Anda di halaman 1dari 16

MATA KULIAH:

ANALISA TAPAK 2

NAMA DOSEN :

HENDRI SILVA, ST., MT.

DISUSUN OLEH :

NAMA : AJIRA MIAZAWA


NIM : 2123201042

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

UNIVERSITAS LANCANG KUNING

2022/2023
BAB 1

DESKRIPSI PROYEK

1.1 JUDUL PROYEK


Perancangan Cafe di Lahan Berkontur sekitar Danau Unilak

1.2 PENGERTIAN PROYEK


Perancangan adalah seperangkat kegiatan yang merupakan proses pemikiran sejak
tahap pencabaran kerangka acuan kerja (KAK) atau Term Of Refrence (TOR), penyusunan
program, konsepsi perencanaan, perancangan sampai terbentuknya karya cipta lingkungan
binaan atau Arsitektur bangunan secara menyeluruh serta rinci dalam wujud uraian tertulis,
tergambar maupun dalam wujud model trimatra sesuai kebutuhan, baik untuk proses
perijinan maupun proses pelaksanaan konstruksi. (Perncanaan – Perancangan Arsitektur
Pasal 4 IAI).
Café adalah restoran kecil yang melayani atau menjual makanan ringan dan
minuman, kafe biasanya digunakan orang untuk rileks (Dictionary of English Language
and Culture, Longman).
Tapak atau lahan berkontur merupakan suatu lahan yang memiliki perbedaan
ketinggian permukaan tanah dalam topografinya. Tapak yang lereng memilki derajat
kemiringan lebih dari 7%. Sedangkan tapak datar memiliki derajat kemiringan kurang dari
7%.
Danau bagian dari sungai yang lebar dan kedalamannya secara alami jauh melebihi
ruas-ruas lain dari sungai yang bersangkutan. Danau memiliki fungsi utama sebagai wadah
penampung air dan pendukung ekosistem perairan darat.
Kesimpulan Café dari point point di atas “ Café tempat yang melayani atau menjual
makanan dan minuman ringan yang biasanya digunakan untuk bersantai atau merileks kan
diri . yang mana café ini mempunyai view danau yang terletak di suatu Sekitar
Universitas Lancang Kuning”.

1.3 LATAR BELAKANG


Coffee Shop atau sering kita kenal dengan istilah “Café” yang dalam bahasa Perancis
memiliki arti Kopi, merupakan tempat dimana kita bisa mendapatkan berbagai jenis kopi dan
menu sajian yang berbeda-beda (Herlyana, 2012). Herlyana (2012) juga menyebutkan bahwa
Kebiasaan meminum kopi sebenarnya bukanlah hal baru di Indonesia, tetapi pada saat ini
menikmati kopi di Coffee Shop telah menjadi menjadi sebuah gaya hidup baru di kalangan
anak muda. Menurut Rhenald Kasali (2010) ia menyatakan kopi pada saat ini tidak hanya
sekedar untuk menghilangkan rasa kantuk, tetapi sudah menjadi bagian gaya hidup, dimana
coffee shop pada saat ini sebagai pilihan utama tempat berkumpul yang paling banyak
diminati oleh anak muda.
Pada tahun 2020 , Cafe semakin berkembang dan memiliki berbagai konsep yang
berbeda-beda, selain itu café tak hanya menawarkan kopi yang khas dan nikmat, tetapi juga
menawarkan desain interior yang menarik dan unik (Safitri et al., 2019). Hendry (2011)
berpendapat bahwa Coffee Shop yang dulunya hanya dapat dinikmati oleh kalangan elite, kini
bisa dinikmati oleh kalangan manapun, bahkan keberadaanya tak sulit ditemukan. Semakin
matang dari konsep Coffee Shop itu sendiri maka akan semakin menarik juga bagi
audience/konsumen yang ingin berkunjung. Dan salah satu konsumen potensial pada era saat
ini yaitu Generasi Z (Putri & Deliana, 2020).
Howe & Strauss (2000) membagi generasi berdasarkan kesamaan rentang waktu
kelahiran dan kesamaan kejadian – kejadian historis, mereka berpendapat bahwa generasi Z
adalah generasi yang lahir pada tahun 2005 sampai sekarang. Generasi Z pada saat ini
merupakan generasi yang memiliki banyak hubungan dengan dunia maya. Sekaligus juga di
era saat ini Generasi Z merupakan generasi yang memunculkan sebuah coffee society
(masyarakat kopi), yang dimana menikmati kopi di Coffee Shop sudah menjadi kebiasaan baru
dikalangan generasi ini (Musika, 2019). 2 Pada tahun 2020 ini ngopi telah menjadi gaya hidup
baru bagi generasi Z, sehingga hal ini membuat para pebisnis café membutuhkan effort yang
lebih. Dan oleh karena itu sosial media dianggap bisa menjadi cara efektif untuk menarik
pelanggan baru. Sosial Media di masa sekarang memiliki perkembangan yang sangat pesat, dan
dari berbagi platform yang sedang popular saat ini Instagram menjadi sosial media yang
memiliki paling banyak digandrungi oleh Generasi Z. Menurut Safira (2018) media sosial
dianggap sebagai media paling efektif karena memiliki feedback secara langsung dan juga
memiliki proses pengenalan yang mudah terhadap audience-nya. Menurut Yurieff (2018) ia
mengatakan bahwa Instagram pada saat ini memiliki lebih dari 90 juta pengguna di dunia.
Selain itu dari data Hootsuite, pengguna Instagram di Indonesia pada tahun 2020 sebanyak 79%
dari jumlah penduduk di negara ini (Riyanto, 2020). Oleh karena itu Instagram dianggap
sebagai sosial media paling efektif untuk memperkenalkan sebuah Brand kepada khalayak
khususnya Generasi Z.

Hal ini lah yang dimaanfaatkan oleh brand untuk meningkatkan brand bwareness.
Kesadaran merek (brand bwareness) adalah kemampuan merek yang muncul di benak
konsumen ketika mereka berpikir tentang produk tertentu dan seberapa mudah bahwa produk
dikenali oleh konsumen (Hasbun & Endang, 2016). Brand awareness sendiri adalah tujuan
bagaimana kita dapat menarik konsumen dengan berbagai cara, dan dari hal ini maka kesadaran
konsumen terhadap sebuah brand mulai meningkat. Menurut Taylor (2011), perusahaan/brand
melakukan advertising di media sosial untuk meningkatkan awareness, selain itu hal ini juga
dapat meningkatkan reputasi dari sebuah brand/perusahaan. Penggunaan sosial media dianggap
sebagai cara yang tepat untuk meningkatkan brand awareness, dalam hal ini tidak hanya sebatas
kita menggunakan sosial media seperti biasa, tetapi kita harus menggunakanya sebagai
komunikasi dua arah dan strategi apa yang akan kita gunakan demi mencapai target yang sudah
ditentukan (Wigstrom & Wigmo, 2010). Dalam meningkatkan brand awareness memang
bukanlah hal yang mudah dan banyak hal yang harus dikerjakan di dalam Social Media
Management dalam mencapai target ini. Dari permasalahan diatas, diperlukan “Social Media
Management” yang dapat diartikan sebagai pengelolaan sosial media dapat menjadi cara untuk
memperkenalkan brand kepada khalayak.

1.4 FUNGSI PROYEK


Strategi dari perancangan proyek renovasi ini secara garis besar dibagi menjadi empat

tahap,yaitu:
1. Menambahkan fasilitas baru untuk mengakomodasi dan mengundang
pengunjung dan rekan bisnis
2. Memindahkan fasilitas eksisting untuk menciptakan suasana yang lebih
kondusif 3. Menambahkan jalur sirkulasi baru unuk mendukung aktivitas tur pabrik
bagi pengunjung dan juga rekan bisnis
4. Menambahkan informasi grafis untuk melengkapi konsep utama

1.5 PEMILIK PROYEK


Pemilik proyek yaitu yayasan Pendidikan Unilak

1.6 LOKASI PROYEK


Proyek berada di Jl. Datuk Raja Ali H., Pekanbaru, Riau.
1.7 LUAS LAHAN PROYEK
1.8 KOEFISIEN DASAR BANGUNAN
KDB = 50%
= 2.400 m2 X 50%
= 1.200 m2

1.9 KOEFISIEN LAHAN BANGUNAN


KLB = 0.7
= 2.400 m2 x 0.7
= 1.680 m2

1.10 GARIS SEMPADAN BANGUNAN


KANAN = 4m
KIRI = 4m
DEPAN = 4m
BELAKANG = 4m
BAB 2
DATA SURVEY LINGKUNGAN DAN TAPAK

1. LOKASI TAPAK SECARA GEOGRAFIS


1.1 LINGKUP REGIONAL
Riau adalah salah satu Provinsi yang terletak di pulau Sumatera yang ber
ibukota Pekanbaru. Luas Wilayah Provinsi Riau adalah 107.932,71 KM2 yang
membentang dari lereng Bukit Barisan hingga Selat Melaka. Karena itu Riau berada
pada jalur strategis untuk perdagangan Regional dan Internasional di kawasan
ASEAN.

Gambar Peta Provinsi Riau Gambar Peta Wilayah Pekanbaru

Gambar Google Earth Tapak

1.2 LINGKUP KOTA


Secara geografis kota Pekanbaru memiliki posisi strategis, berada pada jalur
Lintas Timur Sumatra terhubung dengan beberapa kota seperti Medan, Padang dan
Jambi, dengan wilayah administratif, diapit oleh Kabupaten Siak pada bagian utara
dan timur, sementara bagian barat dan selatan oleh Kabupaten Kampar. Kota
Pekanbaru terletak antara 101°14' - 101°34' Bujur Timur dan 0°25' - 0°45' Lintang
Utara. Kota ini termasuk beriklim tropis dengan suhu udara maksimum berkisar
antara 34,1 °C hingga 35,6 °C, dan suhu site minimum antara 20,2 °C hingga 23,0 °C.
Dengan ketinggian dari permukaan laut berkisar 5 - 50 meter.
Pembagian Wilayah Pengembangan di Kota Pekanbaru sebagai
berikut:
- Wilayah Pengembangan (WP – I) terdiri dari kec. Pekanbaru Kota, Kec. Senapelan,
Kec. Limapuluh, Kec. Sukajadi dan Kec. Sail
- Wilayah Pengembangan (WP – II) terdiri dari Kec.Rumbai.
- Wliayah Pengembangan (WP – III) terdiri dari Kec. RumbaiPesisir.
- Wilayah Pengembangan (WP – IV) terdiri dari Kec. Tenayan Raya dan Kec. Bukit
Raya.
- Wilayah Pengembangan (WP – V) terdiri dari Kec. Marpoyan Damai, Kec. Tampan
dan Kec. Payung Sekaki

1.3 LINGKUP LINGKUNGAN


Wilayah pengembangan tapak berada dalam WP – II. Lingkungan
tapak berada di Sekitar Danau Universitas Lancang Kuning tepatnya di Jl. Yos
Sudarso No. KM 8, Umban Sari, Kec. Rumbai, Kota Pekanbaru. Yang berakses di
Jln. Yos Sudarso.
2. BATAS DAN DIMENSI TAPAK
2.1 BATAS-BATAS TAPAK
➢ Batas Utara berbatasan dengan Lahan Kosong
➢ Batas Selatan berbatasan dengan Taman Danau Unilak
➢ Batas Timur berbatasan dengan Danau Unilak dan Fakultas Hukum
➢ Batas Barat berbatasan dengan lahan kosong

Danau UNILAK

Lahan kosong Taman Danau Unilak

Lahan Kosong
2.2 UKURAN DAN LUAS TAPAK
Tapak berukuran 40m x 60m
Dengan luas 2.400 m2

2.3 PENAMPANG JALAN SEKITAR TAPAK

3. AKSESIBILITAS DAN JEJAK TAPAK


3.1 DI LUAR TAPAK
Tidak terdapat jalan yang terhubung langsung dengan tapak

3.2 DI DALAM TAPAK


Tidak terdapat jalan di dalam tapak
4. KONDISI TANAH TAPAK
4.1 KONTUR TAPAK
Kondisi tanah pada tapak tidak rata atau berkontur. Ketinggian tapak cenderung lebih
rendah daripada jalan.

4.2 JENIS TANAH


Jenis tanah pada tapak tergolong lembek atau rawa
4.3 KONDISI KEDALAMAN AIR
Kedalaman air pada tapak ± 10 m

4.4 DRAINASE
Tidak terdapat drainase di dalam ataupun di luar tapak

5. ORIENTASI TAPAK
5.1 ARAH LINTASAN MATAHARI

5.2 PANDANGAN DARI LUAR KE DALAM TAPAK

5.2 PANDANGAN DARI DALAM KE LUAR TAPAK


6. KARAKTER LINGKUNGAN DI DALAM DAN DI LUAR TAPAK
6.1 FISIK BANGUNAN SEKITAR (gaya, bahan dan ketinggian)
Mayoritas bangunan di sekitar tapak bermaterial beton dengan tinggi bangunan
sekitar 7 – 12 m. Gaya arsitektur pada bangunan sekitar merupakan gaya tropis.

6.2 SUASANA DAN WATAK PERILAKU SIANG DAN MALAM HARI


a. Siang Hari
suasana tapak pada siang hari terbilang cukup ramai, dikarenakan banyak
mahasiswa yang berlalu lalang di sekitar tapak dan juga tapak terletak dekat dengan
gerbang masuk dan keluar kampus.

b. Malam Hari
suasana tapak pada malam hari sangat sepi dikarenakan sudah tidak ada lagi
mahasiswa yang kuliah.
7. VEGETASI LINGKUNGAN TAPAK
7.1 VEGETASI DI DALAM DAN DI LUAR TAPAK
a. Di Dalam Tapak
Terdapat pohon sawit di dalam tapak

b. Di Luar Tapak
Terdapat pohon Jabon di Luar tapak

7.2 TITIK LOKASI VEGETASI PADA TAPAK


8. PERATURAN TATA BANGUNAN
8.1 KDB : 50%
: 2.400 m2 x 50%
: 1.200m2

8.2 KLB : 0,7


: 2.400 m2 x 0,7
: 1.680m2

8.3 GSB : - DEPAN = 4m


- BELAKANG = 4m
- KIRI = 4m
- KANAN = 4m

9. JARINGAN UTILITAS EKSISTING


9.1 LISTRIK
Tidak terdapat tiang listrik di sekitar tapak
9.2 AIR BERSIH
Untuk air bersih, bangunan sekitar menggunakan sumur bor
9.3 AIR KOTOR
Untuk pembuangan air kotor, bangunan sekitar menggunakan drainase dan septitank
9.4 PEMADAM KEBAKARAN
Tidak di temukan hydrant di sekitar tapak

Anda mungkin juga menyukai