Pembangunan Perumahan
Dan Permukiman
PENGERTIAN (UU No.1 Tahun 2011)
► RUMAH adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat
tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan
harkat dan martabat penghuninya, serta aset bagi pemiliknya.
► PERUMAHAN adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari
permukiman, baik perkotaan maupun perdesaan, yang
dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum
sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni.
PENGERTIAN (UU No.1 Tahun 2011)
► Kawasan permukiman adalah bagian dari
lingkungan hidup di luar kawasan lindung,
baik berupa kawasan perkotaan maupun
perdesaan, yang berfungsi sebagai
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan
hunian dan tempat kegiatan yang
mendukung perikehidupan dan
penghidupan.
► Lingkungan hunian adalah bagian dari
kawasan permukiman yang terdiri atas
lebih dari satu satuan permukiman.
► Permukiman adalah bagian dari lingkungan
hunian yang terdiri atas lebih dari satu
satuan perumahan yang mempunyai
prasarana, sarana, utilitas umum, serta
mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain
di kawasan perkotaan atau kawasan
perdesaan.
BATASAN/SKALA
(Pasal 6 ayat 3)
KAWASAN PERMUKIMAN
Diatas 10.000
RUMAH
LINGKUNGAN HUNIAN
3.000 - 10.000
RUMAH
PERMUKIMAN
Diatas 1.000 - 3.000
RUMAH
PERUMAHAN
50 - 1.000
RUMAH
LAHAN PERUMAHAN
► Perumahan baru biasa dibangun diatas tanah yang belum di olah
(lahan kosong)
► Lahan yang luas dibagi dalam Blok-blok oleh jalan-jalan sebagai
akses. Blok-blok dibagi lagi menjadi persil-persil milik pribadi.
► Beberapa bagian lahan digunakan untuk sarana seperti : pendidikan,
ibadah, perdagangan, ruang terbuka hijau, ruang terbuka biru dll.
► Tahapan Pengolahan Lahan
1. Perencanaan
2. Perataan lahan (land clearance)
3. Pembentukan Lahan (cut dan fill)
4. Pelengkapan prasarana:
- Jaringan jalan (internal-eksternal)
- Utilitas umum
5. Penataan persil
6. Pengadaan sarana lingkungan
7. Penentuan batas persil
8. Pengukuhan status legal
PROSES PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN TAHAPANNYA
STANDAR INTENSITAS PENGGUNAAN TANAH UNTUK MENENTUKAN :
► Luas Lantai Maksimum Bangunan Untuk Suatu Luas Lahan
► Persyaratan Jumlah Luas Ruang Terbuka Yang Harus Disediakan
Garis jarak bebas belakang adalah garis batas bangunan yang boleh
didirikan pada bagian belakang terhadap batas pekarangan bagian
belakang. Panjang garis bebas belakang ditentukan sesuai dengan
jenis bangunan dan lingkungan persil tanah setempat.