Anda di halaman 1dari 13

2023

LAPORAN PERJALANAN DINAS

PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI DI


WILAYAH PESISIR DAN PULAU – PULAU KECIL
BERDASARKAN PENETAPAN DARI PEMERINTAH
PUSAT DI KABUPATEN SERAM TIMUR

CABANG DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN


GUGUS PULAU IV SERAM BAGIAN TIMUR
PEMERINTAH PROVINSI MALUKU

OLEH: FERNANDO HEUMASSE,S.Pi DAN AGUSTINA PAKADANG,S.Pi


I.PENDAHULUAN

Indonesia memiliki kawasan konservasi yang tersebar di seluruh wilayah provinsi


yang mewakili seluruh tipe ekosistem wilayah Nusantara, mulai dari ekosistem di hutan
hujan pegunungan tinggi, hutan hujan pegunungan rendah, hutan kerangas, hutan rawa,
hutan gambut, karst, sabana, hutan bakau, hutan pantai, gumuk pasir, padang lamun
sampai ekosistem terumbu karang, sampai dengan ekosistem danau air tawar. Kawasan
konservasi perairan dibentuk untuk mencapai berbagai tujuan, di antaranya adalah untuk
melindungi spesies dan habitat laut, melestarikan keanekaragaman hayati laut,
memulihkan stok perikanan, mengelola kegiatan pariwisata dan meminimalkan konflik
di antara pengguna sumberdaya yang beragam.
Kawasan Konservasi Perairan Pulau Pulau Kecil (KKP3K) merupakan kawasan
perairan yang dilindungi dan juga terdapat sistem pengelolaan zonasi (Lubis et al., 2014).
Sistem pengelolaan zonasi yang terdapat di wilayah KKP3K fungsinya untuk membatasi
kegiatan desturktif fishing yang mengakibatkan rusaknya ekosistem pesisir. Suatu wilayah
yang ditetapkan sebagai KKP3K bertujuan untuk melindungi keanekaragaman hayati,
sumberdaya pesisir, dan ekosistem pesisir (Kementerian Kelautan dan Perikanan,2013).
Kawasan Konservasi juga menetapkan pembatasan kegiatan perikanan seperti alat tangkap
yang ramah lingkungan, ukuran tangkapan, dan spesies ikan target. Pulau Koon termasuk
kedalam wilayah Kawasan Konservasi Perairan (KKP), yang merupakan tempat pemijahan
ikan karang ekonomis penting.
Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Pulau Koon, Pulau Gorogos, Pulau Nukus,
Pulau Neden di Kecamatan Pulau Gorom Kabupaten Seram Bagian Timur, Provinsi
Maluku. Dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 65/KEPMEN-KP/2020
Tahun 2020 tentang Kawasan Konservasi Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Pulau Koon, Pulau
Gorogos, Pulau Nukus, Pulau Neden, Dan Perairan Sekitarnya di Provinsi Maluku telah
menetapkan kawasan ini sebagai kawasan konservasi resmi. Kabupaten Seram Bagian
Timur memiliki sejumlah sumber daya perikanan, yang melimpah, ekosistem yang beragam
serta habitat penting yang sangat bermanfaat bagi keberlangsungan sumberdaya laut dan
pesisir.

Dalam perkembangannya Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Koon telah


mengalami peningkatan dalam pengelolaannya baik dari peningkatan saran dan prasarana
maupun dalam penilaian efektifitas pengelolaan sesuai SOP dari penataan ruang laut sesuai
keputusan Dirjen Pengelolaan Ruang laut.

Pengelolaan Kawasan Konservasi Di Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil Berdasarkan Penetapan Dari Pemerintah
Pusat di Seram Bagian Timur tahun 2023 Page 1
Gambar 1. Peta Wilayah Kelola KKP Pulau Koon di Seram Bagian Timur

Kegiatan ini dilaksanakan untuk melihat mengenai pengelolaan kawasan konservasi


wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil berdasarkan penetapan dari pemerintah pusat. Hal
ini dapat memberikan gambaran tentang sejauh mana pengelolaan KKPD Koon dari tahun
ke tahun seiring dengan adanya penambahan sarana prasarana serta dukungan manajemen
pengelolaan KKPD Koon yang semakin terarah dan fokus pada aspek teknis dan sosial
budaya.

Pengelolaan Kawasan Konservasi Di Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil Berdasarkan Penetapan Dari Pemerintah
Pusat di Seram Bagian Timur tahun 2023 Page 2
II.DASAR PELAKSANAAN

A. DASAR PELAKSANAAN

Adapun dasar pelaksanaan tugas perjalanan dinas di Kecamatan Pulau Gorom


didasarkan pada :
1. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor : 83/PMK.02/2022 Tahun 2022
Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2023 Tanggal 20 Mei 2022.
2. Peraturan Gubernur Maluku Nomor : 27 Tahun 2022 Tentang Standar Harga
Satuan Biaya Perjalanan Dinas Dalam Negeri Tahun Anggaran 2023 Tanggal
28 Juni 2022.
3. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Maluku Nomor : DPA/A.1/3.25.0.00.0.01.0000/001/2023 Tanggal 4
Januari Tahun 2023.

C. PETUGAS
Sesuai surat perintah tugas Nomor : 094/064/GP.IV/23k, anggota tim yang
ditugaskan adalah :
 Nama : Fernando Heumasse, S.Pi
NIP : 19890112 201503 1 003
Jabatan : Staff seksi kelautan
 Nama : Agustina Pakadang, S.Pi
NIP : 19880828 201903 2 014
Jabatan : Staff seksi kelautan

D. WAKTU PELAKSANAAN

Pelaksanaan Tugas perjalanan Dinas ke Puau Nukus dan Neiden Kecamatan Pulau
Gorom dilaksanakan selama 3 (Tiga) hari terhitung pada tanggal 27 september sampai 29
september 2023 dan pendanaan kegiatan ini berasal dari anggaran APBD Dinas Kelautan
dan Perikanan Provinsi Maluku Tahun Anggaran 2023.

III.PELAKSANAAN

Pengelolaan Kawasan Konservasi Di Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil Berdasarkan Penetapan Dari Pemerintah
Pusat di Seram Bagian Timur tahun 2023 Page 3
A. TUJUAN
Adapun tujuan dan sasaran dari kegiatan pengelolaan kawasan konservasi di wilayah
pesisir dan pulau – pulau kecil berdasarkan penetapan dari pemerintah pusat di
Kabupaten Seram Bagian Timur adalah sebagai berikut :
 Melihat peranan pemerintah Daerah, Pusat, Pranata Negeri, masyarakat dan
kelompok POKMASWAS terhadap Pengelolaan kawasan konservasi Pulau Nukus
dan Pulau Neiden serta perairan di sekitarnya.
 Melakukan pemantauan dan pengawasan langsung di kawasan konservasi apabila
menemukan adanya pelanggaran penggunaan kawasan konservasi.
 Mencatat masalah atau kendala yang dihadapi dalam Pengelolaan Kawasan
Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil di Pulau Nukus, Pulau Neden, serta
Perairan Sekitarnya.

B. SASARAN
Adapun sasaran yang ingin dicapai pada kegiatan ini adalah tersedianya peningkatan
data dan informasi yang akurat mengenai kondisi pengelolaan kawasan konservasi
perairan daerah di kabupaten Seram Bagian Timur, serta catatan mengenai masalah dan
kendala yang dihadapi dalam pengelolaan kawasan konservasi Perairan Pulau Nukus,
Pulau Neiden dan perairan sekitarnya agar dapat diusulkan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan pengelolaan konservasi perairan
berdasarkan penetapan dari pemerintah pusat.

C. MANFAAT
Manfaat dari kegiatan ini adalah adanya konsep perbaikan dan pengembangan
terhadap pola pengelolaan kawasan konservasi Pulau Nukus dan Pulau Neiden serta
peraiiran sekitarnya yang merupakan kawasan konservasi perairan berdasarkan
penetapan dari pemerintah pusat sehingga kedepan dapat memberikan manfaat bagi
pemerintah dan masyarakat sekitar.

D. METODE
Metode yang dipakai dalam kegiatan pengelolaan kawasan konservasi di wilayah
pesisir dan pulau – pulau kecil berdasarkan penetapan dari pemerintah pusat di
Kecamatan Pulau Gorom adalah sebagai berikut :
 Pengamatan langsung ke lapangan kawasan Konservasi Pulau Nukus dan
Neiden serta perairan di sekitarnya.
 Metode wawancara dengan masyarakat dan Perangakat Negeri di lokasi.

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengelolaan Kawasan Konservasi Di Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil Berdasarkan Penetapan Dari Pemerintah
Pusat di Seram Bagian Timur tahun 2023 Page 4
Perjalanan dari Bula menuju Geser menggunakan kapal laut ditempuh kurang lebih
8(delapan) jam. Sesampainya di Pulau Geser tim mencari tempat istirahat sebelum menuju
ke lokasi kawasan konservasi perairan Pulau Nukus, Pulau Neiden dan perairan sekitarnya.
Keesokan harinya sebelum memulai perjalanan tim menemui Bapak Camat Seram Timur
untuk melaporkan rencana kegiatan selama di sana serta melengkapi dokumen administrasi
perjalanan. Di samping itu tim melakukan wawancara dengan Bapak Camat mengenai
tujuan pengelolaan kawasan konservasi demi keberlanjutan habitat ikan di wilayah perairan
Seram Timur sendiri.
Persiapan untuk menuju ke lokasi dilakukan dengan mencari sarana transportasi di
sekitar pelabuhan yang bersedia digunakan selama melakukan kegiatan perjalanan menuju
lokasi hingga mengantar tim kembali ke Pulau Geser. Setelah bertemu dan sepakat dengan
pemilik speed boat yang akan mengantar tim, lalu tim berangkat menuju lokasi pertama
yakni Pulau Nukus.

Gambar 2. Tim bertolak dari Pantai Geser menuju Pulau Nukus

Perjalanan menuju Pulau Nukus menggunakan speed boat yang ditempuh sekitar
kurang lebih 3 jam dari Pulau Geser. Dalam perjalanan tim melihat beberapa nelayang
sedang menangkap ikan di perairan sekitar kawasan konservasi. Sesampainya di Nukus,
tim berjalan menyisir pulau dan menuju ke pos pengelola kawasan dan di situ juga terdapat
gapura serta papan informasi. Sarana prasarana tersebut merupakan pembangunan yang
menggunakan Dana Alokasi Khusus tahun 2019.

Pengelolaan Kawasan Konservasi Di Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil Berdasarkan Penetapan Dari Pemerintah
Pusat di Seram Bagian Timur tahun 2023 Page 5
Gambar 3. Pos pengelolaan kawasan Konservasi di Pulau Nukus

Pulau ini tidak berpenghuni namun terdapat beberapa pondok yang terbuat dari daun
yang digunakan oleh para nelayan sebagai tempat istirahat sementara apabila sedang
melakukan pencarian ikan di wilayah perairan sekitar Pulau Nukus. Salah satu nelayan
yang tim temui di perairan pantai Kawasan tersebut yakni Bapak Husin Rumakat (usia 59
tahun) asal Pulau Grogos, beliau sedang berlabuh di pantai karena cuaca yang sangat panas,
setelah tim melakukan wawancara dan menggali informasi mengenai pemahaman beliau
tentang kawasan konservasi, ternyata beliau sendiri adalah orang salah satu bagian dari
kelompok yang pertama bertugas dalam penjagaan kawasan konservasi di perairan pulau
Koon dan sekitarnya. Menurut keterangan dari beliau bahwa pada musim angin barat yakni
sekitar akhir November sampai januari , perairan di sekitar pulau Nukus akan dipenuhi
oleh perahu para nelayan yang datang menangkap ikan yang begitu berlimpah. Adapun
nelayan yang biasa beroperasi di daerah tersebut adalah para nelayan dari desa terdekat
seperti dari Pulau Maar dan Pulau Kidan serta pulau Gerogos.

Pengelolaan Kawasan Konservasi Di Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil Berdasarkan Penetapan Dari Pemerintah
Pusat di Seram Bagian Timur tahun 2023 Page 6
Gambar 4. Wawancara dengan nelayan di pantai Pulau Nukus

Dari hasil wawancara dengan beliau, diperoleh informasi bahwa dengan penetapan adanya
kawan konservasi di daerah mereka, sangat memberikan manfaat terutama laut yang
semakin terjaga dari adanya pemboman dan pengrusakan habitat ikan sehingga stok ikan
di daerah mereka terbilang melimpah.
Setelah menyisir kililing Pulau Nukus, Tim bergerak menaiki speed boat menyisir
perairan sekitar pulau dan melihat beberapa perahu nelayan kecil yang sedang memancing
ikan. Kemudian tim melanjutkan perjalanan menuju Pulau Neiden, dengan waktu tempuh
sekitar 30 (tiga puluh) menit. Sesampainya di Pulau Neiden, tim bergerak menuju bangunan
pos pengelola kawasan konservasi yang juga memiliki papan informasi serta gapura.
Bangunan ini merupakan bagian darai sarana prasarana pengelolaan kawasan konservasi,
yang anggaran pembangunannya berasal dari dana DAK 2019. Di pulau ini terdapat sebuah
rumah penduduk yang dihuni oleh satu Kepala keluarga. Pulau Neiden memiliki laut yang
sangat jernih dan pantai pasir putih yang sangat indah. Saat air surut pulau ini bias
dijangkau dengan berjalan kaki di pasir yang timbul menuju ke Pulau Sebelah yakni Dusun

Kidan.

Gambar 5. Pos pengelola dan papan informasi kawasan Konservasi di Pulau Neiden

Setelah melakukan penelusuran dalam pulau Neiden, tim melanjutkan perjalanan


dengan menggunakan speed boat mengelilingi perairan sekitar kawan pulau ini dan
meneruskan perjalanan menuju Pulau Kidan yang mana pulau tersebut dihuni oleh
masyarakat sebuah dusun. Di pulau ini terdapat sebuah dermaga kecil yang digunakan
masyarakat untuk menambatkan perahu saat bongkar muat. Selanjutnya tim naik ke
daratan Dusun Kidan untuk bertemu dengan kepala Dusun. Sesampainya disana tim
melakukan diskusi terkait kegiatan masyarakat di sekitar kawasan konservasi serta diskusi
mengenai pembentukan Pokmaswas baru di Dusun Kidan dalam rangka menunjang

Pengelolaan Kawasan Konservasi Di Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil Berdasarkan Penetapan Dari Pemerintah
Pusat di Seram Bagian Timur tahun 2023 Page 7
pengelolaan kawasan konservasi yang lebih efektif dan menambah kesadaran masyarakat
dusun kidan akan pentingnya menjaga laut dari tindakan yang merusak habitat ikan.

Gambar 6. Tim melakukan diskusi dengan Kepala Dusun Kidan

Setelah melakukan diskusi panjang, tim berpamitan dan melanjutkan perjalanan ke


dermaga untuk selanjutnya menemui beberapa nelayan yang sedang melakukan kegiatan
penangkapan ikan di sekitar pantai. Tim melakukan wawancara mengenai pengetahuan
masyarakat terkait kawasan konservasi perairan di daerah tersebut, menurut keterangan
dari para nelayan bahwa mereka hanya mengetahui tentang adanya larangan menangkap
ikan di daerah zona inti di Kawasan Sekitar Pulau Koon, sedangkan untuk pengelolaan lain
dari itu mereka masih kurang paham. Untuk itu tim memberikan sosialisasi singkat akan
aturan dan beberapa larangan yang tidak diperbolehkan di daerah kawasan konservasi
terlebih dalam kegiatan penangkapan ikan, misalnya tindakan penggunaan alat tangkap
yang dapat merusak terumbu karang.

Gambar 7. Sosialisasi terkait pengelolaan kawasan konservasi kepada Nelayan Pulau Kidan

Pengelolaan Kawasan Konservasi Di Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil Berdasarkan Penetapan Dari Pemerintah
Pusat di Seram Bagian Timur tahun 2023 Page 8
Setelah itu, tim melanjutkan perjalanan menyisir periran Kidan dan melanjutkan
perjalanan menuju Pulau Seram Laut, wilayah Dusun Maar. Di daerah ini terdapat banyak
nelayan yang mencari ikan sampai ke daerah kawasan konservasi Pulau Nukus dan Neiden,
sehingga perlu adanya sosialisasi seputar daerah kawasan konservasi serta aturan dan
larangan yang harus diketahui oleh para nelayan. Tim kemudian menemui beberapa
nelayan yang sedang berkumpul di sebuah rumah dekat pantai, kemudian memberikan
pemahaman dan pengumpulan informasi terkait pemahaman mereka akan kawasan
konservasi perairan yang harus dilindungi. Namun dari hasil diskusi tersebut diperoleh
bahwa hanya sebagian kecil dari mereka yang paham akan kawasan konservasi perairan
yang biasa mereka kunjungi untuk mencari dan melakukan penangkapan ikan.

Gambar 8. Diskusi sekaligus sosialisasi dengan nelayan Dusun Maar

Perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan speed boat untuk kembali ke Pulau


Geser. Setibanya di pelabuhan Geser, sudah hampir petang dan Tim kemudian
menyelesaikan administrasi dengan pemilik speed boat dan kembali ke penginapan untuk
istirahat dan melanjutkan perjalanan kembali besok hari menuju Bula dengan menggunakan
Kapal Laut.

Pengelolaan Kawasan Konservasi Di Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil Berdasarkan Penetapan Dari Pemerintah
Pusat di Seram Bagian Timur tahun 2023 Page 9
V.KESIMPULAN DAN SARAN

Dari kegiatan pengelolaan kawasan konservasi di wilayah pesisir, Pulau Nukus Dan
Pulau Neiden serta perairan sekitarnya berdasarkan penetapan dari pemerintah pusat di
Kabupaten Seram Bagian Timur maka dapat dibuat kesimpulan dan saran sebagai berikut :
a. Kesimpulan
 Peranan Pranata Negeri, masyarakat dan kelompok Pokmaswas terhadap
pengelolaan kawasan Konservasi perairan di Pulau Nukus, Pulau Neiden dan
perairan sekitarnya telah mengalami perkembangan dari tahun ke tahun.
 Satuan Unit Organisasi Pengelola (SUOP) belum melakukan tugas dan peran yang
efektif karena SUOP Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kabupaten Seram
Bagian timur belum memiliki legalitas hukum yang jelas.
 Masalah atau kendala yang dihadapi dalam Pengelolaan kawasan konservasi
Pulau Nukus, Pulau Neiden dan perairan sekitarnya adalah kurangnya sarana dan
prasarana pendukung terkait kegiatan pengawasan dan adanya konflik
kepentingan dari berbagai pihak yang berkaitan terutama kegiatan nelayan yang
jauh datang ke daerah kawasan untuk menangkap ikan menggunakan alat yang
tidak ramah lingkungan
b. Saran
 Perlunya pendampingan dan pembinaan secara berkelanjutan terhadap pranata
negeri, pokmaswas untuk meningkatkan pemahaman dan implementasi dalam
pengelolaan kawasan Konservasi Perairan di Nukus, Pulau Neiden dan perairan
sekitarnya.
 Perlu adanya ketatapan hukum atau legalitas dari Satuan Unit Organisasi
Pengelola (SUOP) Kawasan Konservasi Perairan Daerah Kabupaten Seram Bagian
agar dapat menjalankan tugas dan peranannya dengan baik.
 Perlunya dukungan sarana dan prasarana guna menunjang kegiatan pengelolaan
pada kawasan Konservasi Nukus dan Pulau Neiden serta perairan di sekitarnya.

VI.PENUTUP

Pengelolaan Kawasan Konservasi Di Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil Berdasarkan Penetapan Dari Pemerintah
Pusat di Seram Bagian Timur tahun 2023 Page 10
Demikianlah laporan ini kami sampaikan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas tugas
dan tanggung jawab yang diberikan sebagai gambaran dan informasi untuk menjadi dasar
pertimbangan dalam pengambilan keputusan sekaligus sebagai sarana monitoring dan
evaluasi guna menentukan kebijakan dalam pengambilan keputusan.

Bula, 30 September 2023

TIM PENYUSUN

Fernando Heumasse, S.Pi

NIP. 19890112 201503 1 003

Agustina Pakadang, S.Pi

NIP. 19880828 201903 2 014

DOKUMENTASI

Pengelolaan Kawasan Konservasi Di Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil Berdasarkan Penetapan Dari Pemerintah
Pusat di Seram Bagian Timur tahun 2023 Page 11
Pengelolaan Kawasan Konservasi Di Wilayah Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil Berdasarkan Penetapan Dari Pemerintah
Pusat di Seram Bagian Timur tahun 2023 Page 12

Anda mungkin juga menyukai