Anda di halaman 1dari 48

KABUPATEN SUKAMARA

GAWI BARIJAM
(Bekerja Bersama-sama Untuk Mencapai Tujuan Mulia )

Kabupaten ini sebelumnya merupakan


bagian dari Kabupaten Kotawaringin Barat,
terdiri atas 5 kecamatan. Sebagai
penunjang kegiatan perekonomian, di
wilayah ini tersedia 3 pelabuhan, antara
lain Kuala Pembuang, Pelabuhan Sukamara
dan Pelabuhan Khusus PT. Sungai Rangit.

GAMBARAN UMUM
KONDISI GEOGRAFIS
Kabupaten Sukamara, secara geografis terletak pada 2 19' sampai 3 07' Lintang Selatan dan 110 25'
sampai dengan 111 9'25" Bujur Timur. Kabupaten Sukamara terdiri dari 5 (lima) kecamatan yaitu Kecamatan
Jelai, Kecamatan Sukamara, Kecamatan Balai Riam,Kecamatan Permata Kecubung dan Kecamatan Pantai
Lunci dengan total luas wilayah 3.827 Km2 atau 382.700 hektar. Batas wilayah Kabupaten Sukamara adalah
sebagai berikut :
Sebelah Utara
: Berbatasan dengan Kec. Lamandau dan Kec. Nangga Bulik Kabupaten Lamandau
Sebelah Timur
: Berbatasan dengan Kec. Kotawaringin Lama dan Kec. Arut Selatan Kabupaten
Kotawaringin Barat
Sebelah Selatan
: Berbatasan dengan Laut Jawa
Sebelah Barat
: Berbatasan dengan Kabupaten Ketapang Propinsi Kalimantan Barat.

KEPENDUDUKAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA


Pada tahun 2007, jumlah penduduk Kabupaten Sukamara sebesar 35.343 jiwa, dan pada akhir tahun
2011 penduduk Kabupaten Sukamara meningkat menjadi 43.253 jiwa. Berdasarkan perubahan besaran jumlah
penduduk tersebut, maka dalam rentang satu dekade penduduk Kabupaten Sukamara telah meningkat
dengan tingkat pertumbuhan rata-rata pertahunnya sebesar 3,19%.

TABEL JUMLAH PENDUDUK

GAMBARAN UMUM
Kepadatan penduduk Kabupaten Sukamara
pada tahun 2011 adalah 53,7 jiwa/km2. Angka tersebut
menunjukkan kepadatan penduduk Sukamara masih
sangat rendah. Hal ini mengingat luasnya wilayah kabupaten dan belum intensifnya kegiatan sosial ekonomi
pada wilayah ini.

POTENSI BENCANA ALAM


Bencana alam yang terjadi di Kabupaten Sukamara pada umumnya adalah abrasi pantai, rawan
gelombang pasang,banjirdan kebakaran lahan. Bencan alam yang berpotensi timbul di Kabupaten Sukamara
antara lain :

Kawasan Gelombang Pasang dan Abrasi Pantai


Gelombang pasang dan abrasi pantai berpotensi terjadi di sepanjang pantai yang meliputi daerah pesisir pantai
Kecamatan Jelai dan Kecamatan Pantai Lunci.

Kawasan Rawan Banjir


sebagai akibat luapan air terjadi pada sungai-sungai besar, diantaranya adalah Kawasan sepanjang aliran
Sungai Jelai di Kecamatan Sukamara, Kecamatan Pantai Lunci dan Kecamatan Jelai.

Kebakaran Lahan
Kebakaran lahan juga merupakan salah satu bencana yang rawan terjadi di wilayah Kabupaten Sukamara.
Kebakaran lahan ini berasal dari pembakaran lahan dalam skala kecil oleh para petani tradisional.
Perladangan berpindah seringkali menjadi penyebab petani harus membakar lahan.

POTENSI SUMBER DAYA ALAM


Sumberdaya alam yang terdapat di Kabupaten Sukamara sebagian besar adalah hutan, bahan
tambang, disamping itu juga mempunyai potensi sumberdaya laut, sungai, obyek wisata serta sumberdaya
lahan yang sesuai untuk dimanfaatkan bagi budidaya pertanian dan perkebunan serta peternakan.

Kemiringan Lahan
1. Kecamatan Jelai
Sebagian besar wilayah ini memiliki wilayah potensi sekitar 20,8 % dari luas wilayah perencanaan, 0 % wilayah
kendala, dan 0 % merupakan wilayah limitasi.
2. Kecamatan Pantai Lunci
Wilayah kecamatan ini memiliki 21,0 % dari luas wilayah merupakan wilayah potensi, 0 % merupakan
wilayah limitasi, wilayah kendala yaitu 0 %.
3. Kecamatan Sukamara
Wilayah potensi yang terdapat di wilayah ini sebesar 25,07 %, wilayah kendala 1,8 % dan wilayah limitasi
sebesar 0 % .
4. Kecamatan Balai Riam
Wilayah Balai Riam memiliki wilayah potensi 4,52 % dari luas wilayah, dan wilayah Kendal sebesar 9,09 % .
5. Kecamatan Permata Kecubung
Wilayah Kecamatan Permata Kecubung wilayah potensi 1,3 %, wilayahkendala 15,9 %, dan wilayah limitasi
sebesar 0,6 %.

GAMBARAN UMUM
Sistem Lahan dan Kesesuaian Lahan
Sistem lahan di Kabupaten Sukamara pada umumnya masih bervariasi dan menunjukan proporsi yang hampir
seimbang antara sistem lahan sesuai dan tidak sesuai. Sistem lahan yang ada meliputi Dilihat dari penyebarannya sistem lahan yang sesuai untuk kegiatan budidaya pertanian dan perkebunan terdapat secara
merata di seluruh wilayah kabupaten.

Daya Dukung Lahan


Dengan kondisi yang ada di Kabupaten Sukamara terdapat potensi dan permasalahan serta peluang pengembangannya dijabarkan sebagai berikut :
Potensi
: Kabupaten Sukamara Memiliki kemiringan lahan yang relatif landai, dengan
kemiringan lahan berkisar antara 0-15 % terdapat 72,69 % dari total luaswilayah. Kondisi
ini memiliki kesesuaian wilayah yang cocok untuk dikembangkan bagi berbagai
kegiatan,
Permasalahan
: Permasalaahan yang terdapat di Kabupaten Sukamara dengan memiliki kemiringan
lahan yang relatif datar, hal ini disebabkan oleh keberadaan kemiringan lahan yang
terdapat di jenis tanah SGT (teras-teras berpasir, tekstur terdiri dari fraksi-fraksi kasar,
merupakan dataran aluvium yang telah berkembang lanjut). Kondisi inilah yang
menjadi permaslahan yang mengakibatkan tidak sesuainya jenis tanaman padi sawah
dan tanaman tahuhan.
Peluang
: Dengan kondisi yang di kemukakan diatas maka di Kabupaten Sukamara Kondisi ini
memiliki kesesuaian wilayah yang cocok untuk dikembangkan bagi berbagai kegiatan

Topografi
Wilayah Kabupaten Sukamara mempunyai profil wilayah secara topografi cukup beragam, sebelah selatan
yaitu di Kecamatan Jelai dan Pantai Lunci, kelas kemiringan lahannya berada pada interval 0 2% dengan
klasifikasi datar. Di bagian tengah, yaitu Kecamatan Sukamara didominasi kelas kemiringan lahan 2 15%,
agak landai landai. Kecamatan Balai Ram dan Permata Kecubung mempunyai kelas kemiringan lahan yang
berada pada interval 2 15% dan 15 40%, dengan kelas agak landai landai sampai agak curam curam.

Jenis Tanah
Untuk jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Sukamara terdiri dari 5 ordo tanah, yaitu Histosol, Entisol, Inceptisol, Ultisol, dan Spodosol

GAMBARAN UMUM
SUMBER DAYA AIR
Sungai
Kabupaten Sukamara berada pada Daerah Aliran Sungai (DAS) Jelai yang meliputi lebih dari 40 anak sungai.
Sedangkan dilihat dari kondisi drainase permukaan, Kabupaten Sukamara memiliki 3 kawasan yaitu :
1.
Daerah tidak pernah tergenang,
2.
Daerah tergenang secara periodik, dan
3.
Daerah tergenang secara terus menerus, yaitu sebagian di daerah Kecamatan Jelai dan sebagian di
daerah Kecamatan Sukamara.
Terdapat 2 (dua) Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten Sukamara, yaitu DAS Jelai dengan panjangnya
200 Km dan DAS Mapam.

Mata Air
Kondisi mata air di Kabupaten Sukamara saat ini ada yang dimanfaatkan oleh penduduk sebagai sumber air
baku, serta ada yang kondisinya tidak terawat.

Air Tanah
Potensi air tanah di Kabupaten Sukamara dibagi 3 zona untuk potensi air tanahnya yaitu :
1.
Potensi air tanah sangat tinggi, umumnya terletak pada daerah sepanjang sungai besar yaitu : Sungai
Jelai. Potensi air yang besar ini terletak dari bantaran sungai sampai beberapa kilometer dari bantaran
sungai kebagian Barat dan Timur.
2.
Potensi air tanah tinggi, yang terdapat setelah daerah potensi air tanah sangat tinggi berangsur-angsur
potensi air tanah berkurang sampai potensi air tanah yang tinggi.
3.
Potensi air tanah rendah dimana merupakan daerah yang agak menjauhi sungai-sungai besar atau
diantara dua sungai dan dataran selatan dari Peg. Schwarner.

GAMBARAN UMUM
SUMBER DAYA HUTAN
Kondisi sumber daya hutan yang ada di wilayah Kabupaten Sukamara berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Kehutanan Nomor SK.292/Menhut-II/2011 tentang perubahan peruntukan kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan seluas 1.168.656 hektar, perubahan antar fungsi kawasan hutan seluas 689.666 hektar,
dan penunjukan bukan kawasan hutan menjadi kawasan hutan seluas 29.672 hektar di Provinsi Kalimantan
Tengah adalah terdiri atas Hutan Produksi (HP), Hutan Produksi Terbatas (HPT), Hutan Produksi Konversi
(HPK), Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Area Penggunaan Lainnya (APL).

SUMBER DAYA KELAUTAN


Geomorfologi
Pesisir Kabupaten Skamara secara fisiografis tidak terlalu banyak variasi. pesisir Kabupan Sukamara termasuk
dalam satuan Dataran Rendah Kalimantan Tengah (Central Kalimantan Lowland) (RePPProT, 1987). Elevasi
ketinggian 0 hingga 25 meter, kemiringan lereng 0 8 %. Batuan penyusun dominan endapan-endapan
aluvium dan rawa.

Litologi
Litologi yang berada di wilayah pesisir Kabupaten Sukamara terdiri dari endapan aluvial, dan rawa (Qa dan
Qs) yang tersebar di pantai Sukamara.

Proses Geologi
Proses geologi yang terdapat di daerah studi adalah sedimentasi atau pengendapan, dapat terlihat jelas pada
citra satelit, sehingga akhirnya mengakibatkan garis pantai bertambah terutama pada delta-delta sungai. Hal
ini juga ditandai oleh adanya perubahan pematang pantai yang makin bertambah kearah hutan, terdapat di
sepanjang pantai terutama disekitar muara Sungai Jelai. Indstrusi air asin terutama pada morfologi pendataran
sesudah mulai terdapat dari Kelurahan Kuala Jelai.

Satuan Geologi Lingkungan


Satuan geologi lingkungan merupakan perpaduan dari parameter struktur, litologi, morfologi dan proses geologi
yang terjadi disekitar pesisir. Satuan geologi lingkungan pesisir Kabupaten Sukamara adalah pedataran,
endapan aluvial dan rawa, secara lokal ditempat limpasan banjir, jenis pantai relief rendah, relatif lurus dari
Desa Sungai Baru sampai Desa Sungai Pasir. Karakteristik garis pantai terdiri dari pantai berpasir, kuarsa
(silika), lanau dan secara lokal di tempat endapan lumpur rawa, proses sedimentasi terdapat di sekitar muara
Sungai Jelai.

GAMBARAN UMUM
POTENSI EKONOMI WILAYAH

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sukamara dari berbagai kegiatan ekonomi yang terjadi di wilayah
kabupaten pada tahun 2007 adalah sebesar 6,83%, dengan nilai nominalnya Rp.405.517.080.000,-. Pada tahun
2008 dari nilai nominalnya sebenarnya meningkat yaitu Rp.422.230.770.000,-. Tahun 2009 sebesar
Rp.471.657.680.000,- dan pertumbuhan 6,48%. PDRB tahun 2010 adalah 500.505,36 dengan pertumbuhan
5,27% dan pada tahun 2011 pertumbuhan 7,94%. Salah satu penyebab pertumbuhan PDRB Kabupaten
Sukamara bersifat positif adalah karena factor berkembangnya perkebunan kelapa sawit di kabupaten tersebut dan sektor perikanan laut. Demikian juga krisis ekonomi Indonesia, yang sudah mulai membaik.
Tabel PDRB Atas Dasar harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (jutaan Rupiah)

GAMBARAN UMUM
Kontribusi sektor pertanian, kehutanan, peternakan/perikanan, merupakan sektor yang mempunyai peranan terbesar terhadap pembentukan
PDRB Kabupaten Sukamara tahun 2007 sebesar
73,28%. Kemudian diikuti oleh sektor perdagangan, Restoran, dan Hotel 14,42%, Jasa-Jasa 5,35%,
Industri Pengolahan 2,10% Pengangkutan dan
Komunikasi 1,28%, dan Lainnya kurang dari 2%.
Keberadaan sarana dan prasarana ekonomi
wilayah Kabupaten Sukamara sangat
tergantung dari tuntutan kegiatan perdagangan
yang terjadi di wilayah itu sendiri. Kegiatan
perdagangan dapat dibedakan oleh
kegiatannya yang berlangsung secara formal
maupun informal. Perdagangan formal
umumnya merupakan para pedagang yang
melakukan kegiatan usahanya selalu berbadan
hukum dengan lokasi dan waktu kegiatan
berdagang bersifat permanen serta jenis barang
yang diperdagangkannya bervariasi dan dalam
jumlah yang relatif banyak. Beberapa contoh
kegiatan perdagangan yang dilakukan secara
formal adalah pedagang grosir, pertokoan/toko,
dan sebagainya.
GAPURA KABUPATEN SUKAMARA
Sedangkan yang termasuk ke dalam perdagangan informal adalah kegiatan para pedagang yang
dicirikan dalam melaksanakan kegiatan usahanya tidak berbadan hukum, lokasi dan waktu kegiatan
berdagang sering tidak bersifat permanen (berpindah-pindah), serta jumlah dan jenis barang yang
diperdagangkan relatif sedikit. Contoh kegiatan perdagangan yang termasuk ke dalam pedagang informal
adalah pedagang asongan, pedagang kaki lima, dan sebagainya. Sarana dan prasarana Kabupaten Sukamara
lebih banyak terdapat di Kota Sukamara jika dibandingkan dengan kota kecamatan lainnya. Hal ini
dipengaruhi oleh status kota Sukamara sebagai ibukota Kabupaten.

ISU STRATEGIS
Beberapa isu-isu strategis yang terdapat dalam wilayah perencanaan berkaitan dengan kondisi transportasi dan
komoditas basis, yaitu:

1. Belum optimalnya pemanfaatan sumber daya alam yang dimiliki oleh Kabupaten Sukamara.
2. Kegiatan-kegiatan budidaya yang belum terpadu.
3. Kurang terbukanya aksesibilitas jalan menuju kawasan-kawasan yang memiliki potensi sumber daya alam
yang baik.

4. Sarana prasarana pendukung kelestarian lingkungan dan pemanfaatan sumber daya alam yang belum
mencukupi

5. Kurangnya pemanfaatan teknologi pengolahan sumber daya alam yang efektif dan efisien serta berbasis
lingkungan

6. Sumber daya manusia yang masih perlu pendidikan terutama dalam pengolahan potensi lokal sebagai
sektor basis kawasan yang memperhatikan lingkungan

7. Kurang termanfaatkannya potensi-potensi lokal sebagai produk-produk unggulan masing-masing daerah


dan pengembangannya sebagai sektor basis.

TUJUAN, KEBIJAKAN, STRATEGI


TUJUAN
Tujuan penataan ruang Kabupaten Sukamara adalah
Mewujudkan ruang wilayah Kabupaten Sukamara yang produktif dan berkelanjutan sebagai
kawasan pengembangan pertanian berbasis agrobisnis dalam rangka meningkatkan daya saing
daerah dan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan dan kelestarian sumber daya alam.

KEBIJAKAN
Kebijakan Penataan Ruang adalah garis besar tindakan yang harus diambil untuk mewujudkan Tujuan Penataan Ruang.
Adapun Kebijakan Penataan Ruang Kabupaten Sukamara adalah sbb :
1. Peningkatan aksesibilitas kawasan potensial menjadi kawasan agrobisnis untuk mendukung pengembangan
sektor ekonomi sesuai daya dukung dan potensi wilayah;
2. Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem jaringan prasarana transportasi, informasi, telekomunikasi, energi dan sumberdaya air yang terpadu dan merata; dan
3. Pemeliharaan dan perwujudan kelestarian lingkungan dan sumber daya alam.
4. Pengembangan kawasan agribisnis.
5. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan

STRATEGI
Strategi Penataan Ruang merupakan penjabaran kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten ke dalam
langkah-langkah operasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan pertimbangan hal-hal
tersebut diatas maka strategi penataan ruang Kabupaten Sukamara adalah sebagai berikut :
1. Strategi Peningkatan aksesibilitas kawasan potensial menjadi kawasan agrobisnis untuk mendukung pengembangan sektor ekonomi sesuai daya dukung dan potensi wilayah sebagaimana dimaksud meliputi :
Mengembangkan pusat pertumbuhan berbasis potensi sumberdaya alam dan kegiatan budidaya unggulan sebagai penggerak utama pengembangan pertanian;
Pengembangan kawasan wilayah potensial menuju perwujudan kawasan sentra produksi pangan;
Peningkatan pengembangan industri berbasis pertanian berupa perlengkapan saprodi dan sarana
pendukungnya;
Menciptakan iklim yang kondusif bagi investasi yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat
lokal dan pelestarian lingkungan; dan
Peningkatan pengembangan kegiatan perekonomian untuk mendukung kegiatan lokal, serta
menciptakan lapangan kerja terutama di kawasan pusat pertumbuhan di Kabupaten Sukamara menuju
pemenuhan kreteria Pusat Kegiatan Wilayah yang dipromosikan (PKWp) dan Pusat Kegiatan Lokal yang
dipromosikan (PKLp).

TUJUAN, KEBIJAKAN, STRATEGI


2.Strategi peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan sistem jaringan prasarana transportasi, informasi,
telekomunikasi, energi dan sumberdaya air yang terpadu dan merata sebagaimana dimaksud meliputi :
Pengembangan jaringan infrastruktur transportasi darat dalam wilayah, yang dapat meningkatkan aksesibilitas internal dan antar pusat pertumbuhan dengan kawasan sekitarnya;
Mempercepat perwujudan jalan kabupaten yang menghubungkan antar ibukota kecamatan dan terbukanya isolasi antar desa di wilayah kabupaten sukamara
Pengembangan jaringan dan peningkatan pelayanan telekomunikasi secara merata dan seimbang sesuai
kebutuhan untuk membuka keterisolasian daerah;
Percepatan pemenuhan kebutuhan energi dan ketenagalistrikan dan perluasan jangkauan pelayanan
jaringan energi dan ketenagalistrikan dengan optimalisasi pemanfaatan potensi sumberdaya energi
termasuk sumber energi terbarukan;
Pengembangan energi baru terbarukan untuk memenuhi kebutuhan desa-desa yang tidak bisa terjangkau oleh pelayanan PLN dan mengurangi ketergantungan terhadap energi tak terbarukan;
Peningkatan kualitas jaringan, pengembangan pemanfaatan sumberdaya air untuk memenuhi
kebutuhan air bersih dan irigasi;
Pengembangan dan pemanfaatan teknologi pengolahan sampah ramah lingkungan;dan
Pengembangan instalasi pengolahan air limbah terpadu dan berkelanjutan.
3. Strategi Pemeliharaan dan perwujudan kelestarian lingkungan dan sumber daya alam sebagaimana dimaksud meliputi :
Mengoptimalkan pemanfaatan ruang dan sumber daya alam untuk budidaya yang mengutamakan
keterpaduan dan keterkaitan antar kegiatan budidaya
Mengendalikan kegiatan budidaya yang berpotensi merusak lingkungan dengan memperhatikan daya
tampung dan daya dukung lingkungan.
Melakukan konservasi pada daerah resapan air dan kawasan lindung.
Pengembangan teknologi pemanfaatan dan pengolahan sumber daya alam yang berorientasi
lingkungan.
mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung yang telah menurun akibat pengembangan
kegiatan budi daya, dalam rangka mewujudkan dan memelihara keseimbangan ekosistem wilayah.
4. Strategi pengembangan kawasan agribisnis sebagaimana dimaksud meliputi :
Mendorong pengembangan kawasan agribisnis untuk mendukung pembangunan daerah;dan
Melakukan penataan ruang kawasan agribisnis dengan mempertimbangkan kemampuan dan kesesuaian lahan;
Mengembangkan produk unggulan sesuai daya dukung lingkungan;
Meningkatkan pelayanan sarana dan prasarana penunjang kegiatan ekonomi sesuai potensi dan daya
dukung lingkungan;
Mengembangkan kawasan berorientasi bisnis yang mengakomodir kepentingan hulu dan hilir;
Mencegah pemanfaatan lahan kawasan agribisnis yang berpotensi bencana alam, kecuali memanfaatkan
teknologi yang sesuai dengan kaedah-kaedah pembangunan berkelanjutan;
Meningkatkan kawasan agribisnis kabupaten yang berorientasi fungsi dan daya dukung lingkungan;
Pengembangan kawasan agribisnis yang berorientasi fungsi dan daya dukung lingkungan hidup yang teridentifikasi mengalami kerusakan;dan
Melakukan insensif dan disinsentif pada kawasan-kawasan tertentu yang berorientasi pada pengembangan perekonomian wilayah.

TUJUAN, KEBIJAKAN, STRATEGI


5. Strategi dalam peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan Negara sebagai mana dimaksud meliputi :
Mendukung penetapan kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan;
Mengembangkan budi daya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan;
Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun di sekitar kawasan pertahanan dan keamanan negara sebagai zona penyangga; dan
Turut serta memelihara dan menjaga aset-aset pertahanan dan keamanan.

LANDMARK KABUPATEN SUKAMARA

RENCANA STRUKTUR RUANG


RENCANA PUSAT KEGIATAN
Adapun Sistem Pusat-pusat kegiatan di Kabupaten Sukamara sebagai berikut :
PKWp (Pusat Kegiatan Wilayah yang dipromosikan) Kota Sukamara sebagai Pusat Ibukota Kabupaten
dengan fungsi Pusat Pemerintahan, Kawasan permukiman perkotaan, simpul transportasi, pusat keuangan,
pusat pengolahan/pengumpulan barang dan jasa publik lainnya untuk skala regional.

PKLp ( Pusat Pusat Kegiatan Lokal yang dipromosikan) Kota Kuala Jelai Ibukota Kecamatan Jelai
dengan fungsi Pusat kegiatan keuangan, fungsi simpul transportasi laut regional, pusat pengolahan/
pengumpulan barang dan jasa publik lainnya untuk beberapa Kecamatan, sebagai Kawasan Permukiman
Perdesaan, Kawasan pertanian, Kawasan Perikanan, Kawasan Pariwisata, Kawasan Agropolitan dan Kota Terpadu Mandiri kawasan Transmigrasi.
PKLp ( Pusat Pusat Kegiatan Lokal yang dipromosikan) Kota Balai Riam (Ibukota Kecamatan Balai
Riam) dengan fungsi kegiatan pusat keuangan, fungsi simpul transportasi, pusat pengolahan/pengumpulan
barang dan jasa publik lainnya untuk beberapa Kecamatan, sebagai Kawasan Permukiman Perdesaan, Kawasan Pertanian, Kawasan Perkebunan, Kawasan Pertambangan dan Kawasan Agropolis (pusat Agrowisata) dan
Agroindustri.
PPK ( Pusat Pelayanan Kawasan ) Kota Ajang (Ibukota Kecamatan Permata Kecubung) dengan fungsi
kecamatan sebagai Kawasan permukiman perdesaan, Kawasan perkebunan,dan Kawasan pertambangan.

PPK ( Pusat Pelayanan Kawasan ) Kota Sungai Cabang Barat (Ibukota Kecamatan Pantai Lunci) dengan
fungsi kecamatan sebagai Kawasan Lindung, Kawasan permukiman perdesaan, Kawasan pertanian, Kawasan
Wisata, Kegiatan Pertambangan, Kegiatan Perikanan dan Kawasan Perternakan.

RENCANA SISTEM JARINGAN PRASARANA


Rencana Pengembangan Transportasi Darat, ASDP, Laut, dan Udara
Transportasi Darat
1. Rencana sistem jaringan jalan Kabupaten Sukamara yaitu :

Jaringan Jalan yang termasuk ruas jalan pengembangan jaringan jalan Kolektor Primer Provinsi KP1
adalah:
Ruas Jalan Sukamara / batas Kalimantan Barat Sukamara Tempayung -/Riam Durian Batas Kotawaringin Barat sepanjang 49 Km.

Jaringan Jalan yang termasuk ruas jalan pengembangan jaringan jalan Kolektor Primer K3 adalah meliputi :
Ruas Jalan Sukamara - Lunci Teruntum Batas Kotawaringin Barat sepanjang 55 Km
Ruas Jalan Lingkar Kota Sukamara 53,40 Km
Ruas Jalan Kuala Jelai Lunci sepanjang
Ruas Jalan simpang Penopa/ Semantun Lupu Balai Riam sepanjang
Ruas Jalan Lunci Pulau Nibung sepanjang

RENCANA STRUKTUR RUANG


Jaringan Jalan yang termasuk ruas jalan pengembangan jaringan jalan Kolektor Primer K4 meliputi :

Ruas Jalan Kartamulia sepanjang 10,2 km


Ruas Jalan Sukamara-Sukaraja sepanjang 20 km
Ruas Jalan Sukaraja Sarang sepanjang 5 km
Ruas Jalan Sarang Petarikan sepanjang 3,5 km
Ruas Jalan Petarikan Jihing sepanjang 2,5 km
Ruas Jalan Sukaraja-Pangkalan Muntai sepanjang
15 km
Ruas Jalan Sukaraja Sakabulin sepanjang 4,4 km
Ruas Jalan Muntai Balai Riam sepanjang 5,66
km
Ruas Jalan Muntai Sagu sepanjang sepanjang
4,38 km
Ruas Jalan Simpang Jorong-Teruntum sepanjang 15
km
Ruas Jalan Simpang Jorong-Sungai Cabang Barat
sepanjang 6,5 km
Ruas Jalan Sungai Cabang Barat Sungai Tabuk
sepanjang 12,31 km
Ruas Jalan Sungai Tabuk Sungai Damar sepanjang 5,65 km
Ruas Jalan Sungai Damar Sungai Raja sepanjang 7,35 km
Ruas Jalan Sungai Raja Sungai Bundung sepanjang 9,41 km
Ruas Jalan Sungai Bundung Sungai Baru sepanjang 3,89 km
Ruas Jalan Sungai Baru Kuala Jelai sepanjang 7,99 km
Ruas Jalan Poros Bukit Sungkai (SP1) sepanjang 2,5 km
Ruas Jalan Poros Sekuningan Baru (SP2) sepanjang 2,1 km
Ruas Jalan Sekuningan Baru (SP2) Air Dua sepanjang 9,74 km
Ruas Jalan Air Dua Jihing sepanjang 2,41 km
Ruas Jalan Balai Riam Pempaning sepanjang 9,2 km
Ruas Jalan Poros Bangun Jaya (SP3) sepanjang 2,89 km
Ruas Jalan Bangun Jaya-Natai Kondang sepanjang sepanjang 6,71 km
Ruas Jalan Natai Kondang-Sembikuan sepanjang 7,32 km
Ruas Jalan Sembikuan-Nibung Terjun sepanjang 4,85 km
Ruas Jalan Nibung Terjun-Pempaning sepanjang 6,92 km
Ruas Jalan Sembikuan-Semantun sepanjang 4,22 km
Ruas Jalan Semantun-Kapuao sepanjang 2,47 km
Ruas Jalan Pulau Nibung-Jelai sepanjang 5,8 km

jaringan jalan kabupaten yang berfungsi sebagai lokal primer yaitu PPK Jaringan jalan Lokal Primer
berada di Kecamatan Sungai Cabang Barat dan Ajang.

RENCANA STRUKTUR RUANG


Pengembangan Terminal Angkutan
Sesuai dengan kriteria bahawa suatu kota yang ditetapkan sebagai PKW maka dibutuhkan fasilitas terminal
untuk melayani pergerakan antar kabupaten, antara lain meliputi:

Terminal tipe C di tiap-tiap ibukota kecamatan.


Terminal tipe B terdapat di Kecamatan Sukamara.
Sub terminal agropolitan yang berada di Kecamatan Jelai.

Transportasi Laut
Sebagai daerah kepulauan maka akses utama keluar maupun masuk arus lalu lintas penumpang dan barang
Kabupaten Sukamara bertumpu pada pelabuhan, selain pelabuhan pelabuhan yang telah ditetapkan pada
rencana diatasnya (RTRWN, RTRWP), dibutuhkan pelabuhan internasional, Nasional,regional dan lokal yang
berperan sebagai tempat pelayanan penumpang dan barang di daerah terpencil, terisolasi, perbatasan, daerah
terbatas yang hanya didukung oleh moda transportasi laut yang melayani angkutan laut antar daerah/
kecamatan dalam Kabupaten/Kota. Penetapan hirarki sesuai dengan hirarki pelabuhan Kepmenhub No 53 Tahun 2002 , Adapun perlabuhan-pelabuhan yang ada di Kabupaten Sukamara sbb :
1. Pelabuhan Pengumpul : Pelabuhan berada di Kecamatan Jelai desa Pulau Nibung
2. Pelabuhan Pengumpan Lokal :Pelabuhan Perintis Kuala Jelai dan Pelabuhan PELINDO III Mendawai
Sukamara.

Rencana Pengembangan Prasarana Transportasi Sungai

Pembangunan pelabuhan khusus CPO di Kelurahan


Mendawai dan Desa Petarikan

Pembangunan Pelabuhan di Kuala Jelai, Balai Riam


dan Sei Cabang Barat sebagai pelabuhan
kecamatan.

Pengembangan pelabuhan ASDP Sedawak di


Kelurahan mendawai

Pengembangan pelabuhan speed boat di Desa


Sungai Bantu

Pembangunan pelabuhan pedesaan di desa-desa


strategis

Pengembangan tambat labuh perahu dan kapal


nelayan di Kecamatan Jelai dan Kecamatan Pantai
Lunci

Transportasi Udara
Rencana pengembangan transportasi udara di Kabupaten Sukamara adalah pembangunan bandara udara
yang rencananya akan dibangun di Desa Sungai Pasir Kecamatan Pantai Lunci. Dari pembangunan bandara
udara tersebut diharapkan dapat mempermudah jalur transportasi sukamara menuju kabupaten lain serta
meningkatkan perdagangan dan perekonomian wilayah

RENCANA STRUKTUR RUANG


RENCANA SISTEM PRASARANA TELEKOMUNIKASI
Rencana pembangunan tower di Kabupaten Sukamara adalah sebagai berikut :
1.
Rencana system jaringan STRGMD di Sukamara
2.
Rencana penyediaan Base Transceiver Station (BTS)
Arahan pemanfaatan tower bersama di Kabupaten Sukamara diarahkan pada kawasan diluar permukiman
maupun kawasan terbangun lainnya.

RENCANA SISTEM PRASARANA SUMBER DAYA AIR


Kebutuhan Air
Dari perhitungan kebutuhan air bersih, kebutuhan domestik dan non-domestik hingga tahun 2029 mengalami
rata-rata kenaikan kebutuhan air bersih sebesar 29,33%. Dari 9.454.464 lt/jiwa pada tahun 2009 menjadi
26.173.824 lt/jiwa pada tahun 2029. pemenuhan kebutuhan air bersih diarahkan untuk :

Pemenuhan kebutuhan air bersih untuk rumah tangga (domestik) dilakukan dengan sistem perpipaan
dan non perpipaan yang didasarkan pada standar kebutuhan air bersih untuk kota yaitu 120 lt/jiwa/hari.

Sistem perpipaan diarahkan pengembangannya pada kawasan pusat kota dan sekitar pusat kota,
sedang wilayah lain diterapkan sumur gali dan sumur pompa tangan dangkal, sedangkan untuk daerah
dengan kualitas sumur dangkal yang tidak bagus diarahkan pengembangannya dengan air tanah dalam
(sumur bor).

Pemenuhan kebutuhan air bersih untuk non domestik direncanakan dengan sistem perpipaan dengan
target 20% dari total kebutuhan air bersih kota.

Sumber Air
Pada saat ini, wilayah kecamatan yang baru terlayani oleh sistem penyediaan air bersih baru terbatas pada
wilayah kecamatan Sukamara dan itu pun baru sebagian kecil penduduk saja yang terlayani. Kapasitas
pengolahan yang ada di Kota Sukamara yaitu sebesar 5 lt/dt, pelayanan air bersih ini masih jauh dari jumlah
yang dibutuhkan oleh masyarakat. Sumber air yang dapat dipergunakan, yaitu :
Sungai
Pengembangan sistem air bersih yang berasal dari air sungai harus memperhatikan langkah-langkah
bagaimana memperoleh air, mengolahnya sehingga memenuhi standar yang telah ditentukan sesuai dengan
tujuan pemanfaatannya, dan mendistribusikannya untuk berbagai kepentingan dari mulai untuk kepentingan
air minum, MCK, maupun kepentingan industri. Wilayah sungai yang termasuk dalam wilayah strategis nasional
adalah DAS Arut, DAS Lamandau, DAS Kumai dan DAS Jelai.
Air Tanah
Penggunaan air bersih yang berasal dari air tanah dengan sistem non perpipaan dipenuhi melalui pemanfaatan
sumur gali (SGL) dan sumur pompa tangan dangkal (SPTDK). Pemakaian setiap sumur gali diarahkan untuk
memenuhi 30 orang, sedang sumur pompa tangan dangkal untuk 50 orang. Penggunaan air tanah yang terus
menerus akan menyebabkan penurunan kuantitas maupun kualitas. Hal tersebut terjadi di kecamatan yang
berada di Selatan Kabupaten Sukamara yang sering mengalami kesulitan dalam hal penyediaan air bersih
sehingga diperlukan peningkatan pelayanan air bersih tanpa menurunkan kualitas dan kuantitas air tanah.
PDAM
Masyarakat Kabupaten Sukamara masih sedikit yang menggunakan PDAM. Mayoritas penggunaan air bersih
masih menggunakan sumur dan sungai. Dengan bertambahnya jumlah penduduk maka dibutuhkan pula
persediaan air bersih.

RENCANA STRUKTUR RUANG


RENCANA SISTEM PRASARANA ENERGI
Kebutuhan akan pelayanan jaringan listrik mengalami kenaikan dari tahun 2009 hingga 2029 untuk
kecamatan Jelai dari 1706,455 kW menjadi 2.585,993 kW, Sukamara dari 8.106,665 kW menjadi 27.961,367 kW,
Balai Riam dari 2.477,425 menjadi 7.673,06 kW, Pantai Lunci dari 1.753,746 kW menjadi 2.259,622 kW dan
Permata kecubung dari 2.354,869 kW menjadi 4918,88 kW. Adanya peningkatan kebutuhan listrik maka perlu
adanya penambahan daya listrik agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Sukamara. Untuk
memenuhi kebutuhan akan jaringan listrik sesuai dengan arahan RTRWP dapat menggunakan Pembangkit
tenaga listrik dengan batubara. Selain itu, penambahan jaringan listrik dilakukan pada kawasan yang terdapat
perumahan baru, perlu adanya penanganan terhadap jaringan listrik atau gardu induk yang bermasalah.
Adapun lokasi pembangunan pembangkit listrik di Kabupaten Sukamara terdapat di beberapa kecamatan
sebagai berikut :
1.
Kecamatan Sukamara
2.
Kecamatan Balai Riam
3.
Kecamatan Kuala Jelai
4.
Kecamatan Pantai Lunci

RENCANA SISTEM JARINGAN PRASARANA LINGKUNGAN


Sistem Jaringan Limbah
Pengembangan prasarana pengolahan limbah domestik dilakukan melalui:
1.
pengembangan septik tank individual; dan
2.
pengembangan sistem terpadu untuk kawasan perkotaan.
Pengembangan prasarana pengolahan limbah industri berupa:
1.
pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) industri rumah tangga di Sukamara,; dan
2.
pengembangan IPAL secara mandiri di kawasan industri.

Sistem Pengelolaan Persampahan


Rencana Tempat Pemrosesan Akhir di Kabupaten Sukamaraakan di perluas arealnya pada tahun 2015 untuk
mencukupi ketersediaan areal persampahan yang dari ke tahun akan meningkat.

RENCANA STRUKTUR RUANG

RENCANA POLA RUANG


KAWASAN LINDUNG
1. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya.

Kawasan Bergambut, definisi kawasan yang unsur pembentuk tanahnya sebagian besar berupa sisa-sisa
bahan organik yang tertimbun dalam waktu yang lama. Kawasan Bergambut terletak Sungai Bakung
dengan luasan kurang lebih 29.087, 49 Ha.

Kawasan Resapan Air, definisi kawasan yang memiliki kemampuan tinggi untuk meresapkan air hujan
sehingga merupakan tempat pengisian air bumi (akifer) yang berguna sebagai sumber air. Tujuan
perlindungan memberikan ruang yang cukup bagi peresapan air hujan pada daerah resapan air tanah
untuk keperluan penyediaan kebutuhan air tanah dan penanggulangan banjir, baik pada kawasan
yang bersangkutan maupun kawasan bawahannya.
2. Kawasan perlindungan setempat, yang termasuk dalam kriteria ini di Kabupaten Sukamara adalah :

Sempadan pantai, definisi Sempadan pantai adalah


kawasan tertentu sepanjang pantai yang mempunyai
manfaat penting untuk mem-pertahankan kelestarian
fungsi pantai. Kabupaten Sukamara yang mempunyai
kawasan sempadan pantai hanya Kecamatan Jelai dan
Kecamatan Pantai Lunci mempunyai bentangan garis
pantai sepanjang kurang lebih 75 Km. Secara proporsional
sempadan pantai ini diterapkan sepanjang pantai pada
semua kecamatan.

Sempadan Sungai , definisi sempadan sungai adalah


kawasan sepanjang kanan kiri sungai, termasuk sungai
buatan/kanal/saluran irigasi primer, yang mempunyai manfaat mempertahankan kelestarian.
Sempadan sungai di Kabupaten Sukamara mempunyai sempadan sungai 50 m seperti Sungai Karta
Mulya, Sungai Mapam, Sungai Riam Kemuruh, Sungai Kelampaian, Sungai Baru, Sungai Bundung, Sungai Raj, Sungai Damar, Sungai Tabuk, Sungai Cabang Barat dan Sungai Pasir dengan luasan kurang
lebih 8.700 Ha.

Kawasan sekitar mata air


Mata air yang ada di Kabupaten Sukamara dan harus dilindungi kelestariannya antara lain :
Sumber Mata Air di Sungai Damar.
Sumber Mata Air di Sungai Tabuk.
Sumber Mata Air di Pudu.
Sumber Mata Air di Natai Sedawak, dan
Sumber Mata Air di Kenawan.
Pengelolaan kawasan sekitar mata air di Kabupaten Sukamara antara lain dilakukan dengan :
Perlindungan sekitar mata air untuk kegiatan yang menyebabkan alih fungsi lindung dan
menyebabkan kerusakan kualitas sumber mata air.
Pembuatan sistem saluran bila sumber mata air dimanfaatkan untuk air minum serta irigasi lahan
pertanian.
Pengembangan tanaman perdu, tanaman tegakan tinggi, dan penutup tanah atau ground cover
untuk melindungi pencemaran dan erosi terhadap air.
Membatasi dan tidak mengijinkan penggunaan lahan secara langsung untuk bangunan yang tidak
berhubungan dengan konservasi air.

Ruang Terbuka Hijau

RENCANA POLA RUANG


3. Kawasan suaka alam

Suaka Margasatwa
Kawasan Hutan Suaka Margasatwa di Kabupaten Sukamara sekaligus merupakan kawasan dengan fungsi
pendidikan dan ilmu pengetahuan. Kawasan pelestarian alam jenis Hutan Suaka Margasatwa terdapat di
Kabupaten Sukamara yaitu Hutan Suaka Margasatwa Sungai Lamandau yang terdapat di Kecamatan
Pantai Lunci.Saat ini untuk luas hutan suaka marga satwa yang ada di Kabupaten Sukamara yaitu seluas
25.389 Ha atau mencapai 5,19 %.

Kawasan Cagar Budaya


Kawasan Cagar Budaya Kota Lama terletak di Kecamatan Sukamara.
4. Kawasan Rawan Bencana
Kawasan yang rawan terjadi abarasi berlokasi di Kecamatan Jelai dan Pantai Lunci.
Kawasan Rawan Gelombang Pasang dan abrasi adalah Kawasan sepanjang pantai di Kabupaten Sukamara merupakan kawasan rawan gelombang pasang. Untuk ini diperlukan penanganan teknis dan
peningkatan perluasan kawasan lindung untuk menghindari/mengurangi resiko kemungkinan terjadinya gelombang pasang.
Kawasan rawan bencana banjir di Kabupaten Sukamara meliputi beberapa bagian dari wilayah kecamatan. Kawasan yang rawan terjadi bencana banjir antara lain kawasan di sepanjang sekitar Sungai Jelai serta kawasan perkotaan Sukamara yang jaraknya juga cukup dekat dengan Sungai Jelai.
Apabila terjadi luapan air sungai Jelai, daerah sekitar sungai dan kawasan perkotaan Sukamara menjadi kawasan yang sering dilalui oleh banjir.
Kawasan rawan kebakaran di Kabupaten Sukamara meliputi hampir seluruh wilayah Kabupaten Sukamara yang wilayahnya terdapat hutan. Beberapa wilayah tersebut diantaranya adalah hutan di
kawasan kecamatan Sukamara, Kecamatan Jelai, Kecamatan Pantai Lunci, Kecamatan Balai Riam
dan Kecamatan Permata Kecubung.
5. Kawasan Lindung Lainnya
a. Komunitas Terumbu Karang Kab. Sukamara adalah di perairan sekitar 3 mil dari pantai Tanjung Selaka
(lepas pantai desa Sungai Damar dan desa Sungai Raja) hingga perairan lepas pantai desa Sungai Cabang Barat.
b. Hutan Bakau (Mangrove)
Kawasan hutan bakau berlokasi di Kecamatan Pantai Lunci dan sekitar muara sungai Jelai dengan luas
kurang lebih 320,38 Ha.

PANTAI LUNCI

JALAN MENUJU PANTAI LUNCI

RENCANA POLA RUANG


KAWASAN BUDIDAYA
Kawasan Hutan Produksi

Hutan produksi terbatas adalah kawasan yang diperuntukkan bagi hutan produksi terbatas, dimana eksploitasinya hanya dapat dilakukan secara tebang pilih dan tanam tersebar di Kecamatan Permata
Kecubung, dan Kecamatan Jelai dengan luas kurang lebih 127.720,54 hektar.
Hutan produksi tetap adalah kawasan yang diperuntukkan bagi hutan produksi tetap, dimana
eksploitasinya hanya dapat dilakukan secara tebang pilih atau tebang habis dan tanam dengan luas
kurang lebih 75.188,48 hektar.
Hutan produksi konversi adalah kawasan yang bilamana diperlukan dapat dialihgunakan (fungsinya)
dengan luas kurang lebih 21.872,47 hektar.

Kawasan Hutan Rakyat


Adalah hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh perorangan atau kooperasi untuk
meningkatkan kualitas hutan produksi dengan dengan menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin
kelestarian sumberdaya hutan. Kawasan peruntukan kawasan hutan rakyat tersebar di kecamatan-kecamatan
memiliki luas kurang lebih 3.136 hektar.

Kawasan Peruntukan Pertanian


Rencana pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan diusahakan dengan memanfaatkan pertanian
sawah irigasi teknis. Kawasan pertanian tanaman pangan ini dikembangkan di Kecamatan Jelai, Kecamatan
Pantai Lunci dan Kecamatan Balai Riam dan Kecamatan Sukamara sesuai dengan kesuburan tanah,
ketersediaan air, dan daya dukung lahan.

Pertanian lahan basah tersebar di Kecamatan Sukamara, Kecamatan Balai Riam, Kecamatan Jelai dan
Kecamatan Pantai Lunci dengan luas kurang lebih 6.793 Ha.

Pertanian lahan kering tersebar di Kecamatan Sukamara, Kecamatan Balai Riam, Kecamatan Jelai dan
Kecamatan Pantai Lunci dengan luas lahan kering kurang lebih 17.719 Ha.

Pertanian pangan berkelanjutan kawasan peruntukan lahan pertanian pangan berkelanjutan tersebar di
Kecamatan Sukamara, Kuala Jelai. Pantai Lunci, Balai Riam, dan Permata Kecubung dengan luas kurang
lebih 2.384 hektar

Lahan cadangan pertanian berkelanjutan Kawasan peruntukan lahan cadangan pertanian pangan
berkelanjutan tersebar di Kecamatan Sukamara, Kuala Jelai. Pantai Lunci, Balai Riam, dan Permata
Kecubung dengan luas kurang lebih 12.522 hektar.

Holtikultura terletak di Kecamatan Sukamara, Jelai, Balai Riam dan Permata Kecubung dengan luas
kurang lebih 114 hektar.

Kawasan Perkebunan. Rencana pengembangan kawasan perkebunan diusahakan dengan memanfaatkan


kawasan hutan produksi. Beberapa tanaman perkebunan yang dapat dikembangkan di Kabupaten
Sukamara yaitu perkebunan sawit, lada, kopi, kelapa dalam dan karet. Kawasan perkebunan ini dikembangkan di beberapa wilayah kabupaten sesuai dengan kesuburan tanah, ketersediaan air, dan daya dukung lahan.

RENCANA POLA RUANG


Adapun persebaran kawasan perkebunan ini disesuaikan dengan persebaran kawasan hutan produksi dan
persebaran penduduk yang bermatapencaharian utama sebagai petani. Kawasan perkebunan sawit berada
di Kecamatan Permata Kecubung dan Kecamatan Balai Riam. Sedangkan kawasan perkebunan karet
berada di Kecamatan Permata Kecubung. Rencana untuk dua puluh tahun mendatang diupayakan untuk
tetap mempertahankan kawasan perkebunan yang sudah ada ini dengan melakukan proteksi terhadap
perubahan fungsi lahan perkebunan, terutama hutan produksi dengan penyebaran perkebunan di seluruh
Kecamatan di Kabupaten Sukamara yaitu Kecamatan Sukamara seluas kurang lebih 16.641,5 Ha,
Kecamatan Balai Riam seluas kurang lebih 26.511,6 Ha, Kecamatan Jelai seluas kurang lebih 728, Kecamatan
Pantai Lunci seluas kurang lebih 1.459 Ha, Kecamatan Permata Kecubung seluas kurang lebih 5.728 Ha, jadi
jumlah total luasan perkebunan di Kabupaten Sukamara adalah kurang lebih 51.118,1 Ha.

Kawasan Peternakan. Peternakan kambing, sapi potong, unggas serta ternak lainnya terletak di Kecamatan
Permata Kecubung, Kecamatan Sukamara, Jelai, Balai Riam dan Pantai Lunci Kabupaten Sukamara
memiliki padang pengembalaan dengan luas kurang lebih 1.308 hektar.

Kawasan Peruntukan Perikanan

Kawasan peruntukan perikanan budidaya laut. Kawasan ini direncanakan sebagai kepentingan
untuk membudidayakan perikanan dilaut dan mempunyai dengan lokasi di Kecamatan Pantai Lunci
dan Kecamatan Jelai serta wilayah laut.

Kawasan Peruntukan perikanan tangkap. Kawasan ini diperuntukan bagi penangkapan ikan
diperairan guna menunjang konsep minipolitan dan mengembangkan budaya masyarakat yang ada
dengan luas kurang lebih 178.941,93 Ha. Dengan tujuan melindungi nelayan dari operasi perusahaan
perikanan skala besar. Perikanan tangkap diperairan laut potensi kepadatan 8.2168 ton/km2/tahun.

Kawasan Pengelolaan Hasil Perikanan kawasan pengelolahan hasil perikanan terletak di Kecamatan
Jelai , Kecamatan Sukamara dan Kecamatan Pantai Lunci, dengan luas kurang lebih 200 hektar.

Kawasan Peruntukan Pertambangan


Kawasan pertambangan Kabupaten Sukamara, meliputi :
1.
Bijih besi di Kecamatan Balai Riam, di Desa Ajang
dan Laman baru dan Kec. Permata Kecubung
2.
Bijih bauksit di Desa Laman Baru Kecamatan Permata Kecubung
3.
Pasir kuarsa di Kecamatan Pantai Lunci
4.
Kaolin di Kecamatan Pantai Lunci dan Kecamatan
Jelai

Kawasan Peruntukan Industri


Kegiatan industri yang ada di Kabupaten Sukamara yaitu kawasan peruntukan industri rumah tangga dan
kelapa sawit. Kegiatan industri tersebut telah berkembang di Kecamatan Jelai, Sukamara dan Kecamatan
Pantai Lunci. Sedangkan industri pengolahan kelapa sawit terletak di Kecamatan Sukamara, Balai Riam dan
Permata Kecubung. Pengembangan lahan peruntukan industri di Kabupaten Sukamara dilakukan untuk
mengurangi pengaruh pencemaran, mempermudah penyediaan fasilitas dan utilitas pendukung dan
membatasi pengurangan lahan pertanian subur dan produktif. Lahan peruntukan industri difungsikan sebagai
tempat pemusatan kegiatan industri pengolahan yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan fasilitas
penunjang.

RENCANA POLA RUANG


Kawasan Peruntukan Pariwisata
Kawasan Pariwisata arahanya ditetapkan ke wilayah Selatan guna mendukung potensi wilayah sebagai
wilayah pesisir. Kawasan pariwisata yang terdapat di Kabupaten Sukamara meliputi :

Kawasan Wisata Bukit Patung yang terdapat di Kecamatan Balai Riam

Kawasan Wisata Ekowisata Hutan Kota dan Kawasan Padang Bundar

Kawasan Wisata Pantai Kuala Jelai yang terdapat di Kecamatan Jelai


Kawasan Wisata Pantai Tanjung Nipah yang terdapat di Kecamatan Jelai
Kawasan Wisata Pantai Tanjung Selaka yang terdapat di Kecamatan Lunci
Kawasan wisata Pantai Kampung Baru yang terdapat di Kecamatan Lunci
Kawasan Wisata Pantai Lunci
Kawasan Wisata Danau Burung yang terdapat di Kecamatan Sukamara
Kawasan Wisata Pantai Sei Pasir yang terdapat di Kecamatan Lunci
Kawasan Wisata Sungai Damar
Kawasan Wisata Sungai Raja
Kawasan Wisata Cagar Budaya/ Kotalama di sepanjang jalan Cakra Adiwijaya Kecamatan Sukamara dan Kawasan Wisata Makam Datuk Nahkoda HM Thaib yang terdapat di Mendawai Kecamatan Sukamara.
Kawasan Agrowisata di Desa Sedawak Kecamatan Sukamara

Kawasan Peruntukan Permukiman


Kawasan permukiman perdesaan terletak di:
1.
Sei baru, Sei Raja, Sei Bundung dan Desa Pulau Nibung Kecamatan Jelai
2.
Desa KertaMulya Kecamatan Sukamara
3.
Desa Pempaning Kecamatan Balai Riam
4.
Desa Kenawan Kecamatan Permata Kecubung
Permukiman perkotaan berada pada kawasan APL yang tersebar di Kabupaten Sukamara.Kawasan
permukiman perkotaan terletak di :
1.
Wilayah Pengembangan Utara yaitu Kecamatan Permata Kecubung dan Kecamatan Balai Riam.
2.
Wilayah Pengembangan Tengah yaitu Kecamatan Sukamara
3.
Wilayah Pengembangan Selatan yaitu Kecamatan Pantai Lunci dan Kecamatan Jelai.

Kawasan Peruntukan Pertahanan


Kawasan peruntukan pertahanan di Kabupaten Sukamara meliputi

Koramil Sukamara di Kecamatan Sukamara


Koramil Balai Riam di Kecamatan Balai Riam
Koramil Kuala Jelai di Kecamatan Kuala Jelai

RENCANA POLA RUANG

RENCANA KAWASAN STRATEGIS


KAWASAN STRATEGIS NASIONAL
Dalam kebijakan kawasan strategis nasional untuk Kabupaten Sukamara secara nasional adalah :
1. Kawasan Suaka Alam yaitu Suaka Margasatwa Sungai Lamandau dengan luas kurang lebih 25.389 hektar
di kecamatan Pantai Lunci Kabupaten Sukamara yang sudah ditetapkan dalam SK.292/Menhut-II/2011
tanggal 31 Mei 2011.
2. Kawasan sentra produksi pangan
3. Kawasan strategis pengelolaan ruang untuk mendukung ketahanan pangan dan pengembangan agribisnis
nasional pada kawasan budidaya pertanian di kabupaten Sukamara.
4. Kawasan Sentra Perkebunan
5. Pengelolaan ruang pada kawasan budidaya perkebunan sebagai strategis pengelolaan ruang pada
kawasan perkebunan di Kabupaten Sukamara sehingga meningkatkan kualitas fungsi kawasan budidaya
perkebunan.

KAWASAN STRATEGIS PROVINSI


Kawasan Strategis Ekonomi
Kawasan strategis ekonomi di Kabupaten Sukamara yaitu :
1. Kecamatan Balai Riam dengan potensi kawasan adalah pertanian sub sektor perkebunan, yaitu kelapa sawit.
2. Kecamatan Jelai sebagai kawasan unggulan agropolitan
3. Kecamatan Permata Kecubung sebagai kawasan andalan untuk pertambangan, logam, pasir kwarsa dan
kerajinan dengan pusat kegiatan di Ajang.
4. Kawasan unggulan pariwisata pantai di Kecamatan Pantai Lunci dan Kecamatan Jelai.
5. Selain itu kawasan strategis ekonomi adalah Kota Sukamara yang merupakan pusat pemerintahan, pusat
pelayanan fasilitas dengan skala pelayanan serta berkembangnya kegiatan perdagangan dan jasa.

Kawasan Strategis Sosio Kultural


1. Pengembangan kawasan strategis sosial budaya di Kabupaten Sukamara diarahkan pada pembangunan
pariwisata, yaitu :

Kawasan sekitar kawasan kota lama Kecamatan Sukamara,

Kawasan adat masyarakat Hindu Kaharingan.


2. Kawasan strategis dari kepentingan sosial yang terdapat di Kabupaten Sukamara adalah sekitar kawasan
adat masyarakat Hindu Kaharingan.

Kawasan Strategis Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan


Kawasan strategis penyelamatan lingkungan hidup di Kabupaten Sukamara diarahkan pada peningkatan
fungsi dan daya dukung lingkungan suaka margasatwa Sungai Lamandau dan DAS Sungai Jelai.

Kawasan Strategis Pendayagunaan Sumberdaya Alam dan Teknologi Tinggi


Kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumberdaya alam (SDA) dan teknologi tinggi di
Kabupaten Sukamara diarahkan pada upaya pengembangan pertambangan bijih besi dan kaolin dengan memanfaatkan teknologi untuk mengoptimalkan hasil pengelolaan. Kegiatan pertambangan di Kabupaten Sukamara berkembang di Kecamatan Permata Kecubung (lokasi di Ajang) dan Kecamatan Balai Riam (lokasi di
Nibung Terjun).

RENCANA KAWASAN STRATEGIS


KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN
Kawasan strategis Kabupaten Sukamara Kawasan berdasarkan pertimbangan dari penataan ruang kabupaten
sukamara adalah :
1. Rencana pengembangan kawasan pertanian tanaman pangan diusahakan dengan memanfaatkan
pertanian sawah irigasi teknis. Kawasan pertanian tanaman pangan ini dikembangkan di Kecamatan Jelai,
Kecamatan Pantai Lunci dan Kecamatan Balai Riam dan Kecamatan Sukamara sesuai dengan kesuburan
tanah, ketersediaan air, dan daya dukung lahan.
2. Rencana pengembangan kawasan perkebunan diusahakan dengan memanfaatkan kawasan hutan
produksi. Beberapa tanaman perkebunan yang dapat dikembangkan di Kabupaten Sukamara yaitu
perkebunan sawit dan perkebunan karet. Kawasan perkebunan ini dikembangkan di beberapa wilayah
kabupaten sesuai dengan kesuburan tanah, ketersediaan air, dan daya dukung lahan. Adapun persebaran
kawasan perkebunan ini disesuaikan dengan persebaran kawasan hutan produksi dan persebaran penduduk
yang bermatapencaharian utama sebagai petani.
3. Rencana pengembangan Kawasan strategis Obyek pariwisata sebagai asset dan peninggalan sejarah.

RENCANA KAWASAN STRATEGIS

INDIKASI PROGRAM

INDIKASI PROGRAM

INDIKASI PROGRAM

INDIKASI PRORGAM

INDIKASI PROGRAM

INDIKASI PROGRAM

INDIKASI PROGRAM

INDIKASI PROGRAM

INDIKASI PROGRAM

INDIKASI PROGRAM

INDIKASI PROGRAM

INDIKASI PROGRAM

INDIKASI PROGRAM

PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG


KETENTUAN UMUM PERIZINAN
Jenis-jenis perizinan yang menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota yang berkaitan dengan
penataan ruang berserta persyaratan yang diperlukan:

Izin Lokasi
Izin Pemanfaatan Tanah
Izin Penggunaan Lahan Perairan
Izin Pelabuhan
Izin Usaha Perikanan (IUP)
Izin Usaha Pengelolaan dan Pengusahaan Sarang Burung Walet
Izin Pengambilan dan pemanfaatan tanah
Izin Mendirikan Bangunan
Izin Gangguan HO (Hinder Ordonantie)
Izin Pembangunan Menara Telekomunikasi Seluler

Mekanisme dan Prosedur Perizinan


Mekanisme dan prosedure perizinan yang berhubungan erat dengan pemanfaatan ruang mengacu
kepada peraturan perundangan yang berlaku.

KETENTUAN UMUM INSENTIF DAN DISINSENTIF


1. Insentif yang merupakan perangkat atau upaya untuk memberikan imbalan terhadap pelaksanaan kegiatan
yang sejalan dengan rencana tata ruang, dapat berupa:

Keringanan pajak, pemberian kompensasi, subsidi silang, imbalan, sewa ruang, dan urun saham;
Pembangunan serta pengadaan infrastruktur;
Kemudahan prosedur perizinan; dan/atau
Pemberian penghargaan kepada masyarakat, swasta dan/atau pemerintah daerah.

2. Disinsentif adalah perangkat untuk mencegah, membatasi pertumbuhan, atau mengurangi kegiatan yang
tidak sejalan dengan rencana tata ruang, yang dapat berupa :
1. Pengenaan pajak yang tinggi yang disesuaikan dengan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk mengatasi
dampak yang ditimbulkan akibat pemanfaatan ruang; dan/atau.
2. Pembatasan penyediaan infrastruktur, pengenaan kompensasi, dan penalti.
Dalam pemberian insentif dan disinsentif seyogyanya dengan tetap menghormati hak masyarakat.
Sedangkan Insentif dan disinsentif dapat diberikan oleh:

Pemerintah kepada pemerintah daerah;


pemerintah daerah kepada pemerintah daerah lainnya; dan
pemerintah kepada masyarakat.

PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG


Ketentuan insentif berlaku untuk kawasan yang didorong pertumbuhannya, Kawasan yang perlu dikendalikan
dan dibatasi perkembangnnya diberikan disinsentif pada kawasan tersebut berupa :

kawasan perkotaan di wilayah Kabupaten Sukamara;


kawasan perkebunan dengan komoditas unggulan kabupaten;
kawasan pesisir Kecamatan Pantai Lunci;
kawasan wisata;
kawasan pusat agropolitan di Kecamatan Balai Riam, Kecamatan Pantai Lunci dan Kecamatan Jelai;
kawasan pertambangan di Kecamatan Permata Kecubung, dan Kecamatan Pantai Lunci ;
pusat minapolitan di Kecamatan Balai Riam dan Kecamatan Permata Kecubung..

KELEMBAGAAN
TIM BKPRD KABUPATEN SUKAMARA

Anda mungkin juga menyukai