan
pemula. Di lain pihak, memiliki bangunan sarana olahraga tingkat nasional maupun
internasional dapat membantu meningkatkan daya tarik Kota Cimahi. Velodrome and Field
Athletic Arena adalah salah satu sarana olahraga yang dibutuhkan di Kota Cimahi, dikarenakan
belum memadai dan terbengkalainya sarana olahraga Velodrome, tidak adanya fasilitas Atletik
Non-Lintasan, dan Inline Skate di Kota Cimahi.

2. METODOLOGI PENDEKATAN PERANCANGAN

Metode perancangan yang digunakan pada bangunan ini adalah pengumpulan data literatur
yang berhubungan dengan fungsi dan bentuk bangunan Velodrome berdasarkan teori dan
berdasarkan bangunan yang sudah ada.

2.1 Pengertian Judul


Velodrome & Field Athletic Arena adalah suatu tempat yang mewadahi kegiatan
olahraga bersepeda dan olahraga Atletik Non-Lintasan bagi atlit profesional dan pemula
maupun masyarakat umum untuk berkompetisi dan berlatih. Selain itu, terdapat juga
arena olahraga Inline Skate di sarana olahraga ini.

2.2 Pengertian Velodrome


Velodrome merupakan arena untuk balap sepeda. Velodrome modern memiliki bentuk trek
oval yang terdiri dari dua trek lengkung setengah lingkaran yang dihubungkan dengan dua
trek lurus dengan kemiringan lintasan trek. Velodrome biasanya hanya digunakan sebagai
lintasan trek kompetisi balap sepeda.
Menurut Schuermann dalam buku Project Guide VELODROMES (1988) [1], Velodrome ini
terbagi ke dalam tiga kategori, yaitu :

· Kategori I adalah Velodrome tingkat regional atau daerah. Fungsinya adalah sebagai
tempat latihan, training dan kompetisi. Fasilitas standar yang harus dimiliki adalah trek
balap, fasilitas penonton dengan kapasitas tempat duduk 500-1000 tempat duduk, dan
bangunan kecil tambahan yang bisa digunakan untuk sekretariat club.
· Kategori II adalah Velodrome tingkat nasional. Digunakan untuk training dengan
performa tinggi, kompetisi nasional dan kompetisi internasional. Fasilitas yang disediakan
trek balap, fasilitas penonton dengan kapasitas tribun mendekati 2500 tempat duduk dan
bangunan tambahan untuk fasilitas penunjang.
· Kategori III adalah Velodrome tingkat Internasional. Digunakan untuk kompetisi
internasional, kejuaraan internasional, kejuaraan antarbenda, kejuaraan dunia, dan

Jurnal Reka Karsa - 2


Penerapan Tema Struktur Sebagai Ornamen pada Perancangan Velodrome and Field Athletic
Arena

pertandingan olimpiade. Terdiri dari trek balap, fasilitas penonton dengan kapasitas
mendekati 5000 penonton dan bangunan tambahan untuk fasilitas penunjang.

2.3 Pemilihan Kategori Untuk Desain Velodrome and Field Athletic Arena
Desain bangunan ini telah memenuhi fasilitas pada kategori II, tetapi untuk jumlah kursi
penonton mengikuti kategori III yaitu lebih dari 5000 penonton karena bangunan ini
dirancang suatu waktu bisa digunakan untuk ajang internasional.

Gambar 01. Velodrome Kategori II


(sumber : Project Guide Velodrome diakses pada 20 Agustus 2016)

Jurnal Reka Karsa - 3


Kahfi

2.4 Pengertian Atletik Non-Lintasan


Bidang olahraga Atletik Non-lintasan adalah gabungan dari beberapa jenis olahraga
yang secara garis besar dapat dikelompokan menjadi lempar dan lompat namun tidak pada
jalur yang dipergunakan untuk adu kecepatan. Beberapa macam cabang olahraga Atletik Non-
Lintasan yang disediakan adalah Lompat Tinggi, Lompat Jauh, Lompat Galah, dan Tolak
Peluru.

2.5 Pengertian Inline Skate


Balap Sepatu Roda adalah olahraga balap menggunakan sepatu roda pada sebuah trek.
Olahraga ini sering disebut inline oleh para peserta. Berevolusi dari balap pada sepatu roda
tradisional, olahraga ini cukup mirip dengan kompetisi ice skating yang dikenal banyak
pesaingnya, para atlet bisa beralih antara inline dan ice skating menurut musim. Terdapat
tempat khusus yang mirip dengan trek Velodrome, kadang-kadang disebut Patinodrome.
Sebuah Patinodrome umumnya sekitar 200 m panjang trek dan memiliki lantai dengan aspal,
beton atau bahan sejenis.

2.6 Pengertian Tema


Menurut Angus. J.M dalam buku Structure & Architecture (1994) [2], Struktur sebagai
Ornamen adalah hubungan struktur – arsitektur, dimana struktur tersebut dimanipulasi
sedemikian rupa agar kehadirannya selaras dengan tujuan estetis bangunan tersebut.
Sederhananya adalah, pendekatan desain yang menekankan interupsi bentuk struktur,
modifikasi bentuk struktur maupun penggabungan bentuk struktur sehingga menjadi elemen
estetika pada bentuk maupun fasad bangunan.

2.7 Perancangan Berdasarkan Fungsi


Fungsi utama bangunan ini adalah sarana olahraga Velodrome, Atletik Non-Lintasan dan Inline
Skate. Maka dibutuhkan penggabungan antara fasilitas Velodrome berdasarkan buku Project
Guide Velodrome (1988) [1] dengan cabang olahraga lainnya, oleh karena itu fasilitas yang
dibutuhkan adalah :

No. Jenis Fasilitas Fasilitas Yang Tersedia

- Lounge/ cafe
1 Fasilitas niaga
- Toko perlengkapan Atlet
- Entrance atlet
- Ruang ganti atlet
- Area tunggu tanding atlet
- Ruang pemanasan atlet
- Ruang umum atlet
- Area ruang ganti kompetisi

2 Fasilitas atlet - Shower atlet


- Toilet atlet
- Ruang kontrol waktu dan hasil
pertandingan
- Trek Kompetisi Velodrome
- Area Kompetisi Atletik Non-Lintasan
- Trek Sepatu Roda

Jurnal Reka Karsa - 4


Penerapan Tema Struktur Sebagai Ornamen pada Perancangan Velodrome and Field Athletic
Arena

- Mess Atlet
- Podium Atlet
- Ruang Kontrol doping

3 Fasilitas kesehatan - Ruang pijat dan peregangan


- Ruang kesehatan / p3k
- Musola
4 Fasilitas peribadatan
- Tempat wudhu
- Entrance
- Ticket box
- Pos Satpam

5 Fasilitas pelayanan umum - Toilet umum


- Tempat duduk umum
- Tempat duduk disable
- Tempat duduk media
- Sirkulasi

6 Ruang terbuka - Parkir umum


- Parkir kontingen atlet
- Dapur cafe
- Ruang Panel Inti
- Ruang elektrikal
7 Ruang Servis
- Ruang Plumbing
- Janitor
- Ruang staff
Tabel 01. Fungsi pada Bangunan

2.8 Kriteria Desain Berdasarkan Tema Struktur Sebagai Ornamen


Kriteria desain pada bangunan ini adalah ekspos bentuk struktur berdasarkan bentuk awal
bangunan yang mengikuti trek Velodrome. Peletakan ruang mengikuti bentuk Trek Velodrome
yang oval dan dibungkus oleh struktur yang menjadi elemen estetika pada bangunan.

Gambar 02. Athens Velodrome


(sumber : wikiwand.com diakses pada 20 Agustus 2016)

Jurnal Reka Karsa - 5


Kahfi

Studi banding yang diangkat pada pembahasan ini adalah Athens Velodrome di Yunani, karya
Santiago Calatrava. Bentuk dasar bangunan oval mengikuti trek Velodrome dan fasad
bangunan yang menonjolkan struktur atap sebagai elemen estetika pada bangunan.

3. DESAIN BANGUNAN

3.1 Konsep Tapak


a. Konsep Tatanan Massa, Orientasi Bangunan dan Zoning Site

Gambar 03. Pola Tatanan Massa

Konsep tatanan massa bangunan ini adalah fasilitas yang bersifat publik mengelilingi
bangunan utama pada site. Sedangkan bangunan penunjang berupa asrama atlet yang
bersifat privat dan dipisahkan dari zona bangunan stadion dan zona publik tetapi masih
ada akses yang menghubungkan kedua bangunan tersebut. Orientasi massa stadion
mengarah ke Utara-Selatan mengikuti standar Velodrome terbuka yang bertujuan
untuk menghindari silau atlet.(lihat gambar 02. dan 03.)

Jurnal Reka Karsa - 6


Penerapan Tema Struktur Sebagai Ornamen pada Perancangan Velodrome and Field Athletic
Arena

Gambar 04. Hubungan Antar Bangunan

Pada desain Velodrome and Field Athletic Arena alur pada site membentuk pola dinamis
(lihat gambar 04.)mengikut bentuk bangunan utama yang oval. Terdapat dua bangunan
yaitu Velodrome Arena sebagai bangunan utama dan asrama atlet sebagai bangunan
penunjang, dimana terdapat jalur penghubung pada site agar kedua bangunan tersebut
saling terkoneksi satu dengan yang lainnya.

Gambar 05. Block plan

Hasil dari konsep penataan massa bangunan di dalam site, dimana peletakan bangunan
utama, bangunan pendukung, dan peletakan fasilitas lain di dalam site diatur
menyesuaikan dengan standar, fungsi, dan kebutuhan pada bangunan Velodrome and
Field Athletic Arena ini. (lihat gambar 05.)

Jurnal Reka Karsa - 7


Kahfi

3.2 Konsep Bangunan


a. Konsep Gubahan Massa
Gubahan massa bangunan berkaitan dengan tema perancangan yaitu “Struktur Sebagai
Ornamen” dimana terjadi interupsi, modifikasi dan penggabungan elemen struktur pada
bangunan yang menghasilkan nilai estetika bagi bangunan tersebut. Bangunan ini lebih
memfokuskan pada modifikasi dan penggabungan struktur pada atap bentang lebar yang
membuat bangunan lebih dominan dan ikonik.

Gambar 06. Pola Gubahan Massa-1

Pembentukan awal gubahan massa (lihat gambar 06.) berdasarkan bentuk trek Velodrome
dan diikuti oleh fungsi-fungsi ruang di sekitar trek Velodrome.

Gambar 07. Pola Gubahan Massa-2

Modifikasi struktur berupa struktur kabel yang menggantung pada struktur space beam
dan ditopang oleh struktur beton digabungkan dengan sistem rangka truss ekspos yang
menggantung penutup atap menjadi elemen dasar sebagai pembentuk massa sekaligus
menjadi elemen estetika pada bangunan. (lihat gambar 07.)

Jurnal Reka Karsa - 8


Penerapan Tema Struktur Sebagai Ornamen pada Perancangan Velodrome and Field Athletic
Arena

b. Konsep Fasad Bangunan

Gambar 08. Fasad Stadion dan Asrama

Fasad stadion merupakan hasil dari modifikasi struktur penopang atap bentang lebar,
dimana terdapat modifikasi bentuk struktur yang diekspos dan tampak kontras dengan
tubuh bangunan. Elemen transparan dan elemen garis pada fasad pada tubuh bangunan
mengikuti bentuk massa bangunan yang oval. Berdasarkan buku Color Harmony (1987)
[3], pemilihan tone warna monochrome bertujuan agar tidak terjadi blur pada struktur
yang diekspos. Pengolahan fasad Asrama pada dasarnya lebih menonjolkan elemen
transparan dengan sedikit elemen massif dan elemen garis yang mengikuti bangunan
utama. Tone warna yang monochrome mengikuti bangunan Velodrome Arena agar tidak
terjadi kontras antara kedua bangunan ini. (lihat gambar 08. dan gambar 09.)

Gambar 09. Tampak Site

c. Fasilitas dalam Arena Stadion


Fasilitas yang wajib ada di dalam Velodrome Arena adalah area kompetitor atau paddock
(lihat gambar 10.) yang terdapat di dalam trek Velodrome atau biasa disebut infield. (lihat
gambar 11.)

Gambar 10. Area Kompetitor

Fasilitias pada cabang olahraga Atletik Non-Lintasan atau Field Athletic dilengkapi dengan
fasilitas area untuk lempar cakram, lompat tinggi, lompat jauh, dan lompat galah yang

Jurnal Reka Karsa - 9


Kahfi

diletakan di area infield. (lihat gambar 11.), sedangkan fasilitas berupa trek Patinodrome
atau trek Inline Skate sepanjang 200 m disediakan bagi atlet Inline Skate untuk
bertanding. (lihat gambar 11.)

Gambar 11. Fasilitas dalam Arena

3.3 Konsep Struktur


Sistem struktur yang digunakan pada bangunan ini adalah sistem struktur rangka bangunan,
struktur rangka atap berupa struktur beton, baja truss, hollow, dan sling baja yang dibentuk
menjadi baja lamella, space beam, dan struktur kabel.

a. Struktur Beton dan Space Beam

Space beam

Struktur beton

Pon. Tiang pancang

Gambar 12. Detail Struktur Beton dan Space Beam

Sistem struktur beton cast in site dan rangka space beam (lihat gambar 12.) digunakan
sebagai strukur utama yang menopang beban rangka truss yang merupakan elemen
ekspos struktur pada fasad bangunan dan memilik bentuk yang kontras dengan tubuh
bangunan yang oval.

Jurnal Reka Karsa - 10


Penerapan Tema Struktur Sebagai Ornamen pada Perancangan Velodrome and Field Athletic
Arena

b. Rangka Truss

Rangka truss

Baja lamella

Space beam

Struktur kabel

Gambar 13. Detail Rangka Truss

Struktur rangka truss yang diekspos memiliki fungsi sebagai ornamen pada eksterior
bangunan dan berfungsi sebagai penggantung beban rangka baja lamella. (lihat gambar
13.)

c. Struktur Kabel

Gambar 14. Prinsip Gaya Tarik Strukutur Kabel

Sistem struktur kabel digunakan untuk menopang atap dan rangka truss yang dialirkan
pada struktur beton melalui rangka space beam dengan prinsip gaya tarik dengan
menggunakan kabel baja, sendi, batang bajang. (lihat gambar 14.)

d. Struktur Baja Lamella

Gambar 15. Rangka Baja Lamella

Sistem struktur baja Lamella berfungsi untuk ornamen pada interior atap tribun stadion
dan berfungsi juga sebagai struktur untuk menopang bahan penutup atap. (lihat gambar
15.)

Jurnal Reka Karsa - 11


Kahfi

4. SIMPULAN

Penggabungan antara fungsi pada bangunan, tatanan massa, gubahan massa, dan elemen
struktur yang sudah dijabarkan di atas menghasilkan bentuk bangunan yang menjadi acuan
pada tema “Struktur Sebagai Ornamen”, (lihat gambar 16.) dimana modifikasi dan
penggabungan struktur yang ditonjolkan menjadi elemen estetika dan elemen pembentuk
atau ekspresi sehingga menjadikan bangunan ini tampak dominan dan ikonik. (lihat gambar
17.)

Gambar 16. Bentuk Bangunan

Gambar 17. Perspektif Bangunan

DAFTAR PUSTAKA

[1] Mcdonald, J.Angus.1994. Structure and Architecture Second Edition

[2] Schurmann Ralph.1988, project guide VELODROMES., Dipl.-Ing.,Architekt within the IAKS

[3] Chijiwa Hidieki.1987, Color Harmony, Rocket Publisher. Inc

Jurnal Reka Karsa - 12

Anda mungkin juga menyukai