Anda di halaman 1dari 9

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN
PENYUSUNAN STUDI RENCANA INDUK/MASTERPLAN KAWASAN WISATA
PANTAI POPOH DI KABUPATEN TULUNGAGUNG

DINAS KEBUDAYAAN PARIWISATA PEMUDA DAN OLAHRAGA


KABUPATEN TULUNGAGUNG
TAHUN ANGGARAN 2017

2
1.

LATAR BELAKANG
1.1 Pendahuluan
Pembangunan bidang pariwisata diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
masyarakat, karena sektor pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan di
bidang ekonomi. Kegiatan pariwisata merupakan salah satu sektor non-migas yang
diharapkan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian
Negara. Usaha mengembangkan dunia pariwisata ini didukung dengan Undangundang No. 10 Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa keberadaan obyek wisata
pada suatu daerah akan sangat menguntungkan, antara lain meningkatnya
Pendapatan Asli Daerah (PAD), meningkatnya taraf hidup masyarakat dan
memperluas kesempatan kerja mengingat semakin banyaknya pengangguran saat
ini, meningkatkan rasa cinta lingkungan serta melestarikan alam dan budaya
setempat.
Meskipun demikian, sektor pariwisata khususnya pariwisata pantai sangat rentan
terhadap faktor-faktor lingkungan alam, keamanan, dan aspek global lainnya.
Contoh kerusakan alam adalah rusaknya terumbu karang hampir di sepanjang pantai
Indonesia, padahal terumbu karang dan segala kehidupan yang ada didalamnya
merupakan salah satu kekayaan alam yang dimiliki dan tidak ternilai harganya.
Manfaat terumbu karang yang langsung adalah habitat bagi sumberdaya ikan, batu
karang, pariwisata dan juga melindungi pantai wisata.
Saat ini permasalahan yang sering terjadi pada pengelolaan pariwisata pantai selain
penurunan kualitas lingkungan dan keberadaan sarana dan prasarana yang kurang
memadai adalah kurangnya integrasi antara masyarakat sekitar dengan kawasan
pariwisata itu sendiri. Hal ini disebabkan karena manfaat yang dihasilkan dari
keberadaan kawasan pariwisata tersebut belum sepenuhnya dirasakan oleh
masyarakat dan menyebabkan kurangnya rasa memiliki terhadap kawasan
pariwisata tersebut. Padahal dari keberadaan masyarakat yang sering dibaikan ini
dapat dikembangkan potensi kebudayaan yang dimiliki masyarakat sekitar seperti
upacara adat, dsb.
Pentingnya pengembangan obyek wisata pantai akan berpengaruh pada
keberlanjutan obyek wisata pantai tersebut. Dalam kosep pariwisata berkelanjutan
harus memenuhi syarat ekonomi, sosial dan budaya, dan lingkungan itu sendiri.
Dengan kosep keberlanjutan ini ekowisata bisa di jadikan acuan dalam
pengembangan suatu obyek wisata pantai. Menurut TIES( The Interntional
Ecotourism Society) pada awal tahun 1990an definisi ekowisata seperti berikut :
Ekowisata adalah perjalanan yang bertanggung jawab ketempat-tempat yang alami
dengan menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahtraan penduduk
setempat . Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa ekowisata mengandung
unsur dan selaras dengah konsep pariwisata berkelanjutan yaitu dengan
memperhatikan aspek Ekonomi, sosial dan budaya, serta lingkungan.
Obyek Wisata Pantai Popoh merupakan salah satu tempat wisata di selatan Pulau
Jawa tepatnya di Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur. Letak Pantai Popoh

3
bersebelahan dengan Pantai Prigi yang masuk kawasan Kabupaten Trenggalek.
Pantai Popoh saat ini dikembangkan oleh Pemerintah Daerah setempat sebagai
kawasan wisata alam dan pemasaran hasil kerajinan rakyat
Pantai Popoh dibagi menjadi dua kawasan, yaitu bagian barat dan bagian timur.
Pantai Popoh bagian timur merupakan wilayah yang terjal dan berbatu-batu.
Wisatawan tidak bisa jalan-jalan di pesisir pantai sebelah timur ini. Sebagaimana
wilayah pantai selatan lainnya, ombak di Pantai Popoh sangat besar. Kawasan barat
terbilang lebih landai dan berombak kecil. Tempat wisata di bagian barat ini
merupakan lokasi parkir perahu-perahu wisata yang bisa disewa oleh wisatawan.
Bagian barat Popoh lebih crowded daripada bagian timur. Disana banyak nelayan
yang hilir mudik mengangkut ikan hasil tangkapan semalam. Pada bagian barat
Popoh juga terdapat kios-kios rakyat yang menjajakan beragam makanan khas
Tulungagung dan hasil kerajinan masyarakat setempat. Antara kawasan timur dan
barat Pantai Popoh dipisahkan oleh hutan mangrove yang luas. Jalan yang
menghubungkan kedua kawasan adalah berupa jalan berundak dan cukup panjang.
Pengembangan Objek Wisata Pantai Popoh diharapkan dapat dijadikan pariwisata
unggulan dan diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan baru bagi
pengembangan pariwisata perkotaan dan menjadi ciri khas Kabupaten Tulungagung.
Oleh karena itu, untuk mendukung pengembangan objek wisata tersebut, diperlukan
penyusunan Studi Rencana Induk/Masterplan Kawasan Wisata Pantai Popoh di
Kabupaten Tulungagung.
1.2 Dasar Hukum
Dalam melaksanakan kegiatan Penyusunan Studi Rencana Induk/Masterplan
Kawasan Wisata Pantai Popoh Di Kabupaten Tulungagung umumnya, harus
sesuai dengan ketentuan mengacu pada peraturan perundang-undangan, antara lain :
1. Undang- Undang Nomor 10 tahun 2009 Tentang Kepariwisataan;
2. Undang Undang Nomor 7 tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005 2025;
3. Undang - Undang No.25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Nasional;
4. Undang - Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (RTRWN);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana Induk Pembangunan
Kepariwisataan Nasional Tahun 2010 2025
7. Peraturan Presiden No. 2 tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional tahun 2014-2019;
8. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2031;

4
9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2014 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 20142019;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 11 Tahun 2012 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tulungagung Tahun 2012-2032

11.

Peraturan Daerah Kabupaten Tulungagung Nomor 10 Tahun 2008 tentang


Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Tulungagung Tahun 20052025

12. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tulungagung


Tahun 2014-2018
13. Dan produk hukum terkait lainnya;

2.

MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN


2.1 Maksud
Maksud dari Pekerjaan Penyusunan Studi Rencana Induk/Masterplan Kawasan
Wisata Pantai Popoh Di Kabupaten Tulungagung adalah agar tersedianya
dokumen rujukan atau referensi dalam rangka pengembangan kawasan Kawasan
Wisata Pantai Popoh sebagai salah satu kawasan wisata unggulan di Kabupaten
Tulungagung.
2.2 Tujuan
Pekerjaan Penyusunan Studi Rencana Induk/Masterplan Kawasan Wisata
Pantai Popoh Di Kabupaten Tulungagung bertujuan untuk pengembangan
potensi wisata Pantai Popoh sebagai wisata unggulan dan penyediaan infrastruktur
penunjang di kawasan Wisata Pantai Popoh Kabupaten Tulungagung.
2.3 Sasaran
Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan tersebut adalah:
1) teridentifikasinya potensi, permasalahan dan isu strategis pengembangan
Kawasan Wisata Pantai Popoh di Kabupaten Tulungagung
2) teranalisanya kebutuhan infrastruktur penunjang pengembangan Kawasan
Wisata Pantai Popoh di Kabupaten Tulungagung.
3) Terumuskannya konsep pengembangan wisata dan infrastruktur penunjang di
Kawasan Wisata Pantai Popoh di Kabupaten Tulungagung
4) Tersusunnya studi rencana induk/masterplan pengembangan Kawasan Wisata
Pantai Popoh di Kabupaten Tulungagung

5
3.

NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA


Pemilik Pekerjaan adalah Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur.

4.

SUMBER PEMBIAYAAN
Untuk pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya sebesar Rp 300.000.000 termasuk PPN
dibiayai oleh APBD Tahun Anggaran 2017.

5.

LINGKUP KEGIATAN, LOKASI KEGIATAN, DATA PENUNJANG SERTA ALIH


PENGETAHUAN
5.1 Lingkup Kegiatan
Lingkup pekerjaan Penyusunan Studi Rencana Induk/Masterplan Kawasan
Wisata Pantai Popoh Di Kabupaten Tulungagung, secara garis besar mencakup:
1. Kajian terhadap berbagai kebijakan pembangunan nasional yang tertuang di
dalam berbagai produk hukum lainnya seperti : RTRWN, RPJPN dan RPJMN,
dan Rencana sektoral Pariwisata dan sektor terkait.
2. Kajian terhadap kebijakan di tingkat Provinsi serta Kabupaten/Kota terkait yang
tertuang di dalam RTRW Provinsi maupun Kabupaten/Kota, serta RDTR (jika
sudah memiliki/dalam proses penyusunan), serta RPJMD Provinsi maupun
Kabupaten/Kota;
3. Pertimbangan multiaspek dalam penentuan batas wilayah perencanaan;
4. Penyusunan profil kewilayahan perencanaan yang terkait langsung atau tidak
langsung dengan upaya pengembangan kepariwisataan:
(i)
Kondisi fisik geografik, serta bio-geologi/morfologi;
(ii)
Pemanfaatan lahan di wilayah perencanaan saat kini;
(iii)
Sistem transportasi dan kondisi aksesibilitas dengan cakupan
nasional/internasional ke, dari dan intra destinasi;
(iv)
Ketersediaan prasarana dan sarana umum pelayanan masyarakat/atau
wisatawan;
(v)
Sumberdaya alam dan lingkungan;
(vi)
Potensi sumberdaya pariwisata;
(vii) Kunjungan wisatawan dan karakteristik pasar internasional maupun
domestik;
(viii) Profil ekonomi lokal dan wilayah serta profil dan struktur industri
kepariwisataan, berbagai kegiatan usaha formal maupun informal yang
ada di wilayah perencanaan;
(ix)
Sistem kelembagaan yang ada pada tingkat lokal, Kabupaten/kota dan
provinsi;
(x)
Kajian terhadap Peraturan-peraturan daerah terkait pariwisata;
(xi)

Kondisi SDM kepariwisataan

6
5.2 Lokasi Kegiatan
Lokasi Kegiatan ini adalah di Kawasan Pantai Popoh, Kecamatan Besuki,
Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur.
5.3 Data Penunjang
Pengguna Jasa menyediakan bahan-bahan kebijakan kepariwisataan di tingkat
nasional serta data dan informasi lainnya yang dimiliki.
Penyedia jasa menyediakan peta, citra dan data terkait dengan pekerjaan ini. Data
antara lain berupa :

Data dan Kebijakan di bidang Kepariwisataan,


baik di tingkat Regional, Nasional, Provinsi dan Kabupaten (Daerah),

Data dan Kebijakan sektoral dan wilayah,

Data Sarana dan Prasarana Pariwisata,

Data Fisik dan Lingkungan,

Data Ekonomi Wilayah,

Data Sosial dan Budaya,


Data tersebut di atas difungsikan diantaranya sebagai atribut peta yang melekat pada
data spasial.
5.4 Alih Pengetahuan
Penyedia Jasa diwajibkan untuk melakukan koordinasi dengan instansi Provinsi dan
Kabupaten terkait di bidang pariwisata dalam proses pelaksanaan pekerjaan ini, dan
berkonsultansi dengan stakeholder yang ada di daerah dalam rangka memahami
substansi pekerjaan, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
memanfaatkan teknologi komunikasi.
1

PENDEKATAN DAN METODOLOGI


1. Menyiapkan tim kerja yang bekerja secara simultan dan sinergis serta tidak saling
tumpang tindih dalam pelaksanaan pekerjaan.
2. Melakukan desk study (studi literatur) : best practice, pedoman, literatur,studi
terdahulu, terkait.
3. Melakukan field study (studi lapangan) untuk inventarisasi data dilakukan dengan
pengumpulan data sekunder pada instansi terkait maupun survey pengamatan
langsung.
4. Melakukan pembahasan dengan Tim Teknis sebelum melakukan pembahasan Laporan
Pendahuluan, Laporan Antaradan Laporan Akhir (diskusi teknis).

6.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Pelaksanaan kegiatan akan dilakukan selama 6 (enam) bulan sejak proses persiapan,
pelaksanaan sampai evaluasi dan penyusunan laporan.

7
7.

TENAGA AHLI YANG DIBUTUHKAN


Untuk melaksanakan pekerjaan ini diperlukan 5 keahlian dengan 5 orang tenaga ahli
sebanyak 21 MM (Man Monthly /Orang Bulan) sesuai bidang keahliannya dengan
pengalaman profesi sebagai berikut:
1. Ahli Perencanaan Wilayah sebagai Ketua Tim (Team Leader) (6 OB)
Mempunyai sertifikat keahlian Perencanaan Wilayah dengan jumlah Orang Bulan
sebesar 6 OB. Ketua Tim disyaratkan berpendidikan Strata 2 (S2) Perencanaan
Wilayahlulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta
yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman profesional dalam melaksanakan
pekerjaan minimal 6 (enam) tahun. Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah
memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam
pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
Perencanaan Wilayah dengan jumlah Orang Bulan sebesar 6 OB, disyaratkan
seorang sarjana S1 Planogi lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara
atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan minimal 3 (tiga) tahun. Tugas utamanya adalah membantu
ketua tim dalam melakukan analisa kelautan sampai dengan pekerjaan dinyatakan
selesai.
2. Ahli Pariwisata (3 OB)
Ahli Pariwisata dengan jumlah Orang Bulan sebesar 3 OB, disyaratkan seorang
sarjana S2 Pariwisata lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan minimal 3 (tiga) tahun. Tugas utamanya adalah membantu
ketua tim dalam melakukan analisa kepariwisataan sampai dengan pekerjaan
dinyatakan selesai.
3. Ahli Ekonomi Pembangunan (2 OB)
Ahli Ekonomi Pembangunan dengan jumlah Orang Bulan sebesar 2 OB, disyaratkan
seorang sarjana S1 Ekonomi jurusan studi pembangunan lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri
yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaanminimal
3 (tiga) tahun. Tugas utamanya adalah membantu ketua tim dalam melakukan
analisa ekonomi sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
4. Ahli Pemetaan (5 OB)
Minimal S1 Tehnik Geodesi pengalaman minimal 3 tahun dengan jumlah Orang
Bulan sebesar 5 OB, disyaratkan seorang sarjana S1 Kelautan Jurusan Teknik
Kelautan lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta

8
yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
minimal 3 (tiga) tahun. Tugas utamanya adalah membantu ketua tim dalam
melakukan analisa kelautan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.
5. Ahli Infrastruktur (5 OB)
Ahli Infrastruktur dengan jumlah Orang Bulan sebesar 5 OB, disyaratkan seorang
sarjana S2 Teknik Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam
melaksanakan pekerjaan minimal 3 (tiga) tahun. Tugas utamanya adalah membantu
ketua tim dalam melakukan rencana pengembangan infrastruktur kawasan sampai
dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

Tenaga Pendukung, dengan jumlah dan kualifikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan,
meliputi :
1) Asisten Tenaga Ahli
Bertugas sebagai tim pendukung tim ahli dalam melaksanakan kegiatan kompilasi
data, survey/ FGD, serta pengolahan data untuk analisis dan penyusunan
pelaporan.
2) Surveyor
Bertugas sebagai tim pendukung tim ahli dalam melaksanakan survey lapangan
dalam mencari dan mengumpulkan data primer maupun sekunder.
3) Drafter
Bertugas sebagai tim gambar dalam mendukung pemetaan dan visualisasi kondisi
eksisting dan rencana dalam bentuk grafis dan peta.
4) Tenaga Administrasi
Bertugas sebagai tim pendukung kesekretariatan.

8.

KELUARAN
Keluaran yang harus dihasilkan adalah dokumen penyusunan Studi Rencana
Induk/Masterplan Kawasan Wisata Pantai Popoh Di Kabupaten Tulungagung

9.

MANFAAT KEGIATAN
Manfaat dari kegiatan ini adalah agar penyelenggaraan pembangunan pariwisata
Kawasan Wisata Pantai Popoh di Kabupaten Tulungagung dapat berjalan terarah dan
terukur dengan berpedoman pada dokumen rencana induk dan rencana detil yang
disusun.

10. PELAPORAN
Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahap pelaporan sebagai berikut:
10.1

Laporan Pendahuluan
Laporan dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar, yang didalamnya memuat:
pemahaman terhadap KAK (Kerangka Acuan Kerja), rencana kerja dan metoda
pelaksanaan, deskripsi awal target/sasaran wilayah dan pekerjaan (beserta
kawasan yang akan didetailkan). Laporan diserahkan setelah melaksanakan 30%
pekerjaan atau selambatnya pada hari ke 30 pelaksanaan pekerjaan.

10.2

Laporan Antara
Laporan dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar, yang didalamnya memuat laporan
progress pekerjaan dengan lampiran laporan pemetaan yang mencakup aspek
destinasi, pemasaran, industri dan kelembagaan kepariwisataan. Laporan
diserahkan setelah melaksanakan 80% pekerjaan atau selambatnya pada hari ke
120 pelaksanaan pekerjaan.

10.3

Laporan Akhir
Laporan dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar, yang didalamnya memuat progress
pekerjaan dengan lampiran laporan perencanaan dan perancangan pengembangan
Kawasan Wisata Pantai Popoh di Kabupaten Tulungagung. Laporan diserahkan
setelah melaksanakan 100% pekerjaan pada hari ke 180 pelaksanaan pekerjaan.

10.4

Executive Summary
Dalam Executive Summary dibuat sebanyak 5 (lima) eksemplar, yang memuat
kesimpulan dari keseluruhan pelaksanaan pekerjaan penyusunan Studi Rencana
Induk/Masterplan Kawasan Wisata Pantai Popoh Di Kabupaten Tulungagung.

10.5

Soft Copy
Softcopy dibuat sebanyak 5 (lima) buah dalam media flashdisk yang berisi
ketikan naskah berikut lampiran semua laporan dalam bentuk PDF dan
MSWord.

11. KEPEMILIKAN DATA DAN HASIL KEGIATAN


Semua bentuk data, dokumen, peta, peta citra, atau fotoyang dipergunakan selama
pekerjaan, dengan terbitnya kontrak tersebut menjadi hak milik pemberi pekerjaan.
,

DARMA
WAN,
SH, M.IP
Pembin

19

Anda mungkin juga menyukai