Anda di halaman 1dari 38

SOSIALISASI PENYUSUNAN RZWP3K

KABUPATEN PROBOLINGGO
Oleh:


Ir. Ikram M. Sangadji, M.Si


Kepala BPSPL DPS
Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut Denpasar
Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau Pulau Kecil
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BPSPL adalah
Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bidang
pengelolaan sumberdaya pesisir, laut dan pulau
pulau kecil yang berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir
dan Pulau Pulau kecil, Kementerian Kelautan
dan Perikanan

DASAR HUKUM
1. UU No. 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir
dan Pulau-pulau Kecil
2. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2007 tentang Konservasi
Sumberdaya Ikan
3. Surat Kementerian PAN Nomor: B - 2590.1 / M.PAN/10/2007
tanggal 31 Oktober 2007 tentang UPT di Lingkungan Ditjen
KP3K DKP;
4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor PER.
22/MEN/2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT
Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut.
BPSPL DALAM STRUKTUR
ORGANISASI
DITJEN KP3K-KKP
DITJEN KP3K
SEKRETARIAT
Direktorat
TRLP3K
Direktorat
PL
Direktorat
KTNL
Direktorat
Pemberdayaan
PKK
Direktorat
PMP
UPT. BPSPL
UPT. BKKPN
UPT. LKPPN
UPT. LPSPL
STRUKTUR ORGANISASI BPSPL DENPASAR
Kepala Balai Pengelolaan
Sumberdaya Pesisir Dan Laut
(BPSPL) Denpasar
Subbagian
Tata Usaha
Seksi Program
dan Evaluasi
Seksi
Pendayagunaan
Dan Pelestarian
Kelompok Jabatan
Fungsional
WILAYAH KERJA BPSPL DI INDONESIA
BPSPL DENPASAR
LPSPL SERANG
BPSPL PADANG
BPSPL
PONTIANAK
BPSPL MAKASAR LPSPL SORONG
WILAYAH KERJA BPSPL DENPASAR
Bali :
7 Kabupaten
1 Kota
Jawa Timur :
19 Kabupaten
3 Kota
NTB :
8 Kabupaten
2 Kota
NTT :
19 Kabupaten
1 Kota
TOTAL :
53 Kabupaten
7 Kota
Panjang Pantai : 10.162 km
Luas Perairan : 438.281 km
2
Jumlah Nelayan : 429.541 jiwa (2007)
Jumlah Pulau : 1.182 (2007)
113 Berpenghuni
1.069 Tdk Berpenghuni
Pulau Terluar : 10 Pulau
P. Barung, P. Sakel,
P. Panehan, P. Alor
P. Sophialouisa
P. Batek,
P. Dana (1)
P. Dana (2)
P. Batugoyang
P. Mengudu
Kota :
- Kota Surabaya
- Kota Pasuruan
- Kota Probolinggo
Kabupaten :
Panjang Pantai : 1.600 km
Luas Perairan : 208.138 km
2
Jumlah Nelayan : 217.745 jiwa (2007)
Jumlah Pulau : 445 (2007)
18 Berpenghuni
427 Tdk Berpenghuni
Pulau Terluar : P. Barung, P. Sakel,
P. Panehan
Kota :
- Kota Denpasar

Kabupaten :
Panjang Pantai : 529 km
Luas Perairan : 9.500 km
2
Jumlah Nelayan : 62.107 jiwa (2007)

Jumlah Pulau : 25 (2007)
5 Berpenghuni
20 Tdk Berpenghuni
Pulau Terluar : -
Kota
- Kota Mataram
- Kota Bima
Kabupaten :
Panjang Pantai : 2.333 km
Luas Perairan : 29.159 km
2
Jumlah Nelayan : 39.487 jiwa (2007)
Jumlah Pulau : 280 (2007)
39 Berpenghuni
241 Tdk Berpenghuni
Pulau Terluar : P. Sophialouisa
Panjang Pantai : 5.700 km
Luas Perairan : 191.484 km
2
Jumlah Nelayan : 110.202 jiwa (2007)
Jumlah Pulau : 432 (2007)
51 Berpenghuni
381 Tdk Berpenghuni

Kabupaten :
Kota :
- Kota Kupang
Pulau : P. Batu Goyang,
Terluar P. Dana (1 dan 2)
P. Batek, P. Alor
P. Mengudu
Eko - turisme/ Konservasi
Perikanan Tangkap
Pariwisata
Industri Garam
Budidaya Air Payau
Budidaya Air Laut
POTENSI WP3K
WILAYAH KERJA BPSPL DENPASAR
Illegal Fishing
Kurang Infrastruktur
Konflik Spasial
Over Fishing
Degradasi Mangrove
Jembatan Suramadu Percepatan Pembangunan
ISSUE DAN PERMASALAHAN WP3K
WILAYAH KERJA BPSPL DENPASAR
1994
1977
1979
1992
1961
1982
1989
Kejadian Tsunami
TUGAS POKOK DAN FUNGSI BPSPL
MEMBANTU PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH DALAM PENGELOLAAN WILAYAH
PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

MELAKSANAKAN PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
(PWP3K) YANG MASIH MENJADI KEWENANGAN PUSAT YANG TIDAK BISA
DIDELEGASIKAN KE PEMERINTAH DAERAH

MENSOSIALISASIKAN KONSEP PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR TERPADU
(INTEGRATED COASTAL MANAGEMENT) DI WILAYAH KERJA

MEMPERSIAPKAN PERANGKAT PENYELARASAN TUGAS DEPHUT DAN DKP,
KHUSUSNYA DALAM MANAGEMENT AUTHORITY (MA) UNTUK CITES

UNTUK PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN PULAU-PULAU KECIL TERMASUK
PULAU-PULAU KECIL TERLUAR, KHUSUSNYA YANG TERKAIT DENGAN
PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM, SOSIAL, BUDAYA DAN EKONOMI.

MEMBANTU PELAKSANAAN KEGIATAN PUSAT DI DAERAH
LEBIH SPESIFIK TUGAS BPSPL
Mengawal dan Membantu Pelaksanaan Implementasi
UU 27 Tahun 2007 Di Daerah

Mengawal dan Membantu Pelaksanaan Implementasi
PP 60 Tahun 2007 tentang Konservasi SDI

MENGAWAL DAN MEMBANTU IMPLEMENTASI UU 27 / 2007 DI DAERAH
DASAR HUKUM : UU 27 tahun 2007 Pasal 52
ayat 1
Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dilaksanakan oleh
Pemerintah
dan Pemerintah Daerah

ayat 3
Dalam upaya mendorong percepatan pelaksanaan otonomi daerah di Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Pemerintah dapat membentuk unit
pelaksana
teknis pengelola Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil sesuai dengan
kebutuhan


RENCANA ZONASI WP3K (RZ WP3K)
PEMDA MENYUSUN RZ-WP3K (PERMEN KP NO.16 / 2008 PASAL 14)
GUBERNUR / BUPATI / WALIKOTA MEMBENTUK POKJA RZWP3K
(PERMEN KP NO.16 / 2008 PASAL 23 AYAT 1)
RZWP3K DITETAPKAN MELALUI PERDA (UU 27 / 2007 PASAL 9 AYAT
5)
PROSES PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR

Proses Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu:
perencanaan, pemanfaatan, pengawasan dan pengendalian
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga keutuhan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Pengelolaan Pesisir Terpadu:
Pengelolaan Wilayah Pesisir dilakukan dengan cara mengintegrasikan kegiatan:
antara Pemerintah-Pemerintah Daerah, antar Pemerintah Daerah, antar sektor,
antara Pemerintah,dunia usaha dan masyarakat, antara ekosistem daratan &
lautan; dan antara ilmu pengetahuan dan manajemen.


Pasal 5
Pasal 6
15
1. Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RSWP-3-K)
2. Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP-3-K)
3. Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RPWP-3-K)
4. Rencana Aksi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RAPWP-3-K)
PASAL 7 ayat 1
Rencana kerja
Pengaturan koordinasi
Paket terpadu kegiatan
Public campaign
Tujuan
Cakupan kegiatan
Tatanan pelaksanaan
Manfaat
dll
Isu pengelolaan
Visi, Misi
Strategi, Kebijakan
Rencana kerja
Koordinasi
Alokasi ruang
Pemilihan &
penempatan
kegiatan
Alokasi SDA
RENCANA STRATEGIS WP3K
RENCANA ZONASI WP3K
RENCANA PENGELOLAAN
WP3K
RENCANA AKSI
WP3K
HIRARKI DAN MUATAN PERENCANAAN WP3K
PERENCANAAN
Bagian tidak terpisahkan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Pemerintah Daerah
Mempertimbangkan kepentingan pusat dan daerah
Selama 20 tahun dan dapat ditinjau 5 tahun sekali
Ditetapkan melalui PerGub / PerBup / PerWalikota
(Permen KP No. 16 / 2008 pasal 11 ayat 2)
BAB IV. Pasal 8
1. Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan PPK
(RSWP-3-K)
17

Arahan pemanfaatan SD Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Diserasikan, diselaraskan dan diseimbangkan dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Propinsi atau
Kabupaten /Kota
Berlaku selama 20 tahun dan dapat ditinjau 5 tahun sekali
Ditetapkan dengan Peraturan Daerah
BAB IV. Pasal 9
2. Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan PPK
(RZWP-3-K)
PERENCANAAN
18
RZWP-3-K Provinsi
Pengalokasian ruang dalam Kawasan Pemanfaatan Umum, Kawasan
Konservasi, Kawasan Strategis Nasional Tertentu, dan kawasan alur laut;
Keterkaitan antara Ekosistem darat dan Ekosistem laut dalam suatu
Bioekoregion;
Penetapan pemanfaatan ruang laut; dan
Penetapan prioritas Kawasan laut untuk tujuan konservasi, sosial budaya,
ekonomi, transportasi laut, industri strategis, serta pertahanan dan
keamanan
BAB IV. Pasal 10
PERENCANAAN
19
RZWP-3-K Kabupaten/Kota
Berisi arahan tentang:
alokasi ruang dalam Rencana Kawasan Pemanfaatan Umum,
rencana Kawasan Konservasi, rencana Kawasan Strategis
Nasional Tertentu, dan rencana alur;
keterkaitan antarekosistem Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil dalam
suatu Bioekoregion.
Diwajibkan mengikuti dan memadukan rencana Pemerintah dan
Pemerintah Daerah dengan memperhatikan Kawasan, Zona, dan/atau
Alur Laut yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
BAB IV. Pasal 11
PERENCANAAN
20
kebijakan pengaturan serta prosedur administrasi penggunaan
sumberdaya yang diijinkan dan yang dilarang.
skala prioritas pemanfaatan SD sesuai karakteristik wilayah pesisir.
terakomodasikannya pertimbangan hasil konsultasi publik
mekanisme pelaporan teratur & sistematis untuk tersedianya data dan
informasi yang akurat dan dapat diakses.
ketersediaan SDM terlatih untuk mengimplementasikan kebijakan dan
prosedurnya.
Berlaku selama 5 tahun dan ditinjau kembali sekurang-kurangnya 1 kali
BAB IV. Pasal 12
3. Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir dan PPK
(RPWP-3-K)
PERENCANAAN
21


RAPWP-3-K mengarahkan rencana pengelolaan & rencana zonasi
sebagai upaya mewujudkan rencana strategis.

RAPWP-3-K berlaku 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga) tahun.
BAB IV. Pasal 13
4. Rencana Aksi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan PPK
(RAPWP-3-K)
22
PERAN PEMERINTAH DAERAH
UU 27 / 2007 PASAL 7 AYAT 3
PEMERINTAH DAERAH WAJIB MENYUSUN SEMUA RENCANA SEBAGAIMANA
DIMAKSUD PADA AYAT (1) SESUAI DENGAN KEWENANGAN MASING-MASING.

RENCANA STRATEGIS WP3K (RS WP3K)
- PEMDA MENYUSUN RS-WP3K (PERMEN KP NO.16 / 2008 PASAL 5 AYAT 1)
- RS WP3K DITETAPKAN MELALUI PER-GUB/PER-BUP/PER-WALIKOTA
(PERMEN KP NO.16 / 2008 PASAL 11)

RENCANA ZONASI WP3K (RZ WP3K)
- PEMDA MENYUSUN RZ-WP3K (PERMEN KP NO.16 / 2008 PASAL 14)
- GUBERNUR / BUPATI / WALIKOTA MEMBENTUK POKJA RZWP3K
(PERMEN KP NO.16 / 2008 PASAL 23 AYAT 1)
- RZWP3K DITETAPKAN MELALUI PERDA (UU 27 / 2007 PASAL 9 AYAT 5)

MELALUI DITJEN KP3K KKP MENYEDIAKAN NORMA, STANDAR, PEDOMAN
DAN KEBIJAKAN BERKAITAN DENGAN PENYUSUNAN RSWP3K, RZWP3K,
RPWP3K, RAWP3K

MEMFASILITASI DAN MEMBANTU SECARA TEKNIS DALAM PENYUSUNAN
RSWP3K, RZWP3K, RPWP3K, RAWP3K (SEBAGIAN MELALUI UPT DITJEN
KP3K)
PERAN PEMERINTAH PUSAT
PERAN UPT BPSPL DENPASAR (terkait RZWP3K)
MEMFASILITASI DAN MEMBANTU SECARA TEKNIS DALAM PENYUSUNAN
RZWP3K

MEMFASILITASI PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA (POKJA) DALAM
MENYUSUN
RZWP3K DI DAERAH DALAM WILAYAH KERJANYA

MEMBIMBING SECARA TEKNIS CARA CARA PENYUSUNAN RZWP3K
No Kegiatan Waktu Rincian Kegiatan Output
1 Pembentukan Pokja Tahun I - Penyusunan Rencana Kerja
- Penyiapan Kelembagaan
- Identifikasi Stakeholders
POKJA (SK Bupati)

Rencana kerja
2 Pengumpulan Data dan Survey
Lapangan
Tahun I - Data Sekunder
- Survey lapangan
- Menyusun katalog data
- Inventarisasi Isu, Permasalahan
& Potensi
ATLAS Pesisir



4 Penyusunan Dokumen Awal Tahun I - Pemilihan Paket Sumberdaya
Unggulan
- Alokasi Zona
- Matriks kesesuaian
- Sinkronisasi dgn RTRW
Draft RZWP3K
5 Konsultasi Publik I Tahun I - menggali aspirasi masyarakat
- Sosialisasi RZWP3K
Dokumen Konsultasi
Publik
6 Penyusunan Dokumen Antara
(Review Draft RZWP3K)
Tahun I - Input hasil Konsultasi Publik Revisi Draft RZWP3K
TAHAPAN PEKERJAAN PENYUSUNAN RZWP3K
SESUAI PERMEN KP No. 16/2008
No Kegiatan Waktu Rincian Kegiatan Output
7 Konsultasi Publik

Tahun II Review Publik terhadap Draft
RZWP3K
Dokumen
Konsultasi Publik
8 Perumusan Dokumen Final Tahun II Penyusunan RZWP3K Draft Final RZWP3K
9 Penetapan Tahun II - III Legislasi RZWP3K melalui Perda Perda RZWP3K
TAHAPAN PEKERJAAN PENYUSUNAN RZWP3K
SESUAI PERMEN KP No. 16/2008.. LANJUTAN
Langkah Umum
Penyusunan RZWP3K
DIFASILITASI BPSPL
DENPASAR
PADA TAHUN ANGGARAN 2013
PEMERINTAH DAERAH
FASILITASI PENYUSUNAN
RZWP3K
MELALUI UPT BPSPL DENPASAR T.A. 2013
LOKASI
KAB BIMA , KAB SUMBA TENGAH, KAB PROBOLINGGO, PROVINSI BALI
TUJUAN
PENYUSUNAN RENCANA ZONASI WP3K
SASARAN
TERBENTUKNYA KELOMPOK KERJA RZWP3K
TERKUMPULNYA DATA DAN INFORMASI WP3K TERBARU
TERSUSUNNYA DOKUMEN RENCANA ZONASI WP3K
OUTPUT
BUKU DATA DAN ANALISIS
BUKU RENCANA ZONASI WP3K
PETA DAN CITRA DIGITAL
RANCANGAN PERDA
KELOMPOK KERJA RZWP3K
DASAR HUKUM : PERMEN KP NO.16 / 2008 pasal 23 ayat 1
Dalam penyusunan dokumen RZWP3K Gubernur, Bupati/Walikota
sesuai
kewenangannya membentuk kelompok kerja

KOMPONEN : - Tim Kelompok Kerja (POKJA)
(Pasal 25) - Tim Teknis (jika diperlukan dan ditetapkan oleh ketua POKJA)

LEGALITAS : SK Gubernur / Bupati / Walikota
Tim POKJA
- Ketua : Kepala Bappeda
- Sekretaris : Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
- Anggota : SKPD Terkait
(Permen KP No. 16 / 2008 Pasal 23 ayat 2)



STRUKTUR POKJA RZWP3K
TIM KELOMPOK KERJA
a. menyusun rencana kerja serta anggaran biaya untuk menyusun RZWP3K
b. Mengidentifikasi issue dan permasalahan pemanfaatan di WP3K
c. Mengidentifikasi kebutuhan kebutuhan pengelolaan dan zonasi WP3K
d. Berkoordinasi dan bekerjasama dalam menetapkan batas batas
kepentingan sektoral di WP3K termasuk mensinkronisasi dengan RTRW
e. Memberikan pertimbangan / masukan teknis kepada pihak ketiga sebagai
pihak yang karena keahliannya dan kelengkapan teknisnya mampu
mengumpulkan data, pengolahan data dan analisa data


TUGAS POKJA RZWP3K
a. Mengadakan Sosialisasi POKJA RZWP3K
b. Mengadakan Bimtek RZWP3K
c. Memfasilitasi pertemuan pertemuan POKJA RZWP3K ( sebanyak
4 kali )
d. Memfasilitasi penyusunan Dokumen Awal RZWP3K melalui pihak
ketiga
PERAN BPSPL BALI
PERAN AKTIF DAERAH
a. Memprakarsai pertemuan pertemuan diluar yang difasilitasi
BPSPL Bali
b. Mempercepat proses pembentukan POKJA
c. Membantu pelaksanaan penyusunan Dokumen Awal RZWP3K
TAHAPAN PEMBENTUKAN POKJA RZWP3K
Fasilitasi Pertemuan Oleh BPSPL DPS sebanyak 4 kali
(Daerah diharapkan memprakarsai pertemuan untuk mengintensifkan pembentukan tim teknis)

Target : POKJA Terbentuk bulan ke 3 4.
SK
BUPATI
TERIMA KASIH
BALAI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUT (BPSPL) DENPASAR
DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU PULAU KECIL
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
JL. BY PASS PROF. IDA BAGUS MANTRA KM.10 PERING GIANYAR
TELP / FAX. 0361 - 9177858

Anda mungkin juga menyukai