TINJAUAN TEORI
Tapak adalah sebidang lahan/tanah yang telah memiliki kejelasan status kepemilikan
dan siap untuk direncanakan dan dikembangkan menjadi berbagai fungsi kegiatan
(hunian, komersial, industri, pemerintahan, fasilitas umum, ruang terbuka hijau.)
Menurut (Lynch Al., 1984) dan dalam Buku Perencanaan Tapak mengatur
penggunaan lahan terkait dengan bidang-bidang yang mengisi sebuah lahan, yakni
arsitektur (kaveling dan bangunan, baik hunian maupun non hunian), teknik (sarana dan
prasarana), arsitektur lanskap (menentukan ruang terbuka hijau maupun non hijau) dan
perencanaan kota (pengaturan tata ruang dan kebijakan pembangunan). Perencanaan
tapak menempatkan objek fisik dan kegiatan pemilik lahan dalam kesatuan ruang dan
waktu.
1. Analisa Tautan
Lokasi menunjukkan letak tapak terhadap lingkungan yang lebih besar. Akses
menunjukkan jalan-jalan menuju ke tapak.
2. Analisa Topografi
4. Analisa Aksesibilitas
Pada tapak dapat diidentifikasi zonazona yang bising maupun yang tenang.
Pengaruh kebisingan adalah akibat aktivitas yang terjadi di sekeliling tapak.
Kebisingan akibat ramainya lalu lintas pada jalan di depan tapak mempengaruhi
kebisingan zona tapak yang terletak di tepi jalan tersebut. Zona yang semakin jauh
letaknya dari sumber kebisingan maka berangsur-angsur menjadi zona sedang dan
akhirnya menjadi zona tenang.
Zona-zona ini dibutuhkan untuk mengidentifikasi di mana harus diletakkan
ruang-ruang yang bersifat publik, semi publik (semi privat) maupun privat. Begitu
pula untuk ruang-ruang yang membutuhkan ketenangan sebaiknya diletakkan pada
zona tenang. Untuk mengurangi kebisingan pada tapak dapat diberikan buffer berupa
bangunan atau ruang-ruang yang boleh bising ataupun ruang-ruang yang
menimbulkan kebisingan. Kadang-kadang dapat digunakan pohon sebagai buffer,
tetapi pohon kurang efektif untuk bangunan bertingkat, apalagi jika pohon lebih
rendah dari bangunan.
6. Analisa Vegetasi
8. Analisa Drainase
Utilitas
Drainase
Air buangan dari air hujan maupun talang juga dapat dialirkan menuju
sumursumur resapan. Hal ini sangat membantu dalam pelestarian lingkungan
alam. Sumur resapan air hujan sebaiknya tidak berdekatan dengan septik tank
dan berisi batu karang, ijuk, pasir dan kerikil. Sumur resapan dapat dirancang
secara harmonis dengan penataan taman serta lanskap.
Disekitar bangunan
Pada permukaan miring
Untuk jalan
Drainase
Menurut Building Planning & Design standart secara umum, kafe merupakan tempat
yang menyediakan makanan dan minuman yang mendekati restoran dalam sistem
pelayanan yang di dalamnya terdapat hiburan alunan musik sehingga kafe dapat
digunakan sebagai tempat yang santai dan untuk berbincang-bincang.
Pengertian Kafe (Cafe) adalah tempat untuk bersantai dan berbincang-bincang
dimana pengunjung dapat memesan minuman dan makanan. Kafe termasuk tipe
restoran namun lebih mengutamakan suasana rileks, hiburan dan kenyamanan
pengunjung
sehingga menyediakan tempat duduk yang nyaman dan alunan musik.
Fungsi Cafe
Dengan melihat sejarah yang ada, fungsi cafe saat ini memang sudah berubah
mengikuti zaman. Apabil dahulu hanya sebagai kedai yang menawarkan minuman
kopi kini memiliki fungsi yang lebih luas. Hal ini bisa kita lihat dari desain-desain
bangunan cafe yang ada saat ini. Selain dibuat senyaman mungkin juga dibuat
semenarik mungkin untuk menarik para kawula muda.
Cara penyajian ini dibuat secara self service, maksudnya para pengunjung café
melakukan pelayanan untuk dirinya sendiri.Jadi alurnya pengunjung datang langsung
mengambil makanan dan minuman yang telah disediakan, kemudian membawanya ke
bagian kasir untuk kemudian dihitung berapa yang harus dibayarkan. Barulah
pengunjung memilih tempat duduk dengan membawa makanan dan minuman yang
telah dipesannya.
Cara ini memang bisa memberikan kesan familiar dan bersahabat, terlebih lagi
cara penyajian ini diklaim bisa mengatasi antrian yang terlalu menumpuk saat sedang
banyak pengunjung yang datang secara bersamaan.
3. Counter Service
SLF bangunan gedung ini diterbitkan untuk menyatakan kelaikan fungsi suatu
bangunan gedung baik secara administratif dan teknis, sebelum pemanfaatannya.
Sementara yang dimaksud dengan kelaikan bangunan adalah suatu ukuran di mana
bangunan gedung tersebut dapat digunakan dalam penyelenggaraan bangunan.
Parameter kualitas udara di dalam gedung bangunan dapat dilihat dan diukur
melalui suhu, bau, kelembaban, kecepatan aliran udara, kualitas ventilasi,
pencahayaan, kadar debu, dan partikulat (partikel yang sangat kecil atau halus).
Sementara dampak kelembaban yang terlalu tinggi dapat menyebabkan suburnya
pertumbuhan jamur/mikroorganisme sehingga kualitas konstruksi bangunan gedung
akan berkurang.
Pandangan
1) Umum
Persyaratan ini menyangkut paparan manusia terhadap getaran dan kejut dari
seluruh badan pada bangunan gedung berkenaan dengan kenyamanan dan
gangguan terhadap penghuninya.
Respon dasar manusia terhadap getaran dalam bangunan gedung adalah
keluhan.
Kenyamanan terhadap getaran adalah suatu keadaan dengan tingkat getaran
yang tidak menimbulkan gangguan bagi kesehatan dan kenyamanan seseorang
dalam melakukan kegiatannya. Getaran dapat berupa getaran kejut, getaran
mekanik atau seismik baik yang berasal dari dalam bangunan maupun dari luar
bangunan
2) Sifat getaran
Respon subyektif juga merupakan fungsi dari sifat getaran. Sifatnya dapat
ditentukan sesuai dengan sifat getaran yang diukur:
Getaran dapat menerus, denan magnituda yang berubah, atau tetap terhadap
waktu;
Getaran dapat terputus-putus, dengan magnituda tiap kejadian yang berubah
maupun tetap terhadap waktu.
Getaran dapat bersifat impulsif, seperti dalam kejut.
3) Waktu paparan
Waktu paparan pada penghuni yang terpengaruh mungkin juga perlu dievaluasi.
Waktu penghunian bangunan gedung harus dicatat.
Persyaratan Kebisingan :
1. Kegiatan
No Kegiatan Kebutuhan Ruang Sifat Ruang Waktu
(1) (2) (2) (3) (4)
Pemilik/Manager/Owner
1 Datang Parkir Publik 08:00
2 Bekerja Ruang Manager Privat 09:00 – 23:00
3 Menerima Tamu Ruang Semi privat Selama jam kerja
Manager/Meeting
4 Pulang Parkir Publik 23:00
Karyawan
1 Datang Parkir Publik 08:00
2 Menerima pesanan kasir Semi Publik 09:00 – 21:00
3 Memasak Dapur Semi Publik 08:00 – 22:00
4 Menerima Kasir Semi Publik 09:00 – 22:00
pembayaran
5 Mencuci Tempat cuci Semi Publik 08:00 – 22:00
6 Istirahat Tempat istirahat Semi Publik -
7 Pulang Parkir Privat 22:30
Pengunjung
1 Datang Parkir Publik 09:00 – 22:00
2 Memesan Kasir Semi Publik 09:00 – 22:00
3 Makan/Minum Ruang makan Publik 09:00 – 22:00
4 Membayar Kasir Semi Publik 09:00 – 22:00
5 Pergi Parkir Publik 09:00 – 22:00
2. Besaran Ruang
No Items Dimensi m2 Jumlah Luas
P L PxL m2
Zona Indoor
Mushalla
1 Manusia 1 0.8 0.8 10 8
2 Sajadah 1.5 0.9 1.35 10 13.5
3 Lemari 2 0.6 1.2 1 1.2
Sirkulasi 30% 22.7
Total Luas 29.51
Dapur kotor
1 Manusia 1 0.8 0.8 2 0.16
2 Meja Cuci 1.5 0.70 1.05 1 1.05
Sirkulasi 30% 1,21
Total Luas 1.573
Toilet
1 Closet Duduk 0.59 0.38 0.22 1 0.22
2 Wastafel 0.53 0.47 0.24 1 0.24
Sirkulasi 30% 0.46
Total Luas 0.598
Parkiran
1 Motor 2.5 1.05 2.625 30 78.75
2 Mobil 6 2 12 15 1.80
Sirkulasi 30% 80.55
Total Luas 104.715
Ruang Manager
1 Manusia 0.8 1 0.8 4 3.2
2 Meja 1.2 0.6 0.72 2 1.44
3 Kursi 0.69 0.69 0.4761 1 0.4761
4 Sofa 3 seater 1.98 8.2 16.236 1 16.236
5 Lemari 1.2 0.8 0.96 1 0.96
Sirkulasi 30% 22.3121
Total Luas 29,00573
Ruang Meeting 1 & 2
1 Manusia 0.8 1 0.8 15 12
2 Meja 1.2 0.6 0.72 3 2.16
3 Kursi 0.69 0.69 0,4761 15 7.05
4 Rak 1 0.90 0.90 1 0.90
Sirkulasi 30% 22.11
Total Luas 28.743
Parkir Manager dan Karyawan
1 Manusia 0.8 1 0.8 7 5.6
2 Parkir Motor 2.5 1.05 2.625 5 13.125
3 Parkir Mobil 6 2 12 2 24
Sirkulasi 30% 42.725
Total Luas 55.5425
Indoor Cafe
1 Manusia 0.8 1 0.8 60 48
2 Meja 1.2 0.6 0.72 30 21.6
3 Kursi 0.69 0.69 0.47 60 28.2
Sirkulasi 30% 97.8
Total Luas 29.34
Ruang Istirahat
1 Manusia 0.8 1 0.8 3 2,4
2 Meja 1.2 0.6 0.72 2 1.44
3 Kursi 0.69 0.69 0.4761 3 1,4283
Sirkulasi 30% 5.2683
Total Luas 6.84879