2.
Pusat kegiatan industri dan jasa skala nasional atau yang melayani beberapa
provinsi; dan/atau
3.
berpotensi sebagai:
1.
2.
Sebagai pusat kegiatan industri dan jasa yang melayani skala provinsi atau
beberapa kabupaten; dan/atau
II - 1
3.
berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa yang melayani skala kabupaten
atau beberapa kecamatan; dan/atau sebagai simpul transportasi yang melayani skala
kabupaten atau beberapa kecamatan. Dalam RTRW Provinsi Maluku 2007 2027,
yang merupakan PKL di Kabupaten Seram Bagian Timur adalah Geser, Kataloka dan
Dataran Honimoa.
Dalam sistem perkotaan nasional dikembangkan PKSN (Pusat Kegiatan
Strategis Nasional) untuk mendorong perkembangan kawasan perbatasan negara,
yang ditetapkan dengan kriteria :
1.
Pusat perkotaan yang berpotensi sebagai pos pemeriksaan lintas batas dengan
negara tetangga;
2.
3.
4.
II - 2
Kawasan Andalan
Sektor Unggulan
Kawasan Seram
(III/A/2)
(II/H/2)
(II/B/2)
(I/F/2)
(I/E/2)
Pertanian
Kehutanan
Perkebunan
perikanan
Pariwisata
dengan
program
pada
Tahap
(2008-2014)
adalah
II - 3
pengembangan
Kota
Bula
diintegrasikan
dengan
rencana
II - 4
Kota Bula dan Kota Werinama yang berfungsi sebagai PKW yang
mempunyai wilayah pelayanan mencakup beberapa kawasan atau
kabupaten;
(2)
(2)
(3)
Jaringan
jalan-jalan
darat
yang
terintegrasi
dengan
jalur
(2)
(3)
II - 5
(2)
Pusat perdagangan;
(3)
(4)
(5)
(6)
II - 6
(2)
(3)
Apabila melihat
Kabupaten Seram
Bagian
Timur adalah
lintasan
drainase,
sistem
jaringan
energi
dan
listrik,
sistem
jaringan
II - 7
(1)
(2)
(3)
Meningkatkan
fasilitas
dan
pemberdayaan
masyarakat
dalam
Mengembangkan
pembangunan
lembaga
perumahan
yang
dan
bertanggung
pemukiman
jawab
serta
dalam
fasilitasi
(2)
(3)
(4)
(2)
(3)
II - 8
persampahan
dan pembangunan
drainase;
(2)
serta
secara
aktif
dalam
memberikan
pelayanan
pengembangan
sistem
jaringan
energi
dan
kelistrikan
(2)
(3)
(4)
(b)
(c)
(5)
II - 9
(3)
(4)
(2)
Wilayah
sungai
yang
melayani
kawasan
strategis
nasional.
II - 10
(2)
kawasan
pertanian,
kawasan
permukiman
dan
kawasan
(2)
(3)
Kawasan permukiman;
(4)
(2)
(3)
(4)
(5)
4. Rencana Kependudukan
Rencana kependudukan adalah berkaitan dengan rencana dan kebijakan
sektor kependudukan di Kabupaten Seram Bagian Timur menurut RTRW
Provinsi Maluku meliputi pengaturan pertumbuhan, kepadatan, komposisi
dan penyebaran penduduk.
II - 11
seperti
di
Dataran
Honimoa,
serta
beberapa
kawasan
(3)
(2)
(3)
II - 12
Sosial Budaya
Arahan kebijakan pembangunan sosial budaya adalah sebagai berikut:
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(2)
kebijakan
pembangunan
keamanan
dan
ketertiban
yang
memilki
potensi
sumberdaya
alam,
disertai
yang
mengelola
keamanan
dan
ketertiban
Pengembangan bentuk dan mekanisme penyelesaian masalahmasalah sosial yang mengganggu keamanan dan ketertiban
masyarakat dengan mengikutsertakan partisipasi aktif segenap
komponen masyarakat terutama masyarakat hukum adat;
(c)
(d)
(e)
II - 13
penghargaan
terhadap
adat
istiadat
yang
hidup
dalam
masyarakat;
(f)
meminimalisasi
terjadinya
potensi
konflik
yang
Sumberdaya Manusia
Arahan kebijakan pembangunan SDM adalah sebagai berikut :
(a)
(b)
Peningkatan
akses,
pemerataan,
relevansi
dan
kualitas
pelayanan kesehatan;
(c)
(4)
Ekonomi
Arahan kebijakan pembangunan ekonomi adalah sebagai berikut:
(a)
(b)
(c)
Peningkatan
kemampuan
Pemerintah
Daerah
yang
pendanaan
dan
menjamin
pembiayaan
penyelenggaraan
(e)
Pengelolaan
potensi
sumberdaya
spesifik
daerah
yang
beranekaragam;
(f)
(g)
Penataan
kegiatan
usaha
secara
lebih menguntungkan
(profitable);
II - 14
(h)
(i)
(j)
(5)
Peningkatan
kualitas
sumberdaya
aparatur
Pemerintah
yang
ramah lingkungan;
(c)
(d)
wilayah
yang
didukung
oleh
infrastruktur
yang
(f)
(g)
(h)
II - 15
(i)
(6)
Infrastruktur
Arahan pembangunan infrastruktur adalah sebagai berikut:
(a)
(b)
standar
(d)
Penyediaan
(f)
(7)
Tata Ruang
Arahan kebijakan penataan ruang adalah sebagai berikut:
(a)
(b)
II - 16
(c)
(e)
nasional dan
internasional;
(f)
(g)
yang
didukung
sehingga
memungkinkan
oleh
penyediaan
percepatan
dan
infrastruktur,
pemerataan
pembangunan;
(h)
(i)
(8)
II - 17
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
(g)
(h)
(9)
II - 18
(b)
(c)
Pengembangan
koordinasi
dengan
Pemerintah
maupun
(e)
(f)
serta pelaksanaan
(h)
II - 19
(2)
(3)
(4)
(5)
(2)
(3)
(4)
(5)
4. Arah Kebijakan
Selanjutnya berdasarkan program dasar pembangunan tersebut diatas,
maka Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur menyusun arah
kebijakan pembangunan daerah, sebagai berikut:
II - 20
(1)
(b)
(c)
(d)
Optimalisasi
tugas-tugas
pelayanan
kemasyarakatan,
(f)
(g)
(h)
(i)
(j)
(k)
(l)
(m)
(a)
mendukung
legalitas
penyelenggaraan
protokoler
dan
(ii)
II - 21
(v)
Peningkatan
kebutuhan
protein
hewani
melalui
Bidang Kehutanan
Kebijakan bidang kehutanan diarahkan untuk :
(i)
(ii)
(iii) Meningkatkan
pendapatan
masyarakat
melalui
II - 22
(v)
(ii)
kesejahteraan
masyarakat
pesisir
melalui
(ii)
II - 23
(f)
2)
(ii)
dan
perdagangan
untuk
menunjang
kelembagaaan
koperasi
dan
usaha
kecil
Mengembangkan
kemitraan
usaha
serta
perkuatan
II - 24
Pendataan
dan
identifikasi
potensi
daerah
untuk
(i)
Bidang Kesehatan
Mengupayakan pendekatan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat melalui:
1)
2)
3)
4)
Mengupayakan
pengobatan
cuma-cuma
bagi
menikmatinya (GAKIN);
dan
5)
(ii)
Bidang Sosial
Kebijakan di bidang sosial diarahkan untuk:
1)
2)
Pemberdayaan
masyarakat
miskin,
penanganan
II - 25
umat
beragama
dan
bantuan
prasarana
Bidang Pendidikan
Kebijakan di bidang pendidikan diarahakan pada isu
strategis program pendidikan nasional yaitu:
1)
perluasan
pengembangan
akses
yang
kurikulum
mengarah
berbasis
pada
kompetensi
3)
4)
(ii)
2)
3)
4)
II - 26
(k) Bidang
Pemukiman,
Ketenagakerjaan
dan
Transmigrasi
Kebijakan
di
bidang
pemukiman,
ketenagakerjaan
dan
(ii)
identifikasi
calon
areal,
guna
menganalisa
Sosialisasi
Undang-undang
ketenagakerjaan
dan
(ii)
2)
sub
bidang
pemukiman
penataan
ruang
dan
bangunan; dan
3)
II - 27
1)
2)
3)
4)
Pembangunan
fasilitas
penunjang
jalan
dan
jembatan.
Sub bidang pemukiman penataan ruang dan bangunan
diarahkan pada:
(i)
dan
rumah
dinas),
penyehatan
Pembangunan
sumber-sumber
air
baku
dan
(ii)
Bidang Perhubungan
Kebijakan di bidang perhubungan diarahkan untuk:
1)
2)
3)
Bidang Pertambangan
Kebijakan di bidang pertambangan diarahkan untuk
meningkatkan upaya pemanfaatan sumberdaya mineral
dan energi secara berkelanjutan dan ramah lingkungan
yang dapat memberikan akses kepada masyarakat adat dan
II - 28
2)
3)
(ii)
lingkungan
Mengenai
Dampak
hidup
dan
Lingkungan
adanya
Analisa
(AMDAL)
guna
pembinaan,
kelembagaan
desa
dan
pemantapan
kelurahan,
dan
pembinaan
penguatan
keluarga,
(ii)
II - 29
(b)
(c)
(2)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
II - 30
perlindungan
bawahannya,
kawasan
perlindungan
setempat, kawasan suaka alam dan cagar alam, dan kawasan rawan
bencana.
(2) Identifikasi Kawasan Budidaya
(a) Kawasan Budidaya Pertanian
Identifikasi kesesuaian lahan untuk budidaya pertanian terdiri atas:
(i)
(ii)
(ii)
II - 31
(b)
(c)
(d)
(e)
Menyelenggarakan
sistem
informasi
manajemen
bidang
Menerapkan
peraturan
perundang-undangan
di
bidang
(b)
lain
sebagai
berikut:
a)diklat
fungsional
bidang
(d)
(e)
Koordinasi
Pengelolaan
Sumber
Daya
Alam
Bidang
II - 32
(f)
(ii)
(g)
(h)
Sosialisasi
Peraturan
Perundang-undangan
Bidang
(b)
Optimalisasi pemanfaatan
dan pengelolaan
sumber daya
(d)
(e)
(ii)
II - 33
(i)
(ii)
(ii)
(iii) Pengembangan
usaha
perikanan
skala
kecil
berupa
(d)
(ii)
dan
intensifikasi
pengelolaan
hutan
(ii)
Palkomisasi
perahu/kapal
penggunaan
es,
perbaikan
ikan,
pemasyarakatan
pengumpulan
dan
II - 34
(iv) Pengembangan
teknologi
pasca
panen
menyangkut
(f)
(ii)
pembangunan
Kabupaten
Maluku
khususnya pengaruh
Tengah yang
merupakan
Kabupaten Maluku
pelabuhan sebagai pintu masuk yang tidak harus melalui pelabuhan Ambon.
Selain itu juga akan dikembangkan interaksi ruang antar wilayah, terutama
melalui sistem transportasi laut dan didukung sistem transportasi darat.
Sedangkan untuk kebijakan strategis pengembangan tata ruang mikro di
Kabupaten Maluku Tengah diarahkan untuk:
II - 35
II - 36