4.1.
4.2.
yang
c.
percepatan
pembangunan
Kawasan
Metropolitan
j.
dan
memelihara
keseimbangan
ekosistem
wilayah,
menimbulkan
perubahan
sifat
fisik
lingkungan
yang
budidaya
perikanan
yang
terpadu
dengan
pengembangan minapolitan;
g. mengembangkan komoditas perikanan dilakukan secara luas oleh
masyarakat maupun badan usaha yang diberi izin di wilayah yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah setempat; dan
h. mengembangkan sektor perikanan yang terpadu dengan kegiatan wisata
serta memenuhi kebutuhan kawasan lain di luar wilayah.
(6) Strategi pengembangan potensi pariwisata, meliputi:
a. mengembangkan
Taman
Wisata
Alam
Bantimurung
lingkungan;
b. mengembangkan potensi wisata pantai di Kabupaten Maros;
yang
ramah
dan
melestarikan
kawasan
situs
budaya
dan
pusat
perdagangan
skala
regional
di
kawasan
pengembangan
pertanian,
perkebunan,
peternakan,
ruas Maros-Mandai-Makassar;
ruas Maros-Watampone.
ruas jalan Ahmat Yani sepanjang 0,273 (nol koma dua tujuh tiga)
kilometer;
ruas jalan Daeng Sitakka sepanjang 2,351 (dua koma tiga lima
satu) kilometer;
peningkatan
Jenetaesa-
Bontobalang-
Leangleang-Balloci
Kabupaten Pangkep;
Jaringan jalan kolektor sekunder, meliputi;
-
Rencana ruas jalan khusus, meliputi ruas jalan khusus dari lokasi
industri pengolahan semen Bosowa ke pelabuhan khusus Bosowa
Jaringan jalan lokal primer yang menghubungkan antara Ibukota
Kabupaten dengan ibukota kecamatan; dan
jalan lokal sekunder meliputi seluruh jaringan yang penghubung jalan
kolektor primer maupun lokal primer ke pusat-pusat permukiman di
wilayah Kabupaten Maros.
b) Jaringan prasarana lalu lintas
terminal penumpang tipe B di Kota Maros; dan
terminal penumpang tipe C terdapat pada masing-masing kawasan
perkotaan kecamatan, yang meliputi;
-
Terminal Maros-Lau-Bontoa-Pangkep;
Terminal Maros-Lau-Bontoa;
Terminal Maros-Mandai-Marusu;
Terminal Maros-Bantimurung-Simbang-Cenrana-Mallawa;
Terminal Mandai-Tanralili-Tompobulu-Cenrana-Camba-Mallawa;
pelayaran
menghubungkan
Perkotaan
Maros-Tabang-
PLTS Desa Bentenge kec. Camba 120 (seratus dua puluh) unit,
kapasitas 6.000 (enam ribu) watt;
Kecamatan
Turikale,
Kecamatan
Simbang,
dan
Kecamatan Mandai;
f) Sebaran GI di Kabupaten Maros, berada di Kabupaten Gowa meliputi:
telekomunikasi
berbasis
radio,
dimanfaatkan
untuk
prasarana
telekomunikasi
dilakukan
hingga ke
sistem
vegetative
melalui
pengembangan
vegetasi
pantai/mangrove
-
sistem
vegetatif/konservasi
sempadan
pantai
melalui
kemitraan
dengan
swasta
berkaitan
untuk
pembuangan
air
limbah
terpusat
ditentukan
dengan
Lintas
Utara
Mamminasata
Bontoa,
dan
ruas
jalan
poros
di Kecamatan
proteksi
kebakaran,
ditetapkan
untuk
mencegah
dan
yang
memberikan
perlindungan
terhadap
kawasan
merupakan
penunjang
pada
kawasan
pemerintahan,
olahraga);
kawasan hijau pertanian yang di kawasan perkotaan-kawasan
perkotaan;
kawasan hijau jalur hijau di sepanjang jalur jalan dan tebing,
sepanjang sempadan sungai dan pantai;
TPU di Kecamatan Mandai;
kawasan hijau pekarangan pada kawasan perumahan di perkotaan;
luas ruang terbuka hijau pada masing-masing kawasan perkotaan di
Kabupaten Maros paling sedikit 30% (tiga puluh persen) yang teridiri
atas ruang terbuka publik paling sedikit 20% (dua puluh persen)dan
ruang terbuka hijau non publik (privat) paling sedikit 10% (sepuluh
persen).
3) Kawasan Pelestarian Alam, Cagar Alam, dan Ilmu Pengetahuan
a) Kawasan suaka alam, pelestarian alam, cagar budaya dan ilmu
pengetahuan di Kabupaten Maros, meliputi:
Kawasan konsrvasi;
taman wisata alam;
kawasan cagar budaya; dan
kawan mangrove.
b) Kawasan konservasi di Kabupaten Maros, adalah kawasan hutan
konservasi Taman Nasional Bantimurung-Bulusaraung seluas kurang
lebih 28.611 (dua puluh delapan ribu enam ratus sebelas) hektar,
meliputi:
Taman
Nasional
Bantimurung-Bulusaraung
yang
berada
di
Nasional
Bantimurung-Bulusaraung
yang
berada
di
Kecamatan Camba seluas kurang lebih 3.623 (tiga ribu enam ratus
dua puluh tiga) hektar;
Taman
Nasional
Bantimurung-Bulusaraung
yang
berada
di
Nasional
Bantimurung-Bulusaraung
yang
berada
di
Nasional
Bantimurung-Bulusaraung
yang
berada
di
Nasional
Bantimurung-Bulusaraung
yang
berada
di
Kecamatan
Kecamatan
Camba,
Kecamatan
Moncongloe,
Cenrana,
Kecamatan
KecamatanTanralili,
dan
Mallawa,
Kecamatan
Tompobulu;
d) Kawasan perkebunan di Kabupaten Maros seluas kurang lebih 7.165
(tujuh ribu seratus enam puluh lima) hektar, terdapat di Kecamatan
Bantimurung, Kecamatan Bontoa, Kecamatan Camba, Kecamatan
Cenrana, Kecamatan Mallawa, Kecamatan Mandai, Kecamatan Marusu,
Kecamatan Moncongloe, Kecamatan Simbang, Kecamatan Tanralili, dan
Kecamatan Tompobulu;
e) Kawasan peternakan sebag di Kabupaten Maros terdiri atas:
ternak besar berupa sapi, kerbau dan kuda tersebar di seluruh
wilayah kecamatan terutama di Kecamatan Tanralili, Kecamatan
Tompobulu,
Kecamatan
Bantimurung,
Kecamatan
Camba,
potensi
lempung
di
Kecamatan
Bantimurung, Kecamatan
Bontoa,
Kecamatan
Kecamatan
Tanralili,
Kecamatan
Moncongloe,
potensi
batugamping
di
Bantimurung, Kecamatan
Kecamatan
Bontoa,
Simbang, Kecamatan
Kecamatan
Tanralili,
Tanralili,
Kecamatan
potensi
andasit
di
Mandai,
Kecamatan
Bantimurung,
Kecamatan
Cenrana;
Kecamatan
permukiman
perkotaan
sepanjang
koridor
bypass
Mamminasata;
Kawasan permukiman di PKN Maros, PKLp dan PPK; dan
Pengembangan
permukiman
pada
pusat
kota
yang
padat
perkantoran pemerintahan
pusat pemerintahan kabupaten di Kota Maros Kecamatan
Turikale;
pusat pemerintahan kecamatan di kawasan perkotaan
Tetebatu di Kecamatan Mandai;
pusat pemerintahan kecamatan di kawasan perkotaan
Pamanjengang di Kecamatan Moncongloe;
pusat pemerintahan kecamatan di kawasan perkotaan Baju
Bodoa di Kecamatan Maros Baru;
pusat pemerintahan kecamatan di kawasan perkotaan Patene
di Kecamatan Marusu;
pusat pemerintahan kecamatan di kawasan perkotaan
Barandasi di Kecamatan Lau;
pusat pemerintahan kecamatan di kawasan perkotaan
Panjalingang di Kecamatan Bontoa;
pusat pemerintahan kecamatan di kawasan perkotaan Pakalu
di Kecamatan Bantimurung;
pusat pemerintahan kecamatan di kawasan perkotaan
Bantimurung di Kecamatan Simbang;
pusat pemerintahan kecamatan di kawasan perkotaan
Ammarrang di Kecamatan Tanralili;
perkantoran swasta.
Kecamatan Turikale;
Kecamatan Kecamatan Mandai;
Kecamatan Lau
Kecamatan Maros Baru; dan
Kecamatan Bontoa.
pasar tradisional;
toko modern.
kawasan TPU.
Komando Rayon Militer (Koramil) yang terdapat di Kecamatankecamatan di wilayah Kabupaten Maros
Hasanuddin
berupa
ruang
udara
bagi
keselamatan
f) kawasan wisata pasir putih Pantai Kuri yang terpadu dengan aktivitas
nelayan;
g) Kawasan Perdagangan Pasar Tradisional Modern Kota Maros;
h) Kawasan Perdagangan Pasar Induk pertanian Kabupaten Maros;
i) Kawasan Kota Baru Moncongloe;
j) Kawasan perkotaan Baru Satelit Mandai; dan
k) Kawasan perkotaan Baru Satelit Maros.
2) KSK dari sudut kepentingan lingkungan hidup, meliputi;
a) kawasan wisata Alam dan Agrowisata Bantimurung Kecamatan
Bantimurung;
b) kawasan wisata Cagar Alam Karaenta di Kecamatan Cenrana yang
terpadu dengan Goa Salukang Kallang; dan
c) obyek wisata alam air panas di Dusun Rea Toa yang selama ini dijadikan
laboratorium alam, riset biologi dan ilmu pengetahuan oleh mahasiswa
pada berbagai perguruan tinggi di Makassar.
3) KSK dari sudut kepentingan sosial budaya yang terdiri dari:
a) kawasan
pendopo
Pallantikang
Karaeng
Marusu
di
Kelurahan