Musrenbangnas 2015:
Hasil Pengolahan
Jakarta, 28-29 April 2015
OUTLINE :
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
Komponen Kuesioner :
1%
9%
SKPD
22%
K/L
68%
Non Pemerintah
Tidak Menjawab
SKPD
K/L
Non Pemerintah
Tidak diketahui
: 55
: 18
:7
:1
Mengetahui
90%
Tidak Mengetahui
Bermanfaat Dalam
Menginformasikan
Rencana Pembangunan
5 (lima) Tahun ke
Depan
Kurang Fokus (Kurang
Mudah ditangkap
Prioritasnya)
Media Elektronik
22%
9%
Media Sosial
6%
5%
54%
Media Cetak
Sosialisasi di
Kementerian/Lembaga
/SKPD
Tidak Menjawab
Sebanyak 54%
responden mengetahui
RPJMN dari sosialisasi K/L/SKPD, responden
lainnya menjawab mengetahui RPJMN dari
media elektronik, media cetak, dan media
sosial
11%
7%
73%
Perlu Dilengkapi
Executive Summary
8%
Ya
22%
30%
Tidak Perlu
Tidak
70%
Tidak Menjawab
Perlu
57%
13%
Tidak Menjawab
Sebanyak
57%
responden
mengatakan perlunya muatan
Nawacita dalam RTRW dalam hal
ketahanan
pangan
dan
pembangunan infrastruktur yang
merata
Mengurangi Ketimpangan
Pembangunan Antar Wilayah
Memenuhi Kebutuhan Acuan
Perijinan
19%
5%
7%
Peraturan Perundangan
Sektoral yang Tidak
Sejalan
Belum Efektifnya Proses
Persetujuan Substansi
11%
16%
27%
Tidak Menjawab
8%
Pendampingan Pusat
di Daerah
5%
47%
Penyedia NSPK
31%
47%
Tidak menjawab
1%
1%
10%
40%
23%
Belum Optimalnya
Penegakan Hukum Perda
RTR
Belum Jelas Insentif
Disinsentif
25%
Ketersediaan dengan
RTR Wilayah yang
Berbatasan
Tidak Menjawab
Sebanyak
40%
responden menjawab
permasalahan
yang
sering dihapdapi dalam
implementasi
RTR
adalah:
RTR yang ada belum
cukup rinci untuk
dijadikan acuan dalam
hal perijinan
VI. Implementasi
RTRimplementasi RTR ... (2)
Pedoman yang Dibutuhkan dari
Pemerintah Pusat dalam
Implementasi RTR
1% 4%
36%
Pedoman InsentifDisinsentif
Pedoman Pengawasan
Penataan Ruang
47%
Pedoman Lainnya
12%
Tidak Menjawab
Media
Cetak
6%
35%
Media
Elektronik
59%
Tidak
Menjawab
Kelurahan adalah
forum yang paling
efektif untuk
menjaring aspirasi
masyarakat/stake
holders
3%
5%
16%
RT/RW
28%
Kecamatan
Kelurahan
Kab/Kota
31%
17%
Provinsi
9%
22%
16%
KurangnyaKkepedulian Stakeholders
Terhadap Perencanaan Tata Ruang Daerah
Lambatnya Pencapaian Konsensus Antar
Kepentingan
9%
44%
Terima Kasih