Oleh:
Asisten Deputi Bidang Penataan Ruang
Dan Pembangunan Daerah Tertinggal
Pasal 14 Ayat (5 )
Rencana Rinci Tata Ruang KSN disusun apabila::
1. RTRWN belum dapat dijadikan dasar pelaksanaan pemanfaatan &
pengendalian pemanfaatan ruang
2. RTRWN mencakup wilayah perencanaan yg luas & skala peta (1 : 1.000.000)
memerlukan perincian 1 : 50.000
DEFINISI KSN:
Wilayah (yang memiliki fungsi utama) yang penataan ruangnya diprioritaskan
karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap
kedaulatan negara, pertahanan & keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya,
dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang ditetapkan sebagai warisan dunia
PP No. 26/2008
Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional (RTRWN)
Ditetapkan Dengan Peraturan Pemerintah
RTR Kawasan
Strategis Nasional
1 : 50.000
RTR Pulau
1 : 500.000
Perpres No. 13/2012
RTR Pulau Sumatera
RTRW Provinsi
1 : 100.000
RTRW Kabupaten
1 : 50.000
Ditetapkan Dengan Perda Kabupaten/Kota
RTRW Kota
1 : 50.000
Perda No. 13 Tahun 2011
RTR Kota Medan
Perda No. 12 Tahun 2011
RTR Kota Binjai
RTRWN
Rencana Rinci
Rencana
Umum
Tata
Ruang
RTRW
PROVINSI
RTRW
KABUPATEN/KOTA
UU 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
RTR KSN
Skala
RTRW Nasional
(PP N0. 26 Tahun 2008)
1 : 1.000.000
RTR Pulau/Kepulauan
(Perpres)
1 : 500.000
1 : 250.000
1 : 50.000
1 : 250.000
1 : 100.000
1 : 50.000
RTRW Kab/Kota
(Perda Kab/Kota)
1 : 100.000
1 : 50.000
Rencana Rinci
Tata Ruang Kecamatan
(SK Gub/Bupati/Walikota)
1 : 25.000
1 : 10.000
1 : 5.000
1 : 1.000
KSN METROPOLITAN
(Perpres 62 Tahun 2011 tentang RTR KSN Mebidangro)
KETENTUAN PERIJINAN
Pasal 128
Berfungsi sebagai acuan dalam pemberian izin
pemanfaatan ruang.
Setiap pemanfaatan ruang harus mendapatkan izin
pemanfaatan ruang dari Pemerintah, perintah
provinsi, dan/atau pemerintah kabupaten/kota
sesuai peraturan daerah tentang rencana tata ruang
wilayah kabupaten/kota beserta rencana rinci dan
peraturan zonasinya yang didasarkan pada rencana
tata ruang Kawasan Perkotaan Mebidangro dalam
Peraturan Presiden ini.
Setiap pemanfaatan ruang harus mendapatkan izin
sesuai
dengan
ketentuan
masing-masing
sektor/bidang yang mengatur
jenis kegiatan
pemanfaatan ruang yang bersangkutan sesuai dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
sektor/bidang terkait
KETENTUAN KELEMBAGAAN
Pasal 137
Dalam rangka pengelolaan Kawasan Perkotaan
Mebidangro sebagaimana dimaksud dalam Pasal
136, Gubernur dapat membentuk suatu badan
dan/atau lembaga pengelola, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan.
KETENTUAN PERIJINAN
KETENTUAN KELEMBAGAAN
1972
KAWASAN
BERIKAT
Kawasan dengan
batas tertentu
untuk
pengolahan
barang asal
impor dan DPIL
yang hasilnya
untuk tujuan
ekspor
1996
KAPET
Kawasan yang
memiliki potensi
cepat tumbuh, sektor
unggulan dan potensi
pengembalian
investasi yang besar
1989
KAWASAN INDUSTRI
Kawasan yang
bertujuan untuk
pengaturan zonasi
kegiatan industri
(pemusatan industri)
dikelola oleh
perusahaan KI
2000
FTZ/KPBPB
Kawasan dengan
batas tertentu
yang terpisah dari
daerah pabean
sehingga terbebas
dari bea masuk,
PPN, PPnBM dan
cukai
2009
KEK
Kawasan dengan batas
tertentu dalam wilayah
NKRI untuk
menyelenggarakan fungsi
perekonmian yang bersifat
khusus dan memperoleh
fasilitas tertentu
2011
MP3EI
Wilayah-wilayah perhatian
investasi yang mendapat
upaya akselerasi atau
percepatan pembangunan
agar menjadi daya dorong
pertumbuhan ekonomi
Landasan Hukum
Definisi/Tujuan
Kawasan Berikat (7
lokasi)
Kawasan Strategis
Nasional (76 Lokasi)
Kawasan Pengembangan
Ekonomi Terpadu
(KAPET)
(13 Lokasi)
KEK
PENDEKATAN
Sentra produksi adalah 1 (satu) kegiatan investasi dalam satu lokasi tertentu
KPI adalah 1 (satu) atau kumpulan beberapa sentra produksi/kegiatan investasi yang
beraglomerasi di area yang berdekatan
Ilustrasi
Hipotetis
Sentra Produksi
KPI
KONEKTIVITAS
REGULASI
(PUSAT & DAERAH)
Lokasi-lokasi KPI pada masing-masing KE perlu diidentifikasi untuk acuan penetapan proyek-proyek
infrastruktur (Tim Kerja Konektivitas), pengembangan sarana dan prasarana pendidikan dan
peningkatan kemampuan teknologi/inovasi (Tim Kerja SDM & IPTEK), serta fasilitasi penyempurnaan
16
regulasi (Tim Kerja Regulasi).
KE SUMATERA
SEKTOR
SEKTOR
Total
Migas
: Rp. 169 M
Total
: Rp. 4,34 T
: Rp. 4,37 T
1
4
19
SEKTOR
Total
: Rp. 105 M
SEKTOR
19
SEKTOR
Total : Rp. 225 M
: Rp. 4,50 T
17
Lokasi
Luas Usulan
8.443 Ha
Kelengkapan Dokumen
Belum Lengkap
Luas
(ha)
Nama Anggota
1.000
TKEZ (2)
6.500
PT Trans Kalimantan
Economic Zone (TKEZ)
BCIP (3)
943
PT Batuta Chemical
Industrial Park (BCIP)
RENCANA PEMANFAATAN
PEMOHON/
PENGEMBANG
Ditjen Bina
Marga
Rencana pembangunan
infrastruktur jaringan pipa
minyak, listrik,
Telekomunikasi, dan Jalan
Inspeksi
PT Chevron
Pasific
Indonesia
ISU TERKAIT
Belum ada Perda
Kabupaten/Kota (Kota
Pekanbaru, Dumai, Rokan Hulu,
Rokan Hilir, Siak, Kampar,
Pelalawan, Inhul, Inhil, dan
Bengkalis) yang mengatur
Perda RTRWP Riau No.10 tahun
1994 sudah tidak berlaku
Penerapan Perpres No.13 tahun
2012 tentang RTR Pulau
Sumatera
TIDAK BERLAKU !
SOLUSI?
SOLUSI?
Pasal 30
c) pengembangan jaringan transmisi minyak dan gas bumi DuriDumai-Medan dengan jaringan distribusi Medan,
Tebing Tinggi, Pematang Siantar, dan Asahan untuk melayani PKN Kawasan Perkotaan Medan-Binjai-Deli
Serdang-Karo (Mebidangro), PKW Tebing Tinggi, PKW Kisaran, PKW Rantau Prapat, PKN Dumai, dan PKN
Pekanbaru;
d). pemantapan jaringan transmisi minyak dan gas bumi GrissikSakernan-Duri dengan jaringan distribusi Pekanbaru
untuk melayani PKN Dumai, PKN Pekanbaru, PKW Pangkalan Kerinci, PKW Rengat, dan PKW Siak Sri Indrapura;
BNPT
SBF
BNPB
AREA RUMDIS
PKC TNI
UNHAN
PUSAT
BAHASA
AREA
PERKANTORAN
PKC TNI
23
KE JAKARTA
JEMBATAN EXISTING
KOREM
061/SK
BNPT
SBF
GAPURA
IPSC
SIRKUIT
GOKART
BNPB
JLN BOULERVARD
IPSC
PKC TNI
JALAN AKSES
MASUK IPSC
UNHAN
PUSAT BAHASA
KAWASAN
SENTUL PERMAI
GAPURA PKC
EXIT TOL
SIRKUIT SENTUL
SIRKUIT
SENTUL
SKALA NS
24
Dalam rangka percepatan dan penyebaran industri ke luar Pulau Jawa, Pemerintah
membangun kawasan industri sebagai infrastruktur industri di Wilayah Pusat
Pertumbuhan Industri (WPPI).
Pembangunan kawasan industri diprioritaskan pada daerah-daerah yang berada dalam
WPPI di luar Pulau Jawa.
Daerah-daerah di luar WPPI yang mempunyai potensi, juga dapat dibangun kawasan
industri yang diharapkan menjalin sinergi dengan WPPI yang sesuai.
Pembangunan kawasan industri sebagai perusahaan kawasan industri yang lebih bersifat
komersial didorong untuk dilakukan oleh pihak swasta.
Catatan: WPPI disebutkan dalam Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN)
10
11
12
13
14
7
8
15
TERIMA KASIH