TUGAS MAKALAH
INFORMASI PERENCANAAN PARIWISATA
DI KABUPATEN KONAWE UTARA
DOSEN PENGAMPUH :
Dr. DEWI NURHAYATI YUSUF, STP., M.Sc
OLEH : FATMAWATI
NIM : G2F122005
PENDAHLUAN
Pembangunan sektor pariwisata memiliki dampak besar bagi sektor lain, salah
satunya sektor ekonomi. Dimana, ketika sektor pariwisata semakin maju dan berkembang,
maka akan semakin meningkat penerimaan devisa negara, sektor pariwisata juga mendorong
pertumbuhan ekonomi nasional khususnya dalam hal mengurangi jumlah pengangguran dan
meningkatkan produktivitas suatu negara. Sektor pariwisata dinilai menjadi sektor unggulan
negara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena potensi alam yang dimiliki.
Menurut data yang diperoleh dari laman resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan, pada
tahun 2021 jumlah pulau di Indonesia (termasuk pulau besar dan pulau kecil) yang terdata
menurut pemerintah adalah 17.000 pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.
Potensi ini membuat Indonesia kaya akan keberagaman, mulai dari budaya, agama, tradisi,
suku, etnis, kuliner, dan berbagai keindahan alam yang dimiliki oleh setiap pulau yang menjadi
daya tarik bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara.
1. Keberlanjutan ekologi
2. Keberlanjutan sosial, dan
3. Keberlanjutan ekonomi
Dalam hal ini konsep ekowisata cocok dikembangkan. Ekowisata merupakan salah
satu wisata alternatif dianggap sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kehidupan
ekonomi masyarakat pedesaan karena dianggap bisa memberikan kesempatan kerja,
kesempatan berusaha, serta meningkatkan pengembangan kemampuan berusaha
(Scheyvens, 2000) dalam Susilawati, serta memberikan kesempatan yang lebih besar untuk
mengontrol penggunaan sumber daya alam di daerah tertentu sebagai salah satu aset
kegiatan ekowisata (Ashley & Roe, 1997) dalam Susilawati.
Dari aspek ekologi, perencanaan pengukuran daya dukung lingkungan sangat penting
sebelum lokasi dikembangkan menjadi kawasan ekowisata. Daya dukung lingkungan akan
mempresentasikan kemampuan lingkungan untuk mendukung kegiatan ekowisata seperti
penyediaan air bersih, penataan lahan dan keanekaragaman hayati yang dimiliki daerah
ekowisata. Daya dukung lingkungan untuk pariwisata akan berkaitan dengan jumlah
wisatawan yang dapat berkunjung ke lokasi ekowisata tersebut, fasilitas ekowisata yang dapat
dibangun dan masalah sampah yang muncul dari kegiatan ekowisata. Selain itu, bahan
material yang dipergunakan dalam pembangunan fasilitas wisata merupakan produk lokal dan
tidak dalam intensitas yang sangat besar (Sutiarso, 6-8).
Keberhasilan ekowisata tergantung pada beberapa hal, yang dapat dibagi menjadi tiga
faktor utama yaitu faktor internal, eksternal dan struktural. Faktor internal dapat
diklasifikasikan seperti potensi daerah untuk pengembangan ekowisata, pengetahuan
operator ekowisata tentang pelestarian lingkungan dan partisipasi penduduk lokal.
Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor kunci yang berasal dari luar lokasi ekowisata
tersebut, seperti kesadaran wisatawan akan kelestarian lingkungan, kegiatan
penelitian/pendidikan di wilayah ekowisata untuk kepentingan kelestarian lingkungan dan
masyarakat lokal. Sedangkan faktor struktural adalah faktor yang berhubungan dengan
kelembagaan, kebijakan dan regulasi pengelolaan kawasan ekowisata (tingkat lokal, daerah,
nasional dan internasional). Ketiga faktor kunci keberhasilan ini di sisi lain dapat menjadi
kendala bagi pengembangan ekowisata (Sutiarso, 6-8).
BAB II
PEMBAHASAN
Kabupaten Konawe Utara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kabupaten ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Konawe yang terbentuk berdasarkan
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007.
Kabupaten Konawe Utara selain secara geografis mempunyai letak yang strategis
yaitu terletak dibagian selatan Khatulistiwa, Melintang dari Utara ke Selatan antara 02°97’ dan
03°86’ LS, membujur dari Barat ke Timur antara 121°49 dan 122°49 BT. Kabupaten Konawe
Utara memiliki luas wilayah sebesar 500.339 Ha atau sekitar 13,38 persen dari luas wilayah
Provinsi Sulawesi Tenggara. Sedangkan luas wilayah perairan laut (termasuk perairan
Kabupaten Konawe dan Kabupaten Konawe Selatan) ±11.960 Km2 atau 10,87 persen dari
luas perairan Sulawesi Tenggara. Secara administratif, Kabupaten Konawe Utara berbatasan
dengan :
selain itu, wilayah Kabupaten Konawe Utara juga terbagi atas 159 desa dan 11 kelurahan,
dengan jumlah desa yang terbanyak terleka di Kecamatan Asera dan Oheo, yaitu masing-
masing 17 desa. Semenetara Kecamatan dengan jumlah desa paling sedikit adalah
kecamatan Lasolo Kepulauan, yaitu 6 desa secara rinci klasifikasi wilayah desa di Kabputen
Konawe Utara dapat di lihat dalam Tabel berikut :
2.2 Informasi Perencanaan Wiayah Pariwisata Kabupaten Konawe Utara
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembangunan sektor pariwisata melalui ekowisata ini tidak akan berjalan baik tanpa
adanya kolaborasi dari masyarakat, pemerintah, akademisi, dan profesional. Pembangunan
ekowisata berkelanjutan tidak akan bisa dilakukan dengan jangka waktu pendek, namun perlu
disiapkan strategi jangka panjang.
DAFTAR PUSTAKA
Asmin, Ferdinal. 2018. Ekowisata dan Pembangunan Berkelanjutan: Dimulai dari Konsep
Sederhana. 42