RTRW Nasional
RTRW Provinsi
UU No.27/ 2007
Rencana Rinci
(Kawasan/Fungsional)
RTR Pulau
RTR K S N
Rencana Zonasi
(Wilayah)
RZW Nasional
RZWP3K Provinsi
RZR Provinsi
RZR Lintas Kab/Kota
RTRW Kabupaten
RTRW Kota
RDTR Kabupaten
RTR Kaw. Strtgs Kab
RDTR Kota
RTR Kaw. Strtgs Kota
RZWP3K Kabupaten
RZWP3K Kota
RZR Kabupaten
RZR Kawasan
RZR Kota
RZR Kawasan
PENYUSUNAN
RENCANA ZONASI RINCI WP3K
LATAR BELAKANG
UU No.27/2007 Pasal 7 ayat (5)
mengamanatkan Pemerintah Daerah
Kab/Kota menyusun Rencana
Zonasi rinci di setiap Zona Kawasan
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
tertentu dalam wilayahnya
Tujuan::
Tujuan
Sasaran::
Sasaran
PENYUSUNAN
RENCANA ZONASI RINCI WP3K
PEDOMAN PENYUSUNAN
RENCANA ZONASI RINCI WP3K
ISTILAH & DEFINISI
Rencana Zonasi Rinci WP3K, secara hierarki merupakan
penjabaran dari Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulaupulau Kecil Prov/Kota/Kabupaten ke dalam rencana
pemanfaatan sub zona secara terperinci pada WP3K
Rencana Zonasi Rinci WP3K secara teknis merupakan
rencana yang menetapkan peruntukan kegiatan pada sub
zona WP3K dengan memperhatikan keterkaitan antar
kegiatan dalam sub zona, agar tercipta keserasian diantara
kegiatan-kegiatan di dalam sub zona.
Rencana Zonasi Rinci WP3K disusun untuk penyiapan
pemanfaatan sub zona dalam rangka pelaksanaan programprogram pembangunan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
dengan luas wilayah perencanaan 10.000 20.000 hektar.
Rencana Zonasi Rinci WP3K memiliki jangka waktu rencana
5 tahun dan lokasi prioritas dituangkan ke dalam peta
rencana dengan skala 1 : 10.000 atau lebih besar. Untuk
analisa regional menggunakan peta 1 : 25.000.
PEDOMAN PENYUSUNAN
RENCANA ZONASI RINCI WP3K
FUNGSI DAN MANFAAT
Rencana Zonasi Rinci WP3K berfungsi untuk:
1. menyiapkan perwujudan sub zona dan satu unit perencanaan;
2. menjaga konsistensi pembangunan dan keserasian perkembangan kawasan pemanfaatan
umum dengan Rencana Zonasi WP3K Kota/Kab;
3. menciptakan keterkaitan antar kegiatan yang selaras, serasi dan efisien;
4. menjaga konsistensi perwujudan kawasan pemanfaatan umum melalui pengendalian
program-program pembangunan WP3K; dan
5. Pelaksanaan pengendalian dan pengawasan pemanfaatan ruang/zona;
6. Arahan penyusunan Indikasi Program; dan
7. Arahan perizinan.
Rencana Zonasi Rinci WP3K bermanfaat bagi Pemerintah Daerah adalah sebagai dasar untuk :
1. Mengetahui zonasi pemanfaatan sumber daya Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Rinci
di daerah;
2. Mengetahui program kegiatan pemanfaatan sumber daya Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil Rinci di daerah;
3. Mewujudkan keharmonisan dan sinergi pemanfaatan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
antar pemerintah daerah;
4. Meningkatkan investasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil; dan
5. Meningkatkan peran masyarakat yang bermukim di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
baik masyarakat adat, masyarakat lokal, maupun masyarakat tradisional.
PENYUSUNAN
RENCANA ZONASI RINCI WP3K
PENYUSUNAN
RENCANA ZONASI RINCI WP3K
Satuan Wilayah Pengembangan/Perencanaan (SWP)
LIKUPANG
BARAT
WORI
LIKUPANG
TIMUR
DIMEMBE
MANADO
BITUNG
KALAWAT
AIRMADIDI
KAUDITAN
KEMA
Kabupaten
Minahasa Utara
No.
Zonasi Pengembangan
Zonasi I (Wori)
- Pemukiman Nelayan
- Pelabuhan Lokal/Tradisional
- Daerah Konservasi
- Semak Belukar
- Pemukiman
- Daerah Konservasi
- Semak Belukar
- Perkebunan
Zonasi IV (Kema)
- Pemukiman
- Daerah Konservasi
- Pelabuhan Lokal/Tradisional
- Perkebunan
- Daerah Terbuka
- TPI
- Pemukiman
- Pelabuhan Lokal
- TPI
- Perkebunan
- Daerah Terbuka
Sumber : Hasil Rencana RTR Pesisir dan Laut Kab. Minahasa Utara 2006
GAMBAR :
10
GAMBAR :
0
125 00 BT
Tg. Arus
903
C 5s 108m 2 4M
Gambar : 6.7.
Rencana Alokasi Pemanfaatan Ruang
Zona II (Kawasan Likupang Barat)
Airbanua
KETERANGAN :
P. Talise
Talise
Ibukota Kabupaten
P. Kinabohutan
Ibukota Kecamatan
Batas Kabupaten / Kota
P. Komang
Batas Kecamatan
La u t S u l a w es i
Batas Desa
Jalan Nasional
200000 mU
Tg. Batubesar
Jalan Provinsi
P.Tindia
Gangga 2
56
Jalan Kabupaten
50
18
Perkebunan Kelapa
P. Gangga
111 2
P. Lehaga
Ladang/Kebun
Gangga 1
Sel
408
Terumbu Karang
at
ng
upa
Li k
Tg. Tarabitan
0
1 45 LU
29
Tg. Serey
Serey
Tg. Paputungan
13 7
Hutan Mangrove
Tg. Los
Tarabitan
Serey
Jasa / Pariwisata
675
Paputungan
Tg. Batuita m
Bahoi
P. Mandar72
Tanahputih
Sonsilo
M ubune
P. Talabe Kecil
200
Termaal
Tg. Kulu
M unte
Garis Bahtimetri
P. Talabe Besa r
Jayakarsa
KEC.
LIKUPANG BARAT
Batas Zona I
P. Tamperong
P. Resaan
NAMA
TTD
DIGAMBAR
M aliambao
INDEKS PETA
DIP ERIKSA
L au t S ul a we s i
DISETUJUI
KEC.
WORI
KE WORI
KE LIKUPANG
Palaes
KEC.
LIKUPA NG TIMUR
0
2,5
10 KM
180000 mU
720000
740000
11
GAMBAR :
125 00 B T
0
125 15 B T
Tg. Sa lan gk a
C 5s 108m 24M
INDEKS PETA
37
Gambar : 6.8.
Rencana Alokasi Pemanfaatan Ruang
Zona III (Kawasan Likupang Timur)
43
Tg . Ba tum era h
Lib as
KETERANGAN :
Tg. Batu go so k
200000 mU
Ka hu k u
Ibukota Kabupaten
P. B an g ka
Ibukota Kecamatan
56
50
Batas Kecamatan
Lih un u
18
lat
Se
Batas Desa
Telu k Lih un u
u pa
L ik
1 45 LU
Jalan Nasional
86
Jalan Provinsi
Jalan Kabupaten
P. Sa h o en g
ng
137
29
Tg . Sa h o en g
Perkebunan Kelapa
Ladang/Kebun
60
P. Ta labe Bes ar
Terumbu Karang
19
P. N ap oma nu k
T g. Pu lisa n
Tg . S ump in i
P. Na pod a ong
Hutan Mangrove
Tg . K er bau
Tg . Ba tuw ok a
T g. T am b a
1315
P ulisan
Tg . A ssa
Lik upan g
Wineru
S ar aw et
We rot
Ba tu
Ma en
Lik u pa n g 2
Garis Bahtimetri
Ma rins o w
Liku pa n g 1
KEC.
LIKUPANG BARAT
Jasa / Pariwisata
Batas Zona II
61
T g .M e ra h
Tg . Sin g ka ha
P as late n
KEC.
LIKUPANG T IMUR
180000 mU
Ko k oleh 1
NAMA
Ka linau n
Tg . K ub ur
Winu ri
Rin o ndo ra n
DIPERIKSA
DISETUJUI
25
Kok o leh 2
T g .Pin tu
Wa ng u rer
70
Ka w eruan
KEC.
DIMEMBE
TTD
DIGAMBAR
642
P inen ek
0
10 KM
2,5
KOTA BITUNG
720000
12
GAMBAR :
125 00 BT
INDEKS PETA
L au t Su l awe s i
Gambar : 6.9.
Rencana Alokasi Pemanfaatan Ruang
Zona IV (Kawasan Kema)
KO TA BITUNG
160000 mU
KETERANGAN :
Ibukota Kabupaten
Ibukota Kecamatan
Batas Kabupaten / Kota
KE B I TU NG
Batas Kecamatan
32
59
Batas Desa
Watud ambo
Kec. Kau ditan
Jalan Nasional
Jalan Provinsi
Jalan Kabupaten
K E I BU KO TA
K AB UP AT EN
To ntalete
106
Perkebunan Kelapa
Ladang/Kebun
124
10
KECAMATAN
KAUDITAN
63
2)
C(
K ema 1
s1
Ke ma
Terumbu Karang
7m
29
531
Hutan Mangrove
115
12
K ema 2
153
P. Kab uruk an
Lan sot
K ema 3
Jasa / Pariwisata
50
Batas Zona IV
Garis Bahtimetri
KECAMATAN
KE M A
129
Lilang
68
L au t Ma l u ku
Tg. Lilan g
NAMA
TTD
DIGAMBAR
Waleo
DIPERIKSA
Tg. Ka pa s
DISETUJUI
Sumber : - Peta Rupabumi Indones ia Skala 1 : 50.000,
BAKOSURTANAL, 1991.
- Review RTRW Kabupaten Minahasa Tahun 1996.
Tg . Kina
50wu da n
KABUPATEN
MINAHASA INDUK
200
Maka lisu ng
7. 5 K M
129
2,5
73
13
TABEL :
No.
Jenis Penggunaan
Likupang
Barat
Wori
I
Likupang
Timur
Jumlah
Kema
(Ha)
Kawasan Budidaya
966,05
1.073,70
2.357,80
2.820,96
7.218,51
16,42
7,41
100,4
254,89
98,97
527,67
1,2
- PPI
58,56
58,56
0,13
- Pelabuhan
0,46
0,46
29,57
29,57
0,07
6.389,00
3.520,00
15.631,00
4.529,00
30.069,00
68,38
529,85
1.975,45
2.505,30
5,7
115,92
89,24
344,11
352,5
901,77
2,05
3. Hutan mangrove
394,60
850,6
140,19
4,5
1.389,89
3,16
4. Terumbu Karang
942,86
271,12
57,35
1.271,33
2,89
8.882
6.493
20.761
7.836
43.972
100
II
Jumlah
Sumber : Rencana Tim RTR Pesisir dan Laut Kabupaten Minahasa Tahun 2006
14
PENYUSUNAN
RENCANA ZONASI RINCI WP3K
Fungsi suatu zona tertentu
PENYUSUNAN
RENCANA ZONASI RINCI WP3K
Fungsi suatu zona tertentu
PENYUSUNAN
RENCANA ZONASI RINCI WP3K
Fungsi suatu zona tertentu
NO
TAHAPAN
PROSES
OUTPUT
1.
PERSIAPAN
TIM KERJA
KAK & RENCANA BIAYA
DATA & INFORMASI AWAL
WILAYAH PERENCANAAN
PETA DASAR
RENCANA KERJA
2.
SURVEI LAPANGAN
PROFIL SUMBERDAYA
3.
ANALISA
ANALISIS REGIONAL
ANALISIS KEBIJAKAN
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN & PERAIRAN
ANALISIS DAYA DUKUNG & DAYA TAMPUNG
ANALISIS EKONOMI, SOSIAL & BUDAYA
4.
5.
KONSULTASI PUBLIK
6.
7.
KONSULTASI PUBLIK
8.
PENYUSUNAN DOKUMEN
FINAL RZR WP3K & NASKAH
RANCANGAN PERATURAN
BUPATI/WALIKOTA
9.
PENETAPAN
PERATURAN BUPATI/WALIKOTA
KETERANGAN
MUATAN :
TUJUAN, KEBIJAKAN & STRATEGI
PENGEMBANGAN KAWASAN
RENCANA KETERKAITAN HUBUNGAN
FUNGSIONAL
RENCANA POLA RUANG RINCI
ARAHAN PEMANFAATAN RUANG/ZONA
KETENTUAN PENGENDALIAN
RUANG/ZONA
Data Primer
INPUT
Data Sekunder
Peta Dasar
Peta/Data Tematik
Kriteria/Parameter untuk
Analisis Kesesuaian Lahan
PROSES
Analisis Spasial
Tinjauan Kebijakan
Analisis Rencana Zonasi
WP3K
(SUB ZONA)
Isu Permasalahan
WP3K
OUT
PUT
KONSULTASI PUBLIK
ZONASI RINCI
PENETAPAN (PERATURAN
BUPATI/WALIKOTA)
PEDOMAN PENYUSUNAN
RENCANA ZONASI RINCI WP3K
input
CITRA SATELIT
DATA SEKUNDER:
RTRW Provinsi
Peta Dasar
Kepmen
Kepmen 15
DATA PRIMER:
Observasi
Lapangan
Wawancara
1.
2.
3.
4.
Survey Lapangan;
Pembentukan Basis Data;
Pembahasan di Pusat dan Daerah;
Wawancara
Tinjauan
Kebijakan
Spasial
Ekonomi,
Sosial & Budaya
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
1.
2.
1.
Regional
2.
Analisis hubungan antara wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang direncanakan
dengan wilayah sekitarnya; dan
Analisis aksesibilitas, meliputi: jaringan jalan, jaringan energi nasional, permukaan
dasar laut tempat instalasi bawah air yang terkait dengan kelautan dan perikanan
serta energi gelombang laut yang terdapat di wilayah pesisir.
No.
1.
Jenis Data
Peta dasar
Sumber
Data Primer/Sekunder
Citra Landsat, Ikonos
LAPAN
Batimetri
Deshisdros, ktnl
Bakosurtanal
2.
Bakosurtanal
3.
Kualitas Air
4.
Data Fisik
Peta hidrologi
Dinas Pengairan
Peta geologi
BPN
5.
Data Kependudukan
Mata pencaharian
6.
Data Ekonomi
PDRB
BPS Kab
Jumlah industri
Data investasi
7.
Kebijakan
Bappeda
8.
INTERPRETASI CITRA
Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam analisis citra digital adalah:
Restorasi citra, yaitu koreksi radiometrik dan koreksi geometrik
untuk memperbaiki kualitas citra.
Pemisahan antara daratan dengan lautan dengan masking.
Interpretasi citra digital untuk memperoleh potensi pesisir/kelautan
Penentuan titik sampel
Survei di lapangan berdasarkan titik sampel yang ditentukan.
Reinterpretasi dan analisis data.
Peta akhir (Peta Tematik berupa peta potensi).
Pengolahan data dengan SIG (Peta-peta tematik dan data sekunder
lain)
Peta Arahan
Masking
Interpretasi citra
terkoreksi
Penentuan lokasi
Ground ceck
Peta Tematik
Data-data sekunder
OUTPUT
Hasil dari analisis citra digital adalah terpetakannnya potensi pesisir dan
laut (di wilayah antara beach dan nearshore) yang meliputi
geomorfologi daerah pesisir dan laut, yang meliputi bentuklahan (landform),
material dan proses,
geologi,
hidrologi, kondisi air permukaan dan air tanah,
hidrooseanografi, seperti pasang surut, gelombang, arus, kecerahan,
temperatur permukaan air, salinitas, klorofil, dan yang lain
kondisi batimetri,
Proses-proses alami lain yang berlangsung, seperti sedimentasi, akresi, erosi
dan yang lain,
Kemungkinan rawan bencana alam
kondisi ekosistem di kawasan pesisir dan laut, seperti kondisi mangrove, di
pantai, padang lamun, rumput laut, terumbu karang, dan kondisi perairan
umumnya.
Reselusi citra
CITRA LANDSAT : 15 30 M
CITRA IKONOS : 1 4 M
QUICKBIRD : 0.6 2.5 M
SKALA
PROVINSI
1:250.000
Citra Landsat
ETM7+, SPOT
Image
SKALA
KABUPATEN/
KOTA
1:100.000,
1:50.000
Citra Landsat
ETM7+,SPOT, Foto
Udara
SKALA DETIL
1:10.000,
1:5000, 1:1000
Ikonos, Quickbird,
Foto Udara small
format.
ruang
Site planning, batas tanah, wilayah
desa pesisir, sumberdaya pesisir
skala desa/komunitas
Cakupan..............
SKALA
NASIONAL
1:1.000.000
SKALA
PROVINSI
1:250.000
SKALA
KABUPATEN
/KOTA
1:100.000,
1:50.000
Harga Landsat $6
$60
00 (new) $50
$50
(archieve)
Dan SPOT $6200
SKALA
DETIL
1:10.000,
1:5000,
1:1000
Ikonos, Quickbird,
Foto Udara small
format.
CITRA IKONOS
CITRA IKONOS
CITRA QUICKBIRD
Tujuan Penetapan
Perikanan Tangkap
Perikanan Budidaya
Tambat Labuh/
Pelabuhan
Menyediakan pelabuhan
kegiatan tambat labuh.
Pariwisata
Menyediakan
tempat
rekreasi
yang
dapat
dikembangkan seperti pasir putih, terumbu karang, dll.
Alur
Konservasi
atau
sarana
penunjang
Tujuan Penetapan
Permukiman Nelayan
Infrastruktur
Industri
Perdagangan dan
jasa
WILAYAH PERENCANAAN
Deliniasi wilayah
perencanaan
TABEL :
Zona
Pengembangan
Jenis Kegiatan
Tahap I
Th. 2006 - 2011
I. Kawasan Wori
Sumber
Pembiayaan
Intsansi Penanggung
Jawab
APBD I/II
Dinas Tata
Pemerintahan dan
Bappeda Kabupaten
Minahasa Utara
Tahap II
Th. 2011 - 2016
APBD/Pemda
Swasta
APBD/Pemda
Swasta
APBD/Pemda
Swasta
APBD/Pemda
Swasta
APBD/Pemda
Swasta
APBD/Pemda
Swasta
APBN/APBD
Swasta
45
Sambungan Hal 56
9.
APBN/APBD
Dinas Kehutanan
Kabupaten Minahasa Utara
APBD I/II
APBD I/II
APBD I/II
APBD I/II/
Swasta
APBD I/II/
Swasta
APBD I/II/
Swasta
APBD I/II/
Swasta
APBD I/II/
Swasta
APBD I/II/
Swasta
46
Sambungan Hal 57
II. Kawasan
Likupang
Barat
APBD I/II
APBD/Pemda/
Swasta
APBD/Pemda/
Swasta
APBD/Pemda/
Swasta
APBD/Pemda/
Swasta
APBD/Pemda/
Swasta
APBD/Pemda/
Swasta
APBN/APBD/
Swasta
Dinas Pertanian
Kabupaten Minahasa
Utara
APBN/APBD
Dinas Kehutanan
Kabupaten Minahasa
Utara
APBD I/II
APBD I/II
47
Sambungan Hal 58
12. Pembangunan pasar ikan
APBD I/II
APBD I/II/
Swasta
APBD I/II/
Swasta
APBD I/II/
Swasta
APBD I/II/
Swasta
APBD I/II/
Swasta
APBD I/II/
Swasta
APBD I/II
APBD/
Pemda/
Swasta
APBD/
Pemda/
Swasta
APBD/
Pemda/
Swasta
48
Sambungan Hal 59
III. Kawasan
Likupang Timur
APBD I/II
APBD/Pemda/
Swasta
APBD/Pemda/
Swasta
APBD/Pemda/
Swasta
APBD/Pemda/
Swasta
APBD/Pemda/
Swasta
APBD/Pemda/
Swasta
APBN/APBD/
Swasta
9.
APBN/APBD
Dinas Kehutanan
Kabupaten Minahasa Utara
APBD I/II
49
Sambungan Hal 60
VI Kawasan
Kema
APBD I/II
APBD I/II
APBD I/II/
Swasta
APBD I/II/
Swasta
APBD I/II/
Swasta
APBD I/II/
Swasta
APBD I/II/
Swasta
APBD I/II/
Swasta
1.
APBD I/II
APBD/
Pemda/
Swasta
APBD/
Pemda/
Swasta
50
Sambungan Hal 61
APBD/Pemda/
Swasta
APBD/Pemda/
Swasta
APBD/Pemda/
Swasta
APBD/Pemda/
Swasta
APBN/APBD/
Swasta
APBN/APBD
APBD I/II
APBD I/II
APBD I/II
APBD I/II/
Swasta
Sumber : Hasil Rencana Tim RTR Pesisir dan Laut Kabupaten Minahasa Utara tahun 2006
51
PHILOSOPY CHINA
Confusius Abad XV